Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Anak pembantuku tampak cantik sekali sore ini

nvidia_eyes

Adik Semprot
Daftar
3 May 2014
Post
145
Like diterima
1.354
Bimabet
[Ini dari cerita lama yang dirombak habis]

Seorang Bapak itu harusnya mengayomi, tapi ini tidak, bapak justru menjadikan anak angkatnya sebagai pemuas nafsu, walau bukan darah daging sendiri, tetap saja tidak lazim, tapi inilah yang terjadi, anak pembantu dijadikan pemuas nafsu birahi om-om kesepian ini. Aku Laksono, 47 tahun Sudah 2 minggu ini aku pulang pergi ke rumah sakit karena istriku sedang sakit DBD. Aku tinggal di rumah bersama anak pembantu yang masih bersekolah di sekolah menengah atas, sedangkan ibunya aku perintahkan menginap menemani istriku di rumah sakit tuntuk mengurusnya. Aku bersama istriku tidak dikaruniai anak. Jadi Ita, anak pembantu kami ini sudah kami anggap seperti anak sendiri, kami pulalah yang membiayai pendidikannya sejak kelas 1 SD.

Sore itu aku baru pulang kantor dan berencana ke rumah sakit pukul 18.00 WIB, aku sedang duduk di teras depan sambil membaca berita-berita sore lewat HPku.

”Permisi Pak... Ita pulang...”

Kudengar Ita mengetuk pintu baru pulang dari sekolah. Aku bukakan pintu dan menyuruhnya untuk masuk. Ita mengangguk sekilas dan segera masuk ke rumah. Dari belakang ku perhatikan bokongnya yang mulai menyembul menggiurkan. Tidak terasa sudah 10 tahun dia bersama kami. Ita sudah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik sekali. Aku tebak dia pasti populer diantara teman-teman cowoknya.

“Pak… ini Ita buatkan teh buat bapak..” sambil Ita memberikan secangkir teh kepadaku.

“Makasih Ta…! ” jawabku.

”Kabarnya Ibu bagaimana Pak?” Ita bertanya soal istriku.

”Sudah membaik Ta... mungkin 2 hari lagi sudah bisa pulang...”

”Syukurlah kalau begitu...” kata Ita sambil duduk disampingku. Walaupun dia anak pembantuku tapi karena sudah kami anggap anak sendiri, kami tidak canggung seperti hubungan antara majikan dan pembantu yang lain.

Aku melirik ke arah Ita. Dia tampak bermain-main dengan Hpnya. Sore itu Ita kelihatan nampak cukup sexy, mengenakan bawahan rok pendek putih dan kaos tipis warna senada, sehingga tampak lekuk tubuhnya cukup jelas. Apalagi ditambah dengan parfumnya yang tercium sangat wangi di hidungku. Tak terasa libidoku mulai bangun, apalagi aku sudah agak lama tidak mendapatkan kenikmatan dari istriku.

“Pak kelihatannya capek sekali ya pak… ?” Pertanyaan Ita membubarkan lamunanku.

“Duh... ah... Iya Ta” jawabku gelagapan.

“Ita pijitin ya pak…?”

”Ah gak perlu, gak terlalu pusing kok...”

Tapi tanpa dikomando Ita berdiri sudah memijit kepalaku. Memang sejak SMP dia sering ku minta untuk memijati badanku ketika capek, jadi dia selalu sigap ketika aku tampak lelah.

“Oh pijitan kamu enak sekali Ta… !

“Iya dong pak… ! ” jawabnya.

Aku dipijit Ita dari belakang. Pijatan jemari tangan dan tanpa dia sadari gundukan lembut di dadanya menggesek-gesek punggungku, membuat aku justru semakin pusing menhan nafsuku. Lalu tiba-tiba posisi Ita berganti posisi memijatku dari depan. Sekarang dua gundukan susu baru tumbuh khas anak remaja milik Ita tampak jelas terlihat didepan wajahku. Sesekali tubuh Ita menempel ke tubuhku dan kontolku pun semakin keras mengacung.

Aku mencoba untuk tenang dan memejamkan mata, tapi ketika tangan Ita mulai memijat punggungku dan tubuhnya sangat rapat sekali dengan tubuhku. Tidak tahan lagi Aku usil coba memajukan selangkanganku sehingga kontolku menyentuh kakinya.

“Ah… burung bapak nyenggol lutut Ita nih……!!!” candaannya padaku.

“hehehe... Kalau nyenggol memangnya kenapa Ta…?”

“Ah bapak… Ita hentiin nih mijitnya..?!”

“Jangan dong sayang… Ita enggak kasihan sama bapak… ?”

Tanpa pikir lagi, langsung aku tarik pinggul Ita. Tubuh Ita langsung terdukuk di pangkuanku. Ita mencoba meronta untuk bangkit tapi aku malah mendekapnya semakin kencang.

“Pak… ah… pak… jangan… dong…!!” Ita mulai panik.

Tapi dia sudah tak bisa berkutik. Posisinya sudah dalam pangkuanku, dengan kondisi berhadapan, kedua kakinya tepat berada dalam sanggahan pahaku. Sementara bawahan rok pendeknya sudah agak sedikit tersingkap dan bongkahan kontolku sudah menempel tepat di memeknya. Sambil mencumbui bibir dan telinganya, aku tekan pinggul Ita dan pinggulku semakin rapat. Aku gesek-gesekkan kontolku yang masih dibalik celana ke arah pinggulnya, terasa gundukan daging memek Ita terkena benggolan kontolku yang besar.

“Pak ah… pak… ja… jangan… pak…!!”

Ita mencoba meronta tapi sesekali dapat ku rasakan dia mulai sedikit menikmati karena di balik rontaannya terkadang ada satu gerakan pinggulnya yang mencoba mengimbangi irama gerakanku.

Ita mulai mengurangi rontaannya dan akupun semakin menggila. Aku turunkan celanaku dan keluarkan seluruh kontolku sehingga makin menyembul keluar, ku gesekan kepala kontolku benggolan memek Ita yang masih tertutup kain tipis. Aku lanjutkan terus mengulum mulut dan lidah Ita dengan mesra. Awalnya dia agak kaku tapi lama-kelamaan dia bisa juga mengikuti irama cumbuanku.

”Sleep… ah… sleeep ah…” Ita mendengus ketika lehernya mulai kena oleh serangan bibirku.

Tangan kiriku menelusup kebalik kaos Ita dan menemukan pengait BHnya di punggung. Dengan cekatan ku lepas pengaitnya. Aku naikan kaos beserta BHnya sekaligus sampai ke dada. Ku lihat labelnya ternyata Ita sudah pakai cup C. Sekarang susu Ita yang ranum tersaji jelas dihadapanku. Aku kulumi puting pinknya bergantian sampai mengeras.

”Uaaah... Paaak....” desah Ita kencang.

”Bagaimana Ita...? Main sayang-sayangan sama Bapak enak kan...?” tanyaku.

“Ah… iya... enak… pak… Ita belum merasakan yang kayak gini” rintihnya.

Aku tersenyum lebar penuh kepuasan. Aku berhasil membakar birahi gadis remaja tanggung anak pembantuku ini. Tangan kiriku pun lanjut mulai menelusup ke dalam bawahannya dan langsung aku merangsek ke bagian depan celana dalamnya. Terasa mulut memek Ita sudah basah kuyup. Jari-jariku menyisir bagian pinggir celana dalamnya lalu aku singkapkan sedikit, sehingga aku merasakan lubang memek Ita sudah bebas tidak tertutup lagi oleh celana dalamnya. Lalu aku arahkan kont*lku mencari lubang kemaluan Ita. Dan ketika aku tekan aku merasakan ujung kontolku sudah tepat di lubang memeknya. Ketika aku coba tekan sedikit,

“Ah… pak… sakit… pak… !!!” Mata Ita terbelalak.

“Bentar sayang bapak masukin ya…” ucapku dengan nafas makin mendengus.

“Tapi… pak… ah… ah… sa… sakit… pak….!!!”

Aku dekap pinggulnya sehingga Ita tidak bisa menghindar dari sodokan kontolku. Sedikit demi sedikit terus ku dorong. Ledir terus mengalir dari memek Ita membuat kontolku semakin licin. Ketika kebasahannya aku anggap cukup, seketika aku dorong seluruh kontolku masuk merangsek memeknya yang masih sempit itu, kontolku merangsek masuk dan merasakan begitu sempit dan nikmatnya memek Ita. Aku berhasil mendapatkan kegadisan anak angkatku sendiri!

“Bapak… aduh… bapak… aduh… pak… ah… ah….!!!” rintih Ita merasakan memeknya menerima kejantanan pria untuk pertama kali.

”Tenang saja Ita. Nanti juga kamu akan mersakan kenikmatannya.” ucapku berusaha menenangkannya sambil mencumbui bibirnya.

Mulai aku pompa tubuhnya secara perlahan. Ita mulai menjambak rambutku, ketika kontolku menghujami memeknya berkali-kali.

Sleep… slepp… sleep… plok… plokkk… antara pahaku dengan paha Ita saling beradu.

“Ahhh… aaah… aaaah… bapak sudah pak….. memek Ita ngilu..!!!!”

“Bentar sayang… uh…. uhhh… bapak lagi enak…..!!!”

”Ahhh… aaah… sakit pak... aaaah… udah....”

”Oh... memekmu enak banget Ta... Oh.. Oh...”

”Ahhh… aaah… Pak... aaaah… uuuh....”

”Oh... Oh.. Oh... Ita... oooh...”

”Ahhh… aaah… ooh... aaaah… udah pak... AAAAH....” Ita merasakan orgasme pertamanya.

Aku terus merojok-rojokkan kontolku ke memek Ita, sehingga Ita terkadang meringis menahan sakit tusukan kontolku. Karena orgasme beberapa kali tubuh Ita sudah mulai agak sedikit lunglai dan tersandar pada tubuhku, sedangkan pinggulku masih dengan perkasa menggoyang naik-turun sehingga kontolku terus keluar masuk memek perawannya itu. Tubuh Ita nampak sudah basah kuyup oleh keringatnya yang keluar deras dari pori-pori kulitnya.

“Bapak… bapak…. sudah… pak… ah…. ah… Bapak… kenapa jadi begini… pak…?”

Aku kulum lagi mulut dan lidah Ita dengan mesra membuat memeknya berdenyut-denyut semakin kencang. Seketika aku hentakan keras ke atas ketika ujung kontolku sudah terasa akan mengeluarkan spermaku.

“Oooh sayang… oh… punya kamu enak banget… ooohh….!!!!”

Crooot…. crooot… croot…. ah… ah… aku dekap Ita dengan pelukanku begitu erat. Pinggulku aku tekan kuat-kuat ke arah memeknya. Seluruh spermaku menyembur ke dalam rahimnya dan Itapun menjerit histeris karena orgasme pula.

“Ah… paaaaak…. aaah…..”

Aku biarkan kontolku menancap di memek Ita. Aku merasakan sisa-sisa denyutan rongga-rongga memek Ita. Kami terdiam sejenak, sementara Ita masih dalam dekapanku dengan nafas terengah-engah.

“Hmmm… pak… hmmm” Ita mulai merajuk.

“Kenapa sayang… enak kan punya bapak ?”

“Ah… bapak… punya Ita sobek nih pak… ah… bapak jahat” sambil tangan Ita memukul-mukul dadaku.

Lalu Ita merebahkan tubuhnya ke tubuhku dengan manjanya sambil jari-jari manisnya memainkan ujung rambut panjangnya.

“Pak… bapak puas engga ngentotin Ita gini?” tanyanya padaku.

“Bapak puas sayang… punya Ita enak sekali… mandi bareng yuuk sayang… nanti kita jenguk ibu di rumah sakit”

Ita mengangguk kecil dan akhirnya kami untuk pertama kali mandi bersama. Ketika mandi bersama dan melihat kemolekan tubuh Ita tidak terasa libidoku pun mulai bangkit lagi. Ita aku ajak berdiri bersender di dinding sedangkan kaki kirinya aku angkat dengan tanganku.

”Duh... Ita mau diapakan lagi pak...?” Tanya Ita khawatir.

”Sudahlah... Ita tenang saja. Pasti enak juga kok.” jawabku meyakinkannya.

Kontolku yang sudah mengeras kembali aku dorong menembus memek Ita lagi. Aku genjot lagi tubuh Ita dalam posisi berdiri. Susu Ita juga tidak lupa aku remasi kanan-kiri bergantian.

”Ahhh… aaah… pak... uuuh...” desah Ita yang sekarang hanya pasrah.

”Ooh... kamu memang cantik sekali... Ita...”

Kami saling bercumbu, lidah kamu saling bertautan. Tidak lama aku rasakan kontolku sudah siap puat menyemburkan muatannya lagi. Kontolku mengkujami memek ita semakin kencang dan dalam.

“Ahhh… aaah…. Ita udah lemas pak...”

“Bentar lagi dong sayang… ahhh… bapak lagi enak…..!!!”

”Ahhh… aaah… pak... aaaah… Ita pipis....”

”Oooh... keluarin aja sayang... aaah...”

”Ahhh… aaah… Pak... enak banget… UUUUH....”

”Oh... Sayang... oooh...!!!”

Croooooot…. Kami mencapai orgasme secara bersamaan. Spermaku dan lendir memeknya bercampur didalam rahim Ita. Ketika aku lepas tubuhnya, Ita hanya bisa terduduk lemas di lantai kamar mandi. Sisa spermaku nampak masih menetes keluar dari memeknya.

Setelah selesai mandi aku dan Ita pergi menuju rumah sakit. Dalam perjalanan pergi dan pulang dari rumah sakit, tanganku tidak berhenti meremas susu Ita yang kenyal. Aku masih penasaran dengan tubuh Ita yang molek ini.

Aku terus menikmati tubuh Ita kapanpun ada kesempatan, bahkan setelah istriku pulang sekalipun. Terkadang secara diam-diam di kamar mandi, di kamar tidurnya saat ibunya pergi ke pasar, bahkan pernah saat libidoku sedang tinggi-tingginya dia aku ajak bolos sekolah dan kami check in sampai malam. Hubungan terlarang ini terus berlangsung sampai 2 bulan hingga dia mengeluh padaku tidak pernah menstruasi sejak aku perawani dulu. Karena aku sudah lama mendambakan keturunan, aku yakinkan dia untuk melahirkan anak itu.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd