Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Antara aku, kamu, dia dan mereka (kisah nyata)

Cocok banget lagunya bryan adam ada disini
Cerita 47 POV Tiara - Takdirku

"Gila!! rugi banget sih..
Aku yang sering lagi mbak dipukulin rudy!!!"

"Hah?!
Jangan bohong kamu!
Kenapa km gk ngomong?"

"Gimana mau ngomong, mbak!
Mama ngomong apa? Hah! Mama ngomong apa mbak?!"
"Mama gk mau denger kan aku ribut2 sama rudi? Mama maunya aku baik2 kan sama rudy?"
"Mama bilang jgn sampe rudy tinggalin aku!
Trus klo aku dipukulin rudi, aku mau cerita kemana?"

"Yang bener tuh aku sekali2nya ngajak andre jalan ke mall krn mau tau ceritanya andre putus, rudi samperin aku di parkiran, dia gk pukulin andre mbak, dia pukulin aku!! andre bales hajar dia mbak!! Andre tuh black belt tae kwon do"

"Hhhmmm berarti andre belajar dr si brengsek janis, janis tuh atlet tae kwon do jogja sih waktu sma. "

"Koq dia tahu km ke mall sama andre? "

" Mbak, Sejak dia dapet angin dr mama, dia tuh kuntit aku. Stalking gitu mbak. Aku tuh pernah di lempar batu bata sama dia di parkiran kantor."

"Hah!? Batu bata?"

"Iya mbak.. beneran! Tp gk kena, andre yg wkt itu jalan ma aku ke parkiran sempet dorong aku, jd gk kena."

"Hhhmmm jadi rudi kayaknya bohong deh..."

"Bukan kayaknya mbak. Pasti!
Bilangin mama, jgn percaya sama rudy!!. "

Aku mendengarkan dari balik pintu, rudy bluffing ke mama.

"Ini tante rusuk saya sampai patah, gara2 andre keroyok saya. Padahal kalo single satu lawan satu, habis tuh andre sama saya."

"Udah gitu tant, tiara itu loh.. untung tiara yg cantik ini gk dibawa mereka tant. Jd bs bawa saya ke rs. Dia nangis tant tungguin saya, saya bilang km pulang aja, sy bs cepat sembuh koq. Yg ptg buat saya tiara aman lah tant."

"What!! Lol banget sih!!!"

Mbak ria panggil mas sonny mrk bicara di dapur.
Gk lama mas sonny ke ruang tamu,

"Boleh aku liat rud, rusuk kau yg patah yg mana?"

"Bentar mas, kata rudi menghampiri mas sonny membuka kaosnya dan menunjukkan bekas operasi rusuk yg patah."

Satu pukulan mas sonny ke rusuk patah rudi menghentikan ceritanya dan membuat rudy jatuh bersujud di lantai kesakitan.

"La, panggil taksi biar bawa bangsat ini balik. Kau denger ya, banci kaleng kaleng, jangan pernah kau balik ke sini lagi!! Kau ikutin tiara lagi, mati kau di tangan aku. Kau org sumatera akupun sama, duel kita, mau kau?"

"Aaaammmppouunn maass.." katanya sambil merintih

"Bangsat kau..!!"

Mama hanya terdiam. Dia shock.

"Loe gw end ya rud.." kataku sinis.

.......


Hari ini sebenarnya gk ada yg istimewa di kantor. Semua berjalan normal, pagi aku meeting dengan timku evaluasi project2 kami dan kontrak2 iklan.

Kami lanjut meeting sambil makan siang di foodcourt. Ketika akan kembali ke kantor, di lobby gedung, andre kelihatan jalan terburu2

"Buru2 pak?" Kata albert

"Papa saya kritis!" Kata andre asalnaja sambil lari

What!!
Entah apa yg menggerakkan mulutku. Aku berteriak

"Aku ikut!!" dan aku segera berlari mengejarnya ke parkiran.

Andre, tampak khawatir sekali, fortunernya berliku2 di keramaian lalu lintas jakarta mencari jalan tercepat menuju RS di salemba. Aku berpegangan erat, pada kursiku, sesekali berteriak kaget ketika andre mendadak ngerem dan berbelok ke kiri ke kanan mencari celah di padatnya lalu lintas.

Kami sampai di RS, andre lsg ke IGD mencari papanya. Ternyata ud gk ada.

"Ma, papa dimana?" Katanya di telp

"Okey ma.."

"Dimana ndre?"

"Gedung X ruang YY"

Aku mengikuti andre berlari sepanjang koridor berliku, sempat bbrp kali dia bertanya arahnya dan kembali berlari.

Kami sampai di bangsal, suasananya sunyi, beberapa alat monitor kehidupan, infus dan selang oksigen tampak terpasang, hanya ada mama andre, matanya sembab tapi wajahnya tabah.

"Tant.." sapaku sambil salim ke mamanya

"Km tiara?" Katanya lirih

"Iya tant.." bisik ku

Dan mamanya mas andre memeluk aku, air matanya menitik.

"Km kemana aja, tiara?" Sambil terisak

"Gk kemana mana koq tant.." aku ikut menangis

Mamanya andre memperhatikan wajahku lekat, "Kamu tambah cantik, tiara"

"Makasih tant"

andre duduk di kursi samping tempat tidur sambil menatap papanya, dia terdiam, tangannya menggengam tangan papanya, tidak ada air mata di sana, namun wajah sedihnya menggambarkan suasana hatinya.
Aku menghampiri dan mengelus2 lengannya..

Ia berbicara pada papanya,

"Papa ini aku andre.. aku dtg bareng tiara, pa.."

Tanganku dibimbing ke telapak tangan papanya.

"Ini pa tiara.."

"Oom, ini tiara om.." kataku sambil menyeka air mataku

Tidak ada respon apapun dr pak jo.
andre masih menatap papanya sambil menggengam erat jemariku dan
Aku menangis di pundaknya...

Cukup lama kami terdiam dalam situasi itu.

Udah yuk duduk di sana, kataku membimbing andre ke sofa di dalam kamar itu.
Dia duduk, kepalanya disandarkan pada bahuku, dia hanya diam. Jemarinya masih mengenggam erat jemariku.

Satu per satu kerabat andre datang,
Setelah kami satu jam di sana, kami bisa mengadakan doa untuk kesembuhan pak jo..

"Andre dan kamu juga.. bisa ikut pakde?" Katanya berbisik

"iya pakde" jawab andre

Kami mengikuti pakde dan diikuti mamanya juga.

"andre.."
"Klo dr cerita mamamu, sakitnya dik jo dimulai sejak kamu gagal menikah waktu itu.
Sekarang kita sama sama tahu kondisi dik jo seperti ini, pakde gk mau mendahului takdir, tapi pakde rasa mungkin ini terakhir kali kamu bs memberikan kebahagiaan buat dik jo."

"Pakde bs membantu mempercepat prosedurnya dan pakde harapkan minggu depan sudah bisa mendatangkan penghulu, semoga masih sempat. Kalian siap?"

Aku melihat andre diam, menarik nafas panjang, kelihatannya agak ragu.
Mata sedihnya menerawang, tangannya bergetar

Jantungku berdegup kencang,
"Baik pakde Saya siap." Kataku lirih tapi mantap, dan tangisku pecah

andre memandangku,
aku mengangguk tersenyum padanya kemudian ia memelukku lama banget.
Dia berbisik..

"Amote ara"

"Amote mas.. "
"Ud lama bgt aku gk ngomong ini ke kamu" bisikku sambil menangis.

Mas andre mengelus elus kepalaku dan membiarkan aku menangis di pundaknya. Aku tahu aku gk akan pernah bisa berhenti mencintainya.

Still feels like our best times are together
Feels like the first touch
We're still getting closer baby
Can't get closer enough
Still holding on
You're still number one

I remember the smell of your skin
I remember everything
I remember all your moves
I remember you yeah
I remember the nights, you know I still do

So if you're feeling lonely, don't
You're the only one I'll ever want
I only want to make it good
So if I love you a little more than I should

Please forgive me, I know not what I do
Please forgive me, I can't stop loving you
Don't deny me, this pain I'm going through
Please forgive me, if I need you like I do
Please believe me, every word I say is true
Please forgive me, I can't stop loving you


"Mama ke papamu dulu ya..
Kasih tau papa, kamu dan tiara mau menikah. Semoga papamu bs sadar.." katanya sambil menyeka air matanya.

"Iya ma.." kata mas andre

"Baik, kalian sudah beneran siap?"

"Siap pakde" kataku dan mas andre nyaris berbarengan.

"Kalau gitu, coba mana alamatmu nak.. siapa?"

"Tiara pakde.."

"Iya nak tiara, bs tlg tulis nama lengkap sengam nama papaku dan alamatmu, biar nanti org pakde urus surat2nya. "

"Kamu ndre juga tolong tulis alamatmu ya.."

Kamipun menulis alamat kami masing2 dan memberikannya ke pakde.

"Ya sudah, kalian masih mau ke kantor atau tetap di sini?"

"Sptnya kami perlu minta ijin mamanya tiara dulu, pakde.."

"Ya sudah, kalian urus yg spt itu, soal surat2 serahkan ke pakde, tiara bs kintakan oengantar RT,/RW dan Kelurahan? "

"Bisa pakde"
"Terima kasih pakde.."

Kami pamit ke mama mas andre dan segera pulang, setelah sebelumnya minta ijin atasan kami untuk cuti setengah hari.

Mas andre berjalan pelan, tangannya mengenggam tanganku sepanjang koridor RS.
Aku merasa ini adalah takdirku, bersamanya sampai ujung hayat.
Sejak pertama kami bertemu, aku tahu, dia adalah lelakiku, ayah dari anak2ku dan pendamping hidupku.

"Ra, kita ke rumahmu dulu ya, kita info ke mama mu kabar bahagia ini."

"Hhhmmm.. aku dulu ya mas yg ngomong ke mama, klo tanda2 nya bagus, aku info km"
Aku pulang ke rumah, mas andre menunggu di ujung jalan ke rumahku.

Mamaku di rumah, aku salim dan masuk kamarku.

"Koq siang2 ud pulang la?"

Aku putuskan bicara baik2 dengan mama.

"Mama, lala td baru dr rumah sakit. Pak jo kritis."

"Kamu pacaran lg sama andre?"

"Iya ma.."

(Dan aku ceritakan apa yg baru saja terjadi pada mamaku...)

"Mas andre mau ke sini, mohon restu dari mama. "

Mamaku menarik nafas dalam, memalingkan wajah, wajahnya keras
"Gk perlu, sampai kapanpun mama tidak akan merestui pernikahan kalian. Dia gk usah ke sini. Buat mama, rudy harusnya yg nikahi kamu!!"

"Ma.. lala ud janji ke keluarga mas andre demi pak jo, ma.."

"Kamu ud buat keputusan sepenting ini utk hidup kamu tanpa ijin dulu ke mama. Kamu anak siapa?"

"Lala anak mama, tp tadi situasinya kritis ma.."

"Kamu buat keputusan sendiri, kamu tanggung konsekwensinya sendiri. Mama tetap bilang tidak!"

Aku menangis masuk kamar dan membanting pintuku

BLAM!

aku segera memasukkan pakaianku ke koper sebanyak yg bisa dimuat dalam koperku.
Dan keluar kamar lagi.

"Lala pergi dulu ma.." kataku mau salim pada mama.

"Gk usah! Kalau kamu nekad pergi dari sini, jangan pernah berpikir utk diterima lagi!!"

Aku memutuskan pergi dari rumahku menjemput takdirku demi pak jo dan mas andre.

"Lala pergi ma.." kataku tanpa menengok lagi
Aku tahan tangisku, dan akhirnya pecah saat aku ud keluar pagar.

"Gimana?" Tanya mas andre saat aku sudah di mobil.

Aku menggeleng.. masih menangis

Ia mengambil nafas dalam.
"Ya ud. Kita kemana?"

"Ke rumahmu aja, mas
Aku ud bawa baju"

"Okey nyonya andre"

Aku cubit pipinya

Dan kami terdiam sepanjang perjalanan.

"Apa kata mama?" Tanya mas andre ketika sampai di tol

"Nanti aja ya, intinya mama gk restui aku nikah sama kamu."

"Trus knp kamu nekad?"

"Aku tahu mas, aku ud dewasa."
"aku gk akan pernah bisa memaafkan diriku kalau sampai aku harus kehilangan kamu lagi, seandainya sampai td aku gk ngomong siap. Sejak pertama ketemu kamu, aku tahu, kamu tuh takdirku."
"dan Aku juga gk akan pernah bisa memaafkan diriku kalau sampai papamu gk ada dan kamu blom nikah, padahal aku ud bilang siap"

"Amote ara.." katanya sambil menggenggam tanganku

"Amote mas.." kataku sambil mencium tangannya

Aku memang akan kehilangan keluargaku, tapi aku rela menukar itu semua demi komitmenku dan takdirku.

Kami sampai di rumah mas andre, sejenak aku ragu dan sempat berhenti di depan pintu.

"Semua ttg janis ud gk ada di sini.
Masuk sayang.." katanya seolah membaca pikiranku

Dan aku melangkah masuk ke kehidupannya.

Ara, ini kali kedua aku berlutut di depan kamu. Aku berharap kamu gk akan pernah kembaliin ini."
 
Suhu makasih udh kasi ceritanya,
Ga bisa ngomong apa apa,
Best story that i ever read.
Mungkin untuk crita lain dari suhu ane ga sanggup baca lagi. Cukup ini aja, soalnya ini berasa banget.
Gatau ane sanggup ga baca yg lain.
Terakhir suhu.
Makasih banget
 
Suhu makasih udh kasi ceritanya,
Ga bisa ngomong apa apa,
Best story that i ever read.
Mungkin untuk crita lain dari suhu ane ga sanggup baca lagi. Cukup ini aja, soalnya ini berasa banget.
Gatau ane sanggup ga baca yg lain.
Terakhir suhu.
Makasih banget
 
TAMAT LAGI
wkwkwkw Suhu ini newbie atau veteran sih penulisan kisahnya klo dipoles dikit lagi bisa jadi novel nih wkwkw
Mantap suhu terus berkarya huu:mantap::mantap::tepuktangan::tepuktangan:
 
Selamat hu atas title tamatnya :tepuktangan:
Salut sama perjuangan suhu ke Janis yang berhasil ngilangin traumanya, dan salut juga sama pengorbanan dan kesabaran Tiara yang rela ninggalin keluarganya demi bisa sama suhu
 
Sebenarnya masih nganjal soal keluarga Tiara habis nikah n tentang Janis....to gpp.selamat n makasih atas critanya
 
Selamat suhu, terima kasih sudah berbagi kisah dan pengalaman hidup yang luar biasa... akhirnya bener2 tamat......
Salut buat kesabaran & kebesaran hati Tiara yang mau memperjuangkan cintanya walaupun udah sering terluka... :ampun:
Semoga langgeng & bahagia selalu dgn Tiara...
 
Cerita 51


Selasa D-1

Pagi2 begitu sampai kantor, aku sengaja uninstall bbrp softwareku.

Aku telp ext laras
"Mbak laras bs bantu aku gk? "

"Iya bu tiara..
Kenapa?"

"Ini ada bbrp softwareku ilang, aku khawatir kena virus"

"Oh siap bu, sy segera ke sana"

Laras head IT help desk usianya dibawah aku 4 tahun, dan levelnya di bawah aku 2 level.

"Pagi bu tiara"

"Ohh mbak laras, ayo sini mbak.."

Kami duduk berdampingan dan beberapa kali sengaja aku menunjuk layar laptopku dengan tangan kiri.

"Mm.. bu tiara,
Nggak jadi deh..."

"Kenapa ras?"

"Mm... koq kebetulan mirip cincinnya sama pak andre?"

"Kan emang belinya bareng say.." kataku tanpa beban

"Oh gitu bu.. eemmm bu tiara tahu saya pernah jalan dgn pak andre? "

"Iya sayang.." jawabku dengan nada lembut.

"Ibu gpp? "

"Ya.. kan ud berlalu ya?
Atau belum nih jangan2"

"Mmm.. udah sih bu.."

"Ya sudah kalau begitu. Berarti sy ud boleh tenang dong.."

"Iya bu, boleh bgt."

"Makasih ya laras buat ini" kataku menunjuk laptop "...dan ikhlas," kataku menunjuk hatinya.

"Ii.. iya bu.. selamat ya bu tiara. "

"Terima kasih laras...
Boleh sy kerja lg?"

"Oo.. boleh bu, sy permisi dulu."

"Sip laras..."

Hhhmmm satu beres...
....

Aku dial ext astuti.

"Mbak astuti, dgn tiara"

"Oh iya bu."

"Bisa bantu sy sebentar, sy mau kalkulasi ulang budget salary tim sy dengan headcount yg ud saya ajukan. Bawa sekalian form recruit request dr saya ya.."

"Siap bu, sy kesana ya.."

Astuti, satu level dibawah aku, dan kami seusia. Aku dengar astuti pernah sakit waktu di jobfair di kota S.
Mas andre yg merasa tg jawab, tungguin dia sampai pagi di RS. Akibatnya dia jadi flattered dan mulai merasa andre tertarik padanya.

"Yuk as, kita ke ruang meeting kecil aja"

"Yuk bu,"

"Panggil tiara aja, kita kan seumuran."

"Oh ya? Ya ud aku sebut ti aja ya"

"Terserah kamu deh xixixixi
Btw kamu tuh katanya temen kampusnya andre ya, as?"

"Koq tau sih kamu?"

"Hehehehe ceritain dong gimana dia dulu wkt kuliah."

"Wah aku tuh pertama ketemu waktu opspek, dan aku takut bgt sama dia. Pak andre bentak aku sampe akunya pingsan berkali2 loh ti."

"Oh ya?"

"Wah cewek2 angkatanku takut bgt sama pak andre. Apalagi waktu dia putus dr adiknya senior aku, mbak ira trus jadian sama mbak janis, tambah takut kita deket2 ke dia hehehehe..'

"Kenapa?"

"Mbak janis itu tegas dan galak gitu ti.
Eh tunggu ti..astuti memperhatikan cincinku.
Yang dilamar pak andre itu kamu?"

"Iya as..
Dan mbak ira yg km sebut tadi tuh kakakku xixixixi "

"Loh jd CLBK nih.. heheheehe"

"Xixixixi iya banget..."

"Selamat ya ti, akhirnya dia kembali ke cinta lamanya.."

"Makasih ya as.."

"Akhirnya km yg menang ti.."

"Gk menang lah aku kan gk ikut pertandingan kalian xixixixi"

"Iya ih curang, gk ikut tanding malah menang hehehe. Anyway once again, congratz ya ti.
Yuk bahas recruitmen.."

"Yuks"

Beres satu lagi masalah...

.......

Aku dial ext. lagi

"Hi hi hi"

"Iya lind, maksi yuks"

"Tumben loe ngajak ra"

"Mau gk?"

"12 teng, ra"

"Sip.."

Lunch time di foodcourt

"Lind.. besok gw cuti ya..
Loe bs cuti juga gk?"

"Kenapa ra."

"Gw meritnya besok"

"Hah?! Loe gk tekdung kan?"

"Nggak lah.. papanya kan sakit
Loe bantuin gw lind."

"Hhhmmm...
Bolos aja gw, ntar cuti dadakan."

"Tengkiu ya lind
Malem ini loe tidur ma gw aja. Di rumah tangsel"

"Hadeh, loe dadakan gini sih
Ya ud ntar adek gw suruh bawain baju gw ke tangsel. "

"Sipp lind, tengkiu ya.."
"Eh bentar" kataku

Sansan butik

"Ya san"

"Neeekkk baju loe ud jadi neeh.
Loe mo ambil pa gimana?"

"Loe anterin bisa? Sekalian loe dandanin gw besok. Malam ini nginep aja tempat mas andre."

"Hah?! Mas andre.. xixixixixi
Mau dong eike.... Cicip dddiiiikkkiiittt aja"

"Gk boleh!"

"Yawdh!
Xixixixixi share loc ya neek"

"Sip"

"Aman..."
...............

Malam ini, untuk pertama kalinya rumah mas andre rame bgt. Sansan ternyata gk datang sendiri, dia bawa dua orang. Linda bareng aku dan mas andre langsung dr kantor.

Gk lama adiknya linda datang bawa baju, dia ikut nginep juga.

"Sayang, aku barusan telp sama pakde. Aku hrs rembug keluarga dulu pagi. Km nanti nyusul ya.." kata mas andre

"Iya mas, aku dandan dulu trus nyusul ya"

"Bawa yg G class aja. Biar muat semua."

"Iya mas.."

"Makan malem pesen aja ya.. "

"Sip mas. Mmm.... bs tolong pesenin gk mas, aku bagi2 room mereka dulu nih"

"Okey, mau apa?"

"Apa aja deh ndre," kata linda

"Sip"


Aku lalu sibuk membagi kamar. Dua kamar tamu ditempati linda dan sansan

Adiknya linda dan tim sansan aku bagi ke dua kamar di lantai dua.

Malam itu habis makan malam kita nyengnyong, aku di piano, mas andre gitar dan mereka semua nyanyi..

It's a beautiful night, we're looking for something dumb to do
Hey baby, I think I wanna marry you

Is it the look in your eyes, or is it this dancing juice
Who cares baby, I think I wanna marry you

Well I know this little chapel on the boulevard
We can go
No one will know
Oh c'mon girl

Who cares if we're trashed
Got a pocket full of cash we can blow
Shots of Patron
And it's on girl

Don't say no no no no no
Just say yeah yeah yeah yeah yeah
And we'll go go go go go
If you're ready, like I'm ready


.....

Jam lima pagi aku bangun, sansan ud siap dengan timnya. Aku mandi dan langsung ke kamar sansan.

Mas andre juga bangun dan menyiapkan sarapan. Kentang goreng dan chicken katsu yang jadi menu sarapan kami.

"Ini yg bikin andre ra?" Bisik linda

"Iya.. enak gk?"

"Enak bgt, adduuuhh dimasakin aja enak apalagi dinaikin xixixixi"

"Pagi2 mesum loe, lind xixixixixi
Yuks makan, trus bantu gw dandan."

Sansan klo urusan gini bener2 perfectionist. Dia telaten banget dandanin aku, perlu waktu dua jam lebih utk merias aku dan fitting kebayanya. Sempat ada revisi dikit di bagian lengan kiri kebaya ku karena mnrt sansan blom fit.

"Sayang, aku duluan ya," kata mas andre saat aku baru makeup sebelah, sansan memang klo make up sebelah dulu, baru setelah sempurna, sebelah lagi dikerjakan.

"Iya sayang, aku nyusul ya.
Nanti yg bawa mobil adiknya linda, mas.."

"Iya gpp, pake yg gede aja ya.."

"Iya mas.. bye"

Jam 8 aku akhirnya selesai dan aku langsing menuju RS.
Jalanan ternyata macet bgt, plus adiknya linda blum terbiasa dengan mobil ini, jadi dia hati2 banget.

Perlu waktu dua jam lebih sebelum kami sampai di rs. Aku dan rombongan turun duluan sementara adiknya linda cari parkir.
Aku berjalan tergesa dengan jarit yang membatasiku dan selop yang membuat kakiku sakit.

Sampai di bangsal aku ud telat 30 menit, aku lihat dr jendela kecil kamar papanya mas andre sdh penuh orang.

"Say.. kalian tunggu di sini gpp kan di dalem penuh bgt.." Kataku berbisik pada sansan dan linda

"Iya gpp neek..
Loe berani kan sendirian.." kata sansan mulai terisak

"Iya" kataku sambil belai pundaknya, malah tambah nangis.
Linda terbawa suasana juga mulai menitikkan air mata..

"Ra.. keluarga loe gk ada yg dateng?"

"Kan kalian keluarga gw.."

Sansan dan linda bersama sama peluk aku..

"Udah udah.. gw telat nih"

Aku masuk disambut tarikan nafas lega semua yang hadir disana. Mamanya mas andre memghampiriku dan sedikit memperbaiki rambutku

Aku sempat melihat pak jo duduk di kursi roda dengan berbagai alat penunjang kehidupan. Beliau terlihat tak mampu lagi merespon, namun matanya tampak mulai berkaca2.

"Keluargamu mana?" Tanya mas andre

Aku menggeleng
"Aku sendirian"

Mas andre berbisik pada pakdenya dan mereka rembug lagi berbisik2, dan memutuskan pakde tho yg akan menjadi waliku.

Kami memulai prosesi nikah dan akhirnya mas andre menyebut
"Saya terima nikahnya sdri Eugene Tiara binti Larsito dengan seperangkat alat sholat dan emas 50gram dibayar tunai"

"Bagaimana saksi2, sah?"

"Sah!!" Seluruh ruangan serempak menjawab.

Aku gk kuasa menahan air mata bahagiaku, airmata papa Jo makin deras keluar, berkali kali harus diseka oleh mama vero yang juga menangis.

Kami menghampiri papa Jo dan sungkem di hadapannya..

Mama vero berbisik sambil terisak
"Pa.. andre udah menikah sama tiara. Sembuh ya pa, kuat ya pa.. biar bisa lihat cucu nanti."
Aku sempat melihat ada sedikit senyum dan binar di matanya

"Pa.. aku dan tiara mohon restu dan berkat untuk berumah tangga.." kata mas andre, kami bersujud di depannya

Mama vero meletakkan tangan papa Jo pada kepala mas andre kemudian kepalaku

"Kami restui kalian," kata mama vero
"Tiara terima kasih buat semua pengorbanan kamu, kamu anak papa dan mama sekarang. Jaga andre, rawat dia dan keluarga kalian nanti
Janji tiara?"

"Tiara Janji "

"Andre.. satu pesan mama dan papa, jangan pernah kamu sedetikpun siasiakan pengorbanan tiara. Sayangi tiara, jaga baik2. Jangan sekalipun kamu sakiti hati tiara.
Janji kamu ndre?"

*Andre janji"

Aku tak kuasa lagi menahan, pecah tangisku

Sansan dan linda juga gk tahan menyaksikan dr jendela kecil di pintu, memutuskan menghampiri kami dan menangis.

"Ra.. loe hebat bgt sayang.." kata linda sambil menangis.
"Selamat ya.. "

"Neek.. lu jahat gw sampe mewek begini..."
Kata sansan memeluk kami berdua
"Selamat ya buat lu semua.."

Dokter dan dua suster yang mendampingi pak Jo juga menitikkan air mata dan memberi selamat kepadaku dan mas andre.

Kami syukuran kecil2an di aula RS dan membagikan kebahagiaan kami pada sesama penunggu pasien sebangsal, lalu pulang ke tangsel bersama sama dengan sansan dan tim serta linda dan adiknya.


....... End ......
Wah selamat udah tamat ya Master @aristo1974
Btw kok seperangkat alat sholat?
G ada yg beda sama diawal yg pas pertama kali Tiara mau maen kerumah Ente setelah jadian di hari minggu, Mama Ente bisa setelah ibadah...


Hu,nikahnya tahu berapa nih?
Kalau Ane tebak 2002 atau 2003 ya?
Berarti ketemu Janis pertama kali setelah menghilang di 2006,Ente posisi udah nikah dong...
 
Aku suka degn penulis yg bertanggung jawab menyelesaikan nya sampai tamat. Terima kasih atas kisahnya hu
 
Bimabet
Aku suka degn penulis yg bertanggung jawab menyelesaikan nya sampai tamat. Terima kasih atas kisahnya hu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd