Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Aku & Kontrakan Cowok

Status
Please reply by conversation.
"ahhhhh.....terusss dooo...ahh"
Aku mendesah saat di genjot rido dari belakang.

"Ahh..sempitt bangett memek lu cil"
Desah cil menikmati jepitan lubang vaginaku..

"Ahhhh akuuuu nyampeee dooo"
Aku orgasme dan lemas hingga tengkurep dikasur, penis rido sempat terlepas tapi dia langsung nindih badanku dan kembali memasukan penisnya.

"Ahhhhh gua mauuu keluarrr cilll"
Rancau rido setelah beberapa saat mengenjotku

"Di muluttt doo, siniii aku telenn ajahhh"
Pintaku ke rido, karena walau aku sering melakukan hubungan sex, aku males banget untuk mengkonsumsi obat-obatan guna menghindari kehamilan.

Rido langsung beranjak dan mengarahkan penisnya ke mulutku, aku langsung menghisap penisnya hingga dia mengelinjang dan menyemprotkan spermanya ke tenggorokanku.

"Ahhh...mantep banget sedotan lu cil"

Aku cuman mengangguk sambil terus membersihkan penisnya dengan mulutku..

Pagi ku kali ini terasa indah karena di awali dengan kenikmatan penis rido. Aku dan rido pun mandi bersama, lalu berangkat ke kampus naik mobilnya dia.. saat dikampus aku ga malu buat nunjukin kemesraanku sama rido.

Semua jam pelajaran selesai, aku masih duduk dan membereskan peralatan kulahku.

"Cil, pulang sendiri dulu yah? Gua ada bisnis"
Ucap rido yang ternyata udah berdiri disampingku.

Akhirnya aku pulang sendirian ke kontrakan dengan menggunakan ojek online..sesampainya di kontrakan aku melepaskan celana jeans ketatku dan menggantinya dengan yoga pants ketat yang biasa aku gunakan saat dirumah..

"Oi cil, kenalin nih bang amat sama bang joni"
Rupanya rido udah datang bersama dua orang cowok yang ga aku kenal. Aku yang saat itu sedang nonton tv, turun dari sofa dan berjalan ke arah mereka.

"Hallo bang, aku cecil"
Ucapku sambil bersalaman dan sedikit ngobrol sama mereka berdua, ternyata mereka berdua adalah senior angkatan tua.

"Ayok bang, mau liat kamarnya?"
Ucap rido.

Akhirnya mereka ninggalin aku sendiri diruang tamu, setelah beberapa lama mereka pun kembali.

"Buatin kopi dong cil"
Suruh rido.

Aku bangkit dari sofa dan melangkah ke dapur, saat melewati mereka aku sempet ngerasain ada tangan yang kayaknya sengaja memegang pantatku, aku melirik dan ternyata tangannya bang joni, bukannya marah aku malah tersenyum nakal sambil terus melangkah ke dapur.

"Jadi gimana bang? Bagus kan kamarnya?"
Suara rido masih bisa aku dengar dari dapur.

"Bagus kok, bagus banget malah..tapi kaga dah kalo harganya segitu mah"

"Yeh, masalahnya ada fasilitas spesialnya bang di sini mah"

"Fasilitas apaan?"
Tanya bang amat bersamaan aku sudah kembali dari dapur..aku sedikit menungging untuk meletakan gelas dimeja..pantatku ke arah rido, wajahku ke arah bang joni dan bang amat.

"Nih bang fasilitasnya"
Rido sambil duduk langsung ngeremesin pantat aku yang masih nungging ngeletakin gelas, aku malah langsung ngedesah kegelian.

"Nih cewek siap di entotin sama semua penghuni kontrakan ini. Ya kan cil?"
Tanya rido sambil terus ngeremesin pantatku.

"Ah....iyaa bangg...ayok dong ngontrak disini..biar bisa main sama cecil terus tiap hari"
Jawabku menggoda mereka.

"Gimana? Kalo ga mau sih gapapa"
Rido melanjutkan dan melepaskan tangannya dari pantatku, aku justru ngedeketin rido dan duduk dipangkuannya.

"Hmm...gimana yak.. kalo bayarnya akhir bulan bisa?"
Tanya bang jon mulai tertarik.

"Waduhh..gimana ya.."
Rido terlihat keberatan dengan permintaan mereka.

Aku mendekatkan mulutku ke kupingnya rido lalu berbisik padanya. Rido cuman ngangguk-ngangguk denger bisikanku.

"Serius lu cil?"
Tanya rido se akan ga percaya sama ide ku.

"Iyah"
Jawabku masih berbisik padanya.

"Yaudah gih"
Rido keliatan keberatan untuk setuju dengan ideku.

Aku lalu berdiri dari pangkuannya rido sambil tersenyum ke arah bang amat dan bang joni.

"Abang-abang mau bayar kontrakannya akhir bulan kan?"
Tanyaku, yang mereka jawab cuman dengan anggukan.

"Sini, ikut cecil ke kamar"
Suruhku sambil menggerakan jari telunjuk seolah memerintah mereka.

Sesampainya dikamar, aku langsung berdiri didepan bang joni dan bang amat yang masih bengong didepan pintu kamar.

"Dari sekarang sampe jam 10 nanti, kalo bang amat sama bang joni bisa bikin aku bilang kata 'ampun', abang-abang boleh deh ngontrak disini dan bayaran bulan pertamanya gratis"
Ucapku menjelaskan pada mereka.

Sekarang masih jam empat sore, brarti bakal ada 6 jam waktu buat mereka ngejailin aku..

"Maksudnya gimana?"
Tanya bang amat antara ga paham atau ga percaya.

"Cuman bikin aku bilang 'ampun' aja kok bang, terserah abang aku mau diapain aja..tapi gaboleh muncrat di memek aku yah, kalo bisa sih di mulut aku aja biar aku telen hihi"

Sadar dengan maksudku, mereka langsung tersenyum dan ketawa.

"Yakin nih? Kita berdua bisa kejem banget loh sama cewek"
Bang amat memperingatkanku, aku malah pengen buru-buru di kejemin sama mereka.

"Mauuu dongg di kejemin hihi"
Ucapku menantang

Sontak mereka berdua kayak kepancing emosi dan langsung menyerangku..
Bang joni berada di kiriku, tangan kanannya menjambak rambutku kebelakang, tangan kirinya meremas vaginaku kasar hingga aku bisa merasakan perih.
Bang amat berada di kananku, tangan kirinya meraba raba pantatku, tangan kananya meremas dadaku denga kasar.

"Ahhhh...aduuhhh...sakittt"
Ucapku kesakitan sama perlakuan mereka.

"Haha, baru begini aja udah kesakitan lu, bentar lagi juga udah minta ampun palingan"
Ucap bang joni sambil terus menjambak rambutku hingga aku menghadap ke atas.

"Duhhhh..ahh...masa sih bang? jadi penasaran deh mau diapain..aahh aduh"
Aku malah makin menantang, karena sebenernya aku malah nikmatin banget kalo disakitin gini..
Tiba-tiba aku ngerasain ada sesuatu yang masuk ke vaginaku, ternyata bang joni ngedorong masuk jarinya ke vaginaku..aku yang emang ga make celana dalem bisa ngerasain ada bahan yoga pantsku yang ikut masuk ke vaginaku
Tangan bang amat yang ada di dadaku juga ikut menarik putingku keras dari luar baju..aku bahkan menjerit sakit...tapi enak..

"Aaaah banngggg....sakitttttt"
Teriaku pas ngerasa putingku ditarik terus sama bang amat.

"Hah? Udah mau minta ampun lu?"
Tanya bang amat sambil terus narik putingku..

"Aaah....engggaaa...putusssinnn ajaaa ssekalian banggg"
Teriaku kencang.

Bang raka malah ngelepas tarikannya di putingku, dia kayak shock mendengar teriakanku.

"Harus bener-bener dikasih pelajaran nih cewek"
Ucap bang joni, mereka berdua lalu kompak mendorong tubuhku dengan kasar hingga aku jatuh tengkurep dikasur.

Bang joni berjalan ke arah wajahku lalu menjambak rambutku hingga aku menganga ke atas.

Aku bisa ngerasain bang amat yang ada dibelakangku narik yoga pantsku dengan kasar, bukan untuk ngelepasin tapi ngerobek hingga hanya tersisa yoga pants bagian paha ke bawah.

Bang joni terus menjambak rambutku bahkan hingga badanku terangkat dan menyender ke dadanya bang amat dibelakangku..

"Ahh....sakiitt bang"
Keluhku pas ngerasa rambutku seakan ingin rontok semua.

Bang joni cuman tersenyum, lalu melepaskan jambakannya, rupanya tangannya bang amat yang ada dibelakangku gantian menjambak rambutku.
Bang joni sebentar hanya menurunkan celananya lalu mengeluarkan penisnya.. tangan kirinya mulai mengocok penisnya sendiri, tangan kanannya malah tiba-tiba menamparku dengan keras.

"Aahhh....banggg...bentarr."
Aku meminta rasa kasiannya karena merasa mataku sedikit tercolok saat ia menamparku, tapi bang joni ga peduli dan lagi-lagi menampar pipiku.

"Hah?bentar? Kalo udah gakuat mah bilang ampun aja kali"
Ucap bang joni.

"Aaaaaaaaaaaahhhh.....eeggghhhh"
Aku teriak kencang bahkan gatau mengeluarkan suara apa, pas tiba-tiba lubang pantatku di sodok kenceng banget sama bang raka..aku bahkan bisa ngerasain penisnya kayak sampe nyodok setengah badanku.

"Nah, sekarang memeknya!!"
Ucap bang joni sambil menyodokan penisnya ke vaginaku secara kencang..

"Eughhhkkk.....eeeegggghh"
Rasa sakit yang aku rasain bener-bener bikin aku gabisa ngomong apa-apa lagi, mulutku cuman ngeluarin suara-suara ga jelas setiap penis mereka berbarengan menyodok dua lubang ku secara dalam.

"Gimanaa cil? Ampun ga? Haha"
Tanya bang raka yang nyodok lubang pantatku.

"Egggghhhhh......eggghhhh"
Suara mulutku.

"Hah? Kenapa? Sakit banget yak?"

"Eeehhh.....aaaaahhh......aaah"
Kesadaranku mulai kembali, walau cuman bisa menjerit kesakitan di tusuk kasar begini.

"Gausah ditahan cil, gabakal gua bikin enak lu"
Ucap bang raka.

"Aaaaaahhhh......saaakitt bangggg...pelaninn plisss"
Pintaku memohon, aku udah bisa kembali berbicara.. walau sebenarnya aku sama sekali ga berharap mereka melanin sodokannya..karena pengen terus nikmatin rasa sakit di sodok begini

"aampunnn bangg, ampunnn..bilang gitu dong kalo mau di pelanin"
Bang joni mengejeku seakan memberi contoh agar aku meminta ampun.

"Aaaahhh...kencccenginn....lagiiihhh dalemin lagiiiii"
Aku malah meminta mereka untuk lebih kuat menyodoku.

"Bangsaatt lu ye..rasain nih"
Ucap bang joni sambil memperkuat sodokannya ke vaginaku.

"Aaaaaaahhhhh.....iyaahhh.."
Aku lagi lagi teriak tapi sambil mulai mendesah menerima sodokan mereka.

"Aaahhh gilllaaa, pengeeen keluarr guaa"
Bang joni ngelepasin penisnya dari vaginaku lalu duduk mengangkang dikasur sambil mengambil alih jambakanku.

Ia menjambaku menarik hingga aku jatuh tengkurap tapi dengan penisnya masuk ke mulutku.

"Nihhh telennn nihh"
Ucap bang joni sambil mendorong rambutku hingga aku bisa ngerasain penisnya masuk hingga kerongkonganku. Aku yang lagi ga bisa mikir apa-apa cuman ngerasain ada cairan hangat nyembur didalam kerongkonganku dan perlahan cairan itu menetes keluar dari mulutku yang masih disumpal penis bang joni.

"Aaahh anjinggg, keluarrr guaa"
Bang amat tiba-tiba meracau menyemprotkan spermanya didalam lubang pantatku, lalu ambruk di pungguku tapi posisi kepalanya cuman ada di punggungku.

Bang joni yang penisnya masih ada didalam mulutku menjambak rambutku hingga wajahku terangkat dan penisnya terlepas dari mulutku, sperma bang joni langsung mengalir keluar dari dalam mulutku.

"Gimana? Mau lanjut apa minta ampun? Baru setengah jam loh?"
Tanya bang joni sambil menjambaku memaksa untuk melihat ke arahnya.

"Ehmmm....aaaahhhh...laaanjuttt ajaahh...ssserruuuu"
Aku menelan sisa spermanya yang ada didalam mulutku lalu menjawab pertanyaan bang amat
 
Terakhir diubah:
Waduh cil.. jangan ampe bengep lho
 
jadi pensaran nunggu siapa "pemenang" nya, hahaha
 
"Yakin mau di lanjut?"
Bang joni sepertinya ragu dengan jawabanku.

"Iyaaahh, kenapaa? abangg nyerahhh?"
Jawabku masih ngos-ngosan.

"Bentar dah, sini dulu mat"
Bang joni berdiri di ikuti bang amat..aku ditinggal tengkurep dikasur, wajahku ku arahkan melihat mereka, pipiku jadi basah kena sprei yang masih basah karena sperma dan air liurku.

"Do! Sini bentar dah"
Teriak bang joni sambil memasukan penisnya kembali ke dalam celana.

"Kenapa bang?"
Tanya rido didepan pintu.

"Ini cewek serius nih do?"

"Iyalah bang serius, kalo emang dia yang minta mah sikat aja..cuman jangan sampe ada luka apa lagi berdarah ya..bisa rusak fasilitas kontrakan gua malah"

"Yah, udah sempet gua tamparin tadi do"

"Waduh kalo bisa jangan ya bang, jangan ampe merusak pemandangan dah"

"Kalo lobangnya boleh gua rusak?"

"Ah gampang itu mah bisa di akalin"

"Okelah kalo gitu"

Rido akhirnya pergi meninggalkan kami, bang joni dan bang rahmat tampak berbisik-bisik seperti merencanakan sesuatu lalu membuka pakaiannya hingga benar-benar bugil.

Pas mereka mulai jalan mendekatiku, aku yang merasa sudah sedikit punya tenaga membangunkan badanku lalu nungging menyajikan selangkanganku ke arah mereka.. aku nungging dengan posisi wajah menempel dikasur, aku melihat ke arah mereka yang sedang memainkan penis masing-masing..

"Ayuk bang, disodok lagi memek cecil"
Ucapku mempersilahkan mereka.

"Enak aje, siape lu ngatur-ngatur"
Ucap bang amat. Mereka malah duduk dikasur.Bang joni langsung memasukan jarinya ke dalam vaginaku

"Aaaah...banggg enakk"
Desahku ke enakan.

Sementara bang amat mengambil sobekan yoga pantsku, ia mengaini jarinya lalu memasukan jarinya yang tertutup yoga pants itu ke lubang pantatku.

"Duhh....aaahhh."
Desahku merasakan pantatku disodok-sodok jari bang amat.

"Kali ini lu pasti bakal minta ampun cel hehe"
Ucap banf joni.

Beberapa menit mereka memainkan kedua lubangku.

"Aaaaaah.....terussss banggg terruss"
Desahku kencang saat merasakan akan segera orgsme.

"Eetttsss, kenapa cil? Udah pengen keluar yah?"
Tanya bang joni. Mereka berdua malah menghentikan gerakan tangannyaa

"Iyaaa bangg..laggii cepett..terusin"
Rengekku.

"Haha..kita ga bakal ngebiarin lu dapet cil sebelum lu bilang ampun"
Ucap bang joni.

"Ah abang jahat...awas ahh"
Ucapku sambil mencoba mengusir tangannya dari vaginaku karena aku ingin memainkan vaginaku sendiri agar bisa mendapatkan orgasme

"Ehh mau ngapain lu?"
Ucap bang joni sambil menahan tanganku, dia malah mendorong pantatku kebawah hingga aku kembali berada dalam posisi sepenuhnya tidur tengkurap, dalam posisi ini tanganku udah ga mungkin lagi bisa meraih vaginaku sendiri karena badanku ditindih oleh dengkul bang joni.

Bang raka lalu mensejajarkan badannya disampingku, tanganya yang tertutup kain yoga pants masih menancap dipantatku..

"Ayok dong cill, bilang ampun aja, nanti kalo bilang ampun bakal langsung di genjot lagi deh"
Ucap bang raka tepat diwajahku, mereka berdua kembali memainkan jarinya.

"Aaaah....abangg curang banget sihh"
Desahku pas pengen orgasme lagi, tapi lagi-lagi mereka langsung berhenti.

"Gimana cill? Ga mau digenjot lagi emangnyaa?"
Tanya bang joni.

"Maaaauuuu...aah jahat banget sih"
Jawabku kesal, aku bener-bener ga nyangka bakal di giniin. Aku sebenernya udah pengen nyerah dan bilang ampunn..tapi ntar dulu deh.

"Yaudah bilang ampun bang joni..gitu deh, ntar langsung di genjot lagi kok"
Ucap bang joni.

"Jangann gitu kek banggg...plisss"
Ucapku memohon, tapi mereka ga peduli dan kembali menyondok kedua lubangku dengan jari mereka. Lagi-lagi mereka berhenti pas aku ingin orgasme.

"Ah..bang..entotin cecil dong bangggggg pliss"
Permohonanku lagi-lagi ga di hiraukan sama mereka. Mereka terus mainin nafsuku di posisi ingin meledak. Disodok, berenti, di sodok, berenti. Cuman itu yang jari mereka lakuin ke dua lobang ku..

Aku udah gatau berapa lama diginiin sama mereka, bahkan sekarang mereka cuman butuh satu kali sodokan untuk membuat aku pengen orgasme, tapi masih aja mereka ga ngebiarin aku orgasme.
Semantara aku udah ga lagi memohon sama mereka, yang aku lakuin cuman mendesah, badanku udah bener-bener lemes, tapi gatau kenapa aku malah pengen diginiin terus, ngerasain sensasi ingin orgasme berulang-ulang, seakan ada sesuatu yang terus naik turun didalam perutku..

"Gimana cil? Ampun ga?"
Tanya bang amat yang wajahnya berada didepan wajahku..
Aku cuman diem dengan mulut yang yang terus terbuka ngerasain sensasi rasa sange yang bener-bener belum pernah aku rasain sebelumnya.

"Cil....gimana? Ampunn ga?"
Tanya bang raka sekali lagi sambil kembali nusuk lubag anusku lalu langsung dikeluarin lagi karena dia tau aku bisa langsung orgasme kalo tangannya beberapa detik aja ada di lubang pantatku..

"Ahh..engga..hihi"
Jawabku malah ketawa nantangin mereka, daguku dan pipiku udah bener-bener basah dengan liurku sendiri.

"Gimana mat? Udah pegel banget tangan gua"
Tanya bang joni ke bang amat.

"Au dah jon, mending istirahat dulu dah"
Jawab bang raka sambil ngelepasin vagina dan punggungku yang dari tadi masih ditindih dengan dengkulnya.

"Ah anjing, jadi gua yang nafsu pengen ngentotin nih memek"
Ucap bang joni juga melepaskan tangannya lalu menampar pantatku dengan kencang.

Mereka lalu istirahat duduk di kanan dan kiri ku yang masih tiduran, tau ada kesempatan aku langsung mencoba menyelipkan tanganku ke antara perut dan kasur untuk meraih vaginaku..

"Wey...mau ngapain lu?"
Tanya bang raka menangkap tanganku..

Akhirnya kini mereka istirahat sambil memegang tanganku..satu tangan mereka merokok, tangan yang satunya memegang kedua tanganku dan mereka arahkan menggesek-gesek penis mereka.

"Gimane nih mat?"
Tanya bang jaka yang duduk di kiriku sambil meroko dan menikmati gesekan tanganku.

"Ya mau gimana lagi jon"
Jawab bang amat yang berada di kananku menikmati hal yang sama.

"Ngaco nih cewek ya, disakitin malah kesenengan, dibuat sange sesange sangenya malah pasrah"
Ucap bang joni.

Beberapa saat mereka istirahat, lalu tiba-tiba bang amat mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Masih kuat ga cil? Masih ada empat jam lagi loh"
Tanya bang amat.

"Ehmmm....engga"
Jawabku jujur

"Brarti minta ampun nih?"
Tanya bang raka.

Tenagaku kayaknya udah sedikit pulih, walau emang aku udah bener-bener ga kuat sama aksi mereka tapi aku malah ngeraih dan mengurut kedua penis mereka.

"Terusin aja bang, sampe senin depan juga aku mau kok"
Aku malah menantang mereka.

Bang amat kayaknya langsung emosi denger jawabanku, dia langsung menjambak rambutku, posisiku dirubah..kini aku duduk diatas kasur menyender ke tembok.

"Lu yakin mau diterusin hah?! Memek lu gua bikin cacad baru tau rasa lu!"
Teriak bang raka bertanya..tangannya yang tadi menjambaku kini mendorong leherku, leherku jadi kerasa kecekik karena tertahan dengan tembok.

"Uggghhhhhh...yaggghh"
Jawabku susah payah karena di cekik bang joni.

"Maaf yah cil kalo beberapa hari ini lu gabisa kuliah"
Ucap bang amat yang masih merokok disamping kiriku lalu melebarkan kakiku, aku merinding pas bang amat ngedeketin rokoknya yang masih menyala itu ke vaginaku..
Aku deg-degan bukan main, tapi bukan karena takut justru karena ngebayangin rasa sakit kalo bara rokok itu bener-bener dimatiin pake kulit vaginaku....

"Bener nih cil ga mau minta ampun?"
Tanya bang amat sambil sedikit melonggarkan leherku..

"Ahh...cepetttt...masukinnn"
Ucapku malah menantang, sambil ngos-ngosan mencari udara.

Cessssss......rasa panas yang pedih bangett langsung terasa di vaginaku...

"Aaaaaaaaahhhhhhh sakiiitttttttt"
Teriaku kencang, pandangaku memudar, badanku berasa ga ada tulang..

"Woii, jangan pingsan lah cil"
Suara bang amat yang aku dengar sambil ia menampar wajahku memaksaku untuk sadar kembali..

"Gimana cil? Ampun ga?"
Tanu bang amat sambil terus namparin pipiku..tamparan bang amat ga terasa sakit, mungkin emang dia yang namparnya pelan atau aku udah gabisa lagi rasain rasa sakit.

"Ammm........."
Ucapku pelan..bang raka dan bang joni langsung ngeliatin aku.

"Mmpee jam 10 doang kan?"
Lanjutku malah bertanya seakan menganggap rendah siksaan mereka.

"Asli ga si?"
Ucap bang joni kesal..dia kembali mencekik leherku, bukan cuma itu tangan satunya juga dimasukan ke dalam mulutku...bener-bener dalem, aku berasa pengen muntah..

"Tinggal bilang ampun aja susah banget sih lu anjinggg"
Bang joni ngelepasin kedua tangannya, aku langsung berusaha mencari napas..tapi tiba-tiba tangan bang joni langsung masuk lagi kedalam mulutku..

Aku ngerasa ada yang aneh, ternyata bang joni bukan cuman masukin tangannya ke mulutku, dia juga mendorong sobekan yoga pantsku kedalam tenggorokanku.
Aku yang berusaha mencari napas malah ga sengaja menelan kain yoga pants yang ada di dalam mulutku..tapi gabisa ku telen, jari bang joni ternyata nahan bagian ujung bahan sehingga setengahnya didalam kerongkonganku dan setengahnya lagi melipat di jari bang joni..

"Ueeeggggg...uggghhh"
Aku pengen muntah pas ngerasa bang joni kayak narik keluar bahan yoga pants sehingga terasa bergeskan dengan dinding kerongkonganku..

"Ampunnnn!! Bilangg ampunn buruaan anjingg!!"
Teriak bang joni lalu kembali ngedorong tangannya mengeluar masukan kain yoga pantsku..

Aku bisa ngerasain muntahanku udah ada ditengorokan tapi gabisa keluar karena leherku terus dipaksa ke atas sama bang joni.

"CEPTAAAN BILANGGG AMPUNNN BANGSATT!"
Teriak bang joni sekali lagi, tangan yang satunya kini malah menutup hidungku, sehingga aku terpaksa coba bernafas lewat mulut...muntahan yang ada dikerongkonganku terasa naik turun, air mataku juga langsung menetes deras karena respon dari tubuhku.

"Uuuegggggh.....eeeeehhhhkk"
Suara mulutku karena ingin muntah secara terus menerus tapi gabisa..perutku juga jadi sakit bangett karena berasa kayak semua isinya ditarik keluar..

"Jon, udeh jon..mati ntar anak orang"
Suara bang amat mencoba mengingatkan bang joni...


"Ueeeghhhhh....ueeeggghh"
Aku langsung muntah pas bang raka ngeluarin tangannya dari mulutku..semua isi perutku berasa keluarr...muntahanku berceceran kemana-mana..dada, perut hingga selangkanganku langsung kotor kena muntahanku sendiri.

"Bilang ampun buru!"
Bentak bang joni.. aku cuman menganga lemas mencari nafas, sebagian muntahan yang masih ada di dalam mulut terpaksa kutelan kembali..air mataku mengalir deras.

"Cil udah si cil, gausah gratis sebulan pertama dah, yang penting lu bilang ampun aja"
Ucap bang amat yang kayaknya udah kasian melihat kondisiku.

"Hah...hah....hah"
Aku masih terus mencari nafas, sekuat tenaga aku mencoba tersenyum ke arah bang joni yang masih keliatan emosi.

"Hah.....hah...enak bangg"
Ucapku.

Bang joni langsung melotot, tangan kirinya menekan leherku ke tembok, tangan kanannya mengempal dan ditarik ke belakang untuk memukul wajahku.. aku masih terus tersenyum saat melihat tangan bang joni mulai melayang ke arah wajahku..

"Woi jon, kaga gitu juga lah"
Tiba tiba suarang bang amat terdengar, bang ternyata menahan pukulan bang joni..

"Mau nyari masalah lu?"
Lanjut bang amat lalu mendorong badan bang joni hingga terduduk ke belakang

"Udah lah cil, dari pada masuk penjara gua berdua, mending gausah dah"
Ucap bang amat lalu berdiri.

"Udah ayok jon, ga bakal minta ampun nih cewek mau diapain juga"
Bang raka menarik pundak bang joni untuk berdiri, mereka lalu berjalan ke arah pakaian mereka.

Aku masih aja mencari nafas saat ngeliat mereka berdua mengaku kalah.

"Bang......"
Panggilku saat masih terduduk menyender..mereka berhenti dan melihat ke arahku.

"Ampun"
Ucapku pelan.

Lanjut di page 4.
 
Terakhir diubah:
Anjirrrr si joni...mau dinalas si joni tuh..kasar dgn cewek..anjirrrrrr :panlok3:
 
Bravo.....
What a girl!
 
gilakk.. sampe disiksa kaya gitu bilang ampun nya pas cwo udah nyerah..
titip sendal dulu hu..
 
Sangat binal pantasi nya
 
Bilang ampunnya ngledek banget haha
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd