Part 13
3 hari terbaring di tempat tidur, kondisi dera sudah pulih. Dona yang membuat dirinya lebih tenang dan bukan andre yang memberikan apel sampai ia pulih.
Dera pun bersikap seperti biasanya walau masih teringat terus ucapan kakek-kakek itu, dan benar diri sendiri yang mengatur pikiran dan tindakannya.
“kondisi lo gimana dera?” tanya dona saat di sampingnya berjalan kearah rumahnya.
“udah kayak biasa kok” senyumnya kecil.
“kayaknya di evelyn nyebar rumor deh, kalau gue godain lo biar bisa jalan bareng” tatapan mata dona sepertinya serius kali ini.
“biarin ah, gue males bahas si evelyn. Lo tau sendiri dia paling jago adu domba kan?, jangan tanggapin nanti lo kayak gue dulu” senyum dera.
“heheh, iah sip.”
“rumah gue sepi dera, sampai jam 5 sore, daripada pening mendingan kita senang-senang berdua” dona menjulurkan lidahnya.
“ya udah duluan, kalau berduan nanti curiga” senyum dera. Ia kembali berjalan perlahan.
“aw sakit don” gerutu dera saat dona mencubit centil pinggangnya.
Dera kembali melihat hasley sedang bermain voly. Rasanya aneh kakinya tak terasa gemetar melihat pukulan kencang hasley, dan juga keringat yang keluar dari wajah.
Rasa kagum terhadap hasley terasa berkurang terus menerus saat ia berada di dalam tubuh andre. Apa mungkin dera sudah merasa nyaman menjadi pria normal pada umumnya. rasa kwahtirnya kembali muncul sesekali saat kembali teringat ucapan sang kakek.
***
“aw awa aw, shit nih peruttt mules banget” gumam andre setengah berlari menuju wc belakang sekolah. perutnya terasa sangat melilit setelah makan. dengan cepat ia membuka rok nya.
“brrooottttttttttttttt” bunyi kentut becampur isinya langsung keluar.
“hhaaa mantabbbb” helaan nafasnya lega.
“uweekkkk, bau banget kayak bau bangke” ucap seseorang yang andre tau itu suara evelyn,
“iah siapa sih, gila makan bangke sama telur busuk nih orang” ucap temannya mengedor-ngedor pintu yang tertutup dan mereka berhenti di depan pintu wc andre.
“nih kayak nih orangnya evelyn”
“brrottttttttttttt” andre kembali mengeluarkan gas beracun. tanpa memperdulikan gedoran di pintunya.
“braak braakk, keluar lo “ salah satu temannya mengedor kembali dengan cukup keras.
“iahh” jawab andre langsung membersihkan selangkangannya, andre pun keluar. Dan di depannya sudah ada evelyn dengan kedua temannya.
“cih, lo” jawabnya sinis, andre baru pertama kali melihat wajah polos evelyn berubah menjadi sinis seperti itu.
“mau ke wc juga?” tanya andre yang bingung saat mereka semua menatap ke arahnya.
“kebetulan ada lo, sini bentar” senyum evelyn, andre pun mendekatinya
“plakkkkkkk” tamparan keras langsung kena pipi kirinya,
“udah gue bilang, lo ngapain ngintilin hasley ha? Sampai ke ruang osis kemarin?” ucapnya membentak keras. Andre hanya tertegun melihat tingkah evelyn yang sangat berbeda dari wajah polosnya.
“gue salah jalan kok,” senyumnya pelan.
“awhhhh” jeritt andre saat rambutnya di jambak. Dan evelyn bersiap menamparnya lagi. Tetapi andre menahan tangannya keras.
“berani lo?” bentaknya sambil melepaskan genggaman tangannya. Dan kembali berusaha menampar andre. Andre langsung menghindarinya sampai evelyn kehilangan keseimbangannya dan terjatuh tengkurap.
“evelyn” jerit kedua temannya langsung membantu evelyn bangun. Wajahnya terlihat sangat kesal sambil terus memegang dahinya yang terbentur lantai. Evelyn langsung menghantamkan tubuhnya sampai andre ikut terjadi ke bawah lantai.
Tangannya langsung memukul-mukul kepala andre, andre hanya menutupi kepalanya dengan tangan seadaanya.
“aahhhh” jeritnya saat di pisahkan kedua temannya. Terasa aman andre membuka tangannya, tetapi dengan cepat pukulan cukup kuat memukul bibirnya andre.
“udah evelyn, cukup ah” lerainya langsung membawa evelyn keluar dari wc. Andre merasakan nyeri di bibirnya.
“sial banget, gak nyangka gila si evelyn galak gitu. “ andre menggelengkan kepalanya sambil melihat bibirnya yang sedikit berdarah karena terkena giginya.
"dera dera, ada apa sih dengan lo, bikin susah aja nih anak" gumamnya terus merasakan nyeri di bibirnya.
***
Dona dan dera terkapar lepas di lantai kamar, “gue gak bisa gini terus dona, gue takut gak bisa balik lagi ke tubuh gue “ gumamnya berpelukan sambil mengelus rambutnya.
“ih tapi kan enak, lo bisa main sama gue hahaha” ledeknya memeluk manja seperti seorang kekaksih.
“tapi si doni udah tau kita tertukar dona, si andre kasih tau ke dia”
“seriusan?” anggukan dera.
“uhhm,”
“lo masih suka kan sama si doni?” tannya menoleh ke sampingnya,
“gak tau ah, gue masih kesel di bongkar-bongka isi lemari” jawabnya memanyunkan bibirnya.
“terus kenapa kalau tau? “
“yah malu aja dera, ihhh gue kan lakuin ini sama lo diem-diem.” Jawabnya manyun,
“tapi walau gue dera, tuh vegi udah di masukin burung si andre, bukan burung doni”
“uhhmm”
“gue saran mendingan CLBK dona, sekalian bantuin gue balik, karena kita butuh bantuin si doni juga” rayu dera.
“malu ih.. masa cewek yang ajak balikan, kalau si doni masih cinta sama gue, dia dong yang ajak” jawabnya dengan wajah sedikit malu.
“tuh kan ketauan, lo masuk suka sama si doni., haha”
“auh ah, dah ih. Balik sana, nanti si andre curiga lohh” . anggukan dera langsung merapihkan pakaiannya, ia tak ingin terlalu lama dengan dona,karena hawa nafsu bisa naik seketika.
Dera berjalan menuju rumah, dan secara bersamaan ia melihat andre duduk di ruang tamu bersama papa dan mamanya.
“deraaa, deraaaa. Kamu semakin kesini makin aneh ya, kamu udah mulai berantem” omel om deni.
“sebenarnya ada apa kamu di sekolah? Sampai bisa berantem seperti itu?” lanjutnya dengan raut wajah yang marah tetapi kwahtir. Dera baru pertama melihat wajah papanya kwahtir seperti itu.
“iah dera, mama sama papa tuh jadi bingung apa yang sebenarnya terjadi di sekolah?”
“kan udah dera bilang, dera gak lakuin apa-apa. Dia sendiri yang jatuh terus mukul gitu”
“tapi papa dapet telpon kalau kamu yang mulai duluan” helaan nafas papanya duduk di sampingnya. Andre sendiri tak tau harus jawab apa lagi, karena ia benar-benar tak tau masalah yang di hadapi dera seperti apa.
“kamu mandi sana, papa sama mama cuman kwahtir deraaa, "
"bukan memarahi kamu ya” ucap mama membuat dera yang menguping terasa tersentuh karena sudah lama tak melihat raut wajah mama seperti itu.
Dera terdiam sejenak di luar rumah, menunggu 10 menit dan baru masuk ke dalam rumah, dan langsung menuju ke kamarnya.
***
“haaaaaaa” helaan nafas andre memegang luka di bibirnya,
“kena cincin nih bibir” gumamnya melihat luka goresan di ujung bibirnya.
“dera-dera, banyak masalah juga lo ternyata”, terdengar suara ketukan dari luar kamarnya, dan ternyata dera. Ia memberi kode agar andre keluar, dan menuju balkon lantai atas.
“serius lo berantem?” tanya dera tanpa ekpresi.
“ngak kok, dia yang jatuh sendiri”
“siapa?, evelyn?” anggukan pelan andre. Dengan singkat andre menceritakan apa yang terjadi. Raut wajah dera sedikit geram saat kejorokan di wc.
“lo tau kan wujud asli si evelyn?” anggukan pelan andre
“gue tau lo masih ada sesuatu sama evelyn, tapi pasti lo gak bakal cerita, karena semua tentang hasley kan?” dera hanya terdiam.
“thanks ya” lanjutnyaa tersenyum
“buat?” dera menggelengkan kepalanya.
“buat luka lo” tanganya langsung memberikan salep, dan langsung pergi menuju kamarnya.
“dera-dera, bener-bener misterius nih anak, tapi di liat muka gue pas senyum ganteng juga ya”
“anjirr, jangan sampe gue jatuh cinta sama diri gue sendiri dahh,” dan bersamaan nesya pun baru masuk ke dalam kamarnya.
“kak dera” ucap nesya mencolek-colek bahunya.
“kenapa nesy?”
“pasti sakit ya?” di tunjuknya luka, nesya sepertinya tau apa yang terjadi. Andre hanya menggelengkan kepalanya. Nesya langsung memeluknya erat.
“gak kok, kalau pegang ginian gak sakit haha” tawa andre yang kini bebas meremas buah dada nesya yang besar.
“hu kak dera mah, uhmm” nesya kembali memeluk erat sambil mencium bibirnya pelan, rasa sakit bisa hilang setelah meremas buah dada nesya.
“basahin yuk kak dera, sebelum mandi” ajaknya langsung bangun dan mengunci pintu kamar,
“sinii”
“oh ia kak, pesanannya udah datang loh” nesya langsung melangkah ke bawah lemari mengambil sesuatu yang terbungkus box lampu.
“taaaaraaaaaaaaa” nesya menunjukan dildo kembar atas bawah.
“mamam, anjir gimana rasanya tuh di masukin gituan?” gumam andre,
“mau coba gak?” nesya langsung melucuti pakaiannya satu persatu, dan menyalahkan AC. Andre tersenyum pelan antara mau dan tidak. Andre perlahan melucuti pakaiannya juga dan ikut berbaring di samping nesya.
Terasa masih sangat aneh tetapi hawa nafsu mengalahkan segalanya, nesya dan andre kembali berciuman mesra sambil memilin putingnya perlahan. Dan sama-sama memainkan vaginanya.
Terasa cukup basah nesya menghentikan remasannya dan mengambil dildo kembar.” Kak pasangin satu lagi” pintanya agar memasang kepala dildo satunya dengan kondom.
Andre baru kali ini memegang dildo yang terasa agak kenyal,” kok bengong kak dera?” tanyanya selesai memasangkan kondom.
“ah ngak kok, yang ini lebih bagus dari yang kita punya” jawab andre sekenannya.
“ya donk, yuk ah, siapa dulu?” tanyanya langsung duduk berhadapan.
“kamu aja” andre langsung memasukan perlahan ke vagina nesya, wajahnya terlihat menahan sesuatu karena batang dildo sedikit kasar.
“kak dera sekarang” pintanya, andre dengan ragu memasuka kepala dildo ke vaginanya, dan di tekan semakin lama semakin dalam.
“ahh” desahnya merasakan sesuatu menyeruak masuk ke dalam tubuhnya dan akhirnya terasa mentok. Nesya menggerakan pinggulnya membuat kepala penis di dalam vagina andre juga ikut bergerak.
Andre menangkat sedikit kaki nesya agar berada di pahanya dan saling berciuman kembali, demi sedikit andre menggerakan juga pinggulnya, aliran aneh langsung menjalar ke tubuhnya membuat dirinya menambah kecepatannya,
“ouhhhh kakk” lenguh nesya mendongakkan kepalanya. Tak lama nesya langsung berbaring, andre tak merasakan dirinya akan klimaks, ia terus menggerakan pinggulnya sambil meremas buah dadanya sendiri.
“aah.. sshh dkit lagi” gumamnya sesekali memainkan klitorisnya dan langsung rebahan.
“ngghhhhhhh” desahnya tertahan menahan getaran tubuhnya. Andre pun klimaks dan membiarkan dildo masih di dalam vaginanya.
Nesya pun bangun melepaskan dildo dari vagina andre dan kembali berbaring di sampingnya.” Kak dera, aku pernah mimpi loh” ucapnya memeluk dari samping,
“mimpi apa?”
“aku di hajar kak andre hihihi, sampai lemes di tepi pantai gitu”
“wahh kamu suka sama kak andre?” nesya menggelengkan kepalanya.
“aku cuman suka penisnya aja, “
“eh maksudnya bayangin gitu kak, di ah ah hehehe” jawabnya menutupi kalau nesya pernah melakukannya dengan tubuh andre.
“dasar, ya udah mandi duluan sana, kakak masih lemes” nesya langsung memakai pakaiannya lagi.
To Be Continue....
Note, update seadanya ya hu...