Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

#8 What did I get my self into! (true story). No quote.

Stifmeister

Semprot Lover
Daftar
3 Jul 2019
Post
264
Like diterima
603
Lokasi
Bandung
Bimabet
Setelah selesai kuliah, gw ditawarin kerja di perusahaan milik teman gw. Suatu waktu sepulang kerja, teman gw ini mengajak gw nongkrong sama teman2 SMP nya, disitulah gw bertemu dengan seorang cewek yang menjadi dasar dari cerita gw ini.

Namanya Dira (disamarkan), dia satu SMP dengan teman gw yang sekarang menjadi bos gw. Gw baru aja dikenalin oleh bos gw, tapi gw dan Dira langsung cepat akrab, karena beberapa teman SMA Dira ada beberapa yang teman SMP gw dan sebaliknya. Dira memiliki tinggi badan 172 cm dan berat badan 56 kg, parasnya lebih ke arah menggemaskan dan perilakunya manja. Dira berasal dari keluarga kelas menengah, tapi keluarganya tidak dekat satu sama lain. Saat itu, Dira sudah bekerja di sebuah perusahaan otomotif sambil menyusun skripsinya dan sudah tidak ada mata kuliah lagi.

Kami pun bertukar kontak dan pulang. Tanpa disangka, Dira mengirimkan pesan "hati2 dijalan ya, kabarin kalau sampai rumah". Sesampainya dirumah, gw kirim pesan ke Dira kalau gw sudah sampai, setelah itu Dira menelpon.

D: Macet ga tadi?
G: Ga kok lancar hehe.
D: Rumah kamu dimana?
G: Di Kebon Jeruk, kamu?
D: Di Pondok Bambu dekat SMA aku
G: Ooh disitu, ah coba ketemunya dari dulu.
D: Haha emang kalau dari dulu kenapa?
G: Ga apa2 sih, kan SMP aku juga di daerah situ dan dulu aku masih tinggal di Jakarta Timur juga, jadi deket deh.
D: Mau deket2 sama aku ya? Hihi.
G: Hahaha ya mau lah
D: Emang kenapa mau deket2 sama aku?
G: Kamu lucu dan enak diajak ngobrol.
D: Lucu? Emang daritadi aku ngelucu?
G: Bukan, tampangnya lucu, menggemaskan.
D: Hahaha masa sih? Trus mau dong kalau aku ajak ketemu lagi?
G: Mau banget lah, emang kamu ga punya pacar?
D: Engga, kamu?
G: Sama, aku juga.
D: Yaudah Sabtu jemput aku pulang kantor ya, abis itu kita kemana gitu.
G: Ayo aja, kok kamu Sabtu kerja juga?
D: Iya sampai jam 1 aja tapi.
G: Yaudah kalau gitu sampai ketemu Sabtu ya.

Selama beberapa hari kedepan, kami tetap bertukar pesan hingga Sabtu pun tiba. Gw sampai kantornya jam 12.30an, sengaja karena mau lihat dia pakai seragam kerja, dan ternyata tubuhnya seksi banget pakai kemeja dan rok sepan sepaha.
Selesai kerja, Dira masuk mobil sudah berganti pakaian dan siap untuk malam mingguan pertama kami.

D: Iiih kok datangnya lebih awal sih, malu tauk!
G: Malu kenapa?
D: Ya aku kucel terus pakai seragam lagi!
G: Seragam itu cocok kok di kamu, seksi. Pasti customer banyak yang godain ya?
D: Aku jarang ketemu customer, tapi sekalinya mereka datang sih emang malah jadi rajin balik lagi hahaha. Malah lebih sering digodain sales yang kesini nganterin mobil.
G: Senang ga?
D: Ya senang dong, dapet banyak makanan gratis hahaha. Eh kita mau kmana? Makan siang yuk, laper.
G: Kamu harus sampai rumah jam berapa? Aku ngikut aja kamu mau ngapain.
D: Pulang besok juga ga kenapa2 hihi.
G: Hahaha bisa aja kamu.
Selanjutnya kami pergi makan dan setelahnya gw kasih kunci mobil ke Dira.

G: Nih terserah mau ajak aku kemana.
D: Bener nih? Kemana aja boleh?
G: Iya, aku kan belum tau kamu sukanya kemana dan apa, jadi aku ikut aja.
D: Hmmmmmm oke deh!

Saat masuk ke mobil, Dira minta gw untuk merebahkan sandaran kursi hingga mentok dan menutup mata. Dira menutupi wajah gw dengan sweaternya lalu mulai mengemudi. Setelah beberapa saat, gw dengar suara jendela terbuka dan suara Dira mengucapkan "Bawah". Ga lama dari itu mobil berhenti.

D: Jangan dibuka dulu ya sebelum aku bilang.
G: Oke!

Gw menunggu dan setelah beeberapa menit.

D: Udah boleh buka!

Ge angkat sweaternya dan membuka mata, gw melihat seperti sebuah garasi mobil dan Dira ga ada di kursi pengemudi. Saat gw tegakan badan, Dira berdiri didepan mobil mengenakan seragam kerjanya lengkap, gw melihat sekeliling dan betul itu adalah sebuah garasi yang tertutup tapi gw ga tau itu dimana.
Dira memandang gw tajam, menggigit bibirnya dan perlahan tangannya meraih kancing kemejanya dan melepasnya satu per satu, gw hanya menelan ludah. Setelah kemejanya terbuka, dia meremas dadanya dari luar bra dengan wajah penuh nafsu.

Gw keluar dari mobil dan menghampiri Dira, dia mendorong tubuh gw dengan lembut hingga gw setengah terduduk di kap mobil.

D: Gimana menurut kamu?
G: You're so fucking hot Dir. Kita dimana sih?
D: Ssssshhhh... Relax. Aman kok.

Dira meraih ke belakang tubuhnya dan rok sepannya pun jatuh ke lantai, Dira mendekati gw perlahan sambil menatap selangkangan gw, lalu meraihnya dengan satu tangan sambil mencium bibir gw. Gw masih ga menyangka akan terjadi secepat ini dan bahkan kami belum pacaran, tapi yaudahlah rejeki masa ditolak. Dira terus menciumi bibir gw dan sesekali manghisap lidah gw, tangannya ga berhenti meraba penis gw yang masih terbungkus celana. Ditengah ciumannya, tangan Dira melepas ikat pinggang dan kancing celana gw, lalu merogoh kedalam dan meremas2 penis gw. Dira melepas ciumannya dan memandang gw dengan nafasnya yang berdengus nafsu.
Dira lalu berjongkok dengan melebarkan pahanya, wajahnya tepat didepan penis gw, dia menatapnya dengan penuh nafsu, lalu melihat ke wajah gw. Dira mendekati penis gw dan membuka mulutnya sambil menatap mata gw, dimasukannya perlahan lalu dihisapnya penis gw dengan lembut. Lidahnya bermain2 di dalam mulut dan sesekali dia menekan wajahnya ke penis gw hingga terasa menyentuh tenggorokannya.
Gw melihat tangan kirinya meraba ke arah vaginanya dan memainkan jari2nya diluar underwearnya, tangan kanannya meremas2 biji gw dengan lembut dan sesekali mengocok penis gw bersamaan dengan hisapannya.
Setelah beberapa saat, Dira berdiri dan membungkukan tubuhnya dan bersandar ke kap mobil.

D: Gantian dong... Jilatin punya aku...

Gw remas kedua pantatnya dan gw turun kan underwearnya hingga ke pergelangan kakinya. Gw pandangi vagina dan sun holenya pun memandang gw balik. Kakinya yang jenjang membuat posisi itu terlihat begitu menggairahkan. Gw dekati vaginanya dan mulai menggodanya dengan ujung lidah, Dira mengerang dan meraih kepala gw lalu mendorongnya hingga bibir gw menyentuh vaginanya.

D: Stop godain aku, aku ga tahan mau keluar.

Gw makin semangat dan segera melahap vaginanya yang sudah basah dengan ganas, Dira mengerang dan mengerang. Lidah gw terus menjelajah lubang vaginanya, lalu setelah beberapa saat, tubuhnya bergetar dan Dira merintih panjang karena orgasme.

D: Masukin dong...

Gw berdiri dan segera membenamkan penis gw ke vaginanya. Dira menoleh kebelakang dan menatap gw sambil menggigit bibirnya. Tubuhnya mulai memompa penis gw perlahan dan meningkat cepat perlahan. Dira menyodorkan jemarinya ke mulut gw dan gw hisap, semakin kuat gw hisap dia semakin bergairah. Dira melepaskan jarinya dan memasukan 2 jarinya yang basah karena ludah gw ke sun holenya, gw terkejut, bukan satu per satu tapi langsung 2. Gw jatuhkan ludah ke sun holenya agar makin licin, Dira mengarahkan ludah gw hingga masuk ke sun holenya dan menekannya ke dalam. Rintihannya makin ga karuan selagi dia memompa penis gw dan memainkan sun holenya, ga lama, getaran tubuhnya muncul lagi disertai rintihan panjang.
Dira melepaskan penis gw dan berbalik badan mencium bibir gw. Dira memutar tubuh kami dan menyandarkan gw ke kap mobil, dia berjongkok dan mulai menghisap penis gw lagi.

D: Kamu uhmmm slurrpp... Belom mau keluar slurrp...
G: Belom

Dira lalu berdiri membelakangi gw, melebarkan pantatnya.

D: I want your dick in my ass...

Dia menempelkan sun holenya ke ujung penis gw, gw raih pinggulnya dan gw dorong penis gw masuk.

D: Aaakkhh... Terusin...

Terbenamlah penis gw. Dira melengkungkan tubuhnya ke belakang dan meraih belakang leher gw. Gw mulai memompa sun holenya dan dia mulai merintih sambil meremas dadanya.
Penis gw diremas2 oleh otot sun holenya, begitu licin karena ludah gw. Tangan gw meremas dadanya dari belakang sambil gw gunakan sebagai tumpuan untuk memompanya.

D: Dikit lagi... Euuhhh... Terus...

Dira mulai melawan balik pompaan gw dan menoleh kebelakang, gw cium bibirnya dan dia menggigit. Ditengah gigitannya yang disertai rintihan, tubuhnya kembali bergetar dan itu membuat cengkraman sun holenya pada penis gw semakin kencang.

G: I wanna cum!
D: Yes, cum with me! Fill my ass with your hot cum!

Ga lama gw ejakulasi di dalam sun holenya dan dia masih memompa, ga tertahankan gelinya dan ingin gw lepas, tapi sepertinya Dira akan orgasme lagi. Gw alihkan dengan meremas dadanya dengan keras, ternyata membuat Dira semakin liar hingga akhirnya dia orgasme.

Saat Dira melepaskan penis gw, sperma gw pun mengalir keluar dari sun holenya, merayap ke pahanya. Dira berbalik badan dan mencium bibir gw.

D: Suka?
G: Suka.
D: Lagi?
G: Boleh?
D: Boleh banget! Di kamar aja ya?

Gw bingung dimana ada kamar, ternyata disebelah mobil ada tangga yang tertutup dinding menuju keatas. Kami berjalan keatas dan dibalik pintu ada kamar dengan cermin di sisi2 kasurnya. Dira merebahkan gw dikasur dan menduduki tubuh gw.

D: Uuuhhh... Teman2 aku pasti bakal suka sama kamu!
G: Teman2?
D: You'll see, soon!
Dira langsung menyambar bibir gw dengan ciumannya, dadanya yang berukuran sedang terhimpit diantara tubuh kami, nafasnya mendengus penuh nafsu, dan gw bisa merasakan basahnya vagina Dira diatas perut gw.
Dira merangkak kearah wajah gw dan mendudukinya.

D: Lick... Put your tongue in me...

Gw hisap clitorisnya dan gw jilat vaginanya penuh nafsu, Dira memandangi cermin sambil menggesekan vaginanya pada bibir gw. Gw bisa merasakan sisa sperma yang menempel pada bibir vaginanya.

D: Yes... I'm gonna cum again... Deeper...

Dira menekankan vaginanya hingga lidah gw dapat menjelajah lebih dalam, gw bisa merasakan remasan vaginanya semakin bertambah hingga akhirnya Dira mencapai orgasme, lalu kami having sex beberapa kali hingga malam pun tiba.
Kami sama2 kelelahan dan berbaring.

G: So what now?
D: Hmmmm... That was great... I like how you do me... But there is something you need to know before we leave this place dan aku harap apapun keputusan kamu, keep it to yourself about what I'm going to tell you.
G: Okay, hit me.
D: Semenjak pertengahan kuliah, aku punya beberapa teman laki2 dan perempuan, ya bisa dibilang seperti geng lah. Beberapa bulan kami berteman, sesuatu terjadi dan masih terjadi sampai sekarang. Suatu waktu kami ngumpul di rumah Billy dan minum2. Tanpa sadar kami telah melakukan sebuah pesta sex (orgy).
G: No shit! You're kidding right?
D: Dead serious...!
G: And?
D: Setelah itu, kami berjanji merahasiakan ini dan terus melanjutkan dan akan membawa pasangan2 kami pada waktu itu dan yang baru nanti untuk join dalam kluh kecil kami ini. Kaget?
G: Nope! I'm actually interested, can I join you guys?
D: Serius? Kamu ga keberatan?
G: My turn...

(menceritakan pengalaman2 gw sebagai seorang gigolo dan pengalaman sebelumnya)

D: Oh my god...!!
G: Kenapa? Keberatan?
D: Nope, you're exactly what I wanted...! Trus kamu masih kerjain itu?
G: Engga, I have enough money now. Why?
D: Good! Now you're mine and You're only allowed to fuck me and other members of the club only!
G: Easy, how about you?
Dira menceritakan awal mula terbentuk nya klub itu, begini ceritanya.

Semester 6, Dira satu kelompok dengan orang2 baru seperti Billy, Maya (pacar Billy), Acong, Tika, Leni, Anggi, dan Dimas, selama mengerjakan tugas kelompok itu, mereka menjadi dekat dan sering nongkrong bareng, nonton, dan lain2. Sampai malam itu di rumah Billy yang orang tuanya sedang keluar kota, mereka ngumpul. Awalnya biasa, para cowok main game, cewek2 bergosip, hingga malam makin larut dan mereka main game bersama sambil minum2. Terbawa suasana dan mabuk, Leni yang memang sudah menyukai Acong, tidak lagi dalam kontrol terhadap tubuhnya, Leni mendadak mencium Acong dan ciuman itupun berbalas dengan liar, yang lain awalnya hanya menonton dan saling kegirangan karena akhirnya mereka akan bersatu. Adegan itu bertambah panas ketika Acong merogoh ke dalam baju Leni, mengangkatnya, menurunkan bra Leni dan menghisap dada Leni di depan teman2nya, entah sadar atau tidak. Yang lain hanya bisa terdiam dan menyaksikan, ditengah2 live show itu Dira menoleh ke arah Tika yang terangsang, roknya terangkat hingga pinggang, underwearnya tersibak kesamping, dan jemarinya sedang bermain di vaginanya. Billy dan Maya mulai berciuman dan saling meraba. Tiba2 ada tangan dari belakang Dira yang meraba dadanya, Dira menoleh dan itu adalah Anggi, Anggi langsung menyambar bibir Dira yang menoleh dan mereka berciuman.

Beberapa menit berlalu, Dira sedikit tersadar kembali dalam posisi tubuhnya menduduki wajah Tika yang melumat vaginanya. Dira melihat sekeliling, Anggi sedang memainkan vaginanya persis di tengah Leni yang sedang memompa penis Acong dan Maya yang sedang menghisap penis Billy.
Tika yang semakin ga tahan, menyambar dada Maya yang sedang menghisap penis Billy.
Maya yang terkenal posesif terhadap Billy malah memberi respon dengan desahan diantara hisapan, lalu mengarahkan wajah Tika ke vaginanya dan Tika pun melahap vagina Maya.
Melihat vagina Tika yang terbuka lebar disebelahnya, Acong memasukan jari2nya pada vagina Tika selagi Leni memompanya, Tika semakin mendesah dan desahan itu membuat Maya semakin menikmati jilatannya hingga orgasme, Maya lalu menelungkupkan badannya diatas Tika dan menjilati vagina Tika dan jari2 Acong yang keluar masuk pada vaginanya Tika.
Billy memasukan penisnya ke vagina Maya dan mulai memompa dari belakang, Tika menjilat2 vagina dan biji Billy dari bawah.
Leni tergeletak disebelah Acong karena orgasme, Anggi yang melihat penis Acong berdiri tegak pun ga menyia2kan kesempatan dan segera mendudukinya dengan posisi membelakangi tubuh Acong dan mulai memompa, Leni tampak tidak keberatan dan malah setelah lemasnya hilang, Leni mengangkang diatas wajah Acong sambil meremas dada Anggi dari belakang.
Dira mengaku hanya terdiam dan belum yakin atas apa yang akan dilakukannya pada saat itu. Dira pada saat itu mengaku memang sudah tidak perawan, tapi oleh cowok yang pertama having sex dengan dia, hanya melakukan sekitar 3-4 kali saja selama mereka pacaran karena usia terpaut jauh hingga jarang ketemu. Jadi, selama proses orgy itu terselenggara beberapa kali, Dira hanya sebatas menonton, masturbasi, dan licking atau blowjob.

G: Bohong ah, hari ini kamu experienced banget gitu sampai anal, masa iya dari pengalaman hanya 3-4 kali udah bisa segitu.
D: Buat apa aku bohong coba?
G: Lalu apa dong?
D: Aku mau sebenarnya join full course sama mereka, tapi aku masih ragu untuk maju sendiri dan mereka pun ga memaksa. Tapi bukan berarti aku ga kebayang saat aku melihat mereka fucking each other dan punya gambaran what I wanna do with them if aku join dong. Mereka aja belum pernah lho ada yang sampai anal, paling rimming atau di fingering aja. Jadi ya aku beli vibrator and do my self sambil membayangkan bareng mereka.
G: Okay, I can live with that. Lalu kamu atau teman2 kamu ada yang udah pernah bawa member baru?
D: Ya pernah si Anggi, tapi sekarang udah putus, pacarnya ketauan diam2 videoin sesi kami, untung ketauan ditempat kejadian.

Sejak itu, aturan dalam grup dibuat:
1. Orgy hanya bisa dilakukan saat semua member hadir.
2. Tidak ada paksaan.
3. Tidak ada dokumentasi dalam bentuk apapun.
4. Semua biaya ditanggug sama rata.

G: Kamu belum pernah?
D: Belum, aku pernah deket sama beberapa cowok, tapi ga ada vibe yang senyaman sama kamu, jadi aku ga cerita sama mereka dan ga melanjutkan juga. Ternyata feeling aku kuat juga ya bisa merasakan kalau kamu bakal menerima ini semua.
G: Itulah yang dinamakan cinta...
D: Hoeeek gombal..!! Hahahaha
Beberapa minggu berlalu, Dira mengajak gw untuk akhirnya bertemu teman2nya. Semua ramah dan hangat, ga ada yang memberikan kesan dingin atau hostile. Kami cepat akrab dan terasa seperti sudah lama berteman.
Sepulang dari nongkrong itu, Dira bilang kalau teman2nya suka sama gw dan ga sabar untuk ketemu di event orgy. Dira juga bilang, kalau gw adalah tipenya Anggi banget, jadi gw diminta berhati2 pas orgy, karena Anggi paling liar diantara mereka. Saat gw tanya tentang cemburu, Dira menegaskan selama terjadi dalam orgy, ga ada alasan untuk dia cemburu. Begitupun gw, Dira mengingatkan bahwa kalau kami join full course ya tentu saja ada kemungkinan Dira akan having sex either dengan Billy, Acong, atau para cewek2.
Well, sejujurnya gw suka sama Dira karena lucu dan sexy, tapi gw ga merasakan sesuatu yang special seperti sayang atau cinta. Meskipun gw perlakukan Dira seperti pacar, tapi bisa dibilang I'm just here for the sex and orgy aja.
Baik cewek atau cowok, kalau memang cuma mau having sex doang, jangan tarik ulur pada tahap mau dan tidaknya. Kalau memang lagi ingin ya lakukan saja atas dasar butuh sama butuh, kalau tidak ya tidak. Tarik ulur menghasilkan penasaran, penasaran menghasilkan rasa.
SEX TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN RASA. DENGAN ATAU TANPA RASA, SEX TETAP BISA DINIKMATI SELAMA ADA KOMUNIKASI YANG BAIK.
Hari yang gw tunggu2 pun tiba, kami ngumpul di sebuah cottage di Ancol, minuman dan makanan sudah tersedia, seluruh tirai sudah ditutup rapat, dan kami berkumpul di ruang tengah. Sambil makan malam, Dira memperkenalkan gw secara resmi menjadi member baru dan menjelaskan aturan2 yang ada. Setelah beberapa saat, minuman pun dibuka dan games pun dimainkan untuk melumerkan suasana. Malam semakin larut dan orgy pun dimulai.
Seperti dugaan, Anggi yang daritadi menempatkan dirinya disebelah gw langsung meraba paha gw, Dira langsung menoleh dan menyambar bibir gw.

B: Finally, Dira ikutan full course!
T: Hahaha iya can't wait to see Dir..!

Anggi sedang melepaskan ikat pinggang dan kancing celana gw, Dira ga berhenti melumat bibir gw dengan penuh nafsu, sisanya masih menonton kami karena ingin melihat pertama kali Dira full course. Anggi sudah menggenggam penis gw dan menjilati ujungnya, nafasnya terasa mendengus di sela paha gw. Gw remas dada Dira dan ciumannya pun semakin bernafsu, Dira menurunkan dress kemben nya dan branya, nampak terlihat dadanya dengan puting yang sudah mengeras, gw hisap dan jilat puting Dira dengan lembut. Satu tangan gw menelisip ke dalam baju Anggi dan gw remas dada kecilnya serta gw pilin2 putingnya, Anggi merespon dengan memasukan penis gw jauh ke dalam mulutnya. Dira bergabung dengan Anggi bergantian menghisap penis gw.
Disisi lain gw melihat Acong sudah memainkan penisnya dengan tangannya sambil berciuman dengan Leni. Tika mengangkang dan memasukan jarinya pada vaginanya. Billy dan Maya masih mengamati Dira yang begitu bernafsu.
Anggi berdiri dan menanggalkan pakaiannya hingga telanjang dan membelakangi wajah gw, Anggi terkejut saat ternyata yang gw jilat pertama adalah sun holenya, dia merintih.

A: Oouuuhhh fuck.. that feels good..
D: Oh you're in for a treat Gi...

Gw masukan lidah gw ke sun hole Anggi, dia menikmati dan melebarkan pantatnya agar gw bisa menjamah lebih dalam. Dira mengeluarkan lubricant dari tasnya dan melumuri penis gw, Dira menduduki penis gw dan memasukan penis gw ke sun holenya.

A: Eh liat Dira
L: Dir, itu lubang pantat...!
D: You should try Len, feels amazing fucking in the ass...!
B: Fuuuuuuucckk...!

Dira mulai memompa, Anggi menyambar bubir Dira dan mereka berciuman dengan ganas, lalu Anggi meremas dada dira dan menjilati putingnya, Dira memainkan clitorisnya dengan jari begitu cepat.

D: Don't stop I'm cumming

Dira mempercepat pompaannya dan terdengar rintihan panjang dari mulut Dira.

D: Aauuuhhkkk... Cumming.... Fuck...!

Dira menyambar bibir Anggi dan mengatur nafasnya.
Billy sedang memompa Maya yang sedang menungging dan menghisap penis Acong, Leni dan Tika dalam posisi 69 saling menjilati vagina.

D: Lo mau coba Gi?
A: Sakit ga?
D: Yah seperti waktu perawan aja, but I promise it'll be worth.

Anggi duduk dan mengangkang, Dira menjilati vagina Anggi sambil melumuri sun hole Anggi dengan lubricant dan di dorong2 masuk dengan 1 jari dan bertambah. Gw mengangkangi tubuh Anggi dan menyodorkan penis gw ke mulutnya, meskipun penis gw bekas sun hole Dira, Anggi tidak jijik dan ragu lalu langsung mengulumnya. 3 jari sudah berada di dalam sun hole Anggi, desahannya makin cepat.

D: Cum in my mouth Gi...

Dira menjilati bagian dalam vagina Anggi hingga orgasme. Anggi sedang terkapar lemas mengangkang, gw berlutut diantara pahanya, gw angkat pantatnya, nampak sun holenya sudah melebar akibat 3 jari Dira, Gw dorong masuk penis gw dan langsung terbenam dalam.

A: Hmmmpphhhh... God... Is that my ass?
G: Yes it is.
A: Oh my god, Dira was right... Fuck me..!

Gw mulai memompa perlahan dan gw tambah beberapa tetes lubricant agar lebih mulus. Dira menungging didepan wajah gw, gw jilat vaginanya yang sudah sangat basah, gw hisap clitorisnya hingga dia mengerang. Anggi meremas dan menghisap dada Dira yang menggantung diatas wajahnya. Gw benamkan penis gw makin dalam dan Anggi pun bereaksi dengan mencengkram pinggul gw dengan kukunya.

A: So deep...! I'm cumming... I'm cumm...ing... Fuck me.. fuck me.. Aaauuukkhh...

Tubuhnya bergetar sangat hebat diikuti dengan menggelinjang.

D: I told you hihihi...

Tika menduduki Acong dan mulai memompanya, Leni melebarkan pantat Tika dan menjilati sun holenya. Dira melirik kearah gw dan memberi kode untuk bergabung dengan Acong, Tika, dan Leni, gw berlutut disebelah Leni dan ikut menjilati Tika, Tika makin mendesah2 sambil memompa Acong, dia menoleh kebelakang dan menikmati sun hole nya di jilati 2 orang. Dira mendekat memberikan gw lubricant dan lalu gw lumuri pada Tika, gw masukan lubricant itu dengan jari2 gw ke dalam sun holenya. Gw dan Leni bertatapan, makin mendekat, dan kami berciuman, bibirnya basah, lembut, dan nikmat, lidahnya bermain dimulut gw, nafasnya cepat, apalagi saat gw remas2 dadanya. Disatu sisi, sun hole Tika sudah mulai melebar, gw tambah satu jari pun terasa rileks dan ga mengencang.
Gw sudahi ciuman gw dengan Leni, gw berlutut dibelakang Tika, gw raba dadanya dari belakang dan gw remas kencang. Gw cium tengkuknya dan lehernya, gw bisikan ke telinganya.

G: I wanna fuck your ass while someone fuck your pussy
T: Oouuhhgg... Yes... Slowly..

Tika berhenti memompa dan menelungkup pada Acong, gw tempelkan ujung penis gw di sun holenya, dan gw dorong perlahan hingga sedikit demi sedikit mulai masuk. Sesekali gw tarik keluar dan gw tambah lubricant. Gw dorong masuk lagi dan ujung penis gw pun sudah terbenam.

T: Deeper... I like it... So big..

Gw dorong makin kedalam, begitu kencang dan sempit, sampai akhirnya terbenam penis gw di dalam sun hole Tika.

A: Wuaaah Tika..!
D: Double dicked..!
T: Enak banget guys... Berasa penuh banget ini...

Karena Acong tertindih dan ga bisa bergerak, gw dan Tika saling memompa. Tika mendesah dan makin mendesah, nafasnya sudah tidak terkontrol lagi. Tika meremas sandaran sofa yang menjadi tumpuannya sangat kuat, lalu mengeluarkan suara panjang disertai kejangan, dan tetesan cairan dari vaginanya. Tika merebahkan dirinya di pelukan Acong.

Maya dan Anggi sedang berlutut dengan mulut menganga bersiap menerima sperma dari penis Billy yang berdiri dihadapannya. Dira menikmati vaginanya dihisap dan dijilat oleh Leni, terlihat Dira sepertinya sudah mau orgasme lagi di mulut Leni. Melihat Leni menungging dan vaginanya terpampang, sayang kalau dilewati, segera gw masukan penis gw ke vagina Leni dan mulai memompanya. Leni menoleh ke belakang dan menatap wajah gw, wajah Leni begitu seksi dan horny, gw percepat pompaan gw. Dira membenamkan wajah Leni pada vaginanya dan menggoyangkan pinggulnya. Melihat pemandangan seksi itu membuat gw ga tahan ingin ejakulasi.

D: I'm cumming!
G: Me too..!
L: Bentar lagi please...

Dira mencapai orgasme duluan dan menggelinjang dengan mulut Leni masih menempel pada vaginanya. Nafas Leni semakin mendesah sedangkan gw udah ga tahan lagi, akhirnya gw cabut penis gw dan gw gantikan dengan 2 jari gw, gw semburkan sperma ke punggung Leni sambil mengocok2 vagina Leni dengan cepat, dan ga lama Leni pun meneteskan cairan putih kental dari vaginanya.
Acong pun berdiri menghampiri Dira yang terkapar lemas, dia mengocok penisnya dengan cepat karena ingin menyemburkan sperma ke Dira. Dira menyambutnya dengan menghisap biji Acong. Anggi menghampiri dan menjilati sun hole Acong dari belakang dan ga lama kemudian, sperma pun tersembur ke wajah Dira dan kami semua terkapar di ruang tamu.

T: wah ga nyangka, Dira pintar juga milih cowok ya.
A: Iya benar2 bawa pengalaman baru buat kita semua, thanks ya, that was great!
G: Sama2, gw juga akhirnya bisa ngerasain orgy.
T: May, kok lo ga coba anal sama Billy?
M: Ga ah, takut gw.
T: Ehhhh sumpah enak banget lho!
A: Iya bener.
L: Ga sakit sama sekali kok.
M: Nanti ah gw coba berdua aja.

Kami pun lanjut minum2 tanpa busana dan satu per satu menceritakan pengalaman2nya selama orgy ini. Disitu gw merasa kalau Anggi sedikit berbeda dengan yang lain, dia terlihat selalu mendekati gw dan sesekali tangannya curi2 sentuhan ke paha dan penis gw dan gw pun pura2 ga tau aja karena ada yang lain, khususnya ada Dira.

Satu per satu mulai tepar hingga tersisa gw dan Anggi, gw sengaja ga minum terlalu banyak karena gw lihat Anggi pun begitu, seakan memberi kode untuk tetap sadar.

A: (berbisik) How about a private session, you and I?
G: (berbisik) Isn't it against the rules?
A: (berbisik) Fuck the rules, I want you so bad.
G: (berbisik) How bad?

Anggi berdiri dan berjalan menuju salah satu kamar sambil menoleh ke belakang. Gw segera mengikuti Anggi dan sesampainya gw di kamar itu, Anggi sudah terlentang, kakinya mengangkang, dan jarinya sudah berada di dalam vaginanya. Gw posisikan wajah gw di depan vagina Anggi, dia menekan kepala gw hingga bibir gw menyentuh vaginanya. Gw julurkan lidah dan mulai menjilati clitorisnya, Anggi menggigit bibirnya sambil meremas dadanya. Gw masukan jari ke vaginanya dan mulai memainkan jari gw di dalamnya.

A: put your tongue inside...

Gw jilati bagian dalam vaginanya yang sudah basah, Anggi menggeliat, pahanya menjepit kepala gw. Rintihan kecil pun menyertai setiap jilatan gw.

A: Make me cum...
G: Cum in my mouth...
A: Yes..! Ouuhmmm.. Ouuhh...

Anggi orgasme, cairannya membasahi lidah gw dan gw hisap lalu gw telan. Gw naik ke atas kasur dan membenamkan penis gw ke vagina Anggi, vaginanya masih berdenyut, sangat basah dan hangat, dan gw mulai memompa.

A: I'm in love with your dick, so thick and warm.

Kami berciuman dan saling menggigit. Gw remas dan jilat dadanya, Anggi merintih menikmati. Gw percepat pompaan gw, mata Anggi membelalak dan mulutnya menganga. Vaginanya terasa semakin basah, hingga mengeluarkan suara becek setiap kali penis gw masuk.
Tiba2 ada suara yang memecah pergumulan kami.

M: Nah yaaaaaa... Diam2 ada yang main sendiri nih...
A: Eh May! Ssssttt... Jangan keras2... Sorry yaa, gw tadi belum puas.
M: Lo kan tau dia nih cowonya Dira, masa lo ga ijin dulu sih sama Dira.
A: May, please jangan bilang Dira. Gimana ya, waktu kumpul itu kan gw bilang sama kalian, dia nih tipe gw banget. Gw ga ada rencana mau nikung Dira, gw cuma ingin ngerasain berdua aja... Itu aja may...
M: Hmmmm... Okay, gw terima, gw ga bilang siapa2 dan gw jaga diluar, tapi lo utang sama gw ya Gi..!
A: Iya janji gw, tolong ya May...

Maya berjalan keluar ruangan.

A: Sorry ya...
G: Ga apa2 kok, beneran ga akan jadi masalah nih?
A: Iya engga kok.

Anggi segera menyambar penis gw yang layu karena terkejut, hisapannya terasa sangat berpengalaman, ga lembut, ga keras, basah dan berasa sampai ubun2. Penis gw pun kembali siap melaksanakan tugas dan kami lanjut bercinta. Yang Anggi ga tau adalah, Maya yang bilang akan berjaga diluar ternyata mengintip dari sela pintu sambil memainkan vaginanya. Gw cukup terkejut saat memergoki Maya, dia dikenal cukup posesif terhadap Billy, selama orgy ini terselenggara pun Maya hanya mau having sex dengan Billy begitupun Billy hanya boleh dengan Maya, Toleransi mereka terhadap member lain hanya sebatas blowjob, jilmek, dan remas2. Maya yang gw lihat hari ini beda, dia tidak menonton kami karena terangsang, matanya menatap mata gw, seakan menginginkan gw seperti Anggi menatap gw.

Malam itu gw dan Anggi main 2 kali, lalu kami kembali ke ruang tamu dan tidur disana agar ga ketahuan. Esok harinya, setelah sarapan kami pergi bermain ke DUFAN dan malamnya kami berpisah.

D: Gimana menurut kamu?
G: Thanks ya sudah ngajak aku, it was fun!
D: Sama2... Aku juga senang kamu bawa suasana baru di event kami. So, what now?
G: Maksud kamu?
D: Yaaaa, are we dating, friends with benefit, or ... ?
G: I'm good with any of it Dir...
D: Well if it's up to me, I'd like to be your girlfriend.
G: You sure? That comes with responsibility lho, morally speaking.
D: You don't think I can be responsible?
G: Well... Never mind, if you think so, then girlfriend it is.
Beberapa waktu kemudian, Anggi menghubungi gw, gw tau karena udah di invite ke dalam group chat dan gw save semua nomor member nya. Anggi bilang kalau dia sedang berada di Tebet (ga jauh dari kantor gw) dan mengajak gw untuk makan siang bareng. Setelah kami bertemu di sebuah restaurant dan makan, kami lanjut ngobrol2. Anggi menyatakan kalau dia suka sama gw dan meminta lebih dari sekedar hubungan antar member, gw bilang kalau sepulang dari event itu, gw dan Dira sudah jadian. Anggi sedikit terlihat kesal.

A: Kenapa sih lo harus sama Dira?
G: Gw ga menjawab iya karena gw punya rasa kok sama Dira, tapi karena gw tau Dira diluar seperti apa dan gw mau coba bantu Dira untuk ga begitu lagi, karena dia masih terlalu polos untuk bisa mengerti kalau apa yang dilakukannya bisa berujung ga baik buat dia.
A: Hah, lo tau darimana? Dira cerita?
G: Ga mungkin lah dia cerita, based on pengamatan gw Dira itu belum paham arti komitmen tapi disisi lain dia ingin terlihat normal. Bener kan gw?
A: Wah tajam juga lo ya. Iya sih dia selalu putus sama mantan2nya karena selingkuh dan itu mostly dia yang selingkuh.
G: Yah namanya seumuran kita kan masih tinggi rasa penasaran, dengan kalian ngadain orgy ini sebenernya bagus kan, saling bantu ilangin rasa penasaran itu, dan ya bisa dibilang lebih sehat daripada sana sini. Tapi gw rasa Dira malu untuk mengungkapkan rasa penasaran itu dengan kalian dan mungkin ga enak juga karena Billy kan pacarnya Maya dan Acong pacarnya Leni.
A: Mungkin juga sih. Terus lo ga apa2 meskipun tau dia akan begitu?
G: Ya kalau ketauan ya gw udahin aja. Tapi semoga sebelum ketauan, gw bisa kasih tau dia kalau ada jalan lain untuk menghilangkan penasaran itu.
A: Hoooo gitu... Uhmmm... Kalau gitu... Berarti lo sebenarnya ga ada rasa sama Dira... Can I be the one who own your heart?
G: Why?
A: Pertama kali gw lihat lo, gw udah suka, lo itu tipe gw banget. I wasn't even think about sex, I don't know why but i can't stop thinking of you.
G: Hmmm... Ya sekarang gw udah jadian sama Dira, kalau gw udahin dan jadian sama lo, apa pertemanan lo nanti akan baik2 aja?
A: Uhmm... Gimana kalau gini aja, selagi lo kasih gw kesempatan untuk dapetin hati lo, kita backstreet aja dulu?
G: Lo ga apa2 kalau harus seperti itu?
A: Just say yes honey, make me the happiest person on the planet today.
G: Hahahaha... Okay...
A: Okay what??
G: Yes! let's do it.

Anggi memeluk gw erat dan menciumi pipi gw. Kami lanjut ngobrol lagi sebentar dan kami harus pisah karena gw harus kembali ke kantor. Sejak itu, intensitas gw telpon dan chat dengan Anggi makin intense, kami ga ngobrolin seputar sex tapi lebih ke daily topic. tanpa terasa, gw selalu merasa berat dan bersalah sama Anggi saat gw lagi ketemu Dira, meskipun saat gw bilang kalau gw mau ketemu Dira, Anggi selalu menjawab dengan senyuman, tapi gw entah kenapa gw tau itu berat rasanya.
Baru sebulanan lebih kami pacaran (gw dan Dira), gw udah sering melihat Dira melakukan indikasi2 perselingkuhan seperti kalau angkat telepon selalu menjauh, saat membuka2 HP seperti menutup2 layar, dan saat gw ada waktu luang mau nyusul dia entah dimana suka ditolak dengan berbagai alasan. Tapi sesuai tujuan gw, gw selalu perlakukan dia sebagaimana seorang pacar seharusnya, kapanpun dia minta sex gw layani sampai puas, ikut membantu dan hadir di acara2 keluarga dan kantornya.

Beberapa bulan berlalu, Dira bilang kalau dia akan keluar kota untuk acara kantor meeting taunan abis itu jalan2 ke Bromo, dia meminta maaf kalau ga bisa ajak gw karena event kali ini sifatnya internal. Ternyata besoknya, salah satu teman kantornya ada yang menghubungi gw.

TK (teman kantor): Bro..! Melu ora Bromo?
G: (mencoba menggali informasi) Ora entuk cuti bro, piye iki lah arep melu jan...!
TK: Menyat ae bro! resign sisan pindah ngene hahaha...
G: Koe ngejak bojo ta?
TK: Iyoo iki bocah2 ngejak bojo, mung karepe pas ndek kono misah, ben wedokan shopping, lanangan ngombe2.
G: Kantor tok opo karo vendor ta bro?
TK: Karo vendor, iki bos ngejak vendor2 ben semangat ngirimi customer.
G: Oooh ngono, yowes have fun mas bro, ampuro ra melu.
TK: Oke bro, mengko lah karaokean karo bocah2 yo.
G: Sipp lah...!

Dira pergi selama 4 hari, di hari pertama dan kedua, Dira bilang kalau akan sulit mengabari tapi akan diusahakan. 2 hari itu dia mengirimkan foto sedang dalam sebuah meeting dan mengenakan baju formal. Yang Dira ga tau adalah, setiap foto memiliki metadata yang bisa diakses melalui komputer, dan benar saja itu adalah foto rapat tahunan yang diambil tahun lalu.

Malam ke 3, gw telepon Dira.

G: Kenapa harus bohong sih Dir?
D: Bohong apa sih? Kok kamu mendadak nanya gini?
G: Huff... Itu foto meeting tahun lalu, kamu dari hari pertama udah jalan2, dan aku tau ini bukan acara internal kantor. Why?
D: Engga kok bener aku ga bohong...!
G: Dir udahlah, aku ga mau salah2an, aku cuma mau tau kenapa harus seperti ini?
D: Aku minta maaf, nanti aku jelasin di Jakarta.
G: Nope, jelasin aja sekarang, aku ga sibuk kok dan aku tau kamu juga ga sibuk, ini udah malam, ga ada tour jam segini dan ini waktu bebas. Kamu sama siapa sekarang dan dimana?
D: Kamu sejak kapan tau?
G: Udah lama, teman kantor kamu telepon aku nanyain aku ikut apa engga. Tenang aku ga bilang kamu ga ngajak kok. So, mending kamu cerita sekarang daripada aku telepon temen kantor kamu untuk cari kamu dimana?
D: IYA AKU SELINGKUH...!!

Dira menutup teleponnya dan gw pun ga menelpon balik.
Besoknya gw cerita ke Anggi apa yang terjadi, Anggi segera menemui gw dan memeluk gw. Dia menangis di pelukan.

G: Kenapa sayang, kok kamu nangis?
A: (tersedu2) Ya Dira kok tega banget ya sama kamu, aku sedih kamu diperlakukan seperti itu setelah apa yang kamu lakuin buat dia. Aku selalu berharap bisa pamerin kamu ke semua orang aja ga bisa.
G: Yaudah, sisi baiknya mulai sekarang kan bisa, ya ga?

Anggi menatap gw tersenyum dalam tangisannya.

A: Iya! Mulai saat ini, kamu punya aku!!

Beberapa minggu berlalu, Anggi selalu menemani hari2 gw dengan leluasa, kami bisa jalan, nonton, makan, dan ngumpul dengan teman2nya. Dira menghilang ga ada kabar, ga ada satupun teman2nya yang bisa menghubungi. Sampai suatu hari, OB di kantor bilang ada seseorang yang mencari gw, saat gw temui, itu Dira.

Gw ambil waktu istirahat makan siang dan gw temui Dira di sebuah caffe.

D: A... Aku minta maaf...
G: Ga ada yang perlu dimaafin Dir, lupain aja, kamu baik2 aja?
D: I... Ga.. Aku ga pernah baik sejak kamu ga ada.
G: Kenapa? Kamu sakit?
D: Aku dipecat dari kantor. Aku udah ga pulang beberapa hari.
G: Ada apa Dir? Ceritain aja aku bantu...
D: Kenapa kamu bantu aku? Aku udah nyakitin kamu!
G: Sudahlah Dir, jangan masalahin itu, sekarang kita selesaiin masalah kamu aja dulu, kenapa kamu dipecat? Kenapa kamu kabur dari rumah?
D: Aku minta maaf ga pernah meihat kebaikan kamu selama ini, aku ga pernah dengar omongan kamu, sekarang aku tau alasan kamu kasih tau semua itu adalah buat kebaikan aku, bukan karena cemburu. Sebelum sama kamu, aku emang pernah tidur sama beberapa sales dan customer, aku harusnya berhenti saat aku pacaran sama kamu, tapi aku tergoda lagi dan akhirnya omongan itu sampai ke atasan aku dan aku dipecat karena mempermalukan nama perusahaan. Papa aku ga terima aku dipecat karena ga tau alasannya, papa datang ke kantor untuk marahin atasan aku, jadi papa dengar semua tentang aku. Saat aku bilang udah putus sama kamu karena kejadian di Malang waktu itu, papa marah besar dan bilang aku anak yang ga tau bersyukur. Aku malu, makanya aku pergi.
G: Yaudah sekarang pulang aja yuk aku temani, biar aku bicara sama papa kamu.
D: Aku malu...!!!
G: Yaudah Dir, udah terjadi, kamu bisa apa? Jadiin pelajaran aja, minta maaf ke orang tua kamu.

Setelah gw bujuk baik2 akhirnya Dira mau pulang kalau ditemani sama gw. Akhirnya gw suruh Dira kembali ke hotel dan tunggu gw disana sampai jam pulang kerja.
Sepulang kerja, gw ke hotel tempat Dira menginap. Beberapa botol miras bergeletakan di karpet, Dira langsung ememluk gw sambil menangis kencang dan tak henti2 meminta maaf. Setelah gw tenangkan, gw rapihin pakaian2nya dan masukan ke koper, gw lihat Dira sepertinya tidur, kalau begitu gw sekalian mandi dulu aja sebelum membangunkan Dira.
Gw berdiri dibawah shower sambil memikirkan kalimat untuk bantu Dira menenangkan situasi dengan orang tuanya, tiba2 Dira memeluk gw dari belakang. Gw berbalik badan dan Dira sudah telanjang bulat dengan wajah sendu, Dira menghampiri bibir gw perlahan dan mencium gw. Kami berciuman dibawah shower untuk beberapa saat, Dira melepaskan ciumannya dan segera berlutut dengan tangan diatas kedua lututnya dan mata memandang wajah gw seakan meminta izin untuk melanjutkan.
Gw sodorkan penis gw yang sudah setengah tegang ke bibirnya, perlahan Dira membuka mulutnya tanpa berhenti menatap gw. Sedikit demi sedikit penis gw masuk dan Dira mulai memompa penis gw dengan kepalanya. Gw mulai mendesah menikmati hisapannya, Dira mulai meremas kedua payudaranya dan melebarkan kakinya, satu tangannya turun untuk membelai vaginanya, lalu desahan mulai keluar dari sela2 bibirnya. Dira memasukan penis gw semakin dalam, gw pegang kepalanya dan gw dorong hingga penis gw masuk ke tenggorokannya dan gw ulangi beberapa kali, Dira terus menatap mata gw dan menahan gag nya hingga mengeluarkan air mata.
Gw berdirikan tubuh Dira, gw balik membelakangi gw dan dia menunggingkan dirinya bersandar pada ujung bath tub. Gw lebarkan pantatnya dan gw goda vaginanya dengan jilatan2 kecil, Dira merintih dan mendesah hingga vaginanya basah. Gw berdiri dan mulai mendorong masuk penis gw kedalamnya, Dira menoleh kebelakang sambil menggigit bibirnya.

D: Oouuhh... I miss you... I miss you so much...

Gw pompa vaginanya perlahan dan Dira memompa balik, saat itu dia belum pernah having sex dengan siapapun karena mengurung diri, nafsunya yang tertahan membuatnya cepat orgasme. Baru beberapa saat gw pompa, tubuhnya mulai menggelinjang dan diakhiri dengan getaran yang hebat hingga hampir terjatuh karena melemas. Dira duduk di bath tub dan menangis.

G: Kenapa Dira?
D: Kamu ga pernah kurang buat aku, tapi aku egois dan selalu ingin lebih.
G: It's okay Dira, we all make the same mistake in our lifetime.
D: Can we go back to the way we are? I won't do this ever again..!!!
G: I can't Dira, I wanna tell you but I haven't got the chance yet. I'm with Anggi now.
D: No.... Please no.... No..... (memukul2 dinding)
G: Dira, stop it, you gonna hurt yourself...
D: I don't care!! I wanna die...!!!
G: Hey!!! The fuck you're talking about!! Don't say stuff like that ever!
D: (menangis tersedu) I'm okay loosing my job, I am not Loosing you...! Please....!
G: I'm sorry Dir, she came to me when I needed someone so badly (bohong).

Dira bersandar ke tubuh gw dan terus menangis dibawah shower. Saat mulai tenang, gw ceritain apa yang terjadi setelah hari itu Dira menutup telpon gw dan Dira mulai paham dan merelakan.

D: Can i at least ask you one thing before we go?
G: What is it?
D: Spend the night with me and let me have you just for this night. I really need you.
G: Hmmmm.... Okay, but this night only and will be our secret.
D: Yes, I promise.

Kami selesaikan mandi dan gw telepon Anggi, gw bilang kalau Dira menemui gw dan minta gw menemaninya pulang karena sudah kabur dari rumah beberapa hari, gw bilang akan menjelaskan detailnya nanti saat ketemu, Anggi mengiyakan dan titip salam buat Dira. Gw balik ke kamar dan Dira sudah menungging dikasur memainkan vaginanya dengan jarinya. Dia menoleh kebelakang dan melebarkan bibir vaginanya, gw langsung berlutut dan menjilati vaginanya.

D: I wanna cum while your tongue inside me.
G: Yes please...

Gw benamkan lidah gw kedalam vaginanya dan gw jilati dinding2 vaginanya, Dira memasukan jarinya ke sun holenya sambil menikmati jilatan gw. Dia mencabut jarinya dan menjulurkannya ke wajah gw, gw hisap2 jarinya dan ludahi sun holenya lalu dia memasukan kembali jarinya dan gw lanjut menjilati vaginanya hingga dia orgasme di mulut gw. Penis gw yang sudah menegang kembali udah ga sabar ingin masuk ke tubuhnya hingga berdenyut2, gw angkat tubuh gw dan langsung memompa vagina Dira. Dira memasukan 3 jari ke sun holenya, sesekali gw ludahi sun holenya agar makin licin, karena nanti gw mau benamkan penis gw didalamnya.
Dira memompa balik penis gw, gw tampar pantatnya dan wajahnya terlihat semakin bernafsu seiring kerasnya tamparan gw. Dira mencabut jarinya lalu melebarkan pantatnya, sun holenya terlihat memanggil dan segera gw pindahkan penis gw lalu gw benamkan dalam2. Dira mengeluarkan suara nafas panjang.

D: Hoooooohhhh... Fuck... So big...
G: You like it?
D: Fucking love it... Come on fuck my ass.. Hard...

Gw pompa sun hole nya dengan berpegangan pada pinggulnya, gw hantam2kan keras tubuh gw ke Dira, Dira terus mendesah dan menyumpah.

D: I'm gonna cum again... Harder...!

Gw hantamkan terus tubuh gw dan sesekali gw tampar pantatnya, Dira makin mendesah hingga orgasme. Cairan mengalir keluar dari vaginanya, padahal sebelumnya ga pernah sampai begitu, gw langsung jilat dan tahan dimulut gw, lalu gw cium bibirnya. Kami bertukar cairan dalam mulut lalu Dira menghisap penis gw dengan cepat.

D: Cum in my throat!

Beberapa kali Dira gag-ing hingga mengeluarkan air mata, sangat seksi karena dia terlihat begitu menginginkannya. Akhirnya gw mau ejakulasi dan gw benamkan penis gw dalam2 sambil menyemburkan sperma ke tenggorokannya, Dira terlihat menahan gag dan gw bisa merasakan semburan2 sperma dalam tenggorokan Dira.

Beberapa kali kami melakukan sex malam itu hingga tertidur lemas.
Esok harinya, kami tiba dirumah Dira. Adiknya yang membukakan pintu dan kami duduk diruang keluarga. Orang tuanya keluar dari kamar dan duduk dihadapan kami.

P: Nak *****, pasti sudah dengar ceritanya, Om minta maaf atas nama Dira yang sebesar2nya atas kekecewaan nak ***** terhadap Dira.
G: Sudah om, ga apa2, yang penting sekarang Dira sudah menyesali perbuatannya. Saya juga minta maaf ke om dan tante kalau saya ga bisa menjaga Dira dengan baik hingga akhirnya seperti ini.
P: Ndak, ini bukan salah kamu, om sudah dengar kalau Dira sudah seperti ini bahkan sebelum sama kamu. Maka itu om yang minta maaf.
G: Iya sudah om, sama2 kalau begitu... Dira ayo minta maaf sama papa mama...
D: Dira minta maaf pah, mah, Dira udah bikin malu dan mengecewakan papa dan mama. Dira pergi dari rumah karena ga tau harus bagaimana lagi, Dira malu...
M: Sudahlah nak, sudah terjadi, jadikan pelajaran dan lupakan saja. Jujur papa dan mama kecewa anak gadis kami harus seperti ini, tapi salah kami juga harusnya kami sudah membicarakan hal ini saat Dira beranjak dewasa. Maafin kami juga ya nak.

Keluarga Dira pun rukun kembali dan kami pergi makan siang bersama. Sepulang dari makan siang, Dira segera ke kamar membenahi pakaiannya dan ditemani ibunya. Gw duduk diteras merokok bersama papanya Dira.

P: Nak, om mau tanya sesuatu boleh?
G: Boleh om, mau tanya apa?
P: Nak *****, Suka sama Dira?
G: Iya om, suka, Dira anak yang baik, ada apa ya om?
P: Kalau om boleh meminta, bisakah nak ***** terima Dira sebagai pendamping hidup kelak? Om tau ini permintaan yang berat, terlebih lagi dengan masa lalunya seperti itu, om khawatir ga ada yang mau menerima anak om kelak...
G: Saya ga keberatan menerima masa lalu seseorang yang kelak akan menjadi pendamping saya om, tapi sekarang saya ga bisa menjawab dan menjanjikan apa2 selain kalau memang jodoh kami bertemu kelak, saya dengan senang hati menerima anak om.
P: Syukur lah kalau begitu, om akan doakan semoga jodoh kalian bertemu, karena om senang dengan nak *****
G: Terima kasih om...

Tiba waktunya gw pamit pulang, setelah berpamitan dengan orang tua Dira, mereka segera masuk ke dalam rumah. Dira langsung memeluk saya begitu kencang.

D: Benar2 ga bisa kasih aku kesempatan 1 kali lagi?
G: Dira....
D: Iya iyaaaa udah milik Anggi, sialan itu anak awas kalau ketemu.
G: Lho kok gitu?!
D: Iiiiih belain pacarnya!! Becanda tauk, yang awet ya sama Anggi, kalau dia macem2 putusin aja! Balik sama aku!
G: Hahaha iya iya... Pulang yaaa...

Gw langsung menuju rumah Anggi dan menceritakan semua (kecuali part menginap dan sexnya).

A: Cieeee...! Dilamar sama mertuanya mantan!!!
G: Ehhhh ada yang cemburu... Hihihihi...
A: Bodo amat!
G yaudah minta papa kamu juga dong melamar aku, kalau ga ada saingan yaaa....
A: Apa?!! Balik aja tuh ama mantan lo yang selingkuh!!!
G: (berbisik) Mau aku jilatin ga punya kamu... I miss you cumming in my mouth....
A: (berbisik) Mauuuuuuuu....
Orang tua Anggi sudah cerai dan Anggi hanya tinggal berdua dengan mamanya, saat itu mamanya sedang dinas (PNS) ke luar kota. Anggi berjalan menuju ruang makan dan naik ke meja makan.

A: How about dinner babe?

Anggi merebahkan dirinya dan melebarkan kakinya. Gw tarik kursi lalu duduk di depan vaginanya yang masih terbalut underwear. Gw raba kaki dan pahanya dengan lembut dan berhenti di pangkal pahanya, gw deksti wajah gw, gw jilat underwearnya di tengah vaginanya.

A: Ooooh yes sayang, right there...

Underwearnya mulai basah karena jilatan2 gw, Anggi yang ga tahan menyibakan kain yang menutupinya itu kesamping, gw bisa melihat vaginanya berdenyut sambil mengeluarkan cairan.
Ditengah kenikmatan itu, HP gw berdering. Dira menelpon, Anggi minta agar dia yang mengangkatnya dan gw terus menjilati vaginanya.

A: Hey Dir...
D: Cowok gw lagi dirumah lo ya?
A: Heh! Mantan ya! Hahaha.

Gw masukan lidah gw kedalam vagina Anggi dan makin melumatnya penuh nafsu, berharap Anggi menunjukan reaksinya saat sedang bicara dengan Dira.

D: Hahaha... Iya deeeh... Selamat ya kalian, titip mantan gw, awas kalau lo nakalin gw ambil lagi.
A: Ma.. Ka.. Sih Dir... Euuhmmm... Lo baik2 aja? Ouhhh...
D: Lo lagi ngapain sih? Eh! Oooooh lagi 'itu' ya?
A: Ouuh fuck... Eh.. Iyaa nih...
D: Liat dong.....
A: Skype aja...

Dira menutup telepon.

A: Dira mau nonton kita babe, ga apa2 kan?
G: Fine with me.

Dira menghubungi via skype dan diangkat oleh Anggi. Anggi memperlihatkan kepala gw lagi berada diantara pahanya, menjilati vaginanya. Situasi itu membuat Anggi tambah bernafsu , tubuhnya meronta2 menikmati jilatan2 gw. Vaginanya semakin basah dan orgasme pun tak tertahankan.
Anggi turun dari meja makan dan minta gw melepas celana lalu duduk ditempatnya tadi. Anggi memberikan HPnya ke gw dan duduk dikursi. Pada layar gw bisa lihat wajah Dira penuh nafsu, dia menggigit2 bibirnya dan menghisap jarinya. Anggi memasukan penis gw ke mulutnya, membuat Dira makin ga karuan.

G: Take of your clothes Dir, enjoy our show.

Dira meletakan HPnya dan terlihat dirinya sedang melepaskan semua pakaiannya lalu duduk di kasur mengangkang.

D: Suck that dick Gi, lick them balls.

Anggi mengikuti arahan Dira, menghisap, menjilat penis gw sambil menghadap kamera. Gw menonton Dira memuaskan dirinya sendiri dengan tangannya, sambil menikmati hisapan Anggi.

A: Babe, I'm fucking horny right now. Let's fuck.
G: God, I like when you ask like that.

Gw sambar bibir Anggi, kami berciuman dan saling menggigit. Desahan Dira mulai terdengar disertai suara becek.
Anggi menelungkupkan setengah tubuhnya di meja makan, gw berdiri dibelakangnya dan memasukan penis gw. Anggi menonton Dira bermasturbasi di layar HP.

A: Look at me Dir... Ouhmmm... You're ex is fucking me from behind and make me his slut...!! Euuhhh...
D: Ouhhh Gi, you made me wet... Tell me how it feels... Ouhhmm...
A: His big dick is throbing inside of me, I can feel every stroke he gave me, ouuuhhh fuck... Fuck....
D: (memasukan dildo pada vaginanya) Ouuhhhmm yes Gi, tell me more, I wanna feel it too...
A: Ouuh my pussy is stretched, I can't take it no more, I wanna cum on your ex's big dick, is that okay?
D: Cum baby... He likes it wet... Cum on his dick!

Anggi menengok kebelakang dan wajahnya memberi tau gw untuk tidak berhenti dan mempercepat pompaan gw. Mulut anggi menganga , orgasmenya sudah dekat.

A: I'm cumming... Cumming... Aaaakkkhhhh....

Tubuhnya bergetar, lututnya melemas, gw peluk tubuhnya agar tidak meleset ke lantai.
Gw gendong tubuhnya, kami pindah ke ruang tv. HP gw sandarkan ke kotak tisu diatas meja, lalu gw dudukan Anggi di pangkuan gw. Gw jilati payudaranya dan gw remas2, tubuhnya sudah lembab karena keringat2 mulai bermunculan. Saat gw hisap2 payudaranya, Anggi mencakar2 punggung gw menahan geli.

D: Come on, fuck that tight ass hole!!
A: Yes baby, I miss you fucking my tight ass hole. Get that baby oil from the counter.

Gw berdiri dan mengarah ke lemari yang Anggi tunjukan, gw ambil baby oil dari salah satu lacinya, lalu kembali ke duduk di sofa. Anggi melumuri penis gw dengan baby oil dan gw pun melumuri sun hole hingga bagian dalam nya. Anggi membelakangi gw lalu menduduki penis gw, dia menggenggam dan mengarahkan penis gw ke sun hole nya.

A: You like watching your ex's dick inside my tight ass Dir? Here you go!

Anggi mulai menduduki penis gw, sedikit demi sedikit mulai terbenam dalam sun holenya hingga amblas.

A: Oooouuhh it's in, so big.
D: Yessss... Fuck that dick Gi...

Anggi mulai memompa penis gw, gw remas dada Anggi dari belakang, dan Angggi memainkan vaginanya dengan tangan. Dira menungging dan memompa dildo pada vaginanya sambil menonton kami.

D: Fuck I'm cumming... Can't hold it...
G: Don't cum yet Dira, we just getting started!
D: I can't!! I'm cumming...!!! Yeeessss..... Ouhk... Ouhhh.. Uhhmmm... So good..!!

Anggi makin liar memompa gw dan memainkan vaginanya.

G: Wanna cum for me again baby? Hold it inside of you for me? I wanna drink it straight from your pussy...
A: Yess baby, I'll hold it. Fuck me harder... Wreck that tight as of mine...

Gw percepat pompaan gw dan menghantam2kan pinggul gw ke Anggi. Tubuh Anggi bergetar diikuti dengan teriakan kenikmatan. Tangannya menutupi vaginanya, gw rebahkan Anggi ke sofa, lalu gw sambar vaginanya dengan mulut gw. Saat Anggi melepas tangannya, cairan favorit gw meleleh keluar dan langsung gw hisap. Anggi menahan gelinya hisapan2 gw setelah dia orgasme, tubuhnya merinding.

A: Kiss me with my cum sayang.

Kami berciuman dengan bertukar cairan vagina. Saat Anggi lengah ditengah ciuman, gw masukan penis gw ke vaginanya. Matanya terbelalak kaget dan mulutnya menarik nafas panjang.

A: Cum for me baby...
G: Where do you want me to cum?
A: All over my face!

Gw mulai memompa vagina Anggi yang sangat basah hingga setiap pompaan mengeluarkan suara air yang terhimpit. Saat mendekati ejakulasi, gw berdiri dan mengambil HP dari atas meja. Anggi berlutut dihadapan gw, Dira menunjukan wajahnya siap menerima sperma.

D: Yesss cum on our face...
A: Yeah baby give us your hot cum...

Melihat dua wajah itu, tersembur lah sperma ke wajah Anggi. Anggi langsung menghisap penis gw yang baru saja berhenti memuntahkan sperma, menjilati lubangnya dan mengulumnya.

Dira mengucapkan terima kasih dan ngobrol sebentar dengan Anggi lalu mengakhiri skype nya.

A: That was great baby, my pussy is drenched, my ass is wrecked!
G: Yeah babe, I came hard as well, you're so hot..!
A: Let's clean up and go to bed...
G: go to bed??
A: What? You don't think I'm gonna let you go home right? Hahaha... No.. No... I want that dick all night...
G: But, your mom?
A: She won't be back untill the day after tomorrow. Come on, stop asking question and fuck me in the shower..
Anggi berjalan ke kamarnya, dia minta gw tunggu sebentar lalu memanggil gw masuk. Gw mendengar suara shower mengucur dari kamar mandi.

A: Come in..!

Gw buka pintu kamar mandi dan anggi sudah di bawah shower, tubuhnya basah, sambil menari2 kecil. Saat gw mendekat, Anggi menunjukan sesuatu yang mengejutkan, di bawah shower tertempel sebuah dildo ke dinding.

G: What the fuck?!
A: Hehehe... Surprise!
G: You never told me you have this babe...
A: Just arrived couple days ago and this is the first time I'm gonna use it.

Anggi berlutut dan mulai menghisap dildo yang tertempel di dinding, sesekali Anggi menghisap penis gw dan kembali lagi. Gw mengocok2 penis gw sambil melihat Anggi meremas2 payudaranya sambil menghisap dildo.

Anggi berdiri, memasukan dildo itu ke vaginanya dan mulai memompa. Dibawah air mengucur, basah, menghadap ke gw, memompa dildo, dan meremas payudaranya sambil mendesah. Penis gw sudah tegang maksimal, saat gw mendekat, Anggi mendorong gw untuk menjauh dan menonton dia.
Gw berdiri dan mengocok penis gw sambil membayangkan sedang memompa Anggi dari belakang.

A: Ouhh... Ouhmmm... You like watching me like this baby? Your personal slut?
G: (mengangguk)
A: Is it making you horny than ever? Wanna put your dick in my mouth while I'm fucking this thing?
G: Yes. Yes please!

Anggi menggenggam penis gw dan mengocok2nya di depan mulut, dia menjilat ujung dan lubangnya. Anggi memasukan penis gw ke mulutnya, tubuhnya bergerak maju mundur karena memompa dildo, penis gw di mulutnya pun mendapat sensasi yang sama di mulutnya.
Anggi menegakan tubuhnya dan merangkul leher gw, gw angkat tubuhnya bertumpu pada kedua kakinya. Ternyata dia teringat waktu gw double penetrate Tika saat orgy dan ingin sensasi yang sama, dengan dildo didalam sun holenya, gw masukan penis gw ke vaginanya. Anggi menggila, wajahnya sangat bernafsu, dia mulai menggerakan tubuhnya ke atas dan bawah, bertumpu pada bahu gw.

A: Finally, my first.. Ahhkk.. Time fuck in two holes...

Ga lama dari itu, Anggi menatap mata gw dengan mulut menganga, dia mempercepat goyangannya, lalu teriak dan diikuti kejangan2 pada kedua kakinya.

A: Sayaaang.... Sukaaa..!

Gw cabut dildo dari dinding dan tempelkan ke lantai, Anggi memasukan dildo ke vagina lalu menungging, gw masukin penis ke sun holenya dan mulai memompanya. Lekuk tubuhnya sangat indah dan merangsang, dia menoleh kebelakang sambil meremas satu payudaranya dengan erat. Karena air terus mengguyur kami, setiap hentakan gw mengeluarkan bunyi basah yang menggairahkan, membuat gw ga tahan untuk menyemburkan sperma.

G: Baby I'm cumming... Inside your ass...
A: Hold it sayang, together... I'm close...

Tapi gw udah benar2 ga tahan dan menyemburkan sperma diam2 lalu berpura2 belum, semoga Anggi bisa orgasme sebelum penis gw melemah. Desahannya makin menjadi, dia melawan balik hentakan gw, dan orgasme. Gw juga berpura2 baru saja ejakulasi. Begitu gw cabut penis gw, sperma gw meleleh keluar dan merambat ke dildo yang masih tertancap dalam vagina Anggi.

Kami selesaikan mandi dan mengeringkan tubuh, gw super lelah dan merebahkan diri di kasur. Anggi masih bernafsu dan ingin memanfaatkan moment rumah kosong ini sepuasnya. Dia terus memancing gw dengan blowjob setiap kami selesai melakukannya.
Beberapa minggu kemudian, Maya ulang tahun. Billy berencana mengadakan surprise party untuk Maya dan meminta gw untuk berpura2 sedang ada masalah dengan Anggi. Setelah 2 malam sebelumnya Anggi menelpon Maya berpura2 sedang berantem dengan gw, gw menelpon Maya mengajaknya bertemu karena butuh teman cerita. Rencananya adalah hari itu gw diminta ajak Maya pergi dan yang lain menyiapkan kejutan dirumah Maya bersama keluarganya.
Singkat cerita, gw bertemu Maya di Setiabudi building dan mengarang cerita penyebab gw berantem dengan Anggi. Entah apa karena cerita gw yang meyakinkan, Maya terbawa suasana. Maya memegang tangan gw, memeluk gw. Saat kami berpelukan, Maya menggesek2an lehernya pada telinga gw dan sesekali menghela nafas berat, awalnya gw pikir Maya menangis karena cerita gw, pada saat gw lepaskan pelukannya dan kami bertatapan, Maya mencium gw di bibir dan reflek gw sebagai laki2 adalah membalas balik ciumannya.

M: Cari tempat lain aja yuk, ga enak disini.
G: Dimana?
M: Check in aja.

Gw yang terkejut mendengar respon maya dan ga mau menyia2kan kesempatan, langsung berdiri dan menggandeng tangan Maya menuju mobil. Setibanya di sebuah kamar hotel, Maya langsung mencium gw dengan penuh nafsu sambil melepaskan pakaiannya. Maya mengenakan semacam dress terusan, yang mengejutkan, dia ga mengenakan pakaian dalam sama sekali. Dressnya jatuh kelantai dan langsung tampak putingnya sudah mengeras dan vagina dengan bulu tipis2. Maya langsung berlutut dan melepaskan celana gw, begitu tampak penis gw, dia meraihnya dan langsung menghisapnya dengan ganas. Gw ga sempat berpikir apa2, yang terbesit dikepala gw adalah masa bodo dengan aturan dan nikmati saja.
Maya meludahi penis gw dan menghisapnya lagi, kadang penis gw dikovoknya dan dia menghisap biji2 gw bergantian.
Gw berdirikan Maya dan merebahkannya ke kasur, gw langsung jilati vaginanya, lubang vaginanya tampak begitu kecil dengan bibir yang lumayan tebal, enak sekali untuk dihisap dan diberi gigitan kecil.

M: Lick my ass too.

Gw jilat sun holenya dan gw masukan 2 jari ke vaginanya, sambil memomoa vaginanya dengan jari, gw masukan lidah gw ke sun holenya.

M: Mmmhhh... Ssshhh... That's it... That's it.... Don't stop...

Gw tekan lidah gw makin dalam, tubuhnya mengejang, dan diikuti desahan panjang serta cairan vagina yang mengalir ke mulut gw.

Maya mengambil sesuatu dari tas nya, lubricant.

M: Teach me...!!

Gw oleskan lubricant pada penis gw dan sun hole Maya, lalu gw tempelkan ujung penis gw.

G: You sure?
M: Yes!

Gw dorong masuk perlahan, Maya menyipitkan mata. Gw minta dia untuk mengambil nafas panjang. Saat dia menarik nafas, gw benamkan penis gw hingga tertanam. Dia terkejut kalau bisa masuk semudah itu dan ga sakit, padahal beberapa kali dia mencoba dengan Billy selalu sakit sekali.

G: Hehehe Billy aja ga tau caranya.
M: Oh this feels good, come on, start fucking my tight ass...

Gw mulai memompa sangat perlahan dan terus menginstruksian Maya bagaimana merespon dengan benar agar tidak sakit. Maya mulai terlihat menikmati, dia meremas payudaranya, mendesah sambil tersenyum.
Terus gw pompa sun holenya yang super sempit itu, gw letakan tangan Maya pada vaginanya, dia langsung mengerti harus berbuat apa. Dimainkannya clitorisnya, sun holenya terasa makin menjepit.

M: Oooohhh this is great, fuck! I'm in love!
G: Don't give this ass to Billy!
M: Yes, I won't... Ouhh... Uhmmm... For you only...

Pompa dan terus memompa hingga Maya orgasme dengan penis masih tertancap di sun holenya, saking kencangnya seperti sedang diperah. Sebelum Maya bisa mengejar nafasnya, gw pompa lagi karena gw ingin menyemburkan sperma di sun hole Maya.

G: I'm cumming May, cum inside your tight ass...
M: Yess.. Cum in me... Fill me... Ssshhh... Hmmmm...

Tersemburlah sperma ke sun hole Maya, gw remas payudaranya begitu kencang dan gw merasa banyak yang gw keluarkan.

Kami melakukan beberapa sesi anal fucking sore itu lalu menuju pulang. Sesampainya dirumah, sesuai rencana, gw pura2 langsung pamit dan pergi. Begitu gw balik arah, surprise sudah terlaksana dan kami makan malam. Setelah makan malam, ada yang berbenah, ada yang menyiapkan game, dan gw mencuci piring. Maya datang ke dapur seperti mau mengambil sesuatu, dia berjongkok dan membuka laci di sebelah gw. Tiba2 terasa tangan meraba penis gw dan itu Maya, dia membuka retsleting celana gw dan mengeluarkan penis gw lalu dihisapnya. Tangan gw yang berlumur sabun ga bisa menghentikannya dan gw memberinya wajah yang mengatakan kalau dia pasti udah gila melakukan itu disini. Wajah Maya seperti psikopat sedang menikmati mainannya. Ga lama dimasukan kembali penis gw dan dia pergi ke ruang tamu.

Kami main game hingga larut dan berpisah kerumah masing2, tentunya gw mengantar Anggi pulang dulu.

A: Kemana aja tadi sama Maya?
G: Oh di Setiabudi building aja.
A: Masa? Ga kemana2 lagi?

Gw terkejut dan bingun, antara Maya cerita sama Anggi atau Anggi hanya bercanda.

G: Engga kok disana aja ngopi2.
A: Baguslah, awas aja ya kamu nakal2.
G: Lah waktu itu kita skype sama Dira apa?
A: Kan ada aku jugaaaa... Titit kamu itu punya aku dan aku seorang tau kan? Kalau mau pinjem ya sini hadapin aku dong hehehe...
G: Iyaaa nyonya...
A: Ngomongin titit, aku jd horny deh, kemana dulu yuk.
G: Maaf ya babe, aku dah pergi dari pagi, ga enak sama nyokap.
A: Fine, klo gitu disini aja!

Anggi melepas celana dan underwearnya, membuka celana gw dan menurunkannya, lalu menghisap penis gw hingga tegang. Dia naik ke pangkuan gw dan mulai memompa penis gw, fokus gw terpecah antara jalanan dan payudara yang menggantung didepan gw. Untungnya gw di tol dan ga ada motor, gw ambil jalur kiri dan mengemudi stabil sambil melayani nafsu Anggi.

G: Sayang, pintu tol, udahan dulu...
A: Ak..ku.. Hhhhssshhh... Mau keluar... Biarin...

Dia memompa gw makin cepat, gw udah tiba di pintu tol dan harus membuka kaca untuk membayar (belom jaman e-toll). Begitu gw buka kaca, petugas tol terkejut, gw sodorkan uang, petugas itu melambat2kan memberi kembalian.

A: Aaaakhhh... Keluar....! Hhhmmmmmhhh...

Petugas tol melotot ga percaya apa yang dilihatnya, dia memberikan kembalian dan kami lanjutkan perjalanannya.
Sejak saat itu, gw dan Maya saling berkomunikasi diam2, VCS via skype, sexting, dan sesekali kami bertemu di hotel untuk private session. Maya cerita kalau Billy suka minta untuk anal dan Maya menolaknya dengan alasan sakit dan ga tertarik untuk mencoba lagi. Maya berpura2 rela tidak rela dengan mengijinkan Billy untuk mencobanya dengan member lain saat orgy.
Pada event orgy berikutnya, gw minta Anggi menawarkan diri untuk melayani Billy agar bisa merasakan anal. Tentunya pada event orgy, gw ga bisa anal dengan Maya karena dia harus tetap pura2 ga mau, akhirnya gw main dengan Tika. Tika dan Dira selalu aji mumpung dan menggebu2 saat event orgy, karena mereka belum punya pasangan. Tika langsung duduk di pangkuan gw saat event dimulai, dia mengenakan sports bra, membuat perutnya yang ramping terlihat begitu seksi. Tika menciumi dan menghisap leher gw dengan ganas, tangan gw meremas2 payudaranya, dengusan nafsu Tika terdengar dan teringat jelas hingga sekarang. Maya mengeluarkan dan menghisap penis gw selagi gw bercumbu dengan Tika.

Billy tampak menikmati anal pertamanya dengan Anggi, dia memompa Anggi begitu cepat dan bernafsu. Acong sedang menjilati vagina dan sun hole Dira di sebelah gw.

Tika melepas celana pendeknya dan tidak mengenakan underwear, dia menyuguhkan vaginanya untuk gw hisap, sesaat mendarat di bibir gw, vaginanya sudah sangat basah. Tika menggumam keenakan, dia menjambak rambut gw dan menekan kepala gw hingga bibir gw terbenam dalam vaginanya. Dira menoleh ke arah gw, menggenggam tangan gw dan meletakannya pada payudaranya yang menggantung. Tiba2 gw rasakan sesuatu yang hangat membungkus penis gw, Maya menduduki penis gw dan mulai memompanya sambil menjilati sun hole Tika yang sedang menikmati jilatan pada vaginanya.

B: Gi, gw mau keluar, gw keluarin di dalam ya?!
A: Yes bill... Cum in me...!!

Lalu terdengar erangan Billy yang memuncratkan sperma di dalam sun hole Anggi. Ga lama kemudian, rintihan Tika semakin terdengar disusul dengan lelehan cairan dari dagu hingga ke leher gw. Tika merebahkan dirinya di sebelah gw, Dira yang sedang dipompa Acong dari belakang menjilati lelehan cairah Tika di leher dan dada gw.
Gw remas payudara Maya dan memompa balik goyangan Maya. Tika menghisap payudara Maya sambil jarinya memainkan clitoris Maya.

M: Euuuhhmmmm.... Yes... Ouuhh.... Cumming....!
G: Cum on my dick May... Let it go...!

Maya pun terhenti dan tubuhnya merinding. Dia melepaskan penis gw perlahan dan penis gw langsung disambar Tika dan dihisapnya bersamaan dengan cairan Maya.
Selesai menghisap penis gw, giliran Tika meminta jatah. Tika merebahkan tubuhnya dan melebarkan kakinya, gw masukan penis perlahan ke vaginanya, Tika mengigit bibirnya sambil menatap gw. Setelah penis gw terbenam, Tika melingkarkan kakinya di pinggang gw, tubuh gw terdorong ke atas tubuh Tika, Tika mengencangkan dan mengendurkan lingkaran kakinya sehingga tubuhnya memompa gw dari bawah. Kami berciuman dan saling menggigit bibir.
Gw merasakan dengus nafas seseorang dekat pantat gw, saat gw menoleh, ternyata Dira, dia membenamkan wajahnya diantara pantat gw dan menjilati sun hole gw, selagi Acong memompanya dari belakang. Sensasi yang luar biasa gw rasakan, penis gw di hisap2 oleh vagina Tika dan sun hole gw dijilat2 oleh lidah Dira, membuat gw makin terasa ingin ejakulasi.
Tika memeluk gw dan membisikan ke telinga gw.

T: Keluarin.... Di dalem... Aja... Aman kok.. hhheeuumm...

Bisikan itu memancing gw dan ga lama gw semburkan sperma gw di dalam vagina Tika, Tika pun memeluk gw erat dan terus memompa penis gw hingga selesai. Setelah gw cabut penis gw, Dira segera melahap vagina Tika dan menghisap sperma gw.

A: Dir, gw mau keluar..!
D: Bentar lagi cong, tahan dulu... Gw juga...
A: Ga tahan Dir, cepet...!
D: Cong... Ahhhkk... Ahkk.. Ouuuughhh...!!!

Dira orgasme dan Acong pun mencabut penisnya lalu menyemburkan sperma ke punggung Dira.

Saat semua terkulai, Leni datang, dia terlambat karena harus menghadiri acara keluarga.

L: Yaaaaah... Kok udahan sih... Baru juga dateng gw...
A: Lama sih lu... Hahaha...
B: Ayo Len sama gw!
L: Lah, boleh May?
M: Boleh Len hehehe...

Itu adalah sesi orgy terakhir yang gw hadiri, karena ga lama setelah itu, gw memutuskan untuk pindah ke Bali. Awalnya gw mengajak Anggi untuk ikut, tapi Anggi menolak karena sepertinya belum siap meninggalkan comfort zone.

Sebulan gw di Bali, Dira menyusul gw tanpa kabar, dia menginap sekitar 5 hari, saat gw tanya, alasannya adalah berharap gw mau memberi kesempatan untuk menjadi bagian dari hidup gw lagi. Tapi karena gw sudah hilang kepercayaan, gw ga menyanggupi dan akhirnya Dira pulang. Itu terakhir kalinya gw bertemu Dira dan kawan2nya.





Selamat menikmati pengalaman gw ini. Baca juga series pengalaman gw lainnya yaa. Makasi suhu.
:ampun:

...go to next series...
 
Terakhir diubah:
Masa true story nih gan?
Ada orang beruntung dengan harta dan kuasa, saya beruntung dengan wanita. Andai bisnis wanita bisa legal seperti harta dan kuasa, mungkin suhu sekarang tamu salah satu klien saya.
Garage hotel. Transit . Mantull
Yes. Berlokasi di Cempaka Putih hu. Tau kan?
alurnya buru buru nih
Sama yang ini emang ga banyak lobi hu, lagipun sudah cukup sulit mengingat bagian sexnya dan bagian non-sexnya kan ya gitu2 aja seperti pada umumnya


Sudah update ke C9 yaa..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd