Tiba2, ditlepon adik dia bilang dah nggak tahan dengan suaminya sering berantem ribut komunikasi susah jadi mau cerai
Bingung jadi kakak disatu sisi memang pernah liat mereka "selisih paham" kenapa bilang selisih paham bukan cek-cok ribut / berantem ya karena menurutku cuma selisih paham saja (mirip2 case salah taruh handuk basah yg selesai setelah mama basah)
1. Suami ini kerja berlayar, jadi kerja panjang off juga panjang, istri office worker tp dengan shift
Otomatis gaji pasti beda yg satu standar international yg stau UMR Negri Wakanda
2. Istri dalam position hamil saat dapat jadwal layar jadi hanya nunggu sampai fase nyidam, fase hamil tua, lahiran dan new born kelewatan
3. Base karakter suami - istri dr pengamatan rada beda suami ini mild temper tp ada tendensi manipulatif sementra istrinya hot temper ada tendensi emotional sumbu pendek, usia juga beda suami lebih tua kelahiran 81 awal, istri 94 awal, pendidikan beda,
4. Kenapa bilang "selisih paham" karena
Masalah timbul dengan trigger suami minta laporan penggunaan pemberian duit nafkah
Suami minta laporan keuangan (bener2 laporan dengan bukti2 dan pembukuan macam settlement keuangan yg dilaporkan ke suami)
Istri kenapa kok minta laporan keuangan kn bisa diliat di m banking dan aplikasi
krn saat di tingggal layar kan sendiri jadi belanja2 pakai olshop selama dia proses lahiran smapai fase new born
Argument si istri aku kerja urus anak, kl gitu nggak sempat (akhirnya dibantu istri) kok diminta laporan keuangan, maksudnya buat apa
Nah disinilah selisih paham melebar kemana-mana jadi sering bernatem
Sampai ketemu kata2 dr istri kl gini terms aku nggak bahagia, nggak bisa damai ayo cerai aku nggak sanggup dan si suami malah bilang silahkan tp jangan pakai duitku
Yang adik kandung si istri (Adik perempuan) dan ini fase marahnya yg kl denger nama suami nya saja bad mood seharian
Jadi bingung ini di damaikan sudah susah, dibiarkan gugatan sudah masuk ke pengadilan
Kl pun pengadilan menolak jurang perselisihan nya sudah melebar dan dalam
apakah ada saran suhu suhu disini?
Bingung jadi kakak disatu sisi memang pernah liat mereka "selisih paham" kenapa bilang selisih paham bukan cek-cok ribut / berantem ya karena menurutku cuma selisih paham saja (mirip2 case salah taruh handuk basah yg selesai setelah mama basah)
1. Suami ini kerja berlayar, jadi kerja panjang off juga panjang, istri office worker tp dengan shift
Otomatis gaji pasti beda yg satu standar international yg stau UMR Negri Wakanda
2. Istri dalam position hamil saat dapat jadwal layar jadi hanya nunggu sampai fase nyidam, fase hamil tua, lahiran dan new born kelewatan
3. Base karakter suami - istri dr pengamatan rada beda suami ini mild temper tp ada tendensi manipulatif sementra istrinya hot temper ada tendensi emotional sumbu pendek, usia juga beda suami lebih tua kelahiran 81 awal, istri 94 awal, pendidikan beda,
4. Kenapa bilang "selisih paham" karena
Masalah timbul dengan trigger suami minta laporan penggunaan pemberian duit nafkah
Suami minta laporan keuangan (bener2 laporan dengan bukti2 dan pembukuan macam settlement keuangan yg dilaporkan ke suami)
Istri kenapa kok minta laporan keuangan kn bisa diliat di m banking dan aplikasi
krn saat di tingggal layar kan sendiri jadi belanja2 pakai olshop selama dia proses lahiran smapai fase new born
Argument si istri aku kerja urus anak, kl gitu nggak sempat (akhirnya dibantu istri) kok diminta laporan keuangan, maksudnya buat apa
Nah disinilah selisih paham melebar kemana-mana jadi sering bernatem
Sampai ketemu kata2 dr istri kl gini terms aku nggak bahagia, nggak bisa damai ayo cerai aku nggak sanggup dan si suami malah bilang silahkan tp jangan pakai duitku
Yang adik kandung si istri (Adik perempuan) dan ini fase marahnya yg kl denger nama suami nya saja bad mood seharian
Jadi bingung ini di damaikan sudah susah, dibiarkan gugatan sudah masuk ke pengadilan
Kl pun pengadilan menolak jurang perselisihan nya sudah melebar dan dalam
apakah ada saran suhu suhu disini?