Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG A STORY ABOUT MAGDALENA (Rahasia Sang Istri) NO SARA

veri186

Adik Semprot
Daftar
20 Oct 2023
Post
127
Like diterima
2.275
Bimabet
Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.



#

Dalam hidupnya, Lena hanya mempunyai satu impian. Menikah dengan orang yang ia cintai dan membina keluarga kecil mereka dengan penuh kebahagiaan. Lena bersedia menutup diri dari dunia luar, agar fokus kepada keluarga. Larangan suami untuk tidak menggunakan sosmed, disetujui oleh wanita berdarah China – Jawa itu.

Tapi keinginan sederhananya itu, tidak mudah untuk menjadi kenyataan. Kejenuhan dan pertengkaran kecil dengan suamimya Rafael, kadang membuat Lena merasa tertekan. Dirinya yang saat ini, bukanlah dirinya yang sebenarnya. Niat ingin mendapatkan kebahagiaan sampai usia senja, membuat Lena bersedia menjadi pribadi lain, pribadi yang jauh berbeda dari masa lajangnya.

Perkenalannya dengan Rafa, panggilan Rafael serta ketulusan Rafa membuat Lena bersedia merubah hidupnya. Lena bersyukur Rafa bisa menerima segala kekurangan dan perilaku buruknya dahulu. Tapi yang namanya hati wanita, ibarat palung Mariana yang tidak akan bisa diselami. Lena ternyata masih menyimpan rahasia yang belum terungkap.

Sampai saatnya Lena merasakan kelelahan yang begitu parah. Hasratnya semakin menggebu dan perlahan sulit untuk dia kendalikan. Akankah Lena akan bertahan atau kembali ke jati dirinya yang sebenarnya?.

EPISODE 1 – KELUARGA KECILKU

Seperti kebanyakan wanita lainnya, setiap pagi Magdalena sibuk mengurus kedua anaknya, serta keperluan suaminya. Dengan cekatan wanita berusia 33 tahun itu melayani keluarga kecilnya. Sang suami yang selalu sibuk dengan gadjetnya, kadang membuat Lena kesal. Tapi dia tetap berusaha menyimpan kekesalannya itu. Menghindari pertikaian dan masalah, jadi prioritas utama dalam hidupnya saat ini.

“Duh Nak, kok belum bisa pasang sepatu sendiri sih?, kamu kan udah besar”Ujar Lena kepada anak pertamanya.

“Si kakak masih 5 tahun loh Ma, masih kecil”Timpal sang Suami.

“Pah, jangan manjain anaknya dong, dari kecil harus diajari mandari”Terang Lena sambil menyusui anak keduanya yang masih berusia 1 tahun.

“Sini sayang, Papa pasangin sepatunya” Sang Suami berjalan menghampiri anaknya yang sedang asyik menonton film anak anak di televisi.

Perbedaan padangan sering menghampiri keluarga muda itu. Sifat suami yang terus memanjakan anak pertama mereka, memang tidak disukai oleh Lena. Dia ingin anak pertamanya itu, bisa meniru dirinya, jadi sosok yang mandiri dan pribadi yang tangguh.

“Hati – hati di jalan”Ucap Magdalena melepas suami dan anak pertamanya keluar dari rumah.

Rafa selalu mengantarkan anak mereka ke PAUD yang tidak jauh dari rumah mereka. Lalu setelah itu suaminya langsung berangkat ke kantor. Selesai mengerjakan pekerjaan rumah, Lena pergi ke PAUD untuk menyusul anak pertamanya. Sementara anak keduanya yang masih bayi, di jaga oleh seorang wanita muda yang mereka pekerjakan.

#

“Hai Ci Lena, makin seger saja?” Sapa seorang Ibu muda kepada Lena yang baru sampai di PAUD.

“Ah masak sih, perasaan biasa – biasa aja kok Bu, malah saya merasa akhir – akhir ini tubuh saya semakin melar”Ujar Lena kepada Ibu yang menegurnya itu.

Ci Lena adalah panggilan yang disematkan oleh orang – orang kepada Lena. Kulit putih dan wajah orientalnya itu membuat siapa pun yang melihatnya, pasti langsung bisa memastikan bahwa Lena adalah seorang wanita keturunan.

“Benar loh ci, body cici semakin bahenol loh” Lanjut wanita yang sama – sama menunggu anaknya bersekolah di PAUD itu.

Pikiran Lena langsung melayang kepada kejadian semalam.

“Ahhh... ahhh... ahhh... terus Pa.. yang cepat”Pinta Lena kepada suaminya.

“Oh... ahhh... ini sudah cepat Ma... Ahhh. Ahhh”Balas Suami yang sedang memompa Lena dari atas.

“Ahhhh... ouuuu... mhmmmm.. iya Pa.. ahhh.. enak”Lena mencoba mengoyangkan pinggulnya, mengimbayangi sang suami.

“Ahhh.. Mama diatas Ma” Tiba – tiba sang suami mengentikan gerakannya, lalu mencabut penisnya dari vagina Lena.

“Ihh.. si Papa.. padahal sedikit lagi Mama dapet”Keluh Lena kesal kepada sang Suami.

Inilah hal yang selalu membuat Lena malas bersetubuh dengan sang suami. Ketika Lena akan mendapatkan orgasmenya, Rafa selalu meminta tukar posisi.

“Kenapa sih dia tidak mengerti keinginanku?”Ucap Lena dalam hati, sambil menaiki badan suaminya.

Setelah memasukan penis suaminya ke dalam vaginanya, Lena langsung bergerak naik turun diatas tubuh suaminya. Mata suaminya terpejam merasakan enaknya goyangan Lena.

“Ohhhh.. enak Ma.. ahhhh... iyahhh.. terus Ma”Desah Rafa yang sedang di layani oleh sang istri.

“Ahhh.. ssshhssss... ahhh... Pa... ahhhh..”Desah Lena kembali muncul.

“Ahhh... ahhh... Maaa... iyahhh.. cppppppeeetiiinnn ahhhhh..”Rintih suami Lena, yang merasakan dorongan kuat dari dalam batang penisnya.

“Ahhhhhhhhhhhhhhhb” Lolong Rafa saat menyemburkan bermili-mili spermanya kedalam vagina Lena.

“Ayo Pa, terusss...Mama belum dapet..”Pinta Lena dengan wajah cemberut.

Tapi sang suami tidak menggubris kata – kata Lena itu, dia terus saja menikmati ledakan orgasmenya sendirian.

“Paaaaaa”Panggil Lena kepada sangu suami.

“Duh Ma, Papa capek banget Ma, besok aja lagi ya Ma”Jawab Rafa yang berusaha menarik keluar penisnya dari dalam vagina sang istri.

“Kok lu gitu sih Fa, habis crot langsung tepar, gua lu biarin kentang sendirian”Protes Lena kepada suaminya.

Begitulah pasangan itu. Kadang mereka menggunakan bahasa zaman now, dalam percakapan mereka. Tapi bahasa itu keluar jika salah satu dari mereka sedang kesal kepada pasangannya.

“Selamat malam Mama cantik, Papa tidur dulu ya, besok Papa mau kerja”Balas Rafa, yang berusaha menghindari percakapan dengan Lena.

Dengan hati yang sangat kesal Lena pergi ke kamar mandi. Sambil berdiri telanjang, dia memandangi tubuhnya yang tinggi semampai itu, dikaca besar kamar mandinya. Dipandanginya setiap inci dari tubuh putih mulusnya itu. Payudara dan pinggulnya semakin membesar karena baru selesai melahirkan.

“Apa karena tubuhku yang semakin membesar dan melar, suamiku tidak bernafsu lagi kepadaku?” Tanya Lena dalam hatinya.

Setelah melahirkan anak kedua, sang suami tidak seperti dahulu dalam bersetubuh. Dahulu suaminya hampir setiap hari memintanya untuk bercinta, bahkan bisa lebih dari dua kali mereka bersetubuh dalam sehari. Sekarang, jangankan memuji tubuhnya, memandanginya saja Rafa enggan.

“Masak sih aku sudah tidak seksi lagi?”Pikir Lena.

Dia kemudian teringat kejadian saat dia beraktivitas sendiri, tanpa didampingi suaminya. Satpam PAUD tempat anaknya bersekolah, sering melirik ke tubuhnya, bahkan Lena seperti mendapat tatapan yang melecehkan tubuhnya. Hal yang paling tidak masuk akal lagi, Mang Deden si pedagang sayur, acap kali menggodanya, bahkan secara terang – terangan Mang Deden mengutarakan niatnya untuk mengauli Lena.

“Duh Ci Lena, tuh badan makin bahenol aja, kontol Mamang udah ngak sabar nyoblos apem Ci Lena yang mulus dan tebel itu” Ujar Mang Deden ketika Lena membeli sayuran.

Memang kebiasaan Lena belanja di warung Mang Deden ketika suasana masih sepi pembeli. Bukan karena Lena sombong dan tidak ingin bergaul dengan Ibu – ibu lainnya, melainkan karena menurut Lena, lebih leluasa memilih bahan terbaik saat tidak berebutan dengan pembeli lainnya.

Tapi perlakuan Mang Deden kepadanya saat berdua di warung sayur Mang Deden, membuat Lena kadang enggan belanja disana. Tapi apa daya, warung itulah yang paling dekat dengan rumahnya.

“Apaan sih Mang, sopan sedikit bisa ngak sih, mulut Mamang itu kurang ajar banget”Begitulah kata – kata Lena setiap kali mendapat kata – kata mesum dari Mang Deden.

Kejadian – kejadian itu kadang menggoyangkan pendirian Lena. Entah kenapa timbul perasaan aneh, ketika dirinya dilecehkan baik melalui tatapan maupun perkataan. Tapi sosoknya yang merupakan seorang istri yang baik dan setia kepada suaminya membuat Lena tidak mengikuti naluri liar yang semakin hari semakin menggodanya.

#

“Ma, nanti uang ini Mama simpan separuhnya ya, separuhnya lagi Mama gunain untuk keperluan sehari – hari” Terang Rafa kepada Lena, sebelum berangkat bekerja.

“Baik Pa” Jawab Lena sambil memakaikan seragam sekolah ke anak pertamanya.

Setelah menyandang status sebagai seorang istri, mutlak semua penghasilan Lena berasal dari Rafa. Lena yang awalnya adalah seorang pekerja kantoran, rela mengundurkan diri demi membina keluarganya. Mesti dahulu penghasilannya lebih besar dari suaminya Rafa, demi keinginan mendapatkan keluarga yang harmonis dan bahagia, Lena rela mengorbankan karirnya.

Sama seperti hari – hari biasanya, kegiatan Lena hanya itu – itu saja. Kadang kejenuhan dan kebosanan dia rasakan. Setelah selesai mengerjakan perjaan rumahnya, Lena secara diam – diam pergi ke gudang.

“Mhmmm... akhirnya”Ujar Lena sambil tersenyum.

Setelah mengambil sebuah gadjet yang tersembunyi, Lena kemudian kembali ke kamarnya. Siang itu ia ingin kembali melihat – lihat media sosial miliknya. Media sosial yang dia rahasiakan dari sang suami. Lena menggunakan media sosial dibelakang suaminya sudah sejak anak pertamanya berumur 2 tahun. Rasa jenuh dan bosan karena tidak ada kegiatan lain di rumah, serta kemajuan teknologi, menggoda Lena untuk kembali menggunakan media sosial.

Dengan seaman mungkin dia membuat media sosial miliknya. Nama palsu dan foto yang kurang jelas, membuat sang suami tidak bisa melacak akun – akun media sosial miliknyan. Bukannya Lena ingin main kucing – kucingan dengan suami Rafa, tapi demi menjaga kepercayaan Rafa, Lena rela melakukan hal yang paling dilarang oleh sang suami Rafa.

“Ting” Sebuah notifikasi muncul di gadjet kedua Lena itu.




“Lu semakin hot aja sih sekarang”Tulis si pengirim foto kepada Lena.

“Eh buset, lu dapet dari mana tuh foto gua?”Tanya Lena.

“Dari GG lu, bohay banget njir”Jawab si pengirim pesan.

“Apaan sih lu Bon, biasa aja kali, badan gua malah udah makin melar, bohay dari mananya?”Balas Lena.

Laki – laki itu bernama Bonny, seseorang yang dulu pernah dekat dengan Lena. Sampai saat ini, Bonny masih sering menghubungi Lena, tanpa sepengetahuan suaminya. Tapi Lena tidak begitu menyukai Bonny.

“Tringgg”Kembali suara notifikasi berbunyi di gadjet itu.

“Minggu depan bisakan?”Tulis si pengirim pesan.

Lena kemudian tersenyum manis setelah mengetahui siapa yang mengirim pesan itu.

“Kayaknya aku ggak bisa deh”Tulis Lena, seperti sedang jual mahal.
“Mhmm.. ya udah”Balas singkat orang itu.

Entah kenapa hati Lena tiba – tiba menjadi deg degan. Membayangkan si pengirim pesan itu marah, Lena menjadi takut.

“Kamu marah ya sama aku?” Balas Lena yang berusaha bersikap manis dan lembut.
“Ngak sih, kalau begitu aku cari model lain saja”Balas orang yang sedang berkirim pesan dengan Lena itu.
“Kan.. kamu marah”Tulis Lena.

Sambil memainkan rambutnya, Lena sangat mengharapkan balasan pesan dari laki – laki itu. Menit demi menit terus belalu. Apa yang diharapkan Lena tidak kunjung juga dia dapatkan. Bagai seorang anak gadis yang tidak kunjung dikabari oleh pujaan hatinya, Lena kembali menulis pesan kepada pria itu.

“Maaf ya, aku usahakan bisa kok”Tulis Lena, untuk menarik perhatian pria itu.

“Tring” Bunyi notifikasi kembali terdengar.

Hati Lena seperti berbunga – bunga mendapatkan balasan pesan dari pria itu.

“Kamu pastikan. Soalnya ini project pentingku, jangan sampai gagal gara – gara kamu” Tulis si pria.

Sambil tersenyum manis, Lena dengan cepat memainkan jarinya, untuk membalas pesan dari pria itu.

“Iyaa.. kamu lagi dimana?”Tulis Lena.
“Di studio”Jawab singkat pria itu.

“Ish.. singkat banget sih balasannya” Ujar Lena kesal.

“Lagi sibuk ngak? Sudah makan siang belum?”Lena berusaha menulis pesan manis, agar si pria membalas pesan Lena dengan manis juga.

“Lumayan sibuk, aku belum sempat makan siang”Bunyi pesan yang di terima Lena.

Sambil cemberut Lena kembali berkata didalam hatinya.

“Kenapa sih dari dulu kamu tidak bisa bersikap manis dan memberiku sedikit perhatian”Ucap Lena.

“Sudah dulu ya, aku tunggu kabar dari kamu dua hari lagi. Jika kamu tidak bisa, aku cari model lain saja”Bunyi pesan si pria kepada Lena.

Wajah cantik istri Rafa pun berubah. Rasa kesalnya semakin bertambah, karena si lelaki yang ia harapkan agar terus intens berkomunikasi denganya, ingin mengakhiri komunikasinya pada siang itu.

“Iya Ilham, aku bisa kok, kamu tenang saja”Balas Lena.

“Dasar laki – laki ngak tahu diri” Ucap Lena sambil melempar gadjetnya diatas kasur.

Sambil bermurung hati Lena memejamkan matanya. Pikirannya kembali melayang ke masa, saat di awal – awal mula kuliah. Ilham Dinata, adalah mantan pacar Lena dulu. Ilham adalah sosok laki – laki yang dingin. Sifatnya yang tidak romantis dan cenderung cuek, membuat kharisma Ilham semakin terpancar. Hal itulah yang banyak disukai cewek – cewek di kampus Lena dulu, termasuk Lena sendiri.

Ilham mempunyai hobi fotografi. Kemana – mana lelaki itu membawa sebuah kamera profesional. Dia suka mengambil foto disekitar area kampus. Bahkan Ilham juga suka menjadikan mahasiswi – mahasiswi kampus itu sebagai modelnya, termasuk Lena. Lena bahkan rela tidak dibayar, agar dia bisa terus dekat dengan Ilham. Mesti sang suami tahu tentang ilham, tapi demi menjaga perasaan sang suami, ada beberapa hal yang tidak Lena ceritakan kepada sang suami.

Malam harinya setelah menidurkan anak – anaknya, Lena kembali ke kamarnya. Sebelum menemui sang suami yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar, Lena mengganti pakaiannya dengan pakaian yang lebih seksi.

“Mhmmm.. semoga dengan pakaian ini kamu tertarik menjamahku Pa”Ucap Lena sambil tersenyum, melihat dirinya di depan cermin.

Dengan harapan akan bersetubuh malam itu, Lena menghampiri Rafa yang tengah sibuk dengan gadjetnya.

“Hai Papa sayang”Tegur Lena, sambil rebahan di samping suaminya.

Hormon seksual yang mulai aktif, membuat vaginanya berdenyut, minta di jamah oleh tangan sang suami. Lena sengaja menekuk satu kakinya, agar paha putih mulus miliknya itu terpampang, dengan harapan sang suami nafsu, lalu mulai menjamah tubuhnya.

“Pa.. kok sibuk sama gadjet terus sih”Tanya Lena kesal.
“Eh ya Ma, ini Papa lagi ngerjain sesuatu”Jawab sang suami.
“Kerjaan lain dikerjakan, sementara Mama di angurin, apa tubuh Mama sudah tidak seksi lagi, Papa mengabaikan Mama?”Tanya Lena.

Karena tidak ingin istrinya sedih dan beranggapan lain, Rafa kemudian menaruh gadjetnya, dan menoleh ke arah Lena.

“Mama masih seksi kok”Balas Rafa.
“Udah Papa jujur aja, Mama tahu semenjak melahirkan anak kedua kita, tubuh Mama semakin melar, Mama sudah tidak semenarik dulu”Terang Lena sambil menerawang langit – langit kamar.
“Ngak kok Mama cantik, tubuh Mama masih menarik kok”Kata Rafa agar sang istri tidak berkecil hati.

Lena hanya diam dan tidak menggubris kata – kata manis dan pujian palsu yang diberikan oleh suaminya itu. Dia tahu dan sangat sadar jika suaminya sudah kurang bernafsu kepadanya. Mesti begitu, Lena tetap tabah menjalani semua itu, guna terus mempertahankan keharmonisan keluarga kecilnya.

“Kalau Mama ngk percaya, tanya aja ke laki – laki lain, tubuh Mama masih menarik apa enggak”Ujar Rafa dengan mudahnya.
“Madsud lu apaan?. Papa pikir Mama wanita murahan yang memamerkan tubuhnya ke laki – laki lain, guna mengetahui tubuhnya masih menarik apa enggak?”Terang Lena kesal.
“Bukan gitu juga sih Ma, kan Papa nyuruh gitu agar Mama tahu, kalau tubuh Mama masih menarik apa enggak”Balas sang suami dengan santainya.

Lena sungguh tidak menyangka jika suaminya punya pikiran seperti itu kepadanya. Harusnya suami yang baik itu menjaga istrinya dari pandangan dan tatapan laki – laki lain. Karena alasan itu lah Lena sekarang menggunakan pakaian longgar dan sopan.

#

Keesokan harinya, setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, Lena bergegas mandi. Dia sengaja mandi agar badannya kembali segar. Setelah itu dia berdandan sedikit dan kemudian memilih sebuah dress ketat.




“Mhmmm.. ternyata pakaian ini masih muat ditubuhku” Ucap Lena senang.

Dengan hati yang riang Lena pergi ke Paud tempat anak pertamanya bersekolah. Lena ingin cepat sampai disana, agar dia bisa mendengarkan pendapat orang – orang akan penampilan barunya itu. Terdorong oleh perkataan suaminya semalam, timbul niat Lena untuk merubah penampilannya. Dari pakaian yang sopan dan sangat longgar, menjadi pakaian yang sangat ketat dan terbuka.

“Wow.. Ci Lena berbeda banget hari ini, sangat cantik dan seksi”Puji Bu Lia, Ibu dari teman sekelas anak pertama Lena.

Sambil tersenyum sumringah, Lena duduk dibangku panjang, taman bermain PAUD itu.

“Ah Bu Lia ini berlebihan sekali loh”Ucap Lena sedikit malu.
“Bener loh Ci, seksi banget Ci Lena hari ini”Ujar Bu Lia.
“Ah masak sih Bu?” Tanya Lena semakin penasaran.
“Tuh lihat, Pak Kepsek aja seperti ngak berkedip melihat penampilan Cici”Bisik Bu Lia.

Lena kemudian menolehkan pandangannya ke arah depan, disana terlihat Pak Haris menatapnya tajam.

“Eh” Desis Lena terkejut. Sambil menarik bawahan dressnya kebawah, Lena menyilangkan kakinya, untuk merubah posisi duduknya.

Dia bersikap seperti itu karena baru menyadari Dress itu cukup pendek dan duduknya yang tadi sedikit mengangkang, membuat celah dikedua pahanya.

“Mudah – mudahan Pak Haris tidak melihat celana dalamku”Desah Lena dalam hati.

Dia merasa sangat deg degan. Pikirannya pun berubah, perasaan was – was celana dalamnya kelihatan oleh Pak Haris atau tidak, membuat pikiran Lena kacau. Ibu – Ibu yang sedang bersenda gurau didekat Lena pun tidak dia gubris. Kemudian Lena berdiri dan berjalan ke arah belakang bangunan kantor PAUD itu. Lena ingin menenangkan diri dan bersantai dibelakang gedung itu.

“Shhhssss.. ahhhh... ohhhh” Perlahan telinga Lena menangkap suara – suara aneh.
“Yesss Ci... ahhh... ahhh.. Ci.. Cici seksi sekali hari ini.. ahhh”Lena terkejut menyadari suara yang terdengar itu menyangkut dirinya.

Sambil berjalan pelan, Lena mulai melangkah ke arah pintu gudang PAUD itu. Dengan rasa penasaran yang sangat tinggi, Lena mulai mencari celah, agar bisa melihat ke dalam gudang itu.

“Deg”Jantung Lena seperti terhenti melihat apa yang terjadi di dalam gudang itu.

Dari celah yang lumayan besar samping jendela gudang itu, Lena melihat Pak Haris sedang menggenggam kuat penisnya, lalu mengurutnya maju – mundur. Mata Lena melotot setelah menyadari, betapa besar dan panjang penis Pak Haris. Mulutnya ternganga setelah menyadari Pak Haris aedang membayangkan dirinya.

“Ah.. Ci Lena.. anda montok dan bahenol.. ah.. ahh..”Desah Pak Haris.

Lena menelan ludah melihat kepala penis Pak Haris yang semakin mengkilap dan memerah itu. Desahan Pak Haris sambil menyebut namanya, membuat Lena merasakan getaran – getaran yang mulai menggelitiki tubuhnya.

“Besar banget Pak, dua kali ukuran penis suamiku”Ucap Lena dalam hati.

Entah kenapa bayangan penis besar milik Pak Haris itu bisa masuk atau tidak ke dalam lobang vaginanya, membuat aliran birahinya muncul. Sambil terus menatap penis besar milik Pak Haris itu, Lena mulai mengelus buah dadanya. Matanya yang tidak lepas dari pandangan mengundang birahi itu.

“Sshhssss”Mulut Lena tidak sengaja mengeluarkan desahan, ketika tangan satunya mulai merayap kedalam celah pahanya.

“Ahhh Ci Lena... ahhh.. enak banget pasti rasanya tubuh mulus Ci Lena itu”Ujar Pak Haris di sela desahannya.

Kepala sekolah itu sedang membayangkan menyetubuhi Lena. Menyadari semua itu, Lena menjadi birahi. Dia sudah tidak sabar untuk melepaskan birahinya yang sudah lama tidak terpuasi oleh Rafa suaminya. Dengan cepat Lena menyelipkan jarinya dari samping celana dalam yang ia kenakan.

“Ouhhhhh”Desah Lena tertahan saat jarinya menyentuh bibir vaginanya.

“Mhmmm... ah... Ci.. Enak Ci... ahhh.. ahhh..”Desah Pak Haris yang semakin membuat birahi Lena meninggi.
“Ohh.... shhhhssss... ahhh... Iya Pak.. ah... terus..”Tanpa sadar Lena membalas desahan Pak Haris dengan desahannya.

Kedua sosok yang berbeda jenis kelamin itu, semakin aktif memainkan alat kelamin mereka masing – masing. Baik Lena maupun Pak Haris, merasakan nikmat dan sensasi baru. Sambil membayangkan satu sama lain, kedua insan itu semakin mempercepat gerakan tangan mereka pada alat kelamin mereka masing – masing.

“Ahhh... Pak... enakk... ahh... terus Pak..”Desah Lena sambil terus menusuk lobang vaginanya dengan dua jarinya.

“Yesss Ci Lena... ah... terus.. goyang Ci”Balas Pak Haris dari dalam gudang.

“Mhmmm Pak... ahh.. ah..”Desah pelan Lena.

Mengintip orang yang sedang beronani sambil beronani, adalah pengalaman baru bagi Lena. Sensasinya begitu nikmat sehingga membuat vagina Lena semakin banjir oleh lendir kenikmatan. Lena semakin mempercepat kocokan jarinya. Rasa nikmat dari dalam vaginanya, membuat gerakan tangan Lena semakin mengila dan..

“Ouuhhhhhhh”Lolong tertahan Lena saat merasakan dorongan orgasme menerpa tubuhnya.

Kaki jenjangnya pun bergetar dan sulit dia kendalikan. Sambil menaruh tangannya ke dinding luar gudang, Lena berusaha sekuat tenaga untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh ke lantai. Gelombang orgasme itu sangat nikmat ia rasakan, efek karena sudah lama tidak mendapatkannya dari sang suami.

“Yah basah deh”Ucap Lena saat meraba celana dalamnya.

Matanya pun kembali melihat kedalam gudang itu. Pak Haris masih terus memainkan penis besar dan panjang miliknya itu. Lena melihat belum ada tanda – tanda pria paruh baya itu, mendapatkan orgasme.

“Kuat dan tahan lama juga Pak Haris”Ucap Lena dalam hati.

Nafsu Lena kembali terpancing. Karena menyadari dirinya tengah berada di luar ruangan dan sedang mengintip juga, Lena akhirnya pergi dari tempat itu. Dia tidak ingin dipergoki oleh orang. Betapa malunya Lena jika seseorang mengetahui dirinya yang merupakan seorang wanita terhormat dan intelektual, melalukan perbuatan menjijikan itu.

“Duh, basah dan lengket banget”Ucap Lena dalam hati, merasa tidak nyaman dari celana dalamnya yang basah.

Perjalanan dari gudang ke taman bermain tadi membuat Lena semakin gusar. Rasa tidak nyaman dan takut bagian belakang dress nya ikut basah, Membuat Lena menyempatkan diri untuk pergi ke toilet guna melepas celana dalamnya.

Tidak lama setelah keluar dari toilet, anak pertama Lena pun muncul. Mereka berdua akhirnya berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Jarak yang tidak begitu jauh membuat Lena tidak perlu mengunakan kendaraan untuk menjemput anak pertamanya itu. Sambil mengandeng tangan sang anak, Lena menanyai apa saja kegiatan anaknya tadi disekolah.

“Ih.. anak Mama makin pinter deh... hahaha”Ucap Lena sambil tertawa, setelah mendengar penjelasan yang terkesan lucu dari anaknya itu.

Tingkah lucu dari sang anak disepanjang perjalanan pulang itu, membuat pikiran Lena jernih kembali. Rasa was – was Lena tapi pun hilang oleh tawa renyah anaknya itu.

“Siang Ci, tumben tadi pagi ngak mampir”Tegur Mang Deden, saat Lena dan anaknya berjalan di depan warung Mang Deden.
“Eh, ya, masih banyak kok stok sayurannya”Jawab Lena sambil melempar senyum yang dipaksakan.

Mesti kesal, Lena tetap berusaha untuk selalu terlihat baik didepan orang yang sering melecehkannya itu.

“Banyak yang masih baru dan seger loh Ci”Ujar Mang Deden.

Lena kemudian teringat kalau kentang dan tomatnya di rumah sudah habis. Kemudian dengan terpaksa dia akhirnya mampir ke warung Mang Deden. Dia meninggalkan anak pertamanya di depan warung, lalu masuk kedalan warung Mang Deden, untuk memilih kentang dan tomat yang berada di rak paling bawah. Sambil menunduk Lena sibuk memilih kentang, dan tanpa dia sadari, bawahan dress yang ia kenakan terangkat sangat tinggi ke atas.

Mata Mang Deden langsung terbelalak menyaksikan pemandangan yang sangat tidak ia sangka sama sekali itu. Tubuh Mang Deden bergetar, lututnya pun mengigil melihat penuh nafsu ke tengah selangkangan Lena. Sambil berjalan pelan, Mang Deden yang sudah terbakar nafsu itu kemudian meletakan telapak tangannya di sela paha Lena sambil berkata.

“Kok ngak pakai celana dalem sih Cici cantik”Bisik Mang Deden sambil mengelus vagina basah Ci Lena

BERSAMBUNG..

LIST
Part 2 - Page 3
Part 3 - Page 4
Part 4 - Page 6
Part 5 - Page 9
Part 6 - Page 11
Part 7 - Page 13
Part 8 - Page 15
 
Terakhir diubah:
Ahhh.. Ci lenaaa
Karakternya chindo-jawa pula
Salute sama suhu yang nulis
Detail gila :tegang:
 
Ci Lena : saya tunggu dirumah ya mang Deden...sambil elus kontol mang Deden.

Ci Lena : pak Haris ...tunggu saya di gudang PAUD ya.... wa ci Lena ke pak Haris sebelum menjemput anaknya ....
Hahaha...ngayal dulu suhu...
 
Bimabet
Nunggu update
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd