Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku dan saudara kembarku

Cerita ini hanya khayalan semata; apabila ada kesamaan nama, tempat, waktu dan kejadian, itu hanya kebetulan belaka. Ini adalah kisah kakak adik kembar yang beda kelamin. Ada beberapa yang memisahkan salah satu dari mereka sejak lahir tapi anggaplah dalam hal ini, itu tidak terjadi alias mereka tumbuh besar di rumah yang sama. Semua foto di kisah ini bukanlah orang sebenarnya alias hanya ilustrasi saja.

Kisah ini mengandung unsur hubungan sedarah dan lebih ke arah romantisme yang terlarang meski ada unsur seksualnya juga tapi tidak ditulis dengan detail. Saya berharap para pembaca di forum ini bisa terhibur oleh karya saya yang berdasarkan imajinasi belaka. Terlepas dari itu semua, semoga para pembaca senantiasa sehat dan sukses di dunia nyata. Selamat membaca dan semoga terhibur.















1. I am yours, you are mine. Pain and joy are equally shared. We will always be together forever. Ya begitulah kita kira kalau punya saudara kembar dan beda kelamin. Aku Lily dan memiliki seorang saudara kembar bernama Logan. Kami berdua ya memang kembar meski beda kelamin. Kalau soal tinggi badan, memang saudaraku yang laki laki tentunya lebih tinggi sekitar 177 cm dan dia memang agak kurus tapi bukan kekurangan gizi. Aku sendiri memang sedikit lebih pendek dari dia dengan tinggi 168 cm dan tapi ya gak terlalu kurus. Kami berdua memilki penampilan menarik dan kulit putih serta wajah khas oriental. Usia kami sudah memasuki 18 tahun dan kami baru saja pindah ke ibukota karena ayah kami memindahkan bisnis nya di sana selama 3 tahun ke depan.

2. Dikarenakan pemindahan itu, kami berdua juga terpaksa harus pindah sekolah meski kami tinggal satu tahun lagi di sekolah lama tapi apa boleh buat? Kami tidak ada keluarga di kota asli kami dan itu sebab kami harus pindah mengikuti ayah kami berdua dan mama. Hubungan mama dan papa sih baik baik saja. Mereka sangat jarang ribut dan senantiasa romantis layaknya pengantin baru karena usia mereka yang bisa dibilang masih muda. Papa kami berdua 45 dan mama kami berusia 42. Ya sebetulnya tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda atau umurnya bisa dibilang sudah cukup matang pada masanya saat itu.

3. Kedua orang tua kami kerap bepergian ke luar kota bahkan ke luar negeri karena urusan bisnis. Beberapa merasa bingung, kenapa mama juga ikut papa kalau papa pergi kunjungan bisnis? Ya karena mama juga ikut membantu papa memulai usahanya dari awal sampai sukses seperti ini; jadi ya wajar saja kalau mereka berdua sering meninggalkan kami berdua di rumah. Kami kini menetap di sebuah apartemen yang cukup mewah (bukan penthouse) dengan tiga kamar. Meski kami berdua dari keluarga yang lumayan berada atau kalau mau bicara kasarnya (kaya raya), kami tidak dididik manja dan harus tetap mandiri di mana kalau kami berbuat salah, ya tetap kena hukum.

4. Alhasil setelah satu bulan menetap di ibu kota, kami minggu depan mulai masuk sekolah di sebuah sekolahan taraf international dengan system kurikulum Singapore. Bukan hal yang sulit bagi kami berdua yang memang dari dulu senantiasa menjadi bintang kelas di sekolah lama kami yang dulu. Kami juga bisa bergaul dengan siapa saja meski tetap harus selektif dalam memilih teman. Singkatnya, kami berdua masuk sekolah dan tentunya di kelas yang sama juga. Ternyata di kelas kami ada juga yang kembar tapi keduanya perempuan dan karena itu, aku menjadi cepar akrab dengan mereka berdua yang bernama Emily dan Erica. Mereka juga sangat cantik dan cukup tinggi juga menjadi bintang kelas meski sebetulnya persaingan di kelas kami cukup ketat.
5. Sejak Logan masuk, tak hanya mereka berdua yang mengagumi wajah tampan dia tapi hampir semua perempuan di kelas kami banyak yang terpukau. Aku tentu saja bangga dengan dia dan dia hanya milik aku seorang. Aku tentu saja akan kecewa kalau dia pacaran dengan perempuan lain. Memang pada faktanya kami adalah saudara kembar dari ayah dan ibu yang sama tapi rasanya aneh kalau aku harus mencintai lelaki lain selain Logan. Bagiku, dia adalah belahan jiwaku dan hanya ada dia di dalam hatiku. Aku tak ragu ragu untuk menggandeng tangan dia dan mencium dia di tempat umum. Dia pun juga sama seperti aku. Kami bertingkah selayaknya sepasang kekasih sampai kami berkata kalau kami kembar, orang baru "bisa" memaklumi kami.

6. Hari pertama sekolah berlangsung baik baik saja dan Logan yang memang agak pendiam terlihat agak sedikit kaku dengan teman teman barunya yang kebanyakan agak berisik dan cerewet seperti kebanyakan anak anak sma seusianya. Dia memang seperti itu kalau di tempat umum tapi kalau di rumah, berisik dan gila. Sikap dan kepribadian setiap orang memang tidak sama atau biasa disebut ada dua sisi di setiap hal termasuk umat manusia seperti dia. Beda dengan aku yang cenderung bersikap apa adanya. Sampai rumah, papa dan mama masih sibuk di tempat usaha mereka yang baru karena masih harus menata dan menjelaskan banyak hal ke para karyawan baru kami.

7. Kami berdua telah sampai rumah pukul 2 siang. Lelah tapi tidak seburuk bayangan aku juga. Bagaimanapun juga, kami hanya satu tahun di sekolah itu dan bukan hal yang buruk untuk memanfaatkan waktu itu dengan waktu yang cukup terbatas. Memang aku yakin kalau kami tidak akan mengukir banyak kenangan di sekolah itu. Sma yang kami yang sekarang ini sebetulnya cukup megah dan luas dengan banyak fasilitas termasuk ruangan musik; tempat untuk aku dan Logan untuk menyalurkan hobi kami di bidang musik. Yang membuat kami berbeda selain kelamin kami adalah hobi kami. Sebagai perempuan, aku lebih suka belajar memasak dan Logan lebih ke arah olahraga tapi dia juga jago menggambar.

8. Wajah dia yang tampan itu sering membuat banyak perempuan di sekolah kami suka gagal fokus dan siswa laki laki yang berani menggoda atau melirik aku, tentu akan dipelototi balik oleh Logan yang meski agak kurus tapi dia berani mati matian untuk melindungi aku. Itulah kenapa aku begitu sangat mencintai dia dan seandainya saja kalau dia bukan kembaran aku, aku pasti sangat tergila gila dengan dia dan ingin menjadikan dia sebagai pujaan hatiku. Kami berdua memang sangat dekat sekali dan suatu hari, kedua orang tua kami harus pergi ke luar negeri karena mereka juga berurusan dengan ekspor impor dari dan ke eropa. Oleh karena itu, hanya ada kami berdua sendirian alias bebas dan kami berdua yang sudah dewasa, tentu saja tidak membutuhkan paman atau tante untuk menjaga kami berdua.

9. Setelah seharian di sekolah, kami kembali ke apartemen kami dan tentunya hanya kami berdua saja. Aku dan dia langsung berganti pakaian dan aku hanya memakai tank top dan hotpants. Saat sedang duduk santai, dia tiba tiba datang dari belakang dan meniup kupingku. Aku langsung berteriak dan dia tertawa kencang seperti tanpa dosa dan merasa puas. Kuping ditiup itu tentu saja sangat geli dan para wanita juga tahu rasanya seperti apa. Alhasil aku marah dan kaget serta memukul dia. "Apaan sih kamu tuh. Bikin badan merinding saja. Sebel ah. Hehehe. Tapi kangen juga sama kamu yang gila kayak gini. Kalau di sekolah aja... diam dan pasang muka galak. Di sini saja, lucunya keluar. Kamu tahu gak banyak cewek yang suka sama kamu. Awas ya kalau kamu pacaran.... weks" kataku yang tadinya mau marah tapi batal. Dia hanya tertawa saja dan mencubit pipiku. "Dedek imut. Lucu kalau lagi marah. Hehehe. Sini cium dulu." Kata dia sambil mencolek pipiku dan dia langsung mencium wajahku.

10. Aku diam saja dan menikmati ciuman dia di wajahku. Aku senang dan hatiku berdebar karena aku tampaknya seperti sedang jatuh cinta dengan kembaran aku sendiri. Aku langsung memeluk dia dan meletakan kepalaku di dada dia. Dia tersenyum dan mencium kepalaku serta memeluk aku dengan hangat. "Dasar jahat.. hu hu.. mama papa gak ada, aku nanti malam bobo sama kamu ya. Masih belum biasa sama tempat baru. Kangen juga sama rumah lama. Kalau kamu gak ada di sini, aku bisa gila kayaknya. Hehehe. Logan, nanti malam mau makan apa? Aku masak buat kita berdua makan ya? Ok?" Kataku. Dan dia memegang kedua bahuku dan menatapku dengan senyum lebar sembari mengangguk tanda dia setuju. Aku pun tersenyum lebar. Untungnya di bawah apartemen kami ada supermarket sehingga kami berdua bisa belanja kebutuhan seperti makanan dan sejenisnya. Setelah aku berganti pakaian, kami berdua sambil bergandengan tangan, turun ke bawah untuk belanja bahan makanan untuk nanti malam.

1. Di malam hari, aku memasak untuk Logan yang sudah kelaparan dan kurang lebih 40 menit, masakan sudah tersaji. Dia yang sudah mandi dari tadi dan belum lama ini selesai mengerjakan pr nya, langsung menuju meja makan karena dia tampak tidak sabar ingin menikmati masakan aku. Aku sudah cemas karena aku takut kalau dia akan muntah atau sakit perut. Siap sagala semua masakan aku habis tanpa sisa bahkan aku sendiri belum sempat menikmati semua masakan aku. Meski masih belum kenyang, aku sangat bahagia dan aku mengambil es krim. Setelah aku buka bungkusannya, aku memanggil dia untuk mendekat. "Kenapa? Kok suruh aku dekat dekat?" Tanya dia. Aku yang ingin balas dendam alias mengerjai dia, langsung mengotori wajah tampaknya dengan es krim aku. Dia tertawa dan aku juga tertawa.

2. "Tuh untuk orang rakus. Hehehe. Weeeeek." Kataku sambil tertawa dan menjulurkan lidahku ke dia. Dia kesal dan tertawa langsung mengejar aku dan memeluk aku dari belakang serta mencium wajahku. Setelah dia selesai memeluk aku, aku mengambil tisu dan membersihkan wajahnya dengan lembut. "Emang masakan aku enak ya? Kamu suka? Aku aja belum kenyang loh." Kataku. Dia hanya tertawa dan mencium pipiku dan memberi bahasa isyarat menunjukan betapa enaknya masakan aku. Aku tersenyum dan merasa puas. Dia menuju kamarnya dan aku dari belakang berlari mengejar dia dan melompat ke punggung nya seperti anak kecil yang minta digendong. Dia tertawa dan menggendong aku ke kamar dia. Sampai di dalam kamar dia, aku dibaringkan di atas ranjang dan dan dia menggelitik aku sampai aku hampir menangis.

3. Setelah dia berhenti, dia langsung memelukku dengan erat dan menciumku. "Maaf ya. Hehehe. Sesekali. Kan jarang jarang bisa seperti ini. Hehehe. Masakan kamu enak. Aku suka. Nih hadiahnya." Kata dia yang kembali mencium pipiku. Aku yang tadi mau marah, malah jadi tersenyum. Dia kemudian mendudukan aku di pangkuannya dan memeluk aku sembari membelai rambut aku. Aku merasa sangat nyaman dan senang. Aku kemudian menatap dia dan tangan kananku membelai wajah dia yang tampan. Dia tersenyum menatapku. Tiba tiba asa suara petir menyambar di luar. Oh hujan. Aku berteriak karena takut.

4. Sambil mulai menangis, aku minta agar aku boleh tidur bersama dia malam ini. Memang kami sudah lama tidak tidur bersama. Dia tersenyum dan mempersilahkan aku bermalam bersama dia di kamar dia. Aku membawa bantal aku dan aku langsung berbaring di sebelah dia. Dia ada yang perlu dikerjakan lagi dan kami berdua kini sudah berbaring sambil berpegangan tangan. Aku hanya memakai tank top dan celana pendek tapi masih memakai bra hitam. Cuaca semakin buruk dan hujan tentunya semakin deras. Tampaknya akan ada badai besar malam ini. Aku bisa merasakan getaran kaca di kamar kami. Aku sangat ketakutan sekali sampai mau menangis

5. Lampu memang belum dimatikan sepenuhnya tapi ya tetap saja, namanya sudah takut, mau bagaimana lagi. Logan yang melihat aku ketakutan, langsung memeluk aku dan merangkul aku dengan erat. Aku memang sangat takut dengan petir. Dia kemudian berbisik, "sudah malam. Tidur yuk. Ada aku. Tenang saja. Jangan takut lagi ya, sayang." Aku tersipu ketika dia memanggil aku dengan kata "sayang". Aku diam dan membiarkan dia memeluk aku dengan mesra dan penuh kehangatan. Apa mau dikata, badai semakin kencang dan petir semakon keras. Aku semakon ketakutan tapi aku tahu ada dia yang sedang melindungi aku.

6. Aku kini menatap wajah dia dan dia masih sibuk berusaha menenangkan aku. Setelah beberapa saat mengumpulkan keberanian, aku kini membelai wajahnya dan menatapnya dengan tatapan memelas. Dia tersenyum dan entah kenapa dan bagaimana, dia memberanikan diri untuk mencium bibirku. Aku tidak melawan dan malahan senang. Itulah ciuman pertama aku. Aku tersenyum dan hilang sudah semua rasa takut. Aku kini malah menyerbu dia dia ciuman aku yang penuh nafsu. Dia sempat kaget tapi akhirnya mampu mengimbangi ciumanku. Kedua tangan kami saling meraba dan aku tahu aku sedang berpakaian sangat minim dan tipis tapi itu bukan masalah.

7. Memang gila tapi aku relakan tubuhku dijamah oleh kembaran ku sendiri. Ciuman kami tidak berhenti dan nafas kami berdua saling beradu di tengah gelapnya malam dan guyuran hujan. Setelah beberapa saat, kami berhenti berciuman dan saling tatap. Dia menatapku dengan tatapan yang sangat dalam dan membuat aku semakin tergoda juga bergairah. Gelora api asmara terlarang ini semakin besar sehingga aku sudah tidak peduli lagi kalau dia adalah kembaran aku. Dia berkata, "mama dan papa sedang tidak ada. Sekarang kita jadi mama dan papa ya, sayang." Dia tersenyum nakal dan aku menyambutnya dengan tawa.

8. "Pasti itu, papa nakal. Hehehe. Aku adalah milikmu dan kamu adalah milikku. Kita akan selalu bersama selamanya. I love you" kataku dengan lembut sembari memeluk leher dia dengan kedua tanganku. Dia kembali mencium bibirku dan sekarang kedua tangan kami sudah semakin berani. Ciuman kami kembali menggila dan aku kini melepas kaos nya, sementara itu kedua tangan dia masuk ke dalam pakaian ku yang tipis dan minim itu untuk melepas bra aku. Aku pasrah meski agak takut tapi peduli apa? Kapan lagi aku bisa menikmati masa masa ini? Entah bagaimana dan darimana dia belajar, kedua tangan dia berhasil melepaskan penutup payudaraku.

9. Bra ku dibuang ke lantai dan dia kini tanpa basa basi melepas tank top aku dan celana pendek yang aku pakai. Aku sudah hampir telanjang bulat. Meski malu tapi aku rela saja. Aku juga yang sudah terlanjur basah ini melepas celana dia dan celana dalamnya sampai dia betul betul telanjang bulat. Aku tersenyum malu saat aku melihat kemaluan dia yang sudah disunat dan ukurannya memang besar sepanjang penggaris 15 cm itu. Aku memberanikan diri untuk memegang batang kejantanan dia dan dia juga memberanikan diri untuk memegang kedua payudaraku. Dia kini melepaskan celana dalam ku dan aku hanya pasrah saja ketika benda itu kini berada di lantai menemani bra ku.

10. Kami sudah telanjang bulat dan kami sudah sama sama melihat semua tubuh kami masing masing. Kami tersenyum dan aku sendiri sudah tahu apa yang Akan terjadi. Malam itulah malam di mana aku kehilangan keperawananku. Aku tidak menyesal sama sekali. Sejak kejadian itu, kami selalu tidur bersama kalau kedua orang tua kami sedang tidak ada dan tentunya pasti kami bercinta selayaknya suami istri. Aku tahu aku sangat mencintai dia tapi aku tak bisa memiliki dia sepenuhnya karena dia sedarah denganku. Aku berkata kepadanya kalau aku sangat bahagia sekali dengan keberadaannya di dalam hidupku. Tak jarang aku melepas bra ku meski dia ada di rumah tapi tidak pada saat kedua orang tua kami ada. Kami senantiasa melakukan hubungan gila itu sampai suatu ketika di masa depan, kami memutuskan untuk berhenti karena kami berdua sudah memiliki pasangan masing masing.





Tamat
Mantappp lanjutkan nulisnya....
Imajinasi liar
 
bagus ceritanya kak
seru baca nya loh....
soal anak kembar beda kelamin hihihi
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Saya agak malas menulis bagian seks

Jadi saya buat ringkas
gpp sih hahahha
kan tergantung mood + selera author nya
pembaca mah penikmat yg bisa nikmati karya author
cuman ya kadang banyak komen sana sini
 
biasa nya sih ya
biasanya... seiring berjalan nya waktu sama nambah jam terbang
makin banyak penyesuaian kok
dan nanti bakal sejalan antara hasil dan keinginan hahaha
 
Butuh waktu. Karena saya juga jarang ada kesempatan menulis. Tuh dia. Kadang ide ada tapi mengembangkan susah
dlu aku juga suka nulis
tapi ga di sini
karena beda genre nya hahaha
dan untuk sinkron antara keinginan dan hasil butuh waktu lama banget
tapi ya di nikmatin aja proses nya
asik kok
asal ga ada unsur terpaksa aja
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd