Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku Ari

L33tsupah4x0r

Suka Semprot
Daftar
1 Dec 2019
Post
20
Like diterima
160
Bimabet
Prolog.​

"eh.. pelanin han.. itu depan ada apaan"
Ucapku saat melihat sebuah motor metik yang di kendarai seorang wanita terpaksa berhenti karena di pepet mobil mini bus berwarna hitam.

Saat ini sekitar jam setengah 11 malam. Aku dan temanku reihan sedang dalam perjalanan pulang dari kampus melalui sebuah jalanan yang biasa di kenal dengan singkatan BKT.

Mendengar ucapanku, reihan langsung mengurangi kecepatan motor.

Motor dan mobil yang berada di depan kami berhenti, tiba - tiba aku dapat melihat dua orang turun dari mobil lalu berjalan menuju wanita yang mengendarai motor.

"Ett itu mau di apain"
Ucap reihan.

Sedetik kemudian aku dapat mendengar wanita yang mengendarai motor seperti panik dan mulai berteriak saat kedua pria yang turun dari mobil sudah berada tepat di hadapannya.

"Tolongg!"
Suara teriakan wanita tersebut jelas terdengar oleh kami berdua.

"Samperin han buru!"
Ucapku tergesa - gesa mendengar teriakan sang wanita.

Seorang pria yang turun dari mobil langsung bergerak ke belakang sang wanita. Tangan kiri pria tersebut merangkul pundak dan leher wanita tersebut.

Sang wanita terlihat semakin panik, teriakannya semakin jelas.

Baru saja reihan hendak menarik gas motor. Tiba - tiba kami berdua melihat sebuah benda yang membuat reihan tak jadi menarik gas motornya.

Pria yang tangan kirinya sedang merangkul wanita itu terlihat jelas mengeluarkan sebuah benda dari kantong jaketnya, sebuah benda yang dapat terlihat jelas berbentuk seperti sebuah senjata api.

Pria tersebut mengarahkan pistol di tangan kanannya ke arah leher sang wanita. Sang wanita masih sempat melawan, namun beberapa detik kemudian akhirnya ia terdiam menyadari kondisinya.

"Ri, gimana ini?"
Tanya reihan kepadaku, tangannya masih menempel pada stang motor.

Sebenarnya aku sangat ingin untuk membantu wanita tersebut, namun jujur nyaliku sedikit menciut saat melihat senjata api yang mungkin dapat mencabut nyawa wanita itu kapanpun juga.

"Matiin mesin aja dulu han, ngeri lampu motor keliatan"
Ucapku.

Reihan dengan cepat menggerakan tangan kanannya meraih kunci motor lalu diputar sehingga motor sepenuhnya mati.

Aku dan reihan hanya terdiam menyaksikan kejadian di depan.

Pria yang merangkul sang wanita terlihat dengan keras menarik leher sang wanita memaksanya untuk turun dari motor.

Sementara pria yang satunya lagi memegangi stang motor dari depan. Wanita itu terpaksa turun dari motor mengikuti tarikan di lehernya.

Akhirnya sang wanita sudah sepenuhnya turun dari motor, badan bagian belakang wanita itu menempel pada badan bagian depan sang pria yang masih menempelkan pistol di leher sang wanita.

Motor sang wanita langsung di naikin oleh pria yang satunya. Secepat kilat pria tersebut langsung menarik gas motor wanita tersebut meninggalkan pemiliknya.

Pria yang masih terus merangkul sang wanita, dengan kasar langsung menarik sang wanita berjalan ke arah mobil. Lalu pria tersebut melangkah masuk ke mobil sambil terus menarik sang wanita.

Sang wanita hanya dapat terus berteriak disaat badannya ditarik ke dalam mobil. Tepat sebelum ia tertarik masuk, aku sempat dapat melihat wajah sang wanita, ia juga sepertinya melihat ke arahku.

Jantungku berdegub saat menyadari bahwa mata kami sempat saling bertemu.

Ia menatapku sambil terus berteriak minta tolong. Namun sepersekian detik kemudian wanita tersebut sudah sepenuhnya masuk ke dalam mobil.

Pintu mobil di tutup dengan keras. Tanpa menunggu, mobil tersebut langsung mulai berjalan meninggalkan aku dan reihan.

"Ri, gimana ini njir?!!"
Ucap reihan panik menyadari apa yang baru saja kami saksikan.

Sebuah penculikan yang terjadi tepat di depan mata kami berdua.

"Ikutin yok"
Jawabku mengajak reihan.

Reihan sedikit memutarkan kepalanya agar dapat melihat wajahku.

"Yakin lu?"
Tanya reihan.

Aku menggerakan pandanganku ke arah reihan. Wajahnya tampak panik dan bingung. Aku kembali melihat ke depan menyaksikan mobil tersebut sudah lumayan jauh.

"Buru udeh...jangan make lampu"
Balasku sambil menepuk pundak reihan agar segera mengikuti mobil tersebut.

Reihan dengan segera menggerakan tangan kanannya ke arah kunci motor untuk kembali menghidupkan mesin. Mesin menyala, reihan langsung menarik gas motor dan melaju mengikuti mobil tersebut.

Mobil tersebut berjalan dengan kecepatan sedang. Aku dan reihan mengikutinya sambil terus menjaga jarak.

"Ri, jangan nekat ri ya...beceng itu tadi njir"
Ucap reihan ditengah - tengah pengejaran kami.

"Iye, gua juga ngeri"
Jawabku jujur.

Aku dan reihan terus mengikuti mobil tersebut. Hingga akhirnya mobil tersebut berhenti di area bkt yang terdapat beberapa bangunan seperti gudang dipinggirnya.

"Disini aje han, gausah deket-deket"
Ucapku mengingatkan reihan.

Kami berhenti cukup jauh dari bangunan tersebut. Tiba - tiba ada sekelompok orang yang keluar dari dalam gudang dan berjalan menghampiri mobil.

Pintu mobil terbuka. Sang wanita di tarik keluar oleh sekelompok orang yang berada di luar mobil. Sang wanita terlihat terus berusaha memberontak, namun aku sama sekali tidak dapat mendengar teriakannya.

Mengetahui kondisi sang wanita. Aku dengan segera melihat ke arah reihan yang masih dengan serius melihat ke arah gudang.

"Han"
Panggilku setengah berbisik.

Reihan memutarkan kepalanya melihat ke arahku.

"Kantor polisi dimane?"
Tanyaku.

Reihan tak menjawab, ia hanya menganggukan kepalanya lalu kembali meraih stang motor. Reihan dengan segera kembali menyalakan motor lalu menarik gas menuju kantor polisi.

Sesampainya di kantor polisi. Aku dan reihan dengan segera melaporkan kejadian barusan.

Namun satu hal yang menjengkelkan, sang polisi malah menyuruh kami seluruh kejadian barusan juga menanyai kami perihal hal - hal yang menurutku tidak penting.

Setelah selesai menceritakan kronologi kejadian barusan. Sang polisi menyuruh kami untuk bersabar dan menunggu personil lainnya datang..

"Astaga pak. Cepetan lahh!"
Ucapku mengeluh saat dimintai untuk menunggu.

Saat ini aku sedang duduk disebuah kursi bersebrangan sebuah meja dengan polisi di depanku. Sementara reihan duduk di kursi kayu panjang yang berada di belakangku.

"Sabar yah mas. Kita ga boleh gegabah, apalagi mas liat sendiri bahwa ada indikasi mereka memiliki senjata api... Mas silahkan minum dulu, sebentar lagi personil akan segera tiba"
Ucap sang polisi mencoba menenangkanku sambil menyuguhkan sebuah air mineral dalam kemasan gelas plastik ke depanku.

Aku hanya dapat menggelengkan kepala mendengar ucapannya.

Setelah beberapa saat menunggu. Tiba - tiba aku dapat mendengar pintu yang berada di belakangku terbuka.

Aku melihat kebelakang. Seorang pria berbadan tegap dengan banyak aksesoris kepolisian sedang berdiri percis di depan pintu.

"Semua anggota sudah siap untuk berangkat pak!"
Ucap polisi tersebut tegas.

Polisi yang berada di seberang mejaku berdiri lalu berjalan mengitari meja sehingga kini ia berada di sampingku.

"Mas ari dan temannya silahkan istirahat disini sebentar, saya yang akan bertanggung jawab mengenai keselamatan korban"
Ucap polisi tersebut.

Aku hanya bisa pasrah dan menganggukan kepala. Polisi tersebut lalu berjalan menjauhiku menuju ke arah pintu.

Setelah kedua polisi tersebut pergi meninggalkan kami berdua. Aku melihat ke arah reihan yang masih duduk di kursi kayu.

"Gimana ri?"
Tanya reihan saat mata kami berdua saling bertatapan.

"Yamau gimana lagi"
Jawabku sambil berdiri dari kursi lalu berjalan menuju pintu.

Aku melihat ke arah jam yang berada di dalam ruangan. Jam setengah 12.

Entah berapa lama aku dan reihan menunggu, aku sempat menghabiskan beberapa batang rokok untuk mengusir rasa jenuhku. Beberapa polisi yang berjaga juga sempat memberikan beberapa suguhan makanan ringan untuk kami berdua sembari beberapa saat mengajak kami mengobrol mengenai kejadian


Tiba - tiba aku mendengar dua tiga buah mesin mobil berhenti di area parkiran. Aku dengan segera berjalan keluar ruangan, aku melihat dua buah mobil polisi baru saja terparkir dan ada sebuah mobil lagi. Sebuah mini bus hitam, mobil yang aku masih ingat betul merupakan mobil yang digunakan dalam penculikan tadi.

Banyak orang langsung turun dari ketiga mobil tersebut. Lima orang di antaranya terlihat tidak berbaju dan tangannya terborgol ke belakang. Kelima orang yang terborgol tersebut langsung di suruh berjongkok di area sekitar mobil.

Aku masih berdiri di depan pintu bersama reihan. Lalu tiba - tiba aku melihat seorang polisi tampak merangkul seorang wanita yang sedang menggunakan celana panjang jeans ketat dengan jaket polisi sebagai atasannya.

Wanita tersebut terus melihat ke bawah, wajahnya terlihat sangat letih, matanya membengkak, pipinya masih terus di basahi air mata.

Peralahan gadis tersebut berjalan dibantu oleh seorang polisi ke arahku. Menyadari hal tersebut, aku dan reihan dengan segera menyingkir dari pintu.

Gadis tersebut perlahan masuk ke dalam ruangan. Ia lewat percis di hadapanku. Aku dapat mendengar dengan jelas tangisannya yang terus terhisak hisak.

Gadis tersebut perlahan di dudukan di kursi kayu panjang tempat reihan tadi duduk. Walau wajahnya masih terus menghadap ke bawah. Aku dapat melihat dengan jelas bahwa wanita ini memiliki wajah yang sangat cantik, apalagi perawakannya masih terlihat sangat muda. Mungkin seumuran denganku, 18 tahun.

Tiba - tiba lamunanku terpecah.

"Mas ari kenal sama korban?"
Tanya polisi yang tadi menerima laporanku saat ia rupanya sudah ikut masuk ke dalam ruangan.

"Ehhh....hmm..."
Aku bingung untuk menjawab apa.

Saat ini otakku hanya di penuhi dengan hal apa saja yang mungkin baru saja di alami oleh wanita ini.

_______________


Sebelumnya perkenalkan. Namaku Ari, pria berumur 18 tahun yang merupakan anak satu - satunya di sebuah keluarga sederhana. Saat ini aku sedang menjalani perkuliahan semester 1 disebuah universitas swasta.
Aku ingin menceritakan pengalamanku, pengalaman yang dimulai saat aku bertemu dengan seorang wanita yang menjadi korban pemerkosaan.

Entah apapun yang terjadi di dalam pengalamanku ini. Semoga kita dapat memetik sebuah pelajaran.

aku Ari.
 
Belom gitu faham mau dibawa kemana arah ceritanya..
Tapi yg penting pertalite.. 😅😅😅
 
Intronya cukup menarik, pasang radar dulu
 
di liat dari prolog nya si bagus.tak tunggu di bagian ceritanya yo.semangat untuk terus berkarya suhu
 
baru awal sudah dibuat tegang dengan aksi penculikan seorang wanita.. 👍
pasti menarik ini kelanjutan ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd