Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gerhana Merah

Status
Please reply by conversation.
Cerita yang menarik sebenarnya.... cuma memang sinar lampu panggung belum menyinari cerita ini

Semoga ts tetap semangat untuk menyelesaikan yang telah dimulai
 
Cerita yang menarik sebenarnya.... cuma memang sinar lampu panggung belum menyinari cerita ini

Semoga ts tetap semangat untuk menyelesaikan yang telah dimulai

Makasih om, udah mau mampir dithread ane yang sederhana ini:ampun:
 
Baru baca update.. Wkwkwkwk
:ampun::ampun:

Tante dilla itu ibunya gerhana ya?
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Part8 SEBUAH GETARAN



Gerhana Abrisyam


Bulan Anastasya


Tante Billa



Pov Gerhana

Aku pamit kepada kakek dan nenekku untuk pulang ke rumah.

.

.

Di perjalanan pulang bulan tampak memancarkan sinarnya di kegelapan malam. Ku pandangi bulan tersebut, aku tersenyum melihatnya karena di pikiranku hanya terbayang akan satu nama yaitu Bulan Anastasya sesosok perempuan dengan sejuta pesonanya.

Setelah sampai dirumah, ku lihat ruang tengah lampunya menyala

"Ibu berarti sudah pulang" Batinku

Kuketuk pintu rumah sambil mengucapkan salam, lalu pintu rumah terbuka munculah sesosok perempuan yang amat ku sayangi yaitu ibuku, langsung ku salami tangan beliau.

"Anak ibu sudah pulang. Ayo gerhana mandi dulu habis itu makan, ibu udah buatin makanan kesukaan kamu" Ucap ibuku

"Iya bu"

Aku langsung masuk kedalam rumah lalu melaksanakan yang diperintahkan ibuku.

Setelah mandi dan makan, aku langsung kembali ke kamar. ku buka buku matematikaku untuk belajar sebentar. Hampir semua rumus ku hafal dan mengerjakan soal-soal yang ada di buku, mataku pun mulai lelah. Ku tutup bukuku setelah itu ku pejamkan mataku untuk tidur.

Keesokan harinya seperti biasa sebelum sholat subuh, aku berolahraga dulu mengitari komplek rumahku. Saatku berlari mengitari komplek tidak jarang terdengar ada suara aneh dari salah satu rumah warga, seperti suara desahan-desahan tapi tak kuhiraukan suara itu.

Jadi kuteruskan saja lariku, saat melewati sebuah rumah yang sangat mewah. pagar rumah tersebut tiba-tiba terbuka dan munculah tante Billa mengenakan jaket sport dan celana training.

"Halo gerhana pasti lagi lari ya. Tante boleh ikut kan"? Tanya Tante Billa

"Eh.. Iya tante, bo...leh kok.. boleh" Ucapku terbata-bata

"Gak usah gugup gitu kali" Ucapnya sambil menggandeng tanganku

"Ehh.. Maaf tante, habisnya tumben-tumbenan olahraga pagi” Ucapku

"Tante pengen ngurusin tubuh tante, ini kelihatan udah agak gemuk soalnya. Lagian juga tante udah jarang olahraga" Kata tante Billa

"tapi ya tan, menurutku tubuh tante itu udah kurus loh. Terus kata ibu aku kalo terlalu kurus malah kelihatan jelek" Jelasku

"Haha... Gerhana kamu tuh lucu banget ya, polos lagi. bener sih kata ibu kamu, kalo kita terlalu kurus itu malah terlihat jelek apalagi seorang laki-laki. Tapi berbeda kalo perempuan, semakin langsing tubuhnya semakin cantik juga dia dimata orang lain. Kamu pernah kan lihat model-model yang ada di tv, semua badannya kan kurus apalagi wajahnya juga cantik. Makanya banyak perempuan yang ingin tubuhnya kurus"Jelas tante Billa panjang lebar

"Ohh.. Gitu ya tante, Gerhana baru tau. Hehe" Ucapku sambil menggaruk rambutku yang tidak gatal

Sekitar 30 menit aku dan tante Billa sudah berlari mengitari komplek, dan kulihat tante Billa nafasnya sudah terengah-engah akibat kecapekan.

"Hash...hash... Gerhana kita istirahat disini dulu yuk tante capek banget" Kata tante Billa sambil duduk di tepi trotoar sambil kakinya diluruskan

"Tante haus ya, ini aku bawa air minum. Tante minum aja, Gerhana gak capek kok"Ucapku sambil menyodorkan botol air mineral yang kubawa dari rumah

"Beneran buat tante?" Tanyanya

Aku mengangguk mengiyakan, lalu tante Billa langsung mengambil botol minuman yang kusodorkan dan meminumnya dengan cepat hingga air minum itu habis tak tersisa

Glek...glek.. Hah...

"Makasih ya Gerhana buat minumnya. Tante tadi lupa bawa air minum, padahal udah disiapin loh" Ucap tante Billa

"Sama-sama tante. Lagian Gerhana gak capek kok" Ungkapku

"Hebat ya kamu, kok bisa sih gak capek padahal sudah lumayan lama loh kita lari?" Tanya tante Billa kepadaku

"Mungkin karena aku ikut latihan silat dipadepokan kakek aku sejak umur 7tahun, jadi kalo cuma lari kayak gini udah terbiasa tante" Jawabku

Lalu kulihat ada raut terkejut saat tante Billa mendengar jawabanku, tiba-tiba tante Billa memandang mataku sangat tajam. Aku yang dipandang seperti itu langsung menundukan kepalaku

"Makasih ya Gerhana" Ucap tante Billa tiba-tiba

Aku pun menyeritkan dahiku, tanda bingung, perasaan tadi udah bilang makasih.

"Kita pulang Gerhana udah mau subuh" Ucap tante Billa yang langsung bangun dari duduknya

Aku mengangguk dan berjalan kembali ke arah rumah. Sesampainya digerbang rumah tante Billa, terucap terimakasih kembali dari mulutnya. Aku pun cuma bisa bilang sama-sama.

###########

Ku lihat ibu sedang menjemur baju pagi-pagi seperti ini. Tak tega rasanya melihatnya tapi ibu selalu melarang aku membantunya. Kata ibu itu udah tugasnya.

"Ibu, aku pulang" Ucapku sambil menyalami tangan beliau

Ibuku langsung mencium pipiku, namun selepas mencium pipiku. Ibuku langsung menutup hidungnya tangannya.


"Aduh anak ibu bau kecut habis lari-lari. yaudah sana kamu bersih-bersih mandi terus sholat subuh. Habis sholat subuh langsung beres-beres ke sekolah" Perintah ibuku

"Baik yang mulia perintah yang hamba berikan, akan segera terlaksana" Ucapku sambil memperagakan drama-drama kerajaan yang pernah kulihat di tv

Ibuku hanya tertawa sambil geleng-geleng kepala melihatku.

Semua sudah rapi, sekarang tinggal berangkat ke sekolah.

Saat aku melewati rumah Tante Billa untuk berangkat ke sekolah, kali ini aku agak mengendap-endap. tiba-tiba kalo dia muncul kan repot.

Sekiranya aman, kupercepat langkahku sampai ke sekolah.

Di Sekolah sudah banyak teman-temanku berdatangan. Tapi aku tidak peduli, yang aku pedulikan cuma satu yaitu bulan. Kulirik kiri, kanan dan terlihat lah bulan dari kejauhan sedang membaca buku di bawah rindangnya pohon. Senyumanku langsung mengembang saat melihatnya, aku pun langsung menghampirinya. Tapi semakin aku mendekatinya ku lihat bulan bukannya membaca buku, tapi seperti orang yang sedang melamun. Saat aku sudah di hadapannya pun bulan masih tidak sadar akan kehadiranku.

"Bulan.... Bulan...."

Ku coba panggil namanya pun tidak ada respon darinya.

"Ini anak kenapa lagi ya, padahal kemarin baik-baik aja" Batinku

Ku guncangkan bahunya dan dia mendongak ke arahku.

"Astaga bulan muka kamu pucet banget. Terus ini kenapa kok mata kamu bisa kayak orang habis nangis semalaman gini" Ucapku panik

"Aku gpp kok, semalaman aku begadang buat belajar. Jadi aku kurang tidur, Mangkanya mataku jadi kayak gini" Jawabnya

Kuhela nafas panjang sambil memejamkan mata

"Aku tau kamu bohong Bulan. Jadi aku bakal cari tau sendiri penyebabnya"ucapku dalam hati

Setelah itu bel masuk berbunyi. Anak-anak langsung masuk kedalam ruangan ujian masing-masing.

############

Akhirnya ulangan untuk hari ini selesai, anak-anak keluar dari ruangan dengan tampang murung seperti sedang meratapi nasibnya masing-masing.

Pandanganku langsung teralihkan pada sesosok perempuan yang mengganggu pikiranku sedari ulangan tadi.

Yups.... Kulihat bulan sedang berjalan tergesa-gesa meninggalkan sekolah.

"Emang bener kayaknya bulan lagi menyimpan rahasia dari aku"ucapku dalam hati

Ku ikuti bulan dari belakang, dan sampai di depan gerbang sekolah. Ada mobil avanza warna putih yang terparkir. Ku kenali kalo itu adalah mobil dari mamanya bulan.

"Bulan...

Aku berteriak sebelum bulan masuk kedalam mobil. Dia melihatku, tapi bulan langsung masuk ke dalam mobil. Seakan dia menganggapku tidak ada. Setelah itu mobil tersebut melaju meninggalkanku.

"Kamu sembunyikan apa dari aku bulan"gumamku pelan

•~••~•~••~

Sepanjang perjalanan pulang pikiranku sama sekali tidak fokus, hingga tiba-tiba didepanku ada segerombolan anak-anak yang menghadang jalanku.

"Itu bos anak yang menghajar aku kemarin"ucap salah satu dari mereka

Aku ingat itu adalah anak yang memalak yogi dan roni kemarin, terus aku hajar sampai babak belur.

"Aelah loh kalah sama anak SMP kayak gini. Gak guna banget loh jadi anak buah gue, masalah kecil kayak gini loh gak bisa tangani"kata anak yang bertubuh paling besar

Anak yang bertubuh besar tersebut langsung maju ke hadapanku.

Anak buah yang ada di belakang bos besar tersebut langsung menyoraki bosnya untuk menghajarku

"Hajar bos....

"sikat bos...... Jangan kasih kendor

"Libas bos.....

"Tenang semuanya... Biar gue kasih pelajaran ke nih bocah" Ucapnya sesumbar

Dia bergaya seperti petinju boxing kelas atas. Lalu dia berlari maju ke hadapanku, dia memukul lurus ke arah muka ku(jab), tapi cepat-cepat ku hindari seranganya ke arah samping. Langsung ku gunakan tendangan sidekick ku tepat ke arah perutnya, dia mengaduh kesakitan sambil memegangi perutnya

"Kurang ajar loh ya!!!!"ucapnya geram

Dia kembali berdiri, lalu dia menendang lurus ke arahku tapi sebelum mengenaiku ku tangkap kakinya, aku langsung menendang ke arah selangkangannya, Brak.... Dia terjatuh di aspal jalan memegangi selangkannya.

"Ah......"teriaknya kesakitan

Serempak anak buahnya mengerubunginya. "Boss luh gak papa?"tanya salah satu dari mereka

"Gapapa mata luh, Sakit nih!!!

Mending kalian semua serang itu anak"

Serempak anak buah dari bos tersebut langsung bersiap-siap menyerangku.

Ku Hitung semua jumlah dari anak-anak itu ada 7 orang. Mereka membentuk lingkaran untuk menyerangku. Dua orang maju menyerangku sekaligus,

Salah satu dari mereka mencoba meninjuku tepat ke arah muka ku, lagi-lagi aku menghindarinya dengan mudah. Saat hampir mengenai mukaku tangan dari anak tersebut kutangkap lalu ku pelintir tangannya, dia kesakitan membuat pertahanannya kebuka kujejalkan tendanganku tepat di dadanya. Dia langsung ambruk di aspal.

Tersisa 6 orang.

Tiba-tiba dari belakang hampir ada yang menendangku, ku putar badanku ke samping yang membuat dia hanya menendang angin, peluang ini langsung ku serang dia dengan siku ku tepat ke arah rusuknya. Membuat dia langsung tepar seketika

Tersisa 5

Dari samping kiri, kananku ada yang berlari merangsek maju bersamaan.

"Kesempatan"batinku

Aku melakukan salto ke belakang, membuat kedua anak itu saling bertabrakan satu sama lain, Aku langsung berlari ke arah mereka berdua sambil ku berikan tendangan ke perutnya.

Tersisa 3

Ketiga anak itu seakan ragu menyerangku, mereka lebih memilih kabur menyelamatkan dirinya masing-masing. Hingga meninggalkan teman-temannya dan juga bos nya yang sedang kesakitan.

Teman-teman yang lain melihat temannya kabur akhirnya ikut kabur juga sambil berlari kesakitan, tinggallah sendirian bosnya yang terduduk di aspal sambil memegangi selangkangannya.

Dia mencoba berdiri pelan-pelan terlihat raut wajahnya yang menahan kesakitan dan ketakutan terhadapku.

"Ampuni gue, gue gak akan ganggu lo lagi"ucapnya

Aku pun mengangguk mengiyakan, dia berbalik badan berjalan pelan seperti orang yang habis sunat. Aku yang melihatnya seperti itu membuatku tertawa dalam hati.

##################

Aku pun kembali melanjutkan perjalanan pulangku sambil kembali memikirkan tentang bulan. "Bagaimana caranya agar aku dapat tau masalahnya".

Tiba-tiba dari arah belakangku, ada seseorang yang menepuk pundaku dari belakang. Kubalikan badanku dan kulihat tante Billa sedang tersenyum menatapku
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd