Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ACKD - Aku Cinta Kau & Dia (By : FigurX )

Andai kamu TS, ingin Yosa berpasangan dengan siapa di akhir cerita? #vote tdk mewakili kisah akhir

  • Menjadi pasangan Tyas

    Votes: 5 6,3%
  • Menjadi pasangan Nesa

    Votes: 11 13,8%
  • Menjadi pasangan Dua2nya

    Votes: 49 61,3%
  • Tidak semuanya

    Votes: 3 3,8%
  • Menjadi pasangan Cewek lain

    Votes: 12 15,0%

  • Total voters
    80
  • Poll closed .
Bimabet
Terimakasih atas update ceritanya suhu @FigurX ..
Wah jagoan dlm cerita bisa dibantai jg,
Saatnya balas dendam,
Abis itu selesaikan masalah percintaan..
Punya pacar Mita bahaya jg yak? Slain nafsunya gede, agresif bgt, bisa bahaya klo ditinggal seminggu aja,
Klo sama Tyas harus nyelesain dulu masalah dengan mantan suami premannnya,
Nah Klo dgn Nesa ga nguatin LDRnya..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..

Mending yos ama ibu kosan nya mita ae yo bro, aman

Tapi... trus lapo crito dowo2 leknu..

Hmmm mendadak pusing pala aim 😵
 
Balas dendam bang yos.... ditunggu kang bro semoga sadis dan jancuki

Suwun kang bro

Sadis? Koyok yopo iku kang bro contone?

Dilindes kontainer?

Ditibani tinja sak truk e pisan?

Dicancang trus di kilikitik 7 hari 7 malam nonstop .?

Manuke di kremus mita?

Dicelupno nang septiteng?

Manuke di gambari badut, di foto, sebar nang medsos ?

Pekso mangan sego sambel sak cowek e ?

😂😂😂 apa dong???

=))=)):ngakak:ngakak
 
Corona dimana2
Malam minggu mending #dirumahsaja
:beer: :cendol:

Sambil baca apdetnya Yosa
 
Update ke 11 :





●•●•●•●•●•●

Part 11

Misteri 🔎

●•●•●•●•●•●


_scene 1





[POV Tyas]


Hatiku sangat kacau. Tak pernah aku membayangkan problema yang terjadi ini. Aku seperti bermimpi, mimpi yamg indah. Burung-burung bernyanyi, alam ceria, kupu-kupu berkejaran di taman bunga, udara begitu sejuk menerpa tubuhku.

Namun seketika mimpi buruk melanda. Bumi berhenti berputar, matahari sejengkal dari kepala, burung-burung sirna, taman bunga gersang diterpa kemarau tanpa hujan.

Ohh mas Yosa..
Aku mampu tersenyum ceria bersamamu. Hadirmu bagai embun penyejuk sanubari. Tak pernah aku sedikitpun berkhayal untuk bahagia, kecuali hanya denganmu. Engkau datang tiba-tiba dan baru saja, namun aku tak ragu untuk mencinta.

Aku sadar sepenuhnya bahwa engkau masih memiliki rencana yang harus ditunaikan. Bisa jadi engkau kelak takkan menjadi pendampingku. Namun sekali lagi aku tak pernah ragu. Aku bahagia menantimu.

Ooh problema...
Mengapa tak kau biarkan aku bahagia. Tak puaskah dirimu merundungku dengan derita?. Belum usaikah kegetiran kau siramkan laksana semangkuk saus prahara yang tak pernah habis?.

Pria bijaksana yang dulu kuanggap sebagai pelita ternyata hanya sisakan luka. Baik hatinya hanya bualan belaka. Tak cukup ia mencampakkanku, bahkan kini hadir kembali mengusik cerita. Harapanku kepada mas Yosa hampir sia-sia.

Tatapan benci itu. Bentakan kasar itu. Tak kusangka mampu terlontar dari bibir pria yang kudambakan kelak hidup bersama. Semua gara-gara preman tak beretika. Rusak sudah gugusan cinta yang kurajut dalam pangkuan sukma.

Entahlah, aku tak mampu bermimpi lagi. Aku takut mencinta lagi. Aku benci diriku sendiri...


●•●•●•●•●•●


_scene 2


Kisaran 1 bulan setelah Yosa dirawat di Rumah Sakit...


"Ngapain nih enaknya, mosok lontong-lontongan gini doang rek?", ucap Doni membuka pembicaraan. Saat itu Yosa, Doni, Yanto, dan Dodo sedang duduk santai di kamar Yosa. Luka di tubuh Yosa sebagian telah sembuh. Hanya sisa jahitan yang masih belum terlalu kering.

"Jalan kemana gitu lho biar ga bosen", imbuh Yanto.

"Cuci mata ae yuk nang galaxy mall. Banyak panlok cuy disana. Sekalian aku mau jemput bojo. Sebenarnya ga janjian sih kalau mau jemput dia. Tapi kalau dikasih kejutan jemput kayaknya dia bakal seneng. Ga usah muncul depan Mita yo koen kabeh. Bikin Mita ga enak hati malah", usul Dodo memberikan masukan.

"Wehh masoook. Ayo berangkat", teriak Yosa antusias.

" Tar duluuu.. baru jam berapa ini. Mita pulang masih 4 jam lagi. Ya sekitar 2 jam an sebelum Mita pulang gitu kita meluncur. Nanti setelah aku jemput Mita sekalian kita pulang masing-masing yo", sambung Dodo.

"Ealah tak kiro saiki rek.. wkwkwk ngakik iki ngenteni 2 jam maneh lagi budal" (ealah aku kira sekarang.. wkwkwk bisa karatan nih di sini nunggu berangkat 2 jam lagi), Yanto sepertinya sudah tak sabar memanjakan matanya hehe.

"Oya Yos. Sak ulan ga gembul Tyas kok koen kuat seh. Dungaren cuk. Ga neyeng ta manukmu nganggur suwe wkwkwk" (Oya Yos. Sebulan ga kumpul Tyas kok kamu kuat sih. Tumben banget. Ga karatan tuh otong lama ga dipakai wkwkwk), Doni mencoba mencari bahan obrolan sambil menunggu waktu untuk rencana jalan keluar.

"Hhahhh embuh mumet ndasku. Tambah suwe kok aku tambah ill feel ambe Tyas. Yo ancen seng salah Karjo. Tapi rasane mood ku dadi ilang" (hhaaahh pusing kepalaku. Makin lama kok aku makin ill feel ke Tyas. Ya emang sih yang salah Karjo. Tapi rasanya mood ku jadi hilang), curcol Yosa. Ia lagi-lagi menghela nafas merasakan beban ganjalan terkait Tyas.

"Perlu jalan bareng lagi bro.. perlu ada kemestri lagi. Coba deh kapan gitu ajak dia jalan. Yahh setidaknya sekedar untuk memastikan sejauh mana perasaanmu terhadapan dia", saran Yanto disambut anggukan setuju oleh Doni dan Dodo.

"Aku ada ide, yuk segera kita temui Karjo tengik itu. Kita tumpas habis lah pokoknya. Nah setelah itu kamu bisa datang kepada Tyas dengan senyum kemenangan. Cuma ide sih ini bro", Doni ikut memberi saran pada Yosa

"Hmmm.. iyalah. Tapi nunggu beberapa hari dulu biar jahitan ku bener-bener kering", Yosa tak punya pilihan jawaban lagi untuk menyanggah usulan dari sahabat-sahabat nya.

"Eh Do, gimana hasil cek lokasi lahan punyaku kapan hari?", Yosa mengalihkan pembicaraan karena ia merasa sangat kikuk untuk membahas seputar Tyas lagi.

"Weh beres. Aku tinggal nunggu revisi gambar denah dari kamu", jawab Dodo.

"Intinya gini bro. Aku ga mau bentuk seperti rumah umum. Aku mintanya semacam bangunan per bagian dan terpisah. Dipisahkan areal terbuka. Misal dari ruang tamu mau ke kamar 1 lewat lorong terbuka dulu, tanpa dinding lorongnya, hanya atap tok sama pilar. Posisi antar kamar juga terpisah. Jadi seperti per ruangan dipisahkan taman gitu bro paham kan?. Iki sek aku kasih contoh denah terbaru", Yosa menjelaskan seperti layaknya seorang manager produksi yang menjabarkan design yang di inginkan pada tim produksi.





"Sipppp bro, paham. Ya engko aku buatkan gambar kerja, revisi en lek ga cocok", tangkap Dodo yakin.

"Tanaman, pohon, rumput yang sekarang ada disitu ga usah dihilangkan. Cukup disesuaikan sama denah aja", imbuh Yosa. Dijawab acungan dua jempol oleh Dodo.


●•●•●•●•●•●


_scene 3


Hari belum terlalu sore saat empat pria gagah beracun 😁 mengendarai 3 motor menyusuri jalanan Surabaya yang mulai padat dipenuhi hilir mudik masyarakat yang pulang kerja. Nampak Doni memboncengkan Yosa yang masih belum cukup kuat lengan kirinya.

Mereka hanya berjalan-jalan santai di Galaxy mall sambil tiada henti mulut-mulut mereka berdecak kagum pada ragam bidadari yang melintas.

"Makan yuk bro.. cacing-cacing di perut sudah minta jatah nih", ajak Yosa. Mereka melangkah menuju salah satu restoran fast food yang ada disana. Sejenak mereka melihat turnamen game online di tengah mall karena sedang ada final antara indonesia dan malaysia.

"Ebuseeet.. kurus-kurus tiga porsi koen.. warbiasah", decak kagum Yanto melihat nafsu makan Dodo yang mirip kuli wkwkwk.

"Badan boleh kurus, tapi otong perlu asupan gizi biar tokcer bro hahaha..", jawab Dodo mesum. Membuat mereka berempat spontan ngakak uhuii.

"Eh bro, aku mau stand by di parkiran nunggu Mita. Biasanya dia nunggu Lyn di depan parkiran. Wes gini aja, tar aku ikut kumpul lagi setelah ngantar Mita. Shareloc aja nanti posisi dimana", ungkap Dodo.

"Ga minta jatah dulu tah?, rugi lhoo...", seloroh Doni disambut tinju telak Dodo di bahu kanannya.

"Yowes ati-ati. Tetep golek cadangan bro. Ga kate selingkuh, tapi wong lanang iku menang milih, duduk dipilih" (Ya sudah hati-hati. Tetap cari alternatif bro. Bukan niat selingkuh, tapi cowok itu kodratnya memilih, bukan dipilih), Yosa membuka dompetnya dan mengeluarkan secarik kertas yang kemudian ia berikan ke Dodo.

Dodo melangkah pergi menjemput impian. Sambil berjalan ia sempatkan membuka kertas kecil yang diberikan Yosa kemudian membacanya pelan-pelan tulisan disana.

"Aa..man..da", lirih suara Dodo membaca tulisan tersebut.


●•●•●•●•●•●


_scene 4





"Jaiitt.. suwene rek. Iki mesti menggok stand klambi. Dasar wong wedok. Wayahe mole kerjo kok yo sempate mampir mlaku - mlaku, opo ga kesel awake?? Hmmm..." (Asemm.. lama banget. Ini pasti mampir stand pakaian. Dasar cewek. Waktunya pulang kerja kok masih sempat mampir jalan-jalan, apa ga capek badannya? Hmmm..), Dodo merengut kesal. Menunggu ternyata menyakitkan.

Dari jauh terlihat Mita akan menyeberangi jalan. Letak parkiran Galaxy mall memang ada diseberang jalan. Baru saja Dodo hendak melambaikan tangannya tiba-tiba sebuah motor berhenti tepat di depan Mita. Nampak Mita dan pengendara motor itu sejenak asyik berbicara sebelum kemudian pantat semok Mita nangkring diatas jok sepeda motor pria tersebut. Dodo melongo. Cepat ia menghubungi Yosa namun tak ada jawaban. Sepertinya Yosa masih asyik menyantap makanannya. Tanpa pikir panjang Dodo segera mengikuti kemana Mita dibawa oleh pria asing tersebut.

"Bro standby, engko tak shareloc. Aku ngikutin Mita. Ada yang ga beres", isi pesan whatsapp Dodo kepada Yosa sesaat sebelum ia menyalakan mesin motornya.

Dodo terus mengikuti kearah mana motor yang membawa Mita melaju. Hingga akhirnya motor tersebut memasuki areal gudang di sekitaran Kenjeran. Dodo segera melakukan shareloc kemudian mengendap mengikuti Mita.

"Ooh ini dia mbak cantik yang di WA tadi bilang pingin nyobain kontol preman... hahahaha", seorang pria terbahak menyambut Mita yang sepertinya sangat antusias disambut dengan ucapan itu.

Mata Dodo hampir melompat dari kelopaknya saat ia tahu bahwa bos preman yang tadi menyambut Mita adalah si bangsat Karjo. Hampir saja dia melangkah masuk ketika kemudian melihat beberapa preman lain nampak berjaga di sana. Dodo mengurungkan niatnya mempertimbangkan kemampuan bertarungnya yang dibawah rata-rata.

"Ayo bro cepetttt kesini.. urgent", ketik Dodo melalui whatsapp berharap Yosa segera mengetahui kepanikannya.


Dari dalam gedung ...

"Hai mas.. kamu bos nya yah?. Boleh dong sama kamu. Penasaran nih sama preman hihihi", Mita dengan centil mencoba menggoda Karjo. Mita nampaknya sedang kembali dalam timangan alam lamunannya. Lamunan tak bertepi.

"Hahahahaha.. baru kali ini ada cewek cakep, montok, mulus.. minta digagahi preman hahahaha", Karjo kembali terbahak. Wajahnya yang licik menyeringai buas.

"Sensasi mas hihihi..", Mita tersenyum riang. Aneh.

"Ayo bro bareng-bareng kita nikmati hidangan makan malam kita", teriak Karjo beringas. Sekian saat berikutnya 'orang jahat' berjumlah sepuluh orang tersebut sudah telanjang mempertontonkan urat-urat keras mereka di depan mata Mita yang molek.

"Lho kok semua, ini diluar kesepakatan mas.. satu aja mas, bos nya aja..", Mita terbelalak panik. Ia baru sadar bahwa perbuatannya telah mengundang hasrat biadab kawanan preman tersebut.

Wajah Mita mulai pucat pasi. Keringat dingin meleleh di keningnya. Sebanding dengan hasrat bercintanya yang sebelumnya sempat meledak, kini mendadak emosi jiwanya menggantikan posisi nafsu menjadi ketakutan yang tiada terkira. Demikianlah dinamika kondisi kejiwaan Mita yang cenderung labil.

Dengan brutal kawanan preman merangsek ke arah Mita. Hati Mita kecut menciut. Nun jauh di luar sana Dodo masih terpaku mengintip tanpa berani berbuat apa-apa.

"Ahhh.. jangan !!", Mita berteriak histeris saat satu demi satu pakaiannya dilucuti. Kali ini bukan birahi yang berkuasa atas dirinya, namun emosi yang tercabut paksa dari sangkarnya. Mita gemetar ketakutan.

"Pergi kamu pergiiii...", Mita menendang tubuh preman yang ada di sekitarnya, namun sia-sia. Tenaganya tak sebanding dengan kekuatan para preman. Dalam sekejap tubuh Mita sudah polos tanpa pakaian.

Karjo melangkah maju mencoba mencumbui bibir seksi Mita yang terus saja berteriak panik. Usaha Karjo tak berguna karena Mita membuang wajah ke kanan dan kiri menghindari ciumannya.

Plakkk !!
"Wanita bangsaaatt..", tamparan keras Karjo mendarat tepat di pipi mulus Mita membuatnya berteriak parau kemudian menangis. Kini ia hanya pasrah membiarkan bibirnya di lumat paksa oleh Karjo tanpa meladeni sedikitpun.

Dua preman lagi mendekat. Buah dada ranum Mita menjadi sasaran mereka. Dengan cepat puting kenyal Mita sudah hingga ke dalam dua bibir kasar. Mita berontak namun sekarang kedua tangannya di pegang kuat oleh dua preman lainnya. Begitu juga dengan kedua kakinya dipegang kuat-kuat oleh kawanan tersebut. Mita terlihat telentang dengan kaki terkangkang lebar. Bibirnya terus berteriak, melolong, mengaduh.

Melihat Mita yang tak bisa diam lagi-lagi Karjo geram. Kali ini buah dada Mita menerima tamparan Karjo. Mita mendelik kesakitan.

"Uukhh ampuun mas", rintih Mita namun tak digubris sama sekali oleh Karjo. Bahkan dengan yakin Karjo melangkah berputar mendekati lubang kemaluan Mita. Dengan cepat ia lesakkan batang kerasnya kebalik kedua paha Mita yang mengangkang.

"Ooh tidaaaak", Mita panik mendapatkan perlakuan ini. Namun tak berselang lama, Karjo merubah posisi agar Mita menungganginya. Karjo berhasil memposisikan Mita sedemian rupa namun Mita hanya duduk melumat buah zakar Karjo tanpa bergeming sedikitpun. Mita menangis sejadi-jadinya.

"Sudahhh.. ampun.. keparattt kalian.. hikss hikss", Mita menghardik marah dan panik. Dibawah sana Karjo berusaha memompa selangkangan Mita tanpa memperdulikan teriakan Mita.

"Tidaaakkkk... bangsatt...!!!!! Jancukkkkk", seorang preman mendorong Mita lebih condong ke arah depan dan kemudian mencoba melesakkan batang beruratnya ke lubang dubur Mita. Kali pertama mendapati itu Mita panik luar biasa. Dan lagi persetubuhan tanpa ada rangsangan yang manusiawi tak mampu membuat Mita menikmati sedikitpun.

Perlahan batang preman masuk ke lubang dubur Mita meski sangat sulit. Mita berteriak kesakitan namun tak dihiraukan oleh mereka.

Bletakkkk...
Pria yang tadi sedang menggagahi dubur Mita tiba-tiba terhempas jatuh. Seseorang telah melompak tinggi dan menendangnya.

"Jancukkkk !!!", ucap Yosa si empunya tendangan. Spontan preman berlarian segera memakai celana mereka dan berdiri.

Mita masih menangis, memungut pakaiannya dan berlari ke pojok ruangan. Dengan panik ia memakai kembali pakaiannya.

"Brengsekkk kamu yah !!!", telunjuk Yosa terarah lurus ke wajah Karjo. Di belakang Yosa juga berdiri Yanto, Doni, dan Dodo.

'Orang jahat' serta merta menghambur ke arah 'orang baik'. Ke empat sahabat itu menyebar dan siaga.

Yosa melangkah maju menyambut tiga orang preman. Ketiga preman tersebut serempak melancarkan pukulan. Yosa sedikit bergeser dan memiringkan tubuhnya. Alhasil ketiga preman hanya meninju ruang kosong. Dengan cepat Yosa berputar melesakkan satu tendangan telak di rahang kanan seorang preman. Preman tersebut terpelanting ke lantai dan mengaduh.

Yosa terus melangkah maju dan menyarangkan satu tapak keras di bagian ulu hati preman kedua yang masih terbengong melihat kawannya terjatuh. Tak lama ia pun ikut roboh sambil memegangi dadanya. Nafasnya terlihat sesak.

Preman ketiga maju dan berusaha melindungi kepalanya dari incaran Yosa. Namun bukan Yosa jika tak tanggap melihat situasi. Yosa mengangkat tangan kanannya tinggi bersiap memukul ubun-ubun preman ketiga. Secara otomatis preman tersebut menengadahkan kedua tangannya untuk menangkis. Tapi salah, kaki kiri Yosa melesat cepat. Punggung kaki Yosa membentur kuat bagian selangkangan. Preman tersebut roboh merasakan ngilu yang tak tertahankan di bagian buah zakarnya.

Di bagian lain terlihat Yanto dan Doni tak menemukan kesulitan yang berarti menghadapi preman-preman. Kemampuan beladiri mereka berdua cukup terlatih untuk mengatasi hal semacam itu.

Di sisi lain, pertarungan satu lawan satu antara Dodo dan Karjo. Pertarungan terlucu sepanjang sejarah. Dodo dan Karjo sibuk berkejar-kejaran sambil saling timpuk menggunakan segala barang yang ada disana. Kaleng kosong, kerikil, sendal bekas jadi alat paling ampuh untuk pertempuran mereka. Karjo terus berlari dan berlari menghindari kejaran Dodo hingga Karjo tak sadar ada tendangan kuat yang tiba-tiba menghadangnya. Mendarat tepat diwajah Karjo hingga ia terlempar ke belakang.

Yosa tersenyum puas melihat tendangannya tepat mengenai wajah Karjo. Ia bergegas melangkah mendekati Karjo yang meringkuk kesakitan. Yosa menghadiahkan belasan tendangan ke semua bagian tubuh Karjo termasuk wajah. Persis seperti yang pernah diterima Yosa satu bulan yang lalu dari kaki Karjo.

Tepat setelah tendangan terakhir ke wajah Karjo, terdengarlah bunyi sirine polisi. Dengan cepat polisi meringkus Karjo Cs. Yanto dan Doni sejenak berdiri tegap dan memberi hormat kepada komandan polisi yang bertugas. Nampaknya dua sekuriti tersebut yang telah mendatangkan polisi ke lokasi.

Namun ada yang aneh pada diri Mita. Ia masih histeris. Saat Dodo dan Yosa mendekat malah Mita semakin ketakutan. Ia berteriak-teriak dan menangis. Kemudian ia berlari menjauh. Yosa dan Dodo berusaha mengejarnya, tapi Mita telah hilang dari pandangan.

Depresi yang dialami Mita sungguh kuat. Ia adalah korban pemerkosaan, ditambah rasa malu yang besar di hadapan Dodo dan Yosa, ditambah pula rasa ketakutan yang luarbiasa melihat perkelahian di depan mata. Mita sungguh tak kuasa mengendalikan segala yang berkecamuk di dalam dirinya. Bumi seperti gelap. Tak ada lagi cahaya baginya.


●•●•●•●•●•●


_scene 5


Mita berjalan gontai menyusuri tepian raya kapas krampung. Tak henti-hentinya ia seka air mata yang terus mengalir membasahi pipi. Wajahnya kusut, pakaiannya kusut, berjalanpun ia seperti terseok.

Mita tak menyadari bahwa di pahanya mengalir darah. Terus mengalir ke bawah hingga mata kaki. Entah darah dari kemaluannya ataukah dari duburnya. Bahkan rasa sakitpun tak ia rasakan.

Yang ia tahu hanya ingin melangkah dan melangkah tanpa arah. Pikirannya kosong.

Tiba di sebuah SPBU, ia merasa ingin sekedar cuci muka di toilet untuk mengurangi penat di kepalanya. Dengan goyah ia melangkah. Tubuhnya kian lemah dan semakin lemah. Hingga akhirnya Mita roboh tak sadarkan diri sebelum ia mencapai pintu toilet SPBU. Namun kondisi SPBU sedang lengang. Tak ada yang menyadari keberadaan Mita yang roboh.

Seorang wanita separuh baya tiba-tiba muncul dan berjongkok disamping Mita...


●•●•●•●•●•●


Segala yang terjadi di dunia ini adalah misteri..


---

Tunggu update berikutnya guys

#staydisini #pantenginterus #jangankasihkendor
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd