Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT AMNESIA

Sambungan PUTRI DIAH PITALOKA5

Lamsijan tersenyum santai sambil menghabiskan batang rokoknya. Dia menikmati semua perlakuan dari dua janda tersebut dengan kalem. Setelah mematikan rokoknya di lantai, Lamsijan tersenyum ke arah Uut yang tengah terdiam terpaku dengan mata membelalak.
"Sini Neng Uut sayang." Kata Lamsijan. Uut menurut dan mendekati Lamsijan. Dia kemudian duduk bersimpuh di antara paha Lamsijan yang terbuka lebar. Menatap nanar menara sosis eiffel yang bergoyang-goyang dipenuhi lumuran krim kue yang menyengat harum.

"Kang Ijan, dibersihkan dulu ya ini busa-busanya."
"Iya, neng Uut sayang."
"Kang makasih ya udah ngasih henpon. Dibersihinnya pake celana dalam Uut boleh enggak kang?"
"Boleh."
"Kang kenapa kontolnya gede dan panjang?" Kata Uut sambil melap seluruh permukaan selangkangan Lamsijan dengan lembut, lalu melap buah pelirnya barulah terakhir batangnya yang panjang dan melengkung.
"Enggak tau neng Uut sayang."
"Teh Lilis sama Teh Memey sampai kelenger pingsan gitu. Kayaknya enak deh diewe sama kontol kang Ijan."
"Emang Uut masih mau diewe sama akang... kan ini bekas Teh Lilis dan Teh Memey?"
"Mau kang. Uut juga tahu kalau kontol ini bekas Ceu Kades Uti."
"Ah, masa?"
"Enggak usah pura-pura, Kang. Uut biasa aja koq enggak cemburu."

Lamsijan tertawa nyengir tanpa suara.

"Ngomong-ngomong, Uut sekarang berapa usianya?"
"Udah 17 tahun lebih Kang."
"Wah udah gede dong."
"Ya udah attu kang."
"Udah pernah berapa kali ngerasain ewean?"
"6 Kali kang, sama Kang Soma dua kali, yang pertama di belakang rumah... tapi enggak enak kang karena memek Uut berdarah, selaput perawannya pecah. Terus yang kedua di kebun, yang ini agak enak. Terus... 4 kali sama Pak Guru Otang. Mula-mula sih Pak suka pegang-pegang nenen Uut kang, terus megang Memek. Waktu dipegang-pegang memeknya dulu Uut marah sama Pak Otang... jangan suka pegang-pegang! Kalau berani coblos sama kontol, tapi bayar! Begitu kang, Uut dulu bilang sama Pak Otang seperti itu. Eh, Pak Otang ngasih uang 20 ribu terus memerosotin celana Uut... ya udah... ewean deh kita."
"Enak?"
"Ya, lumayan enak kang. Waktu itu kejadiannya di rumah Pak Otang. Waktu itu istrinya Pak Otang ada di dapur lagi masak, Uut diewe di ruang tamu kurang lebih selama 5 menit. Sesudah itu kita lebih sering eweannya di kelas, setelah anak-anak sekolah bubaran."
"Oh."
"Kang..."
"Ya, neng Uut sayang?"
"Uut mau diewe memeknya sama kontol akang yang gede ini... iiihhh... lihat kepalanya mirip ikan lele... Uut jadi gemes."
"Kamu enggak takut nanti memeknya jadi melar? Uut kan liangnya masih sempit... coba tempelin di mulut memek Uut kepala kontol akang? Nah... seperti itu... tuhhh kan kegedean."
"Ikhhh... baru nempel udah enak... hi hi hi... rasanya anget kang... enggak, Uut enggak takut... Kang boleh dimasukin ke dalam memek Uut sekarang enggak?"
"Jangan dulu." Kata Lamsijan. "Akang pengen lihat dari deket memek Uut, sekalian dijilatin dulu ya biar Uut nyaman."
"Ih mau Kang dijilatin dulu... tapi Uut di bawah ya Kang... terus pantatnya ditahan pake bantal biar pas ditusuk-tusuk nanti, pantat Uut enggak sakit."
"Boleh, Neng Uut sayang."

Uut kemudian rebah di atas kasur busa yang lepet. Sebelumnya dia menarik bantal dan mendudukinya, barulah kemudian dia berbaring.
"Pahanya dibuka yang lebar Neng Uut sayang."
"Segini kang?"
"Sedikit lagi."
"Ini udah yang paling lebar..."
"Ya udah... mmmhh, memeknya tembem kayak apem."
"Ah, akang bisa aja."

Lamsijan tak berkesip memandang memek abg itu. Sangat tembem dan imut. Liangnya tampak kecil seperti lubang anus. Bedanya, liang vagina memiliki celah yang terbuka dengan serabut daging epitel vulva di dalamnya. Bibir bagian dalamnya sangat tipis, bahkan nyaris tak tampak, namun berwarna merah kecoklatan.

Lamsijan berdiri dengan lututnya. Dia bersujud di depan memek tembem yang amat mulus dengan liang yang terbuka dan empot-empotan; menjulurkan lidahnya dan menjilati ceruk kebahagiaan itu seperti seekor anjing kehausan menjilati sebaskom susu murni ang gurih dan lezat.

"Akhhh... aishhhh.... aisshhhh.... akangssshhh.... aiissshhhh.... terooouuuusssshhhh.... enaaa... eeennnnaaaaakkhhhhh...." Desis Uut seperti orang makan rujak pedes level 5.

Lamsijan tidak sedetik pun membiarkan Uut berhenti mendesis. Sebab memek abg itu sangat harum dan lezat, dia lebih lezat dari selai strabery original yang dihasilkan oleh perkebunan strabery terkemuka di Perancis Selatan.

SLURRRPPPPP.... SLURRRPPPPP.... SLURRRPPPPP.... SLURRRPPPPP.... SLURRRPPPPP....
SHHHHHHHH.... SHHHHHHHH.... SHHHHHHHH.... SHHHHHHHH.... SHHHHHHHH....

"Akangkhhh... udahhh... Uut enggakkh... kkhhuuaaatt.... akhhh... shhhh... ewe kang... ewe... pake kontolll.... shhhh... shhhh..."

Lamsijan tersenyum. Dilihat jelas oleh pemuda yang beruntung itu Uut tengah meringis-ringis dengan raut wajah seperti menangis. Lamsijan lalu duduk di atas betisnya tepat di tengah-tengah selangkangan Uut yang membuka lebar. Membimbing batang penisnya agar glandula kepala ikan lele itu persis menyundul belahan coklat kemerahan di pangkal vaginanya. Setelah tiba di tempat yang tepat, disundul-sundulkannya glandulanya ke arah klitoris abg itu yang sedang kejang-kejang karena ingin memuncratkan cairan lendir kenikmatan. Dengan tenang dan kalem, glandula kepala ikan lele itu bermain perosotan di sepanjang belahan bibir-bibir vagina Uut yang bergerak-gerak panik karena ingin segera dicoblos.

Pada perosotan ke 7 dan dan sundulan yang ke 8, klitoris Uut rupanya sudah tak sanggup menahan pemuncratan pada liangnya yang sangat kecil itu. Cccccccccccccrot!!!

AKHKHHHHH.... AKANGHKHKKHHHH... ADDDDDUUUUUUUUUUUHHHKHKH.....

Lamsijan hanya tersenyum kecil melihat bagaimana Uut berreaksi seperti orang terkena serangan penyakit epilepsi. Lelaki muda itu membiarkan abg yang belum pernah merasakan orgasme itu menikmati sensasinya selama 2 menit. Kulit wajahnya yang coklat terang tampak menjadi legam dan giginya gemeratakan seperti terkena demam!

Cairan lendir kenikmatan itu muncrat membasahi glandula Lamsijan. Dia kemudian dengan presisi menempatkan kepala ikan lelenya itu persis di mulut vulva yang tengah megap-megap.
"Kaannng... masukin."
"I ya Uut sayang, sabar ya."
"A ah... sekarang."
"Ya udah akang masuki sekarang... niihhh...."

Clep.

Kepala penis berbentuk ikan lele itu kini masuk menyelam ke dalam gua vulva yang elastis.
"Aikhkhhh...."

SSSSLLLEEBBBBBB!!!

Lamsijan menekan pinggulnya hingga batangnya masuk beberapa centi ke dalam vulva.

AKKHKHHHHH.... SRRRRRR.... SRRRRRR....

Setelah masuk kira-kira setengah panjangnya, Lamsijan menarik penisnya ke luar dari kuluman vulva yang hangat dan sempit namun sangat lembut itu. SRRRTTTTTT..... plok!
"Agghhhkkhhh.... akang.... masukin lagi...."

SSSSLLLEEBBBBBB!!!

"Aduuuhhhkhhh...."
"Sakit sayang?"
"Enaa..."

SSSSLLLEEBBBBBB!!!

"Aaaakhhhh!!!!"
"Ena sayang?"
"Ennnnnnnnnaaaa...."

Lamsijan menekan pinggulnya hingga seluruh batangnya amblas ke dalam vulva vagina Uut hingga pubisnya menempel pada bibir luar vagina abg itu.

SSSSLLLEEBBBBBB!!!

"Ookkkkkkhhhhh.... akaaaannngggghhhh..... ujungnya kena ke rahim Uut.... akanghkh... Uut mau muncrat lagi...."

SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR....
CROT!!!! CROT!!!! CROT!!!!

Lamsijan tersenyum merasakan denyutan di dalam vulva vagina abg itu. Batangnya kini merasakan sensasi nikmat seperti dipijit air hangat yang sangat lembut. Lalu, tanpa dikomando lagi, Lamsijan menggoyang pinggulnya dalam gerakan maju mundur yang berirama stabil.

SRATTT... SRETTT... SRATTT... SRETTT... SRATTT... SRETTT... SRATTT... SRETTT...

Pada saat pengentotan itu dilakukan, sepasang mata Uut terbeliak-beliak seperti kesurupan. Sementara liang vulvanya yang sempit itu seperti sesak disodok-sodok maju mundur. Uut pun menjerit-jerit dengan sangat kerasnya. Suara jeritannya melengking memecah kesunyian malam di desa terpencil yang sangat hening.

Kira-kira setelah 17 kali genjotan yang berirama stabil itu dilakukan, Uut tak kuasa lagi menahan ledakan gunung berapinya. Kedua tangannya memeluk Lamsijan dengan sangat kuat sehingga membuat lelaki itu terjepit dan berhenti melakukan genjotan. Apa daya, pada saat itu juga Lamsijan sudah merasa sangat nyaman dan enak untuk menembakkan pejuhnya di dalam perut Uut.

AKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAANNNNNGG!!!!!!
SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... SRRRRRR.... CEPROT! CEPROT! CEPROT! CEPROT! CEPROT!

Lamsijan sendiri ikut mengerang.
ARRRRGGGGGGGGGGGKHHHH..... CROT!!!! CROT!!!! CROT!!!!

"Ougkhkhkhkhhh... memek abg memang sangat spesial nikmatnya." Bisik Lamsijan dalam hati sambil menunggu seluruh pejuhnya mengalir ke luar semua sampai habis. Setelah selesai, dia mencabut batang penisnya dengan pelahan-lahan, lalu berdiri. Menjumput celana pendek dan celana dalamnya, melangkah ke kamar dan membiarkan Uut terkapar pingsan dalam keadaan memeknya ambyar amburadul.

Lamsijan duduk di dipan kamar dan merokok.
"Hm, sekarang aku tahu bagaimana rasanya bisa memuaskan wanita." Bisiknya sambil mengisap kreteknya dengan kuat dan menyemburkan asapnya ke langit-langit kamar.
"Penyakit amnesiaku kini sudah hilang. Aku sudah sembuh. Aku tahu siapa diriku... ha ha ha... aku tahu siapa diriku yang sebenarnya!"

HA HA HA HA HA HA....
Suara tawa Lamsijan membahana ke angkasa biru yang kelam. Seakan merupakan pertanda bahwa seorang lelaki yang bersimbah dengan perasaan dendam, telah dilahirkan kembali untuk menuntut balas.

***

Malam itu, beberapa orang warga masih ada yang terjaga. Mereka mendengar suara-suara jeritan perempuan dari arah rumah Bah Dadeng. Para warga tersebut merinding ketakutan, apalagi ketika di akhir mereka mendengar suara tawa lelaki yang sangat keras. Mereka ketakutan, menyangka bahwa arwah Bah Dadeng dan Ceu Popon sedang berkeliaran.

Keesokan harinya, warga tersebut memberi tahu kepada warga lainnya bahwa hantu Bah Dadeng dan Ceu Popon yang mati bunuh diri, ternyata bergentayangan di malam harinya. Banyak warga yang tidak percaya tetapi lebih banyak lagi warga yang meyakini kebenarannya. Apalagi, pada pagi hari itu Lamsijan menghilang entah ke mana. Dia lenyap.

Teh Lilis, Memey dan Uut yang terbangun di pagi buta dan tidak menemukan Lamsijan, segera mencari keberadaan pemuda itu ke berbagai tempat di desa itu. Namun nihil. Mereka melapor kepada Ceu Kades Uti dan langsung ditindaklanjuti dengan mengerahkan seluruh penduduk untuk mencari Lamsijan. Tapi juga hasilnya nihil.

Akhirnya, warga percaya bahwa Lamsijan dibawa pergi oleh arwah Bah Dadeng dan Ceu Popon. Sebab, sejak subuh itu; dan mulai sejak subuh itu, Lamsijan telah hilang lenyap tanpa bekas.

***

Kira-kira 3 bulan setelah kejadian menghilangnya Lamsijan, desa itu diguyur hujan selama 7 hari 7 malam secara berturut-turut tanpa henti. Seluruh warga diam di rumah menunggu hujan reda. Namun, para warga tidak sadar, hujan yang mengguyur secara terus menerus itu telah menggerus bagian bawah pinggiran desa sehingga mengakibatkan suatu pergerakan bawah tanah yang buntutnya berbuah bencana longsor yang sangat dahsyat!

Desa yang terletak di atas bukit laya itu menggelosor sejauh ratusan meter dan ambruk di daratan rendah. Tak ayal lagi, seluruh warga desa beserta rumah dan harta kekayaannya ikut amblas semuanya.

Bencana longsor yang sangat dahsyat tersebut merenggut seluruh warga desa tanpa kecuali. Menurut keterangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bandung, longsor tersebut merupakan longsor terburuk selam 20 tahun terakhir dengan korban tewas mencapai 1000 orang dan kerugian ditaksir miliaran rupiah.

Seorang pengamat sosial yang bernama Kabul Sumangat Ngibulin menulis sebuah artikel singkat di semprot.com dengan judul: SIRNALAYA, DESA JANDA YANG EKSOTIS KINI TELAH SIRNA.

T A M A T





EPILOG


Seorang lelaki bertubuh tinggi ramping, mengenakan celana pendek dan kaos polos yang sangat sederhana, berdiri di pinggir jalan Raya Soreang Bandung. Malam telah lama larut, dini hari yang dingin datang menjelang bersama angin yang tajam menusuk. Dia menghentikan sebuah angkotan kota yang kebetulan lewat dan minta diantar ke sebuah hotel terdekat.

Sopir angkot merasa keheranan melihat penampilan pemuda ganteng itu, dia iseng bertanya.
"Habis dirampok ya dek?" Tanya sopir angkot itu dengan setengah bercanda.
"I ya, Pak. Tapi untunglah saya masih bisa menyembunyikan dompet ini di balik celana dalam saya."
"Kenapa enggak lapor polisi, dek?"
"Ah, gak perlu. Ribet."

Tiba di hotel, lelaki itu masuk ke lobby dan memesan kamar.
"KTPnya pak?"
Lelaki itu kemudian menyodorkan KTP.
"Pak Lamsijan ya? Baik, mau bayar cash atau kartu kredit?"
"Pake kartu kredit saja... nih kartunya."

Petugas Lobby menggesek kartu kredit tersebut dan ternyata tidak ada masalah. Pemuda yang disebut Lamsijan itu masuk ke dalam kamar hotel dan langsung berrendam di Bathtube air panas.

Selama berrendam, dia tertawa-tawa tidak hentinya.

***

Sebenarnya, siapakah pemuda yang bernama Lamsijan itu? Apakah dia punya nama asli? Apakah dia orang baik ataukah seorang penjahat? Bagaimanakah masalalunya? Siapakah orang-orang yang membuat hatinya menyimpan dendam? Mengapa?

Tunggu kisah lanjutan petualangan Lamsijan dalam Episode 2 : BIANGLALA DI BANDUNG UTARA.

sumandono2.jpg
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd