Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Api Dalam Sekam

Episode 9

Mery Caesarany



Sarah Prameswari.


Mery pun menemui Dokter Sarah sahabatnya di sebuah hotel kawasan Kemang, Mereka berdua pun berbincang dengan seriusnya, membahas beberapa topik, akhirnya permasalahan diantara mereka berdua pun berakhir damai, ada kesepakatan di antara mereka berdua.

" Oke...Jadi kapan nih.. Aku bisa ngentot sama AL, Memekku udah gatel banget pengen di garuk sama Kontol besar dan Panjang punya AL." Kata Sarah sambil tersenyum simpul, dengan kata vulgar.

" Sabar dong ..Kan sudah aku bilang, klau rencanaku sudah berhasil menjebak, Wina." Jawab Mery.

" Oke deh.... Makasih yaa Mer, Kamu telah mengijinkan Aku ngentot sama AL."

" Iyaa Sar.... Sama-sama. Cuma aku minta satu hal, kamu harus menjaga rahasiaku."

" Kamu tenang aja Mer. Pasti aku akan menjaga rahasiamu dengan baik."

" Ohh yaa jadi kamu di Jakarta lagi ada acara meeting.?"

" Iyaa Mer...dua hari aku meeting di hotel ini, tapi aku di Jakarta sendiri rencananya mau tinggal semingguan, temenin suamiku kebetulan lagi ada kerjaan di Jakarta." Jelas Sarah.

" Lhoo kamu sama Johan di sini.?" Tanya Mery.

" Gak aku sekarang masih sendiri, lusa baru suamiku datang dari Bali."

" Hmm...Begitu, salam aja buat Johan klau udah datang."

" Oke nanti aku sampein."

" Sorry Mer... Sebentar lagi aku harus, aku tinggal dulu ya."

" Iyaa Sar."

" Nanti kabar-kabarin yaa."

" Oke.,"

Akhirnya mereka berdua berpisah, Lalu Mery meninggalkan hotel, mobil yang di kendarai Mery melaju perlahan membelah keramaian ibu kota.

ALBET


Wina Puspita.


Setelah di rawat selama sepuluh hari di rumah sakit, akhirnya Wijaya di perbolehkan pulang oleh dokter, dengan catatan Wijaya harus berobat jalan atau control seminggu sekali, ekspresi wajah Wijaya masih kaku dan tampak kosong, namun Wijaya bisa mengerti dan menjawab dengan kedipan mata saja bila di ajak komunikasi.

Seminggu sudah Wijaya pulang kerumahnya, hari ini Wijaya akan pergi control ke rumah sakit bersama istrinya Wina berikut dengan AL, Wina mempersiapkan segala perlengkapan, setelah di rasakan semuanya beres, Wina menyuruh AL untuk memindahkan Wijaya ke kursi Roda.

Dengan sigap AL memapah tubuh Wijaya dari tempat tidur lalu di letakkan di kursi roda, lalu mereka berdua mendorong kursi roda sambil berjalan beriringan, Wina melingkarkan tangannya di tubuh AL, mereka berdua saling lempar senyum, yang hanya bisa di arti oleh mereka berdua.

Singkat cerita, sesampai di rumah sakit Wijaya langsung mendapatkan penanganan dari dokter, sepuluh menit kemudian Wijaya selesai mendapatkan penanganan, lalu ia pun di papah dan duduk kembali di kursi roda.

Mereka bertiga keluar dari ruangan dokter, kolidor rumah sakit mereka lalui hingga sampai di pintu utama, mereka berjalan di area parkiran, dan terlihat mobil BMW seri terbaru milik Wina terparkir di sana.

Mobil melaju menyusuri kota Jakarta yang baru di guyur hujan, perjalanan kurang lebih satu jam berakhir, ketika mobil yang di kemudikan oleh AL memasuki halaman rumah Wina, " Sudah sampai Tante, Om." Kata AL. Kemudian mereka bertiga turun dari mobil.

AL kembali memapah tubuh Wijaya, dan di letakkan di kursi roda, Lalu AL dan Wina mendorong kursi roda masuk kedalam rumah, sesampai dikamar tubuh Wijaya di baringkan kembali di atas tempat tidur.

Tanpa terasa sebulan sudah Wina menjalani babak baru kehidupannya dengan keponakannya AL, yang dulu sempat mati rasa karena suaminya tidak bisa memuaskan nafsu birahinya, kini Wina merasakan kembali menjadi wanita yang seutuhnya, hari-hari penuh sensasi di laluinya oleh Wina.

" Kenapa Aku kangen banget sama AL, rasanya aku ingin melakukan hal indah bersamanya lagi." Guman Wina memikirkan AL.

Gini nih... Namanya jatuh cinta padahal baru semalam bertemu, sekarang sudah merasakan rindu, Wanita seperti Wina yang di kategorikan wanita galak, cuek, dan tidak mudah jatuh cinta, kini harus luluh dan bertekuk lutut di bawah kaki AL keponakannya.

Dalam kesendiriannya Wina teringat semua kejadian yang menimpanya dalam kurun waktu sebulan ini bersama AL, semuanya sudah terjadi, kami melakukan tanpa paksaan, Aku menginginkan kepuasan begitu juga dengan AL, di samping itu juga hubunganku dengan AL didasari hubungan suka sama suka. Pikir Wina.

Kehidupan sehari-hari berjalan seperti biasa saja, dua bulan berlalu Wina menjalani hubungan terlarang dengan keponakannya, Wina merasakan kehidupan yang ia jalani sekarang terasa indah, terkadang klau weekend atau hari libur mereka berdua jalan-jalan ke mall, makan berdua, nonton Twente one, kaya anak muda berpacaran saja.

Wina juga sangat senang dengan urusan sexnya sekarang ini, karena AL mempunyai stamina dan daya tahan yang kuat, bahkan Wina sendiri suka di buatnya K'O oleh AL, gairahnya Wina yang sempat padam kini menyala kembali laksana api obor olimpiade.

Hari Minggu.., ketika libur tidak berangkat kekantor Wina selalu mengisi waktunya dengan berolah raga, pagi ini Wina sedang melakukan olah raga yoga di halaman belakang rumah, sementara AL masih tertidur pulas di kamarnya, seperti biasa setiap weekend AL selalu nginap di rumahnya Omnya.

Tidak lama kemudian Wina kedatangan tamu yang tidak lain adalah adiknya sendiri yaitu Ruth yang sudah tampil cantik, dan sexy

Olah raga pagi Wina harus terhenti sesaat, ia menyambut kedatangan Ruth, dan mengajaknya duduk sofa favorit keluarga sambil berbincang-bincang, Ruth lalu meletakkan tas dan Ponselnya diatas meja.

" Wah.. Pagi-pagi begini kamu sudah cantik sekali." Ucap Wina.

" Ke Mall yuk Mbak." Ajak Ruth.

" Aduhh.. Mbak gak bisa Ruth soalnya Mbak ada urusan." Jawab Wina.

" Yaa gak apa-apa mbak kalau gak bisa." Kata Ruth.

Setelah berbincang sejenak, Ruth pun meninggalkan rumah, sementara Wina menikmati jus jeruk duduk di sofa sambil menonton TV, dan Sri pembantunya turun dari tangga dengan membawa keranjang cucian kotor untuk di cuci.

" Sri...AL udah bangun belum.?" Tanya Wina.

" Udah, Nyonya tadi Aden AL saya lihat baru keluar kamar." Jawab Sri.

Di saat bersamaan AL muncul menuruni tangga dengan pakaian yang sudah rapih, AL lalu menghampiri Wina yang sedang duduk di sofa, Wina pun melepas senyum lalu mengecup bibirnya AL.

" Tan...Aku mau pulang dulu."

" Sini Sayang duduk dulu sebentar, Gimana tidurnya semalam sayang.?" Tanya Wina sambil menggodanya.

" Lumayan nyenyak Tante." Jawab AL.

Wina lalu bersenda gurau sambil menggoda AL, dengan menggigit pelan kupingnya, lehernya, sambil mendorong tubuhnya, sampai akhirnya tubuh AL terlentang di atas sofa, dan mereka berdua terhenti sejenak.

AL tak tahan dengan godaan-godaan yang terus Wina berikan, AL menatap mata Wina dengan tajam, Wina memejamkan mata sambil memajukan kepala mengajak AL untuk berciuman, dan akhirnya terwujud mereka berdua saling bertukar air liur.

Tangan AL meremas-remas bokong bulat nan kenyal body Wina, hawa nafsu mereka berdua begitu menggebu-gebu, lumatan demi lumatkan tak ada hentinya, lalu di baringkan nya tubuh Wina di atas sofa, AL satu persatu melucuti pakaiannya Wina, hingga kini cd dan bhnya saja yang tersisa di tubuhnya Wina yang menutupi buah dada dan lubang kemaluannya.


Seperti foto Foto Wina di atas

Sementara dari balik tembok Sri sedang mengintip kegiatan yang di lakukan nyonya majikannya tersebut. " Aku mau deh... Punya suami seperti Den AL, yang gagah dan perkasa." Ucap Sri dalam hatinya, sambil mengelus-elus kedua bukit kembarnya.

Wina yang terus melumat lidah saling berebut, tangan Wina tak tinggal diam mencoba meraih penis AL yang masih terbungkus celana pendek serta celana panjang, AL menghentikan lumayan di bibir Wina, kemudian AL menarik cd-nya lalu di julurkan lidah AL ke Vagina berwarna pink milik Wina.

" Ahhhh....Ahhh....Aaahhkk." Wina menjerit melengking ketika lidah AL bermain-main di area kewanitaannya.

" Ohhk....Ohkk...Enaak..Ohk." desah Wina ketika lidah AL menggit kecil itiknya.

" AL....Ohk.. Pintar sekali kamu Ohhk." Racaunya.

Ruth.


Wina Puspita.


Di mobil Ruth baru menyadari ponselnya tidak ada, lalu ia menepikan mobilnya, mencoba kembali mencari di dalam tasnya, dan Ruth baru ingat ponselnya tertinggal di atas meja di rumah kakaknya, lalu ia pun putar haluan kembali ke rumah kakaknya untuk mengambil ponselnya.

Ruth yang baru datang turun dari mobilnya, dan langsung masuk kedalam rumah Wina, dengan langkah demi langkah sampai pada akhirnya ia berada di ruang tamu yang bersebelahan dengan ruang keluarga.

Betapa terkejutnya Ruth, melihat Wina dan AL sedang asik bercumbu, sekujur tubuh Ruth sangat shock melihat adegan yang di pertontonkan mereka berdua, ia tidak menyangka Wina kakaknya bermain gila dengan AL keponakannya sendiri.

Ruth menghelakan nafasnya yang panjang, ia menduga Winalah yang menggoda AL, dan Ruth pun bingung karena kakaknya susah sekali dekat dengan pria, selama ini kakaknya selalu dingin terhadap pria, tapi kali ini justru Kakaknya sedang bermain gila dengan keponakannya sendiri.

Ruth pun menenangkan dirinya agar tak larut dan shock akan kekagetan yang ia lihat, ia pun menyadari dan tidak akan mengatakan apa-apa kepada orang terdekatnya. Ataupun mengadukan hal yang ia lihat ke Wijaya suaminya Wina.

Ruth kembali keluar rumah, lalu memijit bell seolah-olah ia baru datang, dan tidak melihat apapun di dalam rumah Wina Kakaknya.

Bunyi bell pun di dengar oleh Wina dan AL, Wina dan AL sangat panik, lalu mereka sama-sama merapikan pakaiannya serta membersihkan mulutnya yang penuh dengan air liur.

" Gimana Tan..?" Tanya AL panik

Wina yang masih mengatur nafasnya dan orgasme yang baru saja ia keluarkan akibat jilatan lidah AL di vaginany.

" Kamu tenang aja ada Aku." Jawab Wina.

AL.. melangkahkan kakinya kedepan untuk membukakan pintu, sedangkan Wina yang masih sibuk merapihkan dirinya yang terlihat sangat berantakan dan acak-acakan.

Betapa terkejutnya AL yang ternyata yang memijit bell rumah adalah Ruth adiknya Wina, Ruth sedikit berakting seolah-olah tidak melihat apa-apa, Ruth tersenyum ketika melihat AL, tak lama Wina muncul dari ruang keluarga.

" Mbak ponselku ketinggalan diatas meja, aku mau ngambil ponsel." Kata Ruth.

" Ohh yaa." Sahut Wina.

" Yaa sudah Tan ..Aku mau pamit pulang dulu." Kata AL.

" Iyaa AL kamu hati-hati di jalan." Kata Wina.

AL berlalu pergi keluar rumah, namun Wina masih harap-harap cemas, apakah Ruth mencurigai dirinya atau bahkan mengetahui tentang perselingkuhannya barusan.

" Ruth.. Mbak mau mandi dulu." Kata Wina dengan nada datar.

" Nanti tunggu, sebentar aku mau bicara sama mbak." Ucap Ruth dengan agak serius.

" Mbak capek...Mbak mau mandi dulu."

" Sebentar aja mbak...Ada yang aku mau bicarakan."

" Nanti aja....Mbakkan sudah bilang Mbak capek." Sahut Wina sambil melangkah.

" Oke...Aku akan mengadu ini semua sama Suami Mbak Mas Wijaya." Kata Ruth mengancam Wina.

" Jadi kamu sudah tahu, Ruth.?" Tanya Wina.

" Aku sudah tahu semuanya.Mbak." Jawab Ruth.

" Silahkan Ruth kalau kamu mau melaporkan ke suami mbak, dan klau terjadi apa-apa dengan suami mbak, kamu harus tanggung jawab." Letupan emosi Wina seakan memuncak.

Sementara di luar Ternyata AL masih belum meninggalkan rumah Wina, ia mencuri dengar percakapan antara Wina dan Ruth dari balik pintu depan rumah, rupanya Ruth telah mengetahui perselingkuhanku dengan tante Wina pikir AL.

" Kenapa kamu diam aja Ruth, silakan aduin semuanya, katanya kamu mau mengadu." Kata Wina.

Ruth diam tak berkutik, ia berfikir sejenak, klau diri sampai mengadu ke suaminya kakak, ia khawatir nanti Mas Wijaya Shock dan makin memperburuk kesehatannya, atau lebih parahnya lagi takut terjadi serangan jantung yang mengakibatkan ia meninggal dunia.

" Tapi Mbak...Kenapa Mbak melakukan ini dengan keponakan mbak sendiri."

" Karena aku mencintai AL, Aku jatuh hati sama AL." Jawab Wina.

" Apa...! Bagaimana bisa Mbak jatuh hati sama AL, ingat mbak dia itu keponakan mbak."

" Cukup Ruth... Hubungan kami berdua atas dasar cinta, AL juga mencintaiku." Jelas Wina.

" Oke..Oke mbak, Aku gak akan ngadu dan ngebahas masalah ini lagi, tapi ada satu syarat, jauhi dan putuskan hubungan mbak dengan keponakan mbak." Perintah Ruth dengan lembut.

" Klau mbak gak mau gimana.! mbak udah nyaman sama dia, Mbak gak mau jauh dari AL."

" Mbak... Gimana kalau Mbak Mery Mamanya AL tahu."

" Itu resiko ..Yang harus Aku hadapi." Jelas Wina dengan kuat.

" Mbak...Mbak itu kakakku, dan AL keponakan mbak, keponakan aku juga, mbak pasti tahukan berapa usia AL, dan berapa usia mbak."

" Sudah cukup... Cukup kamu gak usah banyak berkhotbah depan mbak, Apa kamu gak tahu, yang namanya cinta tidak mengenal usia." Jelas Wina kembali.

Ruth menelan ludah mendengar penjelasan kakaknya, " Oke Mbak...Aku gak mau berdebat, atau berantem sama mbak, aku cuma mau mengingatkan mbak aja." Ucap Ruth dengan lembut.

" Makasih...Kamu telah mengingatkan aku, tapi kembali lagi kamu juga gak bisa memaksakan kehendakmu itu sama aku, karena toh yang menjalani aku sendiri, jadi setiap resiko aku yang tanggung." Jelas Wina.

" Iyaa Mbak maafkan aku, klau telah menyinggung perasaan mbak."

* Gak apa-apa." Lalu mereka berdua saling berpelukan.

" Aku akan menyimpan rahasia ini rapat-rapat, dan aku juga pura-pura tidak tahu, dan tidak akan menegur AL." Kata Ruth.

Sementara itu setelah mendengar percakapan dan perdebatan antara Wina dan Ruth, AL pun bergegas pergi meninggalkan rumah Wina.

" Terima kasih, atas pengertiannya, Ruth." Ucap Wina dengan nada cooling down.

" Aku boleh nanya gak Mbak.?" Tanya Ruth dengan nada lembut.

" Kamu mau nanya apa nih? Silahkan***th. tanya aja."

" Mbak sampai segitu ya jatuh cinta sama AL, emang AL sespcial apa sih.? Yang membuat Mbak jatuh cinta.?" Tanya Ruth.

Wina menghela nafas panjang." Menurutku di adalah pria istimewa, ia pria langka yang tidak ada lagi stoknya di muka bumi ini, mungkin jika kamu menyadari keistimewaannya pasti kamu akan jatuh cinta sepertiku, tapi jangan deh.. cukup aku aja." Jelas Wina sambil tersenyum tipis.

Ruth masih penasaran, dengan ucapan yang di berikan oleh Wina kakaknya, AL adalah pria istimewa, pria langka di muka bumi.

" Gaklah...Enggak mungkin Aku jatuh cinta sama dia Mbak, Aku udah ada Mas Nugroho, ada-ada aja mbak ini."

Pengakuan Kakaknya membuat Ruth menjadi semakin penasaran bagaimana dia membuat kakaknya menaruh hati padanya, setelah cukup lama berbicara Ruth pun pamit untuk pergi ke mall, sambil menyimpan banyak tanya di hatinya.

Setelah kepergian Ruth, Wina menghelakan nafasnya sambil bersandar duduk di sofa, sedetik kemudian dirasakan perutnya keroncong minta di isi sarapan pagi, ia beranjak keruang makan meminta Sri untuk menyiapkan sarapan pagi.

Wina duduk di kursi meja makan, sementara Sri sedan membawa makanan satu persatu ke meja makan, Wina membantu Sri menata makanan, dan tidak lama berselang makanan sudah tertata rapih di atas meja makan.

" Sri... Ngapain kamu selalu mengintip ketika aku berhubungan dengan AL, seperti yang baru tadi pagi kamu lakukan.!?" Kata Wina. Sri tertegun lalu terdiam.

" Udah gak apa-apa jujui aja..Aku gak bakal marah kok." Ucap Wina kembali.

" I...Iiya Nyonya maaf." Sri tertunduk.

" Alasan apa kamu mengintip,? Itukan gak sopan."

" Yaa Saya juga sudah lama sendiri, Saya merasa kesepian butuh pendamping,."

" Iyaa kamu cari pasangan dong."

" Siapa yang mau nyonya, janda beranak dua seperti saya."

" Sapto." Cetus Wina membuat Sri tersipu malu, karena Sapto seorang satpam kompleks rumah.

" Yaa udah nyonya saya permisi ke dapur." Sari pamit beralasan.

ALbet


Mery Caesarany


Sesampainya di rumah AL yang melihat rumahnya nampak sepi, ia pun beranjak menaiki anak tangga masuk kedalam kamarnya, setelah mengganti baju dengan pakaian ternyamannya, celana boxer dan kaos oblong, AL melangkah kearah balkon untuk menikmati udara pagi, menghirupnya dengan hidungnya yang mancung.

Namun, pemandangan tak terduga tersaji ketika Mery Mamanya turun dari mobil, dan yang membukakan pintu mobil itu adalah Nugroho, Suaminya Tante Ruth, menaruh rasa curiga seakan AL rasakan.

" Ada hubungan apa mereka berdua, kenapa mereka bisa berjalan berbarengan, mengantar Mama di pagi hari."

Pertanyaan mulai muncul di dalam benak kepalanya AL, dugaannya AL mereka berdua mempunyai hubungan spesial di belakang ini semua.

Dan kedua mata Mamanya dan Om Nugroho seakan tertuju kearah balkon, AL langsung masuk kedalam kamarnya, agar ia tak ketahuan telah menyaksikan pemandangan yang tak semestinya.

Mery mamanya AL, berjalan dengan sempoyongan badannya masih terguncang akibat banyak Alkohol yang tertelan, Mery menuju kamarnya, AL berlari kecil dan mengintip ketika Mery melewati kamarnya.

Mery masuk kamar, lalu melepaskan high heels yang ia kenakan, dan ia meleparkannya, lalu ia menghempaskan tubuhnya diatas tempat tidurnya, kepala masih pusing tujuh keliling, akibat banyaknya minum. Sementara AL masih penuh banyak tanya..? Dalam hatinya.

Albet.


Ruth


Setelah pulang dari kampus AL mampir ke Mall untuk membeli sesuatu, sesudah memarkir motornya ia lalu berjalan menuju ke dalam Mall, di saat itu AL melihat dua orang pria di sebuah parkiran sepi, sedang tarik menarik tas dengan seorang perempuan.

Ternyata itu jambret, AL dengan sigap langsung berlari untuk menolong seorang perempuan yang sedang ketakutan disana, ternyata perempuan itu adalah Ruth adiknya Wina, AL yang emosi " Bammm." Hantaman langsung di lancarkan oleh AL, sehingga Jambret terjatuh begitu juga dengan Rut terjatuh juga.

" Tante jangan khawatir ada AL." Ucap AL sambil merangkul tubuh Ruth.

Ruth yang sedang memeluk erat AL, harus terlepas ketika salah satu dari dua penjambret itu mendekati AL, maju dua langkah perkelahian pun terjadi, AL berhasil mengusir dua penjambret itu secara tunggang langgang.

Kembali lagi kepada Ruth, Ruth yang masih ketakutan langsung memeluk tubuh AL kembali, kemudian AL pun mencoba menenangkannya.

" Makasih ya AL, kamu udah nolong Tante pada waktu yang tepat, Tante sangat takut." Jelasnya sambil menggigit bibir bawahnya.

" Tante gak usah takut, sekarang ada AL."

" Iyaa AL untung ada kamu jadi sekarang Tante lega."

" Tante sekarang mau kemana."

" Tante sekarang mau pulang AL."

" Mobil Tante parkirnya di sebelah mana."

" Itu di seberang sana AL."

* Awww....Aduh sakit AL." Ucap Ruth ketika mau melangkahkan kakinya.

Lalu tangan AL dengan sigap memeluk tubuh Ruth kembali, dan tangannya Ruth melingkar di lehernya AL.

" Melangkainya pelan-pelan, Tan." Kata AL.

" Berat Yaa AL."

" Enggak kok Tante "

Beberapa langkah kemudian mereka berdua telah sampai di dekat mobil Ruth, kemudian Ruth mengambil kunci mobil dari dalam tasnya, lalu menekan remote mobilnya.

" Tan...Bisa gak bawa mobilnya.?" Tanya AL.

" Gak tahu AL...Kaki Tante sakit, akibat tadi terkilir."

" Gimana Klau AL anter Tante pulang." AL menawarkan diri.

" Tadi kamu kesini pakai apa AL."

" AL, kesini pakai motor Tante, nanti gampang sehabis nganter Tante AL kesini lagi untuk mengambi motor."

Lalu AL mengantar Ruth pulang, dengan kecepatan sedang AL mengemudikan mobil, dalam perjalanan Ruth bertanya tentang kabar Mamanya AL, mereka berbincang ringan, sampai akhirnya mobil yang di kendarai oleh AL berhenti di sebuah rumah.

AL keluar terlebih dahulu, ketika ingin keluar Ruth mengerang kakinya kesakitan, akibat tadi terkilir ketika jatuh bersama jambret, AL lalu membungkukkan badannya memberikan ruang punggungnya untuk di tumpangi Ruth.

Ketika AL menggendong Ruth, AL merasakan benturan kenyal di punggungnya, payudara besar nan kenyal itu menempel erat di punggungnya, dengan guncangan langkah kaki membuat punggung AL serasa berdenyut.

Sayangnya AL hanya memegang kakinya Ruth, bukan bokongnya untuk menopang gendongan. Marni pembantunya Ruth kaget melihat nyonya majikannya di gendong erat oleh AL.

" Nyonya kenapa.?" Tanya Marni panik.

" Aku tadi jatuh karena di jambret, untung ada AL." Jawab Ruth.

" Udah nanyanya nanti aja, mendingan sekarang buka pintunya deh." Cetus AL.

Ruth bukannya menjauhkan payudaranya malah justru semakin mempererat rangkulan tangannya dileher AL, otomatis payudaranya semakin menempel di punggungnya AL, dan AL semakin nyaman.

" I..Iyaa Maaf." Bi Marni membuka pintunya.

AL pun menaruh Ruth di sofa, Ruth yang mengerang kesakitan, membuat AL mencoba memijit kakinya Ruth.

" Tan...Aku pijit yaa." Cetus AL meminta ijin.

" Silahkan klau kamu bisa." Ruth memberikan ijinnya.

AL membungkukkan badannya kembali, meraih kaki Ruth yang sakit, bola mata AL terlihat nampak tak fokus, ketika Ruth membukakan selangkangannya, ia tak sadar hanya memakai seutas rok mini.

" Maaf Tan.." ucap AL menyentuh kakinya.

Ruth mengangguk kesakitan, ketika pijitan-pijitan AL lakukan, dan di akhiri dengan tarikan.

" Auuwww.." teriak Ruth.

" Coba sekarang Tante gerakin kaki Tante."

Ruth pun menggerakkan kakinya dan kakinya Ruth bisa pulih kembali berjalan normal.

" Makasih lho AL, kamu hebat sekali dalam urusan mijat memijat, bolehlah klau Tante lagi pegal-pegal di pijat."

AL.. Menelan ludah mengangguk lalu menghelakan nafas panjang, dan Ruth pun mulai menaruh rasa kagum kepada keponakannya, apakah akan timbul rasa nyaman, namun masih simpang siur belum tahu kejelasannya.?

" Jangan bilang aku jatuh cinta, pada keponakanku sendiri, benar kata Mbak Wina, AL memberikan warna baru dalam kehidupannya, uhh apa yang aku pikirkan." Ucap Ruth dalam hatinya menepiskan pikiran aneh.

Kemudian AL pamit untuk kembali ke Mall mengambil Motornya, Ruth pun mengantar AL sampai depan teras rumah, sampai akhirnya ojek online yang dipesan AL menjemputnya. Lantas Ruth kembali kedalam rumahnya.BERSAMBUNG.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd