Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Akibat males ronda

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Baru slesai ngetik, ntar malam akan scepatnya di post.... mhon maaf sedikit terlambat suhu, kmaren2 agak blank gk dapet inspirasi buat nulis, jadi baru bisa dislesaiin skrang. :ampun:
terima kasih infonya suhu
 
DIBALIK SEMUA KESENANGAN (BAPAK-BAPAK) Bag. 2







Sebelumnya, mang aceng nulai berani memanfaatkan senjata yang dia miliki berupa video dan gambar persenggamaan Sinta dan Jeny tempo malam hari ketika mereka di eksekusi di pos ronda, sinta sangat kaget ketika tahu kalau kejadian itu sampe di rekam dan di foto, terlihat dalam video saat ketika Sinta sedang asik menggoyangkan pinggulnya dalam posisi WoT, terlihat sinta benar benar menikmatinya saat itu, begitu pun dengan Jeny dia tidak menyangka kalau saat itu Boim merekam semua adegan yang mereka berdua lakukan di atas ranjang di dalam kamar Jeny dan tomi, bahkan saat kondisi tertidur Boim merekam semua bagian tubuh Jeny dalam kondisi bugil, semua lekuk tubuh Jeny direkam baik oleh Boim, bahkan sampai bagian detail kecil seperti bentuk memek beserta bagian rekahan memeknya di rekam sempurna oleh Boim. mang aceng mengancam akan membagikan video dan foto tersebut ke grup WA komplek, yang jelas saja membuat Sinta dan Jeny berada dalam pilihan yang sulit antara melayani nafsu bejat mang aceng, atau membiarkan video dan foto tersebut tersebar dan menjadi konsumsi publik.



https://www.imagebam.com/view/ME5RLIX][/URL]



Apem Jeny



Disaat Sinta sudah pasrah dan lebih memilih menikmati batang besar yang sekarang sedang menghujam memeknya dalam dalam, kini Sinta dalam posisi Wot dimana mang aceng duduk santai di atas sofa sebari memainkan toked sinta, dan di atas nya ada Sinta yang sedang asik menggoyangkan bokongnya saling berhadapan, lalu tiba tiba dari arah pintu “APA APAAN KALIAN!?” terdengar suara seseorang sedikit berteriak sebari menggebrak pintu rumah Jeny. Mang Aceng, Sinta dan jeny pun sangat kaget melihat ada seseorang yang memergoki mereka yang sedang asik berbuat mesum, Karena kaget Sinta justru malah menghujamkan kontol mang aceng dalam dalam sebari memeluk erat mang aceng, dan Jeny yang sebelumnya sedang asik colmek malah reflek menutupi memek dan tokednya dengan tangan tanpa kepikiran untuk berpakaian kembali. “Waduuuuh, beuuuuh ternyata.... si montok isrti nya si ujang lagi asik menggenjot kang sayur langganan ibu ibu komplek, dan apa lagi ini? Istri tomi si pelaut... malah lagi asik colmek... kesepian yah De’ butuh kontol ya?” Ujar pria yang tadi yang ternyata adalah Jamal dan Ucup yang merasa curiga karena melihat ada gerobak sayur mang aceng terparkir di depan rumah Jeny tapi tidak ada pemiliknya. Dan kebetulan juga Rumah Ucup memang berada tepat disamping Jeny, sehingga dia pun sempat melihat mang Aceng memasuki pekarangan Jeny.







“Gimana nih Cup, kita apakan para pelaku mesum ini, mau kita arak sambil telanjang aja ke rumah Rt?” ujar Jamal, “jangan kang tolong jangan....” ujar Jeny memelas sebari mulai menangis karena ketakutan, “saya.... saya bisa jelasin kang” ujar mang aceng yang juga ikut ketakutan, sementara sinta sama sekali tidak berkomentar apa apa, dia sangat ketakutan dan justru malah makin erat memeluk mang Aceng. “apa yang perlu dijelasin, ini semua udah jelas kan” ujar Jamal dengan nada lebih tenang tapi masih tetap mengintimidasi. Jamal pun terlihat berbisik dengan Ucup. Lalu kemudia Jamal menghampiri Sinta yang masih berada diatas mang Aceng, ditepaknya bokong Sinta yang montok, “angkat cepat, udah kepergok juga masih aja itu kontol di tancepin... doyan ya!?” ujar jamal. “ampun kaang saya tidak bermaksu...” PLAAAK belum sempat Sinta menyelesaiakn ucapannya jamal sudah kembali menepuk bokong Sinta, “udah angkat... jangan ngeyel kamu, udah ketangkep basah juga” ujar Jamal sebari sedikit meninggikan suaranya. Masih dalam posisi yang sama Sinta lalu mengangkat bokong nya, kontol mang aceng pun terlepas, kini Sinta dalam posisi sedikit menungging di atas sofa dengan tangan masih memegangi pundak mang Aceng, terlihat kontol mang Aceng yang tadi berdiri tegak sekarang mulai lempes karena ketakutan sudah tertangkap basah sedang mesum di rumah warga.



PLAAAK, Jamal kembali penampar pantat Sinta, kini sedikit lebih keras. “Aaaach...” lirih Sinta saat bokongnya di tampar Jamal. “Sudah keluar belum kamu Ceng?” tanya Jamal. “belum kang belum, ini baru mulai belum sampe Crot ko, neng Jeny juga belum sempat saya apa apain” ujar aceng dengan nada masih ketakutan, bagaimanapun mang Aceng tau kalau Jamal cukup punya power di komplek ini. “waduuuuh, jadi istri si pelaut juga mau digarap, luar biasa kamu ceng” ujar Jamal. “Coba kita lihat dulu si montok Sinta ini” kata jamal melanjutkan sebari tanganya mulai merabai bokong sinta, terus mengarah tengah menelusuri bokong sinta sampe kebawah tepat ke memek sinta, diraba nya apem sinta yang tembem berbulu tipis itu. Terasa memek sinta sudah sangat becek dan sejurus kemudia kedua jari jamal sudah menerobos masuk kedalam belahan memek Sinta. “eeungh.. mmmph...” pekik sinta sebari menutup mata merasakan 2 jari Jamal sudah masuk kedalam memeknya. Memek Sinta saat ini sedang sangat sensitif karena nafsunya yang mulai bangkit tadi. Sehingga baru 2 jari saja sudah membuatnya merasa nikmat. Jeny yang melihat itu hanya bisa menyaksikan tanpa bisa berbuat apa apa, sementara Ucup yang tadi menghampiri Jeny sedikit teralihkan fokusnya pada Sinta.







Jamal lalu mulai sedikit menggerakan jari nya di dalam memek sinta, seperti sedang mencari seuatu jamal mengaduk aduk jarinya didalam memek sinta. Sinta yang tidak tahan mulai sedikit mengoyangkan pinggulnya. “binal juga rupanya istri si ujang ini, baru di giniin aja udah gak nahan... coba liat cup udah becek banget ini hahaha” ujar Jamal sebari mulai mengeluarkan jari jarinya dari memek sinta, kini dengan kedua tanganya jamal merekahkan bibir memek sinta, memperliahtkan bagian dalam memeknya yang sudah sangat becek, dari Posisi jeny dan Ucup mereka bisa lihat dengan jelas lubang kenikmatan milik sinta, hanya saja reaksi berbeda diraskan keduanya, Ucup yang menyaksikan itu jelas tidak bisa melepaskan pandangannya dari memek sinta, kontolnya pun mulai bereaksi dibalik kolornya. Sementara Jeny yang menyaksikan itu merasa kasihan tapi juga bingung, Jeny belum tau bagai mana Sinta tadi bisa langsung saja melumat kontol mang aceng, apakah teh sinta di ancam atau tidak dan kalo memang itu terpaksa, kenapa memeknya bisa sebasah itu dan bahkan di akhir tadi sinta sempat menggoyang mang aceng di atas sofa seperti sangat menaikmatinya, begitulah yang terlintas di pikiran jeny.



“wah parah sih ini si ujang, punya bini memeknya montok gitu malah di biarin keliaran gitu aja, sampe sampe bisa di jebol kang sayur komplek, rugi.. rugi...” ujar Ucup yang mulai meremas kontolnya sendiri dibalik celananya, “bukan rugi lagi ini mah, bloon aja itu mah cup” timpal jamal yang lalu mulai kembali menyodokan kedua jarinya kedalam memek sinta, kali ini dengan sedikit lebih kasar Jamal mengocok memek Sinta dengan kedua jarinya. Sinta pun kembali mendesah dan mulai memnggoyangkan pantatnya lagi berusaha mengimbangi kocokan jamal, “kalo masih pengen kenapa gak bilang cantik” ujar Jamal yang terus saja mengocok memek sinta. Sementara itu Ucup yang tadi fokusnya terlaihkan kini mulai kembali melirik Jeny, Jika diperhatiakn Tubuh Jeny juga sebetulnya tidak kalah montok dan cantik dengan sinta hanya usia saja yang jadi pembeda mereka. “heh sekarang kamu istri si pelaut, sini saya mau cek juga, turunin tangan kamu cepat” ujar Ucup sedikit membentak Jeny untuk mengintimidasi dan kini posisinya berjongkok di depan Jeny. “jangan kang jangaan... saya belum di apa apain ko sama mang aceng, ampun kang jangaan” ujar Jeny memelas, “udah berisik... jangan melawan kamu, mau saya arak kamu keliling komplek sambil telanjang gini... mau kamu!?” bentak ucup yang mulai berusaha menyingkirkan tangan Jeny yang sedari tadi menutupi memeknya, “nggak kang, jangaaan... ampuun kang” ujar Jeny yang mulai melemah, tanganya kini berhasil diturunkan oleh ucup, terpampanglah dengan jelas memek sinta yang masih imut imut ala penganten baru, memek Jeny memang masih terlihat sangat rapet dengan bulu2 yang tercukur habis, “wah udah mah penganten baru, jarang dipake juga kayanya nih memek, masih sempit banget nih kliatanya, rugi banget kamu tomi, punya barang bagus gini malah di tinggal tinggal” ujar ucup mengomentari memek jeny. “halaaaah mana ada rugi, barang gituan mah banyak di atas kapal juga” timpal jamal yang tiba tiba ikut berkomentar, “masa sih mal!? Di atas kapal ada ceweknya juga emang?” ujar Ucup penasaran sebari tanganya mulai merabai memeknya Jeny, menelusuri garis lurus pada memeknya Jeny, dan secara perlahan salah satu jarinya mulai menerobos masuk kedalam memek Jeny, “aaach, aduuh” desah Jeny saat jari Ucup mulai masuk kedalam memeknya, “wah disini juga sama mal, udah basah banget” ujar ucup sebari jari nya terus dia keluar masukan kedalam memek Jeny. Desahan makin intens keluar dari bibir Jeny, colmeknya yang tadi sempat terganggu kini serasa dilanjut lagi.



Sinta pun lalu di turunkan dari pangkuan Aceng, saat sinta berdiri jamal sekilas melihat tubuh sinta yang montok dengan jelas dari arah depan, lekukan tubuh sinta benar benar membuat jamal tegang. Jamal pun lalu menghampiri sinta yang masih berdiri ketakukan tapi sama sekali tidak berusaha menutupi ketelanjangannya, sebentar dia perhatikan tubuh sinta dari depan, lalu tangan jamal mulai melingkar kearah pinggul sinta, diremasnya kedua bongkahan pantat sinta yang mulus dan besar, dengan perlahan mulai mengecup leher sinta, sebari terus meremasi pantat sinta, jamal sangat tertarik dengan tubuh sinta, terutama bokongnya yang seksi, kedua bongkahan bulat itu terus dia mainkan di remas dan sesekali di cubit manja, sementara diatas, mulut jamal mulai menelusuri telingan sinta, jamal kecup dan gigit gigit manja daun telingan sinta, sementara sinta sendiri karena memang sudah mulai horny sebelumnya kini menjadi semakin panas akibat ulah jamal, “mmmmch, ssch.. mmch” desisan penuh nafsu mulai keluar dari bibir sinta, sebari memejamkan mata, meresapi setiap kecupan di lehernya terus secara bertahap naik ketelinga, lalu secara perlahan bibir jamal mulai mendekati bibir sinta, dikecupnya bibir sinta perlahan, tanpa jamal duga justru sinta cukup agresip disini, sinta mulia melumat bibir jamal, diajulurkan lidahnya memancing lidah jamal, kini mereka benar benar saling berpagutan, saling melumat, beradu lidah.





Disaat itu Aceng masih terduduk diam di sofa, menyaksikan kedua wanita cantik sedang di cumbu bapak bapak komplek, kedua apem tembem dengan bongkaha payudara yang bulat dan besar yang harusnya dia nikmati sepuasnya hari ini kini harus dia relakan kepada Jamal dan Ucup, dia lihat sinta kini sedang dipeluk jamal sebari berciuman saling melumat sebari tangan jamal terus saja meremas bokong sinta, sedangkan Jeny kini sudah di dudukan di sofa 1 orang, kakinya di angkat dan di buka lebar memperlihatkan bibir memek yang masih berwarna pink cerah, yang sebentar lagi akan di sapu lidah ucup yang mulai bersiap menjilati memek jeny. “aaaach jangan digituiiin... geli aaaach, ach udaa...ah” desah Jeny sebari terus menggeliat merasakan sapuan lidah ucup, tidak bisa Jeny pungkiri apa yang ucup lakukan benar benar terasa geli tapi ada nikmat nikmatnya gitu. Tangan ucup mulai meremasi payudara Jeny yang lumayan cukup montok, diremasnya kedua payudara Jeny, tidak luput dimainkan juga puting Jeny, dia plintir plintir dan cubit keras puting Jeny. Kembali ke jamal, kini dia selesai berciuman, jamal kini duduk di sofa di sebelah aceng, celananya sudah dia turunkan memperlihatkan kontolnya yang berdiri tegak, dengan sinta yang berlutut tepat di antara paha Jamal, dengan sedikit kode kode jamal meminta sinta untuk memegang dan mulai mnejlati kontolnya.



“astaga besar banget, ini bahkan lebih besar dari punya mang aceng, apa benda ini bisa muat ke memek aku” pikir sinta dalam hati saat pertama kali menyaksikan kontol jamal, benda panjang dan besar itu mulai sinta remas, sinta kocok sebentar kontol Jamal, dan lalu mulai memasukan kontol jamal kedalam mulutnya, pertama sinta kecup lubang kencing jamal, di telusurinya kontol terebut oleh bibir sinta, dia kecup perlahan, meresapi aroma kontol jamal yang jusrtu malah membuatnya semakin horny. Biar gak nganggur jamal pun lalu memberikan hape nya pada aceng dan mulai menyuruhnya merekam setiap adegan yang dia lihat saat ini. Kini sinta benar benar sudah pasrah dan lebih ingin mencicipi batang besar menerobos masuk kedalam memeknya. Puas mengoral jamal, sinta kini mulai naik keatas pangkuan jamal sama seperti posisinya dengan mang aceng tadi, setelah dirasa palkon jamal sudah dalam posisi yang pas di anatar celah memeknya, sinta mulai menurunkan bokongnya, kontol jamal pun mulai menembus memek sinta, “eeeughhhh.. besar banget a kontoolnyaaaa ach” ucap sinta yang baru menerima batang besar masuk menjebol memeknya, karena dirasa masih ngilu, sinta tidak langsung menaik turunkan bokongnya, di resapinya telebih dulu batang kontol itu, setelah dirasa cukup sinta mulai menggenjot kontol jamal, perlahan naik turun dari yang awalnya perlahan kini mulai semakain kencang, sinta mulai menikmati kontol jamal, kedua payudara sinta pun mulai dimainkan oleh jamal, sebari terus menggenjot diatas, payudara sinta terus berguncang hebat menggoda jamal untuk mulai menjamahnya. Kedua tangan jamal meremas payudara sinta, kedua jempol jamal memainkan puting milik sinta, seperti sedang meainkan analog stick. Sinta benar benar sudah dibuat lupa daratan dia bahkan lupa kalau awalnya dia sangat terpaksa karena takut akan ancaman aceng, tapi sekarang!? Dia sendiri yang ingin merasakan sensasi lebih dari pisang ambon yang dia selalu dambakan.



Sementara itu Jeny, masih di posisi yang sama dari sebelumnya, bedanya kini ucup sudah memposisikan kontolnya tepat di belahan memek Jeny, hanya perlu sedikit dorongan kecil, benda panjang keras itu akan masuk kedalam memek Jeny, aceng yang sedar tadi hanya menyaksikan sebari terus merekam mulai kembali bernafsu, bedanya kini dia lebih ingin menyentuh Jeny, melihat sinta yang pasrah dan justru menikmati malah membuat aceng tidak begitu membuat aceng bernafsu lagi, tapi melihat Jeny yang sedari tadi meronta, berusaha menolak dan seakan tidak sudi akan disetubuhi malah membuat aceng makin bernafsu, terpintas dipikiranya ingin sekali dia tukar posisi dengan ucup, menyetunuhi Jeny dengan paksa, membuatnya menjerit sakit nikmat, saat aceng terbawa lamunannya, saat bersamaan itu benar benar terjadi pada Jeny, ucup mulai menggenjot jeny, seperti orang lapar, ucup terus saja menghujamkan kontolnya dengan kasar, Jeny yang kembali merasakan benda tumpul besar masuk kedalam memeknya, masih belum terbiasa, masih ada rasa perih di memeknya, walaupun sensasi nikmatnya mulai dia rasakan pelahan seperti dia colmek tadi. Ucup memang suka bermain kasar dan itu pula lah yang membuat mbak Yuni ketagihan di jamah oleh ucup. Karena dirasa posisi yang kurang nyaman, ucup pun menangku Jeny dengan kontol masih menancap di memek Jeny, dia bawa Jeny kedalam kamar nya, tempat yang harusnya untuk tomi menjamah istrinya. Jeny pun lalu di baringkan telentang di kasur, air mata mulai mengalir membasahi pipi Jeny, dia tidak sangka akan kembali di setubuhi di ranjang milik tomi suaminya.



Ucup mulai naik keatas tubuh Jeny, melihat Jeny yang menangis ucup seakan tidak peduli, yang ada dia semakin bernafsu, di lumatnya bibir mungil Jeny, dia paksa lidahnya masuk kedalam mulut Jeny, rontaan dan penolakan Jeny seakan malah menjadi bahan bakar untuk ucup menjadi semakin semakin bernafsu, kedua tangan jeny kini di pegang erat oleh ucup dia tahan kedua tangan itu di atas kepala Jeny, sebari mulutnya terus menelusuri wajah jeny, terus turun sampe ke leher, tanda merah pun mulai bermunculan di leher Jeny, dan secara perlahan terus menyebar ke payudara Jeny, di mulai dari payudara kanan sampe kekiri, tanda tanda itu terus di buat oleh ucup sampe pada puncaknya bibir ucup sampa di puncak payudara jeny, dengan puting yang masih merah muda, ucup hisap puting itu kuat kuat, lidahnya mulai bermain memutar puting Jeny, secara bergantian kiri dan kanan di lumat habis oleh ucup, dan kembali kehidangan utama apem tembem milik Jeny, kaki Jeny kembali dibuka lebar, memperlihatkan bibir merah muda memek Jeny, terlihat sangat basah disana, walaupun Jeny terus meronta, tubuhnya tidak bisa berbohong, dia menikmati setiap perlakukan ucup, bahkan tanpa dia sadari sendiri tubuhnya mulai menantikan kembali digenjot oleh ucup. Ucup pun kembali menyetubuhi Jeny, dengan posisi yang lebih nyaman ucup semakin kasar menggenjit Jeny, perlawanan jeny pun mulai melemah, kini dia hanya bisa menggeleng gelengka kepalanya seperti ingin menolak, tapi bibir manisnya jusrtu malah mengeluarkan desahan desahan nikmat setiap kali kontol ucup menghujam memeknya dengan keras.



Sementara di ruang tamu, sinta kini ditelentangkan diatas sofa, jamal lalu sedikit memiringkan tubuh sinta, mengangkat salah satu kakinya, dan kembali jamal menghujamkan kontolya kedalam memek sinta. Ini adalah salah satu posisi kesukaan Jamal, dengan posisi ini dia bisa menikmati semuanya, menikmati bongkahan bokong sinta yang semok, sekaligus dapat melihat ekspresi wajah sinta yang sedang menikmati setiap sodokan kontol jamal di memeknya. Terus menerus di genjot oleh jamal, sinta pun mulai merasakan sesuatu di memeknya, sensai yang belum pernah ia rasakan selama berhubungan badan bersama suaminya, iya... sensai saat memeknya mulai merasa seperti ingin pipis, sensasi nikmat yang kembali dia rasakan, dirasakan oleh jamal cengkraman memek sinta mulai semakin mengencang, “keluarin aja teh, nikmati aja, gak usah di tahan tahan” ucap jamal yang mulia meningkatkan genjotanya, “aa teruss a, aku pengen pip... piiii..... aaaaaach” tubuh sinta sedikit mengejang, dirasakan oleh jamal kontolnya seperti di siram di dalam memek sinta, jamal memberi waktu untuk sinta mengatur nafas. Tubuh sinta pun kembali di telentangkan dengan salah satu kakinya masih jamal tahan sementar kali yang lain menjuntai kebawah. Dengan kontol jamal yang masih bersarang di memek sinta, jamal kecup bibir manis sinta yang masih tersengal sengal, “sekarang gantian ya teh” ujar jamal sebari kembali mulai menyetubuhi sinta, berselang beberapa menit dari orgasme sinta, jamal mulai merasakan hendak orgasme, sudah sampe ujung tanpa di tahan tahan lagi, diakeluarkan semua cairan kentalnya langsung menyembur kedalam rahim sinta. Sinta yang lemas sama sekali tidak berontak ataupun melawan saat jamal menanamkan benih bayi didalam rahimnya.





“aaach kaaaang tahaaa....n aku mau pip... piiiiiis. Aaaach” jerit Jeny yang mendapat orgasmenya tetapi ucup sama sekali tidak membiarkan Jeny beristirahat, ucup terus mengenjot tubuh Jeny, seakan dia ingin segera menyusul Jeny, dan benar saja hanya berselang 2 3 menit, ucup menghujamkan kontolnya dalam dalam dan melepaskan ribuan benih calon penerusnya didalam memek Jeny. Sinta dan Jeny kini terbaring lemas di tempatnya masing masing, mereka berpikir mungkin ini sudha berakhir, tapi jusrtu salah, 2 batang kontol lagi menanti untuk ikut menikmati lubang kenikmatan mereka, dan sekarang mereka sudah ada tepat di depan pintu rumah Jeny. Ya benar... itu adalah rohmat dan Jono yang sebelumnya sudah di kabarin oleh jamal untuk ikut bergabung bersama mereka menikmati apem segar milik jeny dan si bohay sinta. Rohmat dan Jono pun dipersilahkan masuk oleh jamal, mereka langsung kaget saat melihat si jilbab bohay sinta yang selalu jadi perbincangan bapa bapak saat ini sedang terlantang lemah diatas sofa dalam kondisi telanjang bulat, di hiasi lelehan sperma di sela sela memeknya. “kalian nikmati aja dulu si jilbab bohay ini, saya mau ikut yang di dalem dulu, gak usah sungkan sungkan nikmati aja sepuasnya, dia milik kita sekarang” ujar jamal mempersilahkan jono dan rohmat menikmati sinta.



https://www.imagebam.com/view/ME5RLIZ][/URL]



Bu RT



Sementar di luar rumah Jeny. “itu Mas Jono sama kang rohmat mau apa ya ko masuk rumahnya Teh Jeny, mana jendelanya tertutup semau, lalu ini mang aceng kemana lagi ko cuma ada gerobaknya aja” ujar bu Rt yang memang sengaja mencari mang aceng karena ada yang mau dia beli, sampe tanpa sengaja dia melihat Jono dan rohmat masik kedalam rumah Jeny. Karena curiga dan penasaran Bu Rt pun mencoba mendekati Jendela Jeny dan hendak mengintip apa yang akan dilakukan rohmat dan jono didalam rumah teh Jeny. Sementara jamal mulai mengintrogasi Aceng, dia penasaran bagai nana kang sayur si bujang lapuk jelek bisa ngewe si jilbab bohay sinta, dan nelanjangin istri si pelaut Jeny dalam waktu bersamaan, karena terdesak aceng pun menceritakan semua yang terjadi pada Jeny dan sinta saat kemarin malam meronda bersama kelompok Pak RT, diperlihatkan pula foto foto yang tadi sempat dipakai aceng untuk memeras sinta dan Jeny. Dari pengakuan aceng ini lah yang akhirnya memberi inspirasi pada jamal dan kawan kawan untuk melakukan hal yang sama dengan apk RT CS, sampe terjadinya kejadian cepirit di pos ronda.



Kita tinggalkan dulu mereka dan Bu RT yang tiba tiba lututnya lemas setelah melihat apa yang terjadi didalam rumah Jeny melalui sela jendela yang tidak tertutup gorden. Kembali kewaktu saat ini, beberapa hari pasca kejadian cepirit di pos ronda. Pak RT dan bang Robert menyambangi salah satu rumah warga, TOK TOK TOK pakee.... bukan bukan yang itu, Tok tok tok “permisi teh... ada oang di rumah?” ujar pak rt mengetuk pintu, “iya sebentar” terdengar suara lirih wanita dari dalam, pintu rumah pun terbuka, terlihatlah wanita cantik bercadar dibalik pintu tersebut, “eh pak Rt, bang robert, ada apa ya pak tumben kesini?” tanya wanita tersebut yang tidak lain adalah shifa, beberapa hari setelah kejadian dirinya di kerjain jamal dan kawan kawan sampe terjadi kejadian cepirit di pos ronda shifa benar benar masih trauma dan takut, dia terus saja mengurung diri di rumah dan belum berani kelur, suaminya sempat bertanya kenapa, tapi jelas shifa tidak mungkin menceritakan kejadian tersebut di pad suaminya. “maaf teh ganggu, ada hal penting yang harus saya bicarakan, boleh saya masuk dulu teh?” ujar pak rt berusaha seramah mungkin tapi tetap dengan nada yang dibuat serius. “duh maaf pak, suami saya sedang tidak ada di rumah, jadi saya gak bisa mempersilahkan pak Rt dan bang robrt masuk, takut jadi fitnah, mungkin pak rt bisa kesini lagi sore kalo suami saya udah pulang” ujar shifa berusaha menolak, “oh saya paham teh, tapi kami kesini kebetulan bukan mau bertemu suami teteh, melainkan memang sengaja mau bertemu teh shifa” ujar pak rt. DEG shifa sedikit kaget dengan maksud kedatangan pak rt, “mau bicara sama saya? Ada apa ya pak, mungkin bisa di bicarakan disini aja pak, di luar, silahkan duduk dulu aja pak” ujar shifa yang mulai merasa hawatir dengan apa yang mau pak rt sampaikan. “wah saya rasa teh shifa, gak bakalan suka kalo saya bahas ini du luar, tapi okelah” pak rt pun mulai duduk di teras rumah shifa yang memang ada tersedia bangku tamu disana, di ikuti bang robert yang ikut duduk, “ gini aja teh biar gak bertele tele langsung aja” ujar pak rt sebari menyodorkan hp nya yang sedang memutar video. Shifa benar benar panik dengan agak ragu dia raih hp pak rt. “BROOOOOT, pret preeet... BROOT” suara tersebut tiba tiba terdengar dari hp pak rt yang sedang memutar video, yang tidak lain adalah kejadian saat shifa cepirit di pos ronda. Shifa tiba tiba terduduk lemas setelah menyaksikan video tersebut ada di hp pak RT. “bagaimana pak rt punya rekaman tersebut, apa itu dari kang jamal, apa mereka menyebarkan videonya” ucap shifa dalam hati, pikiranya mulai kalut dia takut kalo video itu sampe keyahuan suaminya. “masih untung suami ibu tidak ada saat ini, kalo dia ada dan melihat itu, entah apa yang akan terjadi” ujar pak RT, “tolong jangan pak, jangan sampai suami saya tau” ujar shifa memohon pada pak RT, “masih mau bicarain ini disini? Atau kita pindah ke dalam” tanya pak RT singkat. “oke pak oke, kita bahas ini di dalam, tapi tolong sebelum masuk perhatikan dulu sekitar jangan sampai ada orang lihat” ucap shifa, pikiranya mulai kalut dan tidak bisa fokus.



Apa yang akan terjadi dengan Bu RT setelah mengintip di rumah Jeny, dan apa yang akan dilakukan Pak RT pada shifa? Tunggu update selanjutnya.
 
Cerita baru, suasana baru dan fantasi baru, semoga bisa menghibur dann jadi bahan yang mantap. Selamat membaca :Peace:

YANG MALES RONDA

Prolog

“Pak Adi kemana?”

“gak ada dia gak pernah ikut ronda, dia kan kerja di luar kota, balik seminggu sekali”

“Lalu Pak Tomi?”

“dia pelaut, pulang 3 bulan sekali”

“Si Ujang?”

“kerja shift malam, gak bisa katanya”

“halah, kalo pas kerja pagi dia alesan terlalu kecapean tetap aja gak ikut ronda”

“Pak Amir?”

“beliau sudah meninggal seminggu yang lalu pak”

“eeeeh,.. lupa saya”

“Kalo Pak Aldi ini?”

“dia alergi angin malam pak, dulu pernah sekali ikut langsung bentol bentol besar, semenjak itu gak pernah ikut lagi”

“waduh jadi 5 orang ini gak pernah ikut ronda ya!? Gimana nih gak bener ini”

“sebenarnya bukan cuma mereka pak, ada beberapa lagi yang sering mangkir, misal pak Jono, Bang Herman, Mas Miun dan ada beberapa lagi, banyak kalo di sebutin pak”





Sekilas percakapan bapak bapak yang sedang meronda malam di salah satu komplek perumahan di pinggiran kota bandung, kebetulan saat itu ada pak RT yang ikut menemani ronda bersama 3 orang yang hadir, yang seharusnya adalah 8 orang/ malam. Walaupun pada prakteknya sedari awal jadwal di buat tidak pernah sampe 5 orang untuk setiap malam nya. Berbagai hal dan alasan selalu di jadikan alat buat mangkir, walaupun mereka yang mangkir tetap mematuhi kewajiban mereka dengan cara menggantinnya dengan uang kopi sebesar 30rb/orang. Karena kondisi itu pula lah yang membuat Pak Rt harus selalu ikut ronda tiap malam walaupun tidak sampe tuntas, tapi sudah cukup untuk sekedar menambah personel.



Komplek perumahan tersebut memang belum lama di bangun dan baru tersedia 3 blok saja, lokasinya yang juga cukup jauh dari pemukiman sekitar memaksa mereka untuk membuat tim ronda sendiri. Akan tetapi kondisi warga nya yang ogah ogahan buat ronda memaksa mereka yang masih rajin untuk kerja ekstra. Kegiatan ronda ini sendiri awalnya di lakukan karena sebelumnya sering terjadi insiden kehilangan barang atau pencurian di komplek tersebut. Pak Rt pun mengeluhkan terkait kondisi warganya yang malas. Dia bahkan sampe harus cekcok sama istrinya hanya karena kurang pelukan di malam hari karena Pak Rt selalu terpaksa ikut meronda.



“Kalo terus di biarkan seperti ini, kita yang repot pak, mereka enak enakan tidur di rumah kita yang gempor disini” ujar pak Bambang salah satu peronda yang hadir malam itu. “Nah bener itu, hanya karena mereka udah bayar 30rb mereka udah merasa ikut berpartisipasi, bilang nya udah ada uang kopi lah, uang rokok lah. Lama lama kita yang diabetes kebanyakan ngopi” timpal Mas Mul yang juga salah satu peronda yang hadir. “beuh, lagi lagi mereka cuma kasih duit duit duit, di kira kita gak punya duit apa, padahal ini kan buat keamanan mereka sendiri, sekali sekali boleh lah kalo seperti ini sama aja seperti mereka membayar kita buat ronda jagain mereka yang lagi bobo nenen sama istri istrinya, sedangkan kita kedinginan disini, tau sendiri lah kota bandung ini udaranya” ujar bang Robert kesal. Mereka berempat terus saja mengeluhkan masalah ronda tersebut sampe pada akhirnya tercetus lah ideu ideu liar.



“kalo terus di biarkan seperti ini mereka akan makin ke enakan, ada yang punya solusi?” ujar Pak Rt, semua yang ada di sana tampak merenung, dan tiba tiba lampu menyala di atas kepala bang Robet. “saya ada ide nih” ujar bang robet memecah keheningan dengan gaya bicara khas orang medan. “wah ideu apa pak coba di utarakan siapa bisa kita terapain” ujar pak Rt. “jadi gini pak gimana kalo ada yang berhalangan hadir buat ronda, atau gak bisa datang, biar istri/anak mereka yang gantiin!?” ujar bang robert antusias. “waduuuuh” serentak bapak bapak yang lain kaget dengan ideu bang robert. “wah kalo anak sih mungkin aja bisa pak, tapi kalo istri apa mereka mau?” ujar bambang ragu. “dan lagi di komplek kita ini yang punya anak laki cukup dewasa buat ronda, cuma pak Dedi galon. Yang lainya masih pada kecil kecil, tau sendiri kebanyakan yang tinggal disini sama kaya bang robert pengantin baru yang baru punya anak 3-5 taunan. Ada juga kang Bahri anak nya udah remaja tapi anak gadis, mana mau dia” ujar mas Mul. “iyah pak ideu itu terlalu absurd, saya gak yakin mereka setuju” timpal Pak Rt. “tenang dulu bapak bapak, ide ini justru adalah sebagai bentuk ancaman halus, gamblang nya kalo kalian gak mau ronda yang serahin istri istri kalian, dengan keadaan sepeti itu mereka akan di hadapkan sama pilihan sulit, anatara memaksakan diri ikut meronda, atau merelakan istri istri mereka ikut ronda” ujar bang robet menjelaskan.



“okelah katakan kan kalo ternyata mereka benar benar tidak bisa hadir, karena sedang kerja atau berada diluar kota, itu berarti istri istri mereka mau tidak mau yang mesti gantiin, masalahnya buat apa juga pak, para ibu ibu itu ikut ronda, kalo ada malingpun emangnya mereka bisa ikut ngejar?” ujar pak Rt. “waduh pak Rt ini jangan naif lah, justru kalo memang situasinya seperti itu, itu akan jadi ke untungan buat kita pak” ujar bang robert dengan senyum aneh nya. “keuntungan?” ujar mereka bertiga pak Rt, mas mul dan pak bambang kebingungan. “jadi gini bapak bapak.......................”. bang robert pun menjelaskan dengan nada sedikit berbisik maksud terselubung dari ideu nya itu, setelah mendengar penjelasan bang robet para bapak bapak tersebut serempak menjawab. “SETUJU” mas Mul, Pak Rt, dan Pak Bambang menjawab dengan kompak.



Singkat cerita rapat warga pun di adakan di rumah pak Rt, ideu gila bang robert pun di utarakan dengan penyampaian yang baik dari Pak Rt sehingga dapat menutupi maksud terselubung dari ideu gila tersebut. Akan tetapi wlaupun di sampaikan dengan bahasa sebaik mungkin, penolakan keras justru di datang dari para warga yang ironisnya justru dari mereka mereka yang malas ronda. Terutama dari pak ujang yang paling vokal menolak dengan tegas ideu tersebut, jelas saja dia rela kalo istrinya harus ikut ronda, istri pak ujang ini memang terbilang wanita yang lumayan cantik, asli mojang bandung. Mendengar hal itu Pak robert pun ikut angkat bicara “kalo emang kalean tidak setuju ya udah kita bubarin aja kegiatan ronda ini, jangan mau enaknya doang kita yang babak belur, jangan karena sudah ngasih uang kalian sudah bisa bebas dari tanggung jawab. Sudah bubarin aja kegiatan rondanya, biar maling kembali kliaran disini, yang dulu kehilangan motor siapa sampe minta di buatkan jadwal ronda” ujar bang Robert dengan nada tinggi khas orang medan yang juga secara tidak langsung menyindir pak ujang dan dulu pernah kehilangan sepeda motor di rumahnya. Hal itu pula lah yang kemudian mencetuskan ideu di buatkannya jadwal ronda.



Pak Ujang yang mendengar itu hanya bisa terdiam, jelas dia sadar betul kalo sampe kegiatan ronda ini di bubarkan, motor yang baru dia beli kemarin akan kembali was was takut di gondol maling. Penolakan lain pun datang dari para istri yang suaminya kerja di luar kota, “bagai mana dengan kami pak yang suaminya kerja di luar kota, itu berarti kita harus selalu ikut ronda menggantikan suami suami kita. Masalahnya, apa yang bisa kita lakukan kalo memang kita harus ikut meronda, mau lari ngejar maling pun gak seberapa kencang” ujar salah seorang wanita yang suaminya memang kerja diluar kota dan jarang pulang di ikuti riuh para ibu ibu lain yang merasa dalam kondisi yang sama. “tenang ibu ibu jadi gini, khusus untuk ibu ibu yang berpartisipasi dalam meronda, kita beri kebijakan, itu maksimal hanya sampe jang 12 malam saja. Ada pun yang perlu ibu lakukan, ya hanya sebatas ikut saja, kumpul di pos ronda, kalaupun nanti nya ada maling atau apa pun itu, ibu ibu tidak perlu ikut lari, biar untuk bagian itu tetap urusan laki laki. Jadi yang saya harapkan disini ya ibu ibu ini minimalnya berperan ikut membantu mengawasi sekitar, berparti sipasi mewakili kehadiran suaminya, menyiapkan snack / kopi, ya seperti itu aja bu, biar yang ronda makin ramai sehingga maling pun akan berpikir 2 kali kalo mau beraksi, coba bayangin kalo yang jaga cuma 2 orang. 3 orang, maling juga pasti akan lebih berani melancarkan aksinya disini. Mohon pengertianya aja” ujar Pak Rt cukup panjang menjelaskan.



Setelah debat yang cukup alot, kesepakatan pun akhirnya tercapai, para warga setuju dan aturan baru ini akan mulai di laksanakan malam ini juga. Apa yang akan terjadi dengan para istri saat ronda nanti?? apa maksud terselubung dari ide Pak Robert??



nantikan kelanjutanya, kalo ramai peminat di usahakan update secepatnya. :ampun:
Entah ini real ato bukan..
kebijakan ini pernah diterapkan jg di desa saya,krn didaerah saya waktu awal pandemi ramai sekali aksi pencurian dan perampokan.
dan Alhamdulillah saya dapet dampak "enaknya" :lol:

Jadi pengen buat cerita yg mirip2 treadnya suhu @Vianz_28
:pandaketawa:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd