Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhirnya.....

Bimabet
Baca cerita ini bnr2 bikin mupeng sekaligus ngakak.
Serius keren bgt hahaha....
Pinter ne ts bikin cerita.
Harus punya story baru lg dg genre ky gini.
 
Episode yang belum utuh

“Xixixii.......”

“Hiiiissss..... jangan keras-keras.... entar Mas bangun.....”

“Hihihi.... abis cerita Kak Ayu konyol habis sih.... masak gara-gara cek payudara sampai harus ada yang dikorbankan buat cek sperma.... hahahaha.....”

“Huuuuussssss....... tuhkan Mas bangun....”

Obrolan halus, antara sadar dan tidak, sebenarnya sedari tadi sudah masuk dalam pendengarkan. Seolah menjadi bagian bunga tidur. Namun lambat laun suara tawa renyah membangkitkan kesadaranku kembali ke alam nyata.... perlahan aku buka indra penglihatanku. Wulan dan Dik Ayu menyambutnya dengan senyum manis yang mereka miiki.

“Hoahhhhhh......!!!!” Aku mengeliat, meregangkan otot-otot dan menguap panjang, menambah suplai oksigen dalam aliran darahku. Kembali memejam mata, sejenak, mengumpulkan semua kesadaran panca Indra.... menggerakan tubuh untuk duduk nyandar di sandaran ranjang.

LHAAAH!!!

Akukan tadi ketiduran tanpa sempat berpakaian..... waduuuuh.....!!!!

Ehmmmmm.......

Syukur...syukur.... selimutku tersingkap hanya sebatas perut. Pusar sampai mata kaki aman terlindungi...

“Gimana Mas..... sudah enakan badanya...???” tanya Dik Ayu lembut sambil memegang tanganku. Dirabanya ubun-ubun dan dielus.

Aku hanya mengangguk dan tersenyum, nikmatnya punya pacar yang sungguh perhatian.

“Dik Ayu kok tahu kalau mas agak kurang enak badan?” Ganti aku yang mengajukan pertanyaan pada Dik Ayu.

“Tadi di SMS sama ibu. Kok mas malah gag kasih tau kalau sedang sakit sih?!” Jawab dik Ayu dengan nada sedikit protes.

“Mas gag apa kok.... Cuma kecapekan... Besuk juga sudah seger kok.” Kataku sambil menarik Dik Ayu yang berdiri di samping ranjang. Lantas ku kecup keningnya.

“Cie....cie... mesra kali kakak-kakakku ini....” Celoteh Wulan sambil pura-pura menutup mata dengan kedua telapak tanganya.

“Ih.... apa sih kamu itu Dik...,” Dik Ayu menanggapinya dengan wajah bersemu merah.

“Hahahaha.....” Wulan tergelak melihat ekpresi Dik Ayu, sambil berujar, “Eh.... makan dulu gih...Kak Ayu bawa Dimsum kesukaan Kakak lho.....?!”

“Eh iya mas aku tadi mampir beli dimsum lho.... dimakan ya... biar lekas sehat. Kamu sekalian juga Wulan. Kak Ayu beli 4 porsi kok...?!”

“Beres deh Kak.... kalo urusan makan gag usah disuruh dua kali....hehehehe,” Sahut Wulan dengan bercanda. Segera mereka berdua bersama menyiapkan dimsum yang masih terbungkus rapi di atas meja kamar.

Aku hanya tersenyum melihat keakraban mereka berdua.... ehmmmm enaknya tidur dilayani dan ditemani dua bidadari.... hihihi.... terbersit pikiran nakal, kira-kira mereka sadar nggak ya jika dibalik selimutku ini aku tidak memakai apapun....?! Kalau tiba-tiba selimut ini tersingkap dan batang kemaluan nyelonong keluar bagaimana ekspresi mereka bagaimana ya....??? Hihihi... sepertinya pantas di coba... pura-pura nggak sengaja kesingkap sedikit-sedikit, dibuat setengah mengintip... kan asyik.

Busyet dah.... seperti paham dengan apa yang aku pikirkan, batang kemaluan merespon dengan mulai menegang... Justru kini aku yang blingsatan, mencoba menyembunyikan efek tonjolan tenda pramuka dengan sedikit menekuk lututku. Untung kedua bidadariku sedang sibuk menyiapkan dimsum sehingga amanlah posisiku.

I love dimsum..... Belum pernah aku makan dimsum senikmat ini. Dik Ayu yang duduk bersila di ranjang, Wulan yang menyeret kursi agar bisa duduk di samping ranjang, bergantian menyuapiku, disela dengan gurauan mereka berdua. Sungguh aku merasa menjadi laki-laki yang paling beruntung. Apalagi saat aku menimpali gurauan mereka cubitan gemas mendarat di pipi. Dik Ayupun tidak cangkung lagi untuk sesekali mencium pipiku dihadapan Wulan. Bahkan kadang tangannya yang harus mengelus dadaku... yang tanpa disadarinya menyalakan saraf birahiku saat elusannya mengenai puting susuku..... hadeh...deh....

Sesekali aku mencoba membuat gerakan samar agar selimutku tersingkap. Entah mengapa aku tergoda memamerkan batang kemaluanku kepada mereka berdua. Rasa “ingin” itu, dan sentuhan-sentuhan Dik Ayudan Wulan membuat birahiku sungguh-sungguh bangkit.

Namun sayang, Dik Ayu sangat sigap dan waspada. Saat selimut sedikit melorot ke bawah pusar segera di tariknya ke atas, saat selimut tertarik ke atas lutut, segera dia pelorotkan ke bawah. Wulan bukan tidak menyadari kejadian itu, karena tatapan matanya aku pergoki selalu mengamati apa yang Dik Ayu lakukan. Walaupun kemudian menundukan kepala dengan wajah bersemu merah. Hal ini membuat aku menarik kesimpulan bahwa kedua bidadari yang menemaniku makan dimsum tahu dan sadar bahwa ada keterlanjangan dibalik selimutku. Anehnya... begitu aku menyadarinya membuat libidoku justru semakin meningkat..... haduuuuuh..... gawat...***wat....!!!

Tak terasa sudah 2 setengah porsi dimsum yang kami nikmati bersama. Dengan alasan kenyang aku sudahi adegan suap menyuap yang harusnya membuat perutku kenyang, namun nyatanya justru membuatku lapar secara birahi... hiks...hiks...hiks...

Setelah memberesi sisa dimsum Dik Ayu bertanya pada Wulan,”Kamu di kuliah diajari cara mandikan orang sakitkan Dik?”

“Jelas dong Kak. Emang kenapa?” Jawab Wulan.

“Ajari aku dong... Kakakmu ini kayaknya belum mandi deh.... baunya kecut.... hihihi...,” Ujar Dik Ayu dengan santai.... namun sungguh mengejutkan aku.

Aku mau dimandikan.....

DEG....DEG....DEG...DEG...

AKU MAU DIMANDIKAN DIK AYU

OH NO...... NOT AGAINTS......!!!!!

“Serius Kak!!!, Beneran nih!!!,” Tanya Wulan tak percaya.

Dik Ayu menjawab dengan anggukan kepala....

“Eit...eit.... apa pula ini.... aku masih bisa mandi sendiri.... gag perlu dimandikan!!!” Protesku walau sebenarnya berharap meski dengan hati berdebar.

“Sudah mas ikut santai saja. Ayu ingin belajar jadi istri yang bisa merawat suami dengan baik.... Kalau mas menolak, berarti mas membuat Ayu kecewa....,” Kata Dik Ayu beralasan.

Aku hanya bisa diam dan pasrah mendengar penjelasan Dik Ayu.

“Aku ambil Washlap dan air hangat dulu ya Kak....??!!” Celetuk Wulan sambi berjalan meninggalkan kamar.

Akhirnya, hanya menatap langit-langit kamar yang bisa aku lalukan. Menanti.... nasib apa gerangan yang akan aku alami.


sambung ber

mohon ijin sedikit upload.... biar hutang beta kepada agan-agan tidak semakin banyak..... ide sudah muncul bejibun....apa daya kadang masih ada pusing saat berlama di depan laptop.....
Maaf pula jika belum bisa membalas coment2 agan-agan.... terimakasi semangat dan urun idenya...
semoga berkenan
:ampun::ampun::ampun:
 
dimandiin dua bidadari....
antara ini cuma mimpi atau kenyataan yang membuat diabetes.....
lanjutkan mahakaryanya suhu....
:semangat:
 
asseeekkkk,,,, naga2 nya kedepan,,bakal jadi bahan latihan untuk dik ayu mandiin orang sakit,,, dah kebanyang bakal cenut2 ni kontie wkwkwkkwkwk

:konak:


btw,, putri ilang kemana yak,,,
 
Wah ternyata ada 2 update

Ketinggalan nih

Kejaaaar :baca:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd