- Daftar
- 7 Nov 2014
- Post
- 485
- Like diterima
- 885
Ini adalah cerita pertama dari TS, pasti banyak kekurangan, mohon keripik dan kentangnya. Cerita tentang seorang anak manusia dalam mengejar cinta dan citanya. Tidak disarankan bagi pembaca yang mencari bahan "fap-fap" untuk membaca cerita ini karena TS masih dalam tahap belajar untuk membuat SS. Jadi kita sama-sama berdoa saja agar TS diberikan kemudahan dalam melanjutkan cerita.
Terima Kasih
Soleman
SUPER SLAMET (hal. 1)
BIDADARI TANPA SAYAP (hal. 1)
ADAKAH YANG LEBIH BURUK DARI INI
KEJUTAN
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
MANUSIA SETENGAH MATANG
CITA-CITA
Si Unyil dan 2 Bidadari
TEMAN LAMA
NASIB SIAL
PERPUSTAKAAN KAMPUS
TERNYATA OH TERNYATA
MAKE OVER
BIDADARI MANIS
PARE BEROTOT
UJI COBA
TERLATIH PATAH HATI
SIDE STORY JANAH
HANYA MEMBAYANGKAN
HALAN-HALAN ENAK
MANUSIA INTELEK
KOTA-KOTA
MANUSIA MISTERIUS
TIKUS KEJU
PDKT
HARI YANG BASAH
NASIB BAIK ATAU NASIB BURUK
TANPA JUDUL
BARU RENCANA
KAMU SEPERTI JOGJA
SELAMAT JALAN SANG PAHLAWAN
MANUSIA PERTAMA
CINTA SERIBU SUNGAI
KETIKA BULAN DATANG TERLAMBAT
INGATLAH HARI INI
JANJI SLAMET
BIMBINGAN ATAU BELAJAR
YANG MUDA YANG BERSAHAJA
Cie..cie..cie..
TERIMA KASIH UNYIL
HADIAH YANG TAK TERDUGA
KENTU..KENTU..KENTU..
DOSA BESAR
NAIK KELAS
KARENA HIDUP ADALAH PERJUANGAN
SUPER SLAMET
"Kiri pak". Teriak seorang pemuda dalam angkot warna kuning ketika Tugu Batu sudah terlihat di depannya
"Makasih ya pak", ucap pemuda itu sambil menyerahkan 3 lembar kertas gambar Patimura
Slamet, seorang pemuda dari utara Jogja dengan perawakan gendut yang tidak beraturan, rambut panjang lurus hasil rebonding beberapa hari lalu semakin membuat wajah Slamet semakin unyu. Mahasiswa akhir periode yang masih saja belum lulus meski sudah semester 12 harus rela berangkat kuliah naik angkot karena motor bebek kesayangannya tiba-tiba dipijam Tantenya untuk kondangan ke Solo.
Biasanya dia akan berangkat bersama temannya jika motor kesayangannya itu tidak dapat dia pakai. Namun kali ini berbeda teman-temannya sudah lulus, sedangkan dia masih saja mengurusi skipsi yang sudah sejak 2 tahun belakangan tidak juga selesai dikerjakan.
Slamet merebahkan badannya di kasur kapuk yang berumur lebih tua dari umurnya, kamar bercat hitam dengan lampu 5 watt sebagai penerangan selalu menemani istirahatnya mulai dari kecil dulu, dan diapun tertidur lelap karena pengalaman pertamanya naik angkot.
Jarum jam sudah menunjuk ke angka 5 ketika dering tanda sms masuk ke Hp yang baru dia ambil dari pegadaian.
"Ple, ayo keangkringan mbak Maya!" sms dari Anas tetangga Slamet
"Oke Pek, jam 7 aku meluncur." jawab Slamet masih males-malesan
#
"Mbak, susu coklat 1 ya, anget aja gak usah panas." Pinta Slamet kepada mbak-mbak semok penjual angkringan
"Oke mas, tunggu sebentar."Jawab mbak-mbak penjual angkringan sambil berjalan mengambil gelas di meja
"Kok bisa ya kelapa sebesar itu menggantung didada mbaknya?" pikir Slamet dalam hati
"Apa gak berat gitu bawanya, coba mau dititipin ke aku mbak." senyum mesum Slamet kembali mengembang
"Ini met susunya." kata mbak Maya
"Eh,eh, iya mbak makasih." bales Slamet yang terkaget karena mbak Maya sudah menyodorkan susu diatas meja
Malam semakin larut, si Anas belum juga datang ketongkrongan kesayangan mereka itu. Sudah hampir setengah bungkus rokok Granat sudah habis, si Anas masih belum juga datang ke Angkingan.
"Pek, kamu dimana?, aku dah di mbak Maya." Slamet mengirim sms ke Anas
Sudah 2 jam lamanya sms Slamet masih belum juga dibalas. Sementara angkringan masih juga sepi belum aja pengunjung.
Mbak maya adalah istri dari seorang supir bus malam Jakarta-Surabaya. Sebenarnya tanpa jualan angkringanpun dia masih mampu bertahan hidup. Namun untuk mengusir kesepian sering ditinggal suaminya dia berjualan angkringan di depan Rumahnya.
Badan yang tidak terlalu gemuk, malah bisa dibilang semok, kulit putih khas orang gunung. Meskipun wajahnya gak terlalu cantik tapi istri mas Parmin selalu menggoda para lelaki untuk melirik kepadanya. Mbak Maya sih sebenarnya gak cocok jadi penjual angkringan, dengan body seperti itu sebenarnya lebih cocok jadi Wanita Panti Pijat.
Tak heran angkringan milik perempuan berumur 28 tahun ini tak pernah sepi dari para pengunjung, baik yang niatnya memang untuk mencari makan, ataupun nongkrong manis sambil godain mbak Maya. Namun berbeda dengan malam ini, angkringan masih saja sepi, padahal jarum jam sudah menunjuk diangka 9 malam.
Pemuda-pemuda mesum yang biasa nongkrong disana juga belum keliatan batang hidungnya. Hanya manusia bernama Super Slamet yang dari tadi masih setia menemani mbak Maya di angkringan.
"Gimana kuliahmu met?" tanya mbak Maya memecahkan keheningan.
"Masih skripsi mbak, dosene pergi-pergi gak jelas." jawab Slamet yang selalu sama jika ada orang yang menanyai masalah kuliahnya.
"Mas Parmin kapan pulang mbak?, perasaan udah 2 mingguan gak keliatan." basa-basi Slamet
"Masih di Jakarta Met, katane Bis e mogok gitu." balas mbak Maya
Suasana di angkringan kembali hening. Slamet masih saja menghisap rokok dan juga meminum susu coklat anget pesanannya tadi sambil terus menerus menatap kelapa gading yang menggantung di dada mbak Maya.
"Met, mbak bisa minta tolong?" tanya mbak Maya
"Iya mbak, pasti bisa, meh minta tolong apa?" balas Slamet penuh harap
"Matamu udahan ya met liatin susuku, jijik ngerti ra?, nek pengen maen Sarkem sana." jawab mbak Maya
"Apaan sih mbak, kepedean lho." cerocos Slamet melakukan pembelaan
Bukan tanpa sebab Slamet melakukan pembelaan seperti itu, dia terkenal sangat alim di Desanya, seorang ketua pemuda yang disegani, tiba-tiba ketahuan berbuat cabul terhadap pemilik angkringan, pasti akan jadi berita yang sangat menghebohkan di dunia dan akhirat. Untung tidak ada orang selain mereka berdua, jadi muka memerah Slamet hanya diketahui oleh mbak Maya.
Bersambung dulu ya
Terima Kasih
Soleman
SUPER SLAMET (hal. 1)
BIDADARI TANPA SAYAP (hal. 1)
ADAKAH YANG LEBIH BURUK DARI INI
KEJUTAN
HABIS GELAP TERBITLAH TERANG
MANUSIA SETENGAH MATANG
CITA-CITA
Si Unyil dan 2 Bidadari
TEMAN LAMA
NASIB SIAL
PERPUSTAKAAN KAMPUS
TERNYATA OH TERNYATA
MAKE OVER
BIDADARI MANIS
PARE BEROTOT
UJI COBA
TERLATIH PATAH HATI
SIDE STORY JANAH
HANYA MEMBAYANGKAN
HALAN-HALAN ENAK
MANUSIA INTELEK
KOTA-KOTA
MANUSIA MISTERIUS
TIKUS KEJU
PDKT
HARI YANG BASAH
NASIB BAIK ATAU NASIB BURUK
TANPA JUDUL
BARU RENCANA
KAMU SEPERTI JOGJA
SELAMAT JALAN SANG PAHLAWAN
MANUSIA PERTAMA
CINTA SERIBU SUNGAI
KETIKA BULAN DATANG TERLAMBAT
INGATLAH HARI INI
JANJI SLAMET
BIMBINGAN ATAU BELAJAR
YANG MUDA YANG BERSAHAJA
Cie..cie..cie..
TERIMA KASIH UNYIL
HADIAH YANG TAK TERDUGA
KENTU..KENTU..KENTU..
DOSA BESAR
NAIK KELAS
KARENA HIDUP ADALAH PERJUANGAN
SUPER SLAMET
"Kiri pak". Teriak seorang pemuda dalam angkot warna kuning ketika Tugu Batu sudah terlihat di depannya
"Makasih ya pak", ucap pemuda itu sambil menyerahkan 3 lembar kertas gambar Patimura
Slamet, seorang pemuda dari utara Jogja dengan perawakan gendut yang tidak beraturan, rambut panjang lurus hasil rebonding beberapa hari lalu semakin membuat wajah Slamet semakin unyu. Mahasiswa akhir periode yang masih saja belum lulus meski sudah semester 12 harus rela berangkat kuliah naik angkot karena motor bebek kesayangannya tiba-tiba dipijam Tantenya untuk kondangan ke Solo.
Biasanya dia akan berangkat bersama temannya jika motor kesayangannya itu tidak dapat dia pakai. Namun kali ini berbeda teman-temannya sudah lulus, sedangkan dia masih saja mengurusi skipsi yang sudah sejak 2 tahun belakangan tidak juga selesai dikerjakan.
Slamet merebahkan badannya di kasur kapuk yang berumur lebih tua dari umurnya, kamar bercat hitam dengan lampu 5 watt sebagai penerangan selalu menemani istirahatnya mulai dari kecil dulu, dan diapun tertidur lelap karena pengalaman pertamanya naik angkot.
Jarum jam sudah menunjuk ke angka 5 ketika dering tanda sms masuk ke Hp yang baru dia ambil dari pegadaian.
"Ple, ayo keangkringan mbak Maya!" sms dari Anas tetangga Slamet
"Oke Pek, jam 7 aku meluncur." jawab Slamet masih males-malesan
#
"Mbak, susu coklat 1 ya, anget aja gak usah panas." Pinta Slamet kepada mbak-mbak semok penjual angkringan
"Oke mas, tunggu sebentar."Jawab mbak-mbak penjual angkringan sambil berjalan mengambil gelas di meja
"Kok bisa ya kelapa sebesar itu menggantung didada mbaknya?" pikir Slamet dalam hati
"Apa gak berat gitu bawanya, coba mau dititipin ke aku mbak." senyum mesum Slamet kembali mengembang
"Ini met susunya." kata mbak Maya
"Eh,eh, iya mbak makasih." bales Slamet yang terkaget karena mbak Maya sudah menyodorkan susu diatas meja
Malam semakin larut, si Anas belum juga datang ketongkrongan kesayangan mereka itu. Sudah hampir setengah bungkus rokok Granat sudah habis, si Anas masih belum juga datang ke Angkingan.
"Pek, kamu dimana?, aku dah di mbak Maya." Slamet mengirim sms ke Anas
Sudah 2 jam lamanya sms Slamet masih belum juga dibalas. Sementara angkringan masih juga sepi belum aja pengunjung.
Mbak maya adalah istri dari seorang supir bus malam Jakarta-Surabaya. Sebenarnya tanpa jualan angkringanpun dia masih mampu bertahan hidup. Namun untuk mengusir kesepian sering ditinggal suaminya dia berjualan angkringan di depan Rumahnya.
Badan yang tidak terlalu gemuk, malah bisa dibilang semok, kulit putih khas orang gunung. Meskipun wajahnya gak terlalu cantik tapi istri mas Parmin selalu menggoda para lelaki untuk melirik kepadanya. Mbak Maya sih sebenarnya gak cocok jadi penjual angkringan, dengan body seperti itu sebenarnya lebih cocok jadi Wanita Panti Pijat.
Tak heran angkringan milik perempuan berumur 28 tahun ini tak pernah sepi dari para pengunjung, baik yang niatnya memang untuk mencari makan, ataupun nongkrong manis sambil godain mbak Maya. Namun berbeda dengan malam ini, angkringan masih saja sepi, padahal jarum jam sudah menunjuk diangka 9 malam.
Pemuda-pemuda mesum yang biasa nongkrong disana juga belum keliatan batang hidungnya. Hanya manusia bernama Super Slamet yang dari tadi masih setia menemani mbak Maya di angkringan.
"Gimana kuliahmu met?" tanya mbak Maya memecahkan keheningan.
"Masih skripsi mbak, dosene pergi-pergi gak jelas." jawab Slamet yang selalu sama jika ada orang yang menanyai masalah kuliahnya.
"Mas Parmin kapan pulang mbak?, perasaan udah 2 mingguan gak keliatan." basa-basi Slamet
"Masih di Jakarta Met, katane Bis e mogok gitu." balas mbak Maya
Suasana di angkringan kembali hening. Slamet masih saja menghisap rokok dan juga meminum susu coklat anget pesanannya tadi sambil terus menerus menatap kelapa gading yang menggantung di dada mbak Maya.
"Met, mbak bisa minta tolong?" tanya mbak Maya
"Iya mbak, pasti bisa, meh minta tolong apa?" balas Slamet penuh harap
"Matamu udahan ya met liatin susuku, jijik ngerti ra?, nek pengen maen Sarkem sana." jawab mbak Maya
"Apaan sih mbak, kepedean lho." cerocos Slamet melakukan pembelaan
Bukan tanpa sebab Slamet melakukan pembelaan seperti itu, dia terkenal sangat alim di Desanya, seorang ketua pemuda yang disegani, tiba-tiba ketahuan berbuat cabul terhadap pemilik angkringan, pasti akan jadi berita yang sangat menghebohkan di dunia dan akhirat. Untung tidak ada orang selain mereka berdua, jadi muka memerah Slamet hanya diketahui oleh mbak Maya.
Bersambung dulu ya
Terakhir diubah: