Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Akibat lembur malam

Papapipa

Semprot Kecil
Daftar
12 Jun 2016
Post
63
Like diterima
668
Bimabet
Halo semua kembali hadir cerita orisinil menemani fantasi agan semua.

Musim hujan datang lagi, hampir semua daerah intensitas hujan cukup tinggi, hingga ada beberapa jalan tergenang banjir. Para pekerja pun sulit mencari jalan untuk ke kantor bahkan pulang ketika sore hari.

Saat itu hujan dari pagi terus mengguyur ibukota, di berita di kabarkan beberapa ruas jalan banjir, hal ini membuat para karyawan yang akomodasinya menggunakan angkutan umum dan pribadi pun menjadi sulit. Selain macet tentunya.

Hal ini di alami Oleh Linda, dia bekerja di sebuah bank swasta, akhir bulan Oktober dimana curah hujan begitu besar, membuat Linda sulit untuk pulang. Apalagi di bagian nya harus tutup buku dan mengharuskan dia pulang sedikit agak larut malam.

Linda masih saja duduk di meja kerjanya, dengan beberapa kawan2nya. Namun hal lumrah bagi Linda, dia memang gemar Sekali pulang malam, karena dia memang pulang menggunakan mobil. Sebagai seorang staf keuangan di akhir bulan membuat dia pulang larut malam. Hari itu hujan masih terus mengguyur, jam menunjukkan pukul 9, satu persatu kawan di kantornya sudah pulang, tinggal dia dan Santi kawannya yang masih menemaninya.

“Lin, lu belum pulang?!” Tanya Santi

“Belum San, gW masih buat laporan sedikit lagi buat besok di lapor ke bos nih” ucap Linda sambil mengetik tombol keyboard di meja kerjanya. Sambil mendengarkan lagu2, Linda masih bersemangat mengerjakan tugasnya. Sampai tak terasa hari sudah pukul 11 malam. Santi pamit untuk pulang lebih dulu kepada Linda, karena sudah di jemput pacarnya di loby kantor.

“Lin, gW pulang duluan ya. Bokin dah jemput nih” ucap Santi

“Masih hujan San” jawab Linda

“Gak apa, biarin hujan2 an sama bokin kuyup. Tinggal anget anget deh di kos an hahahaha” ledek Santi karena tau Pacar Linda jauh bekerja nya

“Sialan lu, enak enak. Awas banjir hahahaha”

“Jangan dunk” jawab Linda

“Hehehe, ya udah gW pulang dulu ya. Awas ada setan” ledek Santi

“Anjiiir, kagak ada. Hahahaha” cekikikan mereka saling ledek.

Namun semakin malam semakin dingin hujan pun tak reda, disini lah petaka bagi Linda tak diperkirakan nya. Hampir sebagian lampu sudah mati.

Karena sendiri Linda pun merasa tak ada yg memperhatikan, dg santai ia membuka blazer nya, hanya menggunakan kemeja putih dan rok mini berwarna merah dan menggunakan sandal jepit.

Setelah beberapa jam Linda pun beres2, ia bersiap untuk pulang. Linda berjalan menuju lift tak disangka bertemu dg pak Ipul, seorang satpam tua yang terlihat berkeliling memantau lingkungan kantor.

“Eh mba Linda, baru pulang?!” Sapa pak Ipul berperawakan tua berkisar umur 50 th an, namun tubuh masih kelihatan berotot.

“Ehhh pak Ipul, iya pak biasa akhir bulan lembur” Linda berdiri di depan pintu lift.

Pak ipul membantu menekan tombol turun lift

“Terimakasih pak”

“Sama2 mba, hati2 dijalan. Saya mau cek lagi kedalam” ucap pak ipul sambil terlihat berkomunikasi dg HT nya dg seseorang

Linda nampak letih, namun wajah manis nya tetap menghiasi. Linda berwajah oriental, tubuh kecil tak terlalu kurus berkulit putih dg rambut bergelombang panjang melepas cepolan rambutnya. Ia pulang dg pakaian kerja kemeja putih dan rok mini merah tadi. Hak tinggi mengiring langkahnya. Linda turun dg lift ke lantai basement 2. Setibanya disana suasana sudah sepi dan gelap. Mobil terparkir di pojokan basement tak jauh dari lift tadi. Linda berjalan kearah mobilnya dg menenteng tas kerjanya, sambil sibuk mencari kunci mobil. Linda tak merasa takut karena mungkin sudah terbiasa.

Linda berjalan melewati area gelap menuju mobilnya, sesampainya di samping pintu mobil, Linda yang masih sibuk mencari kunci mobilnya tiba2 mulut nya ada yg mendekap nya. Entah siapa yang membuat Linda kaget dan membuat dia lemas. Seseorang mendekap mulutnya dan dirasakan ada seseorang lain yang memegangi tanganya. Tas nya jatuh di samping mobil. Salah satu Dr mereka mengikat mulutnya dg kain. Linda mencoba berontak melawan, namun sia2, tenaga mereka begitu kuat. Setelah beberapa menit Linda meronta membuat tenaganya yg sudah sisa2 lembur tadi hilang. Sejenak ia pingsan.

Namun dalam kondisi setengah sadar dia merasa tubuhnya di gotong oleh kedua orang tersebut. Dibawanya ke sebuah ruangan di basement itu. Yg dari remang matanya dia melihat dia dimasukkan di sebuah gudang.

Tubuh Linda di taruhnya di sebuah tempat diatas kasur yang sudah usang, namun masih bersih. Dia mencoba untuk membuka matanya, namun kondisi gudang itu pun terasa gelap tak banyak lampu disana. Pada akhirnya Linda berusaha sadar sepenuhnya, ketika tersadar, Linda terduduk di atas kasur dan sekelilingnya terdapat lemari2, arsip dan di penuhi barang2 bekas dan kardus2 arsip. Linda nampak asing dg ruangan itu karena belum pernah sekalipun ketempat itu, dy hanya meyakini bahwa itu adalah sebuah gudang di basement. Mulutnya masih tersumpal dan terikat kain yang bahkan jika ia berteriak pun suaranya tak akan terdengar siapapun. Matanya melihat sekeliling berharap ada HP atau alat yang bisa untuk mempertahankan diri, namun kedua tangannya terborgol. Kakinya pun terikat tali.

Linda semakin khawatir tidak karuan, saat itu Linda masih tegar. Otaknya masih berfikir sampai ada dua sosok di balik kegelapan yang tertawa.

“Hahahaha, tenang aja cantik” ucap laki2 yang bersuara berat

“Mba lindaaaaa, mau kemana?” Ucap salah satu lagi membuat Linda terkejut menyebut namanya. Cahaya di ruangan itu hanya menyoroti area Linda terikat. Hingga semakin lama suara cekikikan mereka semakin mendekat dan Linda semakin gugup. Dan ketika cahaya lampu mulai menerangi wajah mereka begitu terkejutnya Linda.

Ternyata kedua lelaki itu pernah ia lihatnya, laki2 yg bersuara berat itu adalah bang Joni, seorang tukang parkir bertubuh hitam pendek namun kekar dan satunya Asep salah seorang office boy di kantor itu dan masih muda. Linda berumur 27 th memang sudah menjadi incaran mereka. Itu dikarenakan Linda sering memarahi bang Joni si tukang parkir karena mobil Linda yg dulu di parkir luar sering lecet. Dan Linda marah2 kepada Joni, Joni pun merasa sakit hati. Asep hanya diajak oleh Joni.

“Bang ini cewek nya?” Ucap Asep

“Yoi sep, cantik kan?” Ucap Joni sambil tertawa jahat

Asep mendekati Linda, dan membuka penutup mulutnya.

Serentak Linda pun berteriak kencang2. “ tolong tolong tolong” Linda sekuat tenaga berteriak, keringat mulai mengucur dari dahinya dan bibirnya nampak bergetar

“Mau apa kalian?” Ucap Linda masih melawan dg keras

“Mau ap? Eh, asal lu tau ya. Mulut lu tuh yg bikin gW kesel” ucap Joni marah akan perbuatan yg pernah di lakukan Linda kepadanya

“Bangsat lu, mau apa lu Dr gW?” Ucap Linda

“Hahahahaha, di luar hujan mba. GW kedinginan jagain parkir mulu” ucap Joni

“Toloooooong...” teriak kembali Linda berharap ada yg mendengarnya

“Yah elah, mana ada yg denger. Ni basement hahahaha ruangannya kedap suara” ucap Joni lagi

“Hehehe, bang Joni, ni cewek boleh juga. Sayang di ruangan gW isinya tua semua. Ini boleh juga nih” ucap Asep

“Bangsat kalian” umpat Linda

Plaaaak.... tangan kekar Joni menampar pipi Linda hingga memerah, air mata mulai mengucur dari kedua matanya.

“Apa salah gue sama lu bang?” Linda mulai memelas suaranya bergetar

“Pake nanya apa salah lo, mobil lu lecet tapi lu marah2 sama gW dan lapor ke bos gW. Dan gara2 lu gaji gW di potong.” Joni membentak

Suara tangis Linda pecah,

“Yaaah nangis, tapi tambah manis juga” ucap Asep sambil membelai pipi Linda. Linda mencoba menghindari tangan Asep. Namun tangan Asep dg cepat menjambak rambut linda.

“Aarggghhh... ampuun. Maaf in gW bang.” Linda memohon sambil menangis sesenggukan

“Udah mba, gak udah nangis. Bang Joni mau maaf in mba koq..., ya ngga bang?! Hahahahaha” ucap Asep meledek dan tertawa

“Iya bisa bisa, tapi ada syaratnya” ucap Joni sikap mereka mendadak lembut kepada Linda

“A...apa...?! Gw ganti kerugian lu bang. Berapa yg lu minta?” Linda memohon dan mencoba bernegosiasi

“Jiaaaah bayar, Tai. Lu pikir cm pake duit urusan lu beres.” Joni membentak lagi sampai tangis Linda pun berhenti.

“Terus apa?”

“Sep, jelasin” ucap Joni

“Gini mba, kita ini kan lembur. Di luar hujan. Bang Joni sampai lembur2 itu buat nyari uang tambahan karena gaji dy dipotong” ucap Asep lembut namun tangannya mulai membuka kancing kemeja Linda perlahan satu persatu.

“Anjiiing, lu mau apa?” Suara linda bergetar ketakutan dg apa yg sedang Asep lakukan ketika membuka kancing kemejanya.

“Hehehehe, bang Joni gak masalah sama uang dy, dy lembur malam. Tapi kan lembur malam itu dingin. Bang Joni butuh kehangatan. Jadi bang Joni biar semangat cari duit lagi mba” ucap Asep yang terus mempreteli kancing kemejanya sampai terbuka semua. Kini bra putih yang menutupi payudaranya sudah terpampang di hadapan mereka.

“Waw, mulus sep. Boleh juga.” Tawa Joni memandangi payudara Linda yang bulat berukuran 36 B yg menonjol karena tubuhnya yg langsing. Ditariknya kuat2 kemejanya sampai turun ke lengan Linda.

“Jangan bang, jangan”

“Plaaaak,,”sebuah tamparan mendarat lagi di pipi satunya nampak merah dibuatnya oleh Joni

“Jangan apa? Gw kemarin minta maaf dan ampun sama elu aja, lu gak peduli hahahaha” tamparan Joni tadi membuat tubuh Linda jatuh di kasur usang tadi, badan nya sedikit memiting ke kanan, dg wajah tertelungkup di kasur. Suara tangis terus mendera Linda. Sejenak Joni memandang, mendapatinya tato kecil bergambar tribal tepat di punggung bagian tengah.

“Waww, nakal juga nih cewek rupanya. Punya tato jg” ucap Joni mengelus tato Linda

Linda mencoba bangkit menepis sentuhan Joni, dg kembalikan tubuhnya

“Jangaaaan” pinta Linda yg kedua matanya sudah dipenuhi airmata

Joni kemudian mencekik linda dan menariknya membuat tubuh Linda terduduk.

“Heeeh pecun, sekarang lu nikmati balasan dari gW hahahahaha” ucap Joni

Asep kemudian menjambak rambut Linda, menahannya agar tetap terduduk

“Sakiiit,” ucap Linda merasakan kuatnya jambakan Asep

Sedang Joni sibuk melepas celana nya, sampai akhirnya terpampang dihadapan Linda kontol besar hitam dan pendek milik Joni.

“Hahahaha, nih biar gW bungkam mulut lu pake kontol gW, biar gak sembarangan ngomong lagi. Hahahaha.” Joni sambil menjejali ke mulut Linda.

Linda memejamkan mata dan menolehkan wajahnya menghindari kontol Joni. Serta merapatkan bibirnya yg terhias lipstik merahnya.

“Mmm...mmmm...nggga...***k mau” Linda berontak

Joni dg lihat menutup hidung Linda, membuat beberapa detik Linda tak dapat bernafas dan memaksa dia membuka mulutnya. Akhirnya Linda tak kuasa membuka mulutnya, dan di jejalinya kontol besar Joni ke dalam mulutnya.

Aroma khas kontol membuat Linda gelagepan,namun tak dapat lagi menghindar karena setengah batang kontol Joni sudah berada di mulutnya. Asep kemudian membantu menggerakkan kepalanya maju mundur, dg menjambak rambutnya.

“Hahahaha ni hukuman buat lu yg gak bisa jaga mulut pecun...” ucap Joni

Kepala Linda bergerak maju mundur, mengulum kontol besar Joni. Mulutnya terlihat penuh,

Linda masih mencoba untuk berontak, tubuhnya terus melakukan perlawanan, namun kuatnya Asep dan Joni membuat Linda tak dapat berbuat banyak. Kali ini Asep pun menahan Linda dari belakang dg tubuhnya membuat Linda tak lagi mundur. Bahkan kedua tangan Asep mulai aktif meremas kedua bongkah payudara Linda.

Airmata seakan habis, Linda hanya sedikit pasrah menghadapi kelakuan mereka.

Mulut Linda kini depenuhi kontol Joni.

Asep pun dengan cepat melucuti bra Linda, diguntingnya bra Linda sampai putus dan mudah membukanya, Asep memang selalu sedia peralatan di kantongnya.

Payudara putih dan ranum Linda pun menggantung bebas, dan kedua tangan Asep lah yang meremas remas membuat Linda hanya pasrah di buatnya.

Sesekali pentil Linda yang mancung di pilin nya membuat tubuh Linda merinding bergidik dibuatnya, seakan kini tubuhnya tak lagi ingin melawan. Desir darah Linda seperti terpacu, ada rasa tak biasa hadir di dinginnya malam itu atas perlakuan mereka. Mata Linda terpejam, mulutnya disibukkan kontol Joni, tanpa disadari Linda kini pasrah, Joni mencabut kontol dari mulutnya, namun mulut Linda tetap membuka seakan sedang menikmati perlakuan Asep.

“Aahhhhhh,,, jangaaaaaan...” lirih Linda sambil terdengar desahan sesekali.

“Heeeeeyyyyy,, ni pecun doyan lu gituin sep?!” Ucap Joni

“Hahahaha tenang bang, gak ada yg bisa menolak tangan kreatif gW bang” ucap Asep

Tubuh Linda merinding hebat, sesekali gemetar dibuatnya.perasaan Linda kini tak karuan, perlakuan mereka membuat Linda tak dapat berfikir apa2 lagi, hanya dapat merasakan tiap sentuhan tangan2 kasar mereka yang meraba tubuhnya.

Cukup lama mulut Linda di jejali kontol Joni, sehingga lipstiknya yang menghiasi bibirnya kini tersapu, penampilannya pun berantakan. Hampir setengah jam Linda memenuhi mulutnya dg kontol Joni.

“Tuh rasa in, biar tau rasa ni pecun kalo ngomong jangan sembarangan hahahahaha” ucap Joni

“Gantian bang kontol gW juga mau di emut ma nih cewek. Hahahaha...” Asep lalu mengambil posisi, karena dy yg paling muda maka nafsunya masih sangat tinggi, dibukanya celana Asep yang sedari tadi tidak memakai celana dalam. Mencuat lah keluar kontol yg sama besar seperti kontol Joni namun milik Asep jauh lebih panjang. Terbelalak lah mata Linda ketika melihat ukuran kontol Asep dimana pada pangkalnya di tumbuhi bulu lebat,

“Siniiii siniii, emut ya mba hahahaha” Asep menyodorkan. Ke mulut Linda tanpa aba2, Linda hanya lemas menerima perlakuan itu dan Linda dibuat tersedak oleh Asep karena ukuran kontolnya yang panjang merojok tenggorokannya,

“Gleeek gleeek...” dg kasar Asep menjejali mulut Linda dg kontolnya.

Linda benar2 tersedak beberapa detik dan sulit bernafas ketika Asep menahan kontolnya dalam2 sampai ke tenggorokannya. Lalu mencabutnya perlahan...

Terlihat air liur Linda membasahi batang kontol Asep, ketika di cabut nya, Linda pun terbatuk dan seperti mau muntah.

“Uwwekkkkkkk,,, ahhhhhh... ampuun udah bang. Maaf in gW” nafas Linda ternegah2.

Borgol pengikat tangannya dilepas oleh Joni, selama borgol terlepas Linda tak kuasa untuk berontak lagi. Rasanya tenaga nya habis, kakinya lemas. Dia benar2 pasrah.

Terdengar nafasnya yang terengah2...

“GW mau kalian apain lagi” ucap Linda lirih

“Sabar pecun, hahahaha” ucap Joni terus mengintimidasi Linda. Tangannya diikat dan digantung di sebuah tiang yang berada diatas kepalanya.

“GW mau lu apain?!” Tenaga Linda mulai pulih dan mencoba berontak namun telat kedua tangannya sudah terborgol kembali dan kini tubuhnya berdiri tergantung membuat payudaranya bergantung bebas.

“Hahahahaha, anjiiing nih cewek toketnya lumayan juga, “ ucap Joni

“Bang lu kanan gW kiri ya hahahaha” ucap Asep mengambil bagian sebelah kiri payudara Linda

Dengan gemas diremasnya di plintir dan ditarik nya sesekali puting mancungnya. Begitu juga dengan Joni. Keduanya dg buas mempermainkan kedua payudara Linda. Jauh dari itu, ternyata ini adalah titik gspot Linda, semakin mereka memainkan puting Linda semakin Linda merasakan getaran pada tubuhnya, orgasme berkali. Sesekali tubuhnya mengejang, bahkan tanpa ia sadari erangan keluar dari mukutnya.

“Udaaaah,, jangaaan....eeeeergghhhhhhhh....ssshhhhh aahhhhh” desah Linda semakin kuat

Joni dan Asep berhenti sejenak dan saling pandang,

“Bang, ni cewek horny kita mainin pentilnya. Hahahahaha” ucap Asep

“Wah iyak, mainin sep” Joni melanjutkan memilin puting Linda bahkan kedua nya kini menghisap dan menjilati puting Linda. Tubuhnya bereaksi dengan cepat, keringat mulai membasahi tubuh Linda, tubuhnya selalu mengejang ketika orgasme.

“Eerghhhhhhh... udah bang udaaaaah.. “ ucap Linda

“Hahahahaha, enak kan lu, nikmati juga kan lu, dasar pecun!” Umpat Joni penuh nafsu sambil mencubiti puting Linda. Linda benar2 di permainkan.

“Enak kan, bulan enak dunk. Kalo terus kita cubit in nih” ucap Asep mengancam

“I...iya....enaaaaak bang....” ucap Linda tak ada pilihan. Kini payudaranya merah2, sesekali ada bekas cupang an. Mereka tak ragu menampari payudara Linda.

Joni yang kala itu sibuk dengan payudara Linda, tak melihat asep yang mulai membuka resleting rok Linda, ditariknya kuat2 sampai ada bagian yg sobek Dr rok Linda, tersisa kini hanya cd berjenis thong yang hanya menutupi bagian depan memeknya, dan segaris tali menyelip diantara bongkahan pantatnya.

“Woooooooow, paha lu mulus juga ya mba.” Ucap Asep melihat paha putih Linda, dan lagi2 ada sebuah tato menghiasi paha kanan Linda dan Joni yang menjumpai itu.

“Waaaaw, tato lagi. Bener2 pecun nih cewek. Bangsat. Hahahahaha” umpat Joni

“Sep lu periksa ada lagi gak?!” Pinta Joni kepada Asep

Asep dengan sigap mematuhi perintah Joni,

“Oke bang” tangan Joni meraih cd Linda dan menariknya, Linda semakin histeris. Berteriak lah dia sekencang2 nya dg tenaga tersisa

“Aaaaaaaaaaa... jangaaan baaang. Ampuuun.” Teriakan itu pun sia2, kini tubuh Linda sudah bugil, tubuh mulus putih berhias tato bunga di paha, dan tribal di punggungnya kini terekspos,

“Bajingan kalian,” umpat Linda

Asep dan Joni hanya menampari pantat Linda, tubuhnya di putar sehingga membelakangi mereka.

“Hahahahahaha, plaaaaaak plaaaak... bohay banget nih pantat” ucap Joni sesekali meremasnya. Memerah pantat Linda dibuatnya.

“Bang, enak nih di entot sekarang. Gw Pengen ngerasain memek nya hehehehe” ucap Asep

“Ehhhh tar dulu, lu habis gW ya...” ucap Joni

“Ngga...nggaaa, jangan... pliiis...” pinta Linda memohon

“Ah Tai lu pecun, sayang juga body lu bagus begini kalo gak gW rasa in hahahaha” kata Joni

Dipegangnya masing2 kaki Linda oleh mereka, dan mereka mengambil tali kembali untuk mengikatkan kakinya. Sehingga tubuh Linda yang tergantung kini juga kakinya keduanya tergantung tinggi, membuat Linda mengangkangkan kakinya, dengan posisi tergantung. Kini memek Linda terekspos jelas jelas di hadapan mereka.

“Anjiiiiing, sok kuasa lu ya. Gak taunya dah gak perawan lu pecun” umpat Joni terus kepada Linda

“Aduuuuh mba Linda memek lu tembem n bersih juga ya, kira2 mau gak gW entot? Hahahahaha mau lah ya...” ledek Asep

Linda hanya terengah2, tak lagi bisa meladeni ucapan mereka apalagi dengan posisi tubuhnya kini. Joni dg buas menjilati memek Linda , sesekali di ludahinya. Membuat licin dan basah. Lidah kasarnya menyapu tiap inci memek Linda.

“Mmmmhhhhh,,, sshhhhh ahhhhhhh” desah Linda tak tertahankan ketika lidah Joni yg kasar dan tebal menjilati memeknya, satu sisi Asep terus merangsang puting Linda. Tubuh Yang awalnya menolak kini, menerima kenikmatan dari mereka berdua. Desahan Linda semakin menjadi.

“Ehhmmmmm,, sshhh aahhhhhh ampuuun bang” lirih desah Linda

Sesekali jemari Joni mencolok memek Linda, 2 jari terasa sempit.

“Hahahahaha, enak kan. Sekarang gW cobain memek Lu ya. GW entot lu sampai pagi. Hahahaha” ucap Joni sambil menggengam batang kontolnya dan mengarahkan ke memek Linda. Kepala kontol Joni yg besar di arahkan tepat di bibir memek Linda. Terasa sempit.

“Arghhhh ampuun bang, ahhhh pelaaaan pelaaaan, sakiiit bang. Gede banget. Ampuuun” ucap Linda merasakan desakan kepala kontol Joni yang besar nmembelah sempitnya dinding rahimnya.

“Hahaha tenang nanti juga enak”

“Ayo bang buruan, gantian nih. Pengen ngerasain memek. Hahahaha” ucap Asep

Sleeeeep, batang Joni terbenam sepenuhnya di dalam memek Linda. Membuat Linda mengerang.

“Arrrghhhhhhh,, shiiiiit... ampuuun” ucap Linda dalam pikiran dan hatinya, memeknya di entot kontol besar, serasa sesak memek Linda, tak seperti biasa bersama pacarnya.

Joni mulai mengocok memek Linda pelan dan semakin lama semakin keras, membuat suara benturan tubuh mereka.

Plaaak plaaak plaaak,, Joni penuh nafsu menggenjot memek Linda yang sudah basah.

Linda hanya berteriak, mendesah, mengerang dan apapun yang ia lakukan untuk menutupi rasa nikmat dihadapan mereka.

“Arrhhhh arrhhhhh ahhhh ahhhhh,, udaaah hentikan” ucap Linda sambil tubuhnya berguncang2, karena sedang di goyang oleh Joni. Cukup lama sehingga memeknya nampak kemerahan, cairan pun terlihat membasahi area memek Linda.

Joni menghujam keras memek Linda, Asep pun menjejali mulut Linda dg kontolnya. Kini Linda benar2 melayani mereka berdua.

Tak lama Joni pun merasakan ingin mengeluarkan pejunya, Joni mengeluarkan di perut Linda. Crooot crooot cairan putih kental hangat membasahi perut Linda.

“Arggghhh... mantap hahahaha. Sep giliran lu nih.” Ucap Joni

“Oke bang,” ucap Asep langsung memposisikan kontolnya ke arah memek Linda.

Dengan mudah kontol Asep masuk memek Linda dan ditekan nya dalam2 sampai terasa mentok dalam rahim Linda membuat Linda mengerang.

“Arrgghhhhhhh....” desah Linda

“Ahhhhh,, memek lu sempit mba hahahaha” ucap Asep mulai menggenjot Linda.

Tangan Linda yang sudah bebas tanpa ikatan kini hanya berpegangan pada lengan Asep. Matanya terpejam dan mulutnya terbuka.

Plaaak plaaak... “ahhhhhh ahhhhh” Linda trus mendesah saat memeknya di hujam kontol Asep

“Atrghhhhh mba memek lu enak banget.” Ucap Asep sambil menciumi bibirnya. Tubuh Asep menindih tubuh Linda yang sudah penuh keringat. Linda hanya lemas dan pasrah menerima perlakuan Asep. Tubuhnya benar2 menikmati nya.

Cukup lama Asep menghajar memek Linda, sampai akhirnya Asep membagikan tubuh Linda sampai berposisi menungging. Dengan cepat Asep menghajar memek Linda dan dengan posisi doggy kontol Asep melesak lebih dalam. Membuat sesekali Linda berteriak ketika kontol Asep menyentuh dinding rahim Linda.

“Arrgghhhh arrghhhhh,, sshhhhhh ampuuun...” Linda mendesah

Beberapa menit memek Linda di hujam, Asep sesekali meludahi anus Linda. Dan memasukan jari tengahnya.

“Jangaaan, ampuun jangan disitu...” pinta Linda penuh ampun

Namun Asep mengabaikannya jari tengahnya di sodoknya dalam2 ke anusnya. Semakin lama Asep menambah jari telunjuknya sehingga kini 2 jari di dalam lubang anusnya.

Rasa sakit Linda berganti nikmat, rasa tak biasa oleh Linda ketika memek dan anusnya di masuki benda tumpul. Tubuhnya malah mengejang sesekali. Orgasme menjalar di sekujur tubuhnya. Linda menggigit kain yang membungkus kasur yang menjadi tempat ia di gagahi kedua lelaki itu. Linda merasakan kontol Asep di anut dari memeknya. Linda menghela nafas dalam2, dan sejenak mengambil nafas namun disadari Linda, Asep sedang berusaha menganalnya. Kontol besar Asep di telannya kuat2 masuk kedalam anus linda. Linda berusaha menolak dan berontak namun tertahan tangan Asep.

Perlahan kontol Asep masuk anus Linda. Linda berteriak.

“Aargghhhh sakiiit. Jangan disitu aarghhhh” teriak Linda namun Asep tak pedulikan, setengah batang kontol Asep sudah terbenam dalam anus Linda. Asep hanya tertawa

“Hahahahaha,, sempit banget mba pantat lu” Asep mendiamkannya sejenak. Agar lubangnya terbiasa dengan kontol besar Asep.

Perlahan Asep mengocoknya, namun Linda me rasakan nikmat yang tak biasa. Rasa sakit yg dirasakan berubah. Linda kini hanya diam menikmatinya. Rambut Linda di jambaknya oleh Asep. Membuat tubuh Linda kini melengkung dan kepalanya tertarik ke atas. Asep dg kuat menghujam anus linda.

“Arghhhh arghhhh arghhhh....” rintih Linda saat kontol Asep mengaduk lubang anusnya.

Batang kontol Asep merasakan jepitan kuat dinding lubang anus Linda. 15 menit membuat Asep merasakan orgasme yang sudah tak tertahankan. Asep mengeluarkannya di lubang anus Linda.

“Arrgghhhhh... mba gW keluaaarr” erang Asep ketika merasakan dorongan sesuatu yang mau keluar dari kontolnya.

Keluarlah peju Asep di dalam anus Linda. Asep terkulai lemas sehingga tubuhnya merebah diatas punggung Linda yang juga lemas terkapar.

Asep tertidur sejenak, diatas punggung Linda dengan menindih Linda yang terkulai.

“Aahhhhh,, makasih mba. Enak banget memek dan pantat lu” Asep kemudian mencabut kontolnya dan mulai bangkit.

“Hahahahaha, makasih mba” ucap Asep sambil mengenakan bajunya kembali.

“Hahahaha, bagaimana pecun. Rasa in tuh. Yuk sep kita pergi. Biarin nih pecun disini.” Ucap Joni dan pergi bersama Asep meninggalkan Linda yang terkulai lemas penuh peju. Peju Asep mengair dari lubang anusnya. Hampir setengah jam Linda akhirnya mengumpulkan kekuatannya dan mencoba bangkit dan meninggalkan tempat Susan itu. Perlahan Linda menggunakan pakaiannya lagi, namun tanpa pakaian dalam. Karena telah disingkirkan entah kemana oleh kedua lelaki itu. Linda menggunakan kemejanya lagi dan rok nya tanpa pakaian dalam. Dengan jalan terseok, dan merasakan memeknya dan anusnya seperti masih ada kontol di dalamnya. Dengan perasaan hancur Linda berusaha berjalan kearah mobil. Setelah sampai di mobil, cepat2 Linda menyalakan mobil dan mengendarainya pergi dari tempat itu dan pulang. Sesampainya dirumah Linda kembali menangis, di bawah guyuran air shower kamar mandi dia membayangkan kejadian tadi seperti mimpi. Dalam tangisnya ada perasaan yang tak biasa, ada nikmat terselip ketika kejadian itu. Kembali tangan Linda membersihkan memeknya sambil memainkan klotorisnya. Ambil bermasturbasi Linda melupakan penyesalan tadi.

Keesokannya sikap Linda berubah total menjadi ramah kepada setiap orang bahkan sampai ketemu kedua lelaki itu. Dia urungkan niat melaporkan mereka, karena ia sadari saat ketemu Asep di parkiran. Asep menunjukkan photo bugil Linda dan photo2 ketika dia di gagahi joni.

Tak lama akhirnya Linda resign Dr perusahaan itu. Dan Linda berhasil keluar dari sana tanpa sepengetahuan mereka.
 
Ndak di jadikan budak seks zaaa fotonya buat ngancem
 
Wah cerita baru lagi. genrenya jg KBB. hot :genit:
Ane demen nih ceritanya. :jempol:
Lanjutkan hu
 
Perkosaan, cewek kantoran, full pemaksaan dan gak jadi suka sama suka, mantep sekali ini suhu cerpen nya sesuai selera hahahah.

Ditunggu karya selanjutnya
 
Bimabet
Satu kata untuk cerita ini : Mantap! :mantap:
Penceritaan cara pemaksaannya bagus. Dan Linda juga akhirnya malah terangsang memikirkan diperkosa begitu.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd