Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku dan Putri

putri diperkosa dan ketagihan ?;)
keknya boleh hu, sama org yg numpahin pejuh itu
 
Wah baru baca keren huu tapi ga ada yg jilbab jilbab gitu? Hahaha
 
Moga Andre tau siapa yg croot Putri..dan dibalas :panlok3:
 
Suhu terhormat..
Ane suka bgt dg ceritanya bikin cenat cenut terus..
Lanjutkan terus tanpa henti suhuuu..
 
Bimabet
Part 8

Hari ini adalah H-1 acara gathering himpunan fakultas. Semua panitia dikumpulkan di depan himpunan untuk mengadakan briefing membahas bagaimana kesiapan dari setiap divisi yang ada. Tak lupa kita saling sharing kendala-kendala yang akan dihadapi saat acara berlangsung nanti, agar dapat saling membantu dalam acara dan tidak ada masalah komunikasi.

Waktu sudah menunjukkan jam 7 malam. Selesai briefing semua panitia dibubarkan, dan disarankan untuk tidur secepatnya karena besok akan menjadi hari yang melelahkan. Sebelum gua balik ke kosan, gua yang sebagai koordinator divisi dokumentasi mengumpulkan anggota gua. Gua menjelaskan bagaimana teknis mengenai dokumentasi di villa nanti. Hanya butuh 15 menit, setelah itu semua gua bubarkan.

Saat berjalan di parkiran gua melihat Ayu sedang mengurus motornya. Dari gelagatnya sih ada masalah dengan motornya, maka gua hampiri dia kali aja ada yang bisa gua bantu.

“Kenapa Yu? Ada masalah sama motor lu?” Tanya gua begitu sampai di depan Ayu.

“Eh Ndre, iya nih kayaknya mogok deh. Soalnya belum gua servis rutin bulan kemaren. Namanya juga motor tua, hehehe.” Jawab Ayu sambil bangkit dari jongkoknya dan mengelap dahinya yang mengeluarkan keringat.

“Coba Yu gua liat sedikit, kali aja gua ngerti.” Ujar gua mencoba menawarkan bantuan.

Lalu Ayu hanya mengangguk saja, dan mundur satu langkah membiarkan gua mencoba mengurus motornya. Ayu ini memang orangnya pendiam, jadi dia tidak banyak bicara. Kalo masalah motor sih gua nggak terlalu tahu banget, paling cuman masalah yang paling umum aja. Dan setelah gua cek menurut perkiraan gua sih, aki motor Ayu rusak. Soalnya motornya gua stater maupun gua sela manual tetap tidak menyala. Motor Ayu ini termasuk tua, motor dengan merek Yamah* Mi* keluaran pertama. Jadinya mesti rutin perawatannya.

“Ini sih kayaknya masalah akinya Yu.” Ujar gua sambil setelah mengecek motornya Ayu

“Iya kali ya Ndre, nggak tau motor sih aku tuh hehe.” Sahut Ayu sambil menundukkan kepala. “Yaudah deh motornya aku tinggal aja di kampus, biar aku pulang naik angkot aja.” Lanjut Ayu sambil merapihkan tasnya.

“Bareng gua aja Yu, udah malem ini nggak baek perempuan pulang sendirian. Lagian rumah lu deket ini sih.” Ajak gua ke Ayu

“Nggak usah Ndre, nanti malah ngerepotin” Balas singkat Ayu

“Yailah Yu Yu, elu kayak sama siapa aja. Lu kan ceweknya Boy sahabat gua, masih aja nggak enakan. Udah kuy, motor gua tuh di sana.” Jawab gua sambil menunjukkan motor di pojok parkiran.

Lalu Ayu mengikuti gua di belakang.

“Btw si Boy ke mana Yu? Kenapa lu nggak minta jemput dia aja? “ Tanya gua sambil jalan menuju Beaty.

“Boy nemenin pamannya Ndre, katanya sih nganterin ke Purwakarta ada urusan pamannya.” Jawab Ayu

“Lah besok kan udah gathering, dia pulang kapan emang?” Sela gua kembali bertanya

“Sekarang sih udah pulang kayaknya, tapi dia masih capek abis motoran ke Purwakarta, jadi gua nggak minta jemput.” Jawab Ayu

Ayu memang tipe cewek yang nggak enakan, padahal sama pacarnya sendiri. Dia memang tipe cewek pengertian. Setelah sampai di motor kami langsung jalan. Rumah Ayu ini dekat kampus, hanya sekitar 3km dari kampus. Jadi menurut gua nggak masalah kalo nganterin dia. Kecuali jaraknya sampe 20km, itu baru masalah. Gempor gua ngendarain Beaty. Dan setelah hampir sampai di daerah sekitaran rumahnya, ternyata rumah dan ruko-ruko gelap semua. Ayu mengatakan bahwa belakangan ini memang sering ada pemadaman listrik bergilir. Jadi kemungkinan besar rumahnya saat ini juga sedang mati listrik. Dan tak butuh waktu lama untuk mengetahuinya, karena kami telah sampai di depan rumahnya yang berada di sebuah perumahan.

Sesaat Ayu turun dari motor, dia terlihat ragu entah kenapa. Mengetahui hal tersebut gua inisiatif bertanya.

“Kenapa Yu, kok lu keliatan ragu begitu sih?” Tanya gua

“Mm gua lupa Ndre kalo orang rumah lagi pada pergi, mungkin pulangnya larut malam.” Jawab Ayu

“Terus lu nggak bawa kunci rumah?” Tanya gua kembali

Sambil malu-malu Ayu menjawab, “Mmmm mmm kunci rumah sih sebenernya ada. Cuman gua takut gelap Ndre kalo sendirian hehehe. Yaudah lah ya gua nungguin sampe pada pulang aja di luar.” Sahut Ayu

“Buseeet jangan Yu, mending lu masuk aja dari pada di luar kedinginan yang ada lu masuk angin.” Balas gua “Atau lu gua temenin aja dulu sampe listriknya nyala lagi.” Lanjut gua

Sampai akhirnya dengan nada tidak enakan Ayu menyetujui saran gua. Kami masuk ke dalam rumah Ayu yang gelap gulita. Dengan menyalakan flash pada hp kami agar membantu memberikan penerangan di dalam ruangan.

Setelah masuk dan Ayu menyimpan tasnya, kami kembali ke luar dan duduk di teras depan rumahnya. Karena jika dari teras masih tersisa cahaya bulan yang menyinari, jadi flash hp kami bisa dimatikan. Kami ngobrol ngalur ngidul mulai dari masalah kuliah sampai masalah pacar masing-masing. Mulai dari tujuan kami setelah selesai kuliah sampai masa lalu saat masih sekolah dulu. Tak lupa kami mengobrol mengenai acara gathering besok. Dan pastinya yang kami ceritakan masing-masing masih dalam kewajaran.

Sedang asik-asiknya ngobrol, Ayu mendadak jadi gelisah bergerak-gerak seperti menahan sesuatu.

“Gelisah banget Yu, ada apa?” Tanya gua

“Mm gua pengen pipis Ndre” Jawab singkat Ayu sambil tangannya menekan selangkangannya.

Hahaha pengen buang air kecil aja pake ditahan. Ternyata Ayu takut masuk ke dalam kamar mandinya sendirian. Jika ada nyokapnya maka nyokapnya bakal nemenin Ayu sampai masuk ke kamar mandi. Awalnya gua ragu untuk menawarkan diri menemani dia masuk ke kamar mandi. Tapi gua nggak tega ngeliat dia nahan buang air kecil. Akhirnya gua menawarkan niat gua tersebut. Ayu kaget begitu mendengar tawaran gua, dan dia menolak serta memilih untuk menahan lebih lama lagi, siapa tau sebentar lagi listriknya kembali menyala.

Namun listrik tidak menyala dan Ayu sudah semakin gelisah. Hingga akhirnya gua menawarkan lagi niatan gua dan bilang kepada dia kalo menahan buang air kecil bisa timbul penyakit. Maka dengan ragu Ayu mengiyakan niatan gua.

Kami berjalan ke dalam rumah menuju kamar mandi. Ayu berjalan di depan, gua mengikutinya di belakang sambil memberinya sinar lewat flash hp. Setelah sampai di depan pintu kamar mandi Ayu masuk dengan perlahan, kemudian gua juga ikut masuk. Pintu sengaja nggak gua tutup. Setelah mencari posisi yang enak Ayu membuka rok panjangnya serta celana dalamnya dan mulai duduk di kloset. Dia meminta gua untuk memberinya sinar, tapi dengan wajah menghadap ke arah lain. Jadi lah sebelah tangan gua memegang hp menyinari Ayu yang sedang buang air kecil, dan wajah gua menatap ke lantai.

Perasaan gua benar-benar nggak menentu. Jantung gua berdetak cepat, bagaimana tidak sekarang gua berada di dalam kamar mandi yang gelap bersama seorang cewek yang sedang buang air kecil. Tanpa terasa celana dalam gua menjadi sempit. Andre junior bereaksi terhadap situasi ini. Kontol gua mulai bangun.

Selang beberapa detik kemudian terdengar suara air keluar. Sepertinya Ayu sudah mulai buang air kecil. Dan secara tak terduga Ayu merasa ada sesuatu yang melewati telapak kakinya. Mungkin kecoa pikir gua setelahnya.

“AAAAA.” Teriak Ayu

Gua yang kaget sontak menengok ke arahnya yang sedang duduk di kloset. Walaupun cahaya flash hp tidak terlalu terang, tapi gua masih dapat melihat selangkangan Ayu yang di tumbuhi jembut lebat. Ayu langsung loncat ke arah gua namun karena buang airnya belum tuntas, air seni Ayu masih keluar dan mengenaik celana jeans gua. Masih sambil memejamkan mata, Ayu yang sedang ketakutan memeluk gua.

Gua kaget setengah mati. Saat ini Ayu yang sedang telanjang bagian bawah sedang memeluk gua. Kontol gua mengenai bagian selangkangan dia yang tak tertutup apa-apa. Ayu sepertinya menyadari kontol gua yang bangkit. Sejurus kemudian Ayu menatap gua. Tinggi Ayu yang hanya 155cm harus mendongak untuk menatap gua.

Jantung gua serasa mau copot tatkala Ayu seperti menggerakkan selangkangannya menggesek kontol gua yang masih dilapisi jeans. Sedetik kemudian tangan Ayu mengelus kontol gua dari balik celana.

Gua udah nggak bisa berpikir jernih saat itu. Mendadak nafsu gua menguasi otak.

Masih menatap gua sambil mengelus kontol, Ayu mencoba membuka celana jeans gua. Sedikit kesusahan dia membukanya, karena membutuhkan waktu. Namun akhirnya kancing celana jeans gua terbuka. Dengan perlahan Ayu mempelorotkan ke bawah dan dia mulai jongkok di hadapan gua. Sehingga selangkangan gua yang menonjol berada tepat di depan wajahnya. Ayu hanya bengong beberapa saat melihat kontol gua yang tercetak dari balik celana dalam.

Setelah jeans gua di pelorotin sebatas lutut, kemudian gantian celana dalam gua ikut di pelorotin. Maka munculah kontol gua yang setengah ngaceng. Ayu hanya diam beberapa detik menatap kontol gua. Sambil menatap kontol gua, Ayu meraba batang kontol dengan jarinya. Jarinya hanya mengusap perlahan sampai kepada kepala kontol gua. Lalu dengan perlahan dia mulai memegang kontol, tangannya yang kecil nggak bisa menggengam sepenuhnya. Tangan yang mungil namun halus.

Dengan perlahan tangannya mulai digerakkan maju mundur.

Ssssshhhh desah gua merasakan tangannya di kontol gua

Ayu melakukannya berulang-ulang maju mundur, sesekali jarinya mengelus kepala kontol gua. Gua hanya bisa menikmati sambil menyinari Ayu dengan cahaya flash hp. Tidak ada suara diantara kami. Hanya gua yang mendesah sedangkan Ayu diam beribu bahasa.

Semenit kemudian Ayu memajukan wajahnya dan membuka mulutnya. Dijilatnya kontol gua mulai dari pangkal hingga kepala kontol. Sebelum akhirnya kontol gua masuk ke dalam mulutnya. Kontol gua hanya muat setengahnya saja di mulutnya. Dengan sabar dia mulai memajukan mulutnya dan menghisap kontol gua.

Ssssshhhh aaaahhhh ssssshhhh aaaaaahhhh desah gua

Ayu menghisap kontol gua sambil memainkan memeknya yang tanpa penutup itu. Digerakkan tangan kirinya di klitoris. Ayu mencoba untuk meng deep throat kontol gua, namun hanya muat ¾ nya saja kontol gua yang masuk.

“Ssssshhhh aayuuuu eeennnnaaaaakkk” gua mendesah sambil menyebut namanya

Mendengar namanya disebut, Ayu lantas kembali menatap gua sambil berjongkok. Lalu dia memegang tangan gua hendak mengajak gua ikut berjongkok di bawah. Gua letakkan hp gua di rak sikat gigi kamar mandinya dan gua atur agar dapat memberikan cahaya kepada gua dan Ayu. Kemudian gua ikut turun ke lantai di hadapan Ayu yang sudah setengah duduk di lantai kamar mandi dengan mengangkang kakinya.

Karena risih gua lepas jeans gua dan celana dalamnya. Sekarang kita sama-sama telanjang pada bagian bawah. Setelah gua lepas, gua tau Ayu meminta gua memainkan memeknya. Dengan tatapan sayunya dia menarik sebelah tangan gua ke memeknya. Gua ikutin perintahnya. Gue elus-elus dulu perlahan.

Ssssshhh sssshhhh Ayu mendesah ketika memeknya gua elus

Gua mulai memajukan wajah gua mendekat memeknya. Karena jembutnya cukup lebat, gua sibak memeknya dengan sebelah tangan, dan terlihatlah lubang vaginanya yang sudah basah. Sedetik kemudian gua mulai jilat dan hisap vaginanya.

[HIDE][/HIDE]

“Aaaahhhh Ndreee”

Nggak berhenti di situ, gua mulai menjilat klitoris dan menghisapnya.

“Aaaaawwwhsssssss Sssssshshshsssss” Kaget Ayu waktu gua hisap klitorisnya

Klitorisnya sudah membesar sebesar biji kacang. Terus menerus gua hisap jilat hisap jilat hisap jilat. Hingga akhirnya Ayu terlihat akan klimaks.

Dan saat Ayu akan klimaks tiba-tiba listrik kembali menyala. TRENG!

“AAAAAAHHHH SSSSSSSHHHHH” Ayu yang orgasme sampai menjambak rambut gua dan menekan kepala gua lebih dalam. Gua habisin semua cairan Ayu yang keluar dari vaginanya.

Gua angkat kepala gua. Karena cahaya kamar mandinya telah terang sempurna, sekarang gua dapat melihat Ayu seutuhnya yang sedang terpejam menikmati sisa-sisa orgasmenya. Penampilan Ayu sudah berantakan dengan sweter yang dia kenakan tadi tergulung berada di bawah payudaranya.

Triiiiinggg triiiinggg hp gua bunyi tiba-tiba

Gua langsung bangkit dan melihat nama Putri yang tertera di situ. Lalu otak gua kembali sadar. Gua telah mengulangi kesalahan dua kali. Situasinya hampir mirip ketika gua dengan Sheila. Gua hanya diam melihat hp gua terus bunyi tanpa gua angkat. Gua salah.

Gua langsung mencari celana gua dan mengenakannya. Ketika pakaian gua telah kembali lengkap seperti sedia kala, gua liat Ayu yang hanya menatap gua sambil terduduk di lantai. Saat gua hendak jalan keluar kamar mandi tangan gua di tahan oleh Ayu. Gua cuman geleng-geleng doang kemudian melepas tangannya Ayu dan bergegas pergi dari rumahnya.

Dua kali gua hampir bermain serong. Atau sudah?? Yang pasti gua sadar gua salah.

***
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd