Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ARMAN DONELLO

Status
Please reply by conversation.
Bagian Tujuh
TENTANG DONNY KANTONO


"Pada tahun 90-an, seorang Taipan asal Singapura yang bernama Tan Tjeng Bok, ikut ambil bagian dalam eksplorasi Pertambangan Emas di Indonesia..." Gresia memulai ceritanya sambil menyalakan filter kesukaannya. Arman pun mengikuti menyalakan kreteknya --dulu dia mengisap rokok filter, tapi ternyata menurut dia kretek lebih mantap-- dan menatap Gresia tanpa kedip. Siap mendengarkan.

"Mereka mendirikan perusahaan Singapura Gold (SG) yang dipimpin langsung oleh anak sulungnya yang bernama Tan Tjeng Liu, membuat Perjanjian Kontrak Kerjasama sebagai pihak ke-3 dengan PT Aneka Tambang (Antam) Indonesia Tbk. yang merupakan perusahaan BUMN milik pemerintah; dengan system bagi hasil 4 : 6. Artinya, setiap kilogram hasil eksplorasi, PT Antam akan mendapat bagian 400 gram dan 600 gram untuk SG.

Pembagian tersebut kelihatannya merugikan pemerintah Indonesia, tapi menurut sejumlah pengamat sih tidak. Karena PT SG mengeluarkan modal yang sangat besar dengan menyediakan berbagai jenis peralatan pertambangan serta membayar para pegawai dan buruh tambang ditambah lagi mereka juga membayar pemetaan satelit untuk melihat daerah-daerah yang memiliki cadangan emas.

Mereka mendapat izin tambang di seluruh Pulau Jawa yang diperkirakan memiliki cadangan emas tinggi, terutama di Jawa Barat dan Banten, di mana sejak zaman Belanda, telah dilakukan pertambangan di berbagai tempat seperti di Cikotok, Cibaliung dan beberapa tempat lainnya. Menurut hasil pemotretan satelit, PT SG telah memetakan lokasi pertambangan di tiga titik, yakni di Ciburuy, Pandeglang, Banten. Cipaku, Bogor dan Cipatujah, Ciamis, Jawa Barat.

PT SG mempekerjakan 5 orang Insinyur luar negeri dan 1 orang insinyur dalam negeri yang bernama Donny Kantono. Dia dikenal sebagai Insinyur pendiam yang sangat cerdas, walau sikapnya agak keras, namun sebenarnya Insinyur Donny adalah seorang yang eksentrik. Dia sangat dekat dengan para buruh dan staf perusahaan, nyaris tidak menjaga jarak. Berbeda dengan Insinyur lainnya, terutama Insinyur yang berasal dari Singapura, Hongkong dan Jepang, yang sangat menjaga jarak dan terkesan angkuh.

Tiap titik lokasi pertambangan digawangi oleh dua insinyur. Donny bersama David Chang, Insinyur asal Hongkong, ditugaskan di Cipaku. Karena lokasinya yang paling dekat dengan Jakarta, PT SG mendirikan kantor di Kabupaten Bogor, jaraknya hanya 10 km dari lokasi penambangan. Selain mendirikan kantor, mereka juga mendirikan pabrik pencetakkan emas batangan di situ.

Setelah kurang lebih 3 tahun dikuras, lokasi pertambangan Cipaku pun akhirnya mulai kering. PT SG meninggalkan lokasi itu dalam keadaan hutannya porak poranda. Meskipun begitu, masih banyak warga sekitar yang untung-untungan menambang emas di situ, sampai dengan saat ini.

Karena lokasi baru belum ditemukan, kontrak kedua insinyur itu pun diputus oleh PT SG. Sebelum pulang ke negrinya, Hongkong, David Chang mengajak Donny mampir ke rumah saudara jauhnya di Bogor, namanya Bastian Chang. Mereka pun berkenalan. Sejak itu, konon, Bastian dan Donny menjadi sahabat.

Namun, konon juga, persahabatan mereka terganggu gara-gara pacarnya Bastian yang sekarang menjadi pengusaha terkenal itu, Ibu Connie, jatuh cinta kepada Donny. Tapi Donny menolak dengan alasan dia setia dengan pacarnya.

Konon, selama persahabatan itu berlangsung, Donny beberapa kali bercerita bahwa dia menemukan tambang emas di Sekemirung, sekitar 10 km dari Cipaku. Cadangan emasnya diperkirakan berjumlah sekitar 3 ton. Nilainya mencapai triliunan.

Bastian kemudian membawa Donny kepada 3 orang temannya satu SMA, seorang polisi dan 2 lainnya adalah pengusaha. Mereka berunding untuk mencari dana pembiayaan menambang. Namun mereka tidak sepakat.

Akhirnya hanya Bastian lah yang mau patungan membiayai penambangan emas. Singkat cerita, mereka pergi ke lokasi dibantu oleh 5 orang bekas buruh pertambangan PT SG. Dengan peralatan sederhana, mereka akhirnya sanggup menambang sebanyak 200 kg emas murni.

Sayangnya mereka terpaksa menghentikan kegiatan penambangan untuk sementara. Hal tersebut terjadi karena medan yang dihadapi sangat sulit. Bukan saja karena kondisi alamnya yang sulit dibuka dan ditundukkan tapi juga berbagai jenis habitat flora faunanya banyak yang mengandung racun. Untuk meneruskan penambangan, mereka membutuhkan peralatan yang lebih modern dan lebih canggih serta perencanaan yang lebih matang. Terutama perencanaan logistik dan komunikasi.

Mereka kemudian membawa emas gelondongan tersebut ke Pabrik Pencetakan Emas batangan PT SG dan membayar biaya pencetakan. Pada saat itu, ternyata Tan Tjeng Bok dan Tan Tjeng Liu tengah melakukan meeting untuk menentukan lokasi penambangan berikutnya di Kantor PT SG. Tjeng Bok merasa sangat terkejut ketika salah seorang staf ada yang melaporkan bahwa Insinyur Donny tengah melakukan pencetakan batangan emas di pabrik, padahal seluruh stok untuk dicetak sudah habis tak tersisa.

Mereka pun memanggil Donny untuk dimintai penjelasan. Donny mengatakan bahwa seluruh biaya pencetakan itu dia yang menanggung. Donny juga menjelaskan bahwa dia menemukan lokasi tambang yang baru yang diperkirakan mengandung emas 3 ton, izin lokasi sudah diajukan dan mendapat persetujuan dari Pemkab Bogor dan Pemda Jabar serta dari kementrian Pertambangan melalui PT Antam.

Tan Tjeng Bok marah, mengapa Donny tidak melapor dan mengajukan proposal kepada PT SG untuk mendapatkan pembiayaan, sedangkan keuntungan bisa dibagi bersama secara adil.

Tapi Donny menyatakan tidak mau bekerja sama dengan PT SG karena diskriminasi yang dilakukan oleh PT SG dan perlakuan yang tidak respek kepadanya sebagai insinyur selama ini. Dia mengkritik secara tegas dan gamblang pengelolaan perusahaan yang dilakukan oleh Tjeng Liu. Dari system gaji hingga komunikasi yang buruk. Donny menjelaskan bahwa gaji yang diterimanya berjumlah hanya setengahnya dari gaji David Chang. Padahal pekerjaan mereka sama bahkan Donny mendapat tambahan beban kerja menanggulangi amuk buruh karena upah mereka sering terlambat.

Insinyur Donny menilai, dalam segala hal PT SG itu buruk. Dia merusak alam, mengambil keuntungan darinya lantas mencampakkannya.

Saat itu juga tubuh sang Taipan gemetar saking marahnya. Dia menampar wajah anaknya dan memaki-makinya dengan kata-kata kasar dan menyebutnya sebagai tidak becus! Dia mengusir Tjeng Liu dan menyuruh sekertarisnya saat itu juga untuk membuat surat pencabutan hak Tjeng Liu terhadap PT SG. Tjeng Bok kemudian meminta Insinyur Donny untuk menggantikan kedudukan Tjeng Liu sebagai pejabat tertinggi di PT SG. Ternyata Donny setuju.

Setelah itu, Donny dan Tjeng Bok pergi ke Pabrik Cetak.

Saat itu, emas hasil penambangan di Sekemirung selesai dicetak, Tjeng Bok yang sangat hapal persis bagaimana kualitas emas terbaik itu merayu Donny untuk menjualnya kepadanya. Tapi Donny menolak karena dia menjanjikan bagi hasil yang memadai kepada Timnya.

Ke lima orang anak buahnya masing-masing mendapat bagian 4 kg plus upah, sisanya dibagi dua dengan partnernya, Bastian.

Tan Tjeng Bok kemudian mengumpulkan Tim Donny dan Partnernya dan merayu mereka untuk menjual emas tersebut kepadanya. Ternyata semuanya setuju. Dan Tan Tjeng Bok merasa sangat senang.

Emas tersebut dicetak oleh Donny dalam bentuk batangan 100 gram. Donny menyisakan 20 batang untuk disimpan sebagai mas kawin, Bastian menyisakan 10 batang sebagai hadiah untuk pacarnya, sedangkan para buruh masing-masing menyisakan 5 batang untuk dibawa pulang. Meskipun kecewa tidak bisa membeli semuanya bahkan dengan iming-iming harga lebih mahal, Tjeng Bok masih tetap bisa tersenyum dan merasa bahagia. Walau dia hanya bisa membawa 1945 batang emas 100 gram ke Singapura, itu merupakan hasil rayuannya yang maksimal.

Setelah itu, Bastian dan Tjeng Liu yang diusir, pulang bersama-sama dalam satu kendaraan menuju Bogor Kota. Sedangkan Donny melakukan meeting dengan Tan Tjeng Bok sampai larut malam. Tjeng Bok menyetuji semua proposal Donny tanpa syarat, memberikan semua fasilitas yang diperlukan dan gaji setinggi langit serta bagi hasil produksi emas yang adil.

Tentu saja Donny terperangah dengan perjanjian kontrak yang sangat menguntungkan itu. Dia lalu menanyakan alasan Tan Tjeng Bok mengapa melakukan semua itu dan Taipan itu menjawab dengan jawaban yang penuh misteri: Karena emas yang ditemukan ini adalah emas kehidupan.

Donny tidak paham dengan jawaban itu.

Singkat cerita, pada tahun 1997, Insinyur Donny dengan kekuasaan penuh sebagai pejabat tertinggi perusahaan menjalankan produksi dengan sangat efektif dan efisien. Dia sangat royal terhadap para buruh dan staff. Makanan, minuman, rokok... bahkan perempuan pun disediakannya tanpa pelit-pelit.

Dia memimpin perusahaan dengan sangat low profile, nyaris tanpa jarak. Bahkan seorang buruh baru yang baru saja diterima kerja di tambang itu, pernah memaki-maki Donny karena dianggap kerjanya cuma ngelihatin doang.

Namanya Udin.

Setelah memaki-maki bosnya itu, nama Udin menjadi sangat terkenal di kalangan buruh. Soalnya Udin butuh waktu 3 hari untuk menyadari bahwa yang selalu dimaki-makinya, namun tetap tersenyum dan menawarinya rokok, adalah superbosnya.

Udin memiliki tubuh tinggi besar dengan tenaga dan keberanian yang sangat besar, sayang IQnya sedikit jongkok. Seluruh buruh dan staff tahu, Insinyur Donny adalah orang paling toleran terhadap kekurangan orang lain... Hanya Udin, dan hanya Udin, satu-satunya orang yang pernah berani memaki-maki bosnya sendiri.

Nama Udin pun menjadi terkenal sebagai ikon "orang tolol" di perusahaan itu. Orangnya masih hidup sampai sekarang dalam keadaan segar bugar, sehat wal afiat, aman nan sentosa...

Dalam jangka waktu setahun, kerja brilian Insinyur Donny ternyata mampu menghasilkan 3 ton Emas yang berbentuk dalam cetakan 3000 batangan emas.

Diperkirakan ada cadangan 1 ton lagi yang bisa digali, namun kondisi alam yang sangat angker dan penuh dengan hal mistis yang sangat nyata, membuat Insinyur Donny harus membuat perencanaan lain yang lebih matang. Dia bahkan berniat mendatangkan sejumlah paranormal terbaik dalam membuat perencanaan penambangan.

Insinyur itu untuk sementara menghentikan penambangan dan meminta kepada para buruh untuk memperbaiki alam yang sudah mereka rusak. Dia melapor kepada Tan Tjeng Bok dan Taipan itu pun terbang dari Singapura untuk melihat hasilnya.

Saat Tan Tjeng Bok melihat batangan-batangan emas itu, dia menari-nari seperti anak kecil saking gembiranya. Bahkan ada beberapa orang yang menganggapnya menari-nari seperti orang gila.

Sementara itu, untuk diketahui, izin penambangan emas di Sekemirung diberikan atas nama Donny, bukan atas nama PT SG. Karena itu system pembagian hasilnya pun berbeda. PT SG dianggap hanya sebagai penyandang dana, oleh sebab itu, secara administratif hasil produksi emas itu adalah milik Insinyur Donny.

Angka bagi hasilnya adalah 1 : 3 : 6.
1 Bagian untuk Pemerintah, 3 bagian untuk PT SG dan 6 Bagian untuk Insinyur Donny. Ini artinya 300 batang untuk Pemerintah (PT Antam, Pemkab Bogor dan Pemda Jabar), 900 batang untuk PT SG dan sisanya 1800 batang milik Insinyur Donny.

300 Kilo emas yang wajib disetor kepada pemerintah, dibayar oleh Tan Tjeng Bok dalam bentuk uang.

Sesuai perjanjian antara Donny dan Tan Tjeng Bok sebelumnya, Donny harus menjual 75% bagiannya kepada Tan Tjeng Bok dan 25% nya lagi wajib dititipkan di Bank Negara Singapura selama minimal 5 tahun sebelum dipindahkan atau dipindahtangankan atau dijadikan agunan.

Itu semua artinya, seluruh 3000 batang emas itu akan bergerak pindah dari Sekemirung ke Singapura tanpa sebatang pun disisakan tertinggal di Indonesia.

Untuk proses pemindahan itu, Tan Tjeng Bok telah mempersiapkan semuanya dengan matang dan sempurna, yaitu:
1. Menyediakan mobil khusus buatan Jerman yang didisain seperti mobil bak tertutup, yang terbuat dari baja anti peluru dan anti radar. Bak tertutup itu memiliki sistem penguncian digital yang hanya diketahui oleh Tan Tjeng Bok saja nomor kombinasinya.
2. Menyediakan pasport dan segala macam tetek bengek administrasi khusus untuk Insinyur Donny, sebab dialah yang akan menjadi driver mobil khusus itu hingga ke Bandara Soekarno-Hatta dan tetap berada di dalam mobil ketika memasuki pesawat terbang, lalu ketika Turun Di Bandara Internasional Changi, dia tetap menjadi driver sampai tiba di tempat yang telah ditentukan oleh Tan Tjeng Bok.
3. Sebagai uang muka, Tan Tjeng Bok telah mengeluarkan 3 buah buku rekening yang diterbitkan oleh Bank BHS miliknya, masing-masing buku berisi nominal uang dalam bentuk rupiah, dolar Singapura dan dolar Amerika. Ke 3 buku tersebut nilainya kurang lebih setara dengan uang 1 triliun. Semuanya akan diberikan kepada Insinyur Donny jika sudah sampai di Singapura. Selain itu, Tjeng Bok pun menawari Donny menjadi partner untuk menjalankan bisnis secara bersama-sama.
4. Menyediakan pasukan pengamanan selama perjalanan dari Sekemirung hingga Bandara Soekarno Hatta, yang bekerja sama dengan Angkatan Darat dan Kepolisian Indonesia, sedangkan untuk di Singapura sendiri pemerintah Singapura telah menyediakan dan mensiap siagakan pasukan khusus untuk mengawal mobil itu hingga tiba di tujuan.
5. Selama perjalanan tersebut, Tan Tjeng Bok menugaskan anaknya Tan Tjeng Liu untuk menemani dan melayani semua kebutuhan Insinyur Donny, duduk di samping sopir dan tidak boleh membantah atau bertengkar. Jika terjadi perbantahan atau pertengkaran yang membuat driver Insinyur Donny menjadi tidak nyaman, Tjeng Liu diancam dengan hukuman yang telah dijanjikan oleh Tan Tjeng Bok dari yang paling ringan hingga berat. Hukuman yang paling ringan dipotong jari kelingking, yang paling berat dipotong tangan hingga pangkal lengan dan dikeluarkan dari daftar warisan keluarga.

Hari yang ditentukan pun tiba, yakni Hari Kamis Tanggal 14 Mei Tahun 1998.

Iring-iringan mobil direncanakan akan melalui rute jalan yang telah diperkirakan paling aman dari berbagai macam gangguan, di antaranya adalah gangguan para demonstran yang sedang ramai melakukan aksi demontrasi di beberapa tempat di Jakarta pada saat itu.

Pada pagi hari, sekitar pukul 8, para pengawal dari TNI dan POLRI yang menggunakan pakaian preman berjumlah 20 orang, siap dengan kendaraannya masing-masing berada di depan dan di belakang mobil yang dikendarai Insinyur Dony. Mereka meluncur dengan kecepatan sedang memasuki jalan Bogor Raya menuju Jakarta.

Tak ada kejadian yang berarti di sepanjang jalan sampai mereka memasuki kawasan Jakarta Timur. Pemimpin rombongan, seorang Polisi Muda yang baru saja keluar dari AKABRI berpangkat IPDA, memberi tahu rombongan bahwa pada saat itu dia mendapat informasi tengah terjadi kerusuhan di wilayah Duren Sawit, sebuah mall sedang dibakar massa dan dijarah. Seluruh rombongan diminta waspada dan siap siaga.

Saat memasuki Jalan Raya Ciracas, rombongan menjadi tegang karena tiba-tiba saja terjadi kemacetan lalulintas yang sangat parah. Lalu, dari arah depan rombongan, tiba-tiba ratusan bahkan ribuan orang berlarian dengan bersikap brutal, mereka berlarian sambil melakukan pengrusakan dan penghancuran. Halaman toko, rumah, mobi-mobil,l mereka hancurkan dengan beringas. Para pengendara motor banyak yang cedera parah oleh amuk massa tersebut.

Namun entah bagaimana awalnya, tidak ada seorang pun yang tahu, tiba-tiba saja amuk massa tersebut terkonsentrasi kepada rombongan pengawal kendaraan pembawa emas itu. Mereka mengerubuti para pengawal seperti ada yang memberi komando.

Konon, menurut sejumlah saksi, sebuah tembakan entah dari yang menjadi pemicunya. Tembakan itu membunuh salah seorang dari massa tersebut. Akibatnya ribuan massa menjadi mengamuk dan mencecar rombongan pengawal tersebut.

5 orang pengawal dari kepolisian dan 3 orang dari TNI AD tewas di tempat, sisanya mengalami luka-luka parah. Termasuk pemimpin rombongan, seluruh tubuhnya babak belur dipukuli massa.

Sementara itu, mobil khusus yang dikendarai oleh Insinyur Donny, juga tidak luput dari pengrusakan massa.

Saat itu, massa seperti digerakkan oleh seseorang untuk mendorong-dorong mobil yang dikendarai Insinyur Donny sehingga mobil tersebut ke luar dari jalur kemacetan. Kemudian, mobil tersebut melaju ke arah lain dengan kecepatan tinggi.

Mobil berbalik arah menuju Bogor dan meninggalkan rombongan. Kemudian menghilang seperti ditelan bumi.

Seminggu kemudian, mayat yang mengalami luka bakar sangat parah, ditemukan di daerah kerusuhan di Jakarta Pusat. Hasil otopsi menunjukkan dengan sangat jelas bahwa mayat tersebut tak bisa dipungkiri lagi adalah mayat Tan Tjeng Liu, anak sang Taipan.

Mayat tersebut dibawa ke Singapura dan diletakkan di depan Tan Tjeng Bok. Taipan itu menangis karena kehilangan emasnya. Dia meludahi mayat anaknya dan menyuruh anak buahnya untuk melemparkan mayat itu menjadi makanan untuk buaya peliharaannya.

Dengan tubuh gemetar, sang Taipan berteriak bahwa Insinyur Donny bukanlah pencurinya.

Menurut sumber yang terdekat dengan kehidupan sang Taipan, mereka menjelaskan bahwa antara Donny dengan Taipan itu telah terjalin persahabatan yang aneh sejak mereka bertemu. Tan Tjeng Bok sering bolak-balik ke Bogor dari Singapura menggunakan Helikopter hanya untuk sekedar berbincang dengan Donny selama satu atau dua jam. Dan dia selalu tertawa-tawa senang karenanya.

Sepertinya sang Taipan merasa bahagia bisa menemukan sahabat barunya yang masih muda itu.

***
(Bersambung)
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd