Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kannaya-Rai

Suka Semprot
Daftar
12 Apr 2024
Post
24
Like diterima
184
Bimabet
Angel Next Door

Sinopsis:
Galang (25), pria muda yang baru saja pindah ke rumah barunya, bertemu dengan seorang tetangga perempuan yang sangat cantik. Rumah mereka bersebelahan sehingga Galang bisa melihat sedikit banyak tingkah tetangganya, Angel (21) yang banyak menyimpan keanehan.


Cerita ini terinspirasi dari 2 cerita legendaris forum semprot, Kanna the Slutty Amoy dan Mona Mahasiswi Bispak. Shout out buat dua cerita tersebut yang sekarang sudah gak lanjut lagi, izinkan aku untuk melanjutkan semangatnya.

***
01: Tetangga Baru

“Akhirnya kebeli juga ini rumah!” ucapku sambil melihat rumah dua lantai yang ada di hadapanku.


Tidak sia-sia menabung sekian lama untuk akhirnya bisa membeli rumah ini. Yah, walaupun dengan sistem KPR dan aku baru bisa membayar DP-nya saja, tetapi aku sudah sangat bersyukur. Sebagai pegawai kantoran dengan gaji yang gak terlalu tinggi dan gak terlalu rendah, rumah ini sudah lebih dari cukup untukku. Apalagi aku sekarang masih sendiri dan belum ada rencana menikah dalam waktu 2 - 3 tahun lagi.

Yang aku suka dari rumah ini adalah lokasinya yang sangat strategis. Ada di dalam kompleks perumahan yang cukup ramai, sejuk, dan dekat dengan pusat kota. Warganya juga ramah dan mudah berbaur, bukan tipe perumahan elite yang antar tetangga tidak saling kenal.

Saat aku pertama kali pindahan ke rumah ini, aku bertemu dengan Pak RT dan beberapa warga yang membantuku mengangkat barang ke dalam rumah. Mereka sangat ramah sekali. Dalam waktu seminggu saja, aku sudah berkenalan dengan beberapa tetangga di sekitarku. Kecuali satu, tetangga yang berada tepat di samping rumahku.

Kata Pak RT, pemilik rumah itu adalah seorang perempuan muda. Angel namanya. Ia adalah seorang beauty influencer dan pemilik salah satu startup kecantikan. Aku belum sempat berkenalan dengannya karena ternyata Angel sedang pergi ke luar kota untuk seminggu. Begitu kata Pak RT ketika aku bertanya kenapa tetangga sebelahku tak menyahut sama sekali ketika kuketuk pintunya berkali-kali.

Beberapa hari berlalu, saat aku lari pagi di sekitaran kompleks, kulihat sebuah mobil Alphard berhenti tepat di depan rumah tetanggaku itu. Aku yang sedang berlari melihat ke arah mobil tersebut dan menemukan seorang perempuan cantik turun dari mobil sambil membawa dua buah koper di kiri dan kanannya masuk ke rumah tersebut. Aku tak sempat menyapanya karena ia terlihat lelah dan terburu-buru masuk ke dalam rumah. Apakah itu mba Angel? Tetangga sebelahku yang mungkin baru saja kembali dari luar kota?

Sore harinya, aku memutuskan untuk menyambangi rumahnya. Aku berharap bisa berkenalan dengannya sebagai seorang tetangga baru. Kusiapkan sekotak cookies yang kubuat sendiri untuk Mba Angel sebagai salam perkenalan. Aku berdiri di depan pintunya,

Tok… tok… tok….,

“Permisi!” teriakku

Tak terdengar suara apapun dari dalam. Hening. Aku tak melihat mba Angel keluar rumah sejak terakhir kali aku bertemu dengannya saat jogging tadi. Apa dia ada di dalam? Atau dia tidur? Aku memutuskan mengetuk pintu lagi

Tok… tok… tok…

“Permisi!” teriakku lebih keras

“Yaa? Siapa?” suara jawaban seorang perempuan terdengar jauh di dalam



Kudengar langkah kaki berjalan mendekat ke arahku. Ceklek…, pintu terbuka dan seorang perempuan cantik, berambut kepang dua kiri kanan, dengan tanktop pink ketat berbelahan dada rendah, dipadukan sebuah cardigan datang menyambutku. Kulitnya putih, wajahnya lugu menggemaskan, terlebih tingginya yang hanya sebahuku membuatku harus sedikit menunduk jika ingin bertatap-tatapan dengan matanya.

Dengan posisi aku harus sedikit menundukkan pandanganku agar bisa bertatap-tatapan dengannya, otomatis mataku bisa melihat belahan dadanya yang bulat sempurna, putih, dan kenyal yang tampak jelas dari sudut pandangku. Aku terdiam kaku beberapa saat.

“Iyaa mas? Ada yang bisa saya bantu?”

Ucapnya menyadarkan lamunanku. Aku gelagapan. Ia segera memperbaiki posisi cardigannya, kini disilangkan di depan payudaranya, menutupi belahan dadanya agar aku tak bisa melihatnya lagi. Aku menjadi merasa bersalah dan canggung.

“Eh iyaa mba…, saya… eh…, saya yang…, duh…”

“Hihihi…, santai mas…, santai…, tarik nafas”

Aku menarik nafas dalam-dalam sesuai instruksibnya “Huuufftt”

“Hembusin pelan-pelan”

“Huuuuhh” aku menghembuskan nafas panjang

“Nah baru ngomong sekarang”

“Iyaa…, saya tetangga sebelah mba. Nama saya Galang” aku menyodorkan tanganku

Ia kemudian menjabat tanganku, karena tangannya digunakan untuk menjabat tanganku, pegangannya pada cardigannya terlepas dan belahan payudaranya terlihat menyelinap. Aku tak bisa menahan mataku untuk tak melihat ke arah sana.

“Angel” jawabnya sambil menjabat tanganku

Suara perempuan itu sangat imut. Seperti suara gadis-gadis di anime. Entah itu suara aslinya ataukah sengaja dibuat-buat, tetapi suara itu tetap saja menggoda sisi lelakiku. Angel tersenyum manis. Aku memperhatikan gerak bibirnya yang merah muda merekah tersenyum penuh sampai matanya menyempit. Aku terpana pada suaranya, wajahnya, tubuhnya, dan kulit tangannya yang begitu lembut seakan-akan tak ingin kulepaskan.

“Mas Galang…, mass? Haloo?” panggil Angel menyadarkanku dari lamunan.

Kudapati diriku menatap kosong ke arahnya. Melamun sesaat terlelap dalam fantasiku sendiri hingga lupa aku sedang ada di dunia nyata.

“Eh iyaa mbaa…, maaf-maaf” aku melepaskan tangannya dan menggaruk-garuk kepalaku sendiri karena canggung

Untung aku teringat kalau aku membawa cookies untuknya. Jadi aku bisa memecah keheningan yang canggung ini.

“Oya ini ada cookies buat mba Angel” aku menyodorkan cookiesku kepadanya

Ia menerimanya dengan dua tangan, otomatis cardigannya terhempas sehingga sekarang belahan payudaranya kembali nampak utuh di depan wajahku.

“Wahhh…, terima kasih banyak yaaa mas Galang”

“Hehehe…, sama-sama mbaa”

“Mau masuk dulu? Saya bikinin teh sekalian ngobrol-ngobrol”

“Bo-boleh” lelaki manapun tak akan ada yang bisa menolak tawaran itu. Aku melangkah masuk ke dalam ruang tamunya.

***

“Oohh…, jadi mba ini kerjanya sebagai influencer beauty gitu” ucapku sambil menaruh teh yang baru saja kuseruput ke meja

“Angel aja, mas. Gausah pake mba. Aku kan lebih muda dari mas Galang” ucapnya sambil tertawa kecil. “Iya mas, saya jadi influencer kecil-kecilan gitu hihihi”

“Wah pantes…, kayak pernah lihat dimana gitu mukanya Angel, kayak gak asing gitu”

“Hihihi…, emang pernah liat dimana?”

“Di Instagram kayaknya, pernah review product skincare gitu kan?”

“Iyaa mas bener. Aku sering review product gitu”

“Instagramnya apa mba? Eh Angel. Mau aku follow”

Angel menyebutkan nama instagramnya dan aku segera mencarinya. Kulihat, instagramnya sudah cukup besar. Followersnya sudah mencapai 1 juta orang dan sudah banyak yang bekerja sama dengannya.

“Wah keren banget mba. Katanya mba juga bikin brand kecantikan sendiri ya? Saya jadi kagum deh”

“Iya nih hihihi…, baru buat setahunan, mas. Masih baru mulai. BTW udah aku follback ya mas”

Aku melihat notifikasi di handphoneku, instagram Angel mengikuti akunku. Ini sih rezeki nomplok! Bisa-bisanya akun instagramku yang fotonya cuma satu, itupun foto lima tahun yang lalu, followers gak nyampe seribu, difollow seorang influencer cantik dengan followers 1 juta orang

“Waduh…, gak salah nih saya di follow sama mba Angel? Instagram saya aja kosongan gini”

“Hihihi…, gak papa kali mas. BIar saling kenal”


Setelah itu, kami banyak ngobrol tentang pekerjaan, tentang hobi, dan lain-lain. Aku rasa aku dengannya cukup nyambung dalam ngobrol. Kami ngobrol cukup lama, sampai akhirnya hari sudah mulai gelap dan aku pamit untuk pulang.

***

Sambil senyum-senyum, aku melihat instagram Angel. Kulihat satu-satu fotonya dari yang terbaru, ku like semua postingannya dari atas sampai paling bawah, foto-fotonya saat masih SMA. Wajahnya yang lucu dan gemas, suaranya yang imut, tubuhnya yang sempurna membuatku jatuh cinta kepadanya.

Aku senyum-senyum sendiri sambil melihat ke jendela kamarku. Jendela Ini menghadap tepat ke arah rumah Angel. Rumah kami memang tidak berdempetan, ada jarak sekitar 20 meteran untuk halaman yang memisahkan antar dua rumah sehingga aku masih bisa melihat rumah Angel dengan jarak yang aman.

Jendela kamarku ini menghadap tepat ke jendela sebuah kamar di rumah Angel. Aku tidak tahu ruangan apa itu sebab selama ini kamarnya selalu ditutupi dengan gorden. Hanya kali ini kulihat sosok Angel berjalan ke arah jendela dan membuka gordennya.

Aku sedikit bersembunyi. Masih canggung dan malu-malu dengannya. Kulihat ke dalam jendela itu, ternyata ruangan yang berhadapan langsung dengan kamarku adalah kamar tidur Angel! Bisa kulihat kasur dan lemarinya di sana ketika ia membuka gordennya.

Aku tidak ingin menjadi tetangga baru yang suka mengintip dan cabul. Tapi aku penasaran dan selalu ingin melihat wajah cantik Angel lagi dan lagi. Akhirnya kututup jendela kamarku dengan gorden, lalu aku mengintip dari celah gorden itu. Dengan cara seperti ini, aku bisa melihat Angel dengan jelas, tetapi Angel tidak bisa melihatku.

Kulihat Angel berjalan ke kamar mandi di dalam kamarnya. Sesaat ia menghilang dari pandanganku, sampai akhirnya kulihat ia keluar dari kamar mandi hanya mengenakan sebuah handuk mini yang hanya menutupi sedikit payudara dan pahanya. Aku bisa melihat dengan jelas tubuhnya yang montok, payudaranya yang bulat sempurna, serta pahanya yang putih mulus, basah dengan bulir-bulir air yang menempel di sana. Kulihat ia berjalan ke arah lemarinya, ia membuka lemari dan sialnya, pintu lemari itu menutupi tubuhnya sepenuhnya dan menghalangi pandanganku. Sial. Aku tidak bisa melihatnya berganti baju.

Angel menjatuhkan handuknya ke kasur. Aku tak bisa melihat apapun selain tangannya yang melempar handuk ke kasur. Tubuhnya yang sepenuhnya telanjang saat ini tertutup oleh pintu lemari. Aku hanya bisa bermain dengan fantasiku sendiri, membayangkan bagaimana bentuk indahnya tubuh Angel jika tanpa dihalangi oleh pintu lemari itu.

Aku memperhatikan dalam diam dan sabar. Berharap ia akan mundur lalu menampikan tubuh telanjangnya tanpa sehelai benangpun dan tak tertutup oleh pintu lemari lagi. Sayangnya, saat ia mundur dan menutup pintu lemari, Angel sudah mengenakan pakaian. Setidaknya kali ini pakaiannya tak kalah sexynya.



Ia mengenakan tanktop putih dengan belahan dada rendah serta sebuah rok mini berbahan jeans. Kuperhatikan diam-diam setiap gerak-geriknya. Aku mengambil kursi lalu duduk untuk bisa mengintip dengan lebih lama. Walaupun aku tahu mengintip seperti ini adalah tindakan yang salah, aku tidak mau rugi kehilangan momen melihat tubuh indahnya.

Kuperhatikan setiap gerak-geriknya. Mulai menyisir rambut, mengenakan skincare, menaburkan make up di wajahnya, hingga ia sekarang tampak sangat cantik dan menawan. Angel kemudian mengeluarkan stand handphone dan meletakkan handphonenya di sana. Ia mulai berpose sambil memegang product skincare yang digunakannya. Selayaknya selebgram, ia berpose dan memamerkan keindahan tubuhnya bersama skincare yang digunakannya.

Bersambung ke part berikutnya…

NB: Karya lain Kannaya seperti Nudist Sisters dan Rahasia Nakal Kakakku tidak akan diupload di sini lagi. Bagi yang mau baca cerita lain dan update lebih cepat cerita ini, boleh DM aku
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd