Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY 2

Status
Please reply by conversation.
Pemotretan

Kembali lagi ke ceritaku **************.
Pada saat itu aku dan suamiku diminta utk menjadi icon olahraga terbesar di Papua, dalam even itu aku diminta utkelakukan sesi pemotretan bersama suamiku. Dalam sesi pemotretan ini tidak ada hal yang aneh, semua bejalan biasa saja dan wajar. Karena aku di suruh memakai pakaian adat khas Papua yg masih sopan.

Hingga pemotretan selesai datanglah icon asli Papua yaitu Boaz Salossa yang juga mengikuti sesi pemotretan. Memang sebelumnya kami sudah kenal, karena suamiku sering konsultasi terkait klub baru nya Rans Cilegon FC. Sambil menunggu Boaz melakukan sesi pemotretan aku lihat2 majalah pakaian adat khas papua. Model nya cantik dan seksi. Disitupun aku berbicara kepada suamiku.

Aku : "sayang, ini model bajunya bagus2 ya, cantik, kalau aku pakai kelihatan cantik gak ya" tanyaku sambil melihatkan foto model majalah menggunakan pakaian adat Papua yg modelnya benar2 sangat seksi, bagian atas memperlihatkan dada, belahan payudara dan perut. Bagian bawah seperti jerami dari pinggang hingga atas lutut , dan beberapa assesories di tangan dan kaki.

Raffi : "kalau kamu kepengen di foto kayak gitu sok aja yank, mumpung disini konsep nya adat Papua" ujar suamiku.

Aku : "oke boleh deh yank, gpp ya" pintaku.

Akhirnya sesi pemotretan kami pun selesai. Lalu Rafi berujar ke salah satu cameramen utk mengambil beberapa foto ku utk koleksi pribadi.

Rafi : "bro, lu gw tinggal disini dulu ya utk potret gigi, crew yg lain ikut gw ke ruang lain utk edit hasil hari ini. Oiya Boaz kamu disini dulu ya ikut ngarahin si gigi pengen pemotretan khas Papua" perintah suamiku kepada semua yg ada di studio ini.

Setelah semua pergi tinggalah kami bertiga, aku, cameramen, dan boaz. Aku pun ke ruang ganti baju yg hanya tertutup tirai dgn membawa baju adat Papua yg sangat seksi karna nanti nya utk koleksi pribadi. Baju itu benar2 dari bahan alam. Hanya berbentuk seperti BH yang Cup nya terbuat dari cangkang kelapa, lalu tali jerami sebagai pengait nya. Bagian atasku benar2 telanjang dan hanya memakai pakaian khas adat itu, karena utk mempercantik hasil pemotretan. Bagian bawahku masih menggunakan CD krem sesuai warna jerami adat khas daerah Papua.

Setelah aku selesai ganti baju akupun bercermin sungguh seksi sekali, akupun membuka tirai dan keluar menghampiri mereka (cameramen & Boaz). Mereka terbengong menatapku liar, cup cangkang kelapa tidak bisa menutupi payudaraku yang besar, perutku terlihat jelas di mata mereka, dadaku terbuka, pahaku sekakan mengundang ingin di santap nya. Aku benar2 seperti orang telanjang. Aku bingung, dan pura2 mencairkan suasana.

Aku : "bisa dimulai sesi pemotretan nya" tanyaku tersenyum.

Cameramen : "Bi..bisa..mbak.." gugupnya.

Lantas aku berpose sebebas dan semauku karena ini koleksi pribadiku bukan utk kepentingan iklan. Sedikit2 di bantu Boaz mengarahkan gaya khas orang pedalaman. Setelah beberapa sesi aku lewati tiba2 cameramen meminta ku berduet foto dengan Boaz.

Cameramen : "mbak gigi seperti nya bagus nih kalau foto sama kak Boaz, nanti kak Boaz pakai koteka saja biar kental nuansa adat nya". Ujar nya.

Aku : "wah, iya juga ya, pasti keren" pikirku pada saat itu yg aku utarakan.

Ternyata Boaz juga tidak keberatan, pergilah boaz ke ruang ganti. Tak selang berapa waktu Boaz keluar dengan telanjang dan hanya memakai penutup koteka saja di penisnya. Bepata syok dan merinding bulu kuduk ku. Penis Boaz sagatlah besar ukuran nya. Bahkan koteka tak mampu menutupi penis itu seutuhnya.
Saat aku terbengong tiba2 di kagetkan suara Boaz.

Boaz : "bisa di mulai pemotretan nya mbak" tanya nya.

Aku : "eh, iya, ayookkk" ujarku gugup.

Beberapa sesi standard sudah kami lakukan. Tiba2 cameramen mengarahkan gaya supaya kami lebih dekat.

Cameramen : "kak Boaz coba peluk mbak gigi dari belakan, tangan kak Boaz di perut mbak gigi, tangan mbak gigi di angkat ke belakang seolah meraih leher kak Boaz" perintah cameramen yg tentunya kami turutin.

Merinding semua tubuhku saat tangan kasar Boaz meraba perut mulusku, bahkan tanpa sengaja aku mendesah pelan "aahhhh..."

Cameramen : " coba badan kak Boaz agak merapat lagi" ujar cameramen yg di ikuti Boaz.

Astaga.. benda keras menempel di pantatku yg hanya memakai CD yg ditutupi jerami, aku yakin sekali itu koteka dan penis Boaz, "aahh.." desahku agak keras yg aku yakin pasti Boaz mendengar nya.

Cameramen : "sekarang mbak gigi meghadap kak Boaz, memeluk kak Boaz, kak Boaz tangan kiri memeluk pinggang mbak gigi, tangan kiri memegan kaki mbak gigi bagian paha di angkat sedikit ke atas" suruhnya lagi

Akupun menuruti nya, paha dan punggung mulusku terpampang jelas sekali. Aku rasakan tangan Boaz hinggap di paha ku bahkan mendekati bokongku. Lama kelamaan rasanya ada gerakan oleh jari nya seperti meraba pantat ku. "Aahhh..." Aku dibuatnya mendesah lagi.

Cameramen : "coba badan mbak gigi agak rapat lagi, mukanya saling tatap" perintah cameramen mengarahkan gaya.

Aku pun semakin erat memeluk tubuhku ke tubuh Boaz, hingga payudaraku terhimpit antara dadaku dan dada boaz, ternyata Boaz juga menekan pantatku semakin maju dan erat "aahhhh..." Aku rasaka penis kotekanya tepat di vaginaku. Desahan kali ini sangat keras, aku yakin cameramen juga mendengarnya.

Saat aku menahan geli pada vaginaku, tiba2 aku seperti tersengat aliran listrik saat aku merasakan jari Boaz menyelinap di dalam CD ku, akupun memejamkan mata utk menahan gelinya. Tiba2 Boaz membisik ke telingaku.

Boaz : "tahan mbak, kalau mbak gigi gerak nanti terlihat oleh cameramen" ucapnya.
"sialan ternyata aku di kerjain Boaz" ucapku dalam hati sambil menahan rasa geli yg tiba2 jari itu menggesek memek ku yg sudah basah, dan di masukkan jari itu pelan ke memek ku. "Aaahhhh... Ya Tuhan... Rasanya lemas sekali kaki ku" tahanku sambil menatap Boaz dalam2 seolah ingin memperotes nya.

aku sengaja tidak mengambil tindakan apapun, karena aku sangat malu jika hal ini diketahui oleh cameramen. Apalagi jika aku bertindak pastinya hubungan keluargaku dengan even besar ini akan berantakan terutama Raffi. Aku hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi nanti. Disisi lain aku malu, disisi lain aku di Landa hasrat dan geli karena perbuatan Boaz. Blm sepenuhnya sadar aku di kagetkan suara cameramen.

cameramen : "oke cukup, hasilnya sangat bagus ini mbak gigi jika utk koleksi pribadi" ujarnya tertawa melihat hasil dan pelukan ku dengan Boaz mengendur hingga lepas.

aku dan Boaz berjalan menuju kameramen utk turut melihat hasilnya, oh gila.. seakan aku tak percaya hasilnya begitu eksotis. Paduan warna kulit ku dengan Boaz yg kontras, di tambah baju adat yg cantik dengan nuansa khas Papua. Akupun terpesona melihatnya. Namun tiba2 Boaz berujar.

boaz : "jika ingin bagus lagi pose nya tiduran di atas jerami seolah sedang berada di hutan" ucap Boaz mengutarakan usulnya.

kameramen : "wah bagus juga itu kak, mgkn boleh di coba lagi mbak gigi posisi tiduran di jerami dengan kak Boaz" ucap kameramen girang.

tak ada pilihan lain bagiku selain menuruti mereka, karena aku tipe orang yang menghargai karya dan ide seseorang. Akhirnya akupun menuruti nya juga.

Kameramen : "mbak gigi tidur di atas jerami terlentang menghadap atas, kaki kanan di angkat 1 memperlihatkan paha nya, kak Boaz tiduran miring berpangku tangan sendiri menghadap mbak gigi, tangan satu nya di atas dada mbak gigi sambil membelai pipi mbak gigi" celoteh kameramen mengarahkan gaya

Kamipun melakukan hal itu, tangan Boas menekan susuku, telapak nya membelai pipiku. Kameramen mengambil gambar dari dekat.

Kameramen : "kak Boaz wajahnya di dekatkan ke mbak gigi ya" perintah kameramen

Kini jarak wajahku dengan Boaz tak lebih dari 5cm. Nafasnya yg berhembus mengenai kulit ku membuatku merinding kembali. Apalagi di tekan nya dengan sengaja payudaraku oleh tangan nakalnya.

Kameraman : "oiya mbak, karna konsepnya ini tadi suami istri atau pasangan, boleh gak mbak kak Boaz mencium kening mbak gigi, dengan pose kalian duduk mesra gitu" ujar kameramen yg membuatku bingung

Aku orangnya gak enakan hati apalgi menolak orang di depan nya , dan disitupun ada Boaz juga, aku takut dia nanti tersinggung kalau aku tolak. Akhirnya akupun menganggukkan kepala tanda setuju.

Dan di kecupnya keningku oleh Boaz, aku menurut saja, tiba2 kameramen berujar kembali.

Kameramen : "mbak, wajahnya jangan kayak kepaksa gitu ya, hasilnya jelek di kamera, terus kalian berdua eksplore gaya sesuka hati ya layaknya dua sejoli lagi pacaran di Landa asmara". Ocehnya

Supaya tidak menyinggung mereka Akhirnya akupun menuruti kemauan kameramen dan menganggap seolah Boaz adalah Rafi, ini adalah pemotretan kemauan ku sejak awal, aku harus tau konsekuensi nya karena aku menyetujui permintaan kameramen.

Akhirnya tanpa di komandoi aku dan Boaz bergaya sesuka kita, mengeksplore apa yg ada dalam pikiran kita. Hingga ada satu adegan yg aku duduk di pangkuan Boas, menghadap Boaz, memeluk Boaz erat, menghimpit kan kepalanya ke payudaraku. Namun tiba2 akuenjerit,

Aku : "aduuhh... Ujung kotekanya menusuk perutku nih" rintihku sambil mengelus perut.

Boaz : "oh iya, apa aku lepas aja ya kotekanya, kan dengan posisi ini gak kelihatan juga dari kamera". Ujar Boaz tanpa meminta persetujuanku lgsg di lepas dengan mudahnya koteka itu.

Kameramen : "boleh juga itu kak Boaz". Kameramen malah mendukung Boaz

Aku hanya terbengong saja melihat ukuran penis Boaz yg sangatlah besar di banding Rafi.

Kameramen : "oke kita mulai lagi pemotretan nya" ajak kameramen

Saat adegan berpelukan itu aku benar2 merasakan penis tegang Boaz menyundul perutku.

Tiba2 kameramen menghentikan pemotretan sambil berujar,

Kameramen : "mbak gigi maaf nih, konsep adat kan gak ada model CD kayak gitu, itu jeraminya ga bisa buat nutupin CD mbak gigi". Komplain keramen

Aku yakin niat keramen pasti ingin cari gambar yg bagus.

Boaz : "memang kalau di pedalaman gak ada yg pakai CD, mereka benar2 telanjang" ucap Boaz

Akupun merasa terpojok, akhirnya akupun melepas CDku di depan Boaz yg aku yakin Boaz melihat memek dan jembut ku. Hingga aku benar2 telanjang tanpa kain, hanya pakaian adat ini saja.

Saat aku ingin duduk kembali ke pangkuan Boaz tiba2 kameramen memerintahkan sesuatu.

Kameramen : "duduknya agak mepet ya mbak gigi" pintanya

Lalu akupun duduk agak mepet ke tubuh Boaz tanpa mengkira-kira posisi nya, nampak nya Boaz seperti mengarahkan sesuatu dan "bleesss" dengan gampang nya karena sudah basah dari tadi entah di senga Boaz atau tidak memek ku kemasukan kontol Boaz, aku pun mengeluh keras "aaahhhggg.." runtuh ku.

Kameramen : "kenapa mbak gigi" tanya kameramen panik

Aku : "oh, tidak, ini tadi duduk ku terlalu bersemangat hingga menekuk keras kaki ku" jawabku yg bingung harus menjawab apa.

Tiba2 Boaz merasakan kenikmatan dengan memeluk erat tubuh ku karna kontolnya masuk ke memek ku, sebenarnya akupun juga merasakan nikmat, tapi aku malu, aku bingung harus bagaimana mensikapi ini.

Saat Boaz memeluk erat tubuhku, ku rasakan tetek ku terhimpit batok kelapa yg aku pakai. "Aduuhh.." rintihku kesakitan sambil mengelus susuku. Boaz yg mengerti itu lgsg melepas penutup toket ku.

Boaz : "di lepas aja ya mbak gigi, drpd nanti sakit" sambil menarik cepat bra ku yg terbuat dr batok kelapa.

Aku : "aaiiihh.." lgsg melompat susuku tanpa penghalang lagi, secara refleks aku memeluk erat Boaz karena aku malu susuku di lihat 2 lelaki secara langsung. Kini toket ku menekan dada boaz, aku merasakan kedutan dalam memek ku yg di masukin kontol besar Boaz. Kameramen terus saja mempotret tanpa memperhatikan apa yg sebenarnya terjadi di kami.

Kameramen : "keren bgt mbak gigi ekspresi nya seperti sungguhan, kak Boaz juga,. Ini gambar terkeren yg pernah aku ambil" celoteh kameramen

Kameramen : "sekarang aku akan ambil gambar mbak gigi dari belakang, kalian jangan rubah posisi ya" ujar kameramen yg lgsg mengambil gambarku dr belakang.

Saat kameramen berada di blkg ku dengan sengaja tiba2 Boaz mencaplok puting susu ku. "Aahhggg.." jeritku sbil kepalaku mendongak ke atas merasakan geli bercampur nikmat.

Kameramen : "iya, begitu mbak gigi, bagus sekali" celoteh kameramen bersemangat.

Di sedot nya puting susuku oleh Boaz, secara refleks aku menggoyangkan pinggulku seirama hasrat yg menyelimutiku saat ini. "Ah.." aku benar2 sudah gila saat ini, kontol Boaz yg besar membuatku serasa melayang. Saat aku memejamkan mata tiba2 keramen berujar,

Kameramen : "oke cukup , aku akan ke ruangan sebelah utk proses pemindahan dan edit, kalian bisa ganti baju lagi" ucapnya tanpa melihat kami dan langsung pergi, fokus nya hanya pada gambar terbaik yg dia ambil.

Posisiku dengan Boaz blm berubah, masih sama seperti tadi. Sepeninggal kameramen menutup pintu tiba2 Boaz menarik kepalaku dan melumat bibirku tanpa ampun. Lidahnya menyeruak masuk mencari lidahku. Aku yg pasif hanya membuka mulutku saja, membiarkan nya mempermainkan mulutku beserta lidahnya. Tak puas sampai disitu Boaz membaringkanku tanpa melepas ciuman nya. Kontolnya menghujam memek ku tanpa ampun. Tangan nya dengan kasar meremasi toketku sampai terasa nyeri. Aku yg sudah menahan hasrat dari tadi hanya pasrah di permainkan Boaz. Banjir di memek ku sudah tak terbendung dari tadi. Tiba2 Boaz mencabut kontolnya dan di arahkan ke mulutku. Aku tau maksud nya. Setelah aku mengulum kepala penis nya tiba tiba "croott.. croott.. croott.."

Boaz : "telan anjing.." sambil menjambak dan menekan kepalaku dalam2.

Aku yg di perlakukan seperti itu justru menuruti apa kemauan dia. Pejuhnya aku telan tanpa sisa. Aku lumat hingga bersih. Setelah itu Boaz mencabut kontolnya, mencium bibir ku sambil berkata "makasih ya utk hari ini" mencium kening ku , berdiri memakai pakaian nya, lalu meninggalkan aku.

Aku yg masih lemas kaki ku bergetar, mencomot pakaian ku, memakainya pelan seperti orang yg tak bertenaga. Sungguh kali ini pengalaman yg tak terduga.

~ SEKIAN ~
Akhirnya muncul kembali, makasi suhu. Ditunggu up nya
 
Makasi hu buat up nya....semoga cepet dapet imajinasi lagi hu. Selalu dinanti
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd