Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY A youtuber's Journey

Episode 5 : Om Sembilan Benua :hati: ^_^.

"Malam Om, seneng banget akhirnya bisa ketemuan dengan salah satu suhu semprot paling digilai sejagat raya…"ucap gw sambil terkekeh lalu menjabat tangan pria gondrong yang tengah duduk di depan gue.

Jabat erat gw dibalas serupa oleh sosok pria di depan gw dengan gaya cuek sambil menghisap rokok dimana secangkir kopi kental ikut menemani di atas meja.

Sosok pria berambut panjang sebahu ini nampak cuek tak menggubris sapaan gue tadi. Ia hanya melirik sebentar ke arah motor sport warna merah yang baru saja gw parkir.


Ducati Monster 821

"Ducati Monster 821…"
........
"...youtube emang ladang bisnis yang hebat buat mereka yang pintar mencari peluang…"
......
"Aku salut dengan kalian anak-anak muda yang kreatif dan mandiri…"katanya sambil kedua matanya sedikit menyipit disusul hembusan asap tembakau putihnya membumbung di sudut bibirnya.

"Berapa duit yang lu punya, Roy…? Ucapnya kemudian.

Gw hanya menyeringai lebar sambil garuk-garuk kepala.

"Ah, biasa saja kok Om.
......
"Semua profesi itu sebenarnya tidak ada yang lebih baik dr yang lain.."
......
"Yang penting selama itu baik dan berkah…why not.."kata gw yang dibalas anggukan kepalanya.

"Aku setuju…"
......
"Silakan duduk Roy…"katanya lagi.

"Mau pesen apa Roy..?
....
"...Oya sorry kalu kamu aku ajak ketemuan di warung burjo beginian…"
......
"Jangan bandingin dengan Steak Salt Bae waktu you jalan-jalan ke London ya…"


Steak Salt Bae Restoran

"Ouw, om juga ngikutin channel gw dong ?

"Sekali-sekali…"
.........
"Gw salut ama channel kamu yang ngebahas sesuatu yang sama sekali beda tapi sekaligus bikin geleng-geleng…"ucapnya menyeringai masih dengan lagak nyantai lalu kemudian terdiam.

Gw hanya bisa menunggu perkataan keluar dari mulut pria satu ini.

Tak lama secangkir kopi susu tersaji di atas meja dimana gw dan si Om duduk berhadapan.

"Kita udah ketemuan Roy…"
......
"Terus mau kasih aku berapa nih dari podcast kamu sebagai narasumber…? tanya si om dengan mimik mendua. Entah guyon entah serius.

Gw tak langsung menjawab lagi-lagi hanya menyeringai lalu mengambil sebatang rokok yang ia sodorkan.

Ehmm, Djarum 76 ternyata.

Jadi kebayang waktu SMP sering ndengerin jingle iklannya di TV. Kalu ndak salah bintang iklannya alm. Edy Chaniago dan si cantik, Ine Febriyanti.

Pengin tahu sob…nih gue kasih klip jadul nya..😎.


"Pasti ada Om dan ndak akan bikin kecewa Om Sembilan Benua…hehehe…"kata gw.

(Sembilan Benua…!!
Sepertinya pernah dengar nama ini sebelumnya…?🤔🤭.)

"Hahaha….aku juga ndak maksa sampai begituan Roy.

"Meski butuh, bukan berarti aku mata duitan bro. Meski kata mantan aku dulu segalanya juga butuh duit…"lanjutnya sambil tertawa lebar.

"Tapi kalu dikasih motor kayak elu punya begituan siapa yang bisa nolak…"
......
"Tul nggak Roy…?

"Beres Om…"

"...ntar kalu podcast ini tembus sampai 5 juta view…gw pertimbangkan buat hadiahin tuh motor buat Om.."yakin gw meski sebenarnya setengah hati.

"Itung-itung sebagai tanda terima kasih mau jadi tamu di channel gaib gw Om…hehehe.."tambah gw sembari garuk-garuk kepala.

"Anjir…nanti bisa balik modal kagak ya..? Kata gw cuma bisa ngebatin rada cemas.

"Btw, ini podcast gw rekam ya om..?" Ucap gw yang anggukin aja ama si Om.

Sambil nyiapin perangkat keras buat podcast malam ini gw akan sedikit kasih gambaran tentang tamu istimewa malam ini ke kalian.

Oya, namanya Sembilan Benua. Nama yang kayaknya bukan nama asli dia alias nama samaran.

Bagi yang demen nongkrongin di forum teranjay se-nusantara alias forum semprot pasti paham siapa dia.

Bisa dibilang beliau salah satu "novelis" yang kondang dengan tulisannya berjudul "Roro Inten".

Salah satu cerita paling vulgar yang pernah ada di forum semprot.

Perkiraan gw beliau ini berumur sekitar 40 tahunan lebih. Berambut gondrong lurus sebahu lebat terawat.

Perawakan dan tinggi sedang dengan kulit bersih sawo matang. Kayaknya sih asli orang Indo alias bukan hasil persilangan 🤭.

Raut mukanya bisa dibilang lumayan ganteng sih menurut gw. Dengan kumis rapi dan cukup tebal kian mempertegas sosoknya yang terlihat berwibawa seolah punya kharisma. Secara keseluruhan sepintas rada mirip dengan gitaris Gigi, Dewa Budjana.



I Dewa Gede Budjana 😎

Pakaiannya malam ini hanya selarik kaos plus jaket sederhana seakan tak menyiratkan sosok berduit sebagaimana karakter yang diciptakannya melalui rangkaian cerpennya.

Kenapa gw hubungi dia karena permintaan dari kalian. Ada kira-kira setengah jutaan follower gw di Instagram dari total 15 juta orang yang minta request nih orang.

Gw tergelitik juga. Nih orang pasti bukan sembarangan sampai-sampai mereka meminta gw ngepodcast dia, si sembilan Benua ini.

Jujur, bukan gw sok alim sok suci bla..bla...bla…awalnya gw ndak kenal dan ndak pernah tahu soal forum ini.

Gw pikir paling forum biasa aja alias macam forum anak-anak komunitas. Eh, begitu gw buka…gilee..ada ya ternyata kayak beginian..hehehe.

Akhirnya gw cari tau soal beliau ini. Begitu gw ketik nama dia muncullah karya tulisan dia. Ndak banyak sih, paling 1..2 sisanya komentar ama upload status aja.

Sekian waktu gw baca karya dia berjudul "Roro Inten" gw nyadar ternyata beliau ini memang rada beda dari yang lain.

Ceritanya begitu menyentuh dan di sisi lain punya ciri khas ketimbang penulis lainnya.

Jujur semula gw juga kagak ngeh dengan si om ini. Maklum gw cowok baik-baik yang kagak pernah baca cerita-cerita panas pembangkit birahi..hehehe (dasar muna lu Roy…)

"Sekarang sibuk apa nih Om…?"

"Biasa...kerja kantoran sambil nyambi ngurir, Roy…"jawabnya nyantai.

"Btw, Sudah berapa lama Om gabung di forum semprot…?" Tanya gw membuka podcast malam ini.

Lampu neon sederhana yang menggantung dekil hanya memperlihatkan seraut wajah samarnya yang rada ganteng dan sebagian tertutup rambut gondrongnya.

"Ada setahunan lebih dikit…"jawabnya nyantai sambil sedikit njogang seenaknya. (menyilangkan kaki.red)

"Boleh tahu Om…?
.......
"...sebelum gue lanjut, sembilan benua itu nama asli atau nama pena Om…?

"Gue sih pernah interview and ketemu sama orang-orang…yang namanya aneh nggak karu-karuan, Om…"
......
"Om percaya kalu ada orang yang namanya…Honda Suzuki Kawasaki…."
......
"...atau Raymu Ashu...Kontole Mambu…"


Si om nampak mesem saja mendengar nama-nama tadi.

Sesaat mukanya nampak tak percaya tapi setelah kusodorkan copy dari KTP orang-orang tadi barulah ia percaya.

"Dunia memang beraneka warna, Roy…"
......
"...maka jadi orang Ojo kagetan lan Ojo gumunan, jangan mudah kaget dan kagum…"
......
"...karena kalu tidak, salah-salah kita sendiri yang terjerumus…"tuturnya pelan masih dengan lagak santai.

"Sembilan benua itu memang bukan nama asli…"
.......
"Nama asliku…****..."

"Sembilan benua, nama tokoh jagoan dalam komik tapak sakti terbitan Gramedia.."
......
"...dulu waktu aku SMP, demen tuh ama tuh orang…"


9 Benua

"Dia sosok jagoan pilih tanding namun berhati lurus, rendah hati sekaligus waskito…"

"Makanya aku pilih nama itu buat nge-thread di semprot…"tambah dia lalu menyeruput kopi kental di depannya.

Gw diam sambil menunggu. Dia hanya diam sambil matanya menatap ke arah lain. Sesekali asap tembakau mengepul dari sudut bibirnya.

"Terus apa yang buat Om gabung…? Padahal setahu gw nih forum khan gratis alias kagak ada semacam fee lah buat penulisnya…?

"Yang aku bilang di awal tadi Roy. Uang di sini bukan yang utama.
......
"Bukannya ndak pengin tapi buatku nulis di sini lebih sebagai kesenangan alias hobi.."
.........
"Dulu awal 2000an semasa kuliah, aku beberapa kali ngirim cerpen ke sejumlah majalah tapi sayangnya ndak dimuat dengan beragam alasan…"
......
"...ya udah akhirnya nimbun aja di otak.."tuturnya santai.

"Terus cerita Roro Inten yang Om upload ke forum semprot…gimana ceritanya Om..?
......
"...tuh cerita menurutku keren sih. Lebih mirip karya S.H Mintardja…Kho ping Ho atau Bastian Tito…"
......
"...alias cerita 80..90an.."
......
"Makanya banyak yang nebak pastilah si sembilan benua ini udah tuwirr…"kata gw sambil ketawa ringan.

Si om hanya menyeringai sambil mengelus rambut gondrongnya.

"Ya, gitulah Roy. Gw emang ndak muda lagi. 43 tahun lebih Bro…"lanjut si Om sambil menghisap rokoknya.

"Roro Inten itu cerita perdanaku di forum semprot "
......
"Awalnya sih emang sekedar baca-baca terus lihat-lihat ternyata nih forum bisa untuk berbagi imajinasi khususnya cerita…"katanya lagi sambil menghembuskan asap tembakau dari sebatang Djarum di tangannya.

'tapi kenapa ke forum semprot om..?
......
"Nih forum khan bukan untuk cerita-cerita novel ala-ala Gramedia gitu ?
.......
"Condong ke cerita vulgar yang mengarah xxxx…"

"Justru itu yang aku cari Roy…"
........
"Aku pengin membuat cerita yang tidak membatasi ide maupun imajinasi pengarangnya…"
.......
"...forum semprot ini pas sekali dengan format yang aku cari.."
.......
"Termasuk cerita Roro Inten ini juga aku buat dengan sebebas-bebasnya. Dalam arti tidak ada itu yang namanya aturan mengikat yang terlalu kaku sebagaimana penerbit kebanyakan"

"Jadi menurut gw, om lebih kepada aktualisasi diri buat menyampaikan karya…begitu ya Om ? Kata gw.

"...persis…"balasnya.

"Jutaan follower gw di Instagram penggemar beratnya Om.
.......
"Dari mereka gw tahu ada forum panas kayak gini berikut cerita-ceritanya yang bikin ngilu atas - bawah…"
.......
"Omong-omong Om…sorry jika rada kasar..ikutan ngaceng juga nggak saat bikin cerita ginian…khususnya Roro Inten…"
"Abisnya setelah gw baca nih cerita vulgar banget apalagi bahasanya….anjirr parahhh…hehehe…"

Si Om lagi-lagi cuma mesem sebelum melanjutkan kata-katanya.

"Yah, namanya aja cerita panas Roy. Kagak afdol kalu ada sisipan gituan…"
.......
"...namanya juga laki pastilah ikutan tegang lah…"kata dia lagi sambil mengambil sebiji mendoan hangat.

"Terus…ceritain lebih detail tentang cerita Roro Inten ini Om…"
.......
"...awal mulanya….ide cerita…tentang para tokohnya…semuanya Om…" tanya gw antusias.

"...seperti yang aku bilang tadi, sebenernya berawal dari sekedar baca-baca doang hasil karya penulis lain…"
......
"Terus…kepikiran juga kenapa ndak coba tulis khayalan gw sendiri buat jadiin cerita.."
.......
"..karena yah, seperti yang you tahu Roy…cerita bikinan sendiri sudah pastilah sesuai dengan selera kita.

"Kita mau ngapain kek, mau jadiin kayak gimana…suka-suka kita…"ucap si om sementara gw manggut-manggut saja mendengarnya.

"Yah, kuakui…memang pada dasarnya aku seneng berkhayal. Suka berimajinasi…dan tidak suka yang monoton.
......
"Salah satunya aku coba tuangkan dalam bentuk cerita.."
.....
"Jadilah Roro Inten the series yang bisa elu nikmatin di forum semprot…"

"Soal ceritanya alias latar belakangnya gimana tuh om.."
.......
"Sepertinya ada campuran antara setting masa kini dan jaman dulu atau kerajaan begitu.."

"Yah, gw Khan lahir dan besar saat lagi jaya-jayanya sandiwara radio Roy…"

"Anak-anak jaman sekarang termasuk elu kagak pernah mengalami kayak gituan…"
.........
"Saur sepuh, tutur tinular, misteri gunung Merapi alias Mak Lampir…babad tanah leluhur dan banyak lagi…"
........
"... itu semua contoh sandiwara yang aku suka waktu kecil Roy…"
........
"Belum lagi cerita silat macam Wiro sableng…kho ping Ho…dll.."
.......
"...makanya Roro Inten ini memang mengambil seting atau alur waktu maju mundur seperti itu"tambah si om.

"Awal gw baca, terutama prolognya…awalnya rada bingung Om.."
........
"...utamanya saat kejadian siapa tuh…pemerkosaan yang dilakuin sama si Freddy…"
.......
"Khan…kagak dijelaskan itu siapa ceweknya yang diperkosa terus …apalagi ada nama si Anton awal mula ngeliat lukisan si Sofie…"
.......
"...tapi setelah kian kesini…gw akhirnya nyadar bahwa apa yang om lakuin di awal memang jenius alias bikin penasaran…"
.......
"Endingnya bahkan ada serigala yang sepertinya jejadian yang akhirnya ketahuan siapa sosok asli si serigala…
......
"...kagak nyangka Om…"
......
"..beneran bikin kaget, takjub plus gregetan…"kata gw tersenyum geleng-geleng kepala sambil angkat dua jempol gw ke arah dia.

Pria ini hanya diam lalu membuka mulut bersamaan sekepul asap tembakau menyembul.

"Terus ceritanya khan kayaknya ngambang tuh Om…terkesan nggak tuntas…"
.......
"...gimana tuh Om….?"

"Banyak netizen gue yang nanya soal itu Om…
…..
"Ceritanya memang di-setting berhenti di situ atau ada sambungannya…??"

Si om lagi-lagi tak lantas menjawab.

"Awalnya memang ceritanya sudah aku reka bisa tamat alias tuntas saat itu…"
.....m
"...makanya di awal, judulnya bukan "Roro Inten" tapi mawar sembilu..iya tho.."

Gue mengangguk mengiyakan ucapannya.

"Namun seiring cerita bergulir…tokoh Roro Inten ini berkembang dengan sendirinya dan menurutku justru menjadi tokoh sentralnya…padahal awalnya tidak seperti itu…"
......m
"...makanya banyak yang bingung bahkan protes..karena sebagian sudah terlanjur lekat dengan karakter mawar.."
……
"Akhirnya mereka mau mengerti…ya sudah lanjut…"

"Cuma masalahnya…"
.......
"....cerita jadi lebih panjang berakibat lamanya proses produksi…."

"Karena aku rasa terlalu lama…terpaksa dipotong setelah adegan pemerkosaan Indah itu…"

"Makanya aku kasih sedikit resume setelah itu supaya para pembaca tahu yang terjadi…

"Meski ndak aku kasih tahu detailnya seperti apa…"

"Baru setelah you nongol…terpaksalah aku bongkar alasannya…"
........
"...kalu bukan kamu, belum tentu aku kasih tahu segamblang ini, Roy…"tutup si om.

Gue hanya nyengir kuda mendengarnya. Ada terselip rasa bangga bisa ngorek si om yang banyak penggemarnya di forum semprot ini.

(Bakalan tambah banyak nih subscribers gue…hehehe…)

"Terus masih mau lanjut Om…serial Roro Inten ini…? Tanya gue.

"Ada sih keinginan…tapi lihat nantilah.."
......
"Lagi sibuk juga soalnya…" sahut si Om.

"Happy ending dong…? tanya gue setengah memancing.

"ehmm…nulis aja belum…Roy…"
.......
"Tapi yah, kayak roda berputar…"
.....
"....masak lakon kalah terus…"kekehnya sambil merapikan rambut gondrongnya dengan jemarinya yang kekar.

"Ehmmm…gitu yah.."sahutku sambil manggut-manggut.

"...eh, om khan juga ada proyek baru nih…"
........
"... Joko Sembrani…"

"Boleh berita sedikit soal si Joko, Om..sebelum selesai interviewnya…"

"Joko Sembrani ini yah…sama seperti Roro Inten…"
"....terinspirasi campur aduk dari banyak sumber…"

"...sebagian dari cerita teman-teman ts di forum, terus ada cerita pewayangan juga…di mix sama imaji liar ku …jadilah…Joko Sembrani…"

"Omong-omong…seganteng apa sih Joko Sembrani ? Sampai-sampai punya magnet segitunya ke cewek-cewek…"

"Ngarep juga sih, punya kelebihan kayak si Joko….hehehe…"

"Elu khan sudah baca sejak awal Bro…"
.......
"Makanya penggambarannya rada lama supaya feelingnya tuh dapet…"
........
"....tapi yah, semua kembali ke masing-masing saja…"

"Kalu si Joko, Semuanya sudah tertulis di scriptnya, Om…?

"Sebagian, sisanya masih ada di awang-awang…"jawabnya

"Susah ndak Om bikin cerita kayak ginian…?

"Gampang-gampang susah, Roy…"
......
"...bikin cerita itu tidak bisa ngasal meski sebenarnya sih terserah kita, lha wong kagak dibayar…"

"Lebih ke masing-masing penulis juga…"
......
"Kalu aku, sebisanya cerita itu bisa menghibur tapi di satu sisi juga memberi kesan…"
........
"...aku nulis di forum sebatas ala kadarnya karena aku juga bukan novelis, cerpenis dan semacamnya…"

"...basic kuliah juga bukan sastra…."

"....semuanya hanya sebatas hobi dan have fun saja.."
……
"Syukur kalu bisa dinikmati…"
…..
"Intinya para pembaca forum yang budiman tidak perlu menaruh pengharapan yang terlalu tinggi…"
"....
"Maka ide dan ritme cerita itu kadang berubah di tengah jalan…"

"Dalam arti…kadang bisa melambat karena berbagai sebab…"
…….
"Itu yang kadang cerita sempat macet alias ndak bisa tayang…"
......
"...buntu…"kata si om sambil menghirup kembali si Djarum 76 dengan nikmatnya.

"...writer's block…itu namanya, Om…"

"Biasa dialami terutama yang suka menulis cerita fiksi…"ucap gue sambil tersenyum lebar.

"...betul…kamu Roy…"
........
"...itu yang ku maksud…. writer's block…"

"Bisa karena jenuh…kesibukan lain atau ide masih mentok untuk melanjutkan cerita selanjutnya…"
.......
"Belum lagi nulis di hape juga butuh perjuangan dan pengorbanan…hehehe…"

"Apa itu, Om…?" Tanya gue.

"Otak panas sama tanganku pegel,..."jawabnya sambil terkekeh.

"Asal kamu tahu, Roy…"

"aku ngetik naskah ceritanya di hape lawas punyaku…Asus Zenfone M1…"
…...
"Ndak secanggih yang kamu punya, Samsung Fold 4 seharga puluhan juta…."

"Makanya nih hape sering nge-lag sampai hang tiba-tiba di tengah jalan…"
……
"Ujung-ujungnya…semua naskah yang mau di upload tiba-tiba ilang gitu aja…"

"Itu juga salah satu bikin aku malas bikin naskah baru…"
ucap beliau sambil nyengir lalu mengusap dahinya dengan tangannya.

"Belum lagi yang utama adalah ketenangan dan mood saat akan menulis cerita...."
.....
"Itu yang paling prinsip..."
.....
"Karena menentukan maju mundurnya serta kualitas dari cerita itu...."ucapnya si Om lagi sambil menyeruput kopinya.

Gue tersenyum lebar sambil mengiyakan kata-katanya.

"Terus, endingnya Joko Sembrani gimana tuh ? boleh kasih tahu dikit, Om…hehehe…"
......
"Nggak lucu dong kalu sad ending kayak di Roro Inten…"

Beliau diam sesaat sambil mikir.

"Seperti yang kujelasin tadi. Semua itu masih sebatas ngawang-ngawang, Roy…"
……
"Bayangan itu ada, lihat nantilah kedepannya seperti apa…"sahut beliau tersenyum simpul.

"Terus, banyak yang bilang…adegan ss di tulisannya Om…kayaknya vulgar banget yah…tambah kata-kata "saru" lagi…"
.....
"Kayak…k*NTOL…k*NTHU…hehehe…"
........
"Gue sih suka-suka aja…"kataku sambil nyengir kuda.

"Relatif sih Bro…"
.......
"...buatku itu bisa bikin nuansanya lebih kerasa aja…"

"Soal kata-kata yang kamu bilang "saru"...menurutku sih emang asli dari bahasanya…"

"K*NTOL…t*mpik…K*NTHU….itu kan bahasa lokal…bahasa Jawa untuk menyebutkan alat kelamin manusia…"
.....
"...jadi menurutku, biasa lah…"

"Pengin tahu bocoran soal si Joko, Om…"
.......
"....endingnya gimana Om ?....happy ending atau sad ending kayak Roro Inten…"

"Pengin sih Happy ending yah,..."
......
"...tapi gak tahulah nanti…siapa tahu ada perubahan…"
......
"...lagian aku juga masih sibuk…."
......
"...mudah-mudahan harapannya bisa tetap lanjut kedepannya…sampai tamat…"
......
"Intinya aku ndak narget kudu selesai bulan ini atau tahun ini…nyantai aja"
......
"Namanya aja…sukarela…, tul gak, Roy…?"
......
"...lagian aku orangnya ndak suka terikat..ndak suka terlalu ribet juga , Bro…"

"Jadi yah, buat para pembaca…harap dimaklumi…cusss…"sahutnya tersenyum sambil mengacung-acungkan jari V.

Gue hanya manggut-manggut aja ndengerin penjelasannya.

"Oya Om, btw…kalu ada produser minat sama cerita Om..and mau bikin filmnya, gimana tuh Om…?

"Hahaha…."
........
"....aku nggak kebayang sampai ke situ, Roy…"

"Tapi kalau bener ada yang minat, kontak aja Mimin Fs…"
......
"...nanti biar mereka yang hubungi aku…"

"Gue punya kenalan, tajirnya kelewat-lewat sampai dia bingung buat ngabisin uangnya,Om…"

"....hartanya tuh banyak banget. Intinya kagak bisa dihitung pake kalkulator…"

"Buat beli jet pribadi, kapal pesiar mewah, pulau pribadi, tambang minyak, batubara, tambak, rumah berlapis emas sama bikin puluhan pabrik aja masih aja nggak kurang barang seupil…"
......
"...coba deh, mungkin dia minat mau bikin cerita Om ke layar lebar…"ucap gue menunggu respon si Om.

"Bolehhhh…"jawabnya enteng sambil mesem saja.

"Kalu semisal…omong kosong saja nih, Om. Syukur-syukur ada yang berminat. Roro Inten diangkat ke bioskop…"
......
"...menurut Om, siapa aktor dan aktris yang pantas meranin karakter para tokohnya…"

"Semuanya Om…"tanya gue kali ini dengan mimik serius.

Si om tak segera menjawab.

Sesaat hanya diam sambil menghirup sisa rokoknya yang hampir habis. Pandang matanya mengarah ke samping menatap gelapnya malam dibawah lampu jalanan dengan sesekali sorot kendaraan melintasi.

"...ini hanya pendapatku, Roy…"
.......
"Mungkin berbeda denganmu atau dengan yang lainnya…"

"Suryo Adipati….layak diperankan aktor senior Thailand, Sakrat Ruekthamrong yang main di film erotis, Jan Dara…"


Sakrat Ruekthamrong

"Roro Inten….pas sekali untuk artis lawas Rini S. Bono, tapi saat di masa mudanya…"


Rini S. Bono.

"Nyoto….cocoklah dengan Donny Damara, Aktor senior Indonesia 90an…"


Donny Damara


"Mawar Sembilu…oleh Febby Rastanty, artis FTV…"


Febby Rastanty

"Indah Seroja….artis muda, Yoriko Angelin…"


Yoriko Angelin

"Freddy…Adipati Dolken…"


Adipati Dolken

"Noor Anggraini…Wika Salim…"


Wika Salim

"Siti Sundari…Tante Ernie, Tante pemersatu bangsa…"tutupnya sambil tersenyum tipis lalu mematikan rokoknya dengan menekannya ke dalam asbak di depannya.


Tante Ernie.

"Sudah larut nih, Bro…"
.......
"....aku mau tidur…besok masih ngantor lagi…"

"Mumpung masih di sini…"
........
"....at last, ada ndak yang mau kamu tanyain lagi…?"

"Pandangan Om soal forum semprot…?

Si om terdiam sebentar.

"Aku orangnya bebas, merdeka sekaligus toleran, Roy…"
.......
"Ndak masalah sih, kalu sebatas buat fantasi…"
.....
"Toh, semuanya itu sebenarnya fatamorgana, ilusi alias permainan pikiran…"
........
"Just have fun…nikmati hidup sebaik-baiknya…"pungkasnya.

"Satu lagi, Om…"kata gue saat melihatnya berdiri.

"Secantik apa sih Roro Inten…"
.......
"Semua foto-foto Roro Inten bergaun biru itu kan cuma ilustrasi…"
……
"...gimana cara Om menggambarkan sosoknya…bikin penasaran soalnya…?

"Roro Inten….ehmmm…simple bro…"
…….
"...sebelum tidur ucapin nama "Roro Inten" 1000x sebelum tidur…"
......
"...terus siapin kencing onta setengah liter yg dicampur tahi kambing 5 biji…diblender…terus diminum…"
......
"...nanti elu bakal nemuin dia dalam mimpi…"ucapnya dengan mimik serius.

Gue garuk-garuk kepala setengah tak percaya.

"Ah, beneran Om…minum kencing onta yang dicampur tahi kambing…?!!!

Si Om cuma ketawa saja.

"Nggaklah….hahaha…"
......
'...ntar lu mampus, arwahmu gentayangan ke rumah gue…berabe nanti…"balasnya.

Gue cuma nyengir kuda sambil garuk-garuk kepala.

"...Ok, Bro…"
......
"...aku cabut dulu…"ucap si Om lalu menepuk bahuku.

Sebentar kemudian motor matic Honda Beat merah yang dinaikinya melaju perlahan meninggalkanku dalam kesendirian.


Honda Beat

"Coba ah, sebelum tidur, gue akan baca 1000x…tapi nggak pake minum kencing onta apalagi makan tahi ya.

Siapa tahu…hehehehe….

(Please don't try this at home….)

_______

Dua hari kemudian di malam itu tepat di beranda kamar gue.

Langit nampak cerah sementara waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam.

Di depan gue sudah siap di atas meja lilin lilin kecil berikut kembang setaman yang harumnya semerbak hingga memenuhi kamarku.

Gue sudah membersihkan diri dan bersiap untuk tidur. Kebetulan, nih badan terasa capek karena siangnya habis coaching clinic bareng Aji Suganda, atlet the strongman asal Indonesia…:)


Gue dan Aji, The Strongman

Gue rebahkan tubuh kekar ini dengan perasaan campur aduk.

Bukan apa-apa sob.

Ini sudah menginjak malam ke tiga gue "tirakat'" supaya bisa bertemu dengan sosok fiktif namun bikin gue penasaran setengah mati.

Yah, betul…dia…Roro Inten.

Pesonanya mampu bikin semua pria "meleleh" sampai berebut mati-matian demi mendapatkannya.

Tapi yah, sudahlah. Gue juga nothing to lose juga.

Gue siapin semua ubo rampe termasuk lilin dan kembang setaman ini juga tanpa sebab, sob.

Iseng-iseng aku coba tanyakan ke anak indigo kenalan gue gimana caranya supaya bisa bertemu dengan sosok yang diidamkan itu melalui mimpi.

Anak indigo itu memberikan syarat seperti itu.

Okelah, gue turuti aja.

Moga sih berhasil. Mohon doanya ya bro sis…hehehe…

Seiring ucapan "Roro Inten" ke 1000x bibir inipun menguap lebar.

"Huaaaahhhh…"

Sebentar lalu gue pulas dalam tidur menjelang pukul sebelas malam.

Sekian waktu terlelap gue seolah terbangun.

Pandang mata ini menebar ke sekeliling kamar gue seakan-akan merasa asing. Padahal kamarku masih sama alias tidak berubah.

Selintas kabut samar nampak membayang di dalam kamar.

Sebentar gue kucek-kucek sepasang mata ini berusaha menembus kabut tipis melihat ke beranda luar.

Entah kenapa dorongan hati ini membuatku segera beranjak berdiri lalu melangkah ke luar.

Begitu di luar hawa sejuk segera saja menyapa hidungku.

Kabut pun perlahan sirna dan sebuah panorama mengejutkan singgah di mataku.

Tidak ada pemandangan genting-genting rumah tetangga yang biasa gue lihat di perumahan elit ini.

Tapi berganti sebuah lembah asri dengan gemericik air dan rerumputan indah tertata berikut pohon-pohon rindang melingkupi.

Seiring langkahku suara kicauan burung-burung menyapaku menambah keindahan suasana saat itu.

Tanpa terasa langkahku menyusuri sungai kecil dengan airnya yang begitu jernih dan bersih.

Tibalah gue di sebuah jeram dengan bebatuannya yang bergerombol di sana sini.

Gue terus melangkah menyebrangi bebatuan kecil di tengah sungai menuju jeram dengan airnya yang seolah tercurah dari atas langit.

Baru beberapa langkah menyusuri sungai berair dingin sejuk ini kakiku terpaku dengan dada mendadak berdebar keras.

Tepat di depanku di dekat air terjun terlihat seorang wanita berdiri membelakangiku tepat di bawah air terjun yang jatuh berderai.

Air terjun tak seberapa tinggi itu jatuh mengguyur sosok wanita yang kian gue perhatikan berdiri tanpa sehelai kain menutupi tubuh telanjangnya yang begitu mempesona.

Yah, wanita itu tengah mandi dalam kondisi bugil di alam bebas nan sunyi dan begitu permai ini.

Gue melangkah perlahan kian mendekat dengan sedikit mengendap bersembunyi di antara bebatuan besar di tengah sungai dalam jarak semakin dekat.

Sekarang jarak kami berdua hanya sekitar kurang dari 10 meter saja.

Suara derasnya air dan riuh kicauan burung-burung liar nampaknya ikut menyamarkan keberadaan gue yang masih tak disadarinya.

Pandang mata gue setengah melotot dengan mulut menganga melihat panorama indah yang tersaji begitu dekat ini, Sob.

Sudah sering gue lihat cewek telanjang secara langsung tapi ini seperti begitu berbeda. Aura yang dipancarkan sosok wanita ini seakan membetot sukma tak bisa lepas barang sekejap mengalihkan pandangan.

Di tengah asyik membasuh tubuh bugilnya yang mempunyai kulit putih mulus yang nampak seolah-olah bercahaya saking halusnya.

Bentuk tubuhnya yang aduhai sempurna membuat derai air mengalir langsam begitu berirama mengikuti lekuk sensualnya tanpa jeda.

Rambutnya begitu panjang hingga menjela bokong dan terlihat begitu subur lebat menghitam. Sangat lembut kelihatannya saat jemari lentiknya yang putih mulus meremas perlahan mahkotanya itu.

Jantung gue berdetak makin cepat sebelum debar dadanya menghantam ketika selintas nampak jelas pesona pantatnya yang….ckckckck…. dahsyat Bro !!!

Telah banyak kulihat pantat indah perempuan bugil tapi tak tahu mengapa tak semenggetarkan perempuan ini.

Putih, mulus, besar, penuh dan kencang. Menonjol bulat, seksi begitu artistik. Proporsional dengan bentuk tubuhnya mulai dari kepala hingga kaki.

Ibarat rumus matematika…simetris dengan sudut elevasi sempurna tanpa bergeser sekalipun meski hanya nol koma sekian derajat ! Luar biasa Bro…hehehe..!!

Belum kulihat wajahnya tapi display bagian belakangnya saja sudah begitu menggetarkan bukan hanya bikin kaku maksimal area basement punya gue tapi sampai bikin roh gue ampe merinding sob.

Bener-bener edan….!

Penasaran hati ini pengin melihat wajahnya.

Siapa sosok di hadapan gue ini sebenarnya…???

Gue mengendap perlahan di antara bebatuan berusaha melihatnya sosok tersebut dari arah muka.

Bersyukur bebatuan cadas raksasa menyembul disertai riuhnya suara air terjun yang tercurah amat membantu aksi gue.

Sekian menit berusaha keras akhirnya gue berhasil berada di posisi cukup pas untuk melihat area mukanya.

Dan….

Degh…degh…!!!

Jantung ini terasa berhenti berdetak sob…

Mata melotot tak berkedip dengan bibir menganga….

Akhirnya nampaklah wajah perempuan tersebut dengan gamblangnya.

Belum pernah gue lihat perempuan secantik ini seumur hidup gue.

Wajahnya yang berbasuh air dari atas nampak putih mulus seolah berkilau tanpa setitik pun noda.

Hidung mancung dengan bibir indah kemerahan terbuka meresapi kesejukan air gunung yang menyiraminya.

Mata indah berbulu lentik itu mengerjap-ngerjap menikmati kesegaran tirta bening nan suci.

Semakin ke bawah semakin terpukau gue akan pesonanya.

Keindahan area dada, perut, paha dan kakinya…sungguh bikin gue yang sebenarnya tak terhitung telah melihat cewek bugil mulai dari artis sampai bakul jamu menjadi seakan lupa diri. Terbius akan sosok wanita ini.

Sebagai pria tulen, tentu bagian tubuh ini yang menjadi target utama. Apa lagi kalau bukan…v*gina.

Dengan dada bergemuruh gue tanpa sadar nekad untuk melihat dirinya seutuhnya keluar dari balik batu.

Saat itulah mata ini tepat menyaksikan pemandangan menakjubkan di depan gue.

Sang bidadari yang tengah duduk di atas batu kali masih asyik membersihkan tubuh bugilnya lalu perlahan turun membasuh area intim di pangkal pahanya.

Sekian detik yang sangat mendebarkan itu kini tiba bersama nafas gue yang sesak memburu dengan dada bergemuruh.

Perlahan sang bidadari ini membuka sepasang paha indah itu dan…

Slaap….!

"Akhhh…!"

Pekik gue sekejap sesaat sebuah kilau cahaya memancar kuat dari area intim si jelita yang tengah berbugil ria di hadapan gue.

Mata gue pedas seakan kelilipan ketika berusaha melihat surga di belahan kewanitaannya.

Tak bisa kulihat dengan jelas karena keburu gue seakan-akan terjengkang menahan terkejut teramat sangat.

Basah bleh sekujur tubuh gue gegara kecebur kali.

Perlahan gue membuka mata sambil kudengar lamat-lamat suara merdu seorang wanita begitu legit di telinga.

"Kamu ndak papa Mas…? Suara itu begitu lembut mendayu hinggap di gendang telingaku.

Gue yang basah kuyup buru-buru mengusap wajah lalu segera berpaling ke arah asal suara.

Dan…degh..!

Jantung serasa mau berhenti Sob. Lidah terasa keluh dan mata ini nanar tak berkedip saat sebuah visualisasi seraut wajah perempuan terpatri masuk ke dalam jaringan lensa mata ini.

Wajah itu begitu ayu…lembut…syahdu dan ahhhh…! Sulit rasanya untuk menggambarkan keindahan parasnya yang bisa dibilang sempurna tanpa cela.

Semuanya begitu tertata pas dan sinkron di antara kulit wajah yang putih mulus nampak bercahaya itu.

Sebentar terbengong bibir gue perlahan bergetar mengucap tanya.

"Siapa nama..muuu….? Ucapku lirih masih dengan sepasang mata gue tak bergeser barang satu derajat pun menyusuri parasnya.

"Aku…?
.....
"...namaku…? Tanyanya sambil tersenyum begitu manis.

Gue membisu hanya cuma mengangguk kecil.

"Namaku…Roro Inten…"ucapnya dengan suara yang merdu begitu membuluh sukmaku.

"Roro.. Roro Inten…."
….
"Roro Inten...Ayu..Dewi Rengganis…."balasku tanpa sadar terucap begitu saja.

Si jelita ini hanya mengangguk kecil lalu kembali tersenyum.

Ya, Alloh….begitu indah senyuman itu.

Seumur-umur baru kali ini gue lihat wajah se-ayu dan seindah itu.

Dia lalu berdiri dan jantung ini kembali kian berdetak manakala menyadari si jelita bernama Roro Inten ini berdiri lalu memutar tubuh hendak menjauh pergi.

Gue lihat betul-betul tubuhnya hanya berbalut sebuah kain putih transparan nan basah melekat ketat membentuk lekuk sempurna jasmaninya.

Tanpa penutup di bagian dalam hingga sebentuk bokongnya yang montok begitu aduhai tercetak jelas memperlihatkan belahan seksi nan begitu menawan.

Dia terus berjalan menjauhi lalu menoleh ke arahku sambil melambaikan jarinya seakan merayu daku buat mengejarnya.

Tak butuh lama gue pun mengerang setengah berteriak mengejar perempuan maha jelita bernama Roro Inten itu.

Lebih-lebih saat seutas kain putih mulus transparan itu perlahan tanggal dari tubuhnya lalu jatuh ke tanah berumput indah penuh bebungaan.

Rambut hitamnya sontak tergerai lepas begitu indah, panjang, lebat menjuntai hingga menutup separuh pantatnya yang besar padat amat mempesona.

Gue tanpa sadar mengerang keras sambil buru-buru membuka celanaku hendak melepaskan burungku yang terkurung sangkar kain segitiga GT Man kepunyaanku.

Setelah cukup dekat tanpa pikir panjang gue tubruk dia diriingi pekik tertahan nan merdu dari bibir indah nan merah membasah.

Gue tindih dia dengan penis yang telah keras mengacung gagah.

Penis besar dan panjang punya gue yang telah berkali-kali memasuki gua kenikmatan banyak wanita serta menaklukkan mereka dalam keperkasaan. Mulai dari selebritis sampai orang biasa. Dari gadis remaja sampai janda beranak.

Dan kini di depan mata, gue menemukan bunga terindah dalam hidupku.

Bunga itu memiliki nama lengkap…Roro Inten Ayu Dewi Rengganis.

Satu yang terpatri di otakku saat ini adalah…gue harus bisa menembus lubang kemaluannya dan menikmati seluk-beluk liang kewanitaannya hingga sepuas hatiku. Di akhiri dengan semprotan pejuh kentalku di dalam rahimnya pertanda gue berhasil "memilikinya seutuhnya".

Dengan tubuh kami berdua yang sama-sama telanjang…gue tindih dia dengan segenap berat badanku.

Kukangkangkan kedua paha indah itu lalu menatap keindahan liang cintanya yang begitu…indah dan menakjubkan Mas Bro !

Kembang kempis lubang kemaluannya dengan gelambir dagingnya yang merah muda basah begitu rapat dihiasi mahkota jembutnya yang membelukar indah tertata.
Perlahan gerbang pintu senggamanya membuka memperlihatkan secuil lubang hitam menggetarkan jiwa nun jauh di dalam sana.

Pemandangan ini sontak membuatku merinding seketika membuat getar syahwatku melonjak drastis tembus hingga meteran birahiku sampai "putus" tak mampu lagi mengukur letupan seksual gue saat itu.


Meteran

"RORO INTEN….TAK KENTHUUU…TEMPIKMUUU…!!!!"

Tak tahan lagi gue sodokan kontol besarku yang telah mengeras bak kayu bakar menembus celah lubang kemaluannya sekuatnya.

"Aaakhhhh….Masss Rooyyy…!!! Pekik jerit perempuan seketika pecah saat penjebolan itu berlangsung selang sepersekian detik.

"Oookkkhhh…..oookhhh…ahaghhhh…!!!

Gue terus menggenjotnya tanpa ampun dengan mataku melotot dan bibir menganga saat merasakan liang sempitnya menjepit dan meremas-remas batang kontolku begitu nikmatnya.

"Hooohhhh….hahhhh…hooohhhh…hahhh…ennnakkk…ennnakkkk…tempikkkk…. tempikkkk…TEMPIKMUUU…. Rengganissss…!!!

Gue masih menggenjot memeknya sepenuh tenaga berusaha memasukkan segenap batang besarku bahkan sampai setelurnya….saking nikmatnya.

Sementara si dia terus mengerang dan menjerit-jerit keras dengan merdunya.

"Oookkkhhh….ooohhh…Mass…Masss Rooyyy….!!!
.....
"...KON...TOOOL….kon..tolmuu…ahaghhhh…!!!
…...
"...Massss Royyy….tiddaakkk bissaaaa…..terrlaluuuu besssaarrr…ahaghhhh...!!!

Gue terus menggenjotnya sekuat tenaga kali ini dengan meremas-remas bokongnya yang bulat, besar, mulus dan kencang itu begitu gemas.

"Enakkkknyaa ngenthu TEMPIKMUUU, sayanngggg….hahhhh….hahhhh….!!!
….
"Hohhhh…tempikmuuuu ennakkk…. tempikmuu nikmaaatttt…tempikmuuuu cumaaa buatkuuuu…. Roro Intennnnn…. akhhhhh….!!!

"Oooohhhh….oohhhhhh…ampunnnnn….ampunnnn Massss…. aarghhhh…KONT…TOLMUUHHH…MENTOKKKKKK.. MENTOKKKKKK….!!!!

Gue remas susunya yang menggantung montok lalu mencium putingnya dan membasuh dengan lidahku yang hangat.

Gue emut-emut kedua pentil susunya kiri kanan bergantian berusaha membuatnya makin tegang bersamaan kontolku yang besar merajam lubang kemaluannya.

Amboy nikmatnya…!!

Menyusu pentil perempuan di buah dadanya yang montok sambil mengentoti lubang memeknya yang aktif menjepit dan meremas-remas batang kemaluanku.

Betul-betul surga dunia yang sesungguhnya. Apalagi perempuan yang gue senggamai ini secantik dan semolek bidadari seperti halnya, Roro Inten ini.

(Ckckckck….Monggo dibayangkan saja ya Bro Sis…hehehehe)

Lendir penuh busa putih berlelehan keluar dari sela-sela daging kontol berurat yang terus saja keluar masuk menembus lubang seks nan rapat berjembut indah dari perempuan yang gue gauli ini.

"Ooohhhhh….Ooohhh….."

Dia terus mengerang merdu seiring gerak pantatku mengayuh memompa selangkangannya maju mundur ke kiri kanan. Terus mengaduk-aduk liang senggamanya.

Sementara ujung gundulku bener-bener terasa telah menyundul mentok di dasar terdalam liang peranakannya hingga menyentuh rahim.

Sebuah kedalaman spektakuler yang bahkan tak pernah dijelajahi siapapun termasuk mantan suaminya

(Eiiit…tunggu dulu….!)

(Apa maksudnya….?!!!!)

Yah, betul Sob….

Terlihat jelas di depan kalian sejatinya bukanlah di tepi sungai nan permai dengan air terjunnya yang asri mempesona.

Melainkan di sebuah ranjang tidur kamarku yang empuk nan mahal.

Pagi itu tepat jam setengah tujuh pagi lepas fajar menyingsing. Tepat di hari saat malamnya gue "tirakat" untuk menemui sosok Roro Inten yang misterius itu.

Di ranjang itu nampak gue tengah menindih Mbak Yuni, pembantuku dalam keadaan bugil tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh kami berdua.


Mbak Yuni Kartika

Baju daster Mbak Yuni berikut bra dan celana dalamnya terserakan di sana sini dalam kondisi robek. Pertanda "kebuasan" telah menimpa dirinya.


Gue....Roy K 😎

Tubuh kekar gue masih menindih tubuh indah telanjang Mbak Yuni dan masih terus menggenjotnya dengan keras. Mengangkangi kewanitaannya dengan kejantananku menembus sisi terdalam dirinya sebagai wanita.

Menyerap saripati kenikmatannya sebagai seorang manusia yang ditakdirkan berjenis kelamin betina dengan batang jantanku terus mengasah di pilar rongga vaginanya yang menjepit keras tanpa henti.

Gue menyodok keluar masuk…dia meremas-remas. Begitu seterusnya.

Nikmatnya bercinta beradu kemaluan dengan si cantik menggairahkan Mbak Yuni ini bener-bener sungguh memabukkan.

Mbak Yuni…setengah melotot dengan bibir indahnya menganga.

"Ooohhh....oohhhhhh....."

Air liur nampak di sudut bibirnya dengan erangan lemahnya setelah sekian kali mencapai klimaks dahsyat dalam rentang waktu kusetubuhi nyaris dua jam ini.

Dan gue terus menggenjotnya meski telah beribu kali. Mantap Bro…!

(Mungkin berkat ramuan itu…Candu Asmara Banteng Ketaton….🤩)

Hingga akhirnya seiring genjotanku yang ke sekian kali. Gue hunjamkan kontol besarku dalam-dalam hingga kantong telurku menempel celah silitnya.

"Yyyaaahhhh...!!"
P
ekik erangan merdu Mbak Yuni seketika terlontar dari bibir manisnya saatj ujung gundulku berhasil menembus jauh hingga ke bagian terdalam rongga kelaminnya yang tak pernah dijelajahi siapapun termasuk mantan suaminya.

Jembut lebat gue saling bergesekan dengan belukar jembut Mbak Yuni lalu menyatu rapat tanpa celah.

Gue remas bokong seksinya kuat-kuat sambil mengerang kuat saat melepaskan derita birahi yang terpendam selama sekian lama.

"Ooouuuughhh….KELLLLUUARRR…!!!!

Crooott….jroooot…crooott…crot…crooott…!!!

"….Massss Rooyyy….!!!!!"

"Ooohh...YESSSS….oohhhh...YESSSS…..!!!
Pekik gue saat berejakulasi di dalam tubuh bugilnya yang aduhai.

Crooott.. crooott….!!!

"Hamilahhh…Roro Inten...sayanngkuuu…aahhhhh….!!!

"Jadilah ibu dari anak-anakku…RENGGANISSSS….!!!"
pekik gue begitu histeris bak keedanan tak terkendali.

,"Aaakhhhhh…..aaakhhhh…." jerit Mbak Yuni Kartika ketika merasakan semprotan lahar sperma gue menyirami mulut rahimnya lalu masuk hingga ke dalam-dalamnya.



Mbak Yuni Kartika

Gue hentakan bokong kekarku berulang kali saat berejakulasi begitu nikmat di tubuh telanjang Mbak Yuni yang mengerang-erang saat bersamaan mencapai klimaksnya yang entah kesekian kalinya.

Crooott...crot...

"Oooohhhh.....oooohhhh....."

Vagina sempitnya yang basah kuyup penuh lendir membuih menjepit dan meremas-remas batangku berusaha menghisap mani kentalku untuk terus memenuhi kandungannya menuju telur-telurnya yang sepertinya telah masak siap dibuahi.

"Ehmmmm…ehmmmm….ehmmmmm…."

Crot…. crooott…!

Gue lumat habis bibir tipisnya yang membuka saling berbagi ludah saat detik-detik pembuahan itu berlangsung aman dan lancar di dalam organ seks kami berdua.

Pantat ini terus mengayun maju mendesak selangkangan Mbak Yuni yang mengangkang lebar. Mengejat-ngejat seiring batang gue memompakan mani putih nan kental ke dalam tubuh indahnya.

Lebih dari sepuluh kali gue memancutkan mani. Enak banget rasanya bisa memancut sekian banyak ke dalam tubuh matang dan seksi seorang wanita cantik dewasa dan telanjang.

Pasti lagi-lagi karena ramuan ajaib itu.

Mani kental gue yang melimpah tak mampu ditampung lubang kemaluannya hingga meluber membasahi paha kami berdua.

Sekian saat mencapai klimaks kami berdua masih saling menindih dengan erangan lirih keluar dari bibirku dan Mbak Yuni. Meresapi sisa-sisa orgasme tak terkira lezatnya dari persetubuhan yang "tak lazim".

Gue yang sadar lebih dulu terhenyak saat bangun berdiri dan menyadari siapa yang telah gue gauli barusan.

Dia…dia bukan Roro Inten.

Melainkan pelayan rumahku yang cantik, seksi sekaligus janda muda asal Pas*ruan, Mbak Yuni Kartika.

Gue setengah kaget tak percaya dengan penglihatanku.

Mbak Yuni terlentang bugil tanpa busana dengan muka pucat dan mata terpejam. Mulut mungilnya menganga mengeluarkan desahan halus.

Nafasnya nampak "putus-putus" pertanda dia sudah tak punya daya lagi meski hanya menggerakkan jari kelingkingnya.

Tubuh bugilnya begitu moleh dengan keringat dan mani putih kental gue di sekujur badannya.

Paha mulusnya mengangkang menampakkan belahan celah kemaluannya menganga masih mengeluarkan lendir kental yang tak lain cairan sperma gue dan tak tertampung di rahimnya.

Gue yang telah tersadar serasa panik berharap tak terjadi apapun dengan dirinya.

Hingga akhirnya erangan lirih keluar dari bibir tipisnya hingga membuatku lega bukan main.

"Mas..Mas Rooyyy…" sebuah suara lirih keluar dari sosok molek nan telanjang di depan gue.

"Mbak…Mbak Yuni…"!
…...
"Kamu sadar…Mbak…!!! ucapku dengan gembira.

Sekian diam, kulihat dia tersenyum lelah lalu sebentar berkata.

"Mas Roy begitu perkasa…."
….
"Besok-besok.....Yuni…Yuni pengin lagiii diginiin…sama…Mas Roy…"ucapnya lirih sambil kembali tersenyum manja meski terlihat begitu lelah.

Alamakkkk….kenapa malah begini.

Maksud hati hendak menyetubuhi Roro Inten malahan pelayanku yang seorang janda seksi bernama Mbak Yuni yang jadi sasarannya.

Ini namanya Missed Target…Sob 😁 !!

Usut punya usut ternyata kejadiannya begini Sob.

Seperti biasa saban hari setiap pagi Mbak Yuni yang gue dapuk sebagai pelayan pribadiku selalu membersihkan kamar gue khusus.

Beda dengan beberapa pembantu gue yang lain.

Nah, waktu adegan mesra gue dengan sosok Roro Inten tersebut, tanpa sadar gue pun terbangun dan melihatnya tepat di depan mata.

Entah karena halusinasi atau saking takjubnya akan sosok Rengganis gue seakan melihat Mbak Yuni adalah dirinya.

Lalu terjadilah persetubuhan itu...🤦.

Tapi yah, sudahlah...nasi sudah menjadi bubur.

Gue siap bertanggungjawab bila nanti dirinya sampai hamil gara-garanya.

__________

Sekian hari pun berlalu.

Malam itu gue duduk terpekur di kamar kerja gue sambil menatap layar komputer dengan sesekali asyik menikmati cerahnya langit malam penuh bintang di atap beranda kamarku yang berkaca panoramik.

Meski persetubuhanku dengan Mbak Yuni tak disengaja gegara gue mimpi didatangi Roro Inten, gue masih bisa bernafas lega.

Ini karena waktu itu Mbak Yuni dalam kondisi tidak subur hingga aman dari resiko hamil.

Bukan apa-apa, Bro…

Gue belum kepikiran punya baby. Apalagi, maaf…dari perempuan yang tidak gue cintai sepenuh jiwa.

Meski gue akui, Mbak Yuni seorang janda tapi rasanya masih kerasa enak dan legit banget. Tak kalah dengan para gadis dan wanita pesohor yang pernah kutiduri sebelumnya.

Sesaat gue termenung lalu seutas senyum membayang di sudut bibirku.

"Om Sembilan benua….."
….
"Gue sudah ketemu dia, Om…"
.....
"...gue sudah ketemu sama tokoh rekaan, Om…"

"Roro Inten Ayu Dewi Rengganis….hahhhh…."
…….
"Sungguh, sosoknya bagaikan Dewi ataupun bidadari yang mewujud turun ke langit dunia…."

Berpikir demikian gue pun tersenyum sendiri lalu mengambil secangkir kopi espresso di atas meja.

Sesaat menyeruput gue menghela nafas dengan mata berbinar saat melihat upload video podcast terbaru ketika bersama Om Sembilan Benua telah ditonton 65 juta kali, 250 ribu like dan 20 ribu komentar.

"Gue akan kasih motor Ducati gue ke elu, Om…"

"...terima kasih sudah mau menjadi tamu di podcast gue…"ucapku lalu menyandarkan kepala dengan kedua tanganku.

Gue ambil sehelai kertas gambar yang kupakai melukis tadi tepat di atas meja dimana telah tergurat seraut wajah di sana.

Yah, wajah perempuan yang begitu bikin gue penasaran sekian lama akhirnya nampak di depan mata.

Meski hanya berupa sketsa guratan pensil ala kadarnya setidaknya mendekati paras aslinya yang memang luar biasa ayu dan anggun menganggumkan.

"Roro Inten..." Desah gue seolah begitu merindukannya di dalam relung hati.

Kupandangi lekat goresan wajah itu lalu kupejamkan mata ini untuk sesaat berharap di kemudian hari bisa menjumpai sosok sejatinya di dunia nyata. Ahhhh....





 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd