Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY My Pervert Advisor

djinggoxxx

Adik Semprot
Daftar
7 Jan 2020
Post
114
Like diterima
1.624
Bimabet
Selamat natal dan tahun baru 2023 dimanapun kalian berada semoga sehat selalu , mumpung libur, dan kebetulan tidak banyak aktivitas...eh dapat ide menulis. semoga enjoy untuk dibaca (revisi kata-kata dilakukan sambil jalan )



Lampu ruangan yang mulai redup menerangi sebuah ruangan kantor perusahaan simpan pinjam xxx di sore hari yang mendung tersebut, Suasana yang suram itu seakan menggambarkan perasaan Nisa, 26 Tahun, seorang pegawai marketing di perusahaan tersebut. Sosok wanita tersebut tampak duduk di kursi kerjanya, sesekali ia memainkan rambutnya yang panjang sebahu tersebut, pandangannya tampak menerawang ke langit-langit, wajah galau menghiasi wajah cantiknya. Sambil kadang ia beranjak bangun berjalan ke arah jendela menatap pemandangan sekitar kantonya “bahkan cuaca pun sesuai kondisi mood ku saat ini” kata Nia sambil melihat pemandangan sekitar yang diliputi cuaca mendung. Nia sudah 3 bulan bekerja di perusahaan simpan pinjam ini setelah sebelumnya menganggur karena terkena PHK dri perusahaan sebelumnya, Nia tidak ada pilihan lain mengambil pekerjaan ini meskipun ia sebenarnya tidak suka, desakan ekonomi membuatnya terpaksa melakukan ini, meskipun ia tahu bahwa saat ini kondisi ekonomi sedang susah, dan jarang ada yang mau melakukan simpan pinjam. Nisa pun menatap kalender yang terpasang di sebelah dan melihat tanda lingkar merah pada hari selasa depan, tanda deadline untuk memenuhi target. Kalau Nisa gagal, ada kemungkinan ia akan di PHK Kembali. “hah..Cuma lagi 2 hari, Cuma keajaiban yg bisa membantuku” keluh Nisa sambil Kembali berjalan menuju kursi kerjanya.

*Tok…tok* *Permisi* suara pintu diketok perlahan, sesosok laki-laki bertubuh gendut, berkulit coklat gelap dengan wajah bulat, rambut tipis. Berjalan masuk ke dalam sambil membawa alat bersih-bersih. “oh pak Eddy, selamat sore” sapa Nia dengan ramah ke Pak eddy, cleaning service perusahaan itu.”Halo Nisa cantik, kok sendiri disini” tanya pak Eddy dengan ganjen, pak Eddy seorang duda berumur 50 tahun adalah satu-satunya cleaning service tetap di perusahaan ini. Konon ia adalah orang kepercayaan pemilik perusahaan ini., pak eddy sendiri memang dikenal memiliki sifat gombal dan ganjen ke pegawai wanita “ehehe..iya pak , yang lain pada keluar semua” kata Nia sambil dalam hati merasa jijik melihat sosok Pak eddy yang wajahnya terlihat buruk dengan badannya yang bau keringat. Pak eddy pun menundukkan wajahnya sambil diam-diam menatap body Nisa yang aduhai dengan pakaian kemeja dan rok pendeknya “ingin kulahap ini perempuan hehe” kata Pak Eddy dalam hati sambil berpikir mesum, Nisa pun kemudian Kembali duduk di kursinya sambil memainkan Hpnya. “lagi galau ya dik?” kata Pak Eddy sambil menyapu lantai “hmm.***k kok pak haha” kata Nisa menyangkal sambil tertawa kecil dan berusaha mengacuhkan Pak Eddy. “oh…nasib dik di perusahaan ini tergantung minggu depan kan, sekarang susah lo mencari kerja baru” celetuk pak Eddy, Nisa pun langsung membalikkan badannya ,dengan expresi kaget, ia tampak tidak bisa berkata-kata. “saya sudah lama disini dik, saya tahu semuanya hehe” kata Pak Eddy sambil melihat kearah Nisa yang tampak galau “i..iya pak, sbenarnya dari tadi saya mikir itu” kata Nisa. “ya kalau mau, bapak bisa bantu hehe” kata Pak Eddy sambil tersenyum mesum “tapi ya gak gratis…hehe” . “Ah…masak bisa ? pak kan cuma CS saja disini” kata Nisa dengan nada meremehkan “yah…jangan sombong dik, hehe..gini-gini saya ini banyak punya info dan jaringan lo, mau bukti ? tpi ada syaratnya” kata Pak eddy. “apa syaratnya ?” tanya Nisa dengan wajah penasaran. “sebagai ganti informasi….kasi bapak jilat-jilat telapak kakimu” kata pak eddy sambil tersenyum mesum. “eh…..eh..gk salah dengar saya ? ini pelecehan seksual pak, saya bisa lapor bapak” kata Nisa dengan wajah memerah dan tampak emosi mndengar ucapan pak Eddy “hahaha…coba saja lapor, bos sini lebih percaya bapak kok. Gimana, mau ? kalau tidak ya gpp” kata Pak Eddy sambil berjalan menuju keluar ruangan. Wajah Nisa pun terlihat galau disisi lain posisinya memang terdesak dan ia butuh sesuatu yg bisa membuatnya bisa keluar dari situasi ini “pak..pak eddy, tunggu. Tapi dengan syarat info dulu dan kalau berhasil baru….” Kata Nisa sambil wajahnya memerah. “hmmm biasanya saya minta dibayar dulu baru ada info, tapi baiklah kali ini hehehe” kata Pak eddy berjalan mendekati Nisa ia kemudian mengambil kursi dan duduk berhadapan dengan Nisa , Nisa terlihat expresi wajah jijik melihat Pak Eddy, sambil berusaha menahan nafas, karena bau keringatnya yang tidak sedap “besok dik Nisa, pergi ke perusahaan ini. Perusahaan ini sebenarnya sedang butuh dana…katakana kepada mereka blabla” kata Pak Eddy sambil menceramahi Nisa layaknya guru kepada muridnya, Nisa pun dalam hati heran dan juga kagum dengan penjelasan Pak Eddy berikan. 20 Menit berlalu “baik dik cantik, hari senin sore saya tunggu laporan dan bayarannya hehe” kata Pak eddy sambil berjalan keluar.




Hari Senin, di sore menjelang malam

Langit yang berwarna orange menjelang matahari terbenam menghiasi pemandangan dari ruang kantor Nisa, di dalam ruangan tersebut tampak Nisa Sedang duduk sambil melihat ke sekeliling ruangan seperti sedang menunggu seseorang *Tok..Tok, Permisi* suara yang sudah tidak asing terdengar dari balik pintu, Pak Eddy pun kemudian memasuki ruangan sambil tersenyum mesum, sementara wajah Nisa tampak memerah dan enggan menatap Pak Eddy “selamat ya dik, gak jadi di PHK hehe” kata Pak eddy, info yang diberikan Pak Eddy ternyata akurat 100%, Nisa berhasil membuat deal yang membuat posisinya di perusahaan ini aman dari zona PHK. “masih meremehkan kemampuan CS yg tua ini dik ?” kata Pak Eddy menatap remeh ke arah Nisa. “i…itu kebetulan saja,kok pak bisa tahu?” kata Nisa dengan grogi. “yah…sudah saya bilang dik, saya ini banyak punya jaringan dan info hehe” kata Pak Eddy “jadi sekarang saatnya dik Nisa membayar ? hehehe..” kata Pak Eddy sambil menggosok-gosokkan telapak tangannya. Wajah Nisa pun tampak kemerahan. Pak eddy kmudian mengambil sofa tamu dari ruang tamu kantor tersebut. Dan menaruhnya di dalam ruangan “ayo dik Nisa cantik, sini duduk” kata Pak Eddy sambil melambaikan tangannya kearah Nisa. Nisa pun dengan hati berdetak kencang beranjak dari kursinya dan mulai duduk di sofa yang empuk tersebut “pak….pak…gpp nih , nanti ada yg lihat ba-bagaimana” kata Nisa dengan grogi. “Tidak ada dik cantik, tenang saja, pak jamin ” kata Pak Eddy sambil membelai rambut Nisa kemudian mengambil posisi duduk bersila di bawah berhadapan dengan Nisa yang duduk di sofa.

Pak Eddy kemudian dengan lembut membuka kedua sepatu Nisa, sambil melepaskan stocking yg Nisa pakai, dihadapan kini terlihat kedua kaki nisa yg putih mulus, wajah Nisa tampak memerah sambil ia menutup mulutnya dengan tangannya, Pak Eddy kemudian mengeluarkan botol Minyak kecil dari sakunya “a..apa itu pak ?” tanya Nisa, “Minyak pijat, kan sekalian bapak pijat dik, pasti dik capek kan kemarin-kemarin naik turun tangga perusahaan tersebut hehe” Kata Pak Eddy seakan-seakan tahu semua pergerakan Nisa, pak Eddy kemudian mulai menuangkan sedikit minyak tersebut ke telapak tangannya sambil di gosok-gosok, dan mulai memijat betis Nisa dengan kedua tangannya yang besar. “mmmppphhh” Nisa mulai merasa enak Ketika tangan pak eddy mulai memijat-mijat betis hingga ke pergelangan kakinya secara bergantian, sensasi panas dan aroma unik yang ditimbulkan oleh Minyak pijat tersebut membuat Nisa merasa aneh “mppphh…ngghhhh” Nisa memejamkan matanya sambil menutup mulutnya merasakan telapak tangan pak Eddy yg memijat betis Nisa dengan tekanan yang pas, Nisa pun merasa detak jantung berdetak kencang, ia merasa tubuhnya mulai kepanasan dan berkeringat, meskipun ruangan disana memiliki suhu dingin “Ac nya kita matikan ya hehe” kata Pak eddy sambil meraih remote AC, Nisa pun mengiyakan. Pijatan Pak eddy kemudian mulai turun ke telapak kakinya, dengan mantap jari-jari tangannya mulai memijat titik-titik tertentu di telapak kaki Nisa “nghhhh….ohhhh……mmmmphhhh” Badan Nisa mulai menggelinjang merasakan jempol-jempol pak Eddy pada telapak kakinya “ udah dik , gk usah ditahan…enak kan?” tanya pak eddy sambil menatap kearah Nisa yang tampak wajahnya bersemu merah bak udang rebus sambil memejamkan mata nya dan mengatup bibirnya dengan kedua tangannya, sementara baju kemeja yg ia kenakan mulai basah oleh keringat krena panas yang dirasakan, Pak eddy pun mulai bernafsu melihat pemandangan ini, namun dia tidak ingin terburu-buru. Ia punya cara sendiri untuk membuat wanita di depannya ini bertekuk lutut dan menjadi budak sexnya. Pak eddy kemudian mulai menekan telapak kaki Nisa dengan agak keras membuat Nisa mendesah “ahhh….ssttt……ohh” desah Nisa, “nah kalau mendesah kaya gitu kan buat pak makin nafsu hehe” kata pak eddy. Nisa tidak menghiraukan gombalan pak eddy karena rasa enak yang ia rasakan juga mulai membangkitkan gairah seksualnya. “hap” Nisa merasa sesuatu yg basah di jempol kakinya , ia membuka matanya dan melihat pak eddy mulai menghisap jempol kakinya dan sambil mencium ,dan menjilat telapak kakinya “nghhhh….ahhh…pak….ahh geli..” kata Nisa sambil menggelinjang dan berusaha menjauhkan telapak kakinya , namun kedua tangan pak eddy memegang erat pergelangan kakinya. “tapi enak kan hehe..” kata Pak eddy sambil melanjutkan aktivitasnya “hmmm sedap” kata pak eddy sambil menjilat dan menciumi telapak kaki Nisa, sementara nisa mulai mendesah tidak karuan, gairah seksualnya perlahan mulai bangkit “ohhhh….ah…emmpp….ahhh” desah nisa. 15 menit kemudian pak eddy pun menghentikan aktivitasnya . pak eddy kemudian beranjak berdiri melihat Nisa yang busananya mulai terlihat berantakan, dengan wajah tampak bernafsu, nafas tesengal-sengal. “Makasi ya dik Nisa untuk bayarannya, ya…dik Nisa hanya selamat untuk minggu ini, namun belum sepenuhnya aman” kata pak eddy sambil membalikkan badan dan mengambil alat-alat kebersihannya. Wajah nisa pun berubah menjadi cemas, memang benar posisi nya belum aman “i…iya pak, posisi saya memang belum aman” kata Nisa Kembali galau “saya bisa bantu kamu , tentu dengan “bayaran” “ . hati Nisa pun berdegup kencang, “Pak tidak ingin uang saja? Kita bisa bagi rata” kata Nisa . “sorry dik , pak tidak butuh uang” kata pak eddy sambil tersenyum . Nisa pun mulai berpikir, namun rasa galau akan ancaman bisa di PHK Kembali menghantui hatinya, disisi lain juga Nisa merasakan puas akan service pak eddy, dalam hatinya terdalam ia ingin bisa merasakan Kembali “Baik…pak, kita deal, kali ini apa bayarannya?” tanya Nisa dengan wajah malu. “ Nanti saya tentukan hehe…namun saya janji ke dik nisa. Asal mau ikuti instruksi saya, nama dik Nisa minggu depan akan naik di posisi 5 besar karyawan marketing perusahaan ini” sambil menujuk kearah papan pencapaian prestasi pegawai “baik..kita sepakat” kata Nisa. Esok harinya, pak eddy memberikan file yang berisi instruksi langkah-langkah dan kemana Nisa harus pergi dan apa yang harus dilakukan dengan lengkap, detail, dan sistematis. Dan Nisa pun dengan semangat mengerjakan apa arahan pak Eddy


Senin minggu depan

Di tengah cuaca hujan gerimis yang menerpa wilayah tersebut terlihat Nisa sedang berada sendiri di dalam ruangan kantornya, matanya tertuju kearah papan prestasi pegawai yang tertempel di dinding ruangan tersebut, senyuman tampak menghias wajahnya yang cantik jelita. Nisa bisa melihat Namanya kini berada di posisi 5 besar karyawan marketing di perusahaan tersebut dengan diam-diam hanya bermodal dari menjalankan istruksi yang diberikan oleh pak eddy, membuat Nisa banjir pujian dan dijadikan contoh oleh bosnya saat rapat evaluasi pagi tadi. Nisa sesekali mencubit pipinya yg chubby sambil meyakinkan ini semua bukan mimpi. “ini bukan mimpi dik cantik hehehe” suara pak Eddy dari belakang Nisa membuyarkan lamunannya, Nisa kemudian membalikkan badannya dan melihatnya sosok pak eddy, kalau dulu ia melihat pak eddy dengan tatapan jijik dan meremehkan, namun sekarang Nisa mulai melihat pak eddy dengan berbeda, yaitu rasa kagum dan hormat meskipun tidak sepenuhnya. “apa saya bilang…berhasil kan ?” kata pak eddy sambil ikut menatap papan tersebut. “kalau pak sejago ini kenapa pak tidak menggunakan untuk bapak sendiri” tanya Nisa dengan heran. “saya tidak butuh itu, saya butuhnya yg lain hehe” kata pak eddy sambil matanya menatap naik turun ke tubuh Nisa yg ramping dan montok tersebut.. Nisa pun dalam hati merasa risih dengan tatapan pak eddy namun disisi lain ada bagian dirinya yang merasa “kangen” akan sentuhan pria di hadapannya ini, meskipun Nisa berusaha menyangkal, namun hal tersebut muncul lagi Ketika berhadapan dengan Pak Eddy. “Nah sekarang mari kita bisa bicarakan bayaran hari ini hehehe” kata Pak eddy sambil membelai rambut Nisa dan punggungnya , Nisa terlihat menelan ludahnya berkali-kali dan terlihat grogi, namun ia tahu bahwa ini harus ia hadapi “ba..baik, jadi apa yang pak mau sekarang” kata Nisa dengan gugup. “ikut saya hehe” kata pak Eddy sambil meraih tangan Nisa dan menuntunnya keluar ruangan. Pak eddy kemudian membawa Nisa ke gudang arsip yang berada di lantai atas, di sebelahnya terdapat pintu yang kemudian di buka oleh pak eddy “selamat datang di tempat saya nona cantik” kata pak Eddy sambil mempersilakan Nisa masuk, didalam Nisa bisa melihat sebuah ruangan berukuran sedang lengkap dengan kasur, Tv dan barang2 lainnya. Suasana ruangan tersebut tampak pengap, Pak eddy pun mengarahkan Nisa duduk di tepi ranjang. Hati nisa pun mulai berkecamuk memikirkan apa yg akan pak eddy lakukan terhadap dirinya



“Santai saja dik Nisa hehe…kok tegang bgt” kata pak eddy sambil berjalan kearah lemari dan mengambil sebuah botol kecil. Ia kemudian berdiri dihadapan Nisa sambil tersenyum mesum “buka mulut dan julurkan lidahnya dik, mau saya kasi sesuatu hehehe” kata Pak sambil menengadahkan dagu Nisa “ apa…itu pak ? ti-tidak apakan” Tanya Nisa grogi “tenang ini Cuma membantu agar dik tidak tegang, hanya untuk rileks hehe” kata pak eddy. Nisa pun terlihat ragu, dalam hati ia ingin kabur dari ruangan ini namun disisi lain ada sesuatu dalam dirinya yang membuat Nisa susah menolak maunya. “ba..baik” kata nisa sambil membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya , Pak eddy pun mulai menetaskan 2-3 tetes minyak d botol kecil tersebut ke lidah Nisa “ayo telan, manis kok hehe..kayak dik” puji gombal pak Eddy, Nia pun mulai menelan cairan tersebut yang memang terasa manis “iya..pak, manis juga” kata Nisa. Tidak sampai semenit, Nisa merasakan ada aneh pada dirinya, segala rasa khawatir,gugup yang ia rasakan seakan hilang seketika, pikirannya terasa lebh ringan, badannya terasa rileks, namun disisi lain Nisa merasa tubuh mulai terasa panas, nafasnya mulai bertambah cepat, dengan detak jantungnya yg trasa cepat, Nisa mulai merasa nafsu yang ia rasakan kemarin mulai muncul Kembali keringat mulai membasahi kening Nisa. Baju kemeja yang ia kenakan tampak mulai dibasahi oleh keringat, Nisa merasakan seperti sedang berada dalam sauna “pak…ini kenapa emmhh” kata Nisa, “Ah” Nisa mendesah kecil Ketika seketika tubuh pak eddy memeluknya dari belakang sambil dalam posisi bersila dikasur, pelukan Pak eddy menarik tubuh Nisa mundur ke belakang sehingga ia duduk berpangku di pak eddy yg sedang bersila dengan punggungnya menempel erat di badan pak eddy yg gendut. “tenang, rileks saja hehe..” suara pak eddy terdengar dari telinga kanannya. Aroma rokok bercampur kopi dari mulut pak eddy membuat Nisa agak ingin agak menjauh namun, nafsu yang menguasai dirinya membuat tidak berdaya “ahhh…ssstttt” desah Nisa Ketika pak eddy mulai mencium-wilayah lehernya , sambil kedua tangannya membelai-belai perutnya. “srupppp….srupppp” suara Pak eddy yang mulai mencupang leher Nisa dengan semangat “bau badan dik Nisa harum bgt, buat nafsu” puji pak eddy yang dengan semangat menghirup dalam sambil mencupang leher Nisa “ohhh….sstt…aahhh pak” desah Nisa yang merasakan kulitnya menjadi sensitive, sentuhan bibir pak eddy pada kulit lehernya dan Gerakan menghisap bibirnya, mengirim sinyal-sinyal yang membuat tubuh Nisa bergerak ke kanan-kiri dengan pelan di tengah dekapan kedua tangan pak Eddy. “leher dik indah juga ya” puji pak eddy Kembali sambil dengan semangat mencupang leher Nisa, Nisa pun tersipu malu sambil memejamkan matanya menikmati cupangan pak eddy “ahhh….sstt iya pak” desah Nisa. Wajah pak Eddy pun mulai menyosor pipi Nisa ,sambil menjilat dan mencium pipinya, sambil sesekali menggigit kecil telinganya , membuat Nisa semakin mendesah tidak karuan “ahh…mpphh…..ohh” desah Nisa sambil menggigit tepi bibir bawahnya, Pak eddy berusaha mencium bibir Nisa, namun Nisa berulang x berusaha menghindar “hehe…belum ngena bgt ya” kata pak Eddy dalam hati


Tangan pak eddy mulai bergerilya di perut Nisa , kedua tangannya sesekali meremas-remas pinggang dan perut Nisa yang ramping dan montok tersebut, sambil bibirnya mulai mencupang sekitar wilayah bahu Nisa “ohhh….sttt….emppphh…ah” desah Nisa berulang kali menikmati tiap rangsangan yg ada, kedua tangan pak eddy kemudian beranjak naik ke payudara Nisa yang masih tertutup bra , kedua tangannya mulai meremas-remas payudara Nisa “tete dik gede juga, lembut dan kenyal pula” puji pak eedy sambil mulai meremas-remas payudara Nissa yg berukuran 37B tersebut. “sstttt….mmmhhh ohh…pak..ahh jangan” desah nisa sambil tubuhnya mulai meronta, remasan kedua tangan pak eddy di payudaraya semakin menguat, Nisa juga merasakan penis pak eddy yang menegang mulai bergesekan dengan wilayah selangkangannya “ssttttt…..mmmmmhhh…ohh….ah” desah Nisa sambil memejamkan matanya, Nafsunya pun perlahan mulai bangkit, ia seakan lupa bahwa saat ini tubuhnya sedang dipermainkan oleh pria yg jauh berusia lebih tua dri dirinya “stsstt….ahhh” desah Nisa sambil kedua tangannya mencoba menjauh kan kedua tangan pak eddy yang meremas payudaranya ,namun Nisa merasa tidak berdaya “kemejanya buka saja ya dik, kasihan tuh basah hehe” kata pak Eddy sambil berbisik di telinga Nisa. Nisa pun mengangguk kecil, Pak Eddy pun perlahan mulai melepas kancing baju kemeja yang Nisa kenakan. Nisa pun membantu meloloskan kemejanya. Sambil memeluk dari belakang , kini pak eddy bisa melihat tubuh Nisa yang putih mulus dengan bra yang ia kenakan , hal ini membuat pak eddy bernafsu dan Kembali menciumi leher Nisa yang sudah merah disana sini, sambil kedua tangan nya meremas-remas payudara Nisa “uhh kulit dik putih bersih dan mulus ya, beda sama pak yang item dekil hehehe” kata pak eddy sambil meremas-remas payudara Nisa, pak eddy kemudian mengangkat salah satu tangan Nisa ke atas, dan wajahnya mulai menyosor ketiak Nisa yang basah oleh keringat dari samping , “ahhhhhhh…..sssttt…ohh..aah pakk” desah nisa sambil merasakan bibir pak eddy yang dengan semangat menjilat dan mencupang wilajah sekitar Ketiak nisa. Secara bergantian dengan tangannya tetap meremas-remas payudara Nisa, hal ini membuat Nisa gelisah tidak karuan sambil kakinya bergerak ke kanan dan kiri “ungghhhhh…..emmmmmmmm…….ssstttt……ohhh…ahhh” desahan Nisa mulai memenuhi ruangan berukuran sedang tersebut, “nggggttt……sssstt..ohhhhhh” badan nisa tampak bergetar sambil kakinya dirapatkan dengan erat, Nisa bisa merasakan dirinya mencapai orgasme karena rangsangan yang diberikan “hah….hah…hah” Nafas Nia tersengal-sengal, “wah dik orgasme ya, hehe sini pak jilat bersih cairannya” kata pak eddy sambil melorotkan rok yg dikenakan Nisa , “ja…jangan pak” kata Nisa namun kakinya malah mebantu melorotkan roknya


Pak Eddy pun memposisikan Nisa di tepi bed dengan pak eddy duduk bersimpuh dibawahnya, ia kemudian melebarkan kedua kaki Nisa sehingga terlihat wilayah vagina Nisa yang masih tertutup celana dalam dan tampak basah. “pak…ja jangan” kata Nisa dengan expresi wajah horny, pak eddy berusaha menarik lepas celana dalam yg Nisa kenakan namun Nisa berusaha menahan meskipun dengan tenaga yang tidak kuat, pak eddy menatap ke arah nisa, gadis cantik di kantornya ini kini hanya mengenakan bra dan CD di kasurnya dengan expresi wajah yang tampak bernafsu sambil membuka lebar kedua pahanya . Wajah pak eddy kemudian mulai mendekat ke vagina Nisa, sambil menghirup dalam-dalam aroma cairan vagina Nisa “hmmmm harum” kata pak eddy sambil lidahnya mulai menjilat vaginany yang masih tertutup celana dalam, “ohhhhh…….ahhhhhh” Nisa mulai menggelinjang sambil kedua tangannya meremas rambut pak Eddy , pak eddy mulai dengan agresif menjilat-jilat wilayah vagina Nisa sambil sesekali melakukan bibirnya menyedot-nyedot sekitar wilayah vagina “srupppppp….srupppppp” suara hisapan saling berlomba dengan desahan Nisa yang makin menguat “ahhh….sstttt…..ohhhhh” jilatan pak eddy semakin intens dari bawah ke atas , membuat Nisa makin menggelinjang tidak karuan “pak….sstttttt……..ahhhhhh…ohhhh” desah Nia, nafsu Nia makin bergejolak, ini kali pertama ia merasakan sensasi seksual seperti ini . “pakk….ahhhhhhhhhh” Nisa menjepit kuat kepala pak eddy dengan kakinya sambil tangannya meremas spray d kasur. Pak eedy bisa melihat cairan Kembali membasahi celana dalam yg Nisa kenakan membuat ia semakin bersemangat menjilat habis cairan vaginanya. “hmmm sedap dik, hehehe” puji pak Eddy sambil menjilat-jilat wilayah vagina nisa yang masih tertutup celana dalam.

Pak eddy kemudian beranjak bangun, ia melihat kearah Nisa yang tampak berbaring lemas dengan nafas cepat sambil menutupi badannya dengan kemeja yang ia kenakan, Nisa bisa melihat penis Pak eddy yang sudah menegang keras . Nisa pun beranjak bangun dan duduk di tepi kasur ia melihat wilayah sekitar lehernya yg merah-merah “emm bagaimana ini besok pak” tanya Nisa. “jangan khawatir, besok bekas cupang nya akan hilang habis minum ini…buka mulutnya dik cantik” kata pak eddy sambil Kembali meneteskan 2-3 tetes minyak d botol kecil tersebut di mulut Nisa. Nisa terdiam sejenak dengan memikirkan apa yang barusan ia lakukan. “kenapa bengong..awas nanti kesambet” kata pak Eddy duduk di sebelah Nisa sambil memberikan Nisa minuman, “saya tahu, motivasi mu sebenarnya bekerja disini, untuk menutupi hutang ortumu yang besar di kampung kan ?” kata pak Eddy tersenyum mesum . Nisa menatap pak eddy dengan heran “darimana ia tahu semua ini” kata Nisa dalam hati. “dari expresi wajahmu kulihat itu artinya iya hehe” ujarnya “ya…kalau dik bisa mencapai posisi sales no.1 untuk bulan ini, kau sudah bisa melunasi 50% lebih hutang mereka via bonus yg dik terima” kta Pak Eddy , “jadi maksud pak…..” kata Nisa “yes..saya bisa bantu tentu dengan bayaran yg lebih hehe” kata pak eddy Kembali. Nisa pun terdiam sesaat dalam hati ia ingin segera bisa melunasi hutang tersebut, namun disisi lain ia mulai merasakan gejolak-gejolak birahi yg mulai memuncak setiap bersama pak eddy. “apakah ini demi hutang / nafsuku” pikir Nisa dalam hati. “baik pak, tolong bantu saya lagi untuk jdi No.1 dibulan ini” kata Nisa dengan mata penuh keyakinan. “ Tapi sebelumnya” kata pak Eddy, ia kemudian membuka celananya dan memperlihatkan penisnya yang sudah menegang “ayo sedot dik” katanya

Nisa pun mulai bersimpuh di lantai dihadapannya terlihat penis pak Eddy yg berukuran besar dan sudah menegang dengan keras, Nisa terlihat kagum dan juga penasaran karena baru x ini dia melihat penis seperti ini “ tumben lihat yg kya begini ya ? kalau saya perhatikan kayanya dik Nisa belum begitu pengalaman ya hehe” kata pak eddy yang menatap kearah lisa yang duduk bersimpuh dibawah “i..iya pak , ini semua pengalaman baru buat Nisa” katanya. “hoho…bagus…sini biar bapak ajarkan” Pak eddy kemudian membimbing kedua tangan Nisa untuk memegang penisnya, dan menyuruhnya untuk mulai mengocok penisnya kedepan belakang “ayo gerak dik hehe” Nisa pun mulai menggerakkan telapak tangannya dengan perlahan dan semakin cepat Pak Eddy kemudian mulai menyentuh maju kepala Nisa sehingga bibirnya makin dekat dengan ujung penisnya “ayo sedot…” kata Pak Eddy, Nisa yang Kembali bergejolak nafsunya kemudian perlahan mulai membuka bibirnya yang seksi dan mulai mengulum penis pak Eddy “srupppp…..sruupppp” suara sedotan yang dilakukan Nisa sambil wajahnya bergerak maju mundur menghisap penis pak eddy, Nisa pun juga mulai memainkan lidahnya mengulum penis pak Eddy “ya begitu di ayo terus hisap” kata pak eddy sambil mengelus-ngelus kepala Nisa “sruuppp…sruuppppp” , tak lama kemudian Gerakan Nisa semakin cepat, Pak eddy mulai mencapai klimaxnya “ughh sedotan dik memang mantap…nghhhh” kata pak eddy memuji , “brusss” “ughhhh…” mulut Nisa terasa penuh oleh sperma, Sebagian sperma tersebut mengalir keluar dari bibirnya “ughhh…glek…glek” kata Nisa sambil mencoba menelan sperma yg ada "bagus...dik Nisa sayang , siap menjadi no.1 ?” kata pak eddy sambil menengadahkan wajah Nisa yang bibirnya penuh dengan cairan putih sperma. Nisa pun mengangguk perlahan. Esok harinya, Pak Eddy Kembali menemui Nisa sepulang jam kerja, ia kemudian memberikan list lengkap kemana dan apa yang harus dilakukan, tidak lupa juga pak eddy mengkontak koneksi-koneksi jaringannya untuk membantu Nisa. Ia pun dengan mantap mengikuti semua instruksi pak Eddy. Tidak terasa seminggu pun telah berlalu

1 minggu kemudian hari, Hari senin.

Langit berawan menghiasi lingkungan kantor tersebut, tampak di ruangan kantornya Nisa duduk di kursi sambil tersenyum bangga melihat ke arah papan prestasi, dimana Namanya berhasil menjadi pegawai bulan ini, selain mendapat bonus yang ia bisa pakai membayar hutang. Nisa pun juga ditawari naik jabatan. Ia pun tersenyum-senyum sendiri Bahagia, namun disisi lain ia juga merasa ada yg kosong dalam hidupnya. Selama seminggu ini Nisa terus memikirkan kejadian yg pak eddy lakukan pada dirinya, kadang di malam hari ia bermasturbasi sambil membayangkan pak eddy. “kenapa diriku ini..” keluh Nisa mengelus rambutnya. “hah…baru ada cleaning service bukan berarti mereka bisa buat ruang ini berantakan” suara Pak Eddy terdengar dari belakang sambil menyapu bekas-bekas kertas warna warni yg berserakan di lantai meyakan pengumuman pegawai terbaik bulan ini, Nisa menoleh ke belakang, hatinya serasa berbunga-bunga “terimakasih banyak pak, ini semua berkat bapak” kata nisa dengan mata berkaca-kaca. “hehehe ya…ya kerja bagus dik Nisa, ini tangkap” Kata pak eddy sambil melempar sebuah bungkusan berukuran sedang kearah Nisa “ayo sana duluan ke tempat pak, dan pakai baju yg pak kasi ya hehe” kata pak eddy sambil tersenyum mesum “tenang, bapak bersihkan ini semua cepat kok” tambahnya. Nisa tidak tahu apa isi bungkusan ini, namun ia tersenyum kearah pak Eddy dan mulai beranjak keluar. Nisa kemudian berjalan menuju kamar pak Eddy yg berada di dekat Gudang, ia melihat kamar tersebut kini tampak berbeda. Dimana ruangannya lebih bersih, dan segalanya terlihat rapi. Nisa pun kemudian berjalan ke kamar mandi yang berada di dalam ruangan, ia kemudian membuka bungkusan tersebut yang isinya ternyata sebuah lingerie hitam yang seksi disitu juga berisi kertas bertuliskan “No daleman ya hehe” . wajah Nisa bersemu merah, namun dalam hati ia harus berterimakasih kepada pak Eddy atas jazanya.meskipun harus melayani keinginan dia. Nisa pun kemudian membersihkan dirinya dan mulai mengenakan baju yang dimaksud.



Nisa terlihat berkaca di depan cermin kamar mandi ia melihat dirinya yang mengenakan busana lingerie bewarna gelap dengan belahan dada rendah, dirinya yang tidak mengenakan Bra dan CD pun membuat Nisa merasa angin semilir menyelinap masuk ke sela-sela pakaian,ukuran nya yang longgar ini juga membuat puting susunya sering mengintip keluar jika ia bergerak “emmmm” Nisa merasa malu memakai ini, namun dalam hati ia ingin Kembali merasakan sensasi seksual yg pak eddy berikan *tok..tok..dik nisa di dalam ? sudah siap…ayo buruan cuacanya enak nih dingin-dingin” kata pak eddy dari balik pintu. Nisa pun kemudian membuka pintu dan berjalan keluar. “wow dik cantik bgt” puji pak Eddy dengan tatapan mata terpana kearah Nisa, Nisa pun tampak malu-malu melihat Pak eddy menatap dirinya dengan pandangan seperti itu, Pak eddy yang hanya mengenakan celana kolor berdiri dari ranjangnya dan berjalan menuju Nisa, Nisa bisa memperhatikan badan Pak eddy yg gendut dengan sekujur dada dan perutnya ditumbuhi banyak rambut . ia juga bisa melihat wajah pak eddy yg terlihat bernafsu seakan srigala yang ingin segera menyantap mangsanya. Pak Eddy kemudian berdiri berhadap-hadapan dengan Nisa , Nisa bisa merasakan nafas pak eddy yang tampak terdengar cepat, dan penisnya yang ereksi dibalik kolor yang ia kenakan “ayo buka mulutnya dik Nisa sayang..say aaaaaa” Kata pak eddy sambil meneteskan minyak tersebut di dalam mulut Nisa, Nisa sbenarnya Sudah menyadari bahwa ini mungkin isinya obat perangsang, namun Nisa memilih menerima saja. “hmmm..manis” Kata NIsa, tak berselang lama kemudian pikirannya kembali terasa melayang-layang, tubuhnya pun terasa hangat. Wajah pak eddy pun mulai mendekat kearah bibir Nisa yang, Nisa pun memejamkan mata-nya membiarkan insting seksualnya yang bekerja. Secara perlahan bibir Pak eddy mulai menyentuh bibir Nisa, wajah kedua insan ini mulai saling bergerak ke kanan dan kiri “umpphhh….ummpphhhhhh” kedua tangan Nisa memeluk wilayah leher pak Eddy, sambil bibir mereka beradu…pak Eddy mendorong tubuh Nisa sehingga menempel di tembok kamar.



Sambil menindih tubuh Nisa , lidah Pak eddy mulai mencoba membuka bibir Nisa , Nisa pun dengan pasrah membuka Bibirnya dan kedua lidah insan ini pun saling bergelut satu sama lain, “Srupppp…sruppp…ummmmmm” suara dua bibir dengan lidah yang saling beradu mulai terdengar memenuhi ruangan Nisa memejamkan matanya sambil menikmati ritme permainan lidah pak Eddy , Nisa sudah tidak perduli lagi dengan aroma rokok dari mulut Pak eddy. “mppphhh….mpphhh” sambil berciuman tangan pak Eddy menyelinap masuk ke dalam lingerie yg Nisa mengenakan dan mulai meremas-remas payudara Nisa yang tidak tertutup bra “mmpppphhhhhhh………nghhhhhhhhh” desah nisa Ketika salah satu tangan pak Eddy mulai meremas-remas payudaranya “nghhhhhhhh” tidak hanya meremas payudara Nisa yang lembut dan kenyal tersebut jari-jari pak eddy juga mulai memilin milin puting susunya yang sudah menegang “mpppphhh….hah…oh” desah Nisa sesaat sambil bibirnya Kembali di tutup oleh bibir pak eddy, tangan pak eddy yg lainya juga mulai bergerilya kearah vagina Nisa, ia bisa merasakan jari tangan pak eddy mulai meraba-raba bibir vaginanyaa “hmmpppp…..emmmmhhh” Nisa memejamkan matanya sambil mengapitkan kedua kakinya, nafasnya terasa sesak karena Badan pak Edy yang gendut menindih badannya. Pak eddy kemudian mengakhiri ciuman French kissnya dan mulai menyosor leher Nisa , dengan kuat bibir pak eddy mulai mencupang wilayah sekitar leher Nisa. “ahhh…..ssstttt…ahh….ahhhh” Nisa mulai mendesah dengan keras, segala rangsangan yg diberikan pak eddy membuat ia semakin bernafsu ,jari2 pak eddy kemudian mulai bergerak cepat meraba2 bagian dinding atas bibir vaginanya membuat Nisa makn menggelinjang, tangan 1 nya kemudian mulai melorotkan tali lingerie yang Nisa kenakan ke kanan dan kiri mengexpose kedua payudaranya “wah payudara dik Nisa indah x” puji pak Eddy yang langsung dengan segera mulai menyusu pada payudara kirinya sementara tangan kanan nya meremas-remas payudara satunya, tangan kirinya tetap mengobok-ngobok vagina Nisa “ahhhh…sssttt…..ohhhhh….ahhh” desah Nisa. “ahhhh pakk….enak….ahhhhhh”


Bibir pak Eddy dengan agresif mulai menyedot payudara Nisa, lidahnya tidak henti-hentinya bermain-main di puting susunya yang menegang “srupppp….sruupppp” suara pak eddy dengan semangat menyedot payudara Nisa , Nisa hanya bisa merem melek sambil menatap ke langit-langit merasakan semua gairahseksual ini, bibir pak eddy secara bergiliran menyusu pada payudara Nisa “hmmm ahhhhhhh….” Nisa mendesah panjang, pak eddy bisa merasakan badan Nisa bergetar hebat , serta jari-pak Eddy terasa basah oleh cairan vagina yang mengalir deras “enghhhh…..ahhhhhhh….” desah Nisa. Pak eddy kemudian mengarahkan Nisa ke sofa dan memintanya untuk menungging, Nisa yang sudah dikuasai nafsu seketika langsung menuruti perintah pak Eddy , pak eddy kemudian menaikkan lingerie yang Nisa kenakan mengexpose wilayah pantat dan vagina nisa yang tampak merah merekah dengan basah oleh cairan-cairan orgasme “ hmmmm sedap” kata Pak Eddy. Wajah Pak Eddy kemudian mulai mendekat ke arah lubang vagina Nisa, lidanhnya mulai menjilat-jilat sekitar labia nisa, sementara kedua tangannya mulai meraba-raba dan memilin-milin puting susu kedua payudara nya.” Ahhhh….ohhhhh…pakk…sttt…ahhh…enak ….ah geliii” desah Nisa sambil mulutnya megap-megap , ia berusaha meronta namun kedua badannya tidak berdaya untuk menjauh, seakan ingin lagi dan lagi. “ahhh…..pak….enghhhhhh” Nisa mulai mendesah tidak karuan, ia bisa merasakan lidah pak Eddy yg basah mengobok-ngobok wilayah bibir vaginanya “nghhhhhh……ahhhhhh……ohhhhh…..sssttttt” desah nisa dengan lantang. Pak Eddy bisa merasakan bibirnya dan lidahnya disembuh oleh cairan vagina yang Kembali mengalir deras “sruppppppp……sruppppppp” suara Pak eddy menyedot habis cairan vagina Nisa..nisa kemudian berdiri dan berjalan dengan lunglai kea rah kasur, ia membaringkan tubuhnya sambil membuka lebar kedua pahanya . dilihatnya penis pak Eddy yang sudah menegang dan menyembul di balik celana kolornya. Nisa seakan sudah pasrah dan bersiap bahwa perawannya akan hilang ditangan pak eddy “oke….kita cukup hari ini dik” kata pak eddy, yang membuat Nisa kaget. “emmm…pak ?” tanya Nisa dengan heran.

Pak eddy membantu Nisa berdiri dan duduk di tepi ranjang, pak Eddy kemudian mengambil kursi dan duduk berhadapan dengan Nisa .” terimakasih untuk bayaran nya dik cantik hehe” kata pak Eddy, Nisa tampak kebingungan sambil menatap kearah penis pak Eddy yg masih menegang “ada yang ingin saya katakan padamu dik” kata Pak eddy dengan muka serius “saya lagi 2 hari akan resign dari perusahaan ini dan Kembali ke kampung untuk mengurus perkebunan milikku” kata pak Eddy , wajah Nisa terlihat kaget mendengar kata-kata pak Eddy “tapi bagaimana mungkin” tanya Nisa. “Mungkin saja, pak sudah lama bekerja disini.. pasca ditinggal meninggal istri yang meninggal saat melahirkan anak yang juga meninggal beberapa saat kemudian” kata pak eddy dengan raut wajah sedih “dik Nisa, skrang kau sudah posisi no.1 dan tentu sudah berhasil membayar Sebagian besar hutang keluargamu. Lalu apa rencanamu ?apa kau tidak bosan hidup seperti ini ? setiap hari dikejar oleh target dan target? Bulan ini kau no.1 namun bulan depan? Siapa yang tahu” kata Pak eddy berceramah. Nisa tampak diam berpikir, dan membenarkan kata2 pak Eddy “apa mau pak sebenarnya?” tanya Nisa. “Pak punya tawaran buat mu, lupakan pekerjaan ini, ikut bapak ke kampung, pak akan melunasi sisa hutang mu, dan ayo kita menikah” kata pak Eddy “saya ingin punya istri cantik seperti dik, adik akan puas setiap hari hehe” tawar pak eddy, Nisa hanya terdiam mendengar ucapan pak eddy, pikirannya tampak berkecamuk “tidak perlu jawab sekarang hehe, saya akan pergi dari sini lagi 2 hari waktu subuh…jadi kalau berubah pikiran saya tunggu besok mlam disini” kata Pak eddy sambil membantu Nisa berdiri .


Esok malamnya…

Pak eddy tampak sibuk mulai merapikan barang-barangnya “hehe…seharusnya dik Nisa sudah full bertekut lutut padaku…ak tinggal menunggu dia….” Kata pak Eddy dalam hati, belum selesai berpikir, terdengar suara ketokan pintu “pak eddy…halo” terdengar suara yang Sudah tidak asing lagi . dirinya terlihat kaget melihat Nisa yang berdiri di depan pintunya hanya mengenakan handuk kimono berwarna putih, tatapan matanya tampak tersenyum Bahagia . “eh…dik Nisa, mari masuk” kata Pak Eddy, Pak eddy kemudian mengarahkan Nisa untuk duduk di tengah ranjang, Nisa tampak duduk bersimpuh berhadapan pak Eddy yang duduk bersila “aku sudah berpikir semalaman….memang benar apa yang pak katakan, sbenarnya aku muak hidup seperti ini” kata Nisa “awalnya aku, merasa jijik dan meremehkan pak..namun seiring waktu..aku merasa butuh pak” tambah Nisa, wajah pak eddy mulai terlihat sumringah “Nisa ingin ikut pak, aku cinta pak” kata Nisa dengan berkaca-kaca “mulai saat ini tubuh ini milik pak” kata Nisa dengan wajah memerah dan mulai melorotkan ke kanan dan kiri kimono handuknya. Pak eddy pun dengan seketika memeluk Nisa, Bibirnya dengan segera mencium bibir Nisa dengan mesra sambil berpelukan dalam posisi bersimpuh , Nisa dan pak eddy saling berciuman dengan mesra sambil berpelukan, dengan gemas kedua tangan pak eddy mulai meremas-remas payudara Nisa membuat Nisa semakin bernafsu, ia kemudian lanjut mencupang wilayah leher Nisa dengan penuh nafsu sambil perlahan mulai merebahkan tubuh Nisa sambil lanjut menciumnya dengan mesra.



Perlahan tubuh Pak eddy mulai menindih tubuh Nisa di kasur, ia juga dengan sigap membuka celana kolornya, sehingga tubuhnya telanjang bulat sambil bertumpu pada sikunya pak eddy mulai menarik lepas tali kimono yang Nisa kenakan dan menyingkapnya ke samping kanan dan kiri. Dengan seksama Pak eddy melihat tubuh Nisa yang dalam keadaan telanjang begitu seksi menggoda “oh indah sekali” kata Pak Eddy yg Kembali berciuman dengan Nisa dengan mesra, “sudah siap dik Nisa ?” tanya pak Eddy, Nisa mengangguk dengan mantap “ohya minum dlu ini hehe” kata pak eddy mengambil sesuatu dari kantong kolornya sebuah pil “penyubur biar dik Nisa cepat hamil hehe” Nisa tanpa ragu menelan pil tersebut, ia sepenuhnya jiwa raga menyerahkan dirinya pada Pak Eddy. ia mulai memposisikan tubuh Nisa , badannya yang gendut mulai menindih badan nisa yang telanjang bulat sambil melebarkan kakinya “emmhhh pelan-pelan pak” kata Nisa dengan wajah penuh nafsu , pak eddy tampak bersemangat bersiap memperawani gadis cantik yang sudah bertekuk lutut pada dirinya “nghhhhhhhh…ahh..” desah Nisa, sambil merasakan ujung penis pak eddy mulai menyentuh bibir vaginanya “pak masukin ya” kata Pak eddy menatap wajah Nisa yang memerah dan berlinang air mata "nghhhhh....ahhhh…aduh…sttt” desah Nia dengan seksi sementara penis pak eddy yang besar mulai mendesak masuk ke dalam vaginanyaa “ahhhhh…pakk” kata Nisa sambil memeluk erat punggung pak Eddy, pak Eddy pun berusaha menennagkan Nisa dengan mencupang lehernya,smentara tangannya meremas-remas payudaranya “ohhhhh….nghhhhh ahhh” desah Nisa ia merasakan Penis pak eddy sudah mulai memasuki vaginanya, membuat badannya terlihat bergetar dan melengkung ke atas “tenang dik cantik sebentar lagi akan gk sakit lagi” kata pak eddy yang merasakan sudah setengah penisnya masuk ke dalam Vagina Nisa, pak eddy kemudian Kembali mendorong penisnya lebih dalam disertai desahan Nisa yang semakin hot “ahhhhh….ssttt……….ohhhhhhh…ahhhh” desah nia dengan lantang, pak eddy merasakan penisnya sudah full memasuki vagina Nisa ia menghentikan sejenak agar Nisa bisa mulai beradaptasi “hah….hah…..hah” kedua nafas dua insan tersebut tampak saling beradu, Nisa bisa melihat kemaluan pak Eddy dan dirinya kini sudah Bersatu sepenuhnya, ia bisa merasakan dalam vagina nya terasa penuh “Makasi ya dik Nisa cantik Sudah kasi perawannya” kata pak Eddy sambil mencium pipi Nisa yang, Nisa mengangguk sambil tersenyum dan memeluk erat tubuh pak Eddy, penis pak eddy kemudian mulai bergerak maju mundur secara perlahan di dalam vagina Nisa, “stttt….ahhhhh…..ohhhh “ Nisa Kembali mendesah sambil semakin memeluk erat badan pak Eddy. “nghhhhh…..ahh….sst….ahhhh…..ahhhh” Desah Nisa yang semakin kencang di iringi Gerakan penis pak eddy yang semakin cepat, tubuh Nisa pun ikut bergerak maju mundur mengikuti Gerakan penis pak eddy yang menyodok rahimnya sementara pak eddy sibuk mencupang leher Nisa sambil tangannya meremas2 payudara Nisa yang kenyal “stttt…ahhh…..pakkk…enak…..ahhhhhh” desah Nisa semakin keras. Mendengar suara desahan Nisa yang seksi, membuat pak eddy semakin bernafsu menggenjot penisnya di vagina Nisa “ahh…ahhh…ahhhh…ahh” Nisa mendesah tidak henti dengan mata terpejam dan mulutnya megap-megap, keringat membanjiri kedua insan ini membuat spray yang menjadi alas mulai basah oleh keringat. “ahhh pakk…emmmmpphh” desah Nisa sambil bibirnya Kembali berciuman mesra dengan pak Eddy, pak eddy pun mulai bisa merasakan dirinya akan bersiap untuk orgasme. “siap ya istriku sayang” kata pak Eddy berbisik di telinga kanan Nisa, Pak eddy pun mulai mempercepat gerakannya “ahh…ah…ahhh..ahh” diiringi desahan Nisa yang lantang “ahhhhhhhhh” Nisa mendesah dengan keras, disertai semburan sperma Pak eddy dalam jumlah banyak di rahimnya “hah….hah….hah” pak eddy kemudian mengeluarkan penisnya dari vagina Nisa yang terlihat penuh mengeluarkan cairan sperma yang menetes keluar. Pak eddy pun berbaring di samping Nia mereka berdua kemudian saling berpelukan dan berciuman



3 Bulan kemudian

Disebuah Kawasan pedesaan dengan pemandangan nya yang masih asri tampak sebuah rumah ukuran sedang bak villa yang berada di tengah area perkebunan, secara samar-samar terdengar suara dari dalam ruangan “ahhh…..ahhhhh….ohhhh….ahhhhhh” tampak sosok wanita cantik mengenakan lingerie seksi sedang posisi menungging di dapur “ahhh…pak…..enakkk….stttt……ohhhh” desah Nisa dengan manja. Dibelakangnya terlihat pak eddy sedang asik menggenjot penisnya d anus Nisa “tidak kusangka ternyata kau sekarnag suka anal istriku hehe” kata pak Eddy sambil memegang pinggang Nisa. “ahhh….iya….sstt…tunggu anak kita lahir dlu sayang” desah Nisa dengan manja. Pak eddy kemudian mengelus-ngelus perut Nisa yang terlihat membesar karena hamil. Pak eddy kemudian mulai memilin-milin kedua payudara Nisa dengan putting nya yang sudah menegang “ohhhh….ahh pak…ssttt” cairan ASI mulai mengalir keluar dri kedua payudara “ahh…sayang, nakal ohhh ssttt jangan dihabiskan semua ahhh” kata Nisa sambil mendesah dan membiarkan pak Eddy menyusu pada payudaranya yang mulai mengeluarkan ASI “hmmmm….hmmmm sruppp sruuppp sedap…hmmmm….nyam” suara pak eddy dengan semangat menyedot ASI yang dihasilkan Nisa. Kini Nisa spenuhnya sudah tunduk pada pak eddy, setiap hari Nisa menjadi bahan pelampiasan nafsu pak eddy. The end




 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd