Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku, Kamu, Dia dan Mereka Bagian Kedua - Pertualangan Cinta

Ada update dirumah lama hu..
Klik disini
Besok malam kita update cerita di rumah baru sini, sekitar jam 10 malam juga.
Ayo ramaikan.

Pertamax
Ane apresiasi karya suhu. Semoga punya ide cerita yg menantang dan ada unsur2 "dag dig dug"
:beer:
Gagal pertamax kayaknya hu.
Challange Accpeted. Ditunggu aja yah.

Sonia's side of story, ya? Interesting....
No.No.No.No..

Ijin patok dulu suhu...
Ijin hadir bos....
Siap menunggu story suhu di sekuel kedua ini
Koh andre is back, ijin bikin tenda di mari y suhu:beer:
ikut pasang tenda di mari om ;)
pasang tenda dlu ah...

baru jg kmaren baca yg part 1 sampe selesai, ud ada yg kedua..

MANTAAAPP
aku tunggu ci dewi, sonia, mitha dan merlin nya haha
Gas pol petualangannya...
Gas huuuu
Manteb nih ada sekuelnya, komen dulu ah..
Nitip Jejak disini ya...Mdh2an segera Update Storynya.....
Numpang dulu ya
Izin nongkrong dimari om :pandajahat:
izin masang tenda hu
Waah udah masuk season kedua. Nitip sendal dulu Hu :beer:
Biar di update.. Gua bantu ganti page
Satu kali lagi yah.. Oye..
Thank you para suhu semuanya
Udah rame aja.
 
Terakhir diubah:
Bagian pertama gantung ...
Di bagian 2 ini semoga ts tetap bersemangat , walau jumlah coment belum banyak ...
 
Setelah baca threat sbelumnya, aq yakin threat ini lebih mantap, blom tau ceritanya arahnya kmna aq udah dag...dig...dug...serrrrrrr.....
 
merlin mitha ci sp itu lupa,,,,muncul sonia,,,,kbnyakan kalau nama sonia cew nya hyper hu menurut newbie waktu turun kelapangan
 
Cuma mau ingatin..
Jangan lupa baca cerita nubi yang lain...
Main Project : Aku, Kamu, Dia dan Mereka #1 || Aku, Kamu, Dia dan Mereka #2
Secondary Project : Pelangi dan Bidadari
Ask me everything you want to ask.

Saatnya mitha memohon belah duren...
Kalo dia sudah sampai memohon, apalagi yang kita tunggu..
Bagian pertama gantung ...
Di bagian 2 ini semoga ts tetap bersemangat , walau jumlah coment belum banyak ...
Baca epilog hu.. udah dijelasin kenapa terpaksa di Endingin.
Setelah baca threat sbelumnya, aq yakin threat ini lebih mantap, blom tau ceritanya arahnya kmna aq udah dag...dig...dug...serrrrrrr.....
Cerita yang susah ditebak bikin penasaran ya hu..
merlin mitha ci sp itu lupa,,,,muncul sonia,,,,kbnyakan kalau nama sonia cew nya hyper hu menurut newbie waktu turun kelapangan
Aw aw.. ada pecinta Sonia nih. Tapi doi lagi jauh hu, gmn dong.
mari dilanjutkan suhu...apakah ad muncul milf seperti yg lain?
Ada ga ya? Hmmm...

Ijin masang patok suhu
Ijin pasang tenda hu
Pasang patok dulu
Saya hadir
Sekut terus cuy
Ijin pasang CCTV dulu hu
Silahkan hu.. Thank you
 
#Update Part 1..
Jangan lupa klik like dan beri komentar jika menyukai cerita ini.
:beer::ampun:

Aku masuk ke rumahku sepulang dari mengantarkan Sonia ke bandara.
Masih sangat jelas dalam pikiranku sosok Sonia yang begitu anggun.
"Aahhh sial.. Baru juga berapa menit aja udah kangen gini" kataku
Bayangkan disaat kalian memiliki seseorang yang baru kalian kenal kurang dari seminggu,
Dan orang tersebut dapat memberikan warna yang berbeda dalam hidup kalian.
Namun disaat kalian sedang menikmati momen itu, lautan harus memisahkan kalian.
Itulah perasaanku saat ini.

Waktu masih menunjukkan pukul 11.00.
Aku mencari kegiatan apa yang membuatku tidak kangen kepada Sonia.
Aku mulai dengan menyalakan komputerku, namun tidak seperti biasanya,
aku benar-benar tidak mood untuk bermain game saat ini.
Aku melihat pintu kamar Richard terbuka dan aku pun berjalan ke arahnya.
Sampai di depan pintu, aku kembali teringat saat membangunkan Sonia,
termasuk menahan nafsu karena sudah janji kepada orang tuaku.
Aku mulai masuk kedalam kamar Richard dan aku melihat sebuah kotak 'asing'
berada di atas meja belajar pada kamar itu.

"Andre.. Kalau kamu menemukan sendiri kotak ini, Buka.
Tapi kalau ditemukan oleh orang lain duluan, Buang.
From your honey.. Sonia..
Jangan bohong, aku tau"

"What???" kataku.
Segera kubuka kotak tersebut.
Didalamnya terdapat satu set pakaian Sonia saat pertama kali bertemu denganku (dalam kondisi bersih),
sebuah topeng dan sebuah flashdisk.
Terdapat juga sebuah note.. "Kalau belum siap, jangan buka isi flashdisknya"

"Apa ini maksudnya? Aneh banget" pikirku.
"Kenapa tiba-tiba jadi horor gini sih? jangan-jangan Sonia ini psikopat pembunuh berantai"
"Seenaknya aja mengubah genre cerita, dasar Sonia"
Langsung aku kembali ke kamarku untuk melihat isi flashdisk itu.
Tentu saja siap tidak siap, toh nantinya aku tetap akan membuka file dalam flashdisk itu.

Didalamnya terdapat 10 file video bernama "1,2,3,...,10" dan satu folder bernama "Jangan dibuka".
"Sonia nyimpen bokep?" pikirku.
Kubuka video pertama. Ternyata itu adalah video saat Sonia mengoral penisku.
"Ah kerjaan Regina-Lili ini pasti" kataku.
Lanjut di video kedua. Kulihat itu adalah video saat aku dan Sonia sedang memainkan gaya WOT.
"Bener-bener ya Lili-Regina" aku mulai emosi.
Di video ketiga. Aku dibuat kaget. Isinya adalah saat aku menyetubuhi Nata.
"Mampus, kalo kesebar bisa mati gua".
Di video ke empat dan seterusnya adalah video ala-ala vlog dari Sonia yang isinya hanya curhat soal aku
yang tidak mau diajak 'bermain perang' dirumahku.
"Andre.. aku bakal godain kamu terus. Kita liat siapa yang menang" kata Sonia dalam video singkat itu.
"Aku pengen tau juga, kamu bener-bener orang yang bisa pegang janji atau enggak"
"Kalau kamu bisa tahan sampai hari Jumat, aku bakal kasih kamu hadiah spesial"
"Tapi kalau kamu gak tahan, berarti kamu cupu. Aku bakal kecewa berat sama kamu"
"Ohiya kalau kamu gagal.. udah jelas aku gak jadi kasih video ini.. hahaha"
Begitulah kata-kata Sonia dari video-video yang ada dalam flashdisk tersebut.

Kemudian aku membuka folder "Jangan dibuka" tadi.
Cukup banyak folder jebakan khas tempat penyimpanan file bokep.
Di ujung folder, aku menemukan banyak sekali foto perempuan tanpa mengenakan busana
dan berlatarkan tempat-tempat umum di kota Bpx.
Segera ku pindahkan isi foldernya ke folder baru, kemudian ku lihat satu persatu sampai habis.
"Siapa mereka ini? Kok gak ada yang gua kenal? Tapi tempat ini kan di ***, kalo yang ini kan di **"
"Udah jelas orang Bpx nih" kataku.
Aku sangat bingung melihat wajah orang asing ini ada di dalam flashdisk Sonia
(maksudku benar-benar warga negara asing).

"Kriiingggg"
[Terdengar bunyi panggilan masuk dari Mitha]
"Halo.." jawabku
"Andre.. Papa hari ini udah boleh keluar rumah sakit" kata Mitha
"Oh gitu, syukur deh"
"Kamu bisa nggak jemputin aku? Kali ini aja please"
"Mobil lu kemana emang?"
"Itu si cici bawa mobil sama papa, nah ini ada om aku dari Manado sama istrinya datang. Mobilnya penuh dre"
"Aku sama tanteku doang kok yang numpang" lanjut Mitha
"Oke deh Mit.. Jam berapa?" tanyaku
"Jam dua dre.."
"Yaudah sekarang aku otw kesana"
Aku adalah tipe yang sulit menolak permintaan teman, terutama jika teman perempuan.

Selama seminggu ini, walaupun sikapku sudah mulai dingin kepada Mitha dan Ci Dewi
namun tampaknya mereka berdua belum menyadarinya.
Mungkin karena fokus dengan papa mereka yang sedang dalam proses pemulihan.
Lagipula aku masih sering menjenguk papa mereka di Rumah Sakit.
....
(Sampai dirumah sakit, di ruangan rawat inap)
"Halo.." sapaku
"Eh andre.. sini dre masuk" jawab mamanya Mitha
"Kenalin ini andre, temannya mitha" lanjutnya
"Temen atau temen ini?" goda pamannya Mitha
Aku berjabat tangan dengan paman dan tantenya Mitha.
"Temen kok om, beneran" jawabku
Kami terlibat percakapan sampai seorang suster datang membawa kursi roda.
Keluarga Mitha keluar ruangan untuk mengurus administrasi dan hal lain.
"Dre.. Makasih ya kamu udah banyak bantu selama om disini" kata papanya Mitha
"Ah iya om, santai aja om" jawabku
"Dre.. ini ada apel. kamu mau? aku potongin ya" kata Mitha
"Iya..iya.. Potongin mit, gausah di tawarin lagi. Malu lah dia kalo kamu tawarin" potong papanya Mitha
"Ah gausah om.. gausah.***usah mit" jawabku

Singkat cerita, aku dan Mitha hanya berdua saja di dalam mobil, sedangkan keluarga Mitha yang lain ikut di mobil ci Dewi.
"Dre.. nanti malam nonton yuk" kata Mitha
"Ah gua males nonton mit, lagi gak mood" jawabku
"Yaudah kalo gitu nongkrong aja gimana?" ajaknya lagi
"Sama aja. gua lagi pengen dirumah aja sih. Mager (malas gerak) banget hari ini" jelasku
"Iiiih, kamu kok gitu sih. Gak biasanya" katanya kesal
Kami pun sampai di rumah Mitha.

Setelah ngobrol beberapa menit, kuputuskan untuk pulang.
"Mit.. gua cabut duluan ya" kataku
"Om.. tante.. semuanya. Duluan ya"
"Oke. Makasih ya andre" jawab mamanya mitha
"Kok cepet banget sih dre?" jawab Mitha
"Lagi mager mit, gua pengen leyeh-leyeh" kataku
"Disini aja kan bisa, masa harus pulang" jawab Mitha
"Mithaa... orang mau pulang kok gak dibolehin, kalo masih kangen ya ikut aja" kata paman Mitha
"Nah.. bisa juga tuh mit, kebetulan di rumah banyak piring sama baju gua berantakan. kali aja lu baik yakan" ejekku
"Enak aja.. dikira aku pembantu. Eh nanti sore temenin aku cari kado buat Tian yuk" ajak Mitha
"Yaudah gampang, cuciin piring gua dulu.." ejekku lagi
"Serius? Yaudah kuy lah" kata Mitha
"Gausah macem-macem mit, kalo ramean cici ga masalah. Kalo cuma kamu sama andre, jangan. Nanti aneh-aneh kalian" tegas ci Dewi
"Thank you ci Dewi... Selamat gua" kataku dalamm hati
"Kapok lu.. Yaudah ya.. bye-bye semua" kataku seraya meninggalkan rumah Mitha.
....
Belum satu jam aku sampai di rumah, handphoneku berdering lagi.
"Siapa sih?" pikirku
'Sonia' begitu yang tertulis pada layar handphoneku.
Tidak menunggu lagi. Segera kuangkat panggilan itu.
"Halo sayang.. udah sampai?" jawabku
"Udah.. ini baru dijemput sama papa" katanya
"Syukur deh.. Eh maksudnya itu apaan ya?" tanyaku
"Itu apa?" Sonia bertanya balik
"Flashdisk, Kotak.. Semuanya" kataku
"Oh itu kan kado, yaudah ntar dilanjut deh. Malu di denger papa" katanya
"Ohiya lagi ada papa kamu ya sayang, hahahahaha Sorry-sorry" kataku sambil tertawa
"Udah kangen banget yaa, sini ke Jakarta makanya" goda Sonia
Percakapan itu berlangsung cukup lama.
....
Sabtu siang itu kuhabiskan dengan istirahat total.
"Ahh.. waktu ternyata secepat ini" kataku dalam hati
Kuperiksa notifikasi pada handphoneku.. banyak sekali pesan yang mengajakku untuk nongkrong, jalan, nonton, dsb.
Karena aku sungguh mager, kuabaikan semua pesan itu.
Kubaca pesan dari Mitha.
"Jam 5 ya dre, temenin cari kado"
Kulihat sekarang sudah jam 4.30.
Kubaca pesan dari ci Dewi
"Dre.. Jangan jalan sama Mitha, apapun yang terjadi, please jangan"
"Kalo bisa kamu jauhin kita berdua, cici gamau nanti saling benci sama mitha gara-gara cowok"
(Ci Dewi entah bagaimana mengetahui bahwa Mitha juga jatuh cinta kepadaku)
Kubalas pesan ci Dewi.
"Ok ci, sorry ya"
Kubalas pesan Mitha.
"Lu sama ci Dewi aja atau yang lain ya mit"
"Uncle gua besok mau dateng, jadi gua mau bangun pagi"
"Sorry banget nih".

Malam minggu kali ini kulewati hanya dengan bertelepon dengan Sonia.
Dia menceritakan semua kejadian saat dia membuat video ala-ala vlognya.
Kemudian ia juga menjelaskan bahwa 'model' dalam foto-foto itu memang tinggal di Bpx dan warga negara asing.
"Buat koleksi lu aja dre" kata Sonia.
....
Pagi harinya, uncleku datang dan kami mengobrol soal kuliah.
Dari perbincangan ini, aku mendapatkan wawasan baru.
"You mau ambil jurusan mesin? Uncle bisa bilang you itu bodoh" kata uncle
"Why? It's good for me" kataku
"You liat uncle sekarang.. Uncle bisa bayar 10 mekanik mesin buat benerin alat berat uncle" jelas uncle
"Dan you liat.. Uncle lebih kaya atau 10 mekanik uncle lebih kaya?" lanjutnya
Aku terdiam karena tidak dapat mengelak fakta yang ada.
"Tapi saya kuliah jurusan itu kan belum tentu jadi mekanik" sanggahku
"Belum tentu juga you gak jadi mekanik" jawab uncle singkat
"You kalo mau sukses, you pelajari hal yang betul-betul jadi hobi you, tadi you bilang mau jurusan komputer. That's OK" lanjut uncle
"Tapi mana ada univ IT yang bagus di Bpx sih" kataku
"Lah papa you kaya buat apa you bingung. Papa you punya uang, mau kuliahkan you dimana aja bisa" tegasnya
"Tapi saya gak tau dimana kuliah IT yang bagus, ya.. saya emang tertarik sih mau buat game" kataku
"Nah.. nanti uncle suruh orang uncle buat cari kampus IT yang bagus dimana" kata uncle
"Sekarang uncle mau pulang dulu, mau golf. You mau kuliah di Indo atau di Luar?" lanjutnya
"Indo aja, kalau bisa univ swasta. Males univ negeri. Too strict (Terlalu ketat)" kataku
"Okey" jawab uncle

Setelah uncle pulang, kulihat jam menunjukkan pukul 8.15 pagi. Aku bersiap untuk beribadah.
Singkat cerita, sepulang beribadah. Aku pergi ke sebuah kafe untuk makan siang dan kemudian langsung pulang ke rumah.
....
"Kringg... Kringg.." bunyi suara panggilan handphoneku.
Kupikir itu Sonia, tapi ternyata itu adalah Tian.. (Tian adalah teman sekolahku dulu, laki-laki ya)
"Woi.. lu dateng kan ntar malem ke acara ultah gua? Sekalian ngumpul-ngumpul sebelum semuanya pada berangkat" katanya
"Aduh gua mager eh yan, tapi demi lu gua dateng deh. Lu mau gua bawain apaan?" tanyaku.
Aku terbiasa menanyakan langsung kado apa yang ingin temanku dapatkan di hari ulang tahunnya.
Karena bagiku, memberikan kado ultah pada seseorang yang orang tersebut belum tentu suka adalah salah satu bentuk pemborosan.
Aku terbiasa berhemat. Kecuali kalau kado untuk surprise.
"Lu dateng aja kesini udah bagus kok" kata Tian
"Seriusan gua. Lu mau apa bilang, ntar gua bawain" kataku
"Yaudah IPhone 5S aja" katanya. (Saat itu, 5S adalah produk terbaru apple)
"Lu minta di kadoin apa minta di tonjok itu?" jawabku
"Yaudah gausah bawa apa-apa njeng kalo gitu" jawab Tian
"Yaudah.. lu mau steelseries atau razer?" kataku
"Steel aja udah" jawab Tian
"Oke"
"Yaudah gua mau telpon yang lain. Thank you ya dre" tutup Tian
"Sip"
Aku memutuskan untuk menghadiri acara ultah Tian yang ke-19 ini.
Karena belum tentu tahun depan dan seterusnya bisa kumpul lagi dengan teman-teman yang lain.
....
Siang itu kuhabiskan dengan membaca buku kesukaanku.
Buku ini menceritakan tentang perjalanan orang-orang sukses.
Sambil sesekali membalas pesan Sonia.
Tiba-tiba Mitha mengirimiku pesan. Mitha mengajakku untuk pergi barengan ke acara Tian.
Aku pun seperti biasanya, sulit untuk menolak permintaan wanita.
"Yaudah lu siap-siap sekarang mit, setengah jam lagi gua jemput lu" balasku
"Siap kapten" jawab mitha
Aku menutup buku bacaanku dan bergegas untuk mandi.
....
Singkat cerita, aku dan Mitha tiba di acara Tian.
Acaranya berlokasi pada sebuah restoran di tepi pantai dengan dress code casual-vintage.
Aku mengenakan kemeja putih dengan cardigan hitam serta celana chino berwarna hitam.
Sedangkan Mitha, entah mengapa mengenakan baju tanpa lengan berwana putih serta rok hitam pendek sebatas lutut.
Tentu saja kami jadi pusat perhatian. Seperti couple-couple an jaman now.
Banyak yang mengira kami berpacaran. Padahal tidak.
"Wuiiiddiiiihhh.. perkembangan ya dre" kata Tian menyambut kami.
"HBD Bro.. Nih kado lu.. Gausah banyak bacot, gua laper. mana makanan" kataku sambil menjabat tangan Tian
"Happy birthday ya Tian. Panjang umur. Wish you all the best" kata Mitha sambil memberikan kadonya
"Wahh.. Thank you-thank you yak kadonya. Makanan noh dimeja"
"Ngomong-ngomong udah berapa lama mit lu jadian ama si anak emas?" goda Tian
"Baru besok sih rencananya. Doain aja ya" jawab Mitha
"Hahahaha" kami bertiga pun tertawa.
Kemudian kami ngobrol sebentar sebelum aku dan Mitha bergabung dengan teman yang lain
karena Tian menyambut tamu lain yang berdatangan.

Selama acara, aku dapat melihat rok Mitha dan tamu-tamu yang lain tertiup oleh angin pantai.
Ada yang cuek, ada juga yang panik seperti Mitha.
Mitha pun sepanjang acara sangat sibuk memegang roknya ketika ingin berdiri.
"Dasar bego" pikirku
"Udah tau pesta pantai, masih aja pake rok"

Acara mulai memasuki jam 10 malam, banyak tamu yang sudah pulang.
Namun kami, anak-anak muda belum di ijinkan untuk pulang oleh Tian.
Aku sebenarnya sudah tau kemana arah acara selanjutnya, pasti akan ada miras disini.
Aku bukan tipe peminum. Minum alkohol seteguk saja bisa membuatku pusing.
Namun untuk menghargai Tian dan juga karena masih seru dengan obrolan bareng teman-teman yang lain. Aku tetap di acara itu.
Sampailah pada saat yang sudah kutebak tadi. Beberapa pelayan sibuk mengeluarkan berbagai jenis minuman keras.
Aku menolak semua tawaran minum, Aku hanya meminum orange juice ku saja.
....
Teman-temanku sangat jahil, salah seorang dari mereka ternyata diam-diam mencampurkan satu sloki alkohol pada minumanku.
Aku pun mabuk dan muntah-muntah beberapa saat kemudian. Aku menjadi bahan tertawaan mereka semua.
Waktu menunjukkan pukul 01.00. Ada beberapa tamu lagi yang meninggalkan lokasi acara.
Aku dan Mitha juga berpamitan pada Tian karena dari lokasi acara menuju rumah kami jaraknya sangat jauh.
"Gua cabut duluan yan" kataku
"Gapapa lu? Bisa bawa mobil? gak mau barengan aja? ntar lagi anak-anak juga balik" katanya
"Kagak lah, gua kan strong. Nunggu mereka bisa pagi baru balik" jawabku
"Yaudah yan, gua balik. Ini Mitha juga udah mabok. Parah anak-anak. Anak orang dikerjain" lanjutku
"Jangan mampir ya lu, langsung ke rumah. Hahahaha" goda Tian
"Kagaklah emangnya gua kayak elu" jawabku
....
Aku pun memacu mobilku dengan kecepatan tinggi, karena jalanan lurus dan sepi.
Namun nasib sial sedang menghampiriku.. Aku kehilangan kendali saat kepalaku tiba-tiba pusing.
Kuinjak rem sekuat tenagaku yang mengakibatkan mobilku terputar ke arah sebaliknya dan baru berhenti
setelah bagian belakangnya menabrak pembatas jembatan.
"Bruaaaaaaaakkkkkk" suara hantaman keras membuat beberapa mobil berhenti.
Kondisi kawasan ini sangat sepi karena merupakan kawasan perkantoran dan tempat parkir alat tambang dan alat berat.
Aku tidak dapat bergerak karena tubuhku tertahan airbag mobilku yang mengembang.
Seklias dapat kulihat kepala mitha yang berdarah sebelum aku kehilangan kesadaranku.
....
Aku terbangun di rumah sakit beberapa jam kemudian.
Ternyata aku dibawa oleh beberapa orang yang lewat dan security yang berjaga disekitar lokasi kejadian.
Anehnya, aku hanya mendapat luka di sekitar kening. Namun tubuhku masih syok dan terasa sakit semua.

Ruangan ini adalah kamar kelas 3 dengan 5 unit ranjang dalam satu ruangan, namun aku hanya sendiri disini.
Beberapa saat kemudian aku mendengar pembicaraan perawat disana yang sedang merapikan ranjang disebelahku.
"Anak muda jaman sekarang, pacaran sampai mabuk-mabukan ya" kata suster pertama
"Denger-denger anak orang kaya sih, mobilnya aja Honda CR-Z" kata suster kedua
"Hus.. jangan gosipin orang. Gak baik" kata suster ketiga yang kemudian pergi meninggalkan ruangan.
"Eh may, lu denger gak sih. Katanya punya cowok yang tabrakan itu gede banget kepalanya" kata suster pertama
"Ah masa sih feb? tau dari mana kamu?" kata suster kedua yang ternyata bernama Maya.
"Itu tadi dokter Mega yang cerita. Mending kita cek aja yuk mumpung disini, lagi sepi juga" kata suster pertama yang bernama Febi.
Suster Maya dan Suster Febi membuka tirai yang menjadi pembatas ranjangku dengan ranjang di sebelah.
Aku memejamkan mataku karena penasaran. Kurasakan celanaku ditarik turun oleh mereka.
3ee4631162992064.jpg
216b041162992084.jpg
b8971a1162992004.jpg
29c8801162992034.jpg
"Ah sial.. Beneran ternyata mereka daritadi ngomongin gua" kataku dalam hati.
"Ih beneran gede ya, kepalanya apalagi" kata suster Maya.
"Kalo bangun bisa segede apa ya ini?" kata suster Febi.
"Wah gila" pikirku.
"Coba bangunin feb" lanjut suster Maya.
"Bisa bangun gak ya kalo orangnya lagi gak sadar gini" kata suster Febi sembari memegang penisku.
"Eh makin keras nih" lanjut suster Febi.
Suster Febi kemudian mengocok penisku yang membuat penisku semakin tegang.
"Wihh gede banget" kata suster Maya.
"May.. aku gak tahan pengen isep, gapapa kali ya? Mumpung sepi" kata suster Febi
"Isapen lah" kata suster Maya
"Sleeephh"
"Ploophhhh"
"Sleeephhhh"
"Plooophhhhhh"
Suster Febi mulai mengisap penisku.
Aku pun pasrah dan menikmati saja servis tambahan dari suster Febi.
"Hoki tenan yo seng jadi pacare. Udah ganteng, tajir, gede lagi kontole" kata suster Maya.
"Kon ora pengen cobaen ta?" kata suster Febi.
"Pleeppp.. Pleeep.. Pleep.. Pleep"
"Pleeppp.. Pleeep.. Pleep.. Pleep"
Ujung lidah suster Maya bermain-main dikepala penisku.

"Kleeetakkk...." terdengar suara pintu terbuka
Kedua suster nakal ini kaget dan menghentikan perbuatannya.
"Eh.. Ngapain kalian?" kudengar suara suster ketiga tadi.
"Ngecek doang vi" jawab suster Febi.
"Ngecek apanya? Ini kok bangun punyanya pasien" tanya suster ketiga yang bernama Vivi itu.
Walaupun sudah dimasukkan ke dalam celana, penisku tetap menonjol dengan gagahnya.
"Ya ngecek itunya. Gede loh barange ini vi. Kamu liat deh ni" kata suster Maya sambil menurunkan lagi celanaku.
Suasana kemudian hening sejenak. Mungkin mereka mengagumi penisku dan membayangkan hal-hal mesum.
"Yasudahlah, kalo ada apa-apa. aku gak ikutan ya" kata suster Vivi.
"Jaga depan yo vi. Gantian deh kalo kamu mau" kata suster Febi.
Sementara suster Vivi keluar meninggalkan ruangan.
Suster Maya dan suster Febi melanjutkan 'pekerjaan'nya terhadap penisku.
Mereka bergantian mengisap dan menjilati penis serta bijiku.
Kemudian aku merasakan ada benda kenyal yang di tempelkan di wajahku.
Aku mengintip sedikit dan ternyata suster Febi sudah membuka beberapa kancing bajunya dan payudaranya menyembul keluar.
Kemudian suster Febi sesekali menempelkan payudaranya di wajahku sementara suster Maya masih melakukan blowjob pada penisku.
Kurasakan suster Febi juga menggesekkan vaginanya pada tangan kananku.
Suster Maya melepaskan isapannya dari penisku. Kemudian kurasakan wangi khas vagina menempel di wajahku.
Kuberanikan diri untuk mengintip lagi dan benar saja, suster Maya sekarang melakukan posisi 69 dan bersiap mengisap penisku lagi.
Sesekali vaginanya ditempelkan diwajahku.
Kudengar suara pintu terbuka lagi. Namun suster Febi dan suster Maya tidak menghentikan aksinya.
Tidak berapa lama kemudian, kurasakan ada bulu-bulu halus yang menggesek tangan kiriku.
Aku mengintip lagi dan kulihat suster Vivi juga mulai ikut dalam permainan ini.
31afdb1162991954.jpg
4f73071162991984.jpg
a599fb1162991994.jpg
Aku merasakan basah pada area wajahku yang tertempel dengan vagina suster Maya.
Kemudian tangan kiriku juga mulai basah, entah karena keringat atau karena cairan vagina suster Vivi.
Dan jari telunjuk serta jari tengah tangan kananku digunakan suster Febi untuk keluar masuk di vaginanya.
Kurasakan tangan kiriku mulai kehilangan gesekan. Namun ternyata suster Vivi pindah ke bagian wajahku dan menciumku habis-habisan.
Setelah itu suster vivi naik ke atas ranjang dan mulai memasukkan vaginanya di jempol kakiku.
Saat itu suster Maya terus mempercepat kocokan dan isapannya pada penisku.
Desahan-desahan halus ketiga suster ini mulai memenuhi ruangan.
Kurasakan kenikmatan yang luar biasa dan aku akan segera mencapai klimaks.
Croot... Croot.. Croott.. Croott
Penisku memuntahkan cairannya didalam mulut suster Maya. Kurasa suster Maya menelan semua spermaku.
"Wah.. ternyata bisa keluar juga ya kalo orangnya pingsan" ujar suster Maya.
"Pingsan aja yang lama ya mas" kata suster Febi.
Suster-suster ini secara bergantian membuatku keluar dengan mulut mereka dan menelan habis semua spermaku.
"Protein gratis" ujar salah satu dari mereka.
Setelah puas 'mengerjaiku', mereka pun merapikan pakaian mereka dan pakaianku. Lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Padahal aku berharap dapat merasakan vagina-vagina mereka, namun yasudahlah. Begini saja sudah bersyukur.
Aku tidak bisa istirahat setelahnya.
....
Kurang lebih setengah jam kemudian, aku pun memutuskan untuk keluar ruangan.
"Bruaaakkk" aku terjatuh dari ranjang.
Ternyata untuk berdiri saja aku belum mampu. Tubuhku masih sangat lemah.
Suster-suster yang 'mengerjaiku' tadi segera datang dan membantuku untuk bangun.
"Sudah sadar mas.. Coba liat ke sini" periksa suster Febi.
Dapat kulihat wajah cantik dari suster Febi dan suster Maya.

"Cewek yang sama saya gimana keadaannya sus? gak kenapa-napa kan?" tanyaku.
"Oh pacarnya gakpapa kok mas, tapi kaki kanannya patah sama bahu kirinya geser jadi butuh pasang pen" kata suster Maya.
"Lagi ditangani diruang UGD" lanjutnya.
"Yaudah dipasang pen aja sus" kataku.
"Iya lagi ditangani ama dokternya mas, nunggu hasil cek laboratorium dulu" kata suster Febi.
"Jangan banyak gerak dulu mas. Rebahan aja dulu" kata suster Febi.
"Dompet saya dimana ya sus?" tanyaku.
"Masih ada di kantor polisi kayaknya mas" jawabnya.
"Saya mau pindah kamar ini" ujarku

Selanjutnya aku kembali ke ruangan mesum tadi dan tertidur dengan bantuan obat penenang.


Bersambung...
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd