Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT 14 hari menjadi FUCBOI

Episode 7​


Aku mengantarnya pulang ke rumahnya. Ia tinggal bersama Ayah dan Ibunya. Ia cewek baik-baik , jadi aku rasa dia masih perawan. Aku sangat senang. Aku senang dia tetap menerimaku meski aku orang Indonesia. Aku pun optimis bisa memulai hubungan serius dengannya. LinLing lebih tua lima tahun dariku, dan ia juga tahu aku baru 18 tahun. Tapi ia tidak keberatan. Dan itu membuatku semakin optimis . Aku pulang ke hotel dengan rasa gembira , seperti aku ingin melompat dan terbang saat itu juga.


Aku menjemputnya jam 9 pagi dengan sebuah taxi premium. Aku melihat dia berdiri di depan rumah . Cantik , imut menggemaskan. Aku tersenyum dan ia membalas senyumanku. Enak sekali rasanya , pagi hari disambut senyuman yang semanis itu. Namun ia tidak sendiri . Aku melihat satu wanita lagi , berdiri di sampingnya , dengan sebuah koper. Ia juga cantik tapi sudah berumur. Mungkin seumuran Vina dan Shelly. Gayanya pun highclass, berbeda dengan LinLing. LinLing mendekat dan berbisik.


“ gak papa kan kalau kakak sepupuku ikut?”


“ boleh kenapa gak?”

Kami baru kenal sehari jadi aku mengerti itu. Lagipula aku memang tidak ada niat jahat , bahkan aku berniat serius . Hanya saja Kakak sepupunya ini , aku memang tidak tertarik dengannya. Aku sudah puas mengentot memek seumurannya. Tapi dia , dia memperhatikanku dari ujung sampai ujung kaki , seperti sedang men-scan seluruh tubuhku. Dan aku, aku mulai merasa aneh.


“ Riki , kenalkan kakak sepupuku, Lena “


Lena

Kami berjabat tangan. Ia lebih tua enam tahun dari Linling. Ia dari Shanghai dan sudah tinggal bertahun-tahun di Shenzhen. Ia dan Linling duduk di belakang berdua , sedangkan aku duduk di depan bersama sopir.

“ Kamu orang Indonesia? Pertama kali ke sini? Liburannya bukan ditanggung kantor kan?”


Ditanggung kantor? Apa maksudnya?


“ gak dong. Saya ada bisnis sampingan di Indonesia?”

“Ah gitu. Biasanya orang Indonesia yang liburan ke sini itu ‘ditanggung kantor’ . Saya sering jadi guidenya “

Kakak sepupunya bekerja sebagai tour guide , tapi aku rasa ia tidak terlalu menyukaiku. Atau bisa dibilang , ia mungkin tidak menyukai orang Indonesia. Entahlah , mungkin ia punya masalah sendiri. Ia menanyakan apa bisnis sampinganku , dan aku jawab saja toko online. Dan ia menjawab

“ Toko Onlinenya pasti rame ya, sampe bisa liburan mewah ke sini , ajak cewek lagi “

“ kak Lena , apa-apaan sih?”

“ gak ada apa-apa , kita cuma lagi ngobrol , iya kan Riki?”


Kami sampai di perbatasan . Taxi premium ini memungkinkan kami untuk menyebrang Hong Kong tanpa turun. Aku juga sudah membooking kamar hotel , dan kebetulan aku memang memesan dua kamar , karena aku tahu LinLing ini anak baik-baik. Aku rasa merek mereka berdua bisa sekamar.

“ wow kamu booking hotel? Aku kira kita langsung pulang. Disneyland dan Shenzhen tidak sejauh itu lho “

“ kak Lena?!”

“Lho? Kenapa LinLing sayang?”

Tapi tentu saja aku harus membeli satu tiket lagi ke disneyland. Kurasa Lena tidak menyukai ideku mengakak Linling menginap di Hong Kong.

“ oh , kamu gak perlu-perlu repot-repot kok Riki “

“ ah serius , gak papa kak Lena . “


Kami sampai di Hong Kong. Kami ke hotel untuk menitipkan barang tapi aku rasa , Lena tidak menyukainya. Aku tahu aku seharusnya menyewa mobil sehari untuk langsung pulang ke Shenzhen dan memperbarui Visa , tanpa harus menginap di Hong Kong. Sekarang aku ragu Lena akan memberikan kesan baik kepada ortu LinLing tentang aku.

Kami langsung ke Disneyland. Perjalanan dari Shenzhen sampai ke Disneyland memakan waktu dua jam. Aku menambah satu tiket lagi secara online, dan akhirnya kami pun masuk . Itu kunjungan pertamaku dan aku menyukainya. Apalagi ditemani gadis secantik Linling.

“ yuk kita foto dulu “

“ Kakak gak usah ikut , sini kakak foto “

Aku berfoto berdua dengan Linling. Ia lebih tua dariku namun di foto itu kami tanpa seumuran. Kami bergandengan keliling disneyland dan ia terlihat sangat antusias. Secara mengejutkan , Lena yang mulanya menyebalkan , membiarkan aku dan Linling bebas berduaan seperti orang baru pacaran.
“ kamu kenapa book hotel? Aku kira kita langsung pulang lho. “

“ Sorry , aku Cuma mikir , liburan sehari ke Hong Kong , pasti nge Parmin banget “


“ iya sih. Aku juga yang salah , aku bilang , kita langsung pulang. Makanya dibolehin. Terus , maaf ya soal Kak Lena. Dia orangnya memang gitu “

Aku tidak bisa bilang apakah Lena menyukaiku . Atau tidak . Aku sering tidak sengaja melihat ia menatapku tajam . Lalu ia membuang muka ketika tahu aku melihatnya. Lalu ia kembali menatapku ketika aku asyik atau sibuk dengan Linling. Sebenarnya kencan hari itu , cukup dan sangat menyenangkan . Apalagi aku dan Linling kami sama-sama sudah lama ingin berlibur ke Disneyland. Hanya saja , kehadiran Linling , seperti memberi sedikit jarak antara kami berdua.

“ Kapan kamu pulang ke Indonesia? “

Dia bertanya kapan aku pulang dan jujur aku agak bingung menjawabnya. Aku punya tiket pulang dari Shelly tapi aku sudah membuangnya dan belum memesan tiket pulang. Rencananya aku ingin tinggal lebih lama lagi sebelum pulang ke Indonesia.


“ mungkin seminggu lagi. “


Jawabku.

“ lama juga ya. Kau menetap di Shenzhen ? Atau di Hong Kong ? “

“ kalau itu , aku tidak tahu. “

Dan tiba-tiba Lena muncul mengganggu percakapan kami berdua

“ hey , lagi ngobrol apa ini?”

“ ah enggak kak “

Jawab Linling

Walaupun menyenangkan kencan di Disneyland itu , terasa sangat cepat. Aku melihat jam dan ternyata kami cuma jalan-jalan tiga jam. Waktu masih menunjukkan jam 3 dan Lena , sudah bertanya

“ jadi kapan pulang ? “


Linling tersenyum tidak enak. Kami masih ingin berdua , bahkan kami merasa kencan baru saja di mulai. Dan pertanyaan itu seperti merusak momen kami. Tapi aku tidak punya pilihan lain. Aku masih sangat muda dan rasanya tak sopan jika aku mencegah Lena. Aku bisa menjawab terserah , seperti menyerahkan semuanya kepada Kak Lena. Kami berjalan keluar dari Disneyland. Kami berfoto lagi berdua sebelum pulang.



“ Jadi , bagaimana? Kita mau pulang sekarang? Atau menginap? “

“ Kak Lena , boleh gak kita nginep sehari saja di Hong Kong “


“ Linling , kita sudah bahas ini kan?”

“ tolonglah.... “

Linling terus berusaha membujuk Lena di depanku. Dan akhirnya setelah berdebat dan berpikir panjang , ia menjawab

“ Iya-iya, lagian kapan lagi kita bisa nginep di four seasons.”

Lena menyingkir sebentar untuk menelepon ortu LinLing di Shenzhen. Lima menit kemudian dia kembali dan mengabari kami jika Linling boleh menginap asal didampingi Kakak sepupunya. Berita bagus untukku karena jika tidak, aku kehilangan 30 juta dalam sehari.


“ malam Hari ini punya kalian berdua “

“ Yay makasi ya kak Lena “

“ Tapi ingat , jangan macam-macam ya Lin. Kamu denger kan Rik ? “

Aku memang tidak berniat jahat. Jika mungkin aku memang ingin memulai hubungan serius . Bukan sekedar one night stand, atau pacaran selama liburan . Tapi aku mungkin akan memutuskan pacarku di Indonesia . Dan memulai hubungan serius dengan LinLing.

“ jadi , mau kemana kalian berdua malam ini? “


“ um, kita mau kemana Rik?”

Aku tidak mengajak mereka ke Mall termahal , dinner di rooftop atau di restoran mahal atau semacamnya. Aku bertanya kepada Linling ia ingin kemana malam ini, dan aku janji aku akan mengabulkannya. Ia sangat ingin ke Victoria Peak , pada saat malam hari , dan aku benar-benar mengajaknya ke sana. Lena memberi kami waktu berdua saja , sedangkan ia menyingkir ke suatu tempat . Aku memberanikan diri menggenggam tangannya , dan ia sedikit terkejut. Ia pun menggenggam tanganku dan kami pun sama-sama tersenyum.

Pemandangan kota Hong Kong di malam hari sangatlah Indah. Tapi menurutku dia lebih indah. Shelly juga mengajakku dinner di sini , namun saat aku ke sana berdua dengan Linling , kesannya sangat berbeda. Kami selfie berdua , mengabadikan momen itu . Aku sangat senang malam itu. Aku makan malam di tempat yang sama di mana aku dan Shelly juga makan malam. Itu menyedihkan dan sangat tidak kreatif. Namun senyum bahagia , berkata sebaliknya. Itu sebenarnya ide yang sangat cemerlang.

“ Terima kasih Riki , aku senang sekali malam ini “

“ aku lebih senang lagi “


Aku pegang tangannya , aku tatap matanya serius dan aku pun mengatakannya

“ wo xi huan ni “ (aku suka kamu )

“ wo xi huan ni , Riki “

Kami tidak bercumbu. Tapi tatapan kami berdua malam itu , bahkan lebih bermakna dan lebih indah dari sebuah ciuman. Untuk pertama kalinya , aku merasa sesuatu yang lebih dari sekedar nafsu. Sebuah rasa yang lebih dari sebuah birahi yang berkobar di dalam diriku. Aku , aku sepertinya benar-benar jatuh cinta, bahkan melebihi cintaku yang sebelumnya. Ia gadis yang benar aku impi-impikan , yang benar-benar aku inginkan. Kami bergandengan tangan dan malam itu menjadi malam pertama kami pacaran. Malam pertama aku benar-benar menduakan pacarku di Jakarta.

Kami pulang ke hotel. Aku memesan dua kamar suite , dengan luas 319 meter persegi , dengan kasur ukuran King dan sebuah kamar mandi yang super mewah. Kamar yang jauh lebih mewah dari saat aku menggenjot Shelly. Aku berencana menghabiskan uang Shelly saat liburan , dan kembali menjadi diriku sewaktu aku pulang. Aku berbaring di kasurku hanya dengan Boxer , beristirahat dengan hati yang gembira setelah apa yang terjadi hari ini.

Lalu , seseorang menekan bell pintu kamarku. Aku mengenakan kaos dan melihat siapa yang datang. Aku tidak menyangka siapa yang akan berdiri di balik pintu itu. Lena , kakak sepupu Linling , berdiri di depan kamarku.


“ boleh saya masuk?”


Aku mengizinkannya masuk. Ia melihat ke sekeliling kamarku. Kamar yang sebenarnya terlalu luas untuk dua orang . Aku juga memesan kamar yang sama untuk mereka. Ia lalu duduk dan menatapku tajam dengan tatapan khasnya.


“ katakan , apa yang kamu lihat dari Linling , Riki?”

Aku terkejut sekaligus bingung dengan pertanyaan itu

“ maksudnya ?”

“ laki-laki seperti kamu , rela membayar apa saja demi apa yang kalian inginkan. Jadi katakan , apa yang kamu lihat dari Linling ? Apa dia cantik ? Manis? Lugu? “

Aku jawab saat aku bilang aku menyukainya , aku serius . Aku tidak melihat apa-apa , menginginkan apa-apa , kecuali dia . Aku bilang aku bukan tipikal pria yang membeli cinta seorang gadis , dan pergi saat sudah puas .

“ baiklah aku percaya. Tapi bagaimana dengan aku? “

Ia lalu berdiri dan membuka jubah putih panjang yang ia kenakan. Memperlihatkan bra dan celana dalam hitam , dengan belahan buah dada , betis dan paha yang menggoda

“ andai saja kau bisa membeliku, berapa kau akan membayar? “

Aku tidak langsung menjawabnya. Ia berdiri di depanku , menatapku dengan tatapan menantang sambil memamerkan tubuhnya.

“ apa kau akan memberitahu Linling ?”


“ Tidak sayang. Ini hanya antara kau dan aku “


Dengan masih duduk di atas sofa . Aku memulai penawaranku.

“ 1000 Dollar Hong Kong ?”

Ia hanya tertawa

“ coba lagi sayang “

“ 5000? “

“ tidak , coba lagi “

“ 50,000? “

“ wow , aku suka pria seperti kamu “


Aku berdiri , merogoh tasku , memberikan satu gepok uang 500 dollar Hong Kong. Ia menyimpan uang itu di jubahnya . Lalu ia buka jubah itu , dan membuka seluruh dalaman yang menutupi buah dada dan vaginanya. Ia kini bugil di hadapan mataku. Tubuhnya sangat sempurna sehingga penisku berdiri tegak , setegak-tegaknya , dan aku tidak sabar menggenjot vaginanya.


Aku membuka kaosku , dan ia berlutut menurunkan celana pendekku. Penisku mengacung di depan matanya. Ia genggam penisku itu , lalu ia kocok-kocok perlahan-lahan. Ia pijat buah zakarku dan selama beberapa detik aku merasakan ke nyaman yang tiada tara. Penisku terus berdenyut-denyut dan bertambah besar digenggaman tangan Lena. Ia julurkan lidahnya , dan sambil menyapu-nyapu kepala penisku dengan lidahnya , ia mempercepat kocokannya.

Ia mulai mengulum penisku. Ia pompa penisku naik turun, mengulum penisku dengan irama yang pelan dan nyaman , tanpa terburu-buru. Ia membuatku senyaman mungkin , sehingga aku dapat bertahan lama menikmati kuluman bibirnya. Aku lalu duduk di pinggir kasur , dan masih berlutut diantara kedua pahaku. Memberikan kuluman yang luar biasa nikmatnya. Ia lalu melepas kulumannya , dan menjepit penisku dengan kedua buah dadanya.

Ia mendesah liar sehingga birahiku semakin terbakar hebat. Jepitan buah dadanya sangat nikmat , nyaman dan aku tidak sanggup menahannya. Aku mendongakkan kepalaku , lalu memejam dan bersiap untuk salah mengakhiri ronde pertama. Penisku ejakulasi dahsyat di buah dadanya , membuang air maniku sebanyak-banyaknya di belahan dada , leher hingga wajahnya. Spermaku memuncrat deras tanpa aku sanggup menahannya. Ia lepaskan buah dadanya dari penisku lalu ia kembali mengulum-ngulum penisku , memuncratkan sisa-sisa spermaku ke dalam mulutnya. Ia menghisap habis hingga penisku mengempis layu di dalam mulutnya. Aku sangat terpuaskan namun permainan malam itu masih sangat panjang.
gaspol! thx updateannya!
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd