Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG NISA ~ APA ADANYA [NO SARA]

Perlu bikin adegan gangbang lagi gak? Atau punya ide lain buat next part, please tell me on comment

  • Perlu

    Votes: 22 71,0%
  • Engga

    Votes: 8 25,8%
  • Terserah

    Votes: 1 3,2%

  • Total voters
    31
  • Poll closed .
Bimabet
~Who is the Big Boss?!~

rTUwk1mX_t.jpg

Nisa

mdruYW6M_t.jpg

Rachel

Present day

Nisa yang baru saja selesai bermastrubasi mendengar suara bell dari arah depan rumahnya, ia pun lantas segera turun untuk membukakan pintu untuk seseorang yang baru saja datang ke rumahnya.

Nisa pun turun dari kamarnya yang berada di lantai 2, dan menuju ke arah sumber suara itu berasal. Sesampainya di depan pintu, Nisa pun membukakan pintu tersebut dan nampak seorang gadis cantik dengan berbadan seksi dengan mengenakan pakaian yang terbuka.

Dibalik pintu tersebut Nisa menemukan Rachel yang tampak menggunakan baju Crop Top dengan dipadu hotpants biru super pendek hingga hampir menunjukkan selangkangannya, selain itu Rachel juga menggunakan sebuah kalung kulit dengan ring di bagian depannya layaknya seekor anjing peliharaan.

“Akhirnya kamu datang juga yah” seru Nisa senang saat ia melihat Rachel yang datang dengan kondisi yang diinginkan.

“Iyaa Nyonya aku datang mengikuti permintaan Nyonya” jawab Rachel.

“Heyyy jangan panggil Nyonya dong sayang, kamu panggil aja namaku atau sayang hihihi” ucap Nisa menjelaskan kepada Rachel yang saat ini tertunduk.

Rachel tampak tertunduk saat Nisa berada di depannya, bukan tanpa alasan namun karena saat mereka bertemu Nisa masih dalam keadaan bertelanjang bulat dengan tatto dan tindik yang menghiasi tubuh polosnya akan tetapi masih terdapat hijab di kepalanya.

“Kamu ikuti apa yang aku mau kan sayang?” tanya Nisa pada Rachel yang masih menunduk.

“Iyaaa Nis, aku ikuti apa yang kamu mau kok” jawab Rachel pelan.

“Ahh seneng, sini peluk” manja Nisa pada Rachel seraya memeluk Rachel, ia pun membalas pelukan Nisa.

*Mmmuuaacchhh cumbu Nisa pada Rachel, Rachel kaget atas aksi yang dilakukan oleh Nisa itu akan tetapi Rachel tetap membalas cumbuan tersebut.

“Yuk sayang masuk” ajak Nisa kepada Rachel agar segera masuk ke dalam rumah.

Nisa dan Rachel pun masuk ke dalam rumah, terlihat penampilan mereka sangat kontras. Nisa tanpa menggunakan pakaian sehelai benang pun kecuali hijabnya dan Rachel yang berpakaian lengkap (?) meskipun ia hanya menggunakan crop top dan hotpants super pendek, tanpa dalaman.

Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama, begitu mereka berdua ada di dalam rumah, Nisa lantas memerintahkan Rachel untuk membuka seluruh pakaian yang ia kenakan. Rachel hanya dapat mengikuti apa yang diinginkan oleh Nisa tersebut, ia pun melucuti pakaian yang dipakainya sehingga ikut telanjang seperti Nisa. Tidak berbeda jauh dengan Nisa, Rachel pun memiliki sejumlah tattoo dan tindik di beberapa bagian tubuhnya, Rachel memiliki tattoo naga pada perutnya, tattoo kupu-kupu di atas payudara kanannya, tattoo bertuliskan ‘SLAVE’ di bagian punggungnya, tattoo tribal di pinggul, tattoo berbentuk hati di antara vagina dan pusarnya dan beberapa lagi di bagian lainnya. Rachel juga memiliki beberapa tindik pada tubuhnya, tindik pada pusar dan klitorisnya dan juga tindik di kedua putingnya yang berbentuk cincin.

Mereka berdua pun lantas menuju ruang TV. Nisa lalu mencumbu Rachel dengan penuh gairah, Nisa mulai menciumi bibir Rachel dan merangsang payudaranya.

*Hmmm muuacchh bunyi bibir mereka beradu.

“Nih kamu pasang ini ke piercing kamu” perintah Nisa kepada Rachel, ia memberikan sepasang bandul yang saling terhubung dengan rantai untuk dipasangkan pada tindikan cincin yang terdapat di puting payudaranya. Rachel pun mengangguk pelan atas perintah yang diberikan oleh Nisa.

Setelah bandul itu terpasang pada tindik payudaranya, mereka berdua pun kembali bercumbu. Nisa dengan kasar meremas payudara Rachel dan begitu pula Rachel yang mulai aktif mendesah.

“Ahhh iyahhh Nis aachhhh” desah Rachel saat Nisa menggerayangi tubuhnya.

“Hihihi kamu suka sayang aku giniin?” tanya Nisa dengan menja.

“Hmmm iyahhhh ahhhh aku sukaa Nis akuuu sukaaa” jawab Rachel penuh desah karena Nisa yang tidak henti merangsangnya.

Nisa pun menggoda Rachel, saat Rachel merasa kenikmatan ia pun menghentikan segala bentuk aktivitasnya. Ia pun menarik rantai bandul yang terpasang pada kedua tindik puting payudara Rachel. Lantas Rachel yang sejak awal mendesah karena rangsangan Nisa pun berteriak.

“Awww aduhh awwww aduhhh aduhhhh, sakiitttt” jerit Rachel ketika kedua putingnya ditarik oleh Nisa.

“Ayokk ikut anjingku sayanggg hihihi” ujar Nisa yang justru tersenyum melihat budaknya itu tersakiti.

Nisa pun menggiring Rachel untuk duduk bersimpuh di dekat meja yang ada di ruang tv tersebut, ia memerintahkan Rachel untuk menungging dan menjadikan punggungnya sebagai tumpuan kakinya berselonjor.

“Diam kamu disitu yahh sayanggg, tahan kaki akuu, aku pegel abis bawa mobil macet dan mastrub tadi hihihi” ucap Nisa sambil ia menaikan kakinya kepada punggung Rachel.

Rachel hanya dapat mengikuti apa yang diperintahkan oleh pemiliknya tersebut. Ia memilih itu karena ia sadar apa statusnya di hadapan Nisa, ia hanya seorang BUDAK LONTE.

Nisa pun menyalakan TV yang ada disana, namun setelahnya Nisa pun pergi meninggalkan Rachel yang masih dalam posisi menungging tersebut ke kamarnya.

Nisa kembali ke kamarnya untuk mengambil beberapa perlengkapan yang ia butuhkan, ia berencana untuk menyiksa Rachel dengan alat BDSM. Nisa mengambil sebuah pecut kulit, dildo, vibrator, dan sebuah anal plug berbentuk hati.

Setelah mengambil perlengkapan yang diperlukan, Nisa kembali turun dan menuju ruang TV untuk menunaikan niatnya menyiksa Rachel, di ruang TV tersebut masih terdapat Rachel dengan tubuh polosnya tanpa sehelai benang pun dengan dihiasi tattoo di beberapa bagian tubuhnya sedang menungging layaknya seekor anjing yang menunggu pemiliknya.

Nisa kembali duduk di kursi dan menaikan kembali kakinya di punggung Rachel.

“Hihi suka kamu yah jadi anjing sayang?” tanya Nisa kepada Rachel yang saat itu tengah menunduk lesu.

“Suka sayang, aku suka seperti ini” jawab Rachel lemas.

*Cttaaarrrr suara pecut kulit terdengar saat Nisa memecut bokong indah Rachel

“Panggil aku Nyonya! Dasar LONTE gak tau diri!!!” perintah Nisa kepada Rachel yang mengaduh kesakitan.

“Awww awww Iyaa Nyonya maafkan LONTE mu ini nyonya! Maaff” balas Rachel dengan mangaduh. Rachel hanya bisa menunduk dan tidak berani menatap ke arah Nisa yang saat ini sedang menikmati film yang terdapat pada tayangan di tv.

“Banyak ngomong deh kamu yahh LONTE hihi” ucap Nisa sambil dirinya terus memecut bokong dan punggung Rachel dengan pecut kulit di tangannya.

*Ctarrrr Ctraaarrrr hanya bunyi itu dan lolongan kesakitan yang terdengar di dalam ruangan yang saat ini terdapat seorang gadis cantik dan BUDAK LONTE yang ia miliki.
____________________

Beberapa bulan sejak Nisa menjadi budak sex Radit

Pertengahan semester 2 saat Nisa sudah hampir 3 bulan menjadi seorang budak sex. Setiap harinya Nisa habiskan untuk melakukan hubungan sexual dengan Radit dan teman-temannya. Nisa menghabiskan tiap harinya dengan sex, dicekoki video porno muali dari yang biasa saja hingga porno ekstrim seperti BDSM, Fisting, Lesbian Gangbang dan Orgy, serta hampir setiap minggu Nisa di gangbang dengan sangat kasar oleh Radit dan teman-temannya. Tidak jarang Nisa mendapatkan bahan penyiksaan di tubuhnya, diikat dan digantung sudah menjadi kebiasaan mingguannya, bahkan tidak jarang ia diperintahkan untuk bereksib di tempat umum seperti taman bahkan sekolahnya sepulang sekolah. Nisa selalu hari demi hari mendapatkan penyiksaan yang dilakukan oleh Radit kekasihnya. Ia tidak menyangka bahwa kesalahan kecilnya dulu berdampak besar pada kehidupannya saat ini.

Namun tidak disangka pada pertengahan semester, Nisa mendapatkan kabar dari salah satu temannya yang mengatakan bahwa ia melihat kekasihnya Radit sedang berjalan dengan Rachel di suatu mall dan mereka tampak romantis.

Nisa yang semula tidak percaya atas apa yang dikatakan temannya tersebut pun mencoba untuk menolak, akan tetapi temannya tersebut menunjukkan sebuah bukti Foto serta Video singkat yang menampilkan apa yang dimaksud temannya tersebut. Dan benar pada bukti tersebut terlihat Rachel dan Radit berpegangan tangan dan bahkan Rachel menyandarkan kepalanya pada pundak Radit.

Melihat hal tersebut Nisa menjadi maik pitam dan mencari keberadaan Radit. Nisa mencari hampir ke seluruh penjuru sekolah dan akhirnya menemukan Radit di salah satu sudut sekolah yang terkenal sebagai tempat ia dan teman-temannya nongkrong.

Nisa datang menuju Radit dengan raut muka kecewa dan marah, Radit pun mengetahui akan kedatangan Nisa dengan raut wajah yang tidak mengenakkan.

*Plakkkk suara sebuah tamparan yang dilakukan oleh Nisa.

“Maksud kamu apa ngelakuin ini ke aku!!” bentak Nisa kepada Radit sambil memperlihatkan foto dan video pada HP-nya.

Radit hanya dapat tercengang bahwa dirinya sudah tertangkap basah atas perselingkuhan yang ia lakukan dengan Rachel.

Nisa lantas menangis karena ia masih tidak percaya bahwa rasa sayang dan kepercayaan dirinya dikhianati oleh Radit pacarnya sendiri dan Rachel teman paling dekatnya.

“Ka-kamu pikir tolol apa sih Dit! Aku udah ngelakuin semua yang kamu mau dan bahkan kamu udah rusak aku begini tapi kamu masih juga khianati aku!” lantang Nisa mengungkapkan kekesalan dan kemarahan yang ada di dalam hatinya.

“Aku bisa jelasin sayang” ucap Radit mencoba menenangkan Nisa, Radit pun memeluk Nisa guna menenangkannya, namun justru Nisa kembali menangis.

“Kamu brengsek Dit, kamu brengsek” sedih Nisa dalam peluk Radit.

“Izinkan aku jelasin ke kamu sayang, kamu stop dulu yah nangisnya, turunin dulu ego mu” balas Radit dengan lembut mencoba menenangkan diri Nisa.

Tangis Nisa mulai mereda, ia mencoba untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh Radit kepadanya. Nisa pun menatap mata Radit, terlihat mata Nisa masih nanar akibat dari tangisnya tadi.

“Nis aku ga selingkuh kok sama Rachel, aku begitu karena aku punya tujuan lain” jelas Radit kepada Nisa.

“Apa maksud dari tujuan lain itu DIt? Apa maksud kamu dari itu?” tanya Nisa penuh kebingungan.

“Kamu tau kan kalau aku melakukan ini, merusak tubuhmu, merusak dirimu, semua karena aku kesal ke kamu, tapi aku juga ga mau kalau kamu terus jadi seperti ini, apalagi sampai kamu harus melayani teman-temanku, karena yang aku mau kamu itu cuma buat aku, dan aku berencana buat jadiin Rachel sebagai pengganti kamu’ jelas Radit kepada Nisa yang matanya tampak kosong atas penjelasan yang ia berikan.

*Plakkk

“Kamu emang brengsek Dit, kamu ga puas sama satu perempuan dan malah mau bikin perempuan lain seperti aku, kamu pikir apa perasaan perempuan saat dirinya jadi seperti aku Dit, aku sakit hati selama ini karena aku sayang sama kamu, ta-tapi kamu justru mau menunaikan nafsumu ke wanita lain dengan dalih yang justru ga masuk akal” jawab Nisa dengan nada yang tinggi. Ia mengungkapkan kekesalan dan rasa sakit di dalam hatinya saat mengetahui bahwa kekasihnya yang ia sayangi tidak jauh dari seorang penjahat kelamin.

“Engga Sayang bukan itu maksud aku, kamu sayang sama kamu, aku cuma ga pengen kamu dipake terus oleh teman-temanku Sayang” balas Radit, ia merasa bahwa dirinya sudah salah bicara kepada Nisa.

“Udahh Dit, aku ga mau denger lagi apapun dari mulut kamu, aku akan kasih tau Rachel apa yang sebenernya kamu mau dari dirinya, dan kamu jangan bicara lagi sama aku” tegas Nisa saat ia melepaskan pelukannya dari Radit dan pergi meninggalkan Radit yang berdiri mematung.

Radit hanya dapat terdiam atas apa yang dikatakan oleh Nisa pada dirinya. Ia tidak menyangka bahwa Niat baiknya justru membawa suatu masalah yang serius dalam hubungan mereka.

Mata Nisa tampak nanar saat dirinya pergi meninggalkan Radit yang sudah jelas menginginkan perempuan lain hadir di hubungan mereka, Nisa merasa bahwa dirinya hanyalah alat pemuas nafsu saja oleh Radit, dari lubuk hatinya Nisa tidak masalah mengenai itu, selama perbudakan yang terjadi pada dirinya ia tidak memungkiri bahwa dirinya menikmati juga apa yang dilakukan oleh Radit dan teman-temannya kepada dirinya. Ya, Nisa sudah mulai haus akan kebutuhan sex yang ia rasakan, wajar saja, itu disebabkan karena ia melakukan hubungan seksual hampir setiap hari, bahkan Nisa harus memuaskan keempat pria lain jika akhir pekan tiba, terlebih cekokan berbagai video porno yang diperlihatkan kepadanya.

Nisa memikirkan apa yang salah dari dirinya, ia berpikir apa badan yang ia miliki tidak lagi membuat nafsu kekasihnya tersebut atau payudara besar yang ia miliki sudah tidak indah lagi untuk dipandang. Pergulatan pikiran itu terus menghantui Nisa.

Sepulang sekolah, Nisa masih berlarut-larut memikirkan nasib ‘mengapa dirinya berakhir seperti ini? apa kelebihan Rachel?’ hatinya tidak tenang dan pikirannya tidak jernih. Nisa pun merencanakan pembalasan kepada Rachel sebab dirinya malah terbuka saat seorang pria datang ke kehidupannya terlebih pria itu ialah kekasih dari sahabatnya sendiri.

“Kalau kamu pengen dia jadi seorang budak, maka aku akan kabulkan! Namun dia akan patuh terhadap orang lain” tulis pesan Nisa pada Radit.

*Dua minggu setelah perkelahian antara Nisa dan Radit

Hari ini Nisa berencana untuk mengajak Rachel ke rumahnya, Nisa bertujuan untuk bercerita soal hubungannya dengan Radit yang ada masalah, Rachel masih belum mengetahui bahwa Nisa sudah menyadari atas perselingkuhan yang dilakukan oleh Rachel dan Radit.

“Ehh Chel nanti sepulang sekolah kamu ke rumahku yahhh, aku lagi bingung nih mau curhat” ajak Nisa pada Rachel saat istirahat kedua di sekolah.

“Emang kamu kenapa deh beb? Kamu mau curhat soal apa?” tanya Rachel tanpa ada rasa curiga yang terjadi.

“Hmm nanti aku jelasin di rumahku deh yahh, please mau yahh kamu ke rumah ku” mohon Nisa pada Rachel.

“Yaudah dehh nanti aku ke rumah kamu, malem tapi yahh beb, aku mau ada urusan dulu, gapapa kan sayang?” jawab Rachel meminta izin kepada Nisa untuk datang larut malam.

“Hmm yaudah okee dehh yang penting kamu dateng hehe, kutunggu yahh beb” balas Nisa pada Rachel, ia tidak masalah atas permintaan itu karena yang terpenting baginya adalah membalas sakit hatinya atas sikap Rachel dan Radit kepadanya.
“Sekalian kamu nginep aja yahh hihi, temenenin aku kan besok libur” lanjutnya

“Yaudahhh dehh okee beb, nanti ku izin ke orangtua ku biar bisa nginep sama kamu” balas Rachel.

“Makasih yahhh beb hehe lop u” jawab Nisa berterima kasih.

Waktu berjalan alot di rumah Nisa, ia menunggu dengan sabar dan sudah menyiapkan beberapa keperluannya untuk membalaskan sakit hatinya.

Waktu pun menunjukkan pukul 19.00 dimana Nisa mendengar suara bell dari depan rumahnya. Nisa pun berjalan menuju pintu dan membuka pintu, dibaliknya ia melihat Rachel dengan pakaian yang sangat anggun.

“Aduhh temen aku yang cantik banget inii akhirnya dateng jugaa” seru Nisa saat Rachel datang.

“Aduhhh maaf yah ku bikin kamuu nunggu, macet banget tadi dijalan, biasalah besok hari libur” jawab Rachel kepada Nisa yang terlihat sangat cantik dengan baju piyama tipisnya.

Rachel melihat Nisa dengan sedikit keheranan, ia melihat dibalik piyama tidur yang dikenakan oleh Nisa terdapat tulisan-tulisan, namun memang tidak terlalu jelas karena cahaya lampu yang remang-remang.

Nisa mempersilahkan Rachel masuk ke rumahnya dan meminta Rachel untuk menunggu di kamarnya. Rachel bukan pertama kali datang ke rumah Nisa, sebelumnya Rachel memang sudah biasa menemani Nisa baik sampai menginap atau hanya sekedar menghabiskan waktu bersama.

“Kamu tunggu aja di kamar deh Chel, aku ke dapur dulu buatin minum hehe” ucap Nisa meninggalkan Rachel menuju dapur.

“Tumben Nis, biasanya juga ku yang disuruh heheh” balas Rachel.

“Gapapa, sesekali, nanti juga kamu ku suruh-suruh lagi hehehe” jawab Nisa sambil berlari kecil ke arah dapur.

Nisa pun meninggalkan Rachel ke arah dapur dan menyiapkan cemilan untuk mereka berdua, saat membuat minum Nisa memasukan obat tidur yang cepat bereaksi ia memasukkan dalam dosis yang kecil dan memberikan obat perangsang yang justru kebalikannya, ia menaburkan obat perangsang dalam dosis yang sangat besar, Nisa mendapatkan obat perangsang itu dari Radit. Radit biasanya datang ke rumah Nisa dan selalu memberikan tantangan kepadanya agar dapat menahan rasa sange saat dirinya dirangsang oleh Radit namun dalam pengaruh obat perangsang tingkat tinggi.

Selesai menyiapkan cemilan, Nisa pun bergegas menuju kamarnya dan ingin segera menjalankan rencananya.

“Sorry yah lamaa, maklum aku ga biasa buat yang begini-begini hihihi” ucap Nisa saat menyimpan cemilan tersebut pada meja yang ada di kamarnya.

“Hihihi gapapa kok, aku ngerti, kamu kan jarang banget kedatangan tamu dan biasanya juga beli keluar kalau mau makan minum” balas Rachel hangat menyambut sang pemilik kamar tersebut.
“Emang apa sih yang mau kamu curhatin Nis?” tanya Rachel kepada Nisa penuh penasaran.

“Sebelum itu nih kamu minum dulu, pasti capek kan perjalanan kesini” ucap Nisa memberikan minum kepada Rachel, bukannya membalas pertanyaan Rachel.

Rachel yang memang merasa haus karena perjalanannya ke sini lumayan jauh pun menghabiskan minuman yang diberikan oleh Nisa kepadanya. Rachel tidak merasakan apapun yang berubah dari rasa minuman yang diberikan tersebut, ia tidak mengetahui bahwa minuman itu sudah ‘diracik’ secara khusus untuk dirinya.

“Okeeyy jadi apa yang mau kamu ceritain ke aku Nis?” tanya Rachel kembali kepada Nisa, ia menjadi penasaran atas apa yang ingin diceritakan oleh Nisa, karena pada wajahnya tampak keseriusan.

“Hmm jadi kamu tau kan kalau aku itu udah pacaran sama Radit udah cukup lama? Jadi aku itu sebenernya nyaman banget sama dia, namun akhir-akhir ini sikap dia ke aku berubah, sebenernya gak akhir-akhir ini aja sih, sejak 2 bulan lalu, dia udah aneh sikapnya ke aku” jelas Nisa kepada Rachel dengan sungguh-sungguh, Nisa belum menjelaskan apa yang ia ketahui kepada Rachel mengenai masalah sesungguhnya.

“Emang sikap dia ke kamu berubah kayak gimana Nis?” tanya Rachel penasaran, namun wajahnya menunjukkan sedikit rasa tidak enak, karena di dalam lubuk hatinya ia tahu betul penyebab kenapa Radit berubah, apalagi kalau bukan hubungan yang mereka jalin dibelakang Nisa.

“Jadi beberapa bulan lalu tuh . . .” Nisa menjelaskan secara rinci apa bagaimana sikap Radit semula mereka berpacaran hingga Nisa merasa perubahan sikap yang terjadi. Namun ditengah obrolan mereka, Nisa melihat perubahan wajah Rachel yang mulai memerah, ia yakin bahwa efek dari obat perangsang itu mulai terasa pada diri Rachel.

“Kamu kenapa Chel?” tanya Nisa berpura-pura tidak mengetahui apa yang terjadi.

“Hmm gak kok Nis, aku cuma kegerahan” jawab Rachel yang bingung atas apa yang terjadi pada tubuhnya. Ia merasakan gatal yang sangat pada vaginanya.
“Aku ngantuk deh Nis, ku tidur sebentar gapapa yah Nis? Aku ga kuat banget” lanjutnya.

“Ohh iya gapapa Chel, kamu tidur dulu aja, ntar kita lanjut kalau kamu dah bangun” balas Nisa kepada Rachel yang mulai merebahkan dirinya pada kasur.

Beberapa menit kemudian, terlihat pulas Rachel yang sedang tertidur di kasur. Maka Nisa pun menjalankan rencananya. Nisa mulai mengikat tiap-tiap tangan dan kaki Rachel ke ujung kasur, dan menggunting pakaian yang digunakan oleh Rachel hingga menampakan tubuh Rachel yang mulus, tubuh yang dihiasi oleh payudara yang lumayan besar dan vagina yang hampir mulus tanpa dihiasi bulu.

Seusai mengikat Rachel, Nisa pun mengganti pakaiannya, ia pun merubah penampilan yang semula menggunakan piyama kali ini ia menggunakan sebuah lingerie strap kulit yang tidak menutup sama sekali payudara dan vaginanya. Dengan pakaiannya tersebut, terlihatlah tattoo dan piercing yang menghiasi tubuhnya. Nisa terlihat sangat seksi dengan lingerie tersebut apalagi bagian payudaranya yang bebas berguncang.

Nisa pun mengambil beberapa peralatan sex yang biasa digunakan Radit kepada dirinya. Ia mengambil sebuah strap dildo yang sebelumnya sudah ia beli. Nisa berencana bahwa malam ini akan merenggut perawan Rachel. Yes! Nisa akan menjadikan Rachel sebagai budak sex nya, bukan tanpa sebab, ia akan membuktikan kepada kekasihnya Radit untuk jangan bermain-main dengan seseorang yang sakit hati.

Nisa membangunkan Rachel dengan lembut.

“Chel bangun Chel, aku mau ngomong sesuatu sama kamu” ucap Nisa lembut pada telinga Rachel. Meskipun masih ngantuk, Rachel pun bangun dari tidurnya, namun Rachel bingung karena ia tidak dapat menggerakan tangan dan kakinya.

“Ehhh Nis apa-apaan ini! Kemana semua bajuku Nis?!” lantang Rachel yang kaget melihat dirinya sudah dalam keadaan telanjang bulat dan tangan serta kakiknya terikat.

*Plakkk suara tamparan pada pipi Rachel

“Jangan berisik TOLOL!” teriak Nisa yang sudah menduduki perut Rachel.
“Kamu gak punya hak untuk ngomong yah ANJING” lanjutnya.

Rachel hanya bisa terdiam atas bentakan Nisa pada dirinya, terlebih ia juga makin terkejut karena melihat Nisa yang sudah berpakaian aneh dan terdapat banyak tattoo dan tindikan pada tubuhnya. Ia tidak mengerti apa yang digunakan Nisa pada tubuhnya, karena apa yang ia kenakan sama sekali tidak menutupi tubuhnya sama sekali.

“Nis kamu kenapa Nis? Kenapa kamu gini ke aku?” tanya Rachel kepada Nisa yang ketakutan.

*Plakkk kembali suara suara tamparan terdengar dari pipi Rachel.

“Aku udah ngomong ke kamu yah LONTE! Kamu DILARANG buat ngomong” bentak Nisa kembali pada Rachel. Rachel yang hanya dapat mendengar itu pun hanya dapat terdiam, ia tidak ingin disakiti kembali oleh Nisa.

“Aku tau Chel apa yang kamu lakukan bareng sama Radit” jelas Nisa yang membuat Rachel terbelalak.
“Kamu kok tega sih Chel ke aku? Aku salah apa sih Chel? Sampe-sampe kamu khianati aku, temen deketmu sendiri” lanjut Nisa.

“Aku gak ngerti maksud kamu Nis, apa yang kamu maksudkan Nis?” tanya Rachel mencoba menyanggah tuduhan yang ditujukan kepadanya.

“Kamu gak usah pura-pura BEGO sayanggg hihihi” balas Nisa sambil ia menunjukkan apa yang ada di handphone-nya. Pada handphone itu terdapat sebuah foto yang memperlihatkan keromantisan Rachel dengan Radit. Melihat hal tersebut Rachel pun merasa bersalah dan matanya tampak mulai nanar.

“Maaf Nis, aku gak bermaksud buat nyakitin hatimu Nis, aku ngaku aku salah sama kamu Nis, maafin aku Nis” ampun Rachel sambil menangis dan sudah tidak bisa lagi mengelak atas tuduhan yang sebelumnya dilayangkan oleh Nisa.

“Jangan nangis sayang, kamu aku ampuni kok hihi, tapi…” Nisa tidak menyelesaikan perkataannya namun justru mulai menciumi bibir tipis dan seksi Rachel. Rachel pun kaget atas cumbuan yang dilakukan oleh Nisa kepada dirinya. Ia tidak menyangka bahwa teman dekatnya itu mencumbu dirinya yang juga seorang perempuan.

Karena sebelumnya Rachel memberikan obat perangsang dosis tinggi, maka tidak butuh waktu lama untuk Rachel menjadi panas dan terangsang. Cukup lama cumbuan itu berlangsung, hingga ntah dorongan dari mana Rachel pun membalas cumbuan Nisa pada bibirnya.

Merasa diatas angin, Nisa pun mulai memainkan bibir vagina Rachel dengan tangannya. Nisa memainkan vagina Rachel guna membuatnya makin basah dan terangsang, seperti yang direncanakan sebelumnya, Nisa berencana untuk mengambil keperawanan Rachel dengan dildo yang akan dia pakai.

“Kamu suka Sayang aku buat seperti ini?” tanya Nisa kepada Rachel yang saat ini dirangsang oleh Nisa.

“Iyahhh Nis aku suka banget kamu giniin ahhh” desah Rachel kepada Nisa yang sedang merangsang tubuhnya.

“Mau yang lebih nikmat lagi sayang??” goda Nisa kepada Rachel.

“Iyaa Nisss akuu mau ahhh iyaahhh” jawab Rachel yang sedang berada dibawah pengaruh obat perangsang.

“Nikmati yang berikut ini” lirih Nisa kepada Rachel yang sudah sangat terangsang.

Nisa mulai turun dari yang semula mencumbu bibir Rachel menjadi menciumi dan menghisap puting payudara Rachel. Lalu berlanjut menjilati dan menghisap vagina Rachel.

“Ahhhh iyahhhh Nis aku suka aacchhh” desah Rachel yang merasa sangat kenikmatan.
“Terusin Nis ahhhh iyahhhh aachhhhh” lanjutnya.

Nisa pun terus lanjut merangsang Rachel agar memudahkan menyetubuhinya.

“Iyahhh sayang rasain ini” ucap singkat Nisa sambil ia merangsang Rachel.
“Kamu mau yang lebih dari ini Sayangg?” tanya Nisa pada Rachel

“Ahh iyaa mau ahh mau sayaaanggg” jawab Rachel.

“Tapi kamu harus mau jadi bawahan aku yahh sayang, kamu HARUS jadi PELAYAN aku dan jadi BUDAK ku” jelas Nisa kepada Rachel yang sudah bernafsu atas dirinya.

“Iyaa sayanggg aku mauuu akuuu mauu jadi bawahan mu, mauuu jadi BUDAK mu” balas Rachel yang sudah kehilangan dirinya karena nafsu dirinya.

Nisa mengakhiri cumbuannya kepada Rachel, namun hal tersebut membuat Rachel menggelinjang tidak jelas karena menginginkan kenikmatan yang ia alami sebelumnya. Nisa pun memakai strap dildo.

“Kamu rasain ini, awalnya sakit tapi nikmatilah LONTEku sayang” bisik Nisa pelan pada telinga Rachel.

Lantas Nisa pun mulai mendekatkan dildo yang ada di antara kedua selangkangannya tersebut ke arah bibir vagina Rachel.

“RASAKAN INI ANJING!” batin Nisa dalam hati sesaat ia akan menjebol keperawanan Rachel.
____________________

Present Day

“Terus begituuu sayanggg” seru Nisa saat dirinya yang saat ini sedang menyiksa Rachel yang menungging layaknya anjing.

“Ampun Nyonya ampun sakittt” jerit Rachel saat dirinya sedang dipecut oleh Nisa.

“Berisik TOLOL!!! Dasar BUDAK LONTE ANJING, kamu cuman bikin aku kesel aja” bentak Nisa kepada Rachel yang hanya dapat meraung kesakitan atas dirinya.

Sudah hampir 1 jam Nisa menyiksa Rachel di ruang TV itu, ia merasa kesal dan memutuskan untuk mengakhiri penyiksaan itu kepada Rachel.

Namun dalam sekilas ia berpikir untuk menyiksanya dengan cara lain.

“Saatnya kita bermain lebih lagi Sayanggg” ucap Nisa sambil tersenyum kepada Rachel. Mengetahui hal itu Rachel hanya dapat menunduk dan mengiyakan saja apa yang akan dilakukan oleh pemiliknya itu.

End Part 3 of . . .
 
Terakhir diubah:
menarik ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd