Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Api Dalam Sekam

Episode 5



Mery Caesarany



Albet.


Sarah Prameswari


Setelah mengantar kepergian Nugroho, Mery kembali ke ruang menemani AL, ia berbincang santai." Mam...Om Nugroho sudah pulang.?" Tanya AL sambil tangannya memainkan handphone.

" Sudah AL."

" Terus gimana Mam, apa Om Nugroho tahu sebenarnya Klau AL di operasi." Belum juga selesai, Mery sudah memotongnya.

" Yaa..***klah AL sayang....Mamakan udah bilang klau kamu dioperasi hernia." Jelasnya.

" Kamu juga gak usah khawatir... Mama juga udah pesan sama om Nugroho, agar keluarga besar di Jakarta Jangan sampai tahu."

* Tapi kenapa Mam...Om Nugroho bisa tahu klau AL sedang berada di rumah sakit di Bali, terus jauh-jauh Om Nugroho mau datang untuk jenguk AL.?"

Mery terdiam sejenak, ketika AL bertanya tentang Nugroho, tapi untunglah...Mery pintar dalam mengolah kata, jadi tidak terlalu sulit untuk mencari alasan, dan menjawab pertanyaan AL.

Mery mendengar pintu kamarnya di ketuk, lalu terlihat masuk pegawai rumah sakit dengan membawa nampan, untuk makan malam AL." Sayang udah waktunya makan malam." Ucap Mery.

" Iyaa Mam...Nanti aja."

" Gak ...Kamu harus makan sekarang."

" Tapi mam."

" Kamu jangan telat makan...Ya udah mama suapin yaa." Sahut Mery sambil mengambil piring di atas nampan.

AL pun tidak bisa menolak, lalu AL pun makan di suap oleh Mery, kemudian Mery menatap tajam dalam- dalam terhadap AL, Albet sepintas begitu mirip sekali dengan Nugroho, Mery pun jadi teringat memori masa lalu, sebuah kenangan yang manis bersamanya, Mery sangat terpana melihat AL. " Apakah aku mulai tertarik padanya.?"

" Mam.." panggil AL, dan lamunan Mery buyar.

Satu suap, dua suap, hingga akhirnya, makanan yang berada di piring pun sudah habis. Lalu Mery menelpon petugas rumah sakit untuk membereskan piring kotor, dan petugas segera datang membereskan piring kotor.

" AL..Mama ke Hotel dulu yaa, nanti pagi-pagi Mama datang kesini lagi,"

" Ok..Mam."

Mery mengecup kening AL, kemudian ia pun berlalu meninggalkan ruangan AL, sesampainya di hotel, Mery memasuki kamar yang cukup luas, Ia duduk di ujung tempat tidur sambil membuka high heels, hawa dingin begitu menusuk ketika ia menyalakan AC, Kemudian Mery membersihkan tubuhnya, setelah itu ia pun tidur.

Hari sudah pagi, Mery menggeliat...menoleh kesana kemari, mengucek-mengucek mata yang masih separo terbuka, dilihatnya jam yang ada di smartphone masih menunjukkan pukul 05:00, hari masih teramat pagi.

Sebelum pergi ke rumah sakit, Mery pun memutuskan untuk berenang pagi ini, ia pun berganti pakaian, setelah itu ia menuju kolam renang, ketika Mery sedang asik berenang hingga ia tidak sadar sedang di perhatikan oleh seseorang.

Setelah beberapa lama ia pun sadar, ada seorang pemuda memperhatikannya, dan pemuda itu dengan berani menggodanya, sambil mengajaknya berkenalan, akan tetapi Mery mengacuhkan dan tidak menanginya, Mery langsung kembali ke kamarnya.

Mery sudah berdandan rapih dengan memakai blouse warna pink, di padukan dengan rok span mini warna hitam, dan make up yang di poles tipis di wajahnya, lalu ia pun memakai high heels, ia terlihat nampak anggun dan cantik pagi ini.

Mery berangkat menuju rumah sakit di antar oleh mobil hotel, di perjalanan Mery mampir di supermarket, hanya sekedar membeli minuman dan cemilan, sesampainya di rumah sakit Mery langsung menuju kamar dimana AL dirawat, Mery berjalan di koridor, sesaat kemudian ia telah sampai di kamar.

Mery lalu duduk di tepian tempat tidur, cukup lama ia memandang wajah AL anaknya, tidak terasa kini AL sudah menginjak usia 21 tahun, dan kini AL tumbuh menjadi pemuda yang tampan,

" Pagi sayang....Bangun sayang." Ucap Mery membangunkan AL.

Tubuh AL menggeliat...Dengan perlahan AL membuka matanya, lantas Mery melemparkan senyum kearah AL, " Jam berapa sekarang, Mam.?" Tanyanya dengan suara serak, " Sudah jam 06:00 ayo bangun." Pinta Mery.

Kemudian AL beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi, sambil menunggu AL cuci muka dan gosok gigi, Mery membuatkan roti yang tadi baru di beli di supermarket, tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 09:30, sebentar lagi akan ada visit dokter ke kamar AL.

Menjelang pukul 11:00 dokter Sarah datang, tidak seperti biasa dokter Sarah datang agak terlambat dari biasanya, ternyata sengaja visit ke kamar AL terakhir supaya memeriksakan lebih leluasa dan lebih mendetail. Dokter Sarah datang di dampingi asistennya.

" Pagi Mer..Pagi AL." Sapa Sarah.

" Pagi. " Jawab AL dan Mery berbarengan.

" Gimana Mana...AL perasaanmu, kamu okekan.?" Tanya dokter Sarah.

AL hanya mengangguk kecil, Sebelum memeriksa AL, dokter Sarah menyuruh asisten agas kembali keriangannya, " biar saya sendiri yang handle, AL." Dokter Sarah berkata pada Asistennya, dan asistennya segera meninggalkan ruangan AL.

" Schedule sekarang membuka perban, dan nanti sore AL.udah bisa pulang." Ucap dokter Sarah.

Mendengar perkataan dokter Sarah, AL pun senang, karena walaupun beberapa hari saja ia udah sangat jenuh tinggal di rumah sakit, tidak ada kegiatan yang ia jalani, hanya menghabiskan waktu dengan main handphone.

" Gimana AL...Apa ada rasa sakit yang di rasakan di bagian penismu.?" Tanya dokter Sarah sambil menatap AL.

" Enggak ada, dok." Jawab AL.

" Baiklah, Kalau gitu, saya buka perbannya." Ucap dokter Sarah sambil tersenyum.

Lalu Mery pun menghampiri dokter Sarah, dan berdiri di sampingnya, kemudian dokter Sarah membuka baju model kimono yang di pakai oleh AL, lalu dengan perlahan dokter mulai membuka perban dan kini penis AL terbuka nampak terlihat lebih besar dan panjang dari sebelumnya.

Mata Mamanya terbelak ketika melihat penisnya AL, dalam kondisi lemas aja udah sebesar itu apalagi dalam kondisi tegang, pikirnya Mery. " Woow.... Fantastis, penis yang indah." Sahut dokter Mery.

Penis AL masih dalam keadaan lemas, dokter Mery menggigit bibir bawahnya, sambil memperhatikan penis AL yang digenggam oleh tangannya, kemudian dokter Mery membolak-balik batang penisnya.

" Coba kita buat Penisnya supaya tegang." Ucap dokter Sarah.

Lalu dokter Sarah mulai mengocok penisnya AL, akan tetapi penisnya AL tak kunjung tegak berdiri, Penisnya masih tetap dalam kondisi lemas, Mery menatap dokter Sarah, Mery mulai khawatir takut terjadi apa-apa dengan penis anaknya.

" SAR...Kok... Penisnya Masih tetap lemas.?" Tanya Mery khawatir.

" Mungkin karena, sisa obat bius bekas operasi, sehingga penisnya jadi lemas seperti ini." Jelas dokter Sarah.

" Terus gimana Sar.?" Tanya Mery kembali khawatir.

" Kita harus melakukan terapi, dengan cara merangsang terus penisnya AL, tapi Aku perlu ijin darimu Mer...Selaku Mamanya AL Untuk terapi ini." Ucap Sarah.

" Sar... Lakukan yang terbaik, apapun itu aku mengijinkannya.," Jawab Mery.

" Dan Aku juga perlu bantuanmu Mer, apa yang aku intruksikan kamu ikutin, Gimana Mer.?" Tanya Sarah.

" Siap SAR...Demi anakku aku akan melakukannya." Sahut Mery.

" Coba kita lakukan ini santai aja yaa AL, dan Mamamu juga akan membantunya." Jelas Sarah.

AL mengangguk pelas, kemudian dokter Sarah memposisikan di sebelah kanan AL, dan Mamanya di sebelah kirinya, dan posisinya AL ditengah, diantara dokter Sarah dan Mamanya.

Silahkan Mer.. belaian penis anakmu dan kocok dengan pelan, dokter Sarah mulai mengintruksikan kepada Mery, AL mendapat perlakuan seperti itu sangat senang, apa yang ia khayalkan selama ini akan menjadi kenyataan, dan apa yang selama ini AL lihat di film porno sebentar lagi akan di praktekan, Pikir dalam batinnya, sambil, hatinya AL sangat girang,

Mery mengocok penis AL dengan lembut, sambil bergantian dengan dokter Sarah yang berada di sebelahnya, lalu dokter Sarah mengintruksikan kepada Mery untuk menjilati penis anaknya itu, dan Mery pun langsung mengikuti instruksi dokter Sarah, kini ia menjilati penis AL.

AL, tetap berusaha agar penisnya tidak tegang dulu, dan hebatnya Penisnya AL itu masih tetap lemas tidak tegang, ntah apa yang dipikirkan oleh AL menahan penisnya untuk tidak tegang, sementara Mamanya makin panik dan khawatir saja melihat penisnya AL tidak kunjung tegak berdiri.

Mama masih terus melumat, menjilati, penisnya AL, namun penisnya AL masih tetap lemas, lalu dokter Sarah mengintruksikan Mery agar berhenti, lantas dokter Mery berkata, " biar tidak membuang waktu, dan sia-sia, kita tanyakan langsung kepada AL..Apa yang selama ini menjadi fantasinya.?" Tanya Sarah.

AL..pun diam sejenak, " AL.. Supaya kamu lebih terangsang, apa yang menjadi fantasi mu selama ini.?" Tanya Sarah.

" Iyaa Sayang...Katakan aja gak usah ragu." Sahut Mery.

" Ta.....tapi...Hmmmm."

" Katakanlah AL..***k usah malu-malu, kita terbuka dalam urusan ini." Ucap Sarah.

" Iyaa AL." Timpal Mery.

" Baiklah, AL pengen melihat perempuan buang air besar seperti yang AL lihat di film." Jelas AL

Deg...Mery kaget mendengar apa yang di katakan oleh AL, sebuah permintaan yang tak biasa bahkan aneh nyeleneh, bahkan terdengarnya aja jijik, apalagi melihatnya langsung, tapi sikap Mery berbanding terbalik dengan dokter Sarah, Sarah nampak tenang, bahkan ia pun menebar senyum ketika mendengar permintaan AL.

" Wow... Ternyata kamu mempunyai fantasi yang tinggi dan luar biasa." Puji Sarah.

" Oke...Demi merangsangmu, kita akan melakukannya itu, bukan begitu Mer." Sahut Sarah.

" Ta...tapi sayang, Mama gak ingin buang air besar." Ucap Mery.

" Aku... Kebetulan tapi pagi aku belum sempat buang hajat besar." Sahut Sarah.

" Dan demi terapi ini berhasil, kita harus menjalankan instruksi dari. Bukan saya lagi." Jelas dokter Sarah.

Dan akhirnya mereka bertiga pun masuk kedalam kamar mandi yang ada di dalam kamar, dokter Sarah melangkah pasti menuju kamar mandi, sementara Mery melangkah ragu, sesampainya di kamar mandi dokter Sarah menarik keatas roknya dan menurunkan Cd renda putih.

Ia pun langsung duduk diatas closet, dan tanpa menunggu instruksi dari AL, dokter Sarah pun langsung mengeluarkan kotorannya, Ttuuuttt......Bruuuttt.... kotoran keluar di ikuti suara kentut yang besar.

" Hmmm....Sialan bau sekali beraknya Si Sarah, apa dia makan bangkai." Cetus Mery dengan kesal sambil menahan mau muntah.

Melihat itu penisnya AL pun langsung tegak berdiri, dokter Sarah pun kagum melihat penisnya AL yang jumbo dan panjang tegak berdiri dengan kerasnya, begitu juga dengan Mery matanya melotot mulutnya melongo, melihat penis anaknya yang jumbo dan panjang itu.

Selama hidupnya, baru kali ini Mery melihat langsung penis sebesar ini, bau kotoran Sarah yang ia rasakan seolah hilang seketika, ketika melihat penis jumbo di depan anaknya itu.

" Wow...Lihat Mer, Penis anakmu besar, panjang dan keras." Sahut Sarah sambil membelai penis AL.

Dengan gemetar Mery menggapai Penisnya nya AL, yang sedang di kocok dengan lembut oleh dokter Sarah, dan darah Mery langsung berdesir nafsu birahinya langsung memuncak ke ubun-ubun. " Mam...AL pengen Mama yang pertama menikmati kontol besar ini.." ucap AL dengan kata-kata vulgar.

Mery yang sudah dilanda nafsu birahi yang tinggi hanya diam, dan tangannya AL mulai meremas-remas bongkahan pantat Mamanya yang semok, lalu di tariknya ke atas rok span warna hitam, dan kini terpampang dengan jelas pantat Mamanya yang di bungkus cd g-string warna hitam.

" Mam... Sekarang jilatin Memeknya dokter Sarah." Pinta AL.

" Tapi Sayang... dokter Sarah belum selesai buang air besarnya." Ucap Mery.

" Gak apa-apa Mam jilatin aja." Pinta AL kembali.

" Mer... Sebaiknya kamu ikuti instruksi AL." Timpal Sarah.

Bagaikan kerbau yang di cocokin hidungnya, Mery langsung jongkok di depan Sarah yang sedang duduk diatas closet, rasa jijik terpancar dari wajah Mery ketika melihat tai Sarah yang ada di dalam closet, belum lagi rasa bau yang tercium kian menyengat.

Lidah Mery di tempelkan di vaginanya Sarah, dan lidahnya langsung menari-nari menjilati setiap Senti vaginanya Sarah, Mery terus menjilatinya dengan posisi sambil menunging.

" Ahhhk......Uhkkkk.....Ssshhh......" Desah Sarah.

" Ooughs....Enaaak Mer....Hmmmm..terus. Mer." Racau Sarah.

Dan kedua tangan Sarah lalu menekan kuat-kuat kepalanya Mery, dan Bruuuttt.....Sarah mengeluarkan kotorannya kembali, Mery saat ini benar-benar di lecehkan, tapi apa boleh buat ia pun tidak bisa menolaknya, tidak terduga oleh Mery terapi yang tidak biasa seperti ini.

" Ohhk..... Gimana Mer.... Harumkan baunya." Ucap Sarah melecehkanlan Mery.

Tapi apa yang ucapkan oleh Sarah terhadap Mery, membuat AL senang mendengarnya, dan membuat AL semakin terangsang, muka AL memerah, keringat bercucuran begitu mendengar kata-kata itu

" Mer....Kamu sukakan....Suka...Ohkk." ucap Sarah sambil terus menekan kepala Mery supaya terbenam di vaginanya.

Lalu AL mulai membelai pantat Mery yang masih terbungkus cd g-string warna hitam, dengan posisi rok yang sudah naik keatas, lalu AL mendekatkan kepalanya di pantat mamanya yang sedang nungging, di gesernya cd g-stringnya kesamping dengan jarinya, lantas AL langsung menyapu vagina Mamanya dengan lidahnya.

" Ohhhkkkk......Ohhkk.." Mery mengerang..

" Ouughss...Oughss ..." Sarah pun mendesah.

Desahan dan erangan Mery saling sahut- sahutan satu sama lain, dan " Ohhk...Mer Aku keluaaar." Teriak Sarah melepaskan Orgasmenya.

Dan AL pun lalu mengintruksikan Sarah untuk menekan tombol plash, membersihkan kotoran di closet, setelah itu Sarah pun membersihkan anusnya dengan tisue pertanda ia sudah selesai buang hajat besar.

" Ooohhkk......Sayang...Ohkk...Mama..Ahk..." Mery menyusul Sarah melepaskan orgasme nya.

Mery berteriak kembali mulutnya menganga membentuk huruf O, ketika ia merasakan ada benda asing masuk ke vaginanya, Mery melirik ke belakang, ternyata AL memasukkan penisnya ke Vaginanya.

" Pelan-pelan Sayang...Ohk..Ohk...." Penis itu mulai menyeruak masuk kedalam Vaginanya Mery.

Untuk pertama kalinya AL...bersetubuh langsung dengan seorang perempuan, dan Mery juga baru pertama kalinya vagina di masuki oleh penis jumbo, penis Wijaya dan Nugroho tidak sebesar dan sepanjang penis yang ia rasakan sekarang.

Penis sekarang ini langsung menyentuh dinding rahimnya, membuat Mery melengkuh nikmat tiada terkira. " Ohk..ohk." lengkuhnya.

" Wow....Memek Mama sempit banget. Ahok...fuck." ucap AL.

" Ohhkk....Shhttt....Eeengak sayaang..uhk..uh tapi...Kontoolmu yang kegedean, uuhhk." Desah Mery.

" Inikan...yang Mama mau." Ucap AL sambil terus menggenjot Vagina mamanya dalam-dalam.

" Ooughs .....Oughhs...Shhh...Mama gak kuat sayang, Owwww....Mama keluar lagi." Teriak Mery sambil kedua tangannya mencengkram paha Sarah yang sedang duduk di closet.

AL.. Membiarkan sejenak penisnya di dalam vagina Mamanya, untuk memberi kesempatan Mamanya bernafas, dan di belaianya rambut Mery oleh Sarah yang berada di depannya, dan di ciumannya bibir Mery oleh Sarah, lalu Mery pun membalas ciumannya, kini mereka saling berciuman dengan penuh nafsu, Sarah mulai bertanya.

" Apa kamu mau berbagi.?" Tanya Sarah.

" Sayang, Entot nenek dokter Sarah." Ucap Mery dengan vulgar, dan kasar.

" Oke, Mam."

Lalu AL mencabut Penisnya dari dalam Vagina Mamanya, dan AL bertukar tempat dengan Sarah, kini AL duduk di atas closet, dengan perlahan Sarah naik ke pangkuannya AL, dan Penis jumbo AL di gesek-gesekan di lobang vaginanya Sarah, sampai akhirnya blessss.......Penis mulai menyeruak masuk ke vagina Sarah.

" Ahhkk.....Ahhhk.....Shhh.." Sarah merintih, melengkuh.

" Nikmaaa......ttt....Hhhooss..." Jeritnya sambil menghela nafas panjang.

" Ssshhhh.......Ssssshhh......Sungguh besar Kontoolmu AL..Sshh nikmat." Racau Sarah.

Sambil terus membaik turunkan pantatnya, dan AL pun terus mengimbangi goyangan Sarah, dan Sarah semakin menjerit, AL pun semakin cepat menggoyang pantatnya.

" Owww......Sshhhh.....Ahhhh." tubuhnya Sarah melengking kebelakang.

" Ohkkk....Aku ma...mau Ohk....Mau keluar." Erang Sarah sambil mencengkram erat bahunya AL.

Creeet.....Creeett.....Creettt....Cairan keluar dari Vagina Sarah membasahi pahanya, nafas Sarah ngos-ngosan, Sarah menghelakan nafas lega ketika AL mencabut penisnya dari vaginanya. AL benar-benar perkasa, kedua wanita cantik yang ada di hadapannya sudah di buatnya orgasme.

Sementara AL sendiri belum ada tanda-tanda akan keluar, kini Mamanya naik ke pangkuannya, dan langsung Vagina Mama nya menduduki Penis AL, yang sudah mengacung tegak berdiri.

AL langsung tancap gas, ia memompa Vagina Mama nya dengan ritme yang cepat, Mata mamanya mendongak ke atas " Ohkk...Ohk." desahnya.

" Pelan...Pelan......Sayang Oughs." desah mamanya.

AL tidak mendengarkan permintaan Mamanya, malah ia terus memompa vagina mamanya dengan kecepatan tinggi, " ohhkk....Ohhkk.... Sungguh...Sungguh Nikmat kontolmu Sayang." Racau Mamanya.

Dan beberapa saat kemudian, Mamanya menjerit keras pertanda ia telah mengalami Orgasme yang kedua kalinya, AL pun terus secara bergantian menyetubuhi Vagina Mamanya dan vaginanya dokter Sarah, mereka berdua pun dibuatnya orgasme sampai berkali-kali.

AL..dengan posisi berdiri menyodok Vagina Mamanya dari belakang, Mamanya menungging kedua tangannya bertumpu pada cermin kamar mandi, sesekali tangannya AL. Menampar keras bongkahan pantat Mamanya yang semok, sehingga meninggal bekas merah di pantatnya.

" Oughs.....AL ...Oughs... Sayang.Ahk....."

" AL....Mama uhkk........Ssshh...Ohkk."

" Tahan Mam.....AL juga udah mau keluar." Sahut AL.

Dan " AL....Mau keluar Mam.. Keluarin dimana."

" Jangan keluarin di dalam sayang."

" Ahhhkkk........Ahhhhh." AL mengerang panjang.

Dengan cepat ia mencabut Penisnya dari dalam vagina Mamanya, lalu di tekan punggung Mamanya dan tubuhnya dokter Sarah agar bersimpuh di hadapannya, dan semburan lahar panas menyembur dari Penisnya ke wajah Mamanya dan dokter Sarah. Croottt....Croottt....Crrottt.....Croott...

Wajah dokter Sarah dan Mamanya, penuh Sperma kental berwarna putih, Mamanya dan dokter Sarah saling memandang, dan kedua saling tersenyum puas, begitu juga dengan AL, dan mamanya memegang penis AL, di masukkan kedalam mulutnya, di perasnya penisnya agar sperma tidak tersisa.

Nafsu tidak mengenal siapa kamu, siapa dia, dan siapa mereka serta latar belakang keluarga, nafsu tidak kenal kondisimu, dan berapa usiamu...begitulah sekilas apa yang terjadi dengan pengalaman diri Albet, Mery yang notabenenya mamanya AL dan dokter Sarah, di karenakan NAFSU orang yang terhormat dan berpendidikan sekali pun bisa berbuat hal yang melanggar norma.

Apa yang di alami oleh AL terasa mimpi. sebuah kisah babak baru yang sesungguhnya sudah di mulai, Oase sang malam serasa mendukung lamunannya AL dan angan-angannya AL.

Sementara Mery Mamanya sudah pulas dalam tidurnya, yang jelas Mery kecapean setelah barusan mengarungi lautan birahi yang luas bersama AL, belum lagi tadi pagi, Mery dan dokter Sarah pun bertarung habis-habisan sampai titik darah penghabisan.

Mery masih dalam tertidur tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya, kemudian AL pun menutupinya dengan selimut, AL melangkahkan kakinya ke dekat jendela kamar, malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana hotel di malam hari.

Sayup-sayup terdengar gemuruh ombak pantai Kuta memecahkan keheningan malam, Malam bukan akhir perpisahan, hanya pertanda bahwa esok akan tiba, dan kita akan kembali bercerita.

Pagi harinya AL bangun lebih awal, sementara Mery masih terlelap tidur, AL lalu beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar mandi, suara gemericik air membangun Mery dari tidurnya, Mery menggeliat sedetik kemudian ia memicingkan matanya melihat keseluruh ruangan kamar, di lihat AL, keluar dari kamar mandi, dengan hanya memakai celana boxer.

" Sayang rupanya kamu udah bangun." Ucap Mery dengan suara yang serak.

Mery beranjak dari tempat tidur lalu ia menyambar Bh biru dan cd tipis warna pink garis ijo serta gaun kimononya untuk di pakaiannya kembali, lalu Mery melangkah kekamar mandi buang air kecil, setelah didalam kamar mandi, Mery melorotkan cd warna pink nya, lalu duduk di atas closet untuk kencing, Seeerrrrrr air kencing mengalir deras dari vaginanya Mery.

Setelah membersihkan vagina, dan memakai kembali cd nya, lalu Mery membersihkan muka, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 08:00 dan matahari pagi sudah terbit dengan cerahnya.

" Mam...Kita breakfast. Yuk." Ajak AL.

" Iya Sayang Mama ganti baju dulu."

Lalu Mery melepaskan baju kimono, dan kini tinggal bh warna biru dan cd pink garis ijo yang membungkus badannya, sementara AL melihat Mamanya dengan tatapan tajam, seperti singa yang akan menerkam mangsanya.

" Sayang...Kok kamu memandang mama seperti itu."

Kemudian Mama AL menghampir Mery lalu memeluknya sambil berkata, " Habis Mama sexy banget." Sambil mencium bibir Mery yang ranum.

" Ahh.... Sayang pagi-pagi gini Kamu udah ngegombalin Mama."

AL tersenyum, Mery tersenyum, mereka berdua saling pandang, sampai akhirnya AL mengecup bibirnya Mery, Mery membalasnya, sesaat mereka berciuman dengan mesranya, dan Mery melepaskan ciumannya.

" Sayang...kata kita mau breakfast." Tegur Mery.

" Iyaa Mam." Jawab AL.

" Mama mau memakai baju dulu."

AL tersenyum, Kini Mamanya sudah jatuh dalam pelukannya, setelah kedua memakai baju, mereka pun langsung menuju restoran untuk breakfast, Mereka berdua memilih tempat duduk yang menghadap kepantai.

Mery hanya membolak-balik makanan yang ada di piringnya, perutnya terasa mual setiap kali mengingat peristiwa menjijikan kemarin, ketika melihat Sarah buang air besar. " Mama kenapa? Apa Mama sakit.?" Tanya AL.

" Enggak sayang, Mama lagi gak mood makan aja."

Setelah selesai Sarapan mereka berdua pun berjemur sambil menikmati pantai Kuta, dan semakin siang matahari dirasakan semakin panas menyentuh kulit mereka.

" Aduh...Lupa kita bawa lotion yaa ." Ucap Mery.

" Yaa udah Mam, AL ambil dulu di kamar." Sahut AL.

" Tapi kamu jangan lama-lama yaa sayang."

" Iyaa Mam."

Kemudian AL melangkahkan kakinya menuju kamar, dan pada saat di lobby hotel terdengar suara yang memanggil namanya, AL menoleh ke belakang, ternyata yang memanggil namanya adalah dokter Sarah.

" Dokter...." Sapa AL.

" Gak usah panggil dokter....Panggil aja Tante." Sahut Sarah sambil tersenyum.

" Oh..iii..iya Tante." Jawab AL.

" Mamamu mana AL..?"

" Mama lagi berjemur di pantai, Tante."

" Lhoo...Ini kamu mau kemana.?"

" Aku mau mengambil lotion di kamar, Tante."

" Yaa udah sekali aja Tante ikut."

" Mari Tante."

Kemudian mereka jalan berdampingan menuju kamar, setelah membuka kunci kamar mereka masuk kedalam, Sarah dengan cepat menutup kembali pintu kamar, lalu memojok tubuh AL ke tembok.

Seketika ciuman Sarah langsung di layangkan ke bibir AL, dan AL kaget yang mendapatkan serangan mendadak, Sarah dengan agresif memasukan lidahnya kemulutnya AL, Hmmmm...Hhffhhhh...Hhh.

Dan AL membalas ciuman Sarah, kini lidah mereka saling membelit, dan sudah tentu mereka bertukar air liur, tangan Sarah masuk kedalam celana pendek yang di pakai AL, dan di rasakan oleh AL jari tangannya itu mengorek-ngorek lubang pantatnya AL.

" Ahkkk..." AL sedikit mengerang

Dan tangan Sarah yang satunya mulai mengocok penisnya AL. Sambil mereka terus berciuman, kini AL sudah telanjang bulat, lalu Sarah melepaskan ciumannya, dan menyuruh AL untuk membalikkan badan menghadap ke tembok.

" AL...Kini Tante akan menservice kamu." Ucap Sarah sambil berbisik di telinganya AL.

Kini tubuh AL membelakangi Sarah, satu kaki AL mundur kebelakang di ikuti kakinya yang lain, hingga AL nampak sedang nungging, perlahan Tante Sarah membuka lipatan pantatnya AL, dan sedetik kemudian di rasakan oleh AL ujung lidah Tante Sarah menyapu anusnya.

" Ahkkk....Ahkkk....Ahkk." AL menggelinjang nikmat.

Sruuupp......Sruuuuppp.....Sruuupppp....lidah Sarah terus menjilati anusnya AL, sambil tangannya yang kanan menggapai penis AL lalu mengocoknya. " Ahhkk..." AL mendesah.

Puas menjilati Anusnya AL, kini Tante Sarah membalikan tubuh AL dan langsung menjilati penisnya yang jumbo, penisnya yang jumbo membuat Sarah kesulitan untuk di masukkan kedalam tubuhnya, setelah puas menservice AL. Kini mereka pun bergantian.

Tubuh Tante Sarah sudah polos tanpa busana, lalu tubuh Tante Sarah di gendong oleh AL, dan seketika badannya langsung di jatohin di tempat tidur, dengan kedua kaki yang terangkat mengangkang. AL dengan buas langsung menjilati vaginanya Tante Sarah.

" Ohhhkk......Hhmmmmfffhh....Ohhhk." desah Tante Sarah.

Hampir setiap Senti vaginanya di jilati oleh AL tanpa ada yang terlewatkan. Srup...srup, AL menghisap itilnya." Ohk...Www...Shhh." Sarah menggelinjang.

" AL...Jilat dong Anus tante.." pinta Sarah sambil agak menaikan pantatnya keatas.

" Oooughsss....Oughss...Hmmmm." jerit Sarah ketika lidah AL menjilati anusnya.

" Ooohh....Enaaaa...kkk...AL." jerit Sarah.

Sementara Mery mulai gelisah menunggu AL yang tak kunjung datang, Akhirnya ia memutuskan untuk menyusul AL ke kamarnya, setelah minta ving card atau kunci kamar di reception, Mery langsung menuju kamar.

Setelah Membuka pintu kamar, Mery sangat terkejut, ketika mendapati AL sedang menggenjot perempuan yang berada di bawahnya, darahnya Mery langsung mendidih, raut mukanya merah terbakar Emosi.

" AL....ALbet berhenti." Teriak Mery.

Mery menghampiri mereka yang berada di tempat tidur, lalu Mery menarik tangan Sarah dan " PLAAAk...." Refleks tangan Mery mendarat di pipi kanan Sarah.

Sarah kaget, sambil mengusap pipi kanan bekas tamparan Mery. " Mer...Kenapa denganmu." Tanya Sarah.

" Masih tanya kenapa...Apa kamu gak nyadar apa yang telah kamu lakukan ini." Ucap Mery.

" Ohh...Jadi kamu gak terima aku melakukan ini atau jangan-jangan kamu cemburu." Ucap Sarah mengena di hatinya Mery.

" Dasar wanita jalang...PLAAk." Mery menampar lagi pipi Sarah yang sebelah kiri.

Sarah pun tak terima dengan perlakuan kasar Mery, Lalu Sarah membalasnya dengan menampar pipi Mery kembali " PLAAK." Sarah mendaratkan tamparan dipipi Mery.

" Dasar kamu tidak tahu terima kasih." Teriak Sarah.

Sarah kembali menyerang Mery, akan tetapi AL langsung melerainya. " Sudah...cukup...." Teriak AL, Akan tetapi kedua masih terus meronta-ronta, hingga akhirnya AL pun berhasil menenangkan keduanya.

" Tante Sarah...Tolong pakai lagi pakaian Tante dan tinggalkan kami berdua." Sahut AL.

Sarah lalu mengenakan kembali pakaiannya dan ia pun berkata dengan nada yang masih emosi." Ok... Sekarang hubungan pertemanan kita putuss...Putus." teriak Sarah.

" Siapa lagi yang mau jadi teman kamu, perempuan jalan." Ucap Mery kasar.

" Ingat Mer... Masalah kita belum selesai sampai disini, Aku akan balas perlakuanmu ini." Ancam Sarah sambil berlalu keluar kamar.

Kini tinggallah AL dan Mamanya di dalam kamar, AL menghampiri Mamanya, sesaat kemudian tangis Mamanya pecah hiks..hiks..Kamu jahat...Kamu jahat .. Sambil memukul-mukul dada AL.

" Mam....AL gak mengerti dengan semua ini, bukannya Mama mengijinkan aku melakukan ini dengan Tante Sarah di rumah sakit.?" Tanya AL.

" Itu lain AL... Waktu di rumah sakit karena alasan kesehatan, dan itu juga atas ijin Mama, pokoknya kamu mulai detik ini tidak boleh melakukan itu lagi dengan Sarah."

" Baik mam...baik, sekarang mama berhenti menangis." Ucap AL sambil memeluk Mery.

Mereka berdua berpelukan, dan Mery merasakan tonjolan batang penisnya AL, yang memang pada waktu itu AL masih telanjang, di lihatnya pipi mamanya merah tergores bekas kuku Sarah.

" Awww......Perih Sayang." Ucap Mery ketika tangan AL menyentuh luka baretnya.

" Mari AL... Obati Mam."

Hari pun sudah mulai siang, Mery dan AL pun sibuk mengemasi barang-barangnya, karena sore ini Mery dan AL akan pulang ke Jakarta, Sore itu mereka berdua terbang pulang ke Jakarta, sebelum berangkat mereka berdua sempat bermain sex sampai tiga ronde.

Mery dan AL sudah duduk di dalam pesawat, Mery meletakkan kepalanya di dadanya AL, saling memegangan tangan seperti suami istri saja mereka, dan pesawat pun sudah mendarat di bandara Soekarno Hatta Jakarta, lalu mereka berdua langsung menuju rumah. BERSAMBUNG
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd