ima_mencoba_nakal
Semprot Kecil
- Daftar
- 27 Jun 2023
- Post
- 90
- Like diterima
- 876
17 Agustusan
Setelah kejadian malam itu..,sudut pandang ku terhadap seks sedikit berubah.., aku gak bisa jelasin detail seperti apa..,yang jelas aku lebih terbuka disaat misalnya suamiku berbisik kepadaku ditengah permainan kami..
"Sayang..,julurin lidah nya..,itu ada satu kontol lagi disamping adek mau tumpahin pejunya di mulut adek". Katanya.
Biasanya aku gak suka hal-hal,ataupun percakapan aneh begitu saat kami bercinta. Namun sekarang aku lebih terbuka dan berusaha menikmatinya demi fantasi suami tercinta.
Suamiku juga sekarang sering ngobrol sama om Abim tetangga kami di komplek. Biasanya sehabis magrib,kalau nggak om Abim main kerumah, suamiku main kerumah om Abim .
Sebenarnya aku lebih suka saat suamiku yang main ke rumah om Abim ,karna aku kurang begitu suka dengan pandangan mata om Abim yang serasa menelanjangiku.
Hingga pada suatu hari ada acara 17 Agustusan dikomplek kami. Suamiku enggan melihat rangkaian acara dilapangan, karena sore itu memang dia baru pulang kerja dan lelah.
Di lapangan telah berdiri tenda dan panggung dangdutan . Aku melihat disana berkumpul om Abim sama bapak-bapak lainnya. Malah ada juga Dicky dan Fadil sebagai panitia pelaksana.
" Dek...mana suamimu?!". Tanya om Abim.
"Kecapaian om dirumah".jawabku apa adanya.
"Lahhh...padahal aku sudah bawa minuman-minuman yang bagus ini, ada grey goose, ada Jose cuervo ..ada contreu juga yang manis untuk adek yang tak kalah manis ini", katanya sambil main mata kepadaku.
Dan disambut Dicky juga Fadil ..
"Lahhh...kami mau juga dong om". Kata Fadil.
"Boleh nggak mbak ..,kalau kami nanti bertamu kerumah sekalian kenalan dengan suami mbak bareng om Abim ?". Tanya Fadil.
"Ehh...ohh...boleh aja sih ". Kataku sedikit ragu. Namun mengingat daripada suamiku mabuk di lapangan ini,mendingan dirumah aja deh...,setidaknya bisa aku kontrol.
Sekitar pukul 23.00wib mereka datang ke rumahku. Mas Anas sudah aku kabarin sebelumnya via BBM masa itu. sementara aku masih asyik liat acara dilapangan. Karna ibu-ibu yang sering ke salonku juga sedang berjoget gembira di situ.
Sekitar kurang lebih 30menitan akhirnya aku memutuskan pulang melihat suamiku. Aku takut dia minum sampai mabok.
Sampai dirumah aku lihat anakku terlebih dahulu di kamarnya. Ternyata sudah tertidur pulas..,karna memang aku tadi berencana pergi melihat acara..,aku pesan sama baby sitter untuk tidur dikamar anakku saja malam ini.
Sehabis itu aku berganti baju tidur dikamar. Mengingat di halaman belakang ramai orang aku memutuskan memakai piyama yang tidak mengundang mata liar om Abim . Dan aku menyusul ke halaman belakang ke tempat suamiku bersama mereka.
"Hai sayang...udahan acaranya?" Sapa mas Anas.
"Belum sih....tapi aku takut kamu mabok lagi kalau aku gak liatin". Jawabku.
Sebenarnya ini SC dari videoku untuk suami saat dia jauh. Aku trauma foto baik payudara atau vaginaku. Karna pernah salah kirim ke grup senam aerobik komplek. Untung isi grupnya ibu2 semua. Sejak itu aku gak mau lagi kirim foto aneh2 walaupun sama suamiku sendiri.
"Hahaha..hahahaha.hahahhaa". Semua serentak tertawa .
"Mabok juga kan dirumah dek". Kata om Abim.
"Tapi ga boleh om...,besok dia kerjanya masuk jam 10.00 loh, kalau malam libur aku kasih deh". Aku menjelaskan.
"Eh ..kenalin nih..,orang komplek kita juga,namanya om Sukat". Kata suamiku.
Memang ada satu wajah asing disitu yang aku pernah melihatnya di salon beberapa waktu lalu untuk pangkas rambut. Sehabis itu dia meminta facial dan lulur,namun aku menjelaskan kalau salonku hanya menerima pria sebatas potong rambut saja.
"Isma om ". Sapaku sambil menjabat tangannya ringan.
"Isma apa Yana sih ,soalnya kemarin pas potong rambut aku tanya sama pegawaimu katanya namanya mbak Yana ?!". Dia tidak menyebutkan namanya justru bertanya kembali. Aku sempat terfikir juga..,nih si om sampai segitunya perhatikan sampai nanya nama sama pegawaiku.
"Boleh panggil apa saja om...,Isma boleh..Ima boleh..Yana juga boleh". Jawabku sambil tersenyum.
Akhirnya mereka kembali ngobrol. Sempat kulihat mata liat om Sukat mengikuti rongga piyamaku saat aku meletakkan cemilan ke meja mereka..,untung saja aku belum melepas BH ku tadi.
Tepat pukul satu dini hari..tiba-tiba aku yang lagi BBM-an di blackberry ku di kejutkan suara om Sukat yang berat karna mabuk mendekatiku di ruang tengah...,
"Dek...om numpang kamar mandi dong dimana yaa?". Katanya.
" Ohhh...itu om ,di bawah tangga..,sini tak anterin daripada nyungsep hihihiji..."ledekku karna keliatan banget dia mabok.
Akupun bangkit berjalan diikutinya dari belakang menuju toilet tamu di rumahku. Karna memang antara backyard atau halaman belakang dengan ruang tengah ada sekat dinding dan pintu geser yang lebar, jadinya area kamar mandi di bawah tangga tidak kelihatan dari luar. Ntah karna hal itu atau karna memang lagi mabok aku gak tau pasti. Tapi yg jelasnya tiba-tiba saja aku merasakan remasan di pantatku. Aku reflek langsung berbalik dan menampar om Sukat dibelakang ku. Namun dengan sigap om Sukat menangkap tanganku dan memposisikan diriku rapat dalam pelukannya, walau membelakanginya namun sangatlah terasa gundukan keras di balik celana training nya bergesekan dengan piyamaku yang berbahan licin.
"Jangan kurang aja..emmfffff". Aku Tak sempat membentaknya karna tangannya yg kuat mendekap mulutku. Sedangkan tangan satunya memegang sebelah tanganku yang lain sambil memeluk pinggangku.
"Husss....please jangan jerit dek!!". Katanya.
"Om hanya minta pegang dikiiiitttt aja teteknya..,sumpah dari tadi om gemes banget". Seenaknya dia meminta kepadaku. Bahkan aku tak mampu menggelengkan kepalaku pertanda penolakan karena bekapannya begitu kuat. Tiba-tiba dia melepaskan tangannya yg memegang erat tanganku di pinggangnya. Sontak kugunakan kedua tanganku untuk melepas kan bekapannya di mulutku. Tapi apa daya ,tangannya begitu kuat tak mampu melepaskan walau sudah memakai kedua tangan dan seluruh tenagaku. Yang aku gak sadari sebelah tangannya yg terlepas kini meremasi payudaraku dari luar piyamaku.
Akhirnya tenagaku habis dan pasrah.
"Kan udah om katakan...dikit aja, om gemes banget". Katanya.
"Nih ..kalau om lepas tangan om yang di mulut kamu..,kamu janji jangan teriak yaa...,karna om janji hanya pegang-pegang dikit aja". Katanya. Entah kenapa akupun berfikir.., dia begini karna dibawah pengaruh alkohol. Dan akhirnya aku meng"iya"kan permintaan nya dalam hati walau aku tak memberi jawaban dan bahasa tubuh apapun kepadanya. Om Sukat melepaskan bekapannya pelan-pelan,dan tiba-tiba kini kedua tangannya meremasi dadaku di balik piyama.
" Cukup om....!!!" Akhirnya aku bersuara dan berhasil lepas darinya.
"Terima kasih ya dek" .katanya cengengesan dengan mulut bau alkohol .
Tiba-tiba Dicky muncul dari halaman belakang.
"Permisi.. mengganggu, mau ke toilet juga". Katanya.
Aku sempat bertanya dalam hati...apa Dicky melihat tadi atau memang kebetulan saja waktunya. Yang jelas aku lega om Sukat tidak melanjutkan perlakuan nya kepadaku malam itu. Aku langsung masuk kamar dan menguncinya.
Bersambung ....
Ismayana
Setelah kejadian malam itu..,sudut pandang ku terhadap seks sedikit berubah.., aku gak bisa jelasin detail seperti apa..,yang jelas aku lebih terbuka disaat misalnya suamiku berbisik kepadaku ditengah permainan kami..
"Sayang..,julurin lidah nya..,itu ada satu kontol lagi disamping adek mau tumpahin pejunya di mulut adek". Katanya.
Biasanya aku gak suka hal-hal,ataupun percakapan aneh begitu saat kami bercinta. Namun sekarang aku lebih terbuka dan berusaha menikmatinya demi fantasi suami tercinta.
Suamiku juga sekarang sering ngobrol sama om Abim tetangga kami di komplek. Biasanya sehabis magrib,kalau nggak om Abim main kerumah, suamiku main kerumah om Abim .
Sebenarnya aku lebih suka saat suamiku yang main ke rumah om Abim ,karna aku kurang begitu suka dengan pandangan mata om Abim yang serasa menelanjangiku.
Hingga pada suatu hari ada acara 17 Agustusan dikomplek kami. Suamiku enggan melihat rangkaian acara dilapangan, karena sore itu memang dia baru pulang kerja dan lelah.
Di lapangan telah berdiri tenda dan panggung dangdutan . Aku melihat disana berkumpul om Abim sama bapak-bapak lainnya. Malah ada juga Dicky dan Fadil sebagai panitia pelaksana.
" Dek...mana suamimu?!". Tanya om Abim.
"Kecapaian om dirumah".jawabku apa adanya.
"Lahhh...padahal aku sudah bawa minuman-minuman yang bagus ini, ada grey goose, ada Jose cuervo ..ada contreu juga yang manis untuk adek yang tak kalah manis ini", katanya sambil main mata kepadaku.
Dan disambut Dicky juga Fadil ..
"Lahhh...kami mau juga dong om". Kata Fadil.
"Boleh nggak mbak ..,kalau kami nanti bertamu kerumah sekalian kenalan dengan suami mbak bareng om Abim ?". Tanya Fadil.
"Ehh...ohh...boleh aja sih ". Kataku sedikit ragu. Namun mengingat daripada suamiku mabuk di lapangan ini,mendingan dirumah aja deh...,setidaknya bisa aku kontrol.
Sekitar pukul 23.00wib mereka datang ke rumahku. Mas Anas sudah aku kabarin sebelumnya via BBM masa itu. sementara aku masih asyik liat acara dilapangan. Karna ibu-ibu yang sering ke salonku juga sedang berjoget gembira di situ.
Sekitar kurang lebih 30menitan akhirnya aku memutuskan pulang melihat suamiku. Aku takut dia minum sampai mabok.
Sampai dirumah aku lihat anakku terlebih dahulu di kamarnya. Ternyata sudah tertidur pulas..,karna memang aku tadi berencana pergi melihat acara..,aku pesan sama baby sitter untuk tidur dikamar anakku saja malam ini.
Sehabis itu aku berganti baju tidur dikamar. Mengingat di halaman belakang ramai orang aku memutuskan memakai piyama yang tidak mengundang mata liar om Abim . Dan aku menyusul ke halaman belakang ke tempat suamiku bersama mereka.
"Hai sayang...udahan acaranya?" Sapa mas Anas.
"Belum sih....tapi aku takut kamu mabok lagi kalau aku gak liatin". Jawabku.
Sebenarnya ini SC dari videoku untuk suami saat dia jauh. Aku trauma foto baik payudara atau vaginaku. Karna pernah salah kirim ke grup senam aerobik komplek. Untung isi grupnya ibu2 semua. Sejak itu aku gak mau lagi kirim foto aneh2 walaupun sama suamiku sendiri.
"Hahaha..hahahaha.hahahhaa". Semua serentak tertawa .
"Mabok juga kan dirumah dek". Kata om Abim.
"Tapi ga boleh om...,besok dia kerjanya masuk jam 10.00 loh, kalau malam libur aku kasih deh". Aku menjelaskan.
"Eh ..kenalin nih..,orang komplek kita juga,namanya om Sukat". Kata suamiku.
Memang ada satu wajah asing disitu yang aku pernah melihatnya di salon beberapa waktu lalu untuk pangkas rambut. Sehabis itu dia meminta facial dan lulur,namun aku menjelaskan kalau salonku hanya menerima pria sebatas potong rambut saja.
"Isma om ". Sapaku sambil menjabat tangannya ringan.
"Isma apa Yana sih ,soalnya kemarin pas potong rambut aku tanya sama pegawaimu katanya namanya mbak Yana ?!". Dia tidak menyebutkan namanya justru bertanya kembali. Aku sempat terfikir juga..,nih si om sampai segitunya perhatikan sampai nanya nama sama pegawaiku.
"Boleh panggil apa saja om...,Isma boleh..Ima boleh..Yana juga boleh". Jawabku sambil tersenyum.
Akhirnya mereka kembali ngobrol. Sempat kulihat mata liat om Sukat mengikuti rongga piyamaku saat aku meletakkan cemilan ke meja mereka..,untung saja aku belum melepas BH ku tadi.
Tepat pukul satu dini hari..tiba-tiba aku yang lagi BBM-an di blackberry ku di kejutkan suara om Sukat yang berat karna mabuk mendekatiku di ruang tengah...,
"Dek...om numpang kamar mandi dong dimana yaa?". Katanya.
" Ohhh...itu om ,di bawah tangga..,sini tak anterin daripada nyungsep hihihiji..."ledekku karna keliatan banget dia mabok.
Akupun bangkit berjalan diikutinya dari belakang menuju toilet tamu di rumahku. Karna memang antara backyard atau halaman belakang dengan ruang tengah ada sekat dinding dan pintu geser yang lebar, jadinya area kamar mandi di bawah tangga tidak kelihatan dari luar. Ntah karna hal itu atau karna memang lagi mabok aku gak tau pasti. Tapi yg jelasnya tiba-tiba saja aku merasakan remasan di pantatku. Aku reflek langsung berbalik dan menampar om Sukat dibelakang ku. Namun dengan sigap om Sukat menangkap tanganku dan memposisikan diriku rapat dalam pelukannya, walau membelakanginya namun sangatlah terasa gundukan keras di balik celana training nya bergesekan dengan piyamaku yang berbahan licin.
"Jangan kurang aja..emmfffff". Aku Tak sempat membentaknya karna tangannya yg kuat mendekap mulutku. Sedangkan tangan satunya memegang sebelah tanganku yang lain sambil memeluk pinggangku.
"Husss....please jangan jerit dek!!". Katanya.
"Om hanya minta pegang dikiiiitttt aja teteknya..,sumpah dari tadi om gemes banget". Seenaknya dia meminta kepadaku. Bahkan aku tak mampu menggelengkan kepalaku pertanda penolakan karena bekapannya begitu kuat. Tiba-tiba dia melepaskan tangannya yg memegang erat tanganku di pinggangnya. Sontak kugunakan kedua tanganku untuk melepas kan bekapannya di mulutku. Tapi apa daya ,tangannya begitu kuat tak mampu melepaskan walau sudah memakai kedua tangan dan seluruh tenagaku. Yang aku gak sadari sebelah tangannya yg terlepas kini meremasi payudaraku dari luar piyamaku.
Akhirnya tenagaku habis dan pasrah.
"Kan udah om katakan...dikit aja, om gemes banget". Katanya.
"Nih ..kalau om lepas tangan om yang di mulut kamu..,kamu janji jangan teriak yaa...,karna om janji hanya pegang-pegang dikit aja". Katanya. Entah kenapa akupun berfikir.., dia begini karna dibawah pengaruh alkohol. Dan akhirnya aku meng"iya"kan permintaan nya dalam hati walau aku tak memberi jawaban dan bahasa tubuh apapun kepadanya. Om Sukat melepaskan bekapannya pelan-pelan,dan tiba-tiba kini kedua tangannya meremasi dadaku di balik piyama.
" Cukup om....!!!" Akhirnya aku bersuara dan berhasil lepas darinya.
"Terima kasih ya dek" .katanya cengengesan dengan mulut bau alkohol .
Tiba-tiba Dicky muncul dari halaman belakang.
"Permisi.. mengganggu, mau ke toilet juga". Katanya.
Aku sempat bertanya dalam hati...apa Dicky melihat tadi atau memang kebetulan saja waktunya. Yang jelas aku lega om Sukat tidak melanjutkan perlakuan nya kepadaku malam itu. Aku langsung masuk kamar dan menguncinya.
Bersambung ....
Ismayana
Terakhir diubah: