Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Ku Cumbu Tubuh Berhijab Mba Reny

Status
Please reply by conversation.
Malam Mimin.
Malam Om dan Tante.
Nyubi izin berbagi cerita ya.
Ceritanya real 100%.
Ane tambahin kata kata aja didalamnya biar makin cihuy om dan tante bacanya eheheheh.
Kejadian ini nyubi alamin 4 tahun silam.
Tanpa babibu, ane mulai aja yaa om dan tante.
Mohon maaf sebelumnya apabila ada kesamaan nama dalam cerita ini.

Malam itu pukul 19.00 semuanya berjalan seperti biasa, tak ada yang berbeda seperti sedia kala.
Yaa, setumpuk pekerjaan didepan meja kerjaku membuat kepalaku terasa penat.
Aku beranjak dari meja kerjaku dan menghampiri meja kerja seniorku

Deny : "Mas John, sebatang yuk ditaman bawah, udah jam tujuh nih sekalian melipir ke warkop deket parkiran"
John : "Yah tanggung den, mending kita beres beres terus cabut. Lagipula bu bos udah balik juga"
Deny : "Oia bener juga, pas banget gue baru inget ada janji ama temen (senior)"

Akupun bergegas kembali kemeja kerjaku dan mencari hp.
Kubuka hp dan lekas ku mengetik sebuah teks whatsapp ke seniorku yang berbeda divisi.

Deny : Mba Ren, jadi malam ini kita liat rumah yang mau di survey?
Reny : Jadi dong Mas Den, nih aku lagi beberes terus ke kantor pusat.
Deny : Okay Mba, nanti aku tunggu di sbux lobby yaa.
Deny : Mba Ren gabawa mobil kan? Naik motorku aja.
Reny : Yes Mas Den, aku nanti bonceng kamu ya. Sekalian anterin aku pulang lho yaaa ;)
Deny : Wetsss, siappp mba.

Kumatikan handphone agar batrenya irit lalu ku bereskan meja kerjaku dan bergegas turun ke lobby dan menunggu rekan seniorku.
Lift pun sudah sampi di lantai ground.
Dengan langkah yang agak sempoyongan dikarnakan lesu, fikiran pun tiba-tiba mengingat dan menerja apa maksud dari emot whatsapp dari mba reny.

Setelah sampai dan memesan sebuah es coklat, aku kencari bangku kosong diluar sbux.
Kunyalakan kembali handphone dan ku charger sembari menunggu mba reny.
Tanpa sadar, aku membuka whatsapp dan melihat foto profile mba reny.
Cantik, keibuan, berkerudung dan wangi.

Fikiranku langsung teringat ketika pertama bertemu dengan mba reny di acara workshop kantor.
Tubuh yang tinggi, body yang berisi, dan wangi yang semerbak membuat pandanganku selalu melihat kearah beliau yang duduk tak jauh dari kursi ku.
Setelah selesai acara workshop, aku beranjak ke lobby untuk mencari area merokok.

Sembari ku hisap rokok, tiba-tiba mba reny menghampiri dan meminjam korek untuk menyulut rokok mentol yang sudah ada dimulutnya.
Akupun kaget dan tak mengira kalau wanita berkerudung seperti mba reny ternyata merokok.

Deny : Lho, cantik dan wangi gini ternyata merokok juga ya mba?
Reny : Iya mas, aku ngerokok dari jaman sma. Semenjak menikah aku berhenti, lalu tahun ini aku mulai merokok lagi karena penat urusan pekerjaan dan rumah.
Deny : Memangnya mba divisi apa? Ko bisa sampai penat gitu?
Reny : Aku di pemasaran mas.
Deny : Oalah, pasti karna target yang tinggi ya jadi sampai penat gitu.
Reny : Iya mas, target gila gilaan dari bosku.
Reny : Ngomong ngomong mas namanya siapa? Dari divisi apa?
Deny : Oiya saking asiknya ngobrol sampai lupa enalan mba.
Deny : Perkenalkan, namaku Deny. Aku dari divisi bisnis.
Reny : Aku Reny mas, rumahku gajauh ko dari tempat kita workshop.
Deny : Lho ngapain info rumah kamu mba. Kan aku ga tanya. Hehehehe
Reny : Ya ampun maaf mas. Hehehe
Reny : Yakali aja gitu mas kesasar di daerah sini terus bingung jalan pulang kan bisa tanya aku.
Deny : Ah bisa aja si mba hehehe, btw aku boleh minta nomor handphonenya kah?
Reny : Oh boleh dong mas, nih nomor ku 12345678910
Deny : Oke siap, aku test miscall ya.
Reny : Udah masuk nih mas miscallnya.
Reny : Tapi ngomong ngomong ko nama kita sama ya, cuma beda huruf depannya doang hehehe
Deny : Si mba ini ternyata ada aja ya obrolannya heheheh
Deny : Yuk mba kita masuk ruangan lagi, biar cepet selesai lalu bisa pulang.
Reny : Yuk mas.

Setelah acara workshop tersebut.
Percakapan kami di whatsapp hanya sebatas rekan kantor saja.

Tiba tiba lamunanku disadarkan oleh mba reny.

Reny : Hayooo ngelamunin apaaaa?
Reny : Ko ngelamun sambil liatin foto whatsapp aku sihhh.
Deny : Eh mba ren ngaggetin aku aja.
Deny : Gapapa mba, cuma kaget aja ko bisa seorang mba reny kasih emot kedip ke pemuda jelek kaya aku. Hehehe
Reny : Hehehe, yaudah nih aku kedipin beneran deh.
Deny : Eh eh ko beneran, kan aku jadi lumer rasanya mba.
Reny : Ah kamu mas bisa aja, aku bagi minum kamu aja ya.
Deny : Sok atuh di minum es coklat aku.
Reny : Mas, barusan aku call nasabahnya. Beliau ada urusan mendadak, jadi kita batal malam ini surveynya.
Deny : Oh gitu toh mba, yaudah kita istirahat aja sembari ngobrol sambil nunggu macet.
Reny : Tapi inget yaa, anterin aku pulang mas, suami aku lagi ga jemput soalnya.
Deny : Siapppp bos.

Dikala obrolan santai kita berdua malam ini.
Mba Reny tanpa sadar menceritakan tentang masalah keluarganya.
Dia sedang pusing memikirkan suaminya yang sedang bertingkah aneh.
Dia mengetahui kalau suaminya mempunyai wanita lain selain dirinya.
Dan dia pun berucap "ya kalau dia selingkuh, aku juga selingkuh lah"
Dia benar benar sedang emosi dan penat.
Akupun mengingatkannya untuk tidak bertindak seperti itu.
Tetapi fikiran nakalku mencoba untuk menghasut mba reny untuk membalas perbuatan suaminya.

Disela obrolan kami, tanpa sadar pengunjung sbux sudah sepi dan para karyawannya sedang bersiap siap untuk menutup toko.
Kami pun tidak sadar kalau waktu sudah menunjukan jam 10 malam.
Kami beranjak dari sbux dan menuju ke arah parkiran motor.
Diperjalanan menuju parkiran, mba reny kembali emosi dan bertingkah genit manja kepadaku.

Setelah sampai parkiran, kunyalakan motor dan memberikan helm serta jaket ke mba reny agar dia tidak kedinginan.

Reny : Uhhhh kamu pengertian banget sih mas.
Reny : Pasti pacar kamu sayang banget deh sama kamu.
Deny : Yaampun mbaaa, nanti kamu masuk angin kalau gapake jaket. Ini kan sudah malam, angin malam ga baik.

Ku jalanlan motor menuju arah rumah mba reny.
Malam ini memang cuaca agak sedikit berangin kencang seperti mau hujan.

Reny : Mas, dinginnnnn.
Reny : Aku boleh peluk ga biar hangat.
Reny : Kan kamu gapake jaket mas, boleh yaaa aku peluk dari belakang.
Deny : Jangan mba, nanti kalau keliatan suami kamu gimana.
Reny : Suami aku kan pulang ya ga lewat sini mas.
Reny : Kan tadi aku juga udah bilang kalau udah sebulan ini aku ga sentuk, bahkan di ajak ngobrol pun engga.
Deny : Hey, jangan keras keras ngomongnya. Nanti kedengeran pengendara lain.
Reny : Biarin ah, peduli amat eheheheh
Reny : Aku majuan ya mas.

Mba reny pun memeluk erat tubuhku dari belakang.
Tanpa sadar, payudaranya menempal di punggung ku.
Fikiran nakalku mengarahkan tangan kiriku untuk menggenggam tangannya yang memeluk perutku.
Genggaman tanganku dibalas oleh belaian lembut tangan beliau.


Sekian dulu ceritanya ya om dan tante.
Maaf mata pegel soalnya nulisnya di hp eheheh.
Secepatnya akan ane apdet.
Mohon maaf kalau ada kesalahan penulisan.
Jangan dibata ya mimin, momod, om dan tante.

Update :
Page 3
Page 4
Page 9 + Penampakan
Page 12 Penampakan
end part 1
 
Maaf Mimin, Momod, Om & Tante baru bisa update.



Udara malam yang dingin dikarnakan jaket yang kupakai kuberikan ke mba reny, membuat aku juga mencari kehangatan.
Ku balas belaian tangan mba reny, ku genggam erat juga tangan halusnya.
Ketika semakin dekat ke arah rumahnya.
Tanpa kusadari, blazer mba reny tersingkap.
Punggungku dapat merasakan dengan jelas kenyalnya payudara mba reny yang menempel sangat dekat di punggungku.
Entah bagaimana caranya blazer itu bisa tersingkap lebar.
Yang jelas, malam itu kami berdua seperti kawula muda yang sedang berboncengan menempel dengan erat.

Sesampainya di komplek perumahan mewah dibilangan jakarta selatan.
Mba reny mengarahkan jalan menuju rumahnya kepadaku.
Ketika sampai di depan rumah yang mewah, aku terkejut bukan main.
Aku terkejut karna melihat salah satu plat nomor kendaraan miliknya adalah mobil dengan kode plat nomor aparat keamanan.
Akupun berkata kepada mba reny.

Deny : Mba ren, itu suaminya udah pulang.
Deny : Lha kok kamu bilang dia gabisa jemput kamu.
Reny : Yeee, mobil itu emang sengaja mas ditaruh dirumah. Supaya aku kalau kemana mana gampang.
Reny : Aku juga sebenernya ada supir tau mas. Cuma aku risih aja kalau mesti pakai supir.
Reny : Yaudah mas, aku masuk yaa.
Reny : Kamu mampirnya lain waktu aja ya hehehe.
Reny : Supir aku lagi stay dirumah soalnya.
Reny : Nanti sampi rumah jangan lupa kabarin aku ya mas.

Kunyalakan motorku, tiba tiba mba reny mencium pipi kiri ku.
Sontak aku kaget, tingkah ku menjadi kikuk.
Tetapi berbeda dengan mba reny, kulihat beliau terseny sumringah seperti semua beban yang ada difikirannya sudah menghilang.
Lalu sebelum aku berputar arah untuk pulang.
Aku berbicara kepada beliau.

Deny : Nah gitu dong senyum, masa cantik dan manis begitu mukanya ditekuk ajasih.
Deny : Tapi lain kali kalau mau cium bilang ya.
Deny : Kan gaenak kalau diliat orang. Hehehehe
Reny : Ah kalau aku bilang, yang ada kamu gamau aku cium kan karna aku sudah bersuami.
Deny : Ye ga gitu juga kali mba cantik, oke aku jalan pulang dulu yaa. Aku text whatsapp nanti kalau sudah sampi rumah.
Deny : Assalamualaikum.
Reny : Waalaikumsalam, hati hati ya mas.

Dalam perjalanan pulang.
Perasaanku bak anak sekolah menengah atas yang sedang dimabuk asmara.
Ya, aku seperti sedang mengalami jatuh cinta kepada mba reny.
Akan tetapi, perasaan takut juga menghampiri.
Aku takut kalau sampai kejadian tadi terlihat oleh orang disekitar rumahnya dan diadukan ke suami mba reny.

Ku pinggirkan motor yang ku kendarai.
Aku sulut sebatang rokok lalu berjalan menunu rumah kembali.

Sesampinya dirumah, ku parkirkan motorku.
Aku masuk ke rumah dan menuju dapur untuk membuat secangkir kopi hitam.
Setelah selesai kubuat, aku menuju kamar dan mengganti pakaian kerjaku.
Ku tutup pintu kamar, kunyalakan laptop untuk memutar playlist falling in love dengan suara yang agak senyap.
Yaaa, aku seperti merasakan jatuh cinta.
Sungguh ini adalah kebiasaan ku saat jatuh cinta pertama kepada lawan jenis.
Aku sangat mengidamkan wanita seperti mba reny.
Berhijab, keibuan, cantik, wangi dan tentunya pintar.
Akan tetapi, rasa ini berbeda.
Rasa ini seperti aku harus berani mengambil keputusan.
Apakah aku harus membantu membalaskan perasaan mba reny kepada suaminya.
Atau perasaan ingin memiliki mba reny seutuhnya.
Perasaan ku mengatakan kalau dengan pendekatan secara intens, otomatis aku akan mendapatkan mba reny.
Tapi aku juga takut karna mba reny sudah memiliki suami, bahkan suaminya merupakan aparat keamanan.

Ku ambil handphone dari dalam celana kerjaku yang kugantung dibalik pintu.
Ada pesan whatsapp masuk dari mba reny.

Reny : Mas, kamu sudah dirumah belum?
Reny : Makasih ya udah mau dengerin cerita aku.
Reny : Makasih juga udah mau anterin aku pulang.
Reny : Dan terakhir makasih loh buat pinjeman jaketnya.

Aku ingin membalas pesan tersebut, tapi tidak kubalas.
Tiba tiba sifat baik ku muncul saat itu, aku tidak ingin merusak rumah tangga orang.
Selang beberapa menit kemudian, ada video call whatsapp masuk ke handphone ku dengan nomor yang tidak ku kenal.
Aku tak angkat panggilan video tersebut karna aku tidak mengenal nomornya.
Nomor tersebut kembali video call sampai 4 kali.
Dan di video call yang terakhir aku angkat video call tersebut sambil kututup kamera depan handphone ku dengan jari.
Sungguh aku kaget, ternyata panggilan video tersebut dari mba reny.
Langsung aku buka kamera depan handphone ku.

Reny : Ya ampun lama banget sih mas angkat video call aku.
Reny : Aku khawatir tau sama kamu.
Reny : Notif read whatsapp kamu kan ga aktif, jadi aku gatau kamu udah sampai rumah atau belum.
Reny : Udah mana ditutup pula kamera depannya pas ngangkat.
Deny : Hehehehe, maaf mba.
Deny : Sepuluh menit yang lalu lah aku udah sampai rumah.
Deny : Abisnya aku gatau kalau ini nomor kamu, jadi ya ga aku angkat hehehe.
Reny : Ih malesin deh bikin orang khawatir.
Reny : Udah malem gini kamu belum ngantuk mas?
Deny : Belum mba, kalau udah dirumah mah aku harus ritual dulu ngopi sambil dengerin lagu.
Reny : Cieeee lagunya ko kaya orang kasmaran sih.
Deny : Hehehe iya nih aku lagi kasmaran, tapi gatau deh orangnya kasmaran juga atau engga sama aku.
Reny : Ih siapa sih orangnya? (sembari bertanya, aku lihat wajah mba reny seperti sedang marah dan cemburu)
Deny : Yeee mau tau aja kamu mba.
Reny : Dih kamu gitu ya mas.
Reny : Aku ga akan mau minta dianterin kamu lagi dan gamau ketemu kamu.
Deny : Heheheh ye jangan marah dong mba cantik.
Deny : Aku lagi kasmaran sama istri orang, tapi aku takut nanti ketahuan suaminya.
Reny : Hayo, siapa? Kasih tau aku sekarang!
Deny : Ciri cirinya, berhijab, rumahnya dijaksel, barusan tadi dia aku anterin pulang.
Reny : Ihhhhhh mas kamu bisa aja, aku jadi malu. (kulihat senyum manis dari raut wajah mba reny)
Deny : Hehehe makannya jangan marah marah terus.
Reny : Heheheh maapin aku mas ganteng.
Deny : Ye ganteng darimana, jelek item dekil gini dibilang ganteng.
Reny : Ini nih yang bikin cewe kesemsem sama kamu mas, kamu suka ngerendah orangnya.
Deny : Ah bisa aja kamu mba ren.
Deny : Oia, kenapa kamu video call aku pake nomor lain?
Reny : Aku punya dua nomor mas, nomor ini sengaja buat aku follow up kerjaan.
Reny : Nama kamu di handphone ini aku namain nama customer yang tadi mau kita survey rumahnya. Heheheh
Deny : Dih, nakal yaaa. Aku bilangin suami kamu loh nanti.
Reny : Ye bilangin aja, toh dia juga sama palingan kaya aku. Emangnya aku anak kecil bisa dikadalin.
Deny : Hahahaha, pinter ngejawab ya kamu.
Deny : Ko kamu gapake hijab sih video call aku.
Deny : Kan aku bukan muhrim kamu mba ren.
Reny : Tuhkan yang begini lagi nih bikin aku makin suka sama kamu.
Deny : Barusan kamu bilang apa?
Reny : Eh bilang apa ya aku barusan.
Deny : Cuka? Luka?
Reny : Heheheh, malu aku mas.
Deny : Hayooo bilang apaa.
Reny : Aku suka kamu mas.
Reny : Kamu bisa jadi pendengar yang baik buat aku, kamu baik, kamu pengertian, kamu wangi, dan satu lagi kamu tidak nakal.
Deny : Yeee emangnya kamu tau aku nakal atau engga darimana?
Reny : Yaaa dari sifat dan sikap kamu ke aku lahhhh.
Deny : Eheheheh, ya kan bener dong, kamu kan bukan muhrim aku jadi harusnya kamu tidak memperlihatkan aurat kamu ke aku.
Reny : Ah kamu bisa aja mas, aku cium lagi nih.
Deny : Eitssss. Aku ngeles eheheheh.
Reny : Dih awas yaaa, aku iket biar gabisa ngeles.
Deny : Hehehehehe, ko enak ya rasanya dicium sama istri orang.
Reny : Hehehe bisa aja kamu mas.

1.5jam durasi video call yang kami lakukan.
Dalam video call tersebut, mba reny juga terlihat seperti wanita yang sedang kasmaran.
Dan yang menbuat aku betah lama melakukan pembicaraan dalam video call tersebut adalah bayangan puting payudaranya yang menonjol dari balik baju tidurnya.
Sungguh setan mana yang merasuki ku saat ini.
Aku sangat bahagia sekali malam ini
Tanpa sadar waktu sudah menunjukan pukul 12 malam.
Obrolan kami di video call membalas segala macam hal dari mulai hoby, kebiasaan sehari hari, sampai terakhir sebelum menutup video call, mba reny kembali mencium ku dan beliau meminta untuk membalas ciumannya.
Sungguh kami berdua seperti kawula muda yang sedang dilanda perasaan jatuh cinta.

Sebelumnya ane ucapin terimakasih buat yg kasih cendol dan like.
Mohon maaf update cuma sedikit.
Ane ngetik di hp soalnya eheheh.
Semoga om dan tante menikmati yaaa.
Xie xieeee
end part 2
 
Yuhuuu.
Ada update sedikit nih dari ane.
Mumpung kerjaan belum banyak.
Jadi ane bisa nulis sedikit eheheh.



Energik, penuh dengan keindahan.
Ya, rasa itulah yang ada padaku saat aku terbangun pagi ini setelah semalem mengantar dan video call dengan mba reny, plus diberi kecupan olehnya.

Seperti biasa aku selalu bangun jam 8 pagi.
Jam masuk kantor memang jam 8 pagi, akan tetapi di divisi memberlakukan flexy time.
Aku bangun dengan menyeruput kopi sisa semalam.
Lalu aku bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap siap berangkat kerja.

Aku bukan orang yang gila dengan gadget, jadi setiap pagi aku baru melihat handphone setelah tiba di kantor.
Ya itu semua aku lakukan agar aku bisa bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Setelah beres dan siap menuju kantor, aku melangkah turun ke bawah dan tak lupa untuk memasukan bekal dari orang tua ku.
Kondisi ekonomi keluargaku tidaklah mewah, kami hanya mempunyai 2 sepeda motor untuk aku dan ayahku.
Maka dari itu, kami sekeluarga selalu hidup dengan kesederhanaan.

Kulihat jam di tangan sudah menunjukan pukul 8.30.
Motor ku stater dan langsung menuju ke kantor.
Setibanya dikantor, semua berjalan seperti biasa.
Pekerjaan pagi ini adalah menyelesaikan pekerjaan kemarin yang belum selesai.
Tiba tiba, ada whatsapp masuk ke handphone ku.
Ternyata pesan tersebut dari mba reny.

Reny : Mas, kamu udah sampi kantor belum?
Reny : Ko ga ngabarin aku sih?
Reny : Aku lagi bawa mobil nih hari ini, nanti siang aku mau makan diluar kantor.
Reny : Kamu mau ga temenin aku?

Tak kubalas pesan tersebut.
Aku berdiri membawa handphone, rokok dan bekal dari orang tuaku dan menuju pantry untuk mencari ob.
Kuberikan bekal tersebut ke ob yang biasa kuminta bantuan.
Lalu aku berlari kecil menuju meja dan menuju tangga darurat tempat biasa aku dan rekan senior kerjaku mencuri waktu untuk merokok di sela pekerjaan.
Ku nyalakan handphone ku dan ku telfon mba reny.

Deny : Halo Assalamualaikum.
Reny : Waalaikumsalam mas.
Reny : Duh mas kamu ko baru ngabarin sih, whatsapp juga ga kamu balas.
Reny : Semalem juga gitu, kamu seneng ya bikin orang cemas.
Deny : Eheheheh ga gitu mba, ini kerjaan baru bisa ditinggal.
Deny : Aku jarang pegang hp soalnya kalau pagi.
Deny : Udah yaaa jangan marah, maapin. Kan ini aku langsung telfon.
Reny : Iya aku ga marah, tapi ya jangan bikin aku cemas dong. Aku kan gatau kamu kemana dan dimana.
Deny : Ih ko gitu sih, aku kan selalu ada dihati kamu. Eheheheh
Reny : Yeeee, gombal deh.
Reny : Tapi gapapa aku suka kamu gombalin, kalau orang lain mah yg ada males di gombalin.
Deny : Ga gombal mba cantik, buktinya semalam aku bales kan ciuman virtualnya eheheheh.
Reny : Ah cuma di video call, yang asli dong kalau berani.
Deny : Dih nantang ya kamu, aku cium beneran nanti biar kamu dimarahin suami kamu.
Reny : Biarin aja dia marah, emang sengaja ko. Lagipula kan aku yang minta kamu cium aku, jadi ya dia ga berhak dong marahin kamu.
Deny : Hey hey hey, udah dong jangan bawa bawa suami, aku gamau kamu sedih dan marah lagi.
Reny : Duh kamu ko makin bikin aku melted sih mas.
Reny : Kita kan baru deket 3hari yang lalu, kenapa begini ya rasanya eheheheh.
Reny : Oia aku minta maaf ya kalau aku cerita masalah rumah tangga aku ke kamu. Aku juga bingung kenapa bisa cerita ke kamu, padahal temen kantor cabang juga banyak, tapi kenapa aku ceritanya ke kamu ya eheheheh
Deny : Iyaaa mba ren gapapa, aku ga keberatan ko.
Deny : Lagipula itukan jadi bahan pelajaran buat aku berumah tangga nanti.
Reny : Loh, jadi kamu belum punya istri?
Reny : Emangnya umur kamu berapa sih mas?
Deny : Mau tau banget atau mau tau aja nihhh.
Reny : Tuhkan ngeledek kan, kamu mah seneng bikin aku kesel.
Deny : Eheheheh marah terus, cium nih.
Reny : Eits aku mau dicium nih, mau dongggg.
Reny : Tapi ciumnya nanti aja ya pas makan diluar.
Deny : Heheheh emangnya mau makan apa dan dimana sihhh. Kamu ke kantor pusat berarti?
Reny : Aku mau cobain cafe rooftop di deket setia budi mas.
Reny : Nanti jam 11.30 aku jalan ya jemput kamu.
Deny : Duh mba, aku malu tau sebagai cowo masa dijemput cewe, pake mobil pula.
Reny : Udah gausah jawab macem macem. Bilang aja mau atau engga?
Deny : Eheheheh gamau ah.
Reny : Dih ngeselin emang ini orang.
Reny : Pokoknya aku gamau tau, jam 11.30 aku jalan ke kantor pusat.
Reny : Sampai nanti mas den, udah dulu ya aku dipanggil bos. Muahhhh

Tersenyum sendiri aku dibuat oleh mba reny.
Aku matikan rokok dan menuju meja kerjaku untuk menyelesaikan pekerjaan.
Tak terasa waktu telah menuju pukul 11.20.
Rekan seniorku memberi kode untuk segera turun makan siang.
Akan tetapi aku menolak secara halus karna aku ada janji dengan mba reny.
Sampai pada pukul 12.10, mba reny menelfonku untuk segera ke parkiran b1 menemuinya.
Tanpa fikir panjang, aku langsung turun dan menuju parkiran b1.
Sesampainya di parkiran, aku menelfon mba reny untuk menanyakan keberadaanya.
Tiba tiba lampu dim menyala tepat di depan pintu parkiran.
Ku menuju mobil tersebut, mobil tersebut adalah mobil yang aku lihat semalam dirumah mba reny saat mengantarnya pulang.
Aku pun masuk dan ke bagian kursi kemudi dan mempersilahkan mba reny untuk duduk di samping kursi kemudi.

Deny : Jadi mau kesana mba?
Reny : Jadi dong mas ganteng.
Deny : Dih dia ngerayu.
Reny : Ya emang kamu ganteng, apalagi pakai kemeja gini, wangi pula.
Deny : Yaudah aku lepas aja deh kemejanya pake kaos dalem aja.
Reny : Hahahah kamu lucu juga ya mas.
Deny : Emangnya aku pelawak, wooo
Reny : Heheheh, yaudah yuk jalan.
Deny : Oke siap bos.

Ku kendarai mobil sedan berwarna hitam milik mba reny.
Tujuan kami berdua siang ini adalah rooftop cafe dibilangan setia budi jakarta selatan.
Setibanya di cafe tersebut, kami berdua menuju lt atas.
Kami mencari tempat duduk di area luar dan kebetulan meja paling pojok belum ada yang mengisi.
Suasana siang ini di cafe cukup ramai.
Makanan dan minuman yang kami pesan sudah sampai.
Kami menikmati hidangan tersebut sambil bersenda gurau.

Reny : Ramai juga ya mas makan siang gini di cafe.
Deny : Ya ramailah mba, kan kanan kiri gedung perkantoran.
Reny : Oia yaa, enak ya yang kantornya deket sini. Cari makan tinggal kesini.
Deny : Ya ga gitu juga lah mba, makanan cafe kan harganya lumayan.
Deny : Kecuali yang hidupnya udah mewah kaya kamu tuh baru bisa bilang begitu.
Reny : Yeee apasih, aku juga biasa aja ko.
Deny : Eheheheh tapi aku malu mba jalan sama kamu, au item, dekil, kumel kaya gini. Jalannya sama ibu ibu sosialita.
Reny : Ahahahahah kurang ajar masa aku dibilang ibu ibu.
Reny : Eh mas, emangnya umur kamu berapa sih?
Deny : Coba tebak dong.
Reny : 32?
Deny : Dih enak aja, setua itukah aku?
Reny : Aku aja udah 35, pasti kamu kepala 3 juga kan?
Deny : Ahahahahah, ngakak aku.
Reny : Dih songong ini orang ngetawain orang tua.
Deny : Nahkan bener berarti aku panggil kamu ibu, kamu udah tua soalnya mba.
Reny : Hahahah kurang ajar, kamu umur berapa masssss.
Reny : Jangan sampai ini garpu nusuk tangan kamu nih.
Deny : Dih galak bener kamu mba.
Reny : Ya abis kamu ngeselin.
Reny : Umur berapa masssss?
Deny : Eheheheh, aku baru 25 mba.
Reny : What? Serius? Coba mana liat ktp kamu.
Deny : Nih, bener kan umur aku baru 25.
Reny : Ya ampun, aku jalan sama brondong.
Reny : Brondong ketuaan ini bisa ngerayu aku.
Deny : Hahahah enak aja ketuaan.
Reny : Its okay kamu brondong, awas ya kalau kamu panggil kamu ibu ibu lagi.
Deny : Hahahahah, yakan emang bener ibu ibu kannnn
Reny : Hahahah iya juga sih

Obrolan siang ini seputar hoby dan kesukaan.
Terselip juga adegan saling suap diantara aku dan mba reny.
Kami berdua mengagendakan untuk jalan dan menonton sebuah film.
Dikarenakan area tugas suami mba reny di jakarta.
Maka kamu berdua memutuskan untuk jalan di area bogor yang cukup dekat dengan jakarta.


Sampai disini dulu ya om dan tante updatenya.
Curicuri waktu ini nulis di hp sembari kerja hahaha.
Mohon maaf kalau ada salah kata dan penulisan.
Jangan lupa untuk tetao jaga kesehatan yaaa.
Sampai jumpa di update selanjutnya.
end part 3
 
Malam Suhu yang baik hati dan tidak sombong.
Maaf ane baru bisa update dikarenakan kesibukan real life.
Tanpa basa-basi, ane lanjut ya cerita ini.

Setelah kami berdua selesai makan siang bersapa dicafe tersebut.
Kami langsung bergegeas menuju ke kanor masing-masing.
Pekerjaanku sudah menumpuk lagi dimeja.
Maka aku kembali menyelesaikan pekerjaan ini satu persatu.
Tak terasa adzan magrib dari masjid dekat kantorku telah berkumandang.
Aku singkap lengan kemeja kerjaku, lalu aku menunaokan ibadah terlebih dahulu.
Setelah selesai beribadah, aku teringat agenda dengan mba reny.
Sembari berjalan menuju meja kerjaku, aku menoleh kesana dan kemari mencari seniorku untuk mengajaknya merokok.
Keadaan kantor sudah mulai sepi, ternyata seniorku pun sudah pulang.
Aku kembali ke meja, kubereskan file yang berserakan di meja lalu aku bersiap pulang.
Di waktu menunggu lift turun, aku mencoba menelfon mba reny.
Entah kenapa sejak kejadian tadi siang, aku seperti khawatir dengan dia.
Panggilan aku diangkat olehnya.

Deny : Assalamualaikum. Mba, kamu sudah pulang atau masih di kantor?
Reny : Aku masih dikantor nih mas. Biasa bos abis coaching buat target bulan depan.
Deny : Hmmmm, orang salam ko ga dijawab.
Reny : Oh iya mas maaf, Waalaikumsalam.
Deny : Nah gitu dong. Lho emangnya pertengahan bulan gini udah ada gitu set target buat bulan depan mba?
Reny : Ada mas, ya gini lah mas derita orang cabang. Kamu mah enak orang pusat, bisanya cuma buang-buang anggaran doang.
Deny : Ye, aku kan buang anggaran gunanya buat naikin awareness dan sales volume kalian juga.
Reny : Udah ah mas jangan bahas kerjaan. Aku udah selesai beberes nih, mau pulang.
Reny : Kamu belum mau pulang mas?
Deny : Nih aku sih udah ditaman samping mba, lagi rokoan. Biasa ritual sebelum pulang.
Reny : Kamu masih lama ga? Kalau masih lama, aku mampir nih ke pusat.
Deny : Ya akalu kamu mau kesini, aku tungguin lah mba. Masa aku ninggalin ibu ibu cantik kaya kamu mba.
Reny : Tuhkan dibilangin jangan panggil ibu-ibu. Tau ah aku sebel sama kamu.
Deny : Hehehe udah dong jangan ngambek. Sini aku tunggu, nanti aku kasih sesuatu.
Reny : Ah gayanya kamu mau kasih sesuatu, cium aku aja ga berani. Yakannn.
Deny : Dih nantangin nih ibu-ibu satu ini, aku cium beneran nanti meleleh loh kamu.
Reny : Awwwww, mau dong mas aku dicium kamu.
Deny : Hahahaha, yaudah sini cepet aku tunggu. Aku ditaman biasa ya.
Reny : Okeee brondongku, im coming.
Deny : Dih hahaha. Yaudah hati-hati ya mba cantikkkk.
Deny : Assalamualaikum
Reny : Waalaikumsalam

Aku lock handphone dan kumasukan kedalam saku celana.
Aku tersenyum sendiri seperti sedang dimabuk asmara.
Tapi aku sadar, aku salah kalau terus meladeni dan merayu mba reny.
Akal jahat ku terus mengelabui fikiran.
Terbersit fikiran malam ini aku ingin memanjakan mba reny layaknya seorang wanita yang ingin dimanja.
Karna setelah kudengar bebrapa curhatan tentang rumah tangganya, aku kasihan dengan dia karna tidak mendapatkan perlakuan layaknya seorang istri.
Entah itu kasihan atau hanya fikiran jahat ku saja.
Tanpa sadar, mba reny sudah ada disamping ku.
Aku duduk di bangku panjang taman.

Reny : Hayooooo, kamu mikir apa?
Reny : Kamu mikirin aku yaaa, daritadi aku liat kamu senyam senyum sendiri.
Deny : Hehehe, ih kamu sok tau. Gapapa, aku cuma mikir aja, ko bisa wanita secantik dan semanis kamu disiasiain aja gitu sama suami.
Reny : Halah mulai deh gombalnya. Hahaha tapi aku suka ko mas kamu gombalin. Nih minum, tadi aku ke dd dulu beli es coklat kesukaan kamu.
Deny : Makasih mba cantik, nanti gantinya aku kasih hadiah aja ya hehehe.
Reny : Hadiah apasihhhhh, kasih tau aku dong.
Deny : Yakalau aku kasih tau namanya bukan hadiah dong.
Reny : Ah kamu amh nyebelin, suka banget bikin aku kesel dan penasaran.
Reny : Mas, aku bagi rokok kamu dong. Tadi ke fm mau beli rokok tapi udah tutup.
Deny : Nih ambil aja mba, tapi jangan ngerokok banyak-banyak yaa. Ga bagus buat cewe kan.
Reny : Ih kamu ko perhatian banget sih mas sama aku.
Reny : Aku udah lama ga diperhatiin gitu sama suami aku.
Deny : Udah udah jangan bahas suami, nanti kamu kesel lagi loh. Lagi sama aku ga boleh sedih dan kesel yaaa.
Reny : Okeee siap brondongku.

Malam ini angin ditaman berhembus sangat kencang.
Membuat obrolan kami berdua terganggu karna mba reny merasa kedinginan.
Saat itu mba reny hanya mengenakan setelan kemeja dan celana bahan, dengan kerudung yang dililit kebelakang.
Dan aku meminta izin untuk melanjutkan obrolan di dalam mobil miliknya.

Deny : Mba, daripada kamu kedingina gitu dan kita ga nyaman ngobrolnya. Mending kita pindah ke mobil kamu aja yuk.
Reny : Oh iya bener juga kamu mas.
Deny : Yaudah yuk kita sambil jalan ngobrolnya.
Reny : Bangunin dong.
Deny : Hahaha bisa manja juga ya ibu-ibu cantik kaya gini.
Reny : Tuhkan ibu-ibu lagi.
Deny : Hehehe bercanda mba, siniii aku gendong.
Reny : Ya ga gendong juga mas, hahaha emangnya kamu kuat gendong aku.
Deny : Yah dia nantangin.
Reny : Eh eh eh mas jangan haha, gandeng aku aja ya mas ganteng.
Deny : Okay mba cantikkkk.
Deny : Suami kamu masih belum pulang kan?
Reny : Belum mas, kalau dia udah pulang juga aku ga peduli.
Deny : Hehehe biasa aja dong ngomongnya, jangan cemberut gitu, nanti ga aku kasih hadiah nih.
Reny : Eheheh iya iya mas ganteng, nih aku senyum nih.
Deny : Nah gitu dong senyum. Kan makin manis jadinya.
Reny : Ah kamu gomballll.
Deny : Yaudah ga aku gombalin lagi deh.
Reny : Hehehe iya iya mas bercanda.

Kami pun berjalan sambil bergandengan tangan menuju mobil mba reny yang berada di parkiran atas.
Di perjalan, kami saling melontarkan pujian dan sanjungan.
Entah mengapa aku terpacu untuk dapat memiliki mba reny.
Begitupun sebaliknya, mba reny seperti gadis remaja yang senang sekali di puji dan rayu.
Sesampainya didalam mobil, kami duduk di bangku depan.
Saat ini kulihat waktu menunjukan pukul 20.28.
Parkiran mobil atas pun sudah sepi.
Hanya tersisa 3 mobil termasuk mobil mba reny.
Kaca mobil mba reny gelap jika dilihat dari luar.
Dalam mobil, kami berdua masih saling berpegangan tangan dan saling memuji satu sama lain.
Sungguh seperti anak remaja yang sedang dimabuk asmara.

Tiba-tiba ada petugas parkir yang sedang berjalan mengelilingi parkiran.
Karna tidak ingin merusak momen, maka aku berinisiatif untuk berkoordinasi dengan petugas parkir tersebut.
Tak lupa aku berikan uang pelicin agar dia mau berkoordinasi dengan ku.
Selesai aku berbicara dengan petugas parkir tersebut, aku kembali menuju mobil mba reny.

Obrolan kami berdua semakin hangat.
Tangan mba reny mulai mengelus tangan ku.
Aku pun bermaksud untuk melarangnya.
Karna menurutku, semakin kita terlihat baik dimata wanita.
Semakin yakin juga wanita itu kepada kita.
Benar saja, mba reny pun berkata.
"Mas, kamu udah ganteng, wangi, penyayang, perhatian dan baik pula. Kalau aja aku belum menikah, pasti aku mau mas sama kamu"
Aku pun menjawab "Ga gitu mba, aku biasa aja ko. Aku cuma gaenak aja sama suami kamu"
Tanpa pikir panjang, mba reny pun menjawab "Aku gapeduli sama suami aku mas sekarang, aku cuma peduli dan sayang sama kamu"
Mendengar jawaban mba reny seperti itu.
Fikiran jahat ku mulai bermain dan melanjutan aksi yang selanjutnya.

Aku pun langsung menggenggam erat tangannya.
Dan tanpa sadar, aku mencium keningnya.
Wangi, cantik, manis dan keibuan.
Sungguh malam ini aku ingin sekali memanjakan mba reny di dalam mobilnya.

Tangan kami berdua mulai bergerilya.
Entah siapa yang mulai, tiba-tiba bibir kami telah terpagut satu sama lain.
Sungguh lembut dan nikmat sekali rasanya.
Ku tarik bibir ku, dan ku bisikan sesuatu di telinganya.
"Mba, aku sayang kamu, aku mau manjain kamu malam ini"
Mba reny pun mengarahkan wajahku ke hadapannya dan dia berkata "Mas, aku kangen dimanja, aku juga sayang kamu, manjain aku mulai sekarang mas"
Setelah perkataan itu, bibir kami pun saling berciuman lembut.
Sungguh kurasakan mba reny sangat menikmatinya.
Ku pangku mba reny, tanganku memeluk erat tubuhnya.
Tanpa sadar, tiba tiba kemeja mba reny telah tersingkap keatas.
"Mas, aku buka aja kemeja aku"

Aku pun mengangguk dan langsung membantu membuka kemejanya.
Sungguh sangat wangi tubuhnya.
Aku pun langsung melihat dan kagum akan payudara yang ia miliki.
Deny :"Mba, aku suka banget wangi kamu, aku mau ciumin payudara kamu mba"
Reny :"Mulai sekarang, aku jadi milik kamu mas"
Reny :"Manjain aku mas. Aku pengen banget kamu manja"

Sekian dulu ya om dan tante buat updatenya.
Next update akan menceritakan kejadian panas didalam mobil.
Untuk update kedepannya, nyubi usahain secepatnya.
Mohon maaf sekali lagi karna nyubi baru update.
RL lagi covid begini bikin melintir.
Oia, secepatnya nyubi mau uplot poto mba reny.
Sekian dan terimakasih atas apresiasi om dan tante semua.
Mohon maaf kalau ada salah dalam penulisan.
end part 4
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd