Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

ARFAN, SI PEJANTAN TANGGUH DARI DESA(Remake)

:fgenit::fgenit::fgenit::fgenit::fgenit::dance::dance::dance::dance:Kembali ke masa sekarang....
:pantat:
Hari-hari berjalan seperti biasa di rumah megah Bu Rini. Tiga minggu sudah berlalu sejak ia mengambil cuti kerja. Bu Rini merasa beban pikirannya telah cukup ringan. Keberadaan tiga orang desa yang sudah ia anggap sebagai keluarga kandung itu benar-benar dapat menghibur hati dan membuatnya melupakan persoalan pelik yang beberapa waktu lalu membelitnya. Terlebih lagi, Warsih yang telah ia anggap kakak itu amat piawai memuasi nafsu birahinya yang terkadang tak terbendung. Warsih kini sudah hafal tabiat sang nyonya, kalau sudah masuk kamar dan memanggilnya, itu pasti sang nyonya minta memeknya dijilat dan dicolok-colok menggunakan kontol karet. Namun begitu, meskipun Warsih selalu dengan senang hati melayani nafsu birahi sang nyonya, terkadang hatinya iba juga, betapa tidak, sang Nyonya tak menyadari bahwa sebenarnya Arfan, anak Leha, adalah orang yang tepat untuk memenuhi syahwat Bu Rini. Warsih benar-benar tak sanggup memberitahukan hal itu pada sang nyonya. Warsih lebih memilih diam dan membiarkan waktu yang akan menjawabnya, ia berharap suatu saat tanpa bantuan dirinya, Bu Rini akan menemukan kenyataan kalau keponakannya itu punya kontol besar dan panjang yang sanggup membuatnya menjerit-jerit kepuasan!

Kedekatannya dengan Bu Rini membuat Warsih jadi orang yang paling tahu kebiasaan sang nyonya, dari kebiasaan makan, bekerja, istrahat, merawat bunga hingga memenuhi hasrat birahinya yang masih menggelora. Warsih menghitung, hampir setiap tiga malam sekali Bu Rini pasti minta memeknya diobok-obok. Kalau sudah begitu, Warsih akan menyuruh Leha menggantikan tugas memasak dengan alasan sang nyonya minta dipijat. Hmmm padahal...


:pantat:
Makin hari, Bu Rini kian betah di rumah. Arfan, Leha dan Warsih juga sepertinya sudah dapat menyesuaikan diri dengan kondisi ini. Ketiga orang kampung itu sudah tampak menikmati hari-hari mereka disana. Sesekali untuk menghapus kejenuhan, ketiganya diajak melancong ke tempat-tempat hiburan yang banyak di Jakarta dan sekitarnya, mulai dari makan di restoran hingga melancong ke tempat-tempat wisata di luar kota Jakarta seperti Puncak, Anyer dan sebagainya.

Untuk urusan pekerjaan, Bu Syifa secara rutin juga datang membawa berkas-berkas yang perlu diputuskan oleh Bu Rini. Disamping untuk urusan pekerjaannya sebagai sekretaris, Bu Syifa tentu memanfaatkan waktu kunjungannya ke rumah sang boss untuk dapat bertemu Arfan, remaja belia yang sudah dua minggu lebih menjadi pacar gelapnya! Tak untuk melampiaskan syahwat tentunya, tapi cukup bagi Bu Syifa untuk sekedar berciuman dan meremas kontol Arfan dari balik celana, sekedar pelepas kangen di sela-sela kesibukan kerja. Toh tiga hari sekali, setiap Arfan diminta ke pasar, mereka selalu menyempatkan diri berkencan di kamar hotel langganan Bu Syifa, tempat dimana untuk pertama kali Arfan menjebol memeknya sampai Bu Syifa terkapar menyerah empat kali oleh keperkasaan remaja belia itu.
:tegang:
Sesekali kalau waktu dan tempat tak mengijinkan ketika Bu Syifa dan Arfan sama-sama tak dapat menahan nafsu, maka Bu Syifa akan menelpon bossnya untuk minta tolong Arfan mengambil dokumen penting di kantor. Sudah pasti Arfan bukannya ke kantor Bu Rini, tapi menuju hotel terdekat untuk melampiaskan birahi di memek tembam Bu Syifa. Sang nyonya tak sama sekali curiga karena ia sudah sangat percaya pada sekretarisnya itu. Malahan pernah suatu malam Bu Rini sendiri meminta Arfan untuk menjemput Bu Syifa di rumahnya, sang nyonya meminta sekretarisnya itu untuk mengerjakan sesuatu yang cukup penting di kantor. Bu Rini berharap, dengan ditemani Arfan, Bu Syifa akan merasa tenang seperti didampingi pengawal pribadi. Arfan pun dengan senang hati melakukan apa yang diperintahkan Bu Rini.

Di ruang kerja Bu Rini lah Arfan dan Bu Syifa sudah tiga kali memacu birahi selama berjam-jam! Dari sore hingga dini hari! Arfan mendapat ijin untuk menginap di kamar tidur Bu Rini di bagian belakang ruang kerja itu. Dan tanpa setahu Bu Rini, Bu Syifa menemani Arfan tidur. Mereka dengan bebas mengumbar nafsu di kamar mewah dimana biasanya sang nyonya beristirahat. Sampai-sampai tak ada satu sudutpun ruang kerja luas milik Bu Rini itu yang tak pernah mereka pakai untuk melampiaskan nafsu. Di sofa, meja meeting, meja kerja, kamar tidur, kamar mandi, pantry, dapur, bahkan di balkon luar ruang kerja yang menghadap ke hamparan pemandangan gedung-gedung pencakar langit itupun mereka pernah pakai untuk bersenggama. Arfan sangat bernafsu menggeluti tubuh tinggi besar dan bahenol Bu Syifa, sebaliknya pula Bu Syifa sangat bersemangat meraih kepuasan seks dari kontol Arfan yang panjang dan besar. Sejak mengenal Arfan, Bu Syifa tak lagi mengikuti arisan gigolo yang diadakan teman-teman sejawatnya. Bagi perempuan paruhbaya itu, Arfan jauh lebih memuaskan dari pria manapun yang pernah ia ajak bersetubuh. Tak ada lelaki seperkasa Arfan di mata Bu Syifa!
:pantat::pantat::tegang::tegang::pantat::pantat:
Saddeeesssss apdetnya huuuuu! Kerreen buangeeeuts! Jadi pengin ngalamin dientot kontol gudde anak abg niiihhhhhh
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd