D 805 KI
Calon Suhu Semprot
~~EPISODE 37~~
DENDAM DI ATAS CINTA (I)
DENDAM DI ATAS CINTA (I)
Di sebuah villa dipinggiran kota hujan,
“Aah...ahh..ahh”
Tubuh Titta bergerak liar diatas tubuh Om Hendrik ,desahan-desahan terus terdengar dari bibir gadis itu. Om Hendrik tidur telentang sementara Titta duduk di atas tubuh pria itu sambil mengerakan tubuhnya ,meliuk-liuk indah memberikan kenikamatan pada penis pria itu .
“Oucchh.. Terruss Taa.. bangssaaatt ..enak sekalii... “
Mulut Hendrik menceracau menahan kenikmatan ,tanganya bergerak meremas dengan kasar payudara Titta yang bergoncang-goncang akibat gerakan gadis itu .Titta menjerit-jerit ketika Om Hendrik mencakar payudaranya dengan kasar sampai berbekas merah.
Plaakkk Plaakk..
Hendrik yang mulai kewalahan karena hampir mendekati puncak kenikmatan menampar paha Titta berapa kali .Titta semakin mempercepat goyanganya ,dia ingin memberi Hendrik kepuasan secepat mungkin .
“Hmmpp... arrgghh” Hendrik bangkit dan duduk ,memeluk pinggang Titta dengan erat kemudian mendaratkan ciuman dileher gadis itu ,leleki itu juga berusaha mengerakan tubuhnya dari bawah mengimbangi goyangan Titta diatas tubuhnya.
“Ohh.. enak sekali memekmu lonteee ... arrggh” Hendrik yang tubuhnya mulai dibasahi keringat mengertakan rahang menahan puncak kenikmati yang akan segera dicapai ,kasur tempat mereka menuntaskan birahi bergoyang keras ,pakaian mereka bersererakan dilantai .
“Ahh..ah... Om suka kan ... Om suka tubuhku kan... aaahh “ Titta juga menceracau ,Hendrik tidak menyahut ,dia membuka mulutnya ,memberi jilatan di leher gadis itu kemudian turun ke payudara.
“Auuuchhh... sakit Om..” Titta berteriak karena Hendrik mengigit payudaranya dengan kasar ,bekas gigitan Hendrik masih terlihat jelas,Hendrik tersenyum senang ,lelaki itu kemudian memelintir puting Titta .Titta kembali menjerit karena kesakitan dan Hendrik tidak peduli ,dia semakin kasar mengigit puting gadis itu ,sementara tanganya bergerak menampar pantat Titta dengan keras .
“Omm.. jangan kasar..sakit Omm... “ Titta meringis ,wajahnya terlihat tidak senang ,kenikmatan yang sempat dia dapatkan mulai berkurang .
“Huuhh..diem lo lontee.. nikmati ajaa... “ Hendrik menarik kasar pingul Titta agar bergerak semakin Liar ,nafas lelaki itu terdengar semakin berat ,dia menarik kepala Titta dan mencium bibir gadis itu .
“Arrrgghhttt....” Hendrik menyemprotkan spermanya sambil mengejang ,kemudian lemas dan Titta masih menindihnya .Perlahan goyangan gadis itu berhenti melihat mata Hendrik yang mulai terpejam .
“Udah Om ?”
“Hmm” Hendrik hanya berdehem ,Titta kemudian turun dari tubuh lelaki itu dan berbaring disebelah Hendrik.Menatap langit langit kamar dengan pandangan kosong.
Titta terkulai lemas ,pelampiasan birahi om hendrik padanya mulai terasa berbeda. Perlakuan yang kasar padanya membuat dirinya tak bisa menikmati, semuanya hambar seiring keadaan kondisi tubuhnya yang mulai menurun.
Untuk beberapa minggu ini, Titta mulai terasa lemas, demam mulai sering datang, ruam dipipinya terkadang mulai terlihat memerah, tak jarang job melayani pria hidung belang pun jarang diambilnya. Seperti ada sesuatu yang terjadi dalam tubuhnya.
"om.. Kok sekarang makin kasar ke Titta" tanya Titta.
"kasar.. Emangnya loe musti gue sayang sayangi, emangnya loe itu bini gue apa..!! Inget loe itu lonte.. Gue bayar loe untuk layanin gue, terserah gue mo ngapain kek ke loe, ngerti loe..!!" hardik om hendrik pada titta membuat titta kesinggung
"tapi kan om, kita kan partner buat jatuhin Surya ama jauhin Anna kan om..!!" balas Titta bangun dr ranjangnya dengan tubuh polos.
"huh... Gue ga peduli ama tujuan loe, gue pengen ngancurin Surya semuanya yang berkaitan dengan dia termasuk anaknya, itu yang gue mau, dia dah ngancurin usaha aku bisnis aku.. Gue dah janji ama si Bobby buat matiin Anton, dan si Bobby dah mau bantu gua hahaha" om Hendrik memakai pakaiannya lalu beranjak ke pintu dan membuka, meninggalkan Titta yang tak bisa bicara.
Didepan ruang tamu Om Hendrik lalu duduk, di kursi singgasananya, dihadapannya 4 orang anak buahnya yang memperhatikan bossnya,
"hey kalian ngapain pada bengong, pusain tuh lonte bikin dia tepar ama service kalian," sambil menunjuk pintu kamar yang terbuka, jelas terlihat Titta yang memasuki kamar mandi dengan tubuh polos tanpa busana.
"siap boss, dari tadi dong hehehe" jawab mereka, setelah melihat tubuh Titta yang polos tadi, lalu 4 orang itu memasuki kamar dan Titta yang baru keluar dari kamar mandi setelah membersihkan diri terkejut melihat mereka lalu bergegas meraih pakaiannya.
“Heh, mau kemana lonte ?” ke empat orang anak buah Hendrik yang cepat meraih Titta, lalu mereka mendorong Titta ke ranjang.
“Gue mau pulang..!” Titta memekik penuh emosi ,keempat orang itu tersenyum beringas .
“Silahkan ,tapi puasin kami dulu..hahaha” Seorang yang berbadan paling gemuk mengenggam erat pegelangan tangan Titta dan melempar pakaian gadis itu ,tanganya dengan cepat bergerak meremas payudara Titta.
“Huuh,emangnya kalian siapa ? Job ku sudah selesai ! “ Titta memberontak .
“Waahh..sombong juga nih lonte..” Seorang yang kurus dan hitam mendekat kearah Titta dan langsung memegang paha gadis itu .
“Lepassiinn...” Titta berteriak ,lelaki itu tidak peduli dan langsung melebarkan paha Titta sehingga kemaluannya terpampang jelas .
“Woiii.. kalian tidak ikut? Jarang loh bos kita baik dan mau bagi-bagi.. hahahha “ Kedua orang yang dipanggil langsung menelanjangi diri ,salah satu berkulit putih dengan tatoo di sekujur tubuh dan satu lagi berotot bagus ,bertubuh gempal dan berambut keriting .Penis mereka sudah berdiri tegak .
Titta meronta sambil memaki ,mereka tidak peduli .Tubuh Titta yang telanjang bulat terbaring lemah di ranjang ,kakinya menjuntai dan pantatnya tepat berada di pingir ranjang ,Lelaki yang gemuk menduduki perut Titta sehingga gadis itu tidak bisa meronta ,sementara yang kurus membuka paha Titta lebar-lebar ,menjilat dan mengigit paha mulus itu ,kemudian lidahnya terjulur menjilat kemaluan Titta dengan kasar .
“Bangsaat kalian ...lepasin gueee” Air mata Titta mulai meleleh ,dia tidak bisa bergerak ,hanya menangis sambil mencakar lelaki gendut yang duduk di perut sambil memainkan kedua payudaranya ,meremas dengan kasar ,menarik puting sehingga Titta merasakan sakit yang luar biasa .
“Hahah.. dasar lonte munafik .. nikmati aja servis dari kami ..” Lelaki gemuk itu membungkuk dan mendaratkan ciuman di leher Titta .
“Cuuiiihh... “ Titta meludah tepat mengenai kening si gemuk ,lelaki itu melotot kearah Titta.
Plaakkk
Tamparan keras mengenai wajah Titta, terasa begitu ngilu ,lelaki yang berambut keriting juga sudah memegang kedua pegelangan tangan Titta sambil tertawa merendahkan.Titta sudah tidak punya tenaga untuk meronta hanya air mata yang mulai membasahi pipinya.
“Hik..hik.. tolong berhenti ..saya sudah tidak kuatt.. hik hik “ Titta memohon tetapi mereka tidak peduli ,tidak mudah menghentikan lelaki kalau sudah dikuasai nafsu birahi .
Titta menjerit ketika merasakan pahanya digigit si kurus hitam ,paha Titta menegang karena memberontak menghidari gigitan yang membuat ngilu ,kemudian lelaki itu dengan penuh nafsu melumat vagina Titta. Menjilat dan menyedot ,Titta mengelinjang pantatnya terangkat .
“Hahahha... bilangnya tidak mau ,tapi memekmu sudah becek.. dasaar lontee..hahaha” Si kurus hitam tertawa ,kemudian mengigit vagina Titta . Titta menjerit ,air mata semakin banyak keluar ,si gendut yang duduk diatas perutnya juga meremas payudaranya dengan kasar .Si rambut keriting yang memegang tangan Titta juga mulai menjilat wajah , telinga dan leher serta bibir Titta.Sementara lelaki yang penuh Tatoo hanya menonton ketiga temanya ,dia sangat senang melihat ekspresi kesakitan diwajah Titta.
“Auuucchhh ..kkyyyaaaaaa “ Titta menjerit ketika keempat jemari Si kurus sudah masuk dan mengobok-obok lubang vaginanya dengan kasar ,lelaki itu tertawa ,kemudian berdiri dan memegang kedua kaki Titta ,membuka semakin lebar sambil sambil mengarahkan penisnya ke vagina Titta .
“Ohhh.. eneak sekali memek lonte ini “ Lelaki itu mendesah ketika merasakan penisnya dijepit vagina Titta.Kemudian mengerakan pantatnya dengan kasar .Lelaki itu juga meremas remas pantat Titta sambil mendesah .
“Nikmat kan sayang ? kami ditugaskan Hendrik untuk memuaskanmu hahaha “ Titta hanya menangis mendengarnya ,sementara lelaki lainnya tertawa .
“Aku merekam dan akan menyerahkan bukti kepada Hendrik ,dia pasti puas melihat hasil kerja kita... hahahaha” Lelaki yang penuh Tatoo kemudian mengeluarkan Hp dan merekam adegan ketiga temannya.
“Jangan Om... Titta sudah gak kuat ..” Titta tidak dapat melihat lelaki yang menyodok vaginanya karena tertutup badan Si gemuk yang menduduki perutnya .Titta tidak bisa menikmati semua itu ,selain karena dia kelelahan ,perlakuan mereka cenderung kasar dan beringas .Tangis gadis itu tidak ada artinya bagi mereka ,malah mereka merasa semakin senang .
Titta merasakan sodokan di vaginanya semakin cepat ,tusukan lelaki itu semakin dalam kemudian tubuh kurus itu mengejang dengan menyemprotkan spermanya di vagina Titta .Lelaki itu tersengal sambil mengatur nafas kemudian duduk di pinggir ranjang .
“Sudah puas Lo, sekarang giliran gue ..” Si kurus hanya menganguk mendengar pertanyaan si gemuk .Si gemuk kemudian turun dari tubuh Titta ,tidur telentang dan menarik tubuh Titta dengan paksa dan menyuruh duduk diats tubuhnya .Titta yang sudah lemas berusaha memberontak tetapi si rambut keriting menjambak rambutnya sehingga Titta menurut .
Si gemuk memegang penisnya ,mengarahakan penis ke vagina Titta yang duduk diatas tubuhnya ,Titta hanya pasrah tanpa bisa melawan ketika penis lelaki itu sudah memasuki vaginanya.
“Heii lonte ,jangan diem aja ,goyangin pinggul lo.. emang begini caramu menservis pelanggan !“ Si gemuk merasa kesal melihat Titta yang hanya diam tidak bergerak ,Titta melirik penuh amarah dari balik rambut yang acak-acakan ,gadis itu tidak mau bergerak ,Si gemuk jengkel tanganya terjulur dan menarik puting Titta dengan kasar ,gadis itu mnjerit kesakitan .
“Omm..sudah Om.. ampunn.. sakiit.. hik hik ..” Titta menangis memohon .
“Makanya turutin perintah gue,.cepet goyangin pingul lo “ Si gemuk menjepit puting Titta dengan kuat ,gadis itu meringis menahan sakit ,dengan sisa tenaga dia bergoyang pelan .
“Hahahaha... nah gitu dong.. ayoo goyang semakin hot sayang,biar kita sama-sama puas..” Lelaki itu tertawa sambil meremas-remas payudara Titta.Titta terpaksa menurut karena takut perlakuan mereka semakin kasar.
“Hi gemuk ,cepetan !,gue udah gak tahan juga ..” Si Kriting mengocok penisnya .
“Sabar Ting.. kamu bisa pakai lubang yang lain ..”
“Gue gak suka Bool ..” Si kriting menolak
“Masih ada bibir basahnya ... “ Perkataan si gemuk membuat Si Rambut keriting menyeringai senang ,kemudian langsung berdiri mengangkang diatas perut si Gemuk ,penisnya yang tegang sudah berada didepan wajah Titta dan mengesek bibir gadis itu .
“Woii, Bangsat ,masa gue harus liat pantat lo dari sini..” Si gemuk protes karena pantat si kriting menghalangi wajah Titta .
“Gue udah gak tahan ,elo kelamaan ..” Si Kriting membela diri ,kemudian memaksa Titta mengulum penisnya.Tangan kriting juga menjambak rambut Titta,menggerakan kepala gadis itu agar penisnya keluar masuk .
“Arrhhhg.. enak banget sepongan Lonte ini.. pantes Bos kita ketagihan .. hahaha “ Si kriting tertawa senang sambil bergidik menahan ngilu-ngilu nikmat dipenisnya ,kemudian dia menahan kepala Titta .Pantat Si Rambut kriting mulai bergerak menyodok mulut Titta . Titta merasa mual dan sesak ketika penis itu dengan kasar masuk ke mulutnya .
“Hmmmappp... “ Titta hendak memberontak karena penis yang memenuhi mulutnya itu membuat rahanganya pegal ,ditambah lagi hentakan-hentakan kasar Si rambut kriting yang membuat Titta hampir sesak dan muntah . Wajah Titta berubah menjadi merah padam .
“Hiii lonte ,jangan berhenti goyang ..” Si Gemuk kali ini mencubit paha Titta sampai berbekas kemerahan ,Titta yang terlalu fokus kepada Si Rambut keriting tidak mengerakan pingulnya sehingga membuat jengkel Si Gemuk .Titta menjerit dan berteriak pedih dalam hati .Air matanya banjir sampai menetes ,Lelaki yang penuh Tatoo sangat senang melihat itu ,merekam wajah gadis itu.
Si rambut keriting mengayunkan pantat semakin cepat ,kepalanya menengadah menahan kenikmatan sambil mendesah,kemudian pantatnya menghentak keras ,spermanya menyembur di dalam mulut Titta .
“Uhuukk..uhukk...”T itta langsung mengeluarkan penis lelaki itu dari mulutnya ,wajahnya meras sekali ,terlihat sperma lelaki itu menetes dari sudut bibirnya .Keempat lelaki itu tersenyum senang .
“Ndut.. gue mau bool nya ! “ Si Tatoo menyerahkan hp kepada Si Kurus dan menyuruhnya melanjutkan merekam.
Si gendut tersenyum ,kemudian mengeser tubuhnyasehingga pantat Titta tepat berada dipingir Ranjang,menunging .Penis Si gendut masih berada didalam vagina Titta ,lelaki itu menarik tubuh Titta sehingga rebah diatas tubuhnya sambil menungging ,mendekap erat sampai payudara Titta menekan dada Si gemuk ,Titta semakin menunging .
Si Tatoo yang berdiri dipinggir ranjang mengarahkan penisnya ke anus Titta yang tepat berada di depanya .Titta menjerit ketika penis besar lekaki itu menerobos anusnya ,Air matanya semakin berurai .Tubuhnya sudah begitu lemah ,kekuatanya habis untuk melayani mereka .
Perlahan kesadaran Titta mulai berkurang ,ucapan-ucapan keempat lelaki itu sudah tidak dipedulikanya ,perlakuan kasar mereka sudah tidak begitu dirasakan Titta .Sakit di hati dan tubuhnya membuat dia kehilangan kesadaran . Matanya tertutup dan hanya sesekali terbuka ketika merasakan perih ,tetapi dia tidak bisa melakukan apapun .
Titta sudah tidak begitu ingat kapan Si Tatoo dan Si gemuk menyemprotkan spermanya ,dia sempat tersadar ketika Si Rambut kriting menindih tubuhnya dan menghujam vaginanya dengan kasar sambil mengigit payudaranya .Setelah itu kesadaranya hilang,hanya tawa mereka yang terakhir dia ingat.
...
...
...
Titta membuka matanya ,sekujur tubuhnya terasa begitu sakit dan perih ,dia mencium bau yang khas ,bau sperma yang sudah mengering di tubuhnya .Perut bawahnya terasa begitu ngilu .Bekas kemerahan dan hampir membiru terlihat disekujur tubuhnya ,terutama paha ,payudara dan leher.
Titta teringat semuanya ,dengan sesegukan menahan isak sesudah digarap oleh ke empat anak buah Hendrik, diraihnya pakaian lalu Titta membersihkan sekujur tubuhnya yang penuh dengan sperma semua lelaki tadi. Lalu dengan badan yang lemas tita pun meninggalkan villa pulang ke kostnya tanpa pamit pada om Hendrik
Beberapa jam kemudian, Sesampai dikamar kostnya,
Dengan langkah gontai Titta memasuki kamar tidurnya, rasa lelah dan perasaan makin tak menentu dalam hatinya, dulu dia sangat menikmati semua pergumulan diatas ranjang untuk melayani setiap laki laki yang ingin melampiaskan nafsu birahinya pada tubuh dirinya,
Entah kenapa makin besar rasa dendam pada Anna dan Anton, makin hampa perasaan dalam hatinya. Makin kesini hasrat birahinya makin berkurang dan boleh dibilang tadi pun dia tidak menikmati setiap lelaki yang menidurinya
Titta duduk di depan meja riasnya, sambil menatap wajah dirinya, tak terasa airmatanya menggenang di pelupuk matanya dan akhirnya menetes dipipinya,
"kenapa loe ga ngerti juga, ton, segitu kotornya aku dimata loe, hingga loe enggan menarik gue, apa bedanya gue dengan si Anna, gue dan dia sama sama mencintai loe, ton... Hiikkks" sebuah rahasia tentang perasaan yang Titta timbun selama ini , tak ada seorangpun yang tau kalo Titta menyimpan hati pada sosok Anton selama ini
"loe kejam Ton.. sampe gue musti menjajakan diri, berlumuran dengan dosa, ganggu hidup loe, keluarga loe ama Anna tp loe anggap gue duri dalam hidup loe, tak ada rasa untuk loe datang ke gue, nyadarin.. Tak sedikit pun loe merhatiin aku hiiks.. Hampir tujuh tahun gue nunggu loe, tapi loe ga sedikit pun melirik aku, mana janji loe ton...hiiks!!
Titta membuka sebuah kotak dalam lacinya, Dibukanya kotak itu diraihnya sebuah foto usang, didalamnya terpangpang sepasang remaja memakai seragam putih biru, yang sedang tertawa berlari mengejar seekor kelinci putih di sebuah taman rumah sakit
Otaknya menerawang 7 tahun yg lalu saat itu dia bernama Juwita sebelum ganti nama menjadi Titta saat ini
Saat Sepulang sekolah Anton dengan seragam putih birunya Anton, menemani Wita untuk mengontrol penyakitnya, yang rutin seminggu sekali Wita musti kontrol, karena didiagnosa terkena lupus, saat menunggu hasil dokter, Anton menemani Wita di taman rumah sakit, ketika mereka duduk dibangku taman melintas seekor kelinci putih.
"ton, itu kelinci... Ihhh lucu ton tangkap dong aku mau meluk dia.." Wita yang langsung berdiri mengejar kelinci.
"ayoo..!!" Anton pun berdiri mengejar kelinci itu tapi bukan menangkapnya, dia hanya mengejar ngejar membuat kelinci itu melompat kesana kemari karena ketakutan
"Ton.. Ayo Cepetan tangkap kelincinya, aku mau itu.. Kamu tuch malah godain dia jd dia lari terus" ujar Wita
"hahaha... Ayo wita... Jangan merengut dong, katanya mau kelinci, ayo kejar hahaha" sahut Anton
"ga mauuu .. Aku capeee ton.. Aaahh.." Wita dengan wajah yang cemberut sambil jongkok melipat tangan di bawah dadanya,
"yah marah... Jangan marah dong, ntar cantiknya hilang.." goda anton
"kamu tuh, bukannya ngademin, malahan ngeledek" dengan rona wajah yang memerah saat dirinya di goda.
Anton mendekat lalu merangkul Wita, lalu menarik Wita untuk rebahan di atas rumput.
"udah kita istirahat, ntar kita kejar lagi kelincinya yach, aku yakin kelinci itu kita tangkap, senyum dong..!!" bujuk anton
"iya.. Iya... Aku ga marah, aku ga bisa marah kalo dah kamu puji!!" senyum yang merekah di bibir gadis remaja, dalam hatinya sangat senang bila, lelaki disampingnya ini terus memuji dirinya
"nah gitu kan cantik..!! Goda anton sambil mencubit hidung gadis.
"ssssaaakiiit taauuu.." sambil melepaskan tangan anton, lalu wita berbalik menindih Anton dan mengelitik pinggang anton, diatas rumput taman, Anton yang kegelian terus meronta,
"aaampun.. Wwiit... Udaaah aammmpun!! Kedua tangan anton menahan tangan wita, dan mereka terdiam, sesaat kedua mata remaja ini saling berpandang, tak sepatah kata yang terucap, hanya hembusan nafas dari sang gadis menerpa wajah anton, lalu perlahan wajah Wita mendekati wajah Anton lalu bibirnya mencium bibir Anton. Ungkapan perasaan seorang gadis remaja pada lelaki remaja dihadapannya, bibir mungil mulai mengulum bibir lelaki pujaannya
Anton yang masih terlena dan terkejut dengan perlakuan wita, hanya terdiam tanpa membalas ciuman pada bibir, hingga Wita melepaskan bibirnya
"untuk apa kamu mencium aku, Wit?" tanya Anton.
"maaf jika aku lancang, meskipun aku malu tapi aku utarakan.... Hmmm Ton, aku suka kamu ton, aku cinta kamu, aku sayang kamu, aku pengen jadi pacarmu, maukah kamu..?" dengan wajah memerah tersipu Wita, mengungkapkan perasaan hatinya. matanya memandang ke arah lain, menahan malu pada Anton
Anton tersenyum melihat reaksi Wita, dan kedua tangannya memegang pipi wita,
"Wit, aku ga mau kita pacaran, hidup kita masih panjang.. Kita nikmati aja masa muda kita, buat apa kita pacaran.. Lagian.." ucap Anton
"kenapa... Apa kamu ga suka aku, apa aku kurang cantik.. Atau..? Tanya wita yang seakan tak terima penolakan anton pada dirinya, setelah dia telah berusaha menahan malu untuk mengungkapkan perasaannya. Lalu tubuhnya bergeser dan berbaring dengan memunggungi Anton
Anton menggeleng melihat tingkah Wita sambil tersenyum lalu dia merobah posisi duduk bersila lalu dibangunkan Wita untuk duduk bersila saling berhadapannya, lalu dipegang tangan Wita.
"ga wit, kamu cantik, kamu manis, semua lelaki pasti suka kamu" Anton sambil menyibakan rambutnya, Wita menunduk malu tak berani menatap mata anton
"aku menyayangi kamu, bukan berarti aku mencintai kamu, aku menyayangi kamu layaknya sahabat, aku ga mau persahabatan ini hancur karena cinta" Anton yang menunduk berusaha menatap mata Wita.
"ttapi.. Ton, apa salahnya kita nyoba sesaat saja, aku pengen memilikimu?"
"sekarang pun aku milikmu kok, sebagai sahabat..!!"
"tapi..?"
"wit.. Aku sudah berjanji dengan seseorang di medan sana, 7 tahun lagi kalo kita berjodoh kita akan ketemu lagi dengannya disana, aku tak mau mengingkari janji itu"
Anton memandang ke arah lain, lalu dia merogoh kedalam lubang leher bajunya, lalu dia mengeluarkan sebuah kalung berbandul sebuah kunci.
"ini janjiku wit.." Anton memperlihatkan kalungnya ke Wita
"aku mohon ton, demi hidup aku yang ga lama lagi, aku pingin dekat ama kamu, aku bahagia banget bisa deket ama kamu" rajuk wita, terlihat airmata mulai mengenang,
Anton yang tak bisa melihat wita yang bersedih
"ga usah kamu bersedih wit, jika kita berjodoh mungkin kita bisa bersama, hmmm gini aja deh, aku pengen kamu punya semangat hidup, aku mohon semangatlah demi aku, aku janji kalo emang janji aku dengan dia disana ga kesampaian berarti dia bukan jodoh aku, aku pasti akan nyari kamu buat gantiin dia untuk jadi pasangan aku.." ujar Anton sambil mengusap airmata Wita.
Wita memandang Anton tanpa ekspresi.
"lah kok bengong, ayo dong senyum, kamu ga mau nungguin aku, sini aku kasih bukti untuk janjiku.!!" anton melepas jam gshock nya lalu memberikan pada Wita.
"wit nich janji aku, jika kamu merasa lelah akan sakit kamu, ingatlah ke jam ini, ini bukti janji aku untuk yang tadi, tapi kalo emang kamu bukan jodoh aku, aku tetap akan disamping kamu, menemanimu sepanjang hidupmu, maka aku mohon hiduplah untuk aku Wit..!! Kamu bisa buktikan itu ke aku, Wit..?? Tanya Anton sambil tersenyum dengan sorot mata yang penuh harap dan kedua tangannya memegang kedua pundak Wita,
Wita yang serasa mendapat angin segar, untuk dapat kesempatan memiliki Anton, lalu dia memandang lalu mengangguk dan tersenyum,
"nah gitu, kan cantik" membalas senyuman Wita lalu mencium kening Wita
"aku akan menunggu kamu ton, aku akan terus hidup menunggu kamu.. Makasih ton" setelah mendapat kecupan hangat di keningnya, lalu Wita memeluk anton.
"ehemmm.." seseorang berdehem.
"eh suster gimana hasilnya..? Aku dah sehat..??" tanya Wita. Suster itu menjawab dengan senyuman, bersamaan dengan itu kelinci yang tadi melintas dihadapan Anton.
"toooon... Itu kelincinya ayoo tangkap" Wita kembali ceria.
"sus.. Tolong fotoin kami dong..?" Wita sambil menyerahkan kamera pocket yang dikeluarkan dari tasnya. Setelah menyerahkan Wita lalu berlari mengejar.
Anton yang kegelian melihat tingkah Eita yang kerepotan mengejar kelinci, disaat anton akan membantu Wita.
"buat lah dia bahagia dek... Mbak ga tau kapan penyakit ini merengut hidupnya" lirih suster sambil menatap Wita yang sedang berlari mengejar Kelinci.
Anton menatap suster saat mendengar pernyataan suster akan wita, tak sesuai dengan jawabannya tadi pada wita, lalu Anton mengangguk dan tersenyum pada suster,
"Aku janji Sus..!!"
"terima kasih.." balas suster
"Anton.. Cepet bantuin..." teriak wita
"ehhh iyyaaa tunngguu aku witt aku tangkap kelinci itu" peryataan suster membuat anton ingin menangkap kelinci itu untuk membuat wita bahagia"
Suster pun lalu mengabadikan momen bahagia wita, tak jarang suster pun tertawa melihat tingkah kedua bocah yang mengejar kelinci.
Seminggu kemudian didepan rumah sakit
"ton, aku mesti berobat ke Singapura, disana ada rumah sakit khusus untuk penyakitku ini, doain aku yah supaya cepet sembuh" ujar Wita dengan merebahkan kepalanya dipundak Anton.
"iya aku doain kamu supaya cepet sembuh... Semangaaat..!! Jawab Anton sambil mengepalkan tangannya.
"ingat janji kamu ton, cari aku jika dia bukan jodoh kamu..?" ujar Wita penuh harap.
"aku akan ingat janji aku..!!, eeehhh.... tapi aku mesti cari kamu dimana..? Rumah kamu pun aku ga tau, secara kamu minta ketemu aku di rumah sakit terus, gimana aku bisa menepati janji aku..!! Jawab Anton
"Aku yang akan cari kamu ton... Kata kamu, kamu akan ketemu 7 tahun lagi dengan dia di tengah tahun, nah disaat itu aku pasti akan menemui kamu!!" timpal Wita dengan pasti.
"iya terserah kamu, sebenernya aku pengen tau rumah kamu, keluarga kamu, sampe sekarang ketemu orang tua kamu pun aku ga pernah!!" Ujar anton
"jjjaaangaaan...!! lebih baik jangan kamu ga usah tau rumah dan semua keluarga aku, aku ga mau kalo kamu datang apalagi kalo terjadi apa apa dengan aku, aku ga mau kamu bersedih ton liat keadaan ku dihadapan keluargaku hiiks" lirih Wita, air mata mulai tak tertahan. Dibenamkan wajah Wita pada dada Anton
Anton terdiam, tangannya mulai mengusap kepala Wita
"aku yakin kamu akan sembuh wit, sudah jangan nangis ntar jelek wajah kamu..!!" Anton mengoda wita agar tersenyum
"ihh kamu nyebelin.. Lagi sedih digoda terus" Wita mengusap air matanya dan tersenyum pada Anton.
"Wita ayo kita pergi taksi pesenan suster sudah nunggu, ntar ketinggalan pesawat lagi, tadi papah dan mamah kamu nelepon mereka akan jemput kamu di bandara sana.." tiba tiba Suster sudah berada di samping mereka
"ton aku pamit... Ingat janji kamu" Wita menatap wajah anton sesaat rasa enggan berpisah tapi karena rasa ingin hidup bersama Anton membuat Wita bersemangat untuk hidup, bibir Wita tersenyum menatap wajah Anton untuk mengingat wajah kekasih hatinya, dalam senyumannya mengalir air mata dipipinya, diusapnya pipi anton , dan.. Cuuup... Bibir Wita mencium dan memagut bibir anton. Anton pun hanya bisa terdiam tanpa membalas.
"ehhemm.." suara suster yang berada dibelakang mereka berdehem,
"maaf suster.. Hihi... Cuma ciuman perpisahan..hii.." Wita menahan malu sambil mengusap airmatanya
Tiba tiba Anton memeluk Wita dengan erat,
"ini bukan perpisahan Wit, aku harap kamu cepat sembuh Wit, aku tunggu kamu disini bulan depan" ucap Anton sambil mengecup kening Wota, dan Wita pun mengangguk,
"ayo sus... Kita pergi.." ajak Wita sambil melepaskan pelukan Anton, Anton seperti enggan melepas tangan wita, tapi Wita menarik tangannya, lalu berlari mengejar suster yang telah pergi mendahului Wita.
Anton hanya terdiam mematung, memperhatikan wita yang pergimeninggalkanya, sesaat wita membalikan tubuhnya dan melambai sambil berteriak
"AKU.. TUNGGU KAMU DISINI BULAN DEPAN... JANGAN LUPA... "
Anton membalas lambaiannya sambil mengangguk, dan terus menatap hingga wita tak terlihat lagi.
Dengan tersenyum dalam kepedihan hatinya saat mengingat perpisahannya dulu , titta lalu meletakan foto itu dimeja riasnya, lalu tangannya merogoh dalam kotak itu dikeluarkan sebuah jam tangan... Jam tangan yang membuat dia bertahan hidup sampe saat ini.
Titta alias wita memandangi wajahnya di cermin, tetesan airmata dipipi dihapusnya, dengan tersenyum tipis dibalik wajah yang pucat dan mulai lusuh
Rasa gerah dan lengket akibat persetubuhan mulai terasa ditubuhnya seiiring waktu matahari bergeser ke barat.
Lalu Titta beranjak ke kamar mandi membersihkan tubuhnya, didalam kamar mandi saat dibawah pancuran air shower membasahi seluruh tubuhnya, dalam hati kecilnya berkata ingin rasanya dia membersihkan semua kotoran yang menempel pada tubuh dan dirinya yang selama ini dia lakukan, tapi entah apa waktu bisa memberi kesempatan pada dirinya untuk bisa mengulang lagi kebahagiaannya yang dia rasakan dulu.
Lanjut.....
Terakhir diubah: