Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Amazone Continent (Versi Cerbung)

Status
Please reply by conversation.

apriyantz

Semprot Holic
Daftar
25 Mar 2012
Post
381
Like diterima
146
Bimabet
Cerita ini dulunya dibuat untuk event 'challenge' di forum semprot. karena saya berkeinginan untuk melanjutkan, mohon ijin untuk dipost di forum cerbung.
Note: Update tiap 7 hari di hari Selasa / Rabu.

Index :
Part 1, My Wife
Part 2, The Plane
Part 3, The Naked Continent
Part 4, The Hunger Games
Part 5, Final Survivor
 
Part 1, My Wife

@ The Amazone Continent
Riuh suara suporter sepak bola pada final piala dunia di Brazil tahun ini sungguh luar biasa, jagoanku Jerman bertemu Argentina di babak puncak sungguh menarik untuk disimak. Aku sendiri jauh-jauh dari Thailand ke Brazil khusus untuk menonton pertandingan tim sepakbola favoritku.

Bersama Istriku tercinta Kesarin Chaichalermpol, kami bertualang hingga ke Brazil untuk menonton pertandingan di Piala Dunia sekaligus liburan di negeri samba.
Namaku sendiri adalah Terasil Yusak, kami berdua berkewarganegaraan Thailand.
Sehari-harinya kami menggeluti profesi yang berbeda, Istriku seorang model, sedangkan aku di salah satu operator telekomunikasi lokal.

Pada awal tahun kami sudah mempersiapkan liburan ini, pengajuan cutiku sudah di setujui dan kuminta istriku untuk meluangkan jadwalnya pada saat itu.
Sebenarnya tiket yang kami miliki adalah untuk pertandingan babak semifinal, namun kebetulan jagoanku Jerman lolos ke final, maka sekalian saja aku memperpanjang masa liburanku di Brazil.

Pada pertandingan final, kami sudah bersiap-siap 1 jam sebelum kickoff untuk segera menuju ke stadion.
Istriku: ko, ini pakaian terakhirku. Gara-gara kita memperpanjang liburan kita, pakaianku yang seharusnya berlebih menjadi terbatas.
Aku: yeah, gak apa-apa. Besok toh kita sudah pulangkan?
Istriku: Oke, ayo berangkat.
Saat itu istriku memakai sebuah tanktop merah dengan rok mini berwarna putih, rok ini sering digunakan istriku ketika bermain tenis bersama teman-temannya. Tentunya tak lupa istriku selalu memakai G-String merah favoritnya. Sungguh perpaduan yang sangat sexy, banyak lelaki yang berpapasan dengan kami selalu memandangi istriku dengan pandangan mesum.
Anehnya justru aku bangga apabila istriku dipandangi sedemikan rupa oleh laki-laki lain. Toh aku yakin istriku tidak akan berbuat slutty dengan laki-laki itu.

Setelah turun dari taxi, kami berjalan bersama gerombolan suporter Jerman. Tentu saja istriku menjadi sangat mencolok, karena diantara pakaian suporter yang berwarna putih, istriku malah memakai tanktop berwarna merah, tapi biarlah toh seragam away tim Jerman berwarna merah.
Dalam perjalanan di gate stadion, banyak suporter laki-laki yang mencoba bekenalan dan meminta foto bersama kami, namun aku tolak hal itu karena aku takut terjadi hal yang tidak diinginkan.

Setelah memasuki tribun, ternyata sekeliling kami adalah sekelompok suporter Argentina, tentu saja hal ini bukan sesuatu yang asyik bagi kami.
Sial banget batinku...
Tiba-tiba ada seseorang berkostum argentina menyapa kami.
(selanjutnya percakapan diterjemahkan ke bahasa indonesia)
Mr. A: Permisi, apakah orang disampingmu Natt Chanapa?
Aku: Oh betul, dia istriku.
Mr. A: Oh god, aku sangat ngefans dengannya, boleh aku berjabat tangan?
Kemudian dia menjabat tanganku dan istriku, dari percakapan itu kuketahui namanya adalah Leo.
Lalu Natt Chanapa? Ya, itu adalah nama populer dari istriku.
Apakah kalian juga mengenalnya?

Leo: Hei Natt, siapa yang kamu dukung hari ini?
Natt: Aku dan Suamiku mendukung Jerman.
Leo: Oh sayang sekali, hari ini Jerman akan kalah dari Argentina.
Natt: Tidak mungkin, aku sangat percaya dengan kemampuan Der Panser.
Leo: Mau bertaruh?
Natt memandangiku sejenak, aku hanya mengangguk saja tanpa bertanya apa bahan taruhannya.
Natt: Okay, apa taruhannya?
Leo: Hmm... aku sangat ngefans kamu, so aku menginginkan sesuatu darimu apabila Argentina menang.
Sejenak pandangan istriku turun menyapu tubuh laki-laki itu. Lalu...
Natt: Hmm... Okay, apabila Jerman menang, aku ingin kamu mencium teman laki-laki yang duduk disebelahmu. Hihihi...

Aku hanya tersenyum mendengar perkataan istriku, memang sedari tadi Leo datang bersama teman laki-laki lain yang sepertinya juga menguping perbincangan Leo dan Istriku.
Leo: Okay, Deal.
Istriku dan Leo kemudian berjabat tangan dan tertawa bersama.

Kemudian peluit babak pertama pun ditiup wasit, kedua kesebelasan bermain saling menyerang.
Kulihat secara bergantian Istriku dan Leo saling bersorak ketika tim kebanggaan mereka masing-masing membuat peluang.

Hingga pada akhirnya Mario Goetze mencetak gol untuk Jerman, Leo dan temannya langsung tertunduk lesu, sedangkan istriku saat itu langsung berteriak kegirangan, sampai-sampai saat itu ia meloncat-loncat di atas tribun.
Entah lupa atau bagaimana, dengan busana istriku saat itu dan ukuran payudaranya yang besar, ketika ia melompat-lompat kegirangan justru menjadikan payudaranya berguncang hebat, demikian pula dengan rok tenis yang ia pakai, posisi Leo yang menunduk membuatnya bisa melihat isi dari rok istriku yang berkibar, bahkan dari posisiku yang duduk biasa saja aku bisa melihat sekilas G-String merah istriku, apalagi Leo yang sedang merunduk???

Aku: Ehm!
Natt: Yeeesss! Wooooooohhhhh!
Istriku langsung memelukku yang saat itu posisiku sedang duduk, tentu saja posisi Natt yang menimpaku membuat Leo yang ada di belakangnya bisa melihat dengan jelas isi rok istriku.
Sekilas kulihat matanya tidak berkedip melihat pemandangan yang mungkin sebelumnya ia lihat di internet, sekarang berada tepat di depannya.

Aku: Hei mam, sudah sudah.
Natt: Haaah... aku bahagia banget pah.
Kemudian istriku duduk kembali dan mengejek Leo dan temannya itu.
Dan akhirnya pertandingan itu berakhir, istriku langsung menagih bahan taruhan yang ia menangkan.
Leo harus berciuman dengan teman laki-lakinya.
Istriku tampak tertawa riang melihat 2 orang laki-laki itu harus berciuman dengan berat hati.
Terlihat tampak penyesalan di wajah mereka berdua.

Perlahan seluruh suporter berjalan keluar stadion, kami berempat sepakat untuk menunggu di tribun sampai antrian berakhir.
Leo: Natt, boleh aku meminta sesuatu darimu sebagai kenang-kenangan?
Natt: Kamu ingin apa Leo?
Leo: Up to you Natt.
Sambil memandangku, Natt hanya tersenyum saja. Lalu perhatiannya kembali ke Leo.
Kebetulan tribun tempat kami duduk sebagian besar penontonya sudah keluar, tinggal kami berempat.
Istriku kemudian sedikit mengangkat pantatnya dari tempat duduk, dengan cepat tangannya menelusup ke dalam rok tenisnya dan langsung menarik lepas G-String yang ia kenakan.
Dengan tersenyum nakal ia langsung memberikan G-String merah bekas ia pakai itu ke Leo.
Tentu saja wajah Leo langsung sumringah ketika mendapatkannya.
Natt hanya tertawa kecil melihat tingkah laku Leo.

Jantungku sendiri langsung berdegup kencang melihat kelakuan istriku itu. Berani beneeerrrrr!
Leo langsung mencium G-String itu tepat di bagian selangkangan, dan tentu saja saat itu bagian dalam celananya sudah menonjol hebat.

Natt: Leo, itu hadiah dariku, gunakan untuk masturbasi ya. Hehehe
Leo: Damn, so Bitchy.
Mr. B (teman Leo): Hey Natt, me too.
Istriku berfikir, apalagi yang bisa ia berikan kepada teman Leo itu.
Natt: Aku tida memiliki apapun untuk mu.
Mr. B: Hmm... Bra mu mungkin???
Natt: No, sorry.
Mr. B: Oh okay, no problem
Tampak ia sedikit kecewa karena tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Natt: Oh hubby, boleh aku berfoto bersama mereka?
Leo: Oh iya, kami ingin berfoto bersamamu.
Aku: Oke, kemarikan smartphone kalian.
Mereka lalu memberikan ponsel mereka dan aku berjalan ke tribun bawah untuk mengambil gambar.
Ketika aku berbalik untuk mengambil gambar, aku sedikit terkejut melihat Istriku Natt duduk dipangkuan Leo.
Kulihat teman Leo, ternyata pandangannya tertuju pada pantat istriku yang sedang dipangku oleh Leo.

Leo: Okay, We are ready.
Istriku hanya mengangguk menandakan ia siap untuk difoto, tetapi sesuatu hal yang aneh kulihat dari istriku.
Ia duduk dipangkuan Leo sambil menggigit bibir dan tangannya mencengkeram erat pada paha Leo.
Sebenarnya apa yang sedang terjadi? Aku hanya bisa membatin.

Pada potretan yang pertama, posisinya masih seperti itu.
Pada potretan yang kedua, ada semilir angin yang membuatku sekilas bisa melihat apa yang sedang terjadi, rok istriku terangkat dan ternyata vaginanya sedang mencengkeram erat penis Leo!
They have sex now!
Namun aku hanya berpura-pura saja tidak melihatnya, walaupun sebenernya momen itu sempat terabadikan di ponselku.

Kemudian aku menyudahi dan kembali naik ke tribun atas.
Mereka nampak terburu-buru berbenah seolah tidak terjadi apapun, walaupun begitu sempat kulihat juga ketika istriku berdiri dan mencabut cengkraman vagina di penis Leo, mulutnya terbuka seolah menikmati gesekan terakhir penis Leo.
Leopun sempat gugup ketika terburu-buru menyembunyikan penisnya kedalam celana jeansnya.
Aku: ini kameramu Leo.
Leo: Ok, terima kasih banyak, senang bertemu dengan kalian.

Aku bersama istriku berjalan berdua keluar stadion, aku yang penasaran pun bertanya apa yang terjadi tadi, kenapa ia duduk dipangkuan Leo?
Natt: Hubby, aku hanya ingin memberi Leo kenangan manis, hanya duduk dipangkuannya saja kok.
Aku: Oh begitu, oke.
Walaupun sebenarnya aku tahu bahwa saat itu penis Leo sedang menancap di vagina istriku, aku tetap berpura-pura tidak mengetahuinya.
Sambil berjalan menuju halte bis, aku mengawasi gerakan pinggul istriku.
Aku takut seandainya rok itu kembali terkena angin, maka selangkangan istriku pasti akan terekspos.

Sesampainya dihalte, banyak suporter Jerman yang juga sedang menunggu bis. Mereka masih bernyanyi dan besorak atas kemenangan tim jagoannya.
Istrikupun akhirnya juga ikut-ikutan bersorak dan meloncat-loncat mengikuti gerakan para suporter itu. Namun buru-buru aku mencegahnya, karena aku masih ingat kalau istriku tidak lagi mengenakan dalaman di dalam roknya, apabila ia meloncat, tentu saja mereka akan bisa melihat vagina istriku secara frontal.

Sesampainya didekat gerombolan suporter Jerman itu, terlihat mereka sedang menggak sebotol bir.
Bus pun datang, kami berjalan memasuki bus dengan tertib.
Mr. C: Hay babes, do you want beer?
Seseorang menawari istriku sebotol bir, mungkin ia melihat bahwa istriku juga salah satu pendukung Jerman karena ikut bersorak dengan mereka.
Natt: Boleh hubby?
Aku: Silahkan.
Natt: Okay, berikan padaku.
Mr. C: woopsss, tapi ini tidak gratis.
Natt: So?
Mr. C: mari ikuti gerakanku, menarilah bersama kami.
Natt: Ok.
Suporter itu lalu memberikan sebotol kecil bir nya pada istriku, langsung dia minum hingga separuh botol.
Lelaki yang memberikan bir ke istriku kemudian bernyanyi dan melompat-lompat, istriku mau tak mau harus mengikuti gerakannya.
Jadilah apa yang kukhawatirkan terbukti, gara-gara istriku terlalu bersemangat melompat, rok tenisnya pun akhirnya berkibar.
Satu persatu suporter itu akhirnya menyadari bahwa istriku tidak memakai dalaman apapun didalam roknya.
Beragam ekspresi kulihat dari wajah mereka, ada yang terkejut, ada yang membungkukkan badan agar bisa melihat lebih jelas lagi, ada yang bersiul bahkan ada yang menyemangati istriku.
Kepalaku semakin pening saja dibuatnya.

Tak berapa lama, bis berhenti di sekitar hotel yang kami tempati.
Sebelum aku dan istriku keluar, ia tak lupa memberi salam perpisahan untuk mereka.
Dengan sedikit membungkuk, istriku melebarkan kakinya, dan sambil tangan kanannya berpegangan pada lenganku, tangan kirinya mengangkat bagian belakang rok tenisnya, hingga pantat bulat dan belahan vaginanya terekspos ke seluruh penumpang bis, mereka langsung bersorak.
Selanjutnya sungguh lebih binal lagi, masih aku yang membayar ongkos bis dan menunggu pengemudi memberi kembalian, istriku menepuk-nepuk pantatnya hingga berbunyi nyaring dan bergetar, uhhhh... apakah itu sudah cukup?
Belum! Istriku memasukkan jari tengahnya ke vagina yang sudah terbuka lebar itu.
Penumpang bis pun kembali bersorak, seketika aku menerima kembalian, aku langsung menarik istriku turun dari bis.
Tampak para penumpang bis melambaikan tangan ke arah istriku, tentu saja ia membalas lambaian tangan itu.
Aku: Natt, are you crazy?!
Natt: oh cmon, aku Cuma memberi mereka salam perpisahan. Toh mereka tidak ada yang berani menyentuhku kan?! Dan tentu saja aku tahu kamu menikmatinya, sambil berbisik padaku.
Hhhh... rupanya setelah kami menikah, sifat binal istriku masih saja tersisa.

Kami langsung menyelesaikan pengepakan barang dan bersiap untuk meninggalkan Brazil, kembali ke Thailand.

Pesawat kami juga akan melewati hutan Amazon.

To be continue... the truth story of amazone continent
 
Wuih naked continent,, jav jadul paporit nih hehe,
Sayang tokoh ceweknya natt chanapa bukan bonkoj khongmalay wakakaka, but its okay similar size tho,,
Lanjooottt
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd