Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Api Dalam Sekam

Makasih updatenya @dony lesmana

Makasih updatenya @dony lesmana, menarik.

Makasih updatenya @dony lesmana

makasih updet lanjutannya @dony lesmana


Makasih updet lanjutannya kang @dony lesmana

Makasih updatenya, semangat selalu

Kesuwon update eh hu
Mantap pol
Gerbong Kereta Rombongan sesepuh mesum melintas dg lancar:Peace:
Matursuwun update nyah hu @dony lesmana
 
Episode 7

ALbet



Wina Puspita.


Sore itu di rumah sakit nampak Wina sedang tertidur pulas di atas sofa dekat tempat tidur suaminya, Tak lama muncul sosok pria yang tak lain adalah AL, Albet menghampiri Wina lalu membangunkannya.

" Tante....Tante bangun sebaiknya Tante pulang dan istirahat di rumah." Kata AL.

" Ummmm....AL, kamu udah datang, Kamu sendiri udah istirahat belum.?" Wina balik bertanya.

" Udah Tante." Jawab AL.

" Malam ini Tante mau jaga disini, kebetulan besok Tante gak berangkat ke kantor, sebaiknya kamu aja malam ini yang istirahat di rumah." Ucap Wina.

" Gak apa-apa Tante...AL temenin Om disini, Lagian di rumah sepi, Mama lagi ke Bali." Jelas AL.

" Ok deh...Jadi Tante ada teman ngobrol klau begitu."

Semenjak Suaminya dirawat di rumah sakit,Wina jadi sering menghabiskan waktu bersama AL keponakannya, ia pun nampak lebih akrab.

" Makasih yaa AL, kamu selalu ada buat Ommu." Ucap Wina.

" Santai aja Tante..***k usah sungkan." Kata AL.

" Kamu sudah makan AL."

" Sudah, Tante sendiri gimana, sudah makan belum.?" AL balik bertanya.

" Tante sih belum lapar AL."

" Tante harus makan, jaga kondisi, jangan sampai sakit, AL pesanin Makan yaa."

Wina merasa senang karena ada yang memperhatikan, selama ini tidak ada yang memperhatikannya selain dirinya sendiri.

" Oke AL." Jawab Tante.

" Tante mau pesan makan apa?"

" Terserah kamu aja AL."

Kemudian AL memesan makanan di aplikasi online, lalu Wina beranjak dari tempat duduknya menghampiri suaminya, untuk merapihkan selimutnya, kemudian Wina duduk kembali di sofa, Mereka berbincang ringan, tidak lama berselang ada telpon masuk ke handphonenya AL, ternyata yang mengantar pesanan makanan, sudah menunggu di lobby rumah sakit.

Kemudian AL menuju lobby rumah sakit untuk mengambil pesanan makanan, sesaat kemudian AL kembali ke kamar dengan membawa makanan.

" Tan...Ini Makanannya di Makan Yaa." Ucap AL sambil memberikan tetengan kantong plastik yang di bawahnya.

" Masa Tante Makan sendiri sih AL, bener kamu udah makan.?" Tanya Wina.

" Bener Tante AL sudah makan." Jawab AL.

" Yaa udah klau gitu Tante makan yaa, oh yaa ini tadi berapa nanti Tante ganti duitnya."

" Gak usah Tan..***k usah."

" Makasih AL, kamu memang keponakan Tante yang paling baik." Ucap Wina sambil tersenyum.

Lantas Wina mulai membuka makanannya, dan mulai memakannya sambil berbincang dengan AL, sesekali Wina menatap wajahnya AL, tanpa bisa di pungkiri wajah keponakannya itu memang ganteng, Wina pun mengagumi akan ketampanannya AL.

Hari mulai beranjak malam, jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, AL pamit sebentar untuk merokok di luar, sambil membeli makanan dan minuman segar, AL berpesan sama Wina klau ada apa-apa atau perlu sesuatu tinggal telpon saja ke hpnya.

Di luar AL menuju warung rokok, ia membeli rokok dan juga membeli beberapa minuman kaleng serta roti dan cemilan lainnya, setelah menikmati dua batang rokok dengan minum segar, AL lalu kembali ke ruangan Omnya.

AL membuka pintu ruangan Omnya dirawat, lalu ia menaruh kantung plastik dimeja, kemudian AL membuka lemari mengambil selimut cadangan, lalu di selimutnya tantenya, dilihat omnya sedang tertidur pulas, semua sudah pada tidur.

Lalu AL melangkah menuju sofa panjang, sebelum ia merebahkan badannya, AL membuka celana jeans-nya, memang setiap kali tidur AL suka mengenakan celana boxer pendek saja, setelah melepas celana jeans, ia merebahkan badannya memejamkan mata.

Pagi menjelang subuh Wina bangun, di lihat AL masih terlelap tidur di atas sofa panjang, dan sudut matanya Wina tak sengaja melihat yang menonjol tepat di selangkangan keponakannya, " Wow... Besar sekali." Ucap Wina spontan dalam hatinya.

" Kenapa kemaluannya AL bisa bangun, apa ia sedang bermimpi." Ucap dalam hatinya kembali.

Wajahnya Wina tiba-tiba memerah, dan di rasakan tubuhnya terasa getar, detak jantungnya mulai berdetak kencang, " sebaiknya aku tidak berlama-lama memandangi, sesuatu di balik celananya AL, ini tidak baik." Pikir Wina.

AL pura-pura tidur... Sebenarnya AL sudah terbangun dari tadi, ia pun menyadari tantenya itu memandangi terus kearah tonjolan celananya. AL tentu sudah tahu apa yang sedang di pikirkan oleh tantenya waktu itu.

" Tapi kenapa bisa besar seperti itu anunya AL, ya." Wina cepat-cepat membuang pikirannya yang membuat wajah nya memerah.

Rasa penasaran yang Wina pikirkan membuat ia tidak bisa berhenti melihat kearah selangkangan AL, Wina sungguh merinding memandangnya, walaupun ia terus mencoba memalingkan pandangan namun tetap saja tonjolan di balik celana dalamnya AL menarik perhatiannya.

Wina tidak mau tenggelam lebih dalam dan ia lalu melangkah menuju kamar mandi, sementara AL hanya tersenyum, semua rencana sudah matang, santai saja, masih banyak waktu, pikir AL.

Wina keluar dari kamar mandi, lalu membuatkan dua gelas kopi, untuk nya dan untuk AL, dan di lihatnya AL sudah terbangun, lalu Wina duduk di sampingnya AL, Sambil berkata." Terimakasih AL telah menyelimuti Tante sewaktu tidur.

AL hanya menjawab dengan melempar senyum, lalu AL menuju kamar mandi, dan sesaat kemudian dilhatnya oleh Wina AL keluar dari kamar mandi, lagi-lagi Wina tidak bisa lepas matanya tertuju terus pada tonjolan di balik celana boxer keponakannya, AL kembali duduk di sofa samping Wina.

" Nanti kamu kuliah AL...?" Tanya Wina.

" Iya Tante... agak siang tapi cuma sebentar saja." Jawab AL.

" Nanti klau repot kamu gak usah mampir kemari AL."

" Gak apa-apa, lagian kasihan Tante sendirian di sini."

Wina sangat bahagia, karena AL sangat perhatian kepadanya, sesudah ngopi bareng dan makan roti, AL kemudian pamit pulang kerumah untuk siap-siap berangkat kuliah, dan tidak lama berselang suster datang untuk mengecek Suaminya.

Setelah Lima hari di rawat di rumah sakit kondisi Wijaya mulai stabil dan membaik, dokter memutuskan suaminya Wina besok sudah bisa pulang, tapi dokter juga menyarankan agar Wijaya tetap berobat jalan, agar dokter bisa mengawasi kondisi jantung dan penyakit stroke nya.

Selama AL sering jaga di rumah sakit, dan selama itu pula Wina dan AL sering banyak ngobrol bareng, jadi mereka berdua pun makin hari makin akrab, Wina merasakan asik dan nyaman ketika ngobrol bersama AL

Sore harinya AL datang kembali kerumah sakit, pada malam harinya ketika Suaminya sudah tidur, Wina mengajak AL turun untuk sekedar mencari makan, setelah makan mereka berdua tidak langsung kembali ke ruangan rumah sakit, mereka menuju taman hanya untuk mencari udara atau reflesing sebentar.

" Untung ada kamu AL yang menemani Tante menjaga ommu, jadi Tante tidak sendirian, AL."

" Ahh...Santai aja Tante."

" Terus terang Tante merasa terbantu selama ommu di rawat di rumah sakit "

" Tante AL sudah bilang, Tante gak usah sungkan."

" Makasih yaa AL, Oh yaa Mama kamu masih di Bali AL.?"

" Iyaa Tan, Mama masih di Bali, rencananya mama mau mengembangi bisnis salonnya di sana."

" Ohh syukurlah AL."

" AL...Tiap malem kamu ngabisin waktu di rumah sakit, kamu kok gak pernah ngapel sama pacarmu.?" Tanya Wina.

" Hahaha...Aku gak punya pacar Tante."

" Ah masa sih...Tante gak percaya."

" Bener Tante Aku serius."

" Masa AL kamu punya, wajah ganteng, menampilkan menarik, terus apa lagi yang kurang."

" Kemeren sih ada, tapi sekarang udah Bubaran habis dia terlalu banyak ngatur sih."

" Kita kedalam lagi yuk, AL."

Mery Caesarany


Mery terlihat sedang sibuk dengan dua orang anak buahnya, mereka sedang membereskan beberapa baju, gaun, dan celana yang baru saja datang di ordernya, kesibukan Mery terhenti sesaat ketika handphonenya berbunyi,

" Sebentar yaa mau angkat telpon dulu." Ucap Mery pergi menghindari anak buahnya ketika mengangkat telepon.

" Hallo sayang kamu ada dimana.?" Tanya Nugroho dari seberang telpon.

" Aku lagi ada di butik." Jawab Mery.

" Gimana klau malam ini kita ketemuan di tempat biasa." Ajak Nugroho.

" Aduhh malam ini aku capek mas, besok aja yaa mas."

" Ayo..Mumpung aku masih ada waktu, dan aku sudah siap nihh jadi pelayan kamu Sayang." Bujuk Nugroho.

" Oke..oke..ya kamu itu klau udah ada maunya." Sahut Mery.

" Kita ketemuan di hotel tempat biasa."

" Gak Mas di rumah aku aja, kebetulan malam ini AL gak ada dirumah, ia lagi nemenin Omnya jaga di rumah sakit."

" Oke sayang klau begitu, sampai jumpa yaa.,." Ucap Nugroho mesra.

Sambungan telepon pun terputus, " tumben dia maksa aku kaya gini, biasanya aku yang maksa dia." Ucap Mery dengan menggenggam hpnya.

Mery kembali menghampiri anak buahnya yang sedang sibuk membereskan baju-baju yang baru datang." Aku pulang duluan ada urusan, tolong baju-baju ini di beresin sampai selesai." Ucap Mery kepada kedua anak buahnya.

" Oke, tenang aja Bu, serahin semuanya pada kami." Jawab salah satu anak buahnya.

Mery yang sudah sampai di rumahnya, ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya, selesai mandi ia pun memakai pakaian sexy model lingerie warna hitam, Mery mematut diri di depan cermin, memastikan penampilannya sekali lagi, ia ingin terlihat sexy di depan kekasih gelapnya, ia memandangi lingerie hitam yang membalut tubuhnya.



Ia lantas beralih pada wajah yang telah di poles make-up minimalis, usai mengenakan high heels hitam, ia kembali kedepan cermin, semua sudah pas, tidak ada yang berlebihan, pikirannya, tepat saat itu ponselnya bergetar, Nugroho mengirim pesan bahwa ia sudah sampai di depan rumahnya, Mery segera melangkah keluar dari kamar, bergerak menuju pintu depan rumah.

Nugroho datang dengan rasa rindu yang menggebu, ketika pintu terbuka Nugroho melempar senyum sambil menyapa,dan tidak lupa mereka saling cipika-cipiki, mereka berdua langsung menuju kamar.

" Sayang kamu nampak cantik dan seksi sekali malam ini." Puji Nugroho.

" Makasih sayang .. pujiannya."

Mereka duduk ditepi ranjang, tak ada lagi obrolan yang terjadi, karena kedua telah di landa nafsu, mereka berdua langsung saling melumat bibir, lidah mereka saling membelit berpangutan, dan saling bertukar air liur, sruuup....sruuupp...srupppp.

Dengan sigap Mery menurunkan celana panjang Nugroho, juga celana dalamnya hingga Nugroho telanjang bulat, penis Nugroho yang sudah menegang langsung di genggamannya begitu erat.

" Hmmm..." Mery mulai menjilati penis Nugroho dengan sangat lembut.

" Ahhkk.... Enak sekali sayang jilatan lidahku.," Nugroho mengerang nikmat.

Sambil menatap tubuh sintal Mery yang balut lingerie hitam, Nugroho terus melengkung nikmat, ketika penis di service oleh Mery, " uhh...Mer..Enak terus jilati punyaku..Aarghh." erang Nugroho.

Mery wanita sexy, dan tangguh serta mahir dalam bermain sex, beda dengan Ruth istrinya, Mery wanita yang sempurna, guman Nugroho dalam hatinya sambil memandang Mery yang sedang menjilati penisnya.

Mery kini berbaring di tempat tidur, lalu Nugroho menarik celana dalamnya, dan ia menjilati vaginanya Mery saling bergantian menservis." Ohhkk.....Sshhh...Hhm..." Desah Mery.

" Terus Mas...Oow...Ooughs." desahannya kembali ketika itilnya di isap oleh Nugroho.

" Sudah Mas....Ayo lakukan... Cepat lakukan mas." Seru Mery udah gak tahan.

Lalu Nugroho menuntun penisnya untuk menyentuh lubang vagina Mery yang sedari tadi sudah basah, hingga sleebs penis itu mulai menyeruak masuk ketika Nugroho mendorong nya.

" Ahhkk..." Mery mendesah pelan.

Nugroho mulai memompa dengan memaju mundurkan pinggulnya, kedua tangannya Nugroho memegang erat bokong Mery yang indah." Ayoo...Mas...genjot lebih keras lagi.," Pinta Mery.

" Iyaa Sayang....Aghh." erang Nugroho.

" Ohhhkk.....Ssshh...Ouug." lengkuh Mery.

Dan Nugroho menyodok vagina Mery dengan ritme yang kencang, sambil kedua tangannya kini beralih meremas kedua payudaranya Mery yang ranum.

" Aahhkk.....Sayang mas....Mau keluar." Erang Nugroho.

" Aku juga Mas...kita keluar bareng." Sahut Mery.

" Aahhkkk.....Ahhhkk.....Aghhh."

" Ooohhkk......Oughhh.....Ohhk."

Di iringi jerit dan erangan yang saling bersahutan, akhirnya mereka berdua mencapai orgasme secara bersamaan, rahimnya Mery di sembur oleh lahar panas yang keluar dari penis Nugroho, Nugroho menjatuhkan tubuhnya di samping Mery dengan nafas yang ngos..ngosan.

Sebenarnya Mery masih ingin bercinta lagi dengan Nugroho, tapi sepertinya Nugroho sudah kelelahan meladeninya, Nugroho sudah mulai tertidur, tapi Mery masih belum bisa memejamkan matanya, dan ketika menjelang pagi Mery baru bisa tertidur.

Waktu sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi, mereka berdua masih tertidur lelap, Nugroho terbangun ketika dering handphone membangunkannya, dengan malas-malasan ia mengangkat telpon, dan begitu terkejutnya ketika yang menelpon adalah istrinya.

" Hallo...Papa dimana? Kok semalaman gak pulang.?" Tanya Ruth.

" Papa ada kerjaan mendadak, jadi papa harus lembur Mam." Jawab Nugroho.

Sambungan telpon terputus, dengan cepat Nugroho menyibak selimut yang menutupi dirinya, Mery terbangun tapi ia masih berat membuka kedua matanya, ia menguap, sesaat kemudian di lihatnya Nugroho sedang mengenakan pakaiannya kembali.

" Sayang...Aku pulang dulu yaa." Ucapnya sambil mengecup bibir Mery. Nugroho berlalu meninggalkan kamar Mery.

Setelah Nugroho pulang, Mery beranjak dari tempat tidur lalu duduk didepan cermin meja riasnya, pagi ini Mery merasakan sangat bergairah sekali, mungkin karena tadi malam nafsu belum terpuaskan ketika bersetubuh dengan Nugroho, di lirik jam dinding dekat lemari masih menunjukkan pukul 08:00.

Biasa jika sedang bernafsu seperti ini, Mery akan meminta ALbet anaknya untuk melayaninya, tapi sekarang AL sedang tidak ada dirumah, AL sedang menjalankan rencananya mendekati tantenya demi mendapatkan sebagian saham perusahaan kakaknya, akhirnya Mery memutuskan untuk menghubungi AL.

Wina Puspita.


Sejak suaminya dirawat di rumah sakit, dan sejak saat itu pula AL banyak menghabiskan waktunya bersama Wina, AL hadir sebagai pengganti suaminya, jika ada hal-hal urgensi yang pertama kali di hubungi dan di minta tolong adalah AL, hubungan mereka pun semakin dekat, dan tak di pungkiri Wina semakin simpati terhadapnya.

Pagi itu Wina sedang sarapan bareng bersama AL diruangan dimana suami Wina di rawat, hari ini AL tidak berangkat kuliah, begitu juga dengan Wina tidak berangkat ke kantornya. Mereka berdua menikmati sarapan pagi sambil bersenda gurau.

Senda gurau mereka berdua terhenti sesaat, ketika ponsel AL berbunyi ada panggilan masuk, AL melihat layar ponsel, ternyata panggilan yang masuk itu dari Mamanya, AL pamit keluar ruangan menghindari Tante ketika mau mengangkat telponnya.

" Hallo Sayang...Kamu lagi dimana.?" Tanya Mery di seberang telpon sana.

" Aku lagi di rumah sakit, Mam."

" Di situ ada orang gak."

" Gak mam...pas menjawab telpon tadi aku keluar dulu."

" Oh . baguslah biar Mama bicaranya lebih leluasa, Tante kamu enggak tahukan klau mama ada di rumah."

" Engak Mam...Tante tahunya Mama sedang berada di bali., Emangnya kenapa Mam.?"

" Sayang kamu bisa pulang dulu kerumah.,"

" Emangnya ada apa Mam.?"

" Aduh...Kok kamu sih banyak nanya sayang, udah kamu pulang aja dulu.. sebentar aja."

" Ok...Oke, Aku pulang sekarang." Telpon terputus.

AL melangkah masuk kembali kedalam kamar, di lihatnya tantenya masih duduk di sofa sambil menikmati sarapan pagi." Tante, AL mau kerumah teman dulu, Mau mengembalikan buku, dia barusan nanyai." Ucap AL berbohong.

" Oke AL...Tapi ini sarapanmu habisi dulu."

Kemudian AL duduk kembali di samping Wina, meneruskan sarapan yang tadi tertunda, setelah sarapan habis, AL pamit dengan alasan mau mengembalikan buku pada temannya

" Kamu pakai mobil Tante aja, AL."

" Gak Tan...AL pakai motor aja biar gak kena macet."

" Yaa udah kamu hati-hati aja di jalan, jangan ngebut bawa motornya."

" Baik Tante." Jawab AL sambil berlalu keluar ruangan.

Dalam kesendiriannya Wina menghelakan nafas.. Mengusir pikiran-pikiran aneh yang tiba-tiba datang, hatinya terasa berat sekali ketika di tinggal oleh AL walaupun itu cuma sebentar, Wina mulai merasa nyaman ketika berada di samping AL,

" Baru di tinggal sebentar saja perasaanku sudah rindu, oh tuhan." Guman Wina, dirinya sedang merindukan ALbet.

ALbet


Mery Caesarany.


Mery bergegas mandi, ia mandi kilat tak ingin berlama-lama dikamar mandi, lalu ia memakai kembali lingerie yang tadi malam di pakainya, lalu ia berias memakai pelembab wajah dan bibir, suasana sepi menyambut saat pintu balkon kamar dibuka, Mery melangkah kaki menuju balkon sambil menikmati pemandangan di sekitar rumahnya.

Sudah hampir setengah jam ia menunggu kedatangan AL. Pagi itu pikirannya Mery sudah di racuni oleh hawa nafsunya yang membara, tidak kemudian AL muncul dari dalam kamar. Mery sengaja memunggungi AL sambil memamerkan pantat semok yang di balut lingerie hitam, AL menghampirinya.



" Apa yang terjadi Mam, seperti ada yang penting.?" Tanya AL bersikap manis.

" Ahhk....." Mery mendesah pelan ketika sebuah tangan melingkar didadanya dan mulai meremas selembut mungkin.

" Mam...Pagi ini Mama sexy banget."

" Kalau kita berdua seperti ini, kenapa kamu masih memanggilku Mama, Panggil aja Aku Mery Sayang."

" Tapi Mam.. takut nanti AL kebiasaan memanggil Mery di depan orang-orang, nanti mereka bisa curiga hubungan kita." Jelas AL.

" Begitu yaa Sayang."

" Iyaa Mam." Jawab AL sambil meremas bongkahan pantat Mamanya.

" Ohhk..." Mery mendesah kecil kembali.

Mery melengkung ketika bibir AL memainkan lidah di lehernya, sesekali Mery memekik ketika merasakan gigi AL menancap di lehernya persis seperti vampir memangsa mangsanya.

" Aarrgghh....Sssshhh.." desah Mery menikmati cumbuan AL.

" Ternyata Memek Mama sudah basah." Bisik AL menggoda ketika tangannya merasakan basah di bawah sana.

Mery membalikkan badannya, kini mereka saling berhadapan, lalu mereka berdua saling berciuman dengan lembut, ciuman AL turun keleher, sambil tangannya meremas buah dadanya yang masih terbungkus bra hitam.

" Ohhh....Ahhh....Ahkk." desah Mery.

" Kita kemar yuk, Mam " ajak AL.

Mery hanya mengangguk pelan, dan dengan sigap AL langsung membopong tubuh Mery, dengan perlahan tubuh Mery di baringkan di tempat tidur, dengan posisi mereka masih saling berciuman. dan tangan AL mulai melepaskan CD dan bra yang di pakai oleh Mamanya.

Kini AL dengan jelas bisa melihat tubuh sintal Mamanya, dan tonjolan buah dadanya yang ranum nan indah, serta vaginanya yang di tumbuhi bulu yang tercukur dengan rapih, lalu Mery merangkul dan menempel kan tonjolan buah dadanya tepat di mukanya AL.

Keduanya segera larut dalam pelukan bisu namun selalu penuh gairah dalam gelombang nafsu, AL mulai menanggalkan baju dan celana yang di kenakannya, dan dilihatnya kejantanan AL yang jumbo dan panjang sudah mengeras layak sebuah tongkat.

Mery mulai menjilati dengan beringas batang kemaluannya AL yang besar, tak sesenti pun penisnya AL yang tidak tersapu oleh lidah yang mahir itu, Mery juga mengemut kantung pelir AL dengan gemas, bahkan tak sungkan ia menjilati pantat bo'olnya AL.

" Ahhhkkk.....Ahhh....Arggh." AL mengeram nikmat ketika bo'olnya di sapu oleh lidah Mery.

Mery semakin ganas menghisap kejantanan AL, penis AL yang jumbo dan panjang terasa sesak di mulut nya Mery, benda itu terus keluar masuk di mulutnya, dari sisi kanan bergerak ke sisi kiri, menggesek susunan gigi dan lidah nya yang basah.

" Agghhh......Arrrgghh....Ahhkk." AL mengerang badannya bergetar.

Kenikmatan yang di rasakan AL sungguh luar biasa, tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, ngilu, geli, nikmat, semuanya bercampur jadi satu, hingga akhirnya pangkal penis AL terasa berdenyut kencang, ingin menembakan sesuatu yang sejak dari tadi ia tahan.

" Oouuwwhh....Mam...Aku mau keluaarr." Teriak AL sambil menahan Batang penis yang berada di mulut Mery.

Tanpa bisa menolak Mery hanya bisa pasrah saat AL memuncratkan seluruh spermanya di dalam mulut mungil yang berbibir tipis itu. Crooot....Croooot....Croootttt tak ingin muntah atau tersendak ia pun lekas menelan seluruh sperma itu hingga tidak tersisa, Mery juga membersihkan sisa-sisa sperma yang masih meleleh di lubang kencing penis AL.

Mery menjilati penis AL sampai puas, bagaikan wanita yang kehausan di tengah Padang pasir yang tandus, Mery menyapu seluruh batang kejantananya AL dan menelan seluruh spermanya tanpa ragu.

" Ahhkk...Maaammm...." AL terguling kesebelah sisi kiri ia merebahkan di sebelah tubuh Mama nya.

" Sayang Mama belum dapat lho." Ingat Mery sambil mencium bibir AL dengan mesra.

" Tenang Mam... Pasti Mama dapat, dan AL akan membuat Mama puas."

Walaupun penis AL sudah mengeluarkan sperma, akan tetapi penis itu masih tegak berdiri dengan kokohnya, menjulang tinggi siap bertempur kembali.

" Ayoo... Sayang cepat lakukan." Seru Mery.

" Iyaa...Mam."

" Mama di atas yaa sayang."

Dengan sigap Mery memegang batang penis AL, lalu di gesek-gesekan di mulut lubang vaginanya, sesekali di biarkan membelah gemas, hingga sleebbb... Perlahan batang penis itu mulai menerobos masuk saat Mery mulai menduduki dengan pelan.

" Awww....Ssshhhh...Oughs." mata Mery terbelalak ketika penis jumbo dan panjang itu terbenam di lubang vaginanya.

" Uuuhhkk....AL....Sayang..Ohhk." desahnya.

Goyangan pinggul Mery begitu lihai, dan sangat menggairahkan, semakin lama semakin kencang, bongkahan pantat semoknya terus bergoyang liar mempermainkan batang penis AL yang masih terbenam di lubang vaginanya.

" Ougghss..Ohhhkk...Arrghh." lengkuh Mery.

" Uhks..Sayang kontol kamu perkasa dan nikmat sekali..Uhhkk." racau Mery merem melek sambil menikmati hujaman penis AL di lubang senggamanya.

" Memek mama juga enaaakk." Balas AL.

" Sayang...Mama sudah mau keluar ohh..," serunya sambil menengadahkan kepalanya ke atas, bersamaan dengan itu AL merasakan ada semburan cairan hangat yang sangat banyak sekali dari lubang kewanitaan Mery.

Mery sudah mencapai orgasmenya, dengan lunglai Mery ambruk merebahkan tubuhnya di atas badannya AL. " Ayo Mam... Jangan dulu selesai." Seru AL.

AL menyuruh mamanya mengangkat sedikit pantatnya, masih dengan posisi women on top..AL kembali menyodok-nyodok penisnya dengan beringas ke liang kewanitaan Mery yang sudah basah kuyup.

" Sayang ini Mama suka dari kamu, Ohkk.. kamu kuat sekali, tidak seperti Papamu yang loyo...Ahhh....Uhhh..." erangan demi erangan silih berganti dari bibir tipisnya Mery.

Bersamaan dengan keluarnya keringat dari tubuh Mery dan AL yang sangat deras, persetubuhan mereka pun semakin panas membara, gerakan goyangan pinggul AL semakin mengencang, nafas Mery semakin menderu karena nafsu birahi yang semakin memuncak.

" Ohhhkkk...Ooughss....Ohhh...Sayang Mama mau keluar lagi.Ohhk.." jerit Mery.

Dan tanpa bisa di bendung lagi akhirnya pertahanan Mery bobol kembali, ia pun mencapai orgasmenya kembali dengan puas dan nikmat tiada terkata.

" Lanjut yaa Mam." Pinta AL sambil membuka lebar-lebar selangkangan Mery dan kembali memompa vaginanya.

" Lakukan sayang..!!! Lakukan..!" Jerit Mery.

Terasa sekali milik AL menyentuh rahimnya, setiap hujaman yang di berikan oleh AL, maka erangan yang keluar dari mulutnya Mery semakin keras, dan hebat, dan pada setiap itu pula Mery pun mengeluarkan cairan kenikmatannya hingga berkali-kali.y.

" Sayang..Ohhkk....Ampunan...Sayang...Mama menyerah...Ohhkk...Oughs." rintih Mery.

" Sebentar...Mam... Sebentar lagi AL juga mau sampai."

Hingga saat tak dapat di tahan lagi, dan AL." Mam..Aku mau keluar." Teriak AL.

" Jangan di cabut sayang....keluarin di dalam saja tidak apa-apa sayang." Seru Mery.

" Arrgghh..!!!" AL menjerit sedikit kencang, Croott...Croott...Crroottt...Crrooott..Crrott.AL pun memuncratkan spermanya di liang kewanitaannya Mery.

Bagi Mery semprot sperma di liang kewanitaannya begitu nikmat sekali, berbeda dengan Nugroho yang sangat sedikit sekali, cairan AL terasa sangat panas dan banyak sekali, terasa meluncur hingga ke mulut rahimnya.

Ketika AL mencabut penisnya, tampak beberapa cairan putih ikut menetes secara perlahan keluar di sela-sela vaginanya Mery.

" Terimakasih sayang." Ucap Mery sambil merebahkan diri yang lemas, terkuras akibat pertempuran yang membawa kenikmatan.

" Iyaa Mam." Jawab AL sambil meremas gundukan payudara Mery.

" Mama beruntung punya anak sehebat kamu AL." Ucap Mery sambil membelai penisnya AL dengan lembut.

" Awas...Mam bangun lagi, apa nanti mama kuat meladeninya." Goda AL sambil memilin-milin puting Mery yang mungil.

" Iiihh...!!! Kamu kuat banget sih, bisa mati mama klau di hantam lagi seperti tadi." Mery merajuk.

" Hehehe...Habis tubuh Mama menggiurkan." Ucap AL. Sambil tertawa.

AL memeluk dan mendekap tubuh Mery, dan tak lama kemudian, mereka menyatu lagi dalam kobaran api birahi yang tak kunjung padam. BERSAMBUNG.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd