Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Akhwat dan Syahwat

Status
Please reply by conversation.
Bab 18 : 400 ribu

(Pondok Perak)

Cast :

Hijriana-Ismail-7.jpg

Nama : Hijriana Ismail
Afiliasi : Kesehatan Masyarakat Semester 4
Alamat : Kost Selaras
Status : Wanita Panggilan

Sesampainya di kamar Dandi, jam sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Riana segera melepas jilbab yang ia kenakan dan meletakkannya di atas meja belajar Dandi. Sedangkan Dandi, tampak ke WC setelah sebelumnya ia melucuti celana jeans yang ia kenakan. Rambut hitam sebahu Riana ia biarkan tergerai begitu saja. Ia lalu mengambil HPnya dan berbaring di kasur Dandi. Dandi pun keluar dari toilet dan duduk di tepian kasurnya sembari juga memainkan HPnya. Melihat Dandi yang sedang tak ada kerjaan, Riana lalu bangkit dan memeluk Dandi dari belakangnya.

“Dan. ngentot yuk beb”, ajak Riana frontal kepada Dandi.

“Hmm. Nggak ah Na”, tolak Dandi.

“Kenapa beb? Kamu bosen ya ama aku?”, tanya Riana penasaran.

“Bukan, besok kuliah tahu. Lagian ini juga duah jam berapa”, Danda tetap kekeuh.

“Ya elah. Satu ronde aja ya sayang”, Riana semakin merapatkan tubuhnya ke tubuh Dandi hingga membuat payudaranya merapat di punggung Dandi.

“Daaaan. Aku lagi pengen banget beb”, pinta Riana sekali lagi kepada Dandi.

Namun, di tengah usaha Riana menggoda Dandi, tiba-tiba terdengar suara dari pintu kamar tersebut. Tok Tok Tok. Dandi berdiri dan meninggalkan Riana begitu saja. Dengan malas, ia membuka pintu tersebut dan melihat kak Miswar berdiri di depan pintu.

“Iya, kenapa ya kak?”, tanya Dandi.

“Itu tadi kamu cewek ya Dan?”, tanya kak Miswar kembali.

“Eh, I, iya kak. Itu temenku”, aku Dandi.

“Astaghfirullah. Dandi. Kamu itu calon pengurus UKM dakwah, kok kamu sampai berani bawa cewek ke kostan kamu?”, kak Miswar menginterogasi Dandi.

“Kan nggak ada aturan soal itu kak. Lagian juga teman saya ini tadi kostnya udah tutup”, jelas Dandi.

“Astaghfirullah. Kalau begitu, nanti kalian berduaan tidurnya? Kalian jamin tidak bakal terjadi apa-apa kepada kalian berdua?”, kak Msiwar tak berhenti memberondong Dandi dengan pertanyaan.

“Eh, nggak kok kak. Maksud saya..”, ucapan Dandi terpotong oleh kata-kata kak Miswar yang makin meninggi.

“Dandi, kalau ada cowok sama cewek berduaan di tempat sepi. Yang ketiga itu setan. Kamu bisa mengundang setan Dandi. Sadarlah akh. Nanti terjadi fitnah di kost ini”, nasehat kak Miswar.

“Tapi kak, saya tidak bermaksud apa-apa dengan Riana kak. Saya Cuma mau nampung dia aja di kamar saya. Besok pagi saya antar dia. Saya nggak bakal apa-apain dia kok”, Dandi juga tetap pada pendapatnya.

“Itu tetap tak dapat diterima Dandi. Kamu nanti tetap bakal tidur bareng dengan perempuan itu Dandi”, kak Miswar tak mau kalah. Mendengar ribut-ribut di luar, Irwan yang ada di kamar sebelah ikut keluar dan bergabung dengan kak Miswar dan Dandi.

“Tapi kak, saya bisa jamin kok. Saya nggak bakal apa-apain Riana di dalam”, ujar Dandi mempertahankan posisinya.

“Iya, tapi kamu bisa saja mengundang fitnah di kost kita ini Dandi. Masa kamu sebagai anak UKM dakwah tidak tahu soal hal seperti itu Dandi?”, kak Miswar juga tak mau kalah.

“Kak, tolong lah. Saya masih baru di kost ini. Niat saya juga baik dari pada dia tidur di luar kak”, Jelas Dandi, namun seperti tak diperhatikan oleh kak Miswar. Sedangkan Irwan nampak memperhatikan perdebatan dua orang tersebut. Ia memasang wajah mengerti dengan persoalan yang sedang diperdebatkan Dandi dan kak iswar.

“Dandi. Itu tetap salah. Kamu mau tidur sekamar dengan cewek? Itu sudah melanggar syariat Islam. Masa kamu tidur dengan perempuan yang bukan mahram kamu sih Dandi? Sadar dong Dan”, pinta kak Miswar kepada Dandi.

“Kak, tapi…”, ucapan Dandi terpotong oleh ucapan Irwan yang berusaha menengahi.

“Gini aja kak Miswar, Dandi. Dandi, mau nampung temen ceweknya karena kostnya udah tutup. Tapi, kak Miswar nggak mau Dandi dan temen ceweknya tidur bareng. Niatnya sama-sama baik. Tapi, aku punya solusi nih kak Miswar, Dandi”, jelas Irwan. Nampak kak Miswar dan Dandi memperhatikan tiap inci gerakan mulut Irwan.

“Gimana kalau misalnya teman Dandi nginep aja di kamar Dandi. Tapi Dandinya nginep sama aku aja. Kan temen Dandi nggak tidur bareng Dandi kan kalau begitu?”, tawar Irwan memberikan solusi kepada mereka berdua. Sedangkan kedua orang tersebut nampak mengangguk paham.

“Boleh juga itu ide kamu Wan”, respon kak Miswar mendengar penuturan Irwan.

“Aku sih setuju aja. Kak Miswar sendiri gimana?”, tanya Dandi kepada kak Miswar.

“Hmmm. Ya udah kalau begitu. Kamu ambil barang aja dulu di kamar kamu Dan. Baru pergi ke kamar Irwan”, ujar kak Miswar.

“Iya kak”, respon Dandi.

Dandi pun segera mengambil barang ya ia rasa perlu. Lalu ia memberitahu Riana untuk mengunci pintu kamarnya saja. Riana awalnya memasang wajah kecewa, namun ia menjadi paham setelah Dandi menjelaskan secara rinci. Awalnya, ia menolak untuk berpisah dengan Dandi karena sebenarnya ia sedang ingin ML dengan Dandi. Namun, melihat kak Miswar yang masih menunggu di luar, membuat Riana berpikir kembali dan mempersilakan Dandi untuk tidur di kamar Irwan. Dandi lalu pamit dan menyuruh Riana mengunci kamarnya dari luar. Setelahnya, Dandi menuju kamar Irwan dan kak Miswar juga kembali ke kamarnya.

-Sorry ya Na- Dandidudo

-Nggak apa kok Dan. Lain kali aja ngentotnya- Rianah

-Eh? Maksud kamu gimana Na?- Dandidudedo

-Kan aku tadi udah bilang, kalau aku lagi sange dan pengen ML Dan- Rianah

-Yaaah. Maaf deh kalau begitu Na- Dandidudedo

-Nggak apa kok sayang :*- Rianah

Dandi pun segera mematikan Handphonenya dan bersiap untuk tidur. Sedangkan itu, Irwan justru nampak sedang bersiap-siap untuk keluar. Dengan jeans dilengkapi jersey Arsenal yang menempel di tubuhnya, sepertinya Irwan akan pergi nonton bareng malam tersebut.

“Mau nobar ya Wan?”, tanya Dandi.

“Yoi. Ini ada pertandingan ngelawan Hull City. Nggak ikut nobar lu Dan?”, tanya Irwan melihat temannya tersebut malah bersiap untuk tidur.

“Ya elah, cuma ngelawan Hull doing. Palingan juga entar menang”, ujar Dandi sembari merapikan kasur Irwan.

“Yaaaah. Dasar gooners cupu”, ejek Irwan sembari keluar dari kamarnya.

“Hehehe”, Dandi tertawa saja mendengar umpatan Irwan tersebut.

Dandi pun segera terlelap di dalam tidur. Maklum saja, jika sudah berbaring atau tengkurap, Dandi akan segera terlelap di dalam tidurnya. Apalagi, waktu sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam itu. Sementara itu, di kamar Dandi, Riana sudah hampir terlelap dalam tidurnya. Hingga, tiba-tiba pintu kamar Dandi diketuk oleh seseorang.

Riana yang menyangka itu adalah Dandi segera bergegas menuju pintu. Namun, ketika ia membukanya, alangkah terkejutnya ia ketika yang dilihatnya bukanlah Dandi. Melainkan, pria lain. Dengan cekatan, pria tersebut segera menangkap Riana dan menutup mulut Riana dengan tangannya. Dengan kasar, ia menarik tubuh lemah Riana ke dalam kamar tanpa menutup pintu terlebih dahulu.

“Diam kamu. Jangan teriak-teriak. Aku nggak berniat buat merkosa kamu kok cantik”, ujar lelaki tersebut kepada Riana.

“Aku Cuma pengen ngentot ama kamu. Aku tahu kok kalau kamu itu ayam kampus. Jadi, santai aja, aku nggak main sodok gratis aja”, ujarnya kepada Riana. Sedangkan Riana berusaha meronta melepaskan diri. Ia pun berhasil lepas dari dekapan orang terebut.

“Berani bayar berapa?”, tanya Riana.

“300 ribu”, ujar lelaki itu.

“Kurang”, balas Riana.

“Ya elah. Memek udah longgar juga sok sok dimahalin. 300 aja lah”, ujar lelaki itu menawar.

“Eh, apa kamu bilang? Gini-gini hargaku mahal lho sekali main. Itu mulut dijaga ya”, Riana tidak mau kalah.

“Ya elah. Entar aku panggilin satu kost buat merkosa kamu. Baru kamu tahu rasa”, paksa lelaki itu.

“Eh, ngancem nih kamu? Mau kulaporin Dandi ya kamu. Kurang ajar ya kamu”, Riana mengambil ancang-ancang untuk segera berlari keluar, kebetulan pintu kamar sedang terbuka.

Usaha Riana untuk kabur gagal. Dengan sigap, lelaki tersebut melompat dan menangkap Riana. Kini, posisi mereka adalah Riana ditindih oleh lelaki tersebut. Riana mencoba meronta dan membebaskan diri, namun apa daya, tenaga lelaki tersebut jauh lebih besar dari pada tenaga Riana.

“400 ribu atau aku bakal perkosa kamu”, tawar si lelaki itu dengan tatapan mata yang mengancam Riana.

“I, I, iya”, balas Riana sembari menganggukkan kepala.

“Nah, mantap. Bisa ngentot lonte juga akhirnya”, ujar si lelaki sembari berdiri dan mengunci pintu kamar tersebut dari dalam.

(Sebuah Rumah)

Cast :


2hnak8z.jpg

Nama : Hesti Santoso
Afiliasi : Semester 8 bmbingan dan konseling
Alamat : Sebuah perumahan elit
Status : Pacar Dandi

-Aku udah di depan- Lupakan

Sebuah chat datang dari seseorang yang tidak diketahui namanya tersebut di HP Tias. Dengan malas Tias segera memakai pakaiannya untuk membuka pagar untuk orang tersebut. Di dalam hati, ingin rasanya ia melarikan diri sesegera mungkin dari lelaki tersebut. Sedangkan itu, si lelaki nampak dengan sabar menunggu Tias membuka pagar rumah tersebut. Si lelaki nampak tersenyum sembari memandang mesra ke mata Tias. Sementara itu, kak Tias mencoba membuang wajahnya tidak melihat lelaki tersebut.

“Kamu kenapa sih sayang?”, tanya lelaki itu melihat pola tingkah kak Tias.

“Eh. Kamu jangan panggil sayang ya Rez. Kita tuh cuma mantan. Nggak lebih”, cecar kak Tias kepada lelaki tersebut.

“Aku sayang sama kamu Ti”, ujar kak Reza lagi.

“Udah. Aku punya pacar Rez. Tolong jangan ganggu aku lagi. Kita tuh cerita lama”, aku kak Tias kepada kak Reza.

“Terus kenapa kamu berikan tubuhmu malam itu Ti?”, kak Reza menggugat.

“Aku khilaf Rez. Aku tidak sanggup menahan kesepian”, kak Tias jujur.

“Nah kan. Kalau begitu, kembali lah Ti”, ajak kak Reza lagi.

“Udah. Aku ada pacar Rez. Kamu harus tahu itu”, kak Tias tidak sanggup menahan air matanya yang mulai keluar.

“Siapa lelaki itu Ti?”. Kak Reza tidak tahan untuk tidak bertanya.

“Kamu tak perlu tahu Rez”, tolak kak Tias.

“Siapa Ti? Tanya aku!”, paksa kak Reza lagi.

“Aku tidak mau Rez! Jangan paksa aku”, kak Tias tetap tidak mau.

“Pergi kamu Rez!”, usir kak Tias kepada kak Reza.

“Tapi Ti. Boleh aku sekali saja?”, tanya kak Reza. Kak Tias menggeleng.

“Kalau begitu, maaf Ti”, ujar kak Reza dan segera menubruk tubuh kak Tias.

“Hmmmffff. Haaaffffppphhh.. Hmmffff. Fffffpppttt”, kak Tias tidak mampu mengeluarkan suaranya karena diserang oleh kak Reza dengan liarnya.

Selama beberapa menit, mereka berdua bertahan dalam posisi berciuman. Kak Tias pasrah saja tubuhnya digerayangi oleh kak Reza karena ia sudah tidak sanggup melawan lagi. Ia pasrah saja kemeja yang ia kenakan ditanggalkan paksa oleh Reza hingga melepaskan kancing-kancingnya. Sedangkan kak Reza dengan liarnya menyusu pada toket kak Tias.

“Auuuhhh. Udah Rez. Aaaahh. Aku udah nggak mau lagi Rez. Aaaauuuhh. Uuhhh. Rezzzzaaaahh”, kak Tias meracau menikmati tiap jilatan kak Reza ke toketnya yang sudah mengkilat karena air liur kak Reza.

Tidak berapa lama, kak Reza mengangkat wajahnya dan memandang dalam ke mata kak Tias. Ia mencium dahi kak Tias, lalu berbalik tubuh. Ia pergi meninggalkan kak tias yang masih terkejut dengan perlakuan kak Reza tersebut.

“Reza !”, teriak kak Tias. Namun, tak diindahkan oleh kak Reza. Ia pergi meninggalkan debu. Sedangkan kak Tias, kembali menutup pagar dan hanya bisa menyesali segala hal yang telah terjadi antara dirinya dengan kak Reza. Ia khawatir, jika Dandi tahu tentang hal ini, ia dan Dandi bakal berpisah. Namun, ia tetap berdoa agar Tuhan tetap melindungi dirinya.

(Kost Perak)

Cast :

Hijriana-Ismail-7.jpg

Nama : Hijriana Ismail
Afiliasi : Kesehatan masyarakat semester 4
Alamat : Kost Selaras
Status : Wanita Panggilan

Plok, plok, plok

Terlihat Riana dalam posisi menungging sedang menikmati sodokan dari lelaki tadi. Dengan menggigit bibir bagian bawahnya, ia mencoba untuk tidak mengeluarkan saura desahan kenikmatan sodokan dari lelaki tersebut. Riana hanya mengenakan kemeja putih yang telah dilepas kancingnya, sehingga menampakkan pemandangan gunung kembar indah milik Riana. Sedangkan itu, BH hitam yang tadi dikenakan Riana nampak disampirkan ke atas oleh lelaki tadi. Sedangkan celana jeans serta celana dalam hitam yang dikenakan Riana tadi telah tandas oleh lelai tersebut.

“Ah, uhhh, Memekmu enak banget lonte. Aaaauuuhh”, racau si lelaki sembaru terus menggenjot tubuh Riana dari belakang.

Sesekali, Riana nampak menggelinjangkan tubuhnya ke atas karena sensasi kenikmatan yang menjalar di sekujur tubuhnya. Dengan kepala mendongak ke atas, sesekali nampak Riana hanya memperlihatkan bagian putih matanya saja. Tangan kanan lelaki itu tidak diam saja, ia begitu rajin menggerayangi payudara Riana yang bergoyang mengikuti irama sodokan si lelaki tersebut.

Riana sendiri mendesis seperti ular karena tidak mampu menahan syahwatnya yang sudah memuncak. Tidak berapa lama, ia pun mendorong memeknya ke arah kontol lelaki tersebut sehingga tertancap maksimal di dalam memeknya. Ia lalu menenggelamkan wajahnya ke kasur Dandi untuk menahan teriakan penuh birahinya karena telah mencapai titik klimaks kenikmatannya.

Keringat membasahi leher Riana, sedangkan si lelaki masih terus menyodok memeknya, tidak peduli jika lawan mainnya sekarang sedang terengah-engah dan berusaha mengumpulkan napas. Tubuh Riana begoyang mengikuti irama genjotan si lelaki yang memburu puncak kenikmatannya. Sedangkan Riana sendiri, sesekali terdengar mengeluarkan desahan halus setiap kali kontol si pejantanya malam itu keluar masuk di memeknya.

Tidak berapa lama bertahan di posisi tersebut, akhirnya si lelaki tersebut memuntahkan pejunya ke dalam memek Riana tanpa peduli pesan Riana sebelumnya. Riana sedikit terkejut dengan siraman air mani ke dalam liang kenikmatannya. Namun, ia memilih tidak peduli dan kemudian jatuh di dalam tidur lelapnya. Sedangkan si lelaki memakaikan pakaian pada Riana dan merapikan kembali kasur serta pakaian Riana agat Dandi tidak tahu jika Riana telah digarap olehnya.

Dalam kondisi antara sadar dan lelap, Riana dibangunkan kembali oleh lelaki tersebut. Ia menyuruh Riana untuk mengunci pintu kamar Dandi agar taka da yang curiga dengan apa yang terjadi di kamar tersebut malam ini. Sebuah senyuman terukir di wajah sang lelaki. Sedangkan Riana, kembali terlelap di dalam tidurnya setelah memasukkan uang 400 ribu pemberian si lelaki tadi ke dalam dompetnya.

(Senin, 13 Februari 2017)

-Ruang Kelas Fakultas Psikologi Universitas Sanjaya-

Cast :


Capture-04.png

Nama : Laila Ningrum Ayuningtyas
Afiliasi : Bimbingan dan Konseling Semester 4 dan calon pengurus UKM DKA
Alamat : Kost Selaras
Status : Wanita Panggilan

Terlihat Dandi sedang duduk di depan sebuah kelas. Ia menunggu lala keluar dari ruangan kuliahnya. Kebetulan, hari ini mereka tidak sekelas kuliah. Setelah beberapa lama menunggu, Lala keluar ruangan. Dandi segera menghadang Lala, ia hendak membicarakan sesuatu dengan gadis berkhimar itu.

“Ada apa lagi Dan?”, tanya Lala penasaran.

“Anu La, aku mau ngomong sesuatu. Bisa kita cari tempat dulu nggak?”, tanya Dandi. (Bersambung ke Penyelamatan)
aaaahhhkk ....
nasipmu dan !! dua moment di pecundangi ( ka tias ma riana )
tank u i dandidu na ....
 
Lo tias kok mantannya reza??? Bukannya mantanya tias roni yang kerja dipelayaran, selalu minta ngentot gak pernah dituruti, kenal dandi akhirnya saat ulang tahun,prewinya diberikan ke dandy? disesion 1, sesion 2 ada sedikit gambaran ada main di ti, semua beranggapan si tias, karena mulutrasi si tias, ini kok jadi mantan reza,
Maaf kalau salah, tias pas sama dandy, gak apa2 dandy banyak main, tapi tias jangan, karakter tias setia, banyak tokoh kentu tapi tias kayak e icon cerita ini, sebanyak apapun tokoh disini, tias paling central sama chantika, tapi masih kuat tias, maaf ya hu, xxixiz
sependapat kang !!
kirain cuma aq yg bingung dgn sosok tias ... kok beda !!!
hadeeeww ....
mohon kejelasan na hu !!!!
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Sebenernya kalo mau yg dikurangi mungkin karakter cowo nya hu, kalo karakter cewe nya mah udah biarin aja biar jadi korbanya dandy semua hehehe
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Btw ini cerita versi lain tapi karakter dan lingkungan sama ya hu? Cerita ke 2 ini cenderung agresif dan liar sih, banyak karakter dan baca beberapa komen bilang kurang fokus. Ingetnya thalitha masih jadi korban penculikan n dijadikan budak seks tapi ga boleh colok memek...
 
Sbener e bagus ini cerita tapi semakin ke sini ceritanya di putus putus.. dikit dikit putus.. dikit dikit ganti orang, trus balik lagi.. baru masuk kamar di ganti orang laen balik balik udah slese hmm..
 
Dari semua thread cuma thread ini aja yg bikin Ane bingung, baru ketik beberapa kalimat dah pindah ke sini beberapa kalimat pindah ke sana nanti beberapa kalimat pindah lagi ke yg lain tapi pas di next update jarang sambungan cerita yg sebelum nya
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd