Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Aku Ingin

GheorgeHagi

Suka Semprot
Daftar
12 Sep 2019
Post
13
Like diterima
204
Bimabet

Aku Ingin​

PART 1

Senin, 19 Juli 2019

Senin pagi ini adalah hari pertamaku dengan status siswi kelas 12 SMA. Dua pekan lalu aku telah genap berusia 18 tahun, lengkap dengan peraayan kecil bersama keluarga dan sahabat-sahabatku. Usia 18 seakan memberi tanda bahwa usia remajaku hampir mendekati akhir.

Aku adalah seorang wanita bernama Putri. Kata orang, aku manis. Iya aku juga sepakat hahahaha. Tapi serius, aku memang menyadari aku manis dan cantik. Bukan pede ya, pun karena banyak orang yang mengatakannya. Dan setelah kulihat-lihat, mereka ada betulnya. Tubuhku juga dikatakan bagus. Tidak kurus, tapi juga tidak gemuk. Pas lah begitu dengan tinggi badanku yang mungil untuk ukuran anak kelas 12.


Putri

Meskipun tinggku mungil, jangan salah. Payudaraku sangat bagus. Bulat dan sintal. Mungkin akan sangat pas dalam genggaman pria berusia 25 tahunan. Tapi bukan berarti sudah pernah ada yang menjamah bagian berhargaku ini ya! Aku hanya mengira-ngira saja untuk hal tadi. Lagipula, aku sangat menjaga asetku ini yang hanya ingin kuberikan untuk orang amat sangat kucintai dan berani melamarku jadi istrinya.

Aku berpacaran dengan Aldi, kakak kelasku. Terus terang pacaranku standar saja. Paling jauh hanya cium pipi dan berpelukan. Itu karena aku masih sangat berhati-hati menjaga keperawananku. Walaupun di usia 18 ini, gejolak birahiku mungkin akan mulai meninggi. Tapi aku masih belum ingin berpikiran hingga kesana. Lagipula, Aldi tahun ini tidak lagi berada di kotaku. Ia telah lulus dan lanjut berkuliah di Jogja. Jadi sementara kami menjalin hubungan jarak jauh sembari menunggu aku menyelesaikan tahun terakhirku di SMA.

Ayahku bekerja sebagai kepala dinas di salah satu instansi pemerintahan. Keadaan ekonomi keluargaku dapat dikatakan baguslah, seperti kebanyakan PNS pada umumnya. Ibuku juga bekerja di salah satu bank plat merah.

Aku punya seorang kakak perempuan bernama Rere. Dia cantik, putih, badannya pun bagus dengan ukuran payudara yang kuketahui berukuran 36C. Kak Rere berpacaran dengan Kak Reza yang merukapan teman kampusnya. Pernah kupergok mereka sedang kissing di ruang tengah ketika mereka berpacaran di rumah hihihi~

---

Hari itu, setelah upacara bendera pertama di tahun ajaran baru, kami langsung menuju kelas. Aturan di sekolahku, tiap berganti tahun, teman satu kelas pun diacak kembali. Alasannya agar kami dapat berteman dengan lebih banyak teman di jurusan kami. Aku pun disortir masuk ke kelas XII Bahasa 1, sesuai jurusanku sejak awal. Setelah duduk di bangku baris kedua di pojok kanan, aku hanya melihat-lihat saja sekeliling ruang kelas baru ku ini yang akan kupakai belajar selama setahun kedepan. Hingga pada akhirnya disudut mataku, aku menemukan bayangan berdiri di depan pintu seperti sedang menatapku.

Setelah kutengokkan kepalaku, ada seorang anak laki-laki berdiri di sana lengkap dengan seragam SMA-nya yng rapi dimasukkan. Terlihat tidak asing, karena aku sering berpapasan. Aku pura-pura tidak peduli dan kembali menatap layar ponselku. Tapi sekelibat aku melihat bayangan itu bergerak ke arahku. Setelah kuintip, ternyata memang benar dan dia berdiri tepat di samping mejaku.

“Sori, ini kelas 12 Bahasa 1 ya?” tanyanya.

“Iya, gak baca tulisan papan di atas pintu?” jawabku

“Oh oke”

“Lo Putri ya?” tanyanya lagi

“Iya” sudah kuduga, dia pasti tau namaku. Karena—bukan sombong—aku memang terkenal di sekolah ini.

“Oh, pantes jutek” pungkasnya sambil berlalu mencari meja kosong.

“Dih apa banget orang teh” pikirku dalam hati. Baru kenal aja udah sok asik, mana nyebelin lagi. Gila aja aku sekelas sama orang model begituan. Aku tidak tahu, apakah image aku di mata anak-anak lain jutek atau apa, atau emang manusia nyebelin ini memang sengaja bicara seperti itu. Tapi masa bodolah, lagipula itu keluar dari mulut orang yang tak akan kupedulikan.

Tak lama, wali kelas baru kami, Pak Haris masuk dan meminta kami duduk. Lalu ia melihat ke belakang dan menegur seseorang.

“Itu kamu ngapain berdiri disitu? Ayo duduk!”

“Gak ada kursi kosong pak”

Ternyata si orang aneh itu belum mendapatkan kursi kosong. Hah. Biar mampus dia. Tapi perasaanku mulai tidak enak.

“Ini kosong nih satu sebelahnya Putri” jawab Pak Haris sambil menunjuk ke arah ku. Memang, aku masih belum memiliki teman sebangku. Perasaan nggak enakku terbukti. Makin gila aja harus duduk sebangku dengan dia.

“Loh pak?” Protesku. ku tidak punya alasan kuat sebetulnya untuk menolak. Tapi males aja kalau harus sebangku dengan diaa hufffttt.

“Udah sih, kenapa emangnya? Duduk semeja sebelahan gak bakal bikin hamil ini kok” ucapnya terdengar agak seksis. Tapi disambut riuh teriakan khas penonton alay di sebuah acara televisi.

“Kamu Finza kan? Kemarin di 11 Bahasa 3?” Pak Haris bertanya ke manusia aneh itu.

“Iya, pak”

“Oke, Finza duduk sama Putri”

Ekspresi mukaku pasti terlihat sangat tidak mengenakkan. Apalagi setelah si manusia menyebalkan yang ternyata bernama Finza ini telah duduk disampingku. Selanjutnya yang terjadi, Pak Haris hanya perkenReza dan memberikan sambutan dan wejangan sebagai wali kelas baru. Lalu kemudian kelas berlangsung membosankan, karena masih belum ada kegiatan belajar secara efektif. Aku pun hanya duduk-duduk saja sendiri di bangku sambil mendengarkan lagu-lagu NCT Dream—kesukaanku!

---

Hari itu jam sekolah berakhir pukul 12.30. Aku pun langsung pulang ke rumah karena sedang malas kemana-mana. Tapi ya, seperti biasa. Rumah pasti sepi karena orang tua ku masih ada jam dinas. Namun sesampainya di rumah, aku melihat sepeda motor vespa matic Piaggio terparkir di car port rumah.

“Oh ada Kak Reza”

Aku masuk ke dalam rumah, tapi tidak menemukan seseorangpun di ruang tamu. Di ruang tengah pun sama. Aku naik ke lantai atas dengan maksud ke kamar Kak Rere untuk mencarinya.


Rere

“Apa mungkin mereka lagi ...”

Belum sempat aku selesai, aku mendengar suara desahan wanita yang amat kencang yang bersumber dari kamar Kak Rere.

“Ahhhh zaaaaa teruss sayanggg ahhhh”

“Iyahhh disitu zaaaa terus pentokinnnn ahhh”

“mmmmmmhhh”

Kamar kak Rere terbuka lebar, entah apa yang ada dipikirannya dengan meninggalkan pintu tanpa ditutup. Apa dia tidak takut kalau ayah atau ibu tiba-tiba pulang lalu memergoki mereka?

Aku mengintip pelan-pelan dari pinggir pintu, pergumulan mereka sangat panas. Kak Rere menungging sementara Kak Reza menyetubuhinya dari belakang. Suasana erotis ini entah kenapa membuat badanku merasa panas. Ditambah, suara bercinta mereka yang baru pertama kali kudengar. Aku tidak menyangkan Kak Rere berani sejauh ini.

Mereka berganti posisi, Kak Reza mencumbui Kak Rere dengan menciumi leher dan tengkuknya, sambil tangan kirinya meremas payudara kakakku. Kak Rere membalas dengan menciumi telinga Kak Reza dan sepasang kakinya melingkar di pinggul kak Reza seakan memberi isyarat liang senggamanya sudah tak tahan menahan hentakan penis pacarnya itu.

Kak Reza menghentikan ciumannya dan mulai konsentrasi melakukan penetrasi ke vagina kak Rere. Kak Rere terlihat menahan nikmat yang dengan mengigit bibir bawahnya sambil mendesis pelan.

“ahhhhhh zaaa”

“enakkkkk bangettt”

“punya kamuuu penuhhhh di akuu nnihhhh”

“terus beb masukinnnn yang dalemm”

“ahhhh mmhhh mpshh zaaa”

Tak kurasakan cairan mengalir membasahi celana dalamku. Shit, apa ini? aku ngompol? Ohhh tidak, apa aku sudah benar-benar terangsang? Tapi memang benar, aku meresakan sesuatu lain yang di balik celana dalamku. Perlahan tanganku menelusup ke dalam rok SMA ku dan mulai meraba selangkanganku yang sudah lembab. Sesekali ku tengok ke dalam kamar kak Rere untuk menyaksikan persetubuhan mereka yang panas. Melihat payudara kak Rere yang berguncang-guncang karena disetubuhi, juga penis dan badan kak Reza yang cukup kekar berada di atas tubuh kakakku yang terlentang menerima hujaman penis yang keluar masuk pada vaginanya.

Namun, sial. Ketika aku asik memperhatikan mereka, tanpa sengaja Kak Rere menoleh dan kedua mata kami tepat saling beradu.

Dia terkejut, dan memberi kode pada kak Reza untuk berhenti dulu.

Aku yang panik langsung menyelesaikan kegiatanku dan lari masuk ke kamar. Lalu, kudengar suara pintu yang ditutup. Setelah itu hening. Sepertinya mereka melanjutkan persetubuhannya.

Aku rebahan ke kamar dan mengelus celana dalamku. Namun entah karena kelelahan atau apa, akupun tertidur dengan keadaan rok yang terangkat keatas.

Tapi yang ku kagetkan,

Aku terbangun dengan kondisi telah bugil dibagian bawah. Celana dalam dan rok SMA ku telah terlepas sehingga terpampanglah vagina ku yang ditumbuhi bebuluan halus. Kuusap sedikit, terasa sedikit cairan yang hampir kering. Setelah diperhatikan disekitar, aku melihat rokku tergantung di gagang pintu kamar, sementara celana dalamku berada di meja belajarku.

Namun yang membuatku terkejut, ada tulisan yang tercetak di selembar kertas. Isinya:

“KALO PENASARAN, JANGAN NGINTIP. BIAR NANTI DIAJARI”

Ahh shit. Kak Rere melakukannya.

Eh, Kak Rere mengerjaiku, dengan melepas pakaian bawahku hingga melucuti celana dalam....
dia melakukan itu sendiri, atau .....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd