Amel
Aku bukanlah Camelia. Aku hanyalah seorang gadis. Gadis desa sebuah pegunungan. Hidupku tak semulus yang orang tua harapkan. Meskipun aku sudah berkeluarga dan sudah dikaruniai anak berumur 2 tahun, aku terpaksa harus menjanda karena suamiku harus kurelakan direbut gadis lain. Kalau dibilang kere, kehidupanku tergolong lumayan makmur. Meskipun banyak disokong anggota keluarga ku yang lain.
Aku terlahir di keluarga yang cukup mampu. Dari jerihpayah usahaku dulu bisa membeli mobil dan beberapa perhiasan untukku simpan sendiri. Aku mempunyai 3 orang kakak dan seorang adek. Selain kakak tertua,kesemuanya perempuan. Kak Hilmi, Kak Rusmia, Kak Indri, aq dan Dian adekku.
Rumahku sangat sederhana. Setengah berdinding batako dan sisanya kayu dan anyaman bambu. Serba kekurangan dan serba keterbatasan pun kami syukuri.
Hari ini adalah hari kamis. Suara menderu sepeda motor tetangga terdengar menanjak bukit sebelah rumah. Dia adalah bondan. Entah dia pulang kerja atau darimana,tetapi jarang sekali dia pulang siang begini.biasanya sore atau malam hari. Barangkali dia melihatku manyun didepan pintu sambil nunggu anakku pulang belanja sama embahnya, bondan memanggilku daru rumahnya yang jaraknya tak sampai 20meter,
“mel!!” seru bondan,
“apa?”jawabku sambil menengok kearahnya,
“duren” pungkas bondan.
Dia sangat tahu apa hobi ku. Karena sejak kecil dia selalu bermain denganku. Tanpa ganti pakaian aku langsung naik keatass ke rumahnya. Aku hanya pakai daster, cawet dan bra. Tak ada yang wah denganku, karena aku sudah terbiasa seperti ini kalau dirumah.
Sampai dirumahnya aku langsung masuk kedalam ruang tamu rumahnya. Disana duren yang sudah terbungkus plastik sudah tersaji,jadi tak ada repotnya untuk belah kulitnya.
“ndan, kamu dimana?” tanyaku
“bentar, lagi ganti” sahutnya dari dalam kamar
Kulihat HP nya tergeletak dimeja. Tanpa pikir panjang langsung kusahut, dan kubaca BBM nya. Sempat kubaca beberapa cewek di bbm bondan, chat nya menjurus ke hal hal berbau seks. Dari situ aku mulai penasaran dengan tetanggaku ini. Memang orangnya agak sedikit preman. Tatoan di tangan dan kaki, tetapi hatinya baik menurutku. Tak berapa lama dia mulai keluar dari kamarnya. Dengan sigap aku kembalikan HP nya di meja.
“mel,ayo makan” ajaknya. Dia keluar kamar dan segera langsung duduk dibangku depanku. Ternyata kita sama – sama sudah terbiasa berpakaian sak sak e. dia hanya memakai celana pendek dan tanpa kaos. Melihat dia ntah kenapa kali ini ada hal yang agak berbeda. Aku sedikit deg deg an saat dihadapannya. Dia sibuk melihat HP nya. Tanpa dia sadari aku menatap sekujur tubuhnya dengan pandangan yang berbeda. Ini diuar kendaliku.
“ndan, piring mana piring?” pintaku
“ambil sendiri” kata dia
Segera aku bangkit dan menuju ke dapurnya. Sampai didapur aku ambil sebuah piring dan berhenti sejenak. Dirumah sangat sepi karena kluarga bondan banyak beraktifitas marumput atau bertani disawah. Entah kenapa aku merasa aku ingin sekali dekat dengan bondan. Tetapi aku ingin juga agak berbeda tak seperti biasanya. Aku sedikit menurunkan lubang daster dileherku supaya belahan toketku agak terlihat olehnya. Kemudian aku tata toket ku supaya agak kelihatan jelas didepannya. Entah aku ingin sekali memancing dia.
Kemudian aku kembali ke ruang tamu. Aku kembali duduk didepannya. Sambil menata duren ke piring, aku sedikit membungkuk dan berharap bondan melihat belahan toket ku.kuharap dia terpancing. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin menonjolkan toket dan belahanku. Kalau dia melihatku pasti dia melihatnya.
Aku sengaja pelan – pelan membuka duren yang terbungkus untuk ditata di piring. Aku sedikit merasakan dia mulai melihatku. Aku sangat tau itu. Dia pasti sedang menatap toket indahku. Tubuhku semakin menghangat dan mkin deg – degan. Aku sedikit menata nafasku.
Aku sedikit menggoyangkan lenganku. Aku merasakan sensasi saat toket kubergoyang kekiri dan kenan dengan indah. Aku puas dapat menunjukkannya dihadapan bondan.
Beberapa saat aq menarik perhatian dia, akhirnya duren tersaji.
“ayo ndan makan” ajakku
“eh iya” jawab bondan sambil agak terpatah patah bibirnya.
Aku melihat bondan sudah sedikit salah tingkah. Pasti sudah termakan oleh umpanku. Aku blm puas hanya dengan ini, aku ingin lebih. Tapi bagaimana caranya. Agar bondan mendekatiku. Aku gak pernah berpikir apa saja yang mungkin terjadi nanti. Persetan dengan itu. Aku tak peduli, yang penting hasrat ku ini terlampiaskan.
Akhirnya kesempatan itu datang juga. Ketika bondan mengambil duren,HP nya diletakkan dimeja. Langsung saya ambil secepat kilat.
“seeeett” hp sudah berada ditanganku dengan cepat
“weit..jangan mel. Hpku” dia berontak.
“ya sini klo pengen Hpmu balek. Apa tak baca bbm e ?hayoo” pancingku secara spontan.
“halah”
Akhirnya dia berpindah disampingku dan meminta HP nya. Ku kembalikan hpnya. Dia ingin kembali ke bangkunya tadi. Tetapi dengan sigap tak pegang lengannya kuat – kuat.
“sini aja napa” cetusku.
“yaaah” dengan salah tingkah dia menuruti apa kemauanku.
Kupegang lengannya dan kudempetkan lengannya diantara kedua toket ku ini. Tubuhnya mulai hangat begitu pula denganku. Jantung ini makin kencang berdetak.
“hayoo chat apa??” tanyaku sambil terus mendekap lengannya
“eh . apaan to mel. Bukan apa – apa hare”jawabnya sambil salahtingkah
“boong. Mana liat”
“jangan donk. Rahasia”jawabnya
“lho tadi ada foto susu pacarmu kan?” tanyaku. Sebenarnya agak sedikit rasa takut. Tapi aku acuhkan,yang penting hasratku terlampiaskan.
“eh eh bukan kok” kelesnya
“halaah.. aku tadi dah buka lho” jawabku memaksa
“hehehe.uusst rahasia lho” pinta bondan dengan muka memerah
“haiyah.. klo sama punyaku gede mana?” tanyaku memancing
“ah ..kau mel. Gak tau?” jawab dia ngeles lagi
“halah..pengen tau gak? Jawabku terus memancingnya
“ah..apaan to mel. Kamu panas ya?” jawabnya sambil memegangi kepalaku seraya bercanda.
Segera ku raih tangannya saat memegang kepalaku. Kuarahkan langsung kearah toket kananku.
Pleeekk.
“ih mel kamu ini?” dia agak heran dan salah tingkah., dia agak menarik tangannya dari toketku. Tapi ku pegangi terus supaya dia merasakan kalau aku sedang sange.
“ayoo to gede mana?” pintaku
“emm emm ..gede ..gede punyamu lah mel?” jawab dia agak bergetar bibirnya
“ahh yang bener.. baru ini ya pegang susu?” tanyaku
“iya mel. Blm pernah sebelumnya” jawab dia dengan nada agak shock
“ya makane.pegangin terus to” pintaku
“mel…bener mel. Bondan boleh pegang?” tanya dia
“he’em..biar gak Cuma lihat foto doank”.
Kurasakan pegangan bondan sangat nikmat kurasakan di tetekku. Walaupun pegangnya Cuma pelan gak kuat. Gairahku semakin naik.
“ndan..kok Cuma disentuh sih. Diremes donk?” pintaku
“I iiya …mel” bondan rada bingung atas apa yang terjadi.
“kremet kremet kremet” suara cup bra ku yang sedang diremas remas oleh bondan sampai terdengar..
“ooooohhh…ndan…enak dan.. lebih kuat donk ndan…emmh” toket ku sangat terasa diremes oleh bondan. Tangannya agak kaku tapi sudah dijalan yang benar.
“terrruuuusssshhhhhh..ndan .. teruuuusshhh” pintaku.
Bondan terus meremas toketku tanpa berbicara sepatah katapun.
“kremet kremet kremet”
“ssssssseeehhhhhh… aaaaahhh..”bibirku mendesah lirih keeenakan
“ndan..kok Cuma yang kanan..yang kiri juga donk” pintaku sambil mengambil posisi agak mendongak supaya bondan mudah meraih toket ku.
“pllleeeekkk” kini kedua tangan bondan sudah meremas toketku. “kremet kreemet kremet”
“sssshhh aaaaahhh..ndan..kamu pinter ndaaaan…”aku merasakan nafsu yang sudah memuncak bertambah dengan nikmat kurasakan toketku runyam di kedua tangan bondan.
“teruuuss …ndannn … terrrruuuuss”kremettt kremmmet kremmet
“mel ..empuk mel .. toket mu kenyal dan empuk”
“iya ndan.. terus remes ndan .. aaahhh aaaaahhhheesmmmmhhh” terus kurasakan tangan bondan menggarap kedua toketku. Kini memekku tak mau diam. Memekku terasa berdenyut- denyut.
“mel “ tanya bondan
“apaa sayank” nadaku sudah berubah. aku sudah dikuasai birahi ku sendiri
“boleh bondan pegang langsung toket mel?” pinta bondan
“he’em ndan.. bolleh..pegang saja sesukamu ndan..” aku terus memancing bondan
Akhirnya bondan mengangkat dasterku dari bawah dan tangan dia menggerayangi sambil mengangkat cup braku.
“pleeekk…remeet remeeet remeet”. Cup braku berhasil disingkap bondan dan kni kulit tangannya langsung menyentuk kulit toketku
“aaaahhh .. ooooohh..oooh…ndan..nikmat banget ndann..” nikmat sekali kurasakan remasan tangan bondan di toket ku.
“mel .. toketmu agak kendor ya?” ucap bondan
“he’em ndan..kan aku sudah punya anak…eeemmmhh…ndan terus”
“tapi masih kenyal lho mel”
“he’em ndan terus”
Hampir 15mnit tangan bondan meremas toketku,birahi ku semakin tak terbendung lagi. Memekku semakin berdenyut kencang, seraya ada sesuatu yang keluar. Aku buka pahaku . kini perut dan celana dalam dan paha mulusku terlihat. Mata bondan segera melihatnya dengan seksama.
“mel. Mulus banget mel perut mu”
“he’em ndan.terus remes ya ndan..nikmat banget” kubiarkan bondan mengeksplorasi tubuh indahkumelalui matanya.
“mel .pahamu putih sekali. Tak kalah dengan toketmu”
“he’em ndan” aku tak bisa berkata lain. Aku hanya bisa pasrah dibuat nikmat dengan remasan tangan bondan.
“ndan. Yang ditengah paha pengen kamu sentuh ini”pintaku
Dengan segera dia menyasar celana dalam ku dan menyibak nya kekiri.sehingga belahan memekku terlihat olehnya
Merasa penasaran dengan memekku,bondan langsung menyentuh dan menelusuri belahan manis memekku dengan jarinya
“eeemmmmhhh … masukin ndan jarimu” pintaku
Dengan sigap bondan langsung mencoba memasukkan jarinya ke memekku. Ini lah yang kutunggu – tunggu. Menjadi janda sangatlah susah untuk menyalurkan hasrat.
“sleeeeppptt”
“eeemmmmmhhh…. Uuuuuuuhh uuh uuh” rasanya seperti ditusuk kontol pertama kali. Enak banget.
“teruuus yank bondan… kocok ndan..kocok!” pintaku sembari merasakan
“mel.. dinding memek kamu empuk dan anget mel.basah pula” terang bondan
“he’em ndan, aku sudah gak tahan.. rasanya ingin terbang ma kamu”
“oooohh ooooohh…kocok terus ndan..mainkan itil ku ndan”
“itil yang mana sik mel”tanya bondan
“rasakan ndan..putar jarimu dan tekuk keatas. Klo ada daging agak keras..itu itil ..surga kenikmatan memekku”
Dengan sigap bondan menuruti perintahku.
“oooohh oooh….mulutku takberhenti mendesah” permainan jarinya di memekku membuat aku mabuk kepalang.luar biasa nikmat.
Sampai beberapa saat aku menikmati kocokan bondan dan memekku ssudah benar benar basah. Aku mencoba ingin seberapa kuat kontol bondan berdiri. Sedikit kuraba – raba celananya. Bondan hanya diam dan konsentrasi mengocok memekku.
“ooooh… ndan.. kontolmu sudah berdiri keras banget” ucapku sambil sedikit meremas kkontol bondan yang sudah tegang.
“iya mel .. kamu sih mancing aku” jawab bondan
Ku buka celananya hingga kontolnya nyembul keluar. Rupanya dia gak pake celana dalam.
“wow ndan…punyamu keras dan panjang” pujiku ke kontolnya bondan
“yang bener mel ..”
“he’em” .aku memujinya sembari memegang erat – erat urat kontolnya dan ku kocok naik turun perlahan.
“mel oh.. mel..kocokanmu enak banget” mata bondan agak terpejam mencoba merasakan tanganku mengocok kontolnya
Kuurut kontol bondan dari pangkal hingga ujung. Lumayan panjang punya bondan.
Kini bondan berhenti mengocok memekku dan mencopot jarinya. Dia konsentrasi merasakan kocokanku hingga lupa pada memekku.
“mel .. ooh enak banget mel ..tanganmu lembut.terus mel” bondan merebah rileks ke sofa dan merasakan nikmatnya di service tanganku.
Tak jemu2 aku melihat kontolnya mendongak keras keatas. Seakan akan menantangku untuk bertanding. Bentuk nya bkin gemes pengen kupegang terus.
Cukup capek aku mgnocok kontol bondan, aku beristirahat kini giliran mulutku bekerja. Tanganku menggengam dan memainkan telur bondan.
“mel itu juga enak dipegang mel” seru bondan.
Aku tak berkata apapun dan langsung menunduk kearah kontolnya bondan.
“cccupps” ku kecup kepala kontol bondan
Kemudian ku buka mulutku lebar lebar dan lekas kumasukkan
“sleeeeppp” mulutku terasa penuh oleh batang kontol bondan. Ku dorong kepalaku semaksimal mungkin ke kontol bondan.
“oooooohh enak mel…emutanmu enak”terang bondan.
Ku ulum dalam – dalam dan kusedot semampuku..
“sluupp sluuppp sluuuppp” bunyi mulutku mengulum kontol bondan
“mel ..hampir keluar mel” ucap bondan
Sedikit kaget aku mendengar keluhan bondan. Baru sebentar sudah hampir klimaks.
Segera kuhentikan dan kucopot mulutku dari kontonya. Segera kuraih dengan tanganku dan kugenggam erat – erat.
“rileks ndan..rileks..tahan..jangan sampe keluar dulu.belum apa – apa coba” pintaku
“iya mel..kucoba”
Beberapa saat kupegang akhirnya gak jadi crot juga
“mel..sudah turun mel.. sekarang apa lagi mel?” bondan penasaran
Aku kembali bersemangat
“masukin ke memek ya ndan?” pintaku
“apa? Gak salah mel..aku gak mau mel”
“kenapa?” tanyaku heran
“ya pokok e gak mau mel ah … yg lain saja”
Ku pikir pikir lagi..aku gak mau kehilangan moment ini
“emm…ya sudah…lobang blakang ya?”pintaku
“anal mel?”
“iya”
“beneran mel?”tanya bondan heran
“iyaa… tnang saja toh”akusudah kerasukan setan. Pkoknya aku gak mau kehilangan mmomen ini***k peduli lobang mana yang ditusuk.
Aku coba dalam posisi doggy style diatas sofa.
“mel.jangan bgitu, nanti bisa diliat orang. Gak aman nih” ucap bondan gak tenang
“ya sudah”
Aku ambil posisi naik diatas sandaran sofa menghadap kebelakang. Ku ambil posisi duduk diatas sandaran sambil memantau situasi diluar. Agak kumundurkan sedikit dan menunduk supaya lubang anus ku mudah di tusuk oleh kontol bondan.
“terus aku gmna mel?” tanya bondan.
“ya kamu berdiri dengan dengkulmu di sofa” arahanku kepada bondan.
Dia langsung tanggap dan segera mengambil posisi sesuai instruksiku
“iya mel..pas.. kontolku pas sekali dengan anusmu. Tegang banget mel”
“gek ndang dimasukkan” tanganku seraya mengarahkan kontol bondan ke arah lobang anusku yang sebelumnya sudah kulumuri dulu dengan ludahku
“dorong ndan dorong..sudah pas di lobang” ucapku
“eeeemmmm… susah mel” bondan berusaha mendorong kontolnya tapi tak juga masuk ke anusku
Anusku sudah berasa ditusuk kuat oleh kontol bondan.
“terus ndan yang lebih kuat” arahanku
“emmmm emmmm…susah mel”berkali kali bondan coba memasukkannya.
“ncupp ncuuppp” bondan coba memaju mundurkan bokongnya berharap bisa masuk
“mel udah merasa sesek nih.. apa sudah masuk”
“emmh” memang kurasakan agak sedikit desakan di anusku. Tetapi tetap belum masuk
“belum ndan”belum masuk
“susah nih mel” keluh bondan
“ya sudah .copot dulu” sambil kudorong tubuh bondan kebelakan,supaya lepas dari anusku
“kamu nurut aja ndan, nanti kamu tinggal dorong ya” pintaku
Kontol keras bondan kupegang dan seolah olah kuarahkan ke anusku lagi. Tetapi kuturunkan sedikit dan menempel ke lobang memekku tepat didepan pintu kenikmatan memekku.
“sekarang dorong ndan” pintaku
Bondan tanpa pikir lagi lagi langsung mendorong kontolnya ..dan..
“bllleeeeessssssttt…. Ooouuuuuuuuuhhh” kepala kontol bondan merangsek masuk ke memekku yang sudah basah ini.tapi baru kepala yang masuk bondan berhenti.
“mel..salah lobang mel” seru bondan
“aah tidak ndan.. gpp ndan. Aku pengen yang ini ndan.. pas kontolmu masuk ini tadi rasanya enak sekali. Kontolmu gde ndan..sumpah”jawabku seraya membujuk dia
“tapi gpp mel?”
“udah lah..ayoo genjooot ndan” pintaku dengan sangat
“iya”
Mendengar bondan mau, aku menjadi lega. Kini aku tinggal konsentrasi merasakan genjotan kontol bondan yang sudah sejak masuk tadi aku rasakan. Gesekan kepala kontolnya langsung menyentuh itilku yang makin membesar dan memekku seakan mengucapkan selamat datang dan seraya menyedot kontol bondan.
“bondan.. genjot ndan.. tusuk dikit .. tarik tusuk lagi… tarik lagi.. begitu terus ndan” pintaku
“iya mel” angguk bondan
“sleeeepppp … sleeeeepppp …sleeeeeeppp” bondan mulai melaksanakan perintahku
“ooouuuuuuhhh…eeeemmmmmhh.. eeemmmmmhhh ..enak sekali ndan.. ” memekku terasa penuh sekali oleh kontol bondan.meski bondan masih menahan belum sepenuhnya masuk.
“mel.. enak skali mel .. kontolku kamu apakan sih? .. rasanya hangat banget dinding memekmu” ucap bondan
“iya terus ndan…. Enak banget genjotan lembutmu..”
Setiap senti kenikmatan gesekan kontol bondan ke memekku tak ada yang kulewatkan. Memekku yang sudah sangat basah dari tadi mulai menemukan kembali rasa nikmat yang lama telah hilang
“sleeeeppp .. ceppllikkkk..ceplik ceplik..sleepp” rasanya semakin nikmat .. kontol bondan mulai dilumuri cairan memekku
“ooohhh .. oooohhh… eesssstttttt…oooooouuh ..ndan tambah enak ndan”
“iya mel… enak banget..memekmu sempit banget. Nyedot kontolku mel ..makin lama makin hangat dan licin”terang bondan
“he’em ndan…oooh ssstt oooh..ndan saatnya disodok sampai mentok ndan.. oooh” pintaku
Dengan sekali hentak kontol bondan menusuk memekku sampai mentog. Sofa sampai bergoyang dan jendela yang kupakai untuk pegangan bergetar.
“sllleeeeeepppp..oooooouugghhh ..ooohhhh… hmmmm eeeehmmmmm emhhh” luarbiasa bondan..enak banget.. pool penuh dimemekku ..sesak banget..
Kita sama sama diam sejenak merasakan kenikmatan yang luar biasa mengalir dalam tubuh.
“mel..enak banget mel… kotolku bener2 pol ke memek hangat mu. Rasanya seperti dipijet dan disedot memekmu mel. Basah banget… ooh… emm..” ucap bondan seraya keenakan.
“genjot ndan ..” bondan kuperintahkan menggenjot ku sekuatnya. Sambil kedua tangan bondan kuarahkan agak pegangan ke kedua toked ku.
“toket ku dipegang ya ndan…supaya kamu gak jatuh”
“iya mel”
“ceplok ceplok ceplok ceplok” bondan mulai menggenjotku dengan rentang tarik masuk yang panjang dan dengan kecepatan tinggi..
Suara sofa ikut berdecit ..” ngek ngik ngek ngik”
“ceplok ceplok ceplok ceplok”
“aaah aaahh aaaaahh aaaaggghhh… emmh aaagh” erangku sambil menahan kenikmatan yang sampai diujung ubun – ubun kepala ini”
“aaarrrrrggghhhh mel..enak mel….enak banget mel…aargg arrrhh ah ah ah”
Kami berdua sungguh menikmati momen siang itu dengan senang hati. Genjotan bondan yang luarbiasa membuat kami berdua hanyut dalam lautan birahi dan nikmat yang tiada tara. Sampai kami pun tak peduli sekitar kita.
Tak lama kami dalam posisi ini bondan sudah akan klimaks.
“mel… oh oh.. keluar mel”.
“terus ndan…crot kan diluar ya..jangan di dalam.. ah aaah aahh”.
“ceplokk ceplook ceplook”
“mel mel.. keluar mel”
“sllleeeeeeppppt cepluuugggg” bondan mencabut kontholnya dari memekku dan mengarahkan kontol nya ke samping kanan..
“crot..coooot srrrooooooott.. sruuuuut”
“aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…aarrrrrgggghhhhh…”napas bondan mengerang kenikmatan saat menyemburkan pejuhnya.
Sofa dan gordin basah oleh pejuh bondan.
“brruugg..” bondan tepar lemas di atas sofa.sedangkan aku sebenarnya masih kurang
“gmana ndan?” tanyaku
“aaah…aduh ..lemes mel..enak banget memekmu”
“ah yang bener..lain kali lagi ya..kontolmu juga enak ndan”
“ah yang bener mel.ni rahasia lho mel”pinta bondan
“ya iyalah ndan..mati kite klo ada yang tau. Y udah q pulang dulu. Bersihkan ini semua”
“kejem kamu mel..bantuin donk”
“emoooohh.. da daaah”
Aku langsung berlaru pulang.meninggalkan bondan dan saksi bisu beserta tanda – tanda bekas pertempuran kami berdua di ruang tamu.
Tak berapa lama..kami saling berkomunikasi tentang pertempuran tadi. Bondan kaget kalau aku belum sampai klimaks,dia sudah klimaks duluan
“mosok mel..kamu belum puas?”
“iyalah.aku blm apa - apan ndan”
“gila kamu ya..hehe..ya sudah nanti aku berlatih dulu sama pacarku”
“iya.,.genjot yang lebih berirama ya pacarnya.hehe”
Kami berdua sudah dalam hubungan keintiman yang lumayan jauh. Bahkan sampai sekarang.masih bnyak cerita ML aku sama bondan. Kalo ada waktu akan aku sambung lagi. Tak usahakan gak jauh – jauh dari real story ku. Salam AMEL
Aku bukanlah Camelia. Aku hanyalah seorang gadis. Gadis desa sebuah pegunungan. Hidupku tak semulus yang orang tua harapkan. Meskipun aku sudah berkeluarga dan sudah dikaruniai anak berumur 2 tahun, aku terpaksa harus menjanda karena suamiku harus kurelakan direbut gadis lain. Kalau dibilang kere, kehidupanku tergolong lumayan makmur. Meskipun banyak disokong anggota keluarga ku yang lain.
Aku terlahir di keluarga yang cukup mampu. Dari jerihpayah usahaku dulu bisa membeli mobil dan beberapa perhiasan untukku simpan sendiri. Aku mempunyai 3 orang kakak dan seorang adek. Selain kakak tertua,kesemuanya perempuan. Kak Hilmi, Kak Rusmia, Kak Indri, aq dan Dian adekku.
Rumahku sangat sederhana. Setengah berdinding batako dan sisanya kayu dan anyaman bambu. Serba kekurangan dan serba keterbatasan pun kami syukuri.
Hari ini adalah hari kamis. Suara menderu sepeda motor tetangga terdengar menanjak bukit sebelah rumah. Dia adalah bondan. Entah dia pulang kerja atau darimana,tetapi jarang sekali dia pulang siang begini.biasanya sore atau malam hari. Barangkali dia melihatku manyun didepan pintu sambil nunggu anakku pulang belanja sama embahnya, bondan memanggilku daru rumahnya yang jaraknya tak sampai 20meter,
“mel!!” seru bondan,
“apa?”jawabku sambil menengok kearahnya,
“duren” pungkas bondan.
Dia sangat tahu apa hobi ku. Karena sejak kecil dia selalu bermain denganku. Tanpa ganti pakaian aku langsung naik keatass ke rumahnya. Aku hanya pakai daster, cawet dan bra. Tak ada yang wah denganku, karena aku sudah terbiasa seperti ini kalau dirumah.
Sampai dirumahnya aku langsung masuk kedalam ruang tamu rumahnya. Disana duren yang sudah terbungkus plastik sudah tersaji,jadi tak ada repotnya untuk belah kulitnya.
“ndan, kamu dimana?” tanyaku
“bentar, lagi ganti” sahutnya dari dalam kamar
Kulihat HP nya tergeletak dimeja. Tanpa pikir panjang langsung kusahut, dan kubaca BBM nya. Sempat kubaca beberapa cewek di bbm bondan, chat nya menjurus ke hal hal berbau seks. Dari situ aku mulai penasaran dengan tetanggaku ini. Memang orangnya agak sedikit preman. Tatoan di tangan dan kaki, tetapi hatinya baik menurutku. Tak berapa lama dia mulai keluar dari kamarnya. Dengan sigap aku kembalikan HP nya di meja.
“mel,ayo makan” ajaknya. Dia keluar kamar dan segera langsung duduk dibangku depanku. Ternyata kita sama – sama sudah terbiasa berpakaian sak sak e. dia hanya memakai celana pendek dan tanpa kaos. Melihat dia ntah kenapa kali ini ada hal yang agak berbeda. Aku sedikit deg deg an saat dihadapannya. Dia sibuk melihat HP nya. Tanpa dia sadari aku menatap sekujur tubuhnya dengan pandangan yang berbeda. Ini diuar kendaliku.
“ndan, piring mana piring?” pintaku
“ambil sendiri” kata dia
Segera aku bangkit dan menuju ke dapurnya. Sampai didapur aku ambil sebuah piring dan berhenti sejenak. Dirumah sangat sepi karena kluarga bondan banyak beraktifitas marumput atau bertani disawah. Entah kenapa aku merasa aku ingin sekali dekat dengan bondan. Tetapi aku ingin juga agak berbeda tak seperti biasanya. Aku sedikit menurunkan lubang daster dileherku supaya belahan toketku agak terlihat olehnya. Kemudian aku tata toket ku supaya agak kelihatan jelas didepannya. Entah aku ingin sekali memancing dia.
Kemudian aku kembali ke ruang tamu. Aku kembali duduk didepannya. Sambil menata duren ke piring, aku sedikit membungkuk dan berharap bondan melihat belahan toket ku.kuharap dia terpancing. Aku sudah berusaha semaksimal mungkin menonjolkan toket dan belahanku. Kalau dia melihatku pasti dia melihatnya.
Aku sengaja pelan – pelan membuka duren yang terbungkus untuk ditata di piring. Aku sedikit merasakan dia mulai melihatku. Aku sangat tau itu. Dia pasti sedang menatap toket indahku. Tubuhku semakin menghangat dan mkin deg – degan. Aku sedikit menata nafasku.
Aku sedikit menggoyangkan lenganku. Aku merasakan sensasi saat toket kubergoyang kekiri dan kenan dengan indah. Aku puas dapat menunjukkannya dihadapan bondan.
Beberapa saat aq menarik perhatian dia, akhirnya duren tersaji.
“ayo ndan makan” ajakku
“eh iya” jawab bondan sambil agak terpatah patah bibirnya.
Aku melihat bondan sudah sedikit salah tingkah. Pasti sudah termakan oleh umpanku. Aku blm puas hanya dengan ini, aku ingin lebih. Tapi bagaimana caranya. Agar bondan mendekatiku. Aku gak pernah berpikir apa saja yang mungkin terjadi nanti. Persetan dengan itu. Aku tak peduli, yang penting hasrat ku ini terlampiaskan.
Akhirnya kesempatan itu datang juga. Ketika bondan mengambil duren,HP nya diletakkan dimeja. Langsung saya ambil secepat kilat.
“seeeett” hp sudah berada ditanganku dengan cepat
“weit..jangan mel. Hpku” dia berontak.
“ya sini klo pengen Hpmu balek. Apa tak baca bbm e ?hayoo” pancingku secara spontan.
“halah”
Akhirnya dia berpindah disampingku dan meminta HP nya. Ku kembalikan hpnya. Dia ingin kembali ke bangkunya tadi. Tetapi dengan sigap tak pegang lengannya kuat – kuat.
“sini aja napa” cetusku.
“yaaah” dengan salah tingkah dia menuruti apa kemauanku.
Kupegang lengannya dan kudempetkan lengannya diantara kedua toket ku ini. Tubuhnya mulai hangat begitu pula denganku. Jantung ini makin kencang berdetak.
“hayoo chat apa??” tanyaku sambil terus mendekap lengannya
“eh . apaan to mel. Bukan apa – apa hare”jawabnya sambil salahtingkah
“boong. Mana liat”
“jangan donk. Rahasia”jawabnya
“lho tadi ada foto susu pacarmu kan?” tanyaku. Sebenarnya agak sedikit rasa takut. Tapi aku acuhkan,yang penting hasratku terlampiaskan.
“eh eh bukan kok” kelesnya
“halaah.. aku tadi dah buka lho” jawabku memaksa
“hehehe.uusst rahasia lho” pinta bondan dengan muka memerah
“haiyah.. klo sama punyaku gede mana?” tanyaku memancing
“ah ..kau mel. Gak tau?” jawab dia ngeles lagi
“halah..pengen tau gak? Jawabku terus memancingnya
“ah..apaan to mel. Kamu panas ya?” jawabnya sambil memegangi kepalaku seraya bercanda.
Segera ku raih tangannya saat memegang kepalaku. Kuarahkan langsung kearah toket kananku.
Pleeekk.
“ih mel kamu ini?” dia agak heran dan salah tingkah., dia agak menarik tangannya dari toketku. Tapi ku pegangi terus supaya dia merasakan kalau aku sedang sange.
“ayoo to gede mana?” pintaku
“emm emm ..gede ..gede punyamu lah mel?” jawab dia agak bergetar bibirnya
“ahh yang bener.. baru ini ya pegang susu?” tanyaku
“iya mel. Blm pernah sebelumnya” jawab dia dengan nada agak shock
“ya makane.pegangin terus to” pintaku
“mel…bener mel. Bondan boleh pegang?” tanya dia
“he’em..biar gak Cuma lihat foto doank”.
Kurasakan pegangan bondan sangat nikmat kurasakan di tetekku. Walaupun pegangnya Cuma pelan gak kuat. Gairahku semakin naik.
“ndan..kok Cuma disentuh sih. Diremes donk?” pintaku
“I iiya …mel” bondan rada bingung atas apa yang terjadi.
“kremet kremet kremet” suara cup bra ku yang sedang diremas remas oleh bondan sampai terdengar..
“ooooohhh…ndan…enak dan.. lebih kuat donk ndan…emmh” toket ku sangat terasa diremes oleh bondan. Tangannya agak kaku tapi sudah dijalan yang benar.
“terrruuuusssshhhhhh..ndan .. teruuuusshhh” pintaku.
Bondan terus meremas toketku tanpa berbicara sepatah katapun.
“kremet kremet kremet”
“ssssssseeehhhhhh… aaaaahhh..”bibirku mendesah lirih keeenakan
“ndan..kok Cuma yang kanan..yang kiri juga donk” pintaku sambil mengambil posisi agak mendongak supaya bondan mudah meraih toket ku.
“pllleeeekkk” kini kedua tangan bondan sudah meremas toketku. “kremet kreemet kremet”
“sssshhh aaaaahhh..ndan..kamu pinter ndaaaan…”aku merasakan nafsu yang sudah memuncak bertambah dengan nikmat kurasakan toketku runyam di kedua tangan bondan.
“teruuuss …ndannn … terrrruuuuss”kremettt kremmmet kremmet
“mel ..empuk mel .. toket mu kenyal dan empuk”
“iya ndan.. terus remes ndan .. aaahhh aaaaahhhheesmmmmhhh” terus kurasakan tangan bondan menggarap kedua toketku. Kini memekku tak mau diam. Memekku terasa berdenyut- denyut.
“mel “ tanya bondan
“apaa sayank” nadaku sudah berubah. aku sudah dikuasai birahi ku sendiri
“boleh bondan pegang langsung toket mel?” pinta bondan
“he’em ndan.. bolleh..pegang saja sesukamu ndan..” aku terus memancing bondan
Akhirnya bondan mengangkat dasterku dari bawah dan tangan dia menggerayangi sambil mengangkat cup braku.
“pleeekk…remeet remeeet remeet”. Cup braku berhasil disingkap bondan dan kni kulit tangannya langsung menyentuk kulit toketku
“aaaahhh .. ooooohh..oooh…ndan..nikmat banget ndann..” nikmat sekali kurasakan remasan tangan bondan di toket ku.
“mel .. toketmu agak kendor ya?” ucap bondan
“he’em ndan..kan aku sudah punya anak…eeemmmhh…ndan terus”
“tapi masih kenyal lho mel”
“he’em ndan terus”
Hampir 15mnit tangan bondan meremas toketku,birahi ku semakin tak terbendung lagi. Memekku semakin berdenyut kencang, seraya ada sesuatu yang keluar. Aku buka pahaku . kini perut dan celana dalam dan paha mulusku terlihat. Mata bondan segera melihatnya dengan seksama.
“mel. Mulus banget mel perut mu”
“he’em ndan.terus remes ya ndan..nikmat banget” kubiarkan bondan mengeksplorasi tubuh indahkumelalui matanya.
“mel .pahamu putih sekali. Tak kalah dengan toketmu”
“he’em ndan” aku tak bisa berkata lain. Aku hanya bisa pasrah dibuat nikmat dengan remasan tangan bondan.
“ndan. Yang ditengah paha pengen kamu sentuh ini”pintaku
Dengan segera dia menyasar celana dalam ku dan menyibak nya kekiri.sehingga belahan memekku terlihat olehnya
Merasa penasaran dengan memekku,bondan langsung menyentuh dan menelusuri belahan manis memekku dengan jarinya
“eeemmmmhhh … masukin ndan jarimu” pintaku
Dengan sigap bondan langsung mencoba memasukkan jarinya ke memekku. Ini lah yang kutunggu – tunggu. Menjadi janda sangatlah susah untuk menyalurkan hasrat.
“sleeeeppptt”
“eeemmmmmhhh…. Uuuuuuuhh uuh uuh” rasanya seperti ditusuk kontol pertama kali. Enak banget.
“teruuus yank bondan… kocok ndan..kocok!” pintaku sembari merasakan
“mel.. dinding memek kamu empuk dan anget mel.basah pula” terang bondan
“he’em ndan, aku sudah gak tahan.. rasanya ingin terbang ma kamu”
“oooohh ooooohh…kocok terus ndan..mainkan itil ku ndan”
“itil yang mana sik mel”tanya bondan
“rasakan ndan..putar jarimu dan tekuk keatas. Klo ada daging agak keras..itu itil ..surga kenikmatan memekku”
Dengan sigap bondan menuruti perintahku.
“oooohh oooh….mulutku takberhenti mendesah” permainan jarinya di memekku membuat aku mabuk kepalang.luar biasa nikmat.
Sampai beberapa saat aku menikmati kocokan bondan dan memekku ssudah benar benar basah. Aku mencoba ingin seberapa kuat kontol bondan berdiri. Sedikit kuraba – raba celananya. Bondan hanya diam dan konsentrasi mengocok memekku.
“ooooh… ndan.. kontolmu sudah berdiri keras banget” ucapku sambil sedikit meremas kkontol bondan yang sudah tegang.
“iya mel .. kamu sih mancing aku” jawab bondan
Ku buka celananya hingga kontolnya nyembul keluar. Rupanya dia gak pake celana dalam.
“wow ndan…punyamu keras dan panjang” pujiku ke kontolnya bondan
“yang bener mel ..”
“he’em” .aku memujinya sembari memegang erat – erat urat kontolnya dan ku kocok naik turun perlahan.
“mel oh.. mel..kocokanmu enak banget” mata bondan agak terpejam mencoba merasakan tanganku mengocok kontolnya
Kuurut kontol bondan dari pangkal hingga ujung. Lumayan panjang punya bondan.
Kini bondan berhenti mengocok memekku dan mencopot jarinya. Dia konsentrasi merasakan kocokanku hingga lupa pada memekku.
“mel .. ooh enak banget mel ..tanganmu lembut.terus mel” bondan merebah rileks ke sofa dan merasakan nikmatnya di service tanganku.
Tak jemu2 aku melihat kontolnya mendongak keras keatas. Seakan akan menantangku untuk bertanding. Bentuk nya bkin gemes pengen kupegang terus.
Cukup capek aku mgnocok kontol bondan, aku beristirahat kini giliran mulutku bekerja. Tanganku menggengam dan memainkan telur bondan.
“mel itu juga enak dipegang mel” seru bondan.
Aku tak berkata apapun dan langsung menunduk kearah kontolnya bondan.
“cccupps” ku kecup kepala kontol bondan
Kemudian ku buka mulutku lebar lebar dan lekas kumasukkan
“sleeeeppp” mulutku terasa penuh oleh batang kontol bondan. Ku dorong kepalaku semaksimal mungkin ke kontol bondan.
“oooooohh enak mel…emutanmu enak”terang bondan.
Ku ulum dalam – dalam dan kusedot semampuku..
“sluupp sluuppp sluuuppp” bunyi mulutku mengulum kontol bondan
“mel ..hampir keluar mel” ucap bondan
Sedikit kaget aku mendengar keluhan bondan. Baru sebentar sudah hampir klimaks.
Segera kuhentikan dan kucopot mulutku dari kontonya. Segera kuraih dengan tanganku dan kugenggam erat – erat.
“rileks ndan..rileks..tahan..jangan sampe keluar dulu.belum apa – apa coba” pintaku
“iya mel..kucoba”
Beberapa saat kupegang akhirnya gak jadi crot juga
“mel..sudah turun mel.. sekarang apa lagi mel?” bondan penasaran
Aku kembali bersemangat
“masukin ke memek ya ndan?” pintaku
“apa? Gak salah mel..aku gak mau mel”
“kenapa?” tanyaku heran
“ya pokok e gak mau mel ah … yg lain saja”
Ku pikir pikir lagi..aku gak mau kehilangan moment ini
“emm…ya sudah…lobang blakang ya?”pintaku
“anal mel?”
“iya”
“beneran mel?”tanya bondan heran
“iyaa… tnang saja toh”akusudah kerasukan setan. Pkoknya aku gak mau kehilangan mmomen ini***k peduli lobang mana yang ditusuk.
Aku coba dalam posisi doggy style diatas sofa.
“mel.jangan bgitu, nanti bisa diliat orang. Gak aman nih” ucap bondan gak tenang
“ya sudah”
Aku ambil posisi naik diatas sandaran sofa menghadap kebelakang. Ku ambil posisi duduk diatas sandaran sambil memantau situasi diluar. Agak kumundurkan sedikit dan menunduk supaya lubang anus ku mudah di tusuk oleh kontol bondan.
“terus aku gmna mel?” tanya bondan.
“ya kamu berdiri dengan dengkulmu di sofa” arahanku kepada bondan.
Dia langsung tanggap dan segera mengambil posisi sesuai instruksiku
“iya mel..pas.. kontolku pas sekali dengan anusmu. Tegang banget mel”
“gek ndang dimasukkan” tanganku seraya mengarahkan kontol bondan ke arah lobang anusku yang sebelumnya sudah kulumuri dulu dengan ludahku
“dorong ndan dorong..sudah pas di lobang” ucapku
“eeeemmmm… susah mel” bondan berusaha mendorong kontolnya tapi tak juga masuk ke anusku
Anusku sudah berasa ditusuk kuat oleh kontol bondan.
“terus ndan yang lebih kuat” arahanku
“emmmm emmmm…susah mel”berkali kali bondan coba memasukkannya.
“ncupp ncuuppp” bondan coba memaju mundurkan bokongnya berharap bisa masuk
“mel udah merasa sesek nih.. apa sudah masuk”
“emmh” memang kurasakan agak sedikit desakan di anusku. Tetapi tetap belum masuk
“belum ndan”belum masuk
“susah nih mel” keluh bondan
“ya sudah .copot dulu” sambil kudorong tubuh bondan kebelakan,supaya lepas dari anusku
“kamu nurut aja ndan, nanti kamu tinggal dorong ya” pintaku
Kontol keras bondan kupegang dan seolah olah kuarahkan ke anusku lagi. Tetapi kuturunkan sedikit dan menempel ke lobang memekku tepat didepan pintu kenikmatan memekku.
“sekarang dorong ndan” pintaku
Bondan tanpa pikir lagi lagi langsung mendorong kontolnya ..dan..
“bllleeeeessssssttt…. Ooouuuuuuuuuhhh” kepala kontol bondan merangsek masuk ke memekku yang sudah basah ini.tapi baru kepala yang masuk bondan berhenti.
“mel..salah lobang mel” seru bondan
“aah tidak ndan.. gpp ndan. Aku pengen yang ini ndan.. pas kontolmu masuk ini tadi rasanya enak sekali. Kontolmu gde ndan..sumpah”jawabku seraya membujuk dia
“tapi gpp mel?”
“udah lah..ayoo genjooot ndan” pintaku dengan sangat
“iya”
Mendengar bondan mau, aku menjadi lega. Kini aku tinggal konsentrasi merasakan genjotan kontol bondan yang sudah sejak masuk tadi aku rasakan. Gesekan kepala kontolnya langsung menyentuh itilku yang makin membesar dan memekku seakan mengucapkan selamat datang dan seraya menyedot kontol bondan.
“bondan.. genjot ndan.. tusuk dikit .. tarik tusuk lagi… tarik lagi.. begitu terus ndan” pintaku
“iya mel” angguk bondan
“sleeeepppp … sleeeeepppp …sleeeeeeppp” bondan mulai melaksanakan perintahku
“ooouuuuuuhhh…eeeemmmmmhh.. eeemmmmmhhh ..enak sekali ndan.. ” memekku terasa penuh sekali oleh kontol bondan.meski bondan masih menahan belum sepenuhnya masuk.
“mel.. enak skali mel .. kontolku kamu apakan sih? .. rasanya hangat banget dinding memekmu” ucap bondan
“iya terus ndan…. Enak banget genjotan lembutmu..”
Setiap senti kenikmatan gesekan kontol bondan ke memekku tak ada yang kulewatkan. Memekku yang sudah sangat basah dari tadi mulai menemukan kembali rasa nikmat yang lama telah hilang
“sleeeeppp .. ceppllikkkk..ceplik ceplik..sleepp” rasanya semakin nikmat .. kontol bondan mulai dilumuri cairan memekku
“ooohhh .. oooohhh… eesssstttttt…oooooouuh ..ndan tambah enak ndan”
“iya mel… enak banget..memekmu sempit banget. Nyedot kontolku mel ..makin lama makin hangat dan licin”terang bondan
“he’em ndan…oooh ssstt oooh..ndan saatnya disodok sampai mentok ndan.. oooh” pintaku
Dengan sekali hentak kontol bondan menusuk memekku sampai mentog. Sofa sampai bergoyang dan jendela yang kupakai untuk pegangan bergetar.
“sllleeeeeepppp..oooooouugghhh ..ooohhhh… hmmmm eeeehmmmmm emhhh” luarbiasa bondan..enak banget.. pool penuh dimemekku ..sesak banget..
Kita sama sama diam sejenak merasakan kenikmatan yang luar biasa mengalir dalam tubuh.
“mel..enak banget mel… kotolku bener2 pol ke memek hangat mu. Rasanya seperti dipijet dan disedot memekmu mel. Basah banget… ooh… emm..” ucap bondan seraya keenakan.
“genjot ndan ..” bondan kuperintahkan menggenjot ku sekuatnya. Sambil kedua tangan bondan kuarahkan agak pegangan ke kedua toked ku.
“toket ku dipegang ya ndan…supaya kamu gak jatuh”
“iya mel”
“ceplok ceplok ceplok ceplok” bondan mulai menggenjotku dengan rentang tarik masuk yang panjang dan dengan kecepatan tinggi..
Suara sofa ikut berdecit ..” ngek ngik ngek ngik”
“ceplok ceplok ceplok ceplok”
“aaah aaahh aaaaahh aaaaggghhh… emmh aaagh” erangku sambil menahan kenikmatan yang sampai diujung ubun – ubun kepala ini”
“aaarrrrrggghhhh mel..enak mel….enak banget mel…aargg arrrhh ah ah ah”
Kami berdua sungguh menikmati momen siang itu dengan senang hati. Genjotan bondan yang luarbiasa membuat kami berdua hanyut dalam lautan birahi dan nikmat yang tiada tara. Sampai kami pun tak peduli sekitar kita.
Tak lama kami dalam posisi ini bondan sudah akan klimaks.
“mel… oh oh.. keluar mel”.
“terus ndan…crot kan diluar ya..jangan di dalam.. ah aaah aahh”.
“ceplokk ceplook ceplook”
“mel mel.. keluar mel”
“sllleeeeeeppppt cepluuugggg” bondan mencabut kontholnya dari memekku dan mengarahkan kontol nya ke samping kanan..
“crot..coooot srrrooooooott.. sruuuuut”
“aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…aarrrrrgggghhhhh…”napas bondan mengerang kenikmatan saat menyemburkan pejuhnya.
Sofa dan gordin basah oleh pejuh bondan.
“brruugg..” bondan tepar lemas di atas sofa.sedangkan aku sebenarnya masih kurang
“gmana ndan?” tanyaku
“aaah…aduh ..lemes mel..enak banget memekmu”
“ah yang bener..lain kali lagi ya..kontolmu juga enak ndan”
“ah yang bener mel.ni rahasia lho mel”pinta bondan
“ya iyalah ndan..mati kite klo ada yang tau. Y udah q pulang dulu. Bersihkan ini semua”
“kejem kamu mel..bantuin donk”
“emoooohh.. da daaah”
Aku langsung berlaru pulang.meninggalkan bondan dan saksi bisu beserta tanda – tanda bekas pertempuran kami berdua di ruang tamu.
Tak berapa lama..kami saling berkomunikasi tentang pertempuran tadi. Bondan kaget kalau aku belum sampai klimaks,dia sudah klimaks duluan
“mosok mel..kamu belum puas?”
“iyalah.aku blm apa - apan ndan”
“gila kamu ya..hehe..ya sudah nanti aku berlatih dulu sama pacarku”
“iya.,.genjot yang lebih berirama ya pacarnya.hehe”
Kami berdua sudah dalam hubungan keintiman yang lumayan jauh. Bahkan sampai sekarang.masih bnyak cerita ML aku sama bondan. Kalo ada waktu akan aku sambung lagi. Tak usahakan gak jauh – jauh dari real story ku. Salam AMEL
