Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku Indira : Istri Ustadz Yang Haus

Begitulah pagi hari yang cerah dan segar, setan birahi telah menguasai Indira, seorang istri dari seorang ustadz dengan Dewa seorang lelaki, tetangga satu kompleks perumahaannya. Dewa sendiri merupakan duda cerai sejak 6 tahun yang lalu. Dengan tampang dan tubuh yang tegap, Dewa telah berhasilkan menaklukan Indira, untuk bertukar keringat dan peju dalam satu ranjang.

Dewa mengendorkan pelukannya. Aku menarik tubuhku dari pelukannya. Dewa kembali merangkuli tubuh ku dan menciumi bibirku. Aku membalas dengan tak kalah agresif. Aku meciumi, memeluk, dan menariknya. Dewa mengikuti gerakanku. Aku dan Dewa tetap berpelukan dan berciuman ketika kami melangkah ke kamar. Ketika akhirnya sampai di kamar, Aku menarik tubuhnya ke kasur. Aku tertarik ditindih tubuh Dewa. Kakiku terbuka menjuntai di lantai sementara tubuhnya rebah di kasur. Dewa menunduk menggumuliku. Ditempatkannya kontolnya di memekku yang terbuka. Aku bisa merasakan besar dan kerasnya kontol Dewa yang masih terbungkus celana pendek. Mulutnya menciumi pusarku sambil kedua tangannya menelanjangi tubuhku bagian atas. Aku tak kalah agresif membuka bajunya. Ciumannya makin liar. Mulutnya bergerak ke pinggulku. Kedua tangannya membuka rok biruku. Kubantu umtuk membukanya perlahan-lahan. Bibirnya merangsek menciumi bagian celana dalamku yang terlihat. Aku hanya melihati Dewa. Ketika akhirnya celana pendek itu lepas, terlihatlah gundukan memekku yang tebal terbungkus celana dalam G-String putih.

“Mmhhhoooh..,” desahku saat Dewa mengecup permukaan celana dalam itu pelan. Lalu dia berdiri membuka celananya. Dia berdiri telanjang bulat dengan kontol yang mengacung tegang. Aku memandangi kontolnya. Dewa berdiri mengocok kontolnya sebentar lalu membungkuk membuka celana dalamku. Kini tubuh bugilku terpampang di depannya.
Aku mendekatkan mulut Dewa ke memekku yang gundul tanpa jembut. “Nnnggghhooohh…,” aku mendesah ketika Dewa mengecup permukaan memekku.
Aku mengangkangkan pahaku lebar-lebar dan mengangkat pantatnku ketika mulutnya menyentuh permukaan memekku. lalu aku tubuhku didorong Dewa perlahan ke tengah tempat tidur. Di tengah tempat tidur itu aku telentang pasrah dengan paha terbuka. Aku melihat Dewa mendatangi ke tengah tempat tidur dengan kontol yang teracung tegang. Ketika Dewa telah memasuki pahaku yang terbuka lebar, aku melihat Dewa mengocok-ngocok kontolnya. Lalu ketika Dewa mulai bergerak menindihku, aku merasa darahku mendesir. Aku makin melebarkan pahaku. Aku merangkul lehernya. Dewa menindih tubuhku dan mencium mulutku. Aku membalasnya dengan mengulum bibirnya, Dewa mengerakkan pantat, dengan kontol yang tegang mencari memekku. Akhirnya permukaan memekku yang basah merasakan ujung kontolnya yang panjang dan besar. Aku ditekan-tekannya perlahan. Aku membantunya dengan menggerakkan pinggulku. Aku merasakan ujung kontolnya masuk sedikit di celah memekku. Dewa merapatkan selangkangannya. Lalu dia menusukkan kontolnya.
“Hhhooohh Bu Indira..,’ desahnya seraya menusukkan kontolnya.
“Nnngghhhoohhh sayang…,” desahku memberanikan memanggilnya sayang. Aku merasakan kontolnya yang melesak memasuki memekku yang basah. Aku menggerakkan pinggulku menyambut kontol besarnya yang menusuk lobang memekku. Lalu seketika melingkarkan pahaku di pinggulnya.
“Hhhooohhh sayang….besar sekali kontolmu…,”desahku di telinganya. Desahanku seperti dukungan birahi buat Dewa, membuatnya berkobar. Dewa menarik kontolnya dan menusukkannya dengan cepat ke dalam lobang memekku. “Hhhhhooohhh Bu Indira…hhoohhh…” Dewa mengerang penuh nafsu.
“Hhhoohh sayang..kocok terus…hhoohh..enak sekali sayang..hhoohh..,” aku mendesah lirih sendu di telinganya.
“HHoohh…hhoohh….hhoo enak sekali..hhohh..hhoohh iya sayang…hhoohhh…hhhoohhh…,” Dewa mengerang penuh nafsu dengan ikutan memanggil aku dengan sebutan sayang. Dewa menggerakkan pantatnya naik-turun. Dewa menggenjoti tubuhku dengan cepat. Kontolnya keluar masuk dengan cepat dan kuat dalam lobang memekku. Aku makin mengetatkan selangkanganku di pinggulnya.
“Oooohhh sayang…genjot sayang…hhhoohh …entoti terus sayang…hhhooohhh…hhhoohhh..enak sekali tusukan kontolmu sayang…hhoohh…entotin yang lama sayang…ooohhh…sayang…oohhh…,” aku mendesah penuh nafsu. aku merasakan tubuhku dan tubuh Dewa hangat. Wajahku terlihat redup penuh nafsu. aku bergerak-gerak mengikuti setiap tusukan kontolnya. Aku merasakan nikmat yang luar biasa ketika bagian dalam lobang memekku disodok kontol besarnya. Aku merasakan tusukan-tuskan dalam lobang memekkubegitu cepat. Aku melebarkan pahku dan betisku merangkul pinggulnya.
Dengan matanya yang sayu aku melihat pantatnya naik-turun memompa dan menggenjotku. Seiring itu lobang memekku merasakan nikmat yang penuh sensasi ditusuki kontol. Aku menggerakkan tangganku merangkul pinggangnya. Berusaha menguasai dan memiliki tubuh yang sedang menggumuli dan menggagahiku.
“Hhhhoohhh sayang… entotin memekku sayang…ooohhh…terus sayang..hhhoohh..enak sekali sayang…oooohhh itilku sayang….,” aku makin gelap mata menahan nikmatnya senggama itu.
“Iya say…hhoohh..iya sayang…,” bisik Dewa penuh birahi di telingaku. Dewa makin merapatkan tubuhny yang penuh keringat ke tubuhku. ”Iya nyai sayang...hhhoohh..iya nyai sayang…enak sekali mengentotimu nyai…hhhoohh..,” erangnya lirih. Aku makin dipenuhi birahi nafsu ketika Dewa memanggilku dengan Nyai. Entah kenapa panggilan itu membuat aku semakin teebakar birahi. Dengan kedua tangan mencengkeram erat pinggangnya, aku menggerakkan pinggulku makin liar menerima tusukan-tusukan kontolnya dalam lobang memekku.
“Hhhhggggg….nnggghhooohhh…nnnggghhhhoohhh…,” aku makin ketat menempelkan memekku ke pangakal kontolnya.. Aku merasakan tubuhku makin hangat, dan mulai bergoyang liar tidak teratur. Aku tahu sesaat lagi akan mengalami orgasme. Dewa semakin memacu tusukan kontolnya makin cepat, terus memompa dan menggenjot. Lalu pangkal pahaku makin melebar dan mendesak ke tubuhnya. Tanganku mencengkeram kuat pinngangnya....
“Hhhhggggghhh…nnggghhhhooohh..…nnggghhhoohhh…oo oohhh…hhhggg..,” desahan sengau penuh nafsu aku tiba-tiba tertahan dan seketika aku merasakan lobang memekku berdenyut-denyut cepat, dan seiring itu aku merasakan squirt yang hangat dari lobang memekku. “Hhhngghhoohhh..hhhoohhh…ooohh..nnggghhhooohhh…,” aku tak henti-henti menjerit keenakan merasakan orgasmenya. Dewa memacu makin kuat dan.
“Hhhhnggghhhoohhh…hohohh..ohhhh..,” tak lama berselang Dewapun menghujamkan kotolnya dalam-dalam dan kuat dalam memekku. “Hhhaahh..hhhaaahhh…,” desahnya memuncratkan peju dalam memekku. Kontolnya menyemprotkan peju berkali kali. Kontolnya mengangguk-angguk dalam memekku. Aku merasakan lobang memekku dipenuhi peju yang hangat. Aku merem-melek menikmati kontolnya yang berdenyut-denyut dalam lobang memekku. Aku terus merasakan gerakan pinggulku yang belum berhenti bergerak otomatis karena orgasme dahsyat. Aku meraih mulutnya dan seperti kehausan langsung menciumin dan mengulumnya liar. Dewa membalas lumatan mulutku. Matanya merem-melek menahan nikmatnya orgasme sambil tak berhenti mengulumi bibirku. Aku masih mencium Dewa dengan sangat rakus. Sangat indah untuk dilepaskan.
Lalu akhirnya ciumanya mulai longgar seiring makin lemahnya denyutan yang dirasakan dalam memekku. Dan akhirnya gerakan itu berhenti. Aku mendenguskan nafas sambil merentangkan kedua tanganku lebar ke kiri-kanan. Aku memalingkan wajah ke samping. Dewa melemaskan tubuhnya di atas tubuhku. Wajahnya menelungkup di sisi leherku sambil di gigit mesra. Aku mendesahkan nafas satu-satu.
Kurang lebih lima menit kami diam membisu. Aku dan Dewa masih merasakan suhu tubuh yang hangat.
“oooh…,” aku menggerakkan tangannya ke punggungnya. Dan merabanya.
“Nggghhahh…,” Dewa menyahut lemah, lalu bergulir turun dari atas tubuhku. Aku mengejarnya dan memeluknya. Mulutku mengulum lembut bibirnya.
“ kamu memang sering memimpikan hal ini kan, Sayang..,” bisikku mesra.
“Iya…sangat sering Nyai…,” jawabny pelan sambil memadangi mataku.
Aku tahu…,” kataku. “Dari caramu memandangi aku, aku tahu kamu sering menginginkan ini. Aku juga..,” bisikku. Tanganku membelai-belai putingnya yang mungil.
"Kamu tuh seperti buah kuldi" lanjutku ke Dewa.
"Koq bisa sih...? tanya Dewa padaku.
"Iya, pengen aku makan tapi takut dosa, kalau tidak dimakan pengen aku makan" ucapku manja.
“Kok bisa..? Ibu cantik. Putih. Tubuh ibu juga bongsor dan seksi sekali. Sedangkan aku kan jelek…,” katanya memancing.
“Nnngghhhmmmmaahh…,” desahku sambil mengulum lagi bibirnya. Aku membalasnya. “Jelek bagimana sih yankkk... Kamu tuh ganteng tau. Laki banget. Brewokmu, kumis tipismu hidung mancungmu, banyak lah buat aku selalu nafsu kalau kamu ada di depanku. Badanmu ini yang bikin aku penasaran. Karena orang yang punya badan yang banyak bulu kaki dan tangan seperti kamu ini pasti memiliki nafsu yang besar. Dan aku sering mebayangkan nafsumu seperti apa, Sayang. Apalagi kamu sering memandangiku juga. Dan tadi nafsumu udah bikin aku gelap mata..,” jelasku. Aku lalu mendesakkan tubuh bugilku ke badannya Dewa. Memeluknya erat. Menciumi lehernya. aku berbisik di telinga Dewa…,” Mas, aku tidur di sini yah. Pengen ngentot terus sama kamu…?”
“Iya Nyai sayang…,” jawab Dewa membalas merengkuh tubuhku.
Malam itu aku tidur di ranjang Dewa. Setelah adzan ashar kami kembali menuntaskan nafsu syahwat. Yang berlanjut hingga maghrib pun tiba.

Untuk kelanjutan ngentotnya Indira dan Dewa akan di tayangkan besok dinihari ya pemirsa.

Yang pasti sejak saat itu Indira semakin seksi penampilannya walau menggunakan hijab. Indira juga semakin binal dan liar. Indira juga jarang mengikuti Ustadz Haris untuk bepergian wisata ataupun ke pesantren. Indira lebih senang tinggal di rumah dan mengikuti dorongan nafsu seksnya. Sudah beberapa lelaki berkali-kali menggumuli tubuh Indira. Dari Dewa, Mursyid keponakan suaminya, Alfian satpam kompleks perumahaannya, Pak Mien Sayur, dan beberapa Jamaah Musholla samping rumahnya. Tempat ngentotnya pun mulai dari kamar mandi, ruang tengah, dapur, kamar tidur, sampai belakang kantor kelurahaan. Tapi Indira lebih suka dengan Dewa. Karena sikap Dewa yang elegan. Tidak pernah melecehkannya. Dan selalu tampil tenang, membuat Indira kepanasan sendiri jika dengan Dewa.

"Lelaki hebat itu yang bisa membuat wanitanya penasaran"
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd