Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT ACKD - Aku Cinta Kau & Dia (By : FigurX )

Andai kamu TS, ingin Yosa berpasangan dengan siapa di akhir cerita? #vote tdk mewakili kisah akhir

  • Menjadi pasangan Tyas

    Votes: 5 6,3%
  • Menjadi pasangan Nesa

    Votes: 11 13,8%
  • Menjadi pasangan Dua2nya

    Votes: 49 61,3%
  • Tidak semuanya

    Votes: 3 3,8%
  • Menjadi pasangan Cewek lain

    Votes: 12 15,0%

  • Total voters
    80
  • Poll closed .
Bimabet
Welcome to :





●•●•●•●

Part 12

Rancu


●•●•●•●


_scene 1


[POV Dodo]


Jangkrikk.. mumet ndasku rek rek. Yosa crito lek Mita iku depresi kait biyen. Jan rumit men uripe arek iku. Onoook ae masalahe. (Jangkrikk.. pusing. Yosa cerita kalau Mita mengalami depresi dari dulu. Beneran rumit hidupnya tuh anak. Adaaa aja masalah dia).

Pantesan Yosa ya yo ae pas aku nikung ojob e. Tibakno ojob e setress. Lah aku lak seng ketiban apes lho. Wes entuk siso, ga genah pisan sisone. Umpomo digawe peribahasa.. nyedot santen kumanan ampase tok. Tapi ga seh.. Mita masio ampas tapi enak haree wkwkwk 😂. (Pantas saja Yosa iya aja pas aku merebut ceweknya. Ternyata ceweknya stress. Nah aku yang dapet sialnya. Udah dapat sisa, sisanya gak jelas pula. Ibarat peribahasa.. minum santan dapatnya ampas. Tapi ga juga sih.. Mita meski ampas tapi enak lho wkwkwk)

Malah saiki Mita ilang. Mbuh minggat nang ndi. Trus nasibku yopo rek. Menunggu tanpa waktu lek jare grup band Element. Ga jelas. Koyok telek muntup-muntup nang selet 😬. (Dan sekarang Mita menghilang. Tak tahu dimana rimbanya. Nah nasib ku gimana. Menunggu tanpa waktu seperti judul lagu milik grup band Element. Seperti tahi yang sulit keluar dari dubur).

Duh Gusti.. iki trus yopo karo Mita. Mateng aku rek. Diterusno iku soro. Ga diterusno iku aku wes kadung njegur macari Mita. (Yaa Tuhan.. ini bagaimana dengan Mita. Mampus aku. Dilanjutkan itu rumit. Tidak dilanjutkan itu aku sudah terlanjur jadi pacar Mita). Beban mental bergelayut dalam lubuk hati rasanya membayangkan ke depan harus 'momong' Mita.

Tapi.. setelah kejadian hebat kemarin harusnya itu menjadi pemantik bagi Mita untuk bangun dari lamunannya. Ehh sek sek, kalau Mita sudah sembuh dari depresinya kira-kira masih doyan torpedo ga yah?.. percum tak bergun kalau Mita sembuh tapi ga mau digebleh, sido cenggur berkepanjangan aku rek menyaingi panjangnya perjuangan Indonesia merebut kemerdekaan wkwkwk 😂 taek, pikiranku ngglambyar kemana-mana geje 😩😨.


-----


Keseimbangan sinergi keselarasan,
Rancu bukan cerita,
Baiknya cahaya terus ada,
Harusnya pelita menopang asa,
Memapah meski terlunta,
Mengiring walau terluka.

Saat gulita,
Tak ada cita,
Duka menjelma,
Memupuk sengketa,
Mencabik rasa,
Mengikis suka,
Tak kan bahagia.

Duhai perdu berduri,
Tolong sudahi,
Lekas pergi,
Jauhi diri.

Lelah mencoba,
Bosan menyapa.

gamit mesra,
Untukmu harapan,
Peluklah aku,
Seperti masa lalu,
Yang kini membuatku berdendang syahdu.



(Goresan pena : Rancu - FigurX 2020)


-----


Bipp bipp.. bip bipp..
Handphone ku berdering. Angka tanpa nama muncul disana. Tak ada gairah mengangkatnya. Namun terus saja ia menghubungi berulang membuat aku luluh juga menerimanya.

"Haloo..", sambutku datar.

"Haloo.. mas Dodo ya?", suara wanita tak kukenal.

"Siapa ini", tanyaku.

"Saya Bu Fatim. Saya membaca nama mas Dodo di dalam kontak handphone milik mbak Mita", lanjut wanita tersebut semakin membuat aku curiga.

"Lho Mita disana??", aku bertanya memperjelas semuanya.

"Ceritanya panjang mas. Yaudah nanti saya shareloc. Lebih baik kita ketemu langsung untuk membicarakan ini. Nanti tapi lho, sekarang saya masih ngajar..", sambung bu Fatim.

"Baik Bu", kusanggupi ajakan bertemu wanita tersebut. Namun ternyata sambungan telepon telah dimatikan dari seberang sana.


●•●•●•●


_scene 2


Yosa masih 'mager' diatas kasurnya. Sebenarnya ia memperhatikan gerak-gerik Dodo yang agak aneh. Mulutnya ngedumel ga jelas, tiba-tiba merengut, dan sekejab kemudian tertawa. Yosa sempat berpikir sahabatnya ini tertular depresi seperti Mita. Namun kemudian Yosa tak pedulian Dodo lagi. Ia lebih memilih asyik berbalas whatsapp dengan Nesa.





Nesa (N) : Mas lagi apah?

Yosa (Y) : Santai aja kok. Tadi bis ke kantor bentar, kasih instruksi tim produksi. Trus balik lagi deh ke kosan

N : Kalo kerja ikuti jam kantor dong sayang. Masa ilang2an gt ish. Yang semangat kerjanya 💪buat halalin aku nanti 😁🌹

Y : Hmm.. emang kerjaannya gt sayaaang. Namanya jg org lapangan. Instruksi kantor sih yg penting tugas kelar, mo dikerjain dmn jg, gitu. Eh mau dong hahalin kamuu.. 😉

N : Alesan aja huhh

Y : Yaelah. Emang kyk gini kerjanyaa

N : Katanya mo halalin... kok ga sini2 hayoh 😤😤

Y : Yahh mas kan masih ngumpulin sangu Nes

N : Berapa lama?

Y : Secepatnya

N : Kapan ?

Y : Sabarrr. Diusahakan ga sampe setaun

N : Masaa..

Y : Ga percoyo yowes hmm

N : Hihihi 😃

Y : Ketawa lagi

N : Daripada nangis hayyo. Masss.. tanennn

Y : Sama aku jg Nes. Eh kangen apa pengen?

N : Hihihi 22 nyah 🙈

Y : Hayooo ada yg lg geli hayoo.. awas basah.. banjir bandang 😂

N : Ngeledekin aja ish

Y : Tapi kondisi lg ga mendukung. Ga bs VC. Chat aja ya sambil kirim2 foto. Ada si Dodol tuh di kamar.

N : Aihh maluu.. oya salamin buat mas Dodolnya yah. Salken gitu





Y : Udah dibilang gosah malu kok tetep ae gt

N : Hihihi iya lupa. Maap komandan 👮

Terkirim foto dari Yosa. Foto perkakas vital nya yg tegak menjulang. Butuh lari-lari ke kamar mandi untuk bisa mengambil foto tersebut.

N : Ihhh geli liatnya mas. Gede banget hihihi. Kok yg di pilem2 anu itu yang orang indo, ga segede mas yah 🙈🙊

N : Ish ngomong apaan sih aku hmm

Y : Ya mungkin Nes salah liat kali. Sama kok kyk org2 itu ukurannya

N : masaa sih..

N : Iih tapi Nes jd gemes donk liatin punya mas

Y : Kalo gemes trus gmn?

N : Nes jd raba2 dada Nes nih ahh..

Y : dibuka?

Nesa mengirim foto. Topless guys. Buah indah yang putih, sekal, ukuran yang pas, dan putingnya yang pink agak coklat muda gimanaaa gitu.

Y : Indahnyaaa.. 👀

N : Yang bawah gausah dulu ya sayang

Y : Kok gausah sih

N : Nes lg dapet..

Y : Dapet apa?

N : Lotre 😠 puass ?

Y : 😂 Iya iyaa ✌ damai sayang.. damai

N : Lagian nahh 😡

Y : Ampuuun 🙏

N : Masss.. merinding Nes ni. Udah gemes banget.. lamanya sih mas kesini

Y : Aku jg pengen cepet kesana Nes, sabar ya sayang

N : Hu um ☺

Y : Tapi kok kmu percaya sih. Kan kita blm ktemu. Kalo aku sdh beristri gmn?

N : Masss.. kita udah kenal lama loh, 2 taun. Bukan wkt yg pendek itu utk saling menyelami. Aku tau mas org baik. Nes bs rasain itu.

N : Mmm.. klo ternyata mas sdh beristri.. iiih jangan dooonk. Semoga engga ah.. #^#&*$) $/*£÷¥×₩

Y : Hahaha.. kamu itu lucu yah. Gemesin, imut, childish tapi dewasa banget, ngangetin banget 😀

N : 😄😄


Waktu yang ada mereka nikmati untuk ngobrol dan bercanda. Sesekali foto terkirim, entah itu foto wajah atau anggota badan lainnya. Mereka sudah terbiasa menikmati itu semua layaknya sepasang merpati yang dimabuk asmara, dimabuk cinta.


●•●•●•●


_scene 3


"Bro.. aku dihubungi seorang wanita, katanya lagi ama Mita. Ini nanti ngajak ketemuan. Masih tunggu kabar dari dia", Dodo tiba-tiba nyelonong duduk disamping ranjang Yosa. Jelas Yosa kelimpungan. Secara si otong kan lagi hormat grak 😁.

"Terus..?", tanya Yosa singkat sambil berusaha duduk unruk menghindari tatapan si keppo yang bisa bahaya kalau tahu Yosa sedang 'ngacoce'. Bisa-bisa Yanto dan Doni ikutan tahu kalau sampai Dodo tahu.

"Terus terus... terus nyemplung (masuk) wc !!?.. yo kita tunggu kabar wanita itu. Maringono (habis itu) kita meluncur", jawab Dodo kesal karena ulah Yosa yang tidak tanggap situasi.

"Oohh.. yowes tak adus sek (yaudah aku mandi dulu saja). Ben wangi (biar wangi).. sopo eroh (siapa tahu) tuh wanita cakep hahaha.. kan sekali merengkuh dua tiga pulau hanya mimpi wkwkwk", lanjut Yosa tengil sekaligus berhasil menyabet hadiah utama berupa tinjuan maut Dodo di lengannya.

"Adoooh.. jaherrr koen (kurang ajar kamu), iki tangan baru juga sembuh..udah maen tinju aja", teriak Yosa panik meski tak membahayakan tangannya.

"Kapoookk !!!", jawab Dodo sambil berlalu ke teras dan menyulut sebatang meriam..haisst.. kembang api..eh rokok sambil mondar mandir tak tenang menunggu handphone nya berbunyi.


-----


Dodo terlihat ngebut mengendarai motornya. Yosa yang duduk sebagai penumpang cukup tegang. Motor Dodo melaju ke arah Stadion Tambaksari, tempat dimana ia akan menemui wanita tersebut.

"Jangkrikk koen Do. Ojok (jangan) ngebut-ngebut po'o. Deg deg serr (gemetar) iki aku. Nyetirmu ngawor ngunu haluane (haluannya)", suara Yosa timbul tenggelam diterpa angin dalam perjalanan menuju lokasi. Dodo tak menggubris, sebaliknya malah menyengaja ambil haluan-haluan mendadak yang membuat jantung Yosa serasa mau lepas.

"Westalah (sudahlah).. menengo cangkemmu cuk !! (diam aja mulutmu)", balas Dodo juga dengan suara yang timbul tenggelam diterpa angin.

"Lahh gimana coba, bawa motor kayak setan. Iyo lek tegen (iya kalau mahir), laaa iki koyok wong mendem (seperti orang mabok) nyetir e", imbuh Yosa tak mau kalah.

-----

Cukup setengah jam untuk mencapai lokasi yang disepakati. Disana Dodo toleh sana dan sini mencari keberadaan si wanita.

"Mas.. sini", seorang wanita melambai dari depan loket pembelian tiket sepakbola. Dodo segera mendekat.

"Mas Dodo ya.. perkenalkan saya Bu Fatim yang tadi telepon", ucap wanita yang usianya berkisar 50 tahun. Orangnya anggun khas keibuan. Nampak cantik berwibawa memakai gamis panjang warna krem dipadu dengan jilbab panjang warna coklat tua.

"Golek (cari) warung deket sini aja ya.. ga enak ngobrol bediri gini diliatin orang", sambung wanita yang bernama Bu Fatim tersebut.

"Injih (iya) bu monggo (silahkan)", jawab Dodo santun.

Merekapun melangkah dan mendapati sebuah warung nasi sederhana yang tak jauh dari situ.

"Mau makan mas?.. ayo ga usah sungkan-sungkan", Bu Fatim menawarkan ramah.

"Sampun bu (sudah bu), nembe kemawon maem (baru saja makan). Es teh saja kalau boleh..", jawab Dodo meski sebenarnya perut sudah keroncongan minta di isi. Dodo menoleh ke Yosa dan diamini dengan anggukan sebagai tanda bahwa Yosa juga cukup es teh saja.

"Iya sudah aku pesankan. Langsung saja yo mas.. Jadi gini, tempo hari itu kan aku pulang ngajar sekolah petang di daerah sini. Nah aku jalan kaki ke pom bensin krampung situ karena suami mau jemputnya disana sekalian aku olahraga, maklum orang tua mas butuh banyak keringat... eh ini monggo es teh nya sudah datang. Di sruput dulu ben (biar) ga edan jare wong-wong (kata orang-orang) hahaha.. monggo monggo", Bu Fatim bercerita dengan jelas dan sangat ramah.

"Lanjut yo.. Nah pas mau pipis di toilet SPBU eh kok ada cewek pingsan. Aku lihat dari paha atasnya keluar darah, aduuh kasihan kan. Akhirnya sekuat tenaga aku dudukin bersandar di tembok toilet. Aku pijit-pijit tangannya, aku olesi minyak kayu putih hidungnya. Lama-lama dia siuman.. begitu lihat aku dia panggil aku mama.. dia bilang mama mama tolong Mita, takut ma.. sambil peluk ibu. Aku tanya rumahnya mana eh dia malah nangis. Ya karena kondisi semakin larut dan suami juga udah jemput, akhirnya kami berinisiatif untuk bawa pulang cewek itu. Kebetulan suami bawa mobil", lanjut Bu Fatim. Sejenak ia berhenti berbicara untuk mengatur nafas yang agak ngos-ngosan.

"Yaa ampuuuun Mitaa", ucap Dodo sedikit panik.

Plakk !!

"Gausah lebay koen !!", satu jitakan Yosa mendarat tepat di atas tempurung kepala Dodo.

"Ngapunten Bu, Dodo punika radi cuwawak piantunipun" (Maaf bu, Dodo ini agak cablak orangnya), sopan Yosa berucap.

"Hahaha.. ada-ada saja kalian ini. Kalau dilihat dari postur dan gestur ehmm.. sepertinya kalian ini anak baik-baik. Pantas saja Mita jatuh cinta", seloroh Bu Fatim mengundang tawa bersama sebagai selingan atas kekakuan yang ada.

"Lanjut yo.. Nah terus Mita tak gowo mole (saya bawa pulang) ke rumah. Rumah saya Mojokerto mas. Tiap hari ya pulang pergi surabaya - Mojokerto seperti ini. Tuntutan pekerjaan mas. Disana Mita kami rawat. Kami ladeni dengan sebaik mungkin. Kebetulan di rumah sana kami mendirikan semacam pondok kecil khusus menampung kaum hawa yang sedang kalut menghadapi masalah. Yah anggaplah sebagai pondok rehabilitasi. Ga besar sih, hanya beberapa orang saja yang dirawat disana, didampingi pembimbing. Mita ini depresi berat mas. Bisa jadi dia korban pemerkosaan atau entah apa. Kami masih menggali informasi menunggu Mita semakin membaik kejiwaannya", pungkas Bu Fatim.

Dodo melongo. Pun juga Yosa ikut melongo. Mereka tak menyangka akan terjadi sedemikan rupa seperti ini. Dan mereka sangat bersyukur Mita ditolong oleh orang yang tepat. Mungkin nasib baik mulai berpihak kepada Mita.

"Lajeng kadhos pundi bu kelajenganipun?" (Lantas bagaimana bu kelanjutannya?), tanya Dodo penasaran.

"Jangan dibesuk dulu. Belum stabil keadaannya. Ini aku kasih alamat tapi kesananya tunggu WA dari aku mas. Tapi mas yo.. meski nantinya udah bisa dibesukpun, tetep depresinya tidak bisa langsung hilang. Butuh waktu yang lama. Bisa 1,2,3, atau entah berapa tahun. Biarkan kami merawatnya sampai bener-bener pulih. Akan kami anggap anak sendiri. Mengenai keluarganya Mita biar aku sendiri yang akan menghubungi dan mengabarkan. Tuhan memanggilku untuk menolong sesama mas", jawab Bu Fatim kembali panjang lebar. Lagi-lagi dua pemuda ini hanya bisa melongo, takjub pada pertolongan yang datang untuk Mita melalui tangan Bu Fatim.

"Ibu kalau kedepan butuh biaya atau sejenisnya buat Mita nyuwun tulung (minta tolong) panjenengan (kamu 'jawa halus') kabari kami", tambah Yosa setelah mulai bisa menguasai diri dari kekagetannya. Namun Dodo masih saja bengong seperti melamun dan akhirnya tersadar kembali setelah lagi-lagi jitakan Yosa mendarat di kepalanya.


●•●•●•●


_scene 4





"Yas, kemarin aku habis berkelahi lagi dengan mantan suamimu", ucap Yosa memulai pembicaraan ketika ia memaksakan diri datang ke kosan Tyas sesuai usulan Yanto dan Doni.

"Iya mas sekuriti udah cerita", jawab Tyas jutek.

"Kok jutek gitu sih Yas", sergah Yosa.

"Mas kok jadi berubah gini sih. Kenapa berkelahinya kemarin tapi baru sekarang ngabarin?. Kenapa gara-gara mas Karjo muncul lalu mas Yos menjauhi aku", semprot Tyas sudah tak tahan dengan beban pikiran yang beberapa saat ini telah menggelayut di dalam otak.

"Bukan begitu Yas..", tanggap Yosa mencoba menenangkan. Namun segera dipotong oleh Tyas.

"Alasan tok.. sampean emang ga sreg sama aku sejak awal kan? Trus cari-cari bahan buat menjauhi aku. Iya kan?", nada suara Tyas makin meninggi.

"Kamu salah paham Yas. Aku jujur kecewa sama kamu, ehm sori.. tepatnya sama Karjo. Tapi imbasnya ke kamu juga akhirnya. Disaat aku mulai menata hubungan kita tiba-tiba Karjo merusaknya. Dan aku harus bagaimana Yas? sedangkan aku tahu dia ayah kandungnya Nesya. Aku ga mau disebut sebagai perusak rumah tangga orang", Yosa mulai angkat bicara. Sudah saatnya mereka mendapati gejolak ini.

"Iya ayah kandung Nesya, tapi bukan suami ku lagi mas", lanjut Tyas. Perlahan Tyas menangis. Membuat hati Yosa semakin remuk jika memandang kesedihan semacam itu.

"Iya maaf aku salah. Tapi namanya respon hati ga bisa ditutupi Yas. Hatiku merespon kecut. Mana bisa aku tiba-tiba tertawa riang dan menganggap semua baik-baik saja !. Aku manusia, aku pria yang juga punya hati Yas. Pedih tau ga sih digebukin trus dilarang mendekati cewek yang aku kagumi", Yosa semakin terbawa emosi. Perasaannya seperti diaduk-aduk dengan pikiran yang tak menentu. Serba salah.

"Maafin aku mas, maafin mas Karjo", serta merta Tyas bersimpuh memegang paha Yosa sambil menangis sesenggukan.

"Aku yang minta maaf Yas karena ga bisa memenuhi ekspektasi mu", balas Yosa tak mau kalah.

"Maksud mas?.. mas mau pergi?. Semudah itu mau pergi setelah aku rela disetubuhi pertama kali oleh orang yang bukan suamiku !!", Tyas kembali menyalak demi mendengar ucapan Yosa.

"Aduhh.. bukan begitu Yasss... aku minta maaf karena bikin kamu kecewa. Aku akan perbaiki", Yosa menjelaskan lebih gamblang agar Tyas tak semakin salah paham.

"Beri waktu aku untuk berpikir mas, kamu juga berpikir. Sementara kita jangan bertemu dulu ya. Sampai kita bener-bener stabil dan bisa berpikir dengan kepala dingin tentang hubungan kita", tukas Tyas memberikan resume atas pertemuan mereka hari itu. Yosa hanya mengangguk mengiyakan.


●•●•●•●


_scene 5


Sebuah percakapan whatsapp terjadi...



X : Haloo siang..

Y : Siang. Siapa ya?

X : Ini Amanda bukan?

Y : Iya.. ini siapaa

X : Aku Dodo

-----

Saat pertama kali ku dengar suaramu
Hati kecil ku berkata ada sesuatu
Mungkinkah dia gadis terakhir untukku
Yang selama ini ku dambakan

Sampai akhirnya ku kenal kau lebih jauh
Hingga aku yakin kamu lah yang terindah
Meski dinginnya sikapmu akan tingkahku
Sedikit pun aku tak peduli

Beri senyumanmu di depanku
Semakin membuatku penasaran
Berharap nanti kau ku miliki
Sampai di ujung senja

Maafkanlah sayang bila kau tak berkenan
Mungkin aku hanya lelaki hina
Bermodalkan cinta tulus kesetiaan kepadamu

Sebisanya kan ku senangkan kau selalu
Meski hanya dengan sebuah lagu
Lagu tentang cinta cintaku padamu saat ini


(Diskografi FigurX : Hanya Bermodal Cinta - Eric)


●•●•●•●


Akhirnya bisa juga diketik ulang setelah file update hilang. Mohon maaf jadi lebih lama daripada biasanya untuk update. Semoga tetap bisa menghibur

See u next update 👋



👍Salam Semprul✋

#staydisini #pantenginterus #jangankasihkendor
 
Terakhir diubah:
Terimakasih atas update ceritanya suhu @FigurX ..
Ini koq kayak mita disingkirin dulu dari cerita suhu? Soalnya Dodo malah langsung pdkt ke Amanda..
Tyas pun begitu, tp kayaknya ga selama Mita, mungkin Yosa biar pokus dulu ke Nessa?
Setelah Karjo ada musuh gelut yg baru lg ga suhu?
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
Terimakasih atas update ceritanya suhu @FigurX ..
Ini koq kayak mita disingkirin dulu dari cerita suhu? Soalnya Dodo malah langsung pdkt ke Amanda..
Tyas pun begitu, tp kayaknya ga selama Mita, mungkin Yosa biar pokus dulu ke Nessa?
Setelah Karjo ada musuh gelut yg baru lg ga suhu?
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..

Analisa yang cerdas, tapi belum tentu jg sperti itu kisahnya hehe.

Ntar deh dibikin gelut antara yosa dan amanda dikasur wkwkwk biar mantul hahaha
 
Makasi updatenya broohh

*rumit ini masalah hati, pedih tuh nulisnya, haqqul pasti. Yosa dan Dodo belajar main hati... co cwiit yoyoi

Kamu emang paling memahami perasaanku mas 😁
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd