Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku Seorang Istri yang Dirayu (Copas)

JohnDLover

Semprot Kecil
Daftar
22 Jun 2015
Post
82
Like diterima
188
Bimabet
*Ini Cerita Copas Gan. Bukan karya ane sendiri. Cuma ingin meramaikan forum aja. Selamat Menikmati*

Mulustrasi Tokoh:



Nama saya Hilda. Saya berumur 32 tahun. Saya sudah berkeluarga dan mempunyai anak 3. Suami saya adalah suami yang baik. Kami hidup berkecukupan. Karena kesibukannya, dia sering pergi keluar kota. Di rumah kami tidak mempunyai pembantu.

Selama menikah aku merasakan orgasme tiap berhubungan badan. Aku memang menikmati seks. Saat melakukannya aku merasakan nikmat. Tetapi tidak berlangsung lama. Suami ku dalam berhubungan badan paling hanya 10 menit.

Suatu ketika saat hujan turun dengan deras, aku nonton TV disofa. Saat asyik nonton tiba tiba ada yang mengetuk pintu. Aku pikir tamu siapa yang datang saat hujan begini. Aku kaget ketika pintu dibuka, yang datang adalah Kak Ipul… seseorang yang pernah mengisi hatiku saat SMA dulu. Aku berusaha tenang. Aku persilahkan Kak Ipul masuk. Aku buatkan dia teh manis hangat & memberi handuk kecil untuk melap rambutnya yang basah kehujanan.

Kami duduk di sofa ruang TV. Akhirnya kami mengobrol panjang lebar. Dia menceritakan semua kehidupan dia. Sampai akhirnya dia bercerita bahwa dia telah bercerai dari isterinya. Karena isterinya menghianati dengan berselingkuh.

Sampai akhirnya ia mengajakku berbicara tentang seks. Aku malu-malu meladeninya. Obrolan sex itu diselingi dengan suasana bercanda. Kadang obrolannya menjurus ke hubungan sex yang paling dalam, Hingga tiba tiba tanpa disadari tangannya telah menggenggam tanganku & menciumnya. Aku berusaha menolak. Aku berkata bahwa aku sudah bersuami. Kak Ipul kemudian mengatakan bahwa dia hanya ingin mengungkapkan perasaannya aja. Nggak lebih dari itu. Dia menyesali nggak melanjutkan hubungannya denganku dulu.. Aku hanya terdiam mendengarnya. Dia masih menyanjungku dengan mengatakan bahwa aku masih cantik, bahkan lebih cantik dari yang dulu. Mukaku bersemu merah mendengar sanjungan itu.

Perlahan lahan dia mencium tanganku dengan lembut sambil berkata…

”Hil…Kamu cantik… kalau sekarang aku masih mencintai dan menyayangi kamu, … perasaan kamu gimana..?

Aku berusaha menghindar sambil berusaha menyadarkannya.

“Maaf kak, Hilda sekarang sudah punya suami…” Jawabku

“Tapi Hil, apa salah kalau kak Ipul tetap mencintai kamu walau kamu sudah bersuami…?” sambil tetap menggenggam tanganku dan sekali kali mencium tanganku.

Aku diam beribu bahasa. Ingin rasanya meronta, tapi disisi lain aku merasakan susuatu hal yang membuat perasaanku gak karuan. Ada perasaan aneh yang menjalari tubuhku. Tapi aku nggak tau perasaan tersebut.

Kami berdua akhirnya terdiam. Kak Ipul melepaskan tanganku dari genggamannya. Aku bernafas lega. Seakan terlepas dari beban berat yang menghimpit dadaku. Tapi tiba tiba kak Ipul memeluk pinggangku dari belakang. Aku kaget setengah mati. Aku berusaha melepaskan pelukan tangannya.

“Kak jangan…tolong lepasin tangannya….” kataku setengah memohon.

Kak Ipul gak bergeming. Bahkan makin mempererat pelukannya dipinggangku. Aku terus berusaha melepaskan tangannya. Bahkan aku berusaha bangkit untuk menghindarinya. Tapi kak Ipul bukannya melepaskan, malah menarik pinggangku, sehingga aku terjerembab kepangkuannya. Kesempatan ini dipergunakan kak Ipul untuk lebih erat memelukku. Bibirnya tepat di samping leherku & langsung mencium leherku. Aku merasa geli & berusaha menghindar. Dia kembali memelukku sambil terus merayu… mengucapkan kata kata mesra… Aku merasa tersanjung dengan kata kata mesranya. Aku akhirnya terdiam seiring dengan makin eratnya pelukan dipinggangku. Kak Ipul makin berani, kembali dia mencium tengkukku, bahkan sekarang berpindah mencium belakang kupingku.

“Oh my God” teriakku dalam hati.

Seluruh bulu kudukku terasa berdiri… Perasaan geli & nikmat menelusuri seluruh badan. Degup jantung terasa berdetak cepat… Kak Ipul terus mengusap ngusap bibirnya dibelakang kupingku, kadang berpindah ketengkuk. Aku mulai gelisah ketika rangsangan itu datang secara perlahan. Tangannya meremas erat tanganku. Aku mulai tersadar. Ini nggak boleh terjadi, aku sudah berkeluarga. Aku berusaha melepaskan diri dari pelukannya.

“Kak jangan… aku udah punya suami… aku nggak mau menghianatinya…”

“Nggak apa apa sayang… aku hanya ingin mengulang dan mengingat kembali masa masa indah dulu. Nggak akan ada yang hilang dari diri kamu. Sampai sekarang aku masih sayang & mencintai kamu. …” rayunya

Aku terdiam mendengarnya. Kak ipul terus mengucapkan kata kata mesranya kembali sambil memeluk dengan lebih erat. Aku menjadi terdiam & mulai menikmati rangsangan yang menjalari tubuhku.

Kak Ipul melepaskan tangannya yang satu dari pinggangku. Sambil tersenyum wajahnya mendekat ke wajahku. Aku gemetar & menutup mata. Tiba tiba kurasakan bibirnya menyentuh bibirku. Aku kaget dan berusaha menghindar. Tanganku menahan tubuhnya. Kak Ipul dengan sabar berbisik ditelingaku…

“Kenapa Hil… nggak salah kan kalau aku masih mencintai dan menyayangi kamu.”

Dengan lembut ia mencium keningku, hidungku, pipiku dan sambil menghembuskan nafasnya ia mencium telingaku membuat gairah dalam tubuhku lebih berkobar dan seluruh bulu-bulu halus di tubuhku berdiri. Saat bibirnya kembali menempel ke bibirku… Aku terdiam… detak jantungku berdegup kencang. Bibirnya mulai melumat pelan & mesra bibirku. Perasaanku tidak karuan. Antara takut & senang bercampur dengan rangsangan yang mulai menjalari tubuhku kembali

“Kamu cantik Hil…..” itu yang terdengar sebelum ia melumat lagi bibirku, kali ini dibarengi dengan deru nafasnya yang memburu.

Aku berusaha menghindar tapi nikmat sekali rasanya. Lidahnya berusaha masuk menembus rapatnya bibirku. Ujung lidahnya yang basah dan panas menyentuh nyentuh bibirku. Sampai akhirnya tanpa disadari, mulutku mulai terbuka. Mulutku membiarkan lidah kak Ipul menyeruak masuk kedalam mulutku. Lidahnya menari nari dalam mulutku dan berusaha mencari lidahku. Ketika lidahnya bertemu dengan lidahku….Tubuhku bergetar dan perasaanku melambung tinggi. Secara perlahan aku mulai membalas lumatan bibir & lidahnya. Kami mulai berpagutan lembut dan mesra. Bayangan suami perlahan lahan hilang dari pikiranku seiring dengan datangnya rangsangan yang datang lebih cepat.

Tangan kak Ipul mulai mengusap ngusap sepanjang tanganku, dan sekarang usapannya berpindah ke dadaku. Aku sempat menyingkirkan tanggannya dari dadaku ketika dengan lembut meremas lembut payudaraku. Kak Ipul melepaskan tangannya dari dadaku. Tapi itu tidak berlangsung lama. Karena sekarang tangannya berusaha menyentuh dan meremas kembali payudaraku. Kali ini aku tidak berhasil menolaknya. Karena selain dia terus memaksa untuk meremas payudaraku, rasa nikmat semakin kuat kurasakan. Aku terdiam dan semakin terhanyut terbawa rasa nikmat ditambah suasana hujan yang masih turun dengan deras.

Tanpa terasa ciuman kami makin panas. Entah kapan dimulainya sekarang kami saling menjilat dan menghisap lidah. Birahiku sudah tak mampu kubendung lagi. Aku nggak menyadari, entah kapan tangan kak Ipul sekarang berada dibalik kaus longgar yang aku pakai, dia mulai mengusap lembut dan menyusuri belahan payudaraku. Jari jarinya dengan nakal menyentuh pentilku dan mulai memilin milin dengan lembut, sementara mulut dan lidahnya terus melumat bibir dan lidahku, aku mulai lirih mengerang sambil berkata…

“Accchhh kak Ipulll…. aku mohon jaaaannngggaaaannn…. aku nggak mau menghianati suamiku….!” untuk kesekian kalinya aku memelas sambil berusaha menahan tangannya agar menghentikan remasannya pada payudaraku.

Kak Ipul nggak menjawab. Dia semakin intens meremas payudara serta memilin pentilku. Seluruh bulu kudukku berdiri. Pentilku mengeras…. Aku terangsang hebat… Akhirnya aku pasrah dan membiarkan tangannya yang terus meremas payudaraku
Lumatan bibirnya bergeser keleher dan kupingku. Dia mengusel usel leher dan kupingku. Aku menggeliat kegelian. Tak lama, kembali bibirnya mencium bibirku dengan lebih menggelora. Akupun membalas belitan lidahnya pada lidahku. Sekarang ciuman dia turun keleher… terus kebawah sampai ke payudaraku. Baju & BHku disingkap. Dia menelusuri payudaraku & mulai menghisap lembut pentilku. Aku menggelinjang geli. Aku berusaha menahan kepala kak Ipul, tapi kadang mendekap erat untuk lebih dekat menekan payudaraku sambil meremas remas rambutnya. Aku makin kencang mengerang dan mendesah.

“Accchhhh kak ..…. ssshhhh” sambil mengigit bibir menahan rasa nikmat dan geli.

Tangan kak Ipul sekarang berusaha membuka kaus yang kupakai. Aku berusaha menahannya. Kak Ipul cuek, dia terus menarik keatas kausku. Akhirnya aku hanya terdiam pasrah. Kak Ipul berhasil membuka bajuku. Sekarang kausku sudah terlepas dari badan. Yang ada hanya BH dan celana pendek yang masih kupakai. Kembali dengan rakus bibirnya melahap payudaraku bergantian. Ia mengulum dan membenamkan wajahnya di belahan dadaku Sementara aku semakin erat memeluknya. Aku menggelinjang dan hasratku lebih berkobar

Aku yang sudah terbuai dengan kenikmatan & rangsangan, tidak menyadari kalau usapan kak Ipul semakin naik menuju selangkanganku. Tanpa bisa kucegah tangannya sekarang sudah berada dibalik celana dalamku yang sudah basah oleh lendirku. Aku tidak berusaha menolak atau mencegah ketika jarinya secara perlahan mulai mengusap vaginaku yang sudah banjir cairan. Aku makin terangsang hebat. Tubuhku makin menggelinjang liar saat jari jarinya memainkan clitorisku & mengorek liang vaginaku. Sementara bibirnya tetap menghisap pentilku.

Aku terus dirangsang. Kak Ipul merebahkan tubuhku hingga tiduran diatas sofa. Bibirnya makin leluasa menghisap pentil & memainkan klitorisku. Tanganku memeluk kepalanya yang masih asyik menghisap kadang kadang mengigit pelan pentilku. Aku kembali tidak berusaha mencegah ketika jari tangannya membuka kaitan BHku serta melepaskannya dari tubuhku, BH ku sekarang sudah terlepas entah kemana. Bahkan Ketika kak Ipul berusaha melepaskan celana pendekku, aku terdiam. Bahkan tanpa disadari aku ikut membantu dengan mengangkat pantatku agar memudahkan kak Ipul melepas celana pendekku. Kini yang tersisa hanya celana dalamku saja. Kak ipul semakin leluasa menyusuri dadaku.
Tangannya masih tetap memainkan vaginaku yang sudah basah, dan sekarang gerakannya sudah semakin berani. Dia berusaha menarik celana dalamku yang tersisa. Aku sempat menolak. Gawat ini sudah terlalu jauh…

“Jangan kak…Aku takuttt…” sambil kutahan tangannya yang mulai menurunkan celana dalamku.

“Nggak apa apa sayang… aku akan bertanggung jawab…Aku sayang & cinta padamu…”

Kak ipul berusaha meyakinkan ku. Dia kembali melumat mulutku. Akupun pasrah. Sementara dorongan kenikmatan akibat rangsangan hebat yang aku alami semakin sulit dibendung.

Akhirnya dia berhasil menarik celana dalamku. Kak Ipul menatap dengan nanar gundukan vaginaku yang ditumbuhi bulu bulu halus yang selalu kucukur rapih, Tubuhnya mulai menindih tubuhku. Setelah sebelumnya dia membuka kaos yang dipakainya.
Kami berpagutan dengan panasnya. Aku sudah lupa segala galanya. Sofa yang kami tiduri bergerak gerak. Aku agak khawatir sofa tersebut rubuh tak mampu menopang tubuh kami berdua. Entah mendapat keberanian dari mana, aku menahan tubuhnya sambil berkata

“Stop kak… Jangan disini….” Aku nggak meneruskan kata kataku

Kak Ipul menghentikan aktivitasnya pada tubuhku. Dia memandangku dan kemudian beringsut dari tubuDia memandangku dan kemudian beringsut dari tubuDia memandindah kekamarmu ya honey...?”

Aku nggak menjawab. Aku berjalan dengan tubuh bugil didepan kak Ipul menuju kamarku. Sesampai dikamar, tangan kak Ipul memelukku dari belakang sambil meremas payudaraku. Kami berpagutan lagi sambil berdiri. Lalu dia mendorong perlahan tubuh polosku sehingga terlentang diatas tempat tidurku.

Aku menutup payudara & vaginaku dengan kedua tanganku karena malu. Kak Ipul tersenyum sambil melepaskan celana jeansnya. Saat kak Ipul melepaskan celana dalamnya, terlihat penisnya yang begitu besar & panjang. Aku melengos malu. Aku membandingkan dengan penis suamiku yang lebih kecil.

Kak Ipul lalu berbaring disamping tubuhku dan memandang wajahku.

“Kamu cantik sayang….” Rayunya sebelum menciumku. Kami kembali berpagutan dengan mesra & semakin panas, sementara tangannya menggerayangi seluruh tubuhku.

Tubuh telanjang kak Ipul mulai menindih tubuhku yang polos sambil tetap berpagutan. Akupun memeluk lehernya dengan erat. Ciuman kak Ipul sekarang berpindah kepayudaraku. Dengan lahap dia menghisap dan menggigit kecil pentil payudaraku. Tubuhku semakin melengkung menahan rasa nikmat & geli. Sementara tangannya bermain dengan liar divaginaku. Tubuhku bergerak liar. Erangan demi erangan memenuhi kamar.

“Acchhhh…. Ssshhhh… accchhhhh… kakkkk ….”

Jilatan kak Ipul mulai turun dari dadaku. Ciuman dan jilatannya sekarang menyusur pusar lalu turun sampai di vaginaku. Aku berteriak & menggelinjang dengan hebat ketika lidah kak ipul menjilat liang vaginaku & memutar mutar lidahnya di klitorisku. Kadang kadang lidahnya menjilat lebih bawah lagi sampai menyentuh anusku

“Acccchhhhhhh……. SSSSScccchhhhh kkkkkaaakkkkk….” Sambil kutekan lebih kencang kepalanya kak Ipul.

Lama dia mempermainkan vaginaku dengan lidahnya. Tiba tiba posisi kak Ipul berubah… Dia memutar badannya sehingga penisnya mengarah kewajahku. Saat kubuka mataku, terlihat penis besar mendesak desak kemulutku. Aku paham, bahwa kak Ipul ingin aku untuk mengulum penisnya juga. Aku yang sudah kehilangan akal sehat, tanpa berpikir lagi mulai mengenggam penis tersebut. Kucium ujung penis kak Ipul dan perlahan lahan kumulai mengulumnya. Kak Ipul menindih tubuhku, sehingga penis besar dan tegak itu sekarang menggantung diatas wajahku. Lalu Ku isap dan kujilat ujung penis serta batangnya kak Ipul. Kukocok kocok batang penisnya. Kak ipul sekarang mengerang ngerang ke enakan…

“Hillllddaaaaa….. accchhhh….” Erang kak Ipul

Lama lidah kak Ipul bermain dengan Vaginaku dan sesekali ia menyentuh dan menggigit clitorisku yang sudah mengembang dan mengeras. Cairan vaginaku keluar meleleh berbaur dengan air liur kak Ipul yang masih saja menusukan lidahnya ke vaginaku. Lama posisi 69 ini berlangsung…. Tiba-tiba tubuhku mengejang, dan kurasakan sesuatu menjalar diseluruh tubuhku dan berkumpul dirahimku..
Aku yang sudah nggak tahan akhirnya berteriak kencang untuk melepas orgasmeku yang pertama…..

“Ssssshhhh aaccchhh… kakkkk akuuuu keluarrrrrr….. acccccchhhhhhhhh….” Sambil mendongakkan kepalaku. Aku berteriak sambil meremas dengan kuat penis kak Ipul yang masih kupegang… Erangan panjang dari mulutku mengiringi semprotan cairan hangat yang keluar dari dalam liang vaginaku dan membasahi mulut kak Ipul. Ohh.. aku orgasme dengan orang selain suamiku, tapi rasanya nikmat sekali orgasmeku ini. Kini tubuhku benar-benar lemas sambil kedua pahaku tetap menghimpit kepala kak Ipul dengan nafas yang terengah-engah.

Lama orgasme itu berlangsung… Sangat beda rasanya ketika aku orgasme dengan suamiku. Kak ipul masih asyik menjilat & membersihkan sisa cairan orgasmeku. Tubuhkupun masih menggeliat kegelian.

Tak lama kak Ipul bangun & menggeser tubuhnya, sehingga posisi kami berhadap hadapan kembali. Sambil terus memeluk tubuh telanjangku, kak Ipul terus menyium bibirku dengan mesra. Aku yang sudah lemas, tetapi tetap membalas kulumannya dengan lembut.

Ada rasa penyeselan sebenarnya, karena aku telah menghianati suamiku. Tapi semua telah terjadi. Dan kenyataannya sekarang aku sedang memeluk tubuh telanjang lelaki lain diatas ranjang pengantin kami. Kenikmatan yang yang begitu dasyat yang belum pernah aku rasakan, memaksa aku untuk sejenak melupakan suamiku.

Tak lama kak Ipul membalikan tubuhku, Dia kembali menindihku dan mulai mengulum kuping, leher dan lidahku dengan panas. Dia berusaha merangsangku kembali. Aku yang biasanya setelah orgasme dengan suami agak malas untuk main di ronde kedua, Kali ini cepat sekali rangsangan itu datang lagi. Aku membalas kuluman dan jilatan panas kak Ipul dengan panas pula.

Saling remas, saling jilat, saling hisap, saling melumat. Kami lakukan hal tersebut dengan panas & ganas serta birahi yang semakin naik. Kak Ipul tak henti hentinya menghisap pentilku. Sekarang posisiku dibalik sehingga aku tengkurap. Aku ditindih tubuh telanjang kak Ipul dari belakang. Terasa penis besarnya menekan pantatku. Dia mulai mencium dan menjilat lagi tengkuk serta kupingku sambil tangan yang satu meremas payudaraku sementara tangan yang lain meremas remas pantatku. Aku yang sudah terangsang hebat, makin terangsang. Tubuhku bergerak liar. Pantatku kudesak desak kearah penis kak Ipul. Saat aku mendongak, kak Ipul langsung memagut bibirku. Aku membalas pagutannya dengan lebih liar, panas dan menggelora.

Ciuman kak Ipul sekarang menyusuri punggungku… terus turun sampai kepantaku. Sambil terus meremas pantat, lidah kak Ipul mulai menjilat anusku tanpa rasa jijik. Aku yang biasanya gak mau jika suamiku ingin menjilat anus, kali ini terasa beda. Aku biarkan lidah kak Ipul menjilat jilat anusku. Kadang kadang turun kearah vaginaku. Tak lupa jari jarinya ikut bermain dilobang vagina serta clitorisku. Aku makin menggila. Gerakanku menuntut penuntasan. Aku meracau gak karuan….

“Sssshhhhh Accchhhhh … kak Ipulllll udahhhhh…. aku nggak kuattttt…. Sssshhhhh”

Kak Ipul menghentikan ciuman & jilatannya. Dia lalu berdiri diatas lututnya. Pantatku diraih dan didekatkan kearah penisnya. Secara reflek aku mengangkat pantatku lebih tinggi. Kurasakan ujung penis kak Ipul mulai menekan nekan vaginaku. Akupun melebarkan kakiku untuk memudahkan penetrasi. Agak sulit penis kak Ipul memasuki vaginaku. Selain ukuran penis kak Ipul yang cukup besar, vaginakupun belum pernah dimasuki penis lain selain penis suamiku.

Kak Ipul kembali melebarkan kakiku. Dia mulai lagi menekan penisnya kevaginaku.

“Ohhh….” tubuhku bergetar sesuatu yang keras berusaha menyeruak masuk lubang kenikmatanku. Perlahan lahan penisnya mulai memasuki vaginaku. Aku mendongak, mataku terpejam merasakan sensasi kenikmatan yang tiada taranya. Penis kak Ipul terus memasuki lebih dalam ke vaginaku. Aku merintih keenakan…

“Oooohhhhh… kaaakkk…” rintihku

Dan diakhiri dengan satu sodokan kuat akhirnya amblaslah seluruh penis kak Ipul kedalam liang vaginaku

“Oh my God….vaginaku terasa sesak… Penis kak Ipul memenuhi vaginaku…”
.Tubuhku terasa penuh seakan benda itu menancap tepat di rahimku, hilanglah sudah pertahanan terakhir kesucian rumah tanggaku. Tanganku mencengkram erat seprei tempat tidurku yang acak-acakan.

Ketika penisnya mentok kerahimku, kak ipul mendiamkan penisnya didalam vaginaku. Dinding vaginaku secara reflek menghisap hisap penis kak Ipul. Sesuatu yang jarang terjadi saat aku berhubungan intim dengan suamiku. Aku mendongak keenakan. Kak Ipul lalu menyambar kembali mulutku. Dan memagut dengan ganas. Kami kembali berpagutan dengan liar dan panas, lidah kami saling membelit dengan ganas. Penis kak Ipul tetap tertancap di vaginaku. Sementara tangannya meremas meremas payudaraku sambil memilin putingnya.

Perlahan kak Ipul mulai menarik penisnya, lalu memasukan kembali penisnya ke vaginaku. Lama lama makin kencang penisnya memompaku dari belakang. Aku makin liar dan hilang kendali. Pantatku bergoyang kiri kanan. Kadang menekan lebih keras saat kak ipul mendorong penisnya ke vaginaku. Erang erangan kami berdua semakin kencang tanpa takut kedengaran tetangga sebelah.

“Kaaaaakkk…. Accchhh…acccchhh… accchhh… ooohhhh….sssshhhh…” Erangku dengan liar

“Hildaaaaaa…… kamu hebbbbaaattttt…. Akuuu saaaayyyaaangggg kammmuu… oooohhh” kak Ipul balas mengerang sambil memompa vaginaku sementara tangannya meremas payudaraku.

Tiba tiba kak Ipul mengentikan gerakannya. Dia membalik tubuhku & membaringkannya ditempat tidur tanpa melepas penisnya yang masih tertancap di vagina ku. Kembali dia mencium bibirku dengan ganas. Dan akupun membalas ciumannya dengan ganas pula. Aku tekan pantat kak Ipul dengan kedua tanganku. Sementara pentilku dipilin pilin oleh kak Ipul.

Tak lama kak Ipul mulai memompa kembali penisnya kedalam vaginaku. Aku ikut menggoyang pantatku. Kadang kadang memutar. Kulihat ekspresi wajah kak Ipul yang keenakan dengan goyanganku. Kulingkarkan kakiku ke pinggang kak Ipul. Kutekan kembali dengan kuat pantatnya saat dia menarik penisnya. Agar supaya tetap tertancap di vaginaku. Hilang sudah bayang bayang suamiku… Yang kurasakan sekarang adalah nikmatnya persetubuhan yang tidak pernah kurasakan seperti ini….

Aku yang biasanya bersetubuh dengan suami hanya cukup sekali dalam waktu sekitar 5 menit, kali ini hampir 30 menit sejak orgasme yang pertama. Dan hebatnya kak Ipul belum ada tanda tanda orgasme. Kak ipul terus memompa penisnya. Aku membalas dengan menggelora. Aku kerahkan kemampuanku unutk memuaskan diri & memuaskan kak Ipul dalam persetubuhan ini.

Keringat kami berdua mengucur dengan deras & menyatu di tubuh polos kami. Kak Ipul mendekapku lebih erat sambil menjilat jilat lidahku. Lidah kami saling membelit… saling menghisap…saling mengulum. Sementara penisnya tetap dengan ganas memompa vaginaku.

Aku merasa orgasme akan tiba. Aku ingin posisiku diatas. Posisi favorit saat bersetubuh. Lebih bisa maksimal orgasmenya.

Aku berbalik keatas tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku. Sekarang posisiku berada diatas tubuhnya. Aku menduduki penis kak Ipul…Wuihhh teras penuh… terasa ada benda besar yang mengganjal vaginaku… Aku rasakan kedutan dinding vaginaku yang menghisap penis kak Ipul. Kak Ipul terlihat meringis keenakan akibat hisapan vaginaku di penisnya. Tangannya tetap meremas remas payudaraku.

Perlahan lahan aku mulai naik turun diatas penisnya. Makin lama makin cepat. Vaginaku benar benar menjepit erat penis kak Ipul. Gesekan gesekan dinding vagina & batang penisnya benar benar menghasilkan kenikmatan yang tidak ada duanya dibandingkan saat bersetubuh dengan suamiku.

Kadang aku memutar mutar vaginaku. Sehingga penis kak Ipul terasa seperti dipelintir. Kak Ipul menarik tubuhku untuk didekapnya. Kembali kami saling berpagutan dengan mesra, tapi panas. Klitorisku terasa menekan batang penis kak Ipul sementara payudaraku tertekan dadanya yang berbulu. Menimbulkan rasa geli di pentilku.

Aku lepaskan pelukan kak Ipul, dan kembali ku naik turunkan vaginaku kedalam penis kak Ipul untuk menuntaskan aktivitasku yang tadi terhenti. Ku hentakkan tubuhku diatas tubuhku. Orgasmeku semakin dekat.

Tiba tiba kak ipul bangun dan memelukku. Tangannya mengangkat pantatku dan menaik dan turunkan vaginaku diatas penisnya. Posisiku duduk dipangkuan penis kak Ipul. Sambil memegang lehernya… aku mendongakkan kepalaku. Tubuhku melengkung. Kesempatan itu diambil kak Ipul menghisap payudaraku dengan lebih ganas…

Kurasakan penis kak Ipul menghujam telak keliang senggamaku yang mendudukinya. Kocokan demi kocokan yang semakin gencar kurasakan menggesek kulit vaginaku sebelah dalam, erangan dan cengkraman menghiasi gerakannya. Kali ini aku benar-benar melepaskan seluruh hasratku, aku tak mempedulikan lagi siapa laki-laki yang menyetubuhiku, yang jelas aku ingin terpuaskan.

Gerakan kami berdua semakin liar…Teriakan dan erangan kami semakin kencang. Sermentara hujan diluar semakin lebat.

“Aaaassshhhh…. Ahhhhh… ahhhhh… ssshhhh…. Teruuuussss kkkaakk … aku mau keluar……teruuuuussssshhh…” Erangku dengan liar

“SSsssshhhh……. Ooohhhhh… hggggg…Sebentarrrr lagiiiii sayanggggg…. Akuuuu jugggaa maaaauuu keeelllluuuaarr…. Sssshhhh….. oooooh..” Erang kak ipul menjawab eranganku.

Akhirnya orgasmeku datang… Aku kembali menekan nekan klitorisku kebatang penis kak Ipul. Aku goyang sekuat tenaga menjemput orgasmeku yang dasyat…. Aku menggoyang dengan sangat liar dan ganas.. Kak ipul meremas pantat & payudaraku dengan keras tapi nikmat…
Tiba tiba kurasakan kenikmatan yang tiada tara menjalari tubuhku… dari mulai ujung kaki… sampai berkumpul disatu titik… di vaginaku…

“Ssssshhhh ….. ahhhhh…. Kakkkkkk…. Aku keluaaaaaaarrrrr………Ohhhhhhhh…..aaaahhhhh ggggggghhhhhhh…. Aku berteriak kencang. Bukan lagi mengerang.

Kutekan dengan keras klitorisku ke batang vagina kak Ipul. Aku mendongak kebelakang…. Mataku mendelik keenakan…. Kutekan lebih erat kepala kak Ipul yang sedang menghisap pentil payudaraku dengan kuat… Aku bergerak sangat liar. Belum pernah aku seliar ini. Orgasmeku berlangsung lama. Orgasme terdasyat yang aku rasakan selama aku bersetubuh… Dan itu kudapatkan bukan dari suamiku… tapi dari orang lain… Oooohhh
Tiba tiba kak Ipul membalikan tubuhku dengan kasar sehingga aku sekarang terlentang tanpa melepaskan penisnya dari vaginaku. Aku tahu dia akan orgasme. Dia maju mundurkan pantatnya dengan lebih keras kedalam vaginaku. Aku masih merasakan sisa sisa orgasmeku tadi yang belum selesai. Kulingkarkan kakiku ke pinggang kak Ipul dengan lebih keras. Dia merasa kesulitan bergerak akibat jepitan kakiku. Kak Ipul berusaha memberontak dari jepitanku.

Aku membiarkan hal ini. Aku ingin merasakan kekuatan kak Ipul yang gerakannya tertahan. Ada rasa yang sulit dilukiskan saat melihat usaha kak Ipul yang berusaha memberontak dari jepitan kakiku. Tenaganya lebih dikeluarkan lagi agar pompaan penisnya ke vaginaku tetap bergerak liar. Akibatnya ranjang tempat tidurku bergoyang dengan hebat. Bunyi derit tempat tidurku sangat kencang.

Kak Ipul menggeram sangat kencang saat orgasme. Akupun yang masih menyisakan sisa orgasme tadi, sambil menekan pantatnya lebih kencang dengan kakiku agar penis kak Ipul tidak terlepas dari vaginaku. Aku goyangkan pula pantatku. Sehingga klitorisku makin tertekan dan melepaskan sisa sisa orgasmeku

“Hiiiillllldddddddaaaa…..ooooohhhhhhhh……….sssssshhhhh ………achhhhhhhh……. Heegggggggggrrrrrrrhhhhhhhhhh…” Teriak kak Ipul di dekat kupingku

“Aaaaaaahhhhhhhhhhhh……. Kkkkkaaaaaaaaaaakkkkkkkkkk….. …” Teriakku sambil memeluk…

Lama dan banyak sekali air mani kak Ipul menyemprot kedalam vagina ku bercampur dengan cairanku yang masih keluar. Akhirnya kak Ipul ambruk diatas tubuhku…. Keringat kami mengalir deras & menyatu ditubuh masing masing. Kedutan demi kedutan masih kurasakan, baik dari vaginaku maupun dari penis kak Ipul. Kurasakan cairan air mani kak Ipul membanjiri vaginaku banyak sekali dan menetes keluar. Biasanya jika bersetubuh dengan suamiku, aku akan buru buru kekamar mandi. Alasannya takut air maninya membasahi tempat tidur.

Tapi kali ini, aku biarkan penis kak Ipul tetap tertancap di vaginaku. Aku nggak peduli apakah cairan kami membasahi seprei atau tidak. Aku masih ingin menikmati persetubuhan yang dasyat ini.

Klimaks yang datang bersama-sama itu benar-benar menguras seluruh tenaga kami. Tubuh-tubuh telanjang kami terkapar melintang di ranjang. Yang kemudian terdengar hanyalah nafas-nafas panjang dari aku maupun kak Ipul. Kami sangat kelelahan. Aku masih merasakan ciuman-ciuman kak Ipul yang wajahnya masih berada di leherku…Lalu dia mencium dengan sangat lembut kening & bibirku. Tidak ada ciuman panas & liar seperti tadi. Kami tenggelam dengan kenikmatan dalam suasana mesra serta didukung hujan lebat yang belum berhenti. Dia balikan tubuhku sehingga tengkurap diatas tubuhnya. Penis kak Ipul masih tetap tertancap divaginaku. Kami berciuman lama dan lembut. Aku langsung diserang rasa ngantuk yang luar biasa akibat kelelahan setelah persetubuhan yang panas tadi, tanpa disadari aku tertidur diatas tubuhnya dengan penis yang masih tertancap di vaginaku. Aku juga merasa kak Ipul tertidur karena kelelahan. Aku sampai lupa mandi atau membersihan tubuh dan vaginaku seperti setiap habis berhubungan dengan suamiku. Penis suamiku cepat sekali lembek. Sehingga nggak berasa. Sangat berbeda dengan penis kak Ipul yang kurasakan masih tetap tegang memenuhi liang vaginaku, walaupun sudah orgasme. Aku seakan akan lupa bahwa kami bersetubuh dirumahku, diatas ranjang pengantinku dengan suami.

1 jam kemudian kami berdua terbangun. Hujan diluar masih turun dengan deras. Kak Ipul masih memelukku. Kembali ia mencium bibirku. Kami berpagutan kembali dengan lembut… penis kak Ipul kurasakan sudah keluar dari vaginaku. Cairan kami meleleh keluar dan mulai mengering. Aku lihat betapa becek kasur kami karena cairan kami. Aku nggak peduli. Aku beringsut dari tubuh kak Ipul. Untuk membersihkan sisa pergumulan tadi.
Tapi tangan kak Ipul menahanku. Dia menarik lagi tubuhku kesampingnya sehingga aku terlentang.

“Ahhh kak …. Mau ngapain lagi sih… aku mau cuci nih…” protesku dengan manja
Kak Ipul nggak menjawab. Dia langsung mengulum bibirku. Lidahnya menjilat jilat lidahku. Akhirnya kami berpagutan lagi. Tangannya mulai nakal meremas remas payudaraku. Sementara tangan yang satunya bergerak mengusap ngusap vaginaku yang terasa masih lengket karena cairan kami berdua yang belum sempat aku bersihkan. Gairahku yang sudah padam, secara perlahan mulai bangkit lagi.

Aku mengeluh manja ketika pentilku dihisap dengan lembut, terkadang sambil digigit gigit kecil. Belum lagi jari tangannya yang memainkan clitorisku. Vaginaku mulai mngeluarkan cairan. Tubuhku mulai menggelinjang sambil mengeluarkan erangan pelan tapi manja.

“Ahhhhh kak Ipullll…. Geliii….” Erangku.

Kak Ipul nggak menjawab. Dia semakin intens merangsangku. Jarinya memainkan klitorisku dan mengorek ngorek liang vaginaku yang masih penuh dengan air mani serta cairanku. Perlahan ciumannya berpindah kebawah, menyusuri tubuhku sampai akhirnya sampai divaginaku.

Kak Ipul lantas mencium vaginaku yang masih banjir cairan kami. Aku menggeliat saat lidahnya menjilat klitorisku. Kak Ipul beringsut dari vaginaku. Dia tiduran disamping tubuhku dan melumat bibirku kembali. Akhirnya kami berpagutan kembali dengan mesra. Terasa asin asin gurih mulut kak Ipul, karena tadi dipergunakan untuk menjilat vaginaku.

Ciuman kami semakin panas & bergelora. Tangannya tak henti henti memainkan klitorisku… Aku mulai mengerang keenakan. Tanpa malu tanganku mulai bergerak kearah selangkangan kak Ipul. Kurasakan penisnya mulai menegang keras. Kuusap, kuremas dan kumainkan batang penisnya. Kak Ipul melenguh mendapat perlakuan itu.

Kak Ipul lalu menaiki tubuhku. Sambil tetap berpagutan. Batang penisnya menggesek gesek clitorisku. Terasa geli. Birahiku naik dengan cepat. Kupeluk erat tubuh kak Ipul sambil kulingkarkan kakiku ke pinggangnya. Sehingga batang penisnya semakin menekan klitorisku. Terasa geli. Apalagi ketika batang penisnya menggesek gesek klitorisku… Birahiku naik lebih cepat.

Aku berbalik. Sekarang posisiku menindih tubuh kak Ipul. Kami berpagutan kembali. Ciumanku sekarang beralih kelehernya. Kubalas perlakuan kak Ipul tadi yang merangsangku dengan menciumi kupingku. Kucium dan kugigit kecil kupingnya. Kak Ipul bergerak kegelian. Ciumanku sekarang turun kedadanya… Kuhisap dan kujilat pentil dadanya. Kak ipul melenguh terangsang. Lama mulutku menghisap pentilnya. Tangannya meremas kepalaku dan terasa tangannya kak Ipul menekan kepalaku kebawah. Aku tahu, dia menghendaki aku menghisap penisnya. Tanpa disuruhpun sebenarnya aku sudah mau melakukannya. Ini kebiasaan yang aku lakukan terhadap suamiku.

Saat wajahku didepan penisnya yang mengacung tegak, keras dan besar. Tercium aroma air mani yang masih melekat di penisnya. Perlahan kujilat ujung penisnya. Lalu turun kebatangnya sambil tanganku mengais ngais buah zakarnya. Kutelusuri batang besar miliknya dengan lidahku. Kadang buah zakarnya kujilat & kucium. Lalu ciumanku naik lagi ke ujung penisnya. Kujilat kembali, perlahan kumulai masukan penisnya kedalam mulutku. Kujilat & kuhisap dengan perlahan, sementara tanganku tetap mengusap pangkal buah zakarnya. Kulihat wajah kak Ipul mendongak keatas sambil merem melek ketika kukulum penisnya. Mulutku mulai naik turun mengulum penisnya. Tangannya memegang kepalaku & ikut mendorong kepalaku saat mulutku mengulumnya.

“aaaccchhh Hildaaaa… kamu hebat sayannngggg…” Erang kak Ipul.


Akupun semakin bersemangat mengulum penisnya. Tiba tiba kak Ipul bangkit duduk. Dia lalu menarik tubuhku untuk naik ketubuhnya. Posisiku dibalik membelakanginya. Dia menarik pantatku kearah mukanya sambil tiduran. Tak ayal, pantat dan vaginaku yang tepat diwajahnya menjadi sasaran ciumannya. Posisi 69 pun terulang lagi. Bedanya sekarang aku diatas sementara kak Ipul dibawah. Kami saling hisap & menjilat. Anuskupun tak luput dari sasaran jilatannya. Nafas hidungnya mengendus hangat di anusku. Aku menggoyang goyangkan pantatku menahan kegelian. Begitupun pantat kak Ipul yang naik turun didalam mulutku.

Birahiku melambung tinggi. Kegelian divaginaku amat sangat kurasakan. Aku sudah nggak tahan. Akhirnya aku berbalik kearahnya. Lalu kuraih batang penisnya yang begitu besar berdiri tegak. Perlahan lahan kubimbing penisnya untuk memasuki liang vaginaku. Dinding vaginaku terasa berdenyut denyut saat penis yang kududuki mulai tenggelam dalam sempitnya vaginaku. Aku melenguh saat seluruh batang penis kak Ipul tenggelam di vaginaku. Kudiamkan penis itu didalam vaginaku yang terasa penuh. Kurasakan dinding vaginaku berdenyut menghisap batang kemaluan kak Ipul. Kulihat kak Ipul mendongakkan kepalanya merasakan nikmatnya jepitan dan hisapan vaginaku pada penisnya. Kami saling berpandangan dan tersenyum mesra.

Perlahan tubuhku mulai naik turun diatas penisnya. Semakin lama semakin cepat. Kadang gerakanku maju mundur kadang kugoyangkan memutar, terasa klitorisku berdenyut kuat. Aku hampir sampai. Kulihat mata kak Ipul mulai membeliak saat batang kemaluannya yang terjepit dalam liang kemaluanku kuputar dan kugoyang. Pantatnya pun pun ikut bergoyang mengikuti iramaku. , sementara tangannya tetap meremas payudaraku.

" Shh.. Oughh.. Terushh.. Hil….. Arghh..!" kak Ipul mulai menggeram.

Tangannya yang kokoh mencengkeram kedua pantatku dan ikut membantu menggoyangnya. Gerakan kami semakin liar. Napas kami pun semakin menderu seolah menyaingi gemuruh hujan yang masih turun di luar sana. Cengkeraman kak Ipul semakin kuat menekan pantatku yang terduduk di atas kemaluannya. Kelentitku semakin kuat tergesek batang kemaluannya hingga aku tak dapat menahan diri lagi. Tubuhku bergerak semakin liar dan kepalaku tersentak ke belakang saat puncak orgasmeku untuk yang kesekian kalinya tercapai. Tubuhku mengejat-ngejat di atas perut kak Ipul. Ada semacam arus listrik yang menjalar dari ujung kaki hingga ke ubun-ubun.

“accchhh…ssshhhh…ooohhhh… kkkkaaaaakk … aku mau keluarrrr…ssshhhh… goyang yang kerasss kaaaakkk…” erangku

“sabarrrrr sayanggggg…. akuu juga mau keluarrrrrrr….” Jawab kak Ipul

Kak ipul tiba tiba bangun. Posisiku sekarang duduk dipangkuannya. Tubuh kami semakin erat menempel. Kugoyangkan pantatku maju mundur dipangkuan kak Ipul. Tangannya membantu pantatku untuk menggoyang lebih keras. Tanganku melingkar keleher kak Ipul. Kami berpagutan dengan sangat panas. Lidah kami saling dorong mendorong. Kadang kadang pagutan pada bibir kami terlepas karena saking bersemangatnya. Nafas kami memburu. Kak Ipul menghisap dengan kuat leherku. Aku tau ini akan menimbulkan bekas cupang dileherku. Aku sudah membayangkan ciuman-ciuman buas kak Ipul ini akan meninggalkan cupang-cupang yang bertebaran di tubuhku. Tapi aku nggak perduli… Bagaimana aku mesti berhadapan dengan suamiku, soal nanti sajalah..
Aku terus bergerak naik turun dengan cepatnya…
Tiba tiba tubuhku terasa gemetar. Aku mendongak kebelakang dengan dada melengkung. Aku berteriak sambil terus bergoyang…

“Kkkkaaaaakkkk … akkkkuuu kkkkeeellluuuaaarrr….. ooooccchhhh aaaaccccccchhhhhh…” Aku berteriak seperti orang kesurupan saat orgasmeku datang…

Kak ipul terus menekan penisnya ke vaginaku sambil terus bergoyang. Tiba tiba dia membalikan tubuhku sambil tidak melepaskan penisnya dari vaginaku…. Penisnya mengocok keluar masuk vaginaku dengan dasyat…. Kak Ipul kembali menggenjotku sekuat-kuatnya hingga tubuhku bergoyang begitu juga kasur yang kami gunakan bergoyang seperti terkena gempa.

“ahh hilda…. ach….. och…. ….” kudengar kak Ipul menggeram saat batang kemaluannya mengedut-ngedut dalam jepitan liang kemaluanku.

Akupun kembali melingkarkan kakiku kepinggangnya untuk tetap menekan penisnya kedalam vaginaku dengan kuat. Aku yang masih belum tuntas orgasmeku langsung bergerak liar sambil berteriak & memeluk tubuh kak Ipul

“ach terus kak teka yang kuaat…ssh achh” teriakku melepas sisa orgasme.

"Terushh.. Terushh ter.. Oughh!!" Akhirnya dengan diiringi dengusan panjang tubuh kak Ipul berkelojotan. Tubuhnya tersentak-sentak dan hujaman
batang kemaluannya serasa menghantam sangat dalam karena didorong sekuat tenaga olehnya. Batang kemaluannya berdenyut-denyut dalam jepitan liang kemaluanku dan akhirnya batang kemaluannya menyemburkan cairan kenikmatan ke dalam liang kemaluanku. Aku merasa ada desiran hangat menyembur beberapa kali dalam lubang kemaluanku. Nikmat sekali rasanya.

Tubuh kak Ipul masih berkelojotan untuk beberapa saat lalu akhirnya terdiam. Tubuhnya ambruk menindih tubuh telanjangku. Batang kemaluannya dibiarkannya tertancap erat dalam jepitan liang kemaluanku. Kami berdua sama-sama diam menikmati sisa-sisa kenikmatan yang baru saja kami raih.

Ada rasa penyesalan telah menghianati suamiku. Tapi rasa nikmat akibat persetubuhan yang panas dan menggelora, mengalahkan rasa sesal itu. 5 kali aku orgasme dalam 3 kali persetubuhan dalam waktu singkat. Sungguh persenggamaan yang dasyat.
....​
 
Kak Ipul gantian kak ;) kira2 masih lanjut g nih ceritanya :beer:
 
sumpah ini ceritanya bagus banget.. sukalah ane dengan yg rayu merayu..
lanjut donk gan..
 
Salah satu cerita bookmark ane. Cerita malu-malu mau kayak gini emang paling bikin :konak:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd