Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ACKD 2 (By : FigurX)

Boso daerah is debest pokoke, mneh suroboyoan sedep tnan, padahal aku dewe wong tengah tapi nak moco crito sing kentel boso daerah paling demen... Lanjut kan suhu...
 
Boso daerah is debest pokoke, mneh suroboyoan sedep tnan, padahal aku dewe wong tengah tapi nak moco crito sing kentel boso daerah paling demen... Lanjut kan suhu...

Lho sama dong om suhu. Ane aslinya eropa, besar di london. Tapi yo iso boso suroboyoan hehe
 
PART 1 : DARI PADA SAKIT HATI,
LEBIH BAIK SAKIT GIGI

yang jelas namanya sakit ga ada yg enak !!

--------------------------------------------------






SCENE 2, THE BODYGUARD

--------------------------------------




"Sering Pak makan disini?"
ucap Maya saat mereka sedang menikmati paha kentucky besar dan nasi yang masih mengepul panas.

"Kadang-kadang aja sama Pak Dodo. Eh, kamu kok ga dijemput cowokmu makan siang?"
jawab Yosa.
---Kemudian bertanya balik.

"Ah Pak ngeledekin aja...saya kan ga punya cowok!" balas Maya tersipu malu.

"Lho mosok seh (masa sih)?. Cewek secantik kamu kok jomblo iki mustahil haha..."
Yosa tersenyum renyah.

"Saestu Pak (beneran Pak),"
imbuh Maya lagi.
---Yosa lagi-lagi tersenyum menanggapi ucapan Maya.
---"Kalau Bapak, sudah punya ya?" lanjut Maya.

Jika bukan karena Nesa, mungkin Yosa sudah memacari gadis sekantornya tersebut. Siapa yang tidak tertarik pada primadona kantor setelah Nada dan Hajar. Wajah yang cantik, muda, riang, tubuhnya indah semampai, dan memiliki sensualitas yang besar dari rona wajahnya.






Pikiran Yosa kembali melayang, membayangkan cintanya yang tertambat nun jauh di Lampung sana. Akhirnya pikiran Yosa terantuk kembali pada sosok Tyas yang sempat ia berpikir untuk mempoligaminya jika Nesa kelak setuju.

Tapi kenyataan berkata lain. Tyas berubah menuruti amarahnya. Sepertinya ia punya takdir sendiri yang secara natural di filtrasi oleh alam untuk tidak bersama Yosa.

Bayangan Tyas dan Karjo yang tadi melintas dengan wajah dingin kembali mengemuka. Ada firasat aneh sejak Tyas menghubunginya kembali beberapa tempo yang lalu. Ada bayang mimpi buruk yang seolah menghantui Yosa. Tapi firasat tentang apa itu Yosa belum bisa menangkapnya. Setidaknya ia harus selalu siaga mengantisipasi ancaman yang bisa datang kapan saja tanpa ia sadari.

"Pak.. Pakk.. kok diem saja mboten (tidak) dijawab pertanyaan saya..." suara Maya membangunkan Yosa dari lamunannya.

"Ooh iya sori...inget pacarku di Lampung sana. Kangen aku May!" ucap Yosa terbuka. Jujur ia tak mau bermain api lagi.
---Cukup Mita, Tyas, dan Nesa yang sudah mampu merebut hatinya. Selebihnya...tak ingin Yosa memperkeruh keadaannya yang sedang kalut sekarang.

"Wah Bapak sudah ada calon di Lampung rupanya. Buruan dikejar pak. Yang baju merah jangan sampe lolos hahaha!" ucap Maya menjiplak lirik Kasino.
---Kasino asli, bukan Khusna.

"Nah itulah May. Aku lagi mumet...." Yosa menanggapi dan kemudian berlanjut cerita perihal Nesa, Tyas, Karjo, dan semuanya.
---Ada sesuatu hal dalam diri Maya yang membuat Yosa begitu mudah bercerita.
---Sebuah ketulusan, kebaikan. Mirip kebaikan keluarga besar Nada yang sudah mengajaknya bekerja di perusahaan mereka.

"Kalau saran saya sih pak. Bapak buruan lamar si mbak Nesa itu. Masalah Tyas dan lainnya Bapak selow aja, toh juga belum terjadi apa-apa. Tapi tetap waspada Pak,"
Maya yang baru saja mengenalnya lebih dekat ternyata cukup mampu membuat Yosa berpikir.

"Ehmm kamu benar May. Makasih yak,"
wajah Yosa terlihat berbinar yakin pada langkah takdir yang dipilihnya.

"Kalau Dodo belum tunangan, mungkin aku akan suruh dia deketin kamu hahaha. Ya nanti aku carikan temanku yang cocok buat kamu ya May. Biar ada yang nemenin makam siang hahaha!" Yosa kembali tertawa ringan.
---Maya kembali tersipu malu.

Tulit tulitt..

---Handphone Yosa menunjukkan ada panggilan masuk. Muncul nama Sinto gendeng disana.



"Haloo bos..."

"Eh iya ada apa mas?"

"Ngelu ndasku bos (pusing kepalaku bos). Kakehan utang gae maen kertu (kebanyakan hutang buat main kartu). Kapok aku bos, nyesel. Ga mau main lagi aku"

"Lah wes tak kandani (sudah aku bilangin), sampean ga manut!!. Butuh piro gae ngelunasi (butuh berapa buat melunasi)??"

"Halah.. gausah bos. Aku cuma mau mintol. Ga onok (ga ada) lowongan ta nang kantor e pean (di kantor mu)?. Biar aku ada pemasukan buat bayar hutang"

"Hmm.. ngene ae. Utange sampean tak bayarane. Mene lek wes kerjo gapopo cicilen. Jen sampean ga mumet kepikiran utang terus (Gini aja. Utangmu biar aku lunasi. Nanti kalau sudah kerja silahkam dicicil. Biar kamu ga pusing kepikiran hutang terus)"

"Hehe yo seneng ae aku bos. Tapi lowongan e onok ga (ada ga)?"

"Gampang.. mene isuk nango kantor (besok pagi datanglah ke kantor). Tak terno (aku antar) ketemu Dana langsung"

"Wooeh suipp bos. Matur sakalangkoong (terimakasih 'dialek madura')"

"Iyo podo-podo sam"


----------


Pagi itu Sinto sudah dandan necis dengan celana cutbray dan kemeja pres body. Rambutnya ia sisir klimis ke belakang. Elvis Presley kesasar di kota buaya, wkwkwk.

"Wiih mas Sinto rek.. warbiasah,"
sapa Dodo begitu melihat Sinto petita-petiti di halaman halaman kantor.

"Wohh yo mes to ti..tii (ya iyalah). Melamar kerja ya harus rapih," jawab Sinto sambil kembali berkaca menggunakan kaca spion.
---Spion bus yang amba dawa itu.
---Sebentar ia memasukkan kembali kaca spion ke dalam kantong kresek alfamat yang ia jinjing.

"Sttt mas.. gaya klambi ngunu iku lak gayane Dono, Kasino, Indro. Kok malah mok jiplak. Awas dipisuhi engko pean ama Dana hahaha (Stt mas.***ya pakaian seperti itu kan gayanya Dono, Kasino, Indro. Kok kamu tiruin. Hati-hati disemprot nanti sama Dana hahaha),"
Dodo jelas makin terpingkal-pingkal saat melihat Sinto yang sekarang gemetar takut, khawatir tidak diterima kerja.

"Guyoon mas!!"

---"Eh iyo guyon iyak iyak iyak manukmu dikepang.. eh manuk, eh aduh.. jangkrik bos ojok (jangan) ngagetin!!"

---Tepukan Dodo di pundak Sinto bukannya membuat tenang, ternyata malah kumat latahnya. Beberapa teman kerja yang lalu lalang sempat menahan senyum melihat kelatahan Sinto.

"Iyooo soriii!!!"

---"Iyo sori saori saus tiram, eh sori iyo..sorimin pergi ke pasar.. waduh bosss!!!"

---Dodo meminta maaf dengan membentak dan mendelik malah semakin membuat Sinto terkatung-katung dalam dunia latahnya yang tak bertepi. Wkwkwk.

"Eh Do.. ngawur koen (ngawur kamu). Kasihan mas Sinto dong!" Yosa muncul menahan tawa melihat si Elvin latah.

---"Ayo mass!!!"

---"Ayo ayo kita kenthu (kita bergumul).. uh ah uh ah.. jamput bosss!!. Asem kok podo ae (sama saja)!"

---Tarikan Yosa pada tangan Sinto yang dibuat mendadak sukses membuat Sinto latah ke tiga kalinya. Haha.. To Sinto. Preman kok latah.


----------


"Wah tonggoku rek. Yopo kabare sam?!" Dana menyapa saat Sinto dan Yosa memasuki ruang kerjanya.

"Apik (baik) Dan. Eh.. pak bos Dana hehe. Wes jadi bos sekarang rek!!" Sinto yang biasanya santai jika ketemu Dana, sekarang jadi malu-malu kucing karena sekarang Dana bukan lagi penjual gorengan. Dana direktur di kantor tersebut.

"Haisst santai ae sam. Ga usah sungkan gitu talah!!"

---"Eh jare (katanya) Cak Yos pean butuh kerjaan yo?"
ucap Dana.

"Iyoh bos. Kerja sembarang wes. Ngosek jeding (nyuci kamar mandi) yo gapopo," ucap Sinto memelas.

"Iki yang kosong bagian sekuriti. Pak Rebo mengundurkan diri karena malu setelah kejadian penyerangan Nada di kantor lama dulu,"
kata Dana memberikan informasi.

"Wah dadi sekruritiri malah seneng aku bos," tangkap Sinto berbinar.

"Sekuriti.. bukan sekruritiri!!" potong Yosa meluruskan.

"Iyo iku.. Sekuatiri..." lanjut Sinto lagi.

"Halah mbuh wes sakarep (terserah). Kebanyakan mabok sih, jadi konslet gitu!" Yosa merengut kesal.

"Hahaha.. iyo wes mas To.. siap yo jadi Sekuatiri??"
Dana terkekeh.

"Ashiaaap bos komandan peleton," Sinto berteriak girang.
---Dana dan Yosa hanya bisa geleng-geleng melihat Sinto yang roll di lantai beberapa kali meluapkan kebahagiaannya.

"Besok langsung masuk. Sekalian tak jelasno job desc nya. Syaratnya..iku rambut bergadul tolong pean potong cepak!!, oya satu lagi...aku emoh nontok sampean mendem maneh (aku ga mau melihat kamu mabuk lagi), sekali ketahuan...SP3 sampean!!" imbuh Dana memberikan instruksi.
---Sinto manggut-manggut, entah paham, ataukah tremor gara-gara kebanyakan mirasantika hehe..


Sinto melangkah meninggalkan ruangan Dana dengan pringas-pringis (senyum-senyum tengil).


Hatiku gembira riang tak terkira
Mendapat berita dari yang kucinta



---Bait 'Boneka dari India' dinyanyikan Sinto penuh riang. Meski liriknya sepertinya ngaco haha.

"Mas.. mampir ruanganku yo. Totalan hutangmu. Jen ndang isok nyaur (biar bisa segera melunasi)," ucap Yosa yang melangkah di belakang Sinto.
---Sinto sedang joget poco-poco.

"Weiss komendan Sinto, haluuuh!!" Indra muncul di sudut ruangan yang mengarah ke ruanh kerja Yosa.

"Gile lu Ndro!! jadi bos juga sekarang. Manteeeb!"
Sinto tersenyum sumringah melihat mantan anak buahnya yang paling jago karate, sekarang sudah menjadi kepala divisi unit usaha.

"Ndro...iki mas To diterima jadi sekuriti disini. Tolong nanti dipandu ya untuk pembuatan seragam melalui Dira,"
ucap Yosa.

"Wasekkk...kumpul kabeh (kumpul semua) kita di sini. Josss rek," Indra menanggapi ucapan Yosa dengan tak kalah sumringahnya.


----------


"Wes sukses tak transfer nang rekening e sampean. Ndang dibayarno (buruan dibayarkan), jangan dipakai maen kartu lho, awas kalau dipakai yang tidak-tidak, tak udani trus tak culno (aku lepas) di balaikota!!" Yosa mendelik serius.
---Sinto masih saja cengar-cengir.

"Wooh serem e rek. Iyohh ampun bos. Inyong janji ga bakal aneh-aneh lagi," jawab Sinto.

Tokk tok..

---"Pak permisi, berkas design renovasi bangunan untuk PT. Srundeng Eco Pertiwi sudah selesai,"
Maya muncul dari balik pintu.

"Ohiya makasih May...bawa sini aja biar aku lihat dulu,"
Maya melangkah masuk dan menyodorkan beberapa lembar kertas kepada Yosa.

"Yaa Awooh, mbak iki huayuu temen rek (mbak ini cantik banget sih)," Sinto yang duduk di depan Yosa menganga mulutnya.
---Liurnya menetes, membasahi krah baju Elvis-nya.

"Eh iyo May, kenalkan ini mas Sinto. Beliau sekuriti kantor kita mulai besok pagi," ucap Yosa memperkenankan.

Mata keduanya bertemu, saling berjabat tangan.
---Hidung Sinto mengeluarkan darah.
---Jangkrikk..wkwkwk.
---Maya plungkar-plungker, mulat-mulet, malu-malu kucing.

The bodyguard PT. RDG menatap Maya dengan sayu.
---sambil menyeka lelehan darah di hidungnya.

Hari itu Yosa juga sedang menyiapkan berkas pengajuan cuti. Rencananya, dua minggu lagi ia akan bertolak ke Lampung menjemput impiannya.

"Weiii mass.. ngowoh ae rek (menganga aja mulutnya )!!"

---"Aihh iyo iyo, eh iyo..kowah kowoh koyok bedhes..eh bedhes.. haistt....Bosssss!!!"

😂😂


----------


BERSAMBUNG KE NEXT APDET ↪
 
Terakhir diubah:
wah tyas dan karjo berkolaborasi, dah kumpul harusnya karjo bahagia, tujuannya terpenuhi, cuman tyas yang sepertinya memanfaatkan karjo buat membalaskan sakit hatinya ke yosa
Analisanya 👍makasih om.. sering mampir ya
 

Similar threads

Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd