Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT As Elegant As Aurora [TAMAT]

Status
Please reply by conversation.
karena Finding Oshi udah tamat jadi ini satu2nya cerita disini yg gw ikuti huhu semoga updatenya rutin suhu
Wah terimakasih udah mau ngikutin Aurora, ehehe. Tenang, diusahakan bakal sering update habis taun baru wkkwkw. Sambil nungguin update, bisa kok coba baca" cerita lain disini, Banyak yg lebih bagus kok daripada cerita ini, :jempol:
 
Terakhir diubah:
Spoiler? hehe, monggo

Aku menahan nafas, jantungku berdegup lebih cepat. Hawa dingin yang mulai masuk semakin mempersulit situasi ini.

Brengsek!

Kenapa pikiranku ini tidak bisa jernih beberapa menit saja jika sendirian bersama satu orang gadis?!

Penisku terasa semakin tegang dibalik celana jeansku ini. Payudara itu selalu menganggu konsentrasiku. Tubuh itu... tubuh itu... ingin aku rasakan...

Tidak...

Pulang.

Aku harus pulang sekarang!

“Aku... pokoknya aku minta maaf. Aku harus pulang sekarang.”

Aku bangkit berdiri dari kursi ruang tamu itu dan bergegas keluar.

“Mas, masih ujan deres banget lho, emang bawa mantol?”

“Bawa.” Jawabku singkat sambil terus melangkah tanpa menoleh kearahnya.

Suara petir menggelegar diluar sana, bahkan jendela-jendela kontrakan ini sampai bergetar. Angin juga bisa terdengar berhembus dengan kencang dari air hujan yang menghantam atap rumah ini.

Grep

Gadis itu meraih tanganku dan menahannya.

Sial!

Aya, kau sudah membuat satu kesalahan besar.
 
Spoiler? hehe, monggo

Aku menahan nafas, jantungku berdegup lebih cepat. Hawa dingin yang mulai masuk semakin mempersulit situasi ini.

Brengsek!

Kenapa pikiranku ini tidak bisa jernih beberapa menit saja jika sendirian bersama satu orang gadis?!

Penisku terasa semakin tegang dibalik celana jeansku ini. Payudara itu selalu menganggu konsentrasiku. Tubuh itu... tubuh itu... ingin aku rasakan...

Tidak...

Pulang.

Aku harus pulang sekarang!

“Aku... pokoknya aku minta maaf. Aku harus pulang sekarang.”

Aku bangkit berdiri dari kursi ruang tamu itu dan bergegas keluar.

“Mas, masih ujan deres banget lho, emang bawa mantol?”

“Bawa.” Jawabku singkat sambil terus melangkah tanpa menoleh kearahnya.

Suara petir menggelegar diluar sana, bahkan jendela-jendela kontrakan ini sampai bergetar. Angin juga bisa terdengar berhembus dengan kencang dari air hujan yang menghantam atap rumah ini.

Grep

Gadis itu meraih tanganku dan menahannya.

Sial!

Aya, kau sudah membuat satu kesalahan besar.
Yah... Digebuk juga si Aya
 
Spoiler? hehe, monggo

Aku menahan nafas, jantungku berdegup lebih cepat. Hawa dingin yang mulai masuk semakin mempersulit situasi ini.

Brengsek!

Kenapa pikiranku ini tidak bisa jernih beberapa menit saja jika sendirian bersama satu orang gadis?!

Penisku terasa semakin tegang dibalik celana jeansku ini. Payudara itu selalu menganggu konsentrasiku. Tubuh itu... tubuh itu... ingin aku rasakan...

Tidak...

Pulang.

Aku harus pulang sekarang!

“Aku... pokoknya aku minta maaf. Aku harus pulang sekarang.”

Aku bangkit berdiri dari kursi ruang tamu itu dan bergegas keluar.

“Mas, masih ujan deres banget lho, emang bawa mantol?”

“Bawa.” Jawabku singkat sambil terus melangkah tanpa menoleh kearahnya.

Suara petir menggelegar diluar sana, bahkan jendela-jendela kontrakan ini sampai bergetar. Angin juga bisa terdengar berhembus dengan kencang dari air hujan yang menghantam atap rumah ini.

Grep

Gadis itu meraih tanganku dan menahannya.

Sial!

Aya, kau sudah membuat satu kesalahan besar.
Waah... Di tunggu suhu!
 
Spoiler? hehe, monggo

Aku menahan nafas, jantungku berdegup lebih cepat. Hawa dingin yang mulai masuk semakin mempersulit situasi ini.

Brengsek!

Kenapa pikiranku ini tidak bisa jernih beberapa menit saja jika sendirian bersama satu orang gadis?!

Penisku terasa semakin tegang dibalik celana jeansku ini. Payudara itu selalu menganggu konsentrasiku. Tubuh itu... tubuh itu... ingin aku rasakan...

Tidak...

Pulang.

Aku harus pulang sekarang!

“Aku... pokoknya aku minta maaf. Aku harus pulang sekarang.”

Aku bangkit berdiri dari kursi ruang tamu itu dan bergegas keluar.

“Mas, masih ujan deres banget lho, emang bawa mantol?”

“Bawa.” Jawabku singkat sambil terus melangkah tanpa menoleh kearahnya.

Suara petir menggelegar diluar sana, bahkan jendela-jendela kontrakan ini sampai bergetar. Angin juga bisa terdengar berhembus dengan kencang dari air hujan yang menghantam atap rumah ini.

Grep

Gadis itu meraih tanganku dan menahannya.

Sial!

Aya, kau sudah membuat satu kesalahan besar.
Wah, ini dia yang ditunggu-tunggu!
Aya kayaknya bakal beringas nih...
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd