Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG AKU BUKAN DILAN ATAU RANGGA

Status
Please reply by conversation.
Part 4

Perjalanan menuju tempat konser boyband korea hyju (hyper junior) tidak terlalu jauh dari rumahku. Hanya butuk
waktu setengah jam saja kami sudah sampai di lokasi. Kami naik taxi online berempat. Aku , Fauziah, Joan dan Erik
pacarnya. Banyak juga penontonnya terutama gadis-gadis abg dan mayoritas memang cantik-cantik fan dari boyband
korea ini.
Aku jalan sejajar dengan Fauziah yang tiba-tiba menggandeng tanganku. Aku kaget sekaligus senang orang yang sejak
berapa hari ini jadi obyek yang sering aku intip sekaligus coli sekarang menggandengku. Kami memasuki kerumunan
orang-orang yangg sedang ramai bergoyang dan menyanyi mengikuti artis idola mereka yang sedang tampil di atas
panggung besar nan megah.
" Yah Udah mulai tuuhh ." kata Joan.
"Iya gimana juga kamu lama banget dandannya."sahut Erik pacarnya.
Aku tidak terlalu menghiraukan lagu dan aksi para boyband itu. Aku malah lebih fokus curi-curi kesempatan
bersentuhan dengan Fauziah. Sepupuku itu yang begitu ngefans dengan boyband korea itu bergoyang dan ikutan
bernyanyi penuh semangat. Posisiku tepat dibelakangnya dengan kontol mengeras Karena hasrat yang menggelora.
Saking asiknya bergoyang sambil menyanyi Fauziah tidak memperdulikan pantatnya yang jadi sasaran Kontolku yang
sudah tegang. Benar-benar nikmatnya merasakan empuknya bongkahan pantat Fauziah sepupuku. Situasi malah semakin
mendukung aksiku. Akibat berdesak-desakan karena banyaknya penonton aku terdorong kedepan hingga mau tak mau
tubuhku semakin rapat memepet tubuh Fauziah. Akupun menjadi semakin nekad kupeluk perut sepupuku itu. Dengan
penuh keberanian aku melingkarkan kedua tanganku memegang perutnya. Sementara Fauziah terus bergoyang tanpa
menghiraukan kenekatan aku memeluknya dari belakang. Aku semakin tidak perduli kalau nanti sepupuku itu sadar ada
benda keras terus menggesek-gesek pantatnya.
Tapi aksiku terhenti karena tanpa sengaja mataku terarah tepat kewajah seorang gadis. Lebih kaget lagi melihat
lelaki yang berada dekat gadis itu. Bukankah itu Putry dan lelaki itu Biyan. Mereka nonton konser berdua. Aku
melepas pelukanku terhadap Fauziah dan benar saja gadis itu memang Putry ketika mata kami bertemu pandang.
"Hay Jo..." sapa Putry disela-sela riuhnya konser.
"Hay....." aku membalas agar kaku apalagi saat bertatapan dengan Biyan.
"Dengan siapa?" tanya gadis itu.
"Dengan adik dan sepupu..." jawabku.
"Oh oke."
Kemudian Putry kembali memusatkan perhatiannya pada konser sementara aku jadi merasa ada semacam sesuatu yang
membuat aku kehilangan mood. Bahkan untuk kembali melakukan aksiku kapada Fauziah aku sudah tidak punya minat
lagi. Apa aku kecewa melihat Putry berdua dengan Biyan. Kenapa harus kecewa. Bukankah mereka memang pacaran
menurut gosip disekolah. Tapi kenapa Putry saat ribut di depan sekolah bilang bahwa mereka tidak punya hubungan
apa-apa. Atau aku yang salah dengar. Eh tapi kenapa juga aku harus kecewa. Bukankah Putry sendiri bilang tidak
mau jadi pacarku. Dia hanya mau jadi teman yang biasa-biasa saja.
Ah kenapa juga harus bertemu mereka berdua. Sial banget lagi asik-asiknya malah mendapatkan hal yang membuat
hatiku kecewa. Sejujurnya aku tetap berharap Putry jadi pacarku. Walau gadis itu ngomong terus terang tidak mau
jadi pacarku. Aku berharap keajaiban bahwa hatinya suatu saat akan jatuh padaku. Harapan ala sinetron di TV
swasta. Kenyataan memang pahit ternyata.
Kejadian selama konser sampai aku tiba di rumah tidak aku perdulikan lagi. Pokoknya aku tidak mau membohongi
hatiku dengan berpura-pura baik-baik saja melihat Putry dengan Biyan. Aku meresapi sepenuh perasaan kecewa ini.
Aku tidak peduli walau Putry itu bukan apa-apa aku tapi aku benar-benar tidak rela dia bersama Biyan. Aku benar-
benar merasakan apa yang disebut orang sebagai rasa galau.
Saat beranjak menuju tempat tidurpun perasaan galau itu belum juga hilang. Ide yang melintas di benak untuk
mengintip Fauziah ganti baju di kamar sebelah yang lampu kamar terangnya masih menyala tidak berhasil mengusir
rasa kecewa yang timbul. Aku lebih memeilih untuk tetap berbaring dengan rasa galau.
tiba-tiba ponselku berdering. Aku lihat jam di meja belajarku sudah menunjukan pukul 12 malam. Siapa sih larut
malam seperti ini pakai nelpon segala. Dari nomor tak dikenal. Tapi aku angkat saja sekedar memberi waktu untuk
otak berpikir hal lain selain kekecewaan terhadap Putry.
"Hay Jo.."
"Hay kamu ...?"
"Gua Putry. Lo gak simpan nomor gua ya?"
"Eh iya lupa. Tapi kan kamu gak pernah ngasih nomor ke aku. Cuma aku yang kasih nomor ke kamu."
"Iya sih. Ini nih gua mau curhat boleh gak?"
Gila gadis yang bikin galau malah yang tiba-tiba menelpon ditengan malam. Apa aku harus kesal atau bahagia. Aku
kebingungan. Dia mau curhat soal apa dan kenapa curhat padaku.
"Boleh..."
"Lo tau gua balikan lagi dengan Biyan."
Balikan lagi dengan si brengsek itu dan curhatnya kepadaku? benar-benar aneh nih cewek, batinku.
"Wah selamat ya."
"Makasih ya. Gua emang sebenarnya suka banget dengan Biyan. Dia itu ajaib banget. Kalau lo udah lihat film Dilan
lo pasti gak percaya kalau gua bilang Biyan itu tipenya kayak Dilan, dia suka bikin kata-kata yang ajaib."
Wow jadi Putry belpon aku buat cerita soal begitu sukanya dia kepada Biyan.
"Gua dan Biyan sempat ribut karena Rendra kakak kelas yang udah lulus."
"Owh..."
"Gua dan Rendra itu kalau mau dibilang kisahnya mirip-mirip dikitlah dengan Cinta dan Rangga di film AADC gitu."
What.... ini benar-benar curhat yang luar biasa. Luar bisa menyebalkan bagi aku.
"Dia nembak gua saat pas mau berangkat ke luar negeri gitu. Terus kita LDRan sampai aku dekat sama Biyan. Dan
karena sikap Biyan yang ajaib itu maka aku jadi dekat dan akhirnya pacaran. Nah si Rendra ini aku bingung
bagaimana mutusinnya. Sampai akhirnya Biyan mengira Rendra ini selingkuhan gua."
"Terus...?"
Aku mulai ngantuk.
"Terus lo hadir dan buat gua dan Biyan yang lagi perang dingin langsung perang beneran dan berakhir happy. Jadi
gua harus ucapin thanks buat lo yang jadi pemicu baiknya lagi gua ama Biyan."
"Owh..."
Ponselku mati setelah aku ucapkan kata terakhir itu. Syukurlah aku jadi tidak terus mendengar lagi curhatan Putry
yang malah membuat aku tambah galau saja. Aku jadi semakin yakin dan sadar diri bahwa betapa tidak berartinya aku
di mata Putry dibandingkan Biyan yang kayak Dilan atau Rendra yang kayak Rangga.
"Tok..Tok...Tok"
"Joko... kamu udah tidur?"
Aku tidak menjawab dan langsung bangun kemudian membuka pintu kamarku.
"Kenapa..?" tanyaku
"Aku gak bisa tidur. Bisa temenin aku ngobrol?"
"Di mana? dalam kamarku?"
"Hmmmm... di ruang depan sambil nonton TV."
"Oke deh... aku juga kebetulan gak bisa tidur."
Wah aku lagi-lagi akan mendengar curhat. Tapi tunggu aku baru sadar saat melangkah menuju ke ruang tamu kulihat
Fauziah hanya mengenakan singlet dan celana pendek yang sexy banget. Dan sepertinya dia tidak memakai apa-apa
dibalik singletnya. Kami sampai di ruang tamu. Aku menyetel TV.
"Ngobrol apa sih ?" tanyaku saat kami sama-sma duduk di sofa depan TV.
"Ngobrol apa saja sampai ngantuk. Soalnya dari tadi maksa buat tidur gak bisa. Malah sakit kepala." sahut
Fauziah.
"Ngobrol apa ya yang enak?"tanyaku
"Ngobrol soal cowok." ujar Fauziah.
Sialan, tadi Putry bicara soal Biyan dan Rendra sekarang Fauziah mau membahas soal cowok juga. Bisa-bisa kepalaku
tambah puyeng.
"Ih males banget. Ngapain ah bahas soal cowok ama aku. Bahas soal sex itu baru asik." Jawabku asal.
"Hahhahahaha. Aku malah malas banget ngomongin sex."
"Emang kenapa?"
"Ngapain juga soal gitu pake diomongin segala." Kata Fauziah sambil menahan tawa.
"Oh gak usah di omongin tapi dipraktekin gitu." Aku langsung ngaceng.
"Iya tepat." sahut Fauziah.
"Aku malah pengen banget praktekin itu tapi ama siapa?"
"Makanya cari pacar sana!"
"Udah nyari tapi belum jodoh."
"Kasihan...hahahhahaha."
"Iya nih kasihani aku please"
"Hahahahhaha..."
"Ssstttttt jangan keras-keras ketawanya nanti orang rumah pada bangun."
"Sejujurnya aku kasihan banget sama kamu."
"Oh ya. Serius?"
"Iya serius. Aku mau ngonong sesuatu. Kamu jangan marah ya."
Aku penasaran mau ngomong apa dia.
"Apa sih? masak aku marah."
"Iya soalnya ini demi kebaikan kamu juga dan kebaikan semua."
"Wah bener serius nih."
Kira-kira soal apa ini ya. Kayaknya bakal serius juga apa yang bakal dikatakan oleh Fauziah.
"Kamu tau kan kalau perempuan itu peka."
"Hmmmmm..."
"Jadi kadang perempuan itu bisa merasa kalau ada sesuatu yang tidak biasa."
"Owh..."
"Makanya ketika aku mandi perasaanku mengatakan bahwa seperti ada yang ngintip."
Darrrrr.. Seperti sambaran geledek tepat meledak di kepalaku.
"Setelah berapa hari tinggal di sini aku jadi makin yakin ada orang yang ngintip. Dan orang itu kamu kan?"
Telak sekali pertanyaan Fauziah tepat menikam kearahku.
"Tapi aku gak marah kok. Cuma kamu harus hentikan itu sebelum semakin tidak bisa dikendalikan. Kamu lihat itu
pasti nafsu kan?"
Aku terdiam saja tidak bisa berkata-kata.
"Nah kalau terus-terusan pasti kamu berpikir untuk tidak sekedar ngintip. Kalau kamu sampai berpikir yang bukan-
bukan bisa bahaya bagi aku, kamu dan keluarga besar kita."
"Aku minta maaf..."
Kuucapkan itu dengan wajah tertunduk.
"Aku maafkan dan gak marah. Cuma ingin kamu hentikan saja. Tidak baik bagi diri kamu juga. Coba kalau sampai
nafsumu tidak kau kendalikan bisa-bisa kamu punya niat yang enggak-enggak ke aku."
"Aku gak punya niat seperti itu, Aku malah jadi jatuh cinta." Tiba-tiba aku nekad bilang seperti itu. Kepalang
tanggung.
"Hahahhahaha jatuh cinta? nafsu kali?"
"Bener aku jatuh cinta."
"Gombal. Lagian kita masih sodara."
"Emang sepupu gak boleh saling jatuh cinta ya?"
"Gak boleh."
"Kata siapa?"
"Kata aku hahahhahaha. Lagian kamu jatuh cinta ke aku buat apa? buat lampiaskan nafsu ya?"
"Iya kan aku sudah lihat semuanya. Please aku pengen ngerasa juga."Kataku semakin nekad.
"Tuh kan kamu emang cuma nafsu doang. Kamu itu bener-bener aneh."
"Iya aku emang aneh banget. Tapi please aku sudah lihat semua jadi pengen ngerasain seperti apa."
Aku sudah tidak peduli lagi dengan rasa malu dan takut. Apalagi Fauziah ngomongnya dengan diselimgi tertawa-tawa.
Jadi aku putuskan sudah kepalang tanggung aku keluarkan saja semua keinginanku padanya. Sebagai bentuk
kejujuranku.
"Kamu memang nekad juga ya Jok. Seperti tadi waktu konser. Kamu sengaja ya nyenggolin punya kamu?"
"Iya aku ngaku aja."
"Benar-benar aneh. Sampai berani meluk segala. Hmmmmmm..."
"Gimana boleh gak aku jatuh cinta ama kamu?"
"Hmmmmmm...."

Bersambung

asyik Jo bakal ketiban rejeki nih keknya...thanks atas updatenya..
 
Waduh gagal dapet putry sepertinya bakal daper fauziah nih..lanjutkan joko..
 
Makin asik ceritanya ni
Moga moga enda ngadat
 
Terakhir diubah:
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ayo Jo semangat..nice suhu lanjut jangan mengandung kentang yaa.klo SS gpp...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd