ayu1202
Semprot Lover
- Daftar
- 20 Feb 2014
- Post
- 262
- Like diterima
- 433
BIARLAH SEMUA KENANGAN YANG KUALAMI BERSAMA MAS PRAS TERKUBUR, SEIRING DENGAN KETOK PALU HAKIM YANG MEMVONIS PERCERAIAN KAMI.
>>Deru suara mesin mobil yang parkir mengangkut barang-barang masih terdengar dengan jelas, kulihat pak Kosim supir yang selalu setia kepadaku sibuk mondar-mandir mengangkat barang. Mas Pras yang berdiri dipojok garasi hanya memandangku dengan tatapan yang agak sinis. Sesekali asap rokoknya dihembuskan ke udara, dan nafas nya yang berat dikeluarkan seiring dengan asap rokok yang keluar dari hidungnya.
"sudah tidak ada yang tertinggal mas..?" kataku membuka pembicaraan.
"apa urusanmu menanyakan itu" jawabnya dengan nada ketus.
Mendengar jawaban dari mas Pras ini, aku kaget juga, dari pada berlanjut jadi pertengkaran akupun memilih masuk kekamar.
>>Yah...semua salahku, kalau saja aku mau memaafkan perbuatan selingkuh mas Pras dengan skretarisnya, tentu tidak akan berakhir seperti ini.
Justru karena aku yang egois inilah, rumah tangga yang kubina menjadi berantakan. Dan aku tak bisa membayangkan sebagai anak dari keluarga terhormat, setelah berumah tangga harus berakhir seperti ini. Teringat kembali kenangan indah bersama mas Pras, kenangan terindah yang pernah kupunyai.
>>Aku dibesarkan dari keluarga yang bisa dikatakan cukup mampu, papaku seorang manager disebuah perusahaan swasta, dan sebagai anak tunggal aku selalu mendapatkan semua kebutuhanku, semua dipenuhinya.
Banyak orang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik, apalagi bentuk tubuhku yang tinggi dan kulit putih, banyak yang mengira aku indo, padahal sebenarnya aku wanita Indonesia asli, untuk merawat kecantikanku ini, papa memenuhi semuanya dari pakaian branded yang mahal, dan peralatan make-up kualitas terbaik. Hari-hari kulalui dengan hura-hura dari shoping hingga clubing, aku berteman dengan anak-anak dari keluarga kaya, karena orangtuaku selalu menyeleksi teman-temanku.
>>Tak selamanya cerita kehidupan berakhir indah, karena tanpa kesusahan manusia tak akan pernah belajar berjuang.
Krisis ekonomi melanda negeri ini, dan perusahaan tempat papa bekerja terkena imbasnya, gelombang phk pun menimpa para pegawainya, termasuk papa.
Diusia yang tidak lagi muda, sulit bagi papa untuk mencari pekerjaan baru, dan untuk hidup papa hanya mengandalkan deposito dari bank, tak terasa setahun sudah papa menganggur dan deposito semakin menipis.
Akupun terkena imbas nya, karena terbiasa dimanja, ketika kebutuhan mulai tidak bisa terpenuhi, aku berontak, teriak, marah, dan puncaknya kabur dari rumah.
>>Aku menuju tempat dimana aku yakin bisa mendapatkan apa yang biasa kudapatkan dulu, apartemen Deny, teman kuliahku yang juga pacarku, Deny anak orang kaya, dan ia juga yang kerap menanggung biaya ku beberapa bulan belakangan ini.
Deny mendengarkan keluh kesahku dan membisikan kata2 yang bisa membuatku tenang,
"aku mencintaimu Lin, aku akan menjagamu" kata dari mulut Deny, yang membuatku terlena memejamkan mata dan tanpa sadar, aku pasrah saja saat bibir Deny mencium bibirku, dan bahkan membalas nya, hingga terlena dan tak sadar Deny sudah membawaku ke kamar.
>>Tangannya mulai bergerilya, melucuti kancing bajuku, nafas birahi yang keluar dari hidung Deny, membuatku semakin pasrah, dan membiarkan tangannya melolosi bra yang kupakai, kurasakan lidahnya bermain diputingku, dan reflek tanganku pun membenamkan kepalanya didadaku.
Sambil melumat tangan Deny membuka cd ku, tangannya terasa memainkan bulu-bulu halus di sekitar memek ku, kemudian ujung jarinya mulai membelai bibir memekku. Aku yang belum pernah merasakan kenikmatan itu mendesis keenakan.
Puas dengan payudaraku Deny mengangkat kedua pahaku dan mengganjal dengan tangan nya, seraya membenamkan kepalanya diselangkanganku. Dengan beringas Deny menjilati lubang memekku. Aku hanya berteriak pelan, dan Deny semakin nakal, mempermainkan lidahnya dilubang kenikmatanku.
"ayo sekarang gantian..." sambil memelorotkan celana dalam nya, kulihat batang kontol nya telah berdiri tegak, aku yang telah panas oleh birahi tanpa pikir panjang langsung meraih dan mengulum nya pelan.
"ahh...enak..lin, terus.. Ya.. Ahh.."
panasnya birahi telah membuat aku liar, kontol Deny kulumat habis dan kujilati seperti anak kecil makan permen. Setelah puas aku tiduran telentang dan membuka pahaku lebar-lebar, menunjukan seolah-olah lubang memek-ku menantang untuk dimasuki kontol Deny, dan tanpa menunggu lama kontol itu langsung tertancap dilobang memek ku.
Sakit, perih tapi juga nikmat, kunikmati irama goyangan Deny yang naik turun, dengan sesekali ikut bergoyang, dan tak berapa lama kurasakan ada yang keluar dari tubuhku sebuah rasa nikmat yang belum pernah kurasakan, dan gerakan Deny juga semakin cepat hingga disaat ia berteriak kurasakan cairan hangat membasahi memek-ku.
"kamu hebat Lin.." bisik nya dan langsung rebah disampingku.
Hari-hari berikut nya ngewe jadi kegiatan rutinku dengan Deny, apalagi bila aku butuh uang aku akan menyerahkan tubuhku untuk dipakai Deny..
--
(bersambung)
>>Deru suara mesin mobil yang parkir mengangkut barang-barang masih terdengar dengan jelas, kulihat pak Kosim supir yang selalu setia kepadaku sibuk mondar-mandir mengangkat barang. Mas Pras yang berdiri dipojok garasi hanya memandangku dengan tatapan yang agak sinis. Sesekali asap rokoknya dihembuskan ke udara, dan nafas nya yang berat dikeluarkan seiring dengan asap rokok yang keluar dari hidungnya.
"sudah tidak ada yang tertinggal mas..?" kataku membuka pembicaraan.
"apa urusanmu menanyakan itu" jawabnya dengan nada ketus.
Mendengar jawaban dari mas Pras ini, aku kaget juga, dari pada berlanjut jadi pertengkaran akupun memilih masuk kekamar.
>>Yah...semua salahku, kalau saja aku mau memaafkan perbuatan selingkuh mas Pras dengan skretarisnya, tentu tidak akan berakhir seperti ini.
Justru karena aku yang egois inilah, rumah tangga yang kubina menjadi berantakan. Dan aku tak bisa membayangkan sebagai anak dari keluarga terhormat, setelah berumah tangga harus berakhir seperti ini. Teringat kembali kenangan indah bersama mas Pras, kenangan terindah yang pernah kupunyai.
>>Aku dibesarkan dari keluarga yang bisa dikatakan cukup mampu, papaku seorang manager disebuah perusahaan swasta, dan sebagai anak tunggal aku selalu mendapatkan semua kebutuhanku, semua dipenuhinya.
Banyak orang mengatakan bahwa aku memiliki wajah yang cantik, apalagi bentuk tubuhku yang tinggi dan kulit putih, banyak yang mengira aku indo, padahal sebenarnya aku wanita Indonesia asli, untuk merawat kecantikanku ini, papa memenuhi semuanya dari pakaian branded yang mahal, dan peralatan make-up kualitas terbaik. Hari-hari kulalui dengan hura-hura dari shoping hingga clubing, aku berteman dengan anak-anak dari keluarga kaya, karena orangtuaku selalu menyeleksi teman-temanku.
>>Tak selamanya cerita kehidupan berakhir indah, karena tanpa kesusahan manusia tak akan pernah belajar berjuang.
Krisis ekonomi melanda negeri ini, dan perusahaan tempat papa bekerja terkena imbasnya, gelombang phk pun menimpa para pegawainya, termasuk papa.
Diusia yang tidak lagi muda, sulit bagi papa untuk mencari pekerjaan baru, dan untuk hidup papa hanya mengandalkan deposito dari bank, tak terasa setahun sudah papa menganggur dan deposito semakin menipis.
Akupun terkena imbas nya, karena terbiasa dimanja, ketika kebutuhan mulai tidak bisa terpenuhi, aku berontak, teriak, marah, dan puncaknya kabur dari rumah.
>>Aku menuju tempat dimana aku yakin bisa mendapatkan apa yang biasa kudapatkan dulu, apartemen Deny, teman kuliahku yang juga pacarku, Deny anak orang kaya, dan ia juga yang kerap menanggung biaya ku beberapa bulan belakangan ini.
Deny mendengarkan keluh kesahku dan membisikan kata2 yang bisa membuatku tenang,
"aku mencintaimu Lin, aku akan menjagamu" kata dari mulut Deny, yang membuatku terlena memejamkan mata dan tanpa sadar, aku pasrah saja saat bibir Deny mencium bibirku, dan bahkan membalas nya, hingga terlena dan tak sadar Deny sudah membawaku ke kamar.
>>Tangannya mulai bergerilya, melucuti kancing bajuku, nafas birahi yang keluar dari hidung Deny, membuatku semakin pasrah, dan membiarkan tangannya melolosi bra yang kupakai, kurasakan lidahnya bermain diputingku, dan reflek tanganku pun membenamkan kepalanya didadaku.
Sambil melumat tangan Deny membuka cd ku, tangannya terasa memainkan bulu-bulu halus di sekitar memek ku, kemudian ujung jarinya mulai membelai bibir memekku. Aku yang belum pernah merasakan kenikmatan itu mendesis keenakan.
Puas dengan payudaraku Deny mengangkat kedua pahaku dan mengganjal dengan tangan nya, seraya membenamkan kepalanya diselangkanganku. Dengan beringas Deny menjilati lubang memekku. Aku hanya berteriak pelan, dan Deny semakin nakal, mempermainkan lidahnya dilubang kenikmatanku.
"ayo sekarang gantian..." sambil memelorotkan celana dalam nya, kulihat batang kontol nya telah berdiri tegak, aku yang telah panas oleh birahi tanpa pikir panjang langsung meraih dan mengulum nya pelan.
"ahh...enak..lin, terus.. Ya.. Ahh.."
panasnya birahi telah membuat aku liar, kontol Deny kulumat habis dan kujilati seperti anak kecil makan permen. Setelah puas aku tiduran telentang dan membuka pahaku lebar-lebar, menunjukan seolah-olah lubang memek-ku menantang untuk dimasuki kontol Deny, dan tanpa menunggu lama kontol itu langsung tertancap dilobang memek ku.
Sakit, perih tapi juga nikmat, kunikmati irama goyangan Deny yang naik turun, dengan sesekali ikut bergoyang, dan tak berapa lama kurasakan ada yang keluar dari tubuhku sebuah rasa nikmat yang belum pernah kurasakan, dan gerakan Deny juga semakin cepat hingga disaat ia berteriak kurasakan cairan hangat membasahi memek-ku.
"kamu hebat Lin.." bisik nya dan langsung rebah disampingku.
Hari-hari berikut nya ngewe jadi kegiatan rutinku dengan Deny, apalagi bila aku butuh uang aku akan menyerahkan tubuhku untuk dipakai Deny..
--
(bersambung)