Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG ASIH PERAWAN YANG TERKOYAK

Wah, bisa2 jadi tukang pijet plus nih asih, alias mijit pake tenaga bibir bawah...
 
jam 123 kau tk datang2, jam 456 hari mulai petang, jam 789 kok A burhan yg datang, aku banting pintu, tarik selimut, telolet aja
 
Nunggu update, ini nih cerita yg ane suka klo boleh asih sama abahnya atau abahnya a burhan seru tuh kayaknya
 
Terakhir diubah:
Nuhun update na Hu....
Asa sedih euy amng ikin na cilaka..
Tpi penasaran sama euis Dan burhan..
Seperti apa prosesinya..
 
" Tidaaakkkkk ,,,,,, ". Jerit ku membuat orang orang menatapku prihatin .

" Asiih tenang geulis ,,,,, Tenang ,,,, istighfar ,,,, ". Bibi berusaha menenangkan ku di tengah isak tangis nya .

" Mang ikin koma Sih ,,, dan sekarang sudah di pindahkan ke ruang ICU ,,, kita sama sama berdoa agar mang ikin segera sadar ,,,, ". Ucap pak Mandor bijak seraya menunjuk tulisan di atas pintu tempat mang ikin di rawat .

Dengan tubuh serasa melayang tanpa tenaga , aku berusaha bangkit dan melihat ke dalam ruangan dari balik kaca . Di dalam sana ku lihat mang Ikin masih terbaring lemah dengan berbagai macam alat medis terpasang di tubuh nya .

" Kita sama sama berdoa ya Sih ,,,, ". Ujar bibi menggenggam tangan ku .

" Punten ,,,, keluarga nya Bapak Ikin di panggil ke ruangan dokter ,,, ". Seru salah seorang perawat menghampiri .

" Saya sus ,,,,, ". Jawab ku dan bibi serempak .

" Mari ikut saya ke ruangan dokter ,,,,,,, ". Ajak nya ramah dan tersenyum .

Aku dan bibi mengikuti langkah suster yang berjalan di depan kami . Aku terus menggenggam tangan bibi dengan perasaan tak karuan dan jantung berdebar debar .

" Semoga Kang Ikin tidak kenapa napa ya Sih ,,,, ". Ujar bibi pelan tak bisa menyembunyikan rasa cemas nya.

" Silahkan masuk bu ,,,, ". Ujar suster itu lagi masih dengan ramah nya .

Aku dan bibi setengah tergesa masuk ke ruangan yang sangat dingin dan jantung ku semakin berdetak lebih cepat .

" Keluarga nya Bapak ikin ? ,,, ". Tanya dokter yang berusia setengah baya menyambut kami dengan senyum ramah .

" Muhun pak dokter saya istri nya ,,,, ". Jawab bibi .

" Saya juga pak dokter istri nya ,,,, ". Jawab ku membuat dokter mengernyitkan dahi nya .

" Ooh ,,, iya ,,, iya silahkan duduk ,,,, ".

" Ada beberapa hal yang harus saya sampaikan terkait kondisi bapak Ikin setelah melalui beberapa pemeriksaan ,,,,, ". Ucap nya mulai membuka suara pada kami yang duduk di depan nya dengan perasaan tegang .

" Jadi gimana pak dokter suami saya kenapa sampai sekarang teh belum sadar juga ,,,,,,, ". Tanya bibi tak sabaran .

" Iya bu ,,, ada beberapa hal buruk yang harus saya sampaikan ,,,, ". Jawab dokter dengan wajah serius .

" Kabar buruk apa pak dokter ,,, ". Potong ku .

" Suami ibu berdua mengalami benturan lumayan keras di kepala nya sehingga sampai sekarang masih belum sadarkan diri ,,, namun untung nya tidak terlalu fatal sehingga tak ada masalah dengan benturan di kepala nya mudah mudahan dalam waktu dekat suami ibu bisa segera sadar ,,, ". Terang dokter .

" Alhamdulilah ,,,,, ". Jawab kami serempak .

" Tapi ,,,,,, ada hal buruk lain nya yang harus saya sampaikan bu ,,, ". Ujar dokter lagi dengan wajah seperti enggan untuk menyampaikan nya .

" Aaa ,,, Apaa itu pak dokter ? ". Tanya ku tercekat .

" Tulang ekor bapak Ikin mengalami cidera yang cukup parah ,,, dan kemungkinan ,,,, kemungkinan besar bapak ikin akan mengalami kelumpuhan ,,,, ". Jelas dokter bak halilintar yang menyambar dan menghancurkan harapan kami .

" Luum ,,,,, lumpuuh pak dokter ,,,, ". Aku dan bibi tak kuasa menahan air mata yang kembali menetes .

" Iya bu ,,,, dan kemungkinan suami ibu juga akan mengalami impotensi ,,,, ".

" Impotensi teh apa pak dokter ,,,, ". Tanya ku tak begitu faham .

" Eemm ,,,, mohon maaf bu ,,, impotensi itu ,,, penis pak ikin mengalami disfungsi ereksi karena beberapa syaraf nya terganggu sehingga penis pak ikin nanti nya tidak bisa lagi berdiri dan melakukan hubungan suami istri ,,,,, ". Terang dokter kembali .

Tubuh ku benar benar tersambar petir berkali kali mendengar apa yang di jelaskan oleh dokter . Aku sama sekali tak menyangka kecelakaan mang ikin begitu fatal akibat nya sampai sampai mang ikin lumpuh dan ia akan jadi peluh .

( Peluh = Impotensi ) .

Pikiran ku benar benar kacau saat ini . Musibah demi musibah seakan terus membuntuti setiap langkah ku . Baru saja aku mereguk beberapa tetes manis nya kebahagian . Kini aku harus kembali menguyup pahit nya kenyataan hidup .

Aku sama sekali tak bisa membayangkan bagaimana kehidupan kami jika mang ikin menjadi lumpuh . Sedangkan ia adalah kepala keluarga yang menafkahi aku dan bibi . Terlebih lagi yang begitu membuat jantung ku terasa tertohok adalah bahwa mang ikin tak bisa lagi ngaceng kontol nya . Bagaimana dengan aku yang saat sekarang ini memiliki nafsu birahi yang begitu menggebu gebu . Sementara mang ikin tak bisa lagi ngentotin aku . Dunia ku rasa nya benar benar hancur dan runtuh .

" Kamu makan dulu Sih ,,, jangan banyak pikiran ,,, takut kandungan kamu terganggu ,,,, kita sama sama berdoa semoga Gusti Allah kasih keajaiban nya ,,, semoga mang ikin bisa kembali sehat seperti sedia kala ,,,, ". Ujar bibi dengan tangan menyodorkan nasi bungkus .

" Asih gak lapar bi ,,,, ". Tolak ku .

" Dari pagi kamu belum makan ,,,, ayo makan dulu sedikit nanti kamu malah sakit ,,,, ". Bibi terus memaksa ku .

Bi Nani sudah terlihat lebih tegar di bandingkan aku yang masih terpuruk dalam lautan duka dan kesedihan .

" Semua nya sudah terjadi Sih ,,, kita harus bisa menerima dengan sabar dan ikhlas ,,,, tak ada yang bisa kita lakukan selain terus berdoa meminta kesembuhan buat mang Ikin dan semoga mang ikin segera sadar ,,,, ". Ucap bibi begitu bijak .

" Pati ,,, Bagja ,,,, cilaka itu sudah takdir dari yang maha kuasa ,,, ". Tambah bibi memeluk ku yang mulai kembali tersedu .

*****

Malam mulai menggeser siang dan mang ikin masih belum juga sadarkan diri membuat kami berdua masih merasa cemas . Pak mandor dan yang lain nya sudah pulang tinggal aku dan bibi saja yang kini menunggu mang ikin di rumah sakit .

" Bibi mau shalat ke mesjid dulu ,,,, kita gantian saja shalat nya ya ,,, ". Ujar bibi yang ku balas dengan anggukan .

Aku kembali termenung seorang diri dengan perasaan cemas terus menggelayuti dan pikiran pikiran buruk terus menghantui ku . Lantunan doa terus ku panjatkan tiada henti meminta kesembuhan untuk mang ikin dan terus berdoa mang ikin segera sadar .

" Asiiih ,,,,, ". Seru Ambu setengah berteriak dengan jalan tergesa gesa menghampiri ku .

" Ambuuu ,,,".

Aku dan Ambu saling berpelukan dengan kembali berurai air mata . Di susul pelukan teh Uum yang mendekap ku dari belakang .

" Bi Nani kemana neng ,,,, ". Tanya Ambu menyeka air mata ku .

" Lagi shalat di mesjid ,,, ". Jawab ku lirih .

" Bagaimana keadaan nya si Ikin ,,,, ". Tanya Abah memandang ku prihatin .

" Masih belum sadar bah ,,, ". Jawabku .

" Yang sabar ya Sih ,,,,, ". Ucap teh Uum mengelus pundak ku .

" Tadi sore ada pak Mandor ke rumah ,,, ngabarin kalau mang Ikin kecelakaan ,,,, ". Seru ibu seakan membaca isi hati ku karena merasa kaget dan senang dengan kehadiran nya .

Abah , Ambu , Teh Uum dan juga Kang Arif datang berkunjung ke rumah sakit . Tak begitu ku hiraukan Kang Arif yang sejak datang hanya diam mematung tanpa sepatah kata pun .

" Asiih ,,,, kamu pulang saja sama Teteh kamu ,,,, biar Ambu sama Abah yang menginap di sini nemenin bi Nani ,,, ". Ujar Abah saat jam sudah menunjukan pukul sembilan malam .

" Tapi Bah ,,,, ".

" Iyaa Sih ,,,,, kasihan sama bayi dalam kandungan kamu ,,,, kalau kamu harus nginep di sini ,,,,, nanti kamu malah sakit ,,,, ". Timpal bibi menyetujui usulan Abah .

" Hayuu sih kita pulang saja ,,,, nanti kamu nginep di rumah Teteh saja biar ada teman nya ,,,, ". Ajak teh Uum .

Sebenar nya aku merasa enggan untuk pulang namun karena semua orang terus memaksa ku dengan dalih merasa kasihan terhadap kandungan ku akhir nya aku tak punya pilihan lain selain mengalah demi kebaikan bayi yang ku kandung juga .

Aku , Teh Uum dan Kang Arif akhir nya pulang bersama mobil mang Baron yang di sewa Abah . Perjalanan dari rumah sakit menuju kampung lumayan juga memakan waktu sehingga hampir jam sebelas malam kami baru sampai di rumah .

" Teh ,,,, Asih pulang ke rumah saja ya ,,,, ". Ujar ku merasa tak enak harus menginap di rumah Abah terlebih ada Kang Arif .

" Atuh pulang ,,,,, kan di rumah kamu gak ada siapa siapa ,,,, ". Jawab teh Uum merasa heran .

" Gak apa kok teh ,,,, sekalian nyalain listrik di rumah ,,, ". Dalih ku .

" Sudah biarin saja rumah mah gelap juga ,,, Asih pokok nya nginep sama teteh ,,,, ". Keukeuh nya menarik tangan ku masuk ke dalam rumah .

Akhir nya aku harus kembali mengalah dengan kemauan Teh Uum karena sejujur nya aku merasa takut juga kalau harus pulang ke rumah tengah malam begini . Tapi aku merasa tak nyaman juga kalau harus menginap di rumah Ambu karena Ada Kang Arif meski sejak dari rumah sakit juga dia sama sekali tak berbicara sepatah kata pun dengan ku bahkan terkesan acuh pada ku .

" Kamu tidur di kamar teteh saja ya ,,, biar kang Arif tidur di ruang tamu ,,,". Ajak teh Uum yang langsung aku tolak .

" Gak usah Teh ,,,,, gak enak atuh ,,,, Asih mah tidur di kamar ya Ambu saja ,,,, ".

" Beneran kamu mau tidur di kamar nya Ambu ,,, ".

" Iyaa teh ,,,,, " . Jawab ku mengangguk mantap .

" Ya sudah atuh kalau gitu mah ,,, sudah malam kita istirahat ,,, ".

Teh Uum masuk ke dalam kamar nya menyusul suami nya kang Arif yang sudah lebih dulu masuk kamar sejak tadi . Dan aku pun beranjak ke kamar Ambu . Di rumah ini hanya ada tiga kamar dimana di tempati Abah dan Ambu , Teh Uum dan Kang Arif dan satu kamar lagi oleh kedua adik laki laki ku .

Aku merebahkan diri yang terasa lelah di kasur ambu yang tipis . Aku coba pejamkan mata ku berusaha melupakan semua kejadian buruk hari ini . Dan berharap semua peristiwa buruk ini hanya lah mimpi belaka .

Aku yang baru saja memasuki alam mimpi kembali terbangun saat merasakan usapan halus di selangkangan dan paha dalam ku membuat ku terperanjat bangun .

" Ssssstttt ,,,,, jangan bersuara nanti Teteh kamu bangun ,,,, " . Tangan kiri kang Arif membekap mulut ku yang hendak berteriak .

Apa yang aku khawatirkan sejak tadi kini menjadi nyata . Aku pikir kang Arif tidak akan berbuat macam macam lagi terhadap ku karena ia bersikap acuh pada ku . Namun rupa nya itu hanya kamuflase belaka agar tak menimbulkan curiga di mata istri nya . Kamar ambu yang hanya terkunci dengan kayu kecil dapat dengan mudah di congkel oleh siapa pun . Sehingga kang Arif pun dengan mudah nya bisa masuk ke kamar ini .

Aku bergidik memandang nya yang sudah telanjang bulat dengan kontol panjang nya yang sudah setengah ngaceng .

" Jangan kang ,,, jangan ,,,, " . Aku menggelengkan kepala ku saat kang Arif mulai menelanjangi diri ku .

" Lama tak di ewe ,,, kamu makin semok saja Asih ,,,, " bisik nya dengan nafas memburu dan mengelus perut ku yang sudah membuncit .

" Eemmhhhhh ,,,, aaaahhh ,,, " . Bagai tersengat aliran listrik tubuh ku bergetar saat kang Arif menjilat kulit leher ku yang sensitif .

" Kangghh ,,, jangan kangh ,,, takut teh Uum bangun ,,, " . Ucap ku mencegah nya namun berbanding terbalik dengan reaksi tubuh ku yang semakin panas terbakar api birahi .

" Heunceut kamu makin temben wae sih ,,,,, " .

Tubuh ku menggelinjang saat ku rasakan memek ku di kobel dan itil ku di mainkan oleh tangan kang Arif . Hati ku berusaha melawan namun tubuh ku justru memberikan reaksi yang lain . Nafas ku semakin memburu terbakar nafsu dan memek ku semakin becek oleh lendir yang semakin merembes deras .

Nafsu ku membuncah tanpa bisa aku kendalikan terlebih sudah beberapa hari sejak mang ikin kembali ke kota tubuh ku tak ada yang menjamah sehingga meski bukan jamahan dari suami ku justru tensi birahi ku terus melonjak naik sampai ke ubun ubun dengan cumbuan dan jamahan tangan Kang Arif yang tak lain adalah suami Teteh ku .

" Aauuhhh ,,,, aaaahhh ,,,, " . Aku tak bisa menahan desahan saat rasa nikmat menjalar di bagian memek ku saat lidah kasar Kang Arif mencongkel congkel itil ku .

Dengan kedua tangan mencengkram pinggiran ranjang . Pinggul ku ikut bergerak tak tahan dengan sensasi nikmat dari jilatan lidah kang arif terlebih saat mulut nya menyedot bibir memek ku dan lidah nya melingkar dan memutar di lubang memek ku yang terus berdenyut gatal .

" Aaahhhhh ,,,,, ouuhhhhh ,,,,, ".

Tak hanya lidah dan mulut kang Arif yang bermain di memek ku tapi juga kini jari jari nya dengan lincah mengorek dan mengobok ngobok lubang ku yang semakin basah dan licin hingga aku tak ubah nya cacing tersiram garam terus kelojotan .

" Aarrrrhhhh ,,,, " . Dengan menggigit bibir untuk meredam jeritan ku dalam waktu singkat aku meraih orgasme ku .

Kang Arif tersenyum melihat ku menyemprotkan cairan yang deras dari memek ku dengan nafas terengah engah .

" Hehehe ,,,, kamu mah gampang pisan bucat nya sih ,,,, ". Seru nya menggesekan kontol panjang nya di belahan memek ku yang sudah licin .

" Oouughhh ,,,, ". Rintih ku saat kontol kang Arif mulai merangsek masuk merojok memek ku .

" Aaaaahhh ,,,,, heunceut kamu makin legit dan menjepit pisan sekarang mah aaahh ,,,,, ". Desah nya menghentak kuat hingga kontol nya amblas tertelan memek ku menyatukan jembut kami .

" Oouhhh ,,,,, " . Kontol panjang kang arif terasa menyentuh ujung rahim ku yang tak pernah tersentuh oleh kontol mang ikin memberikan sensasi dan kenikmatan yang berbeda .

" Uuuhhh ,,,,, heunceut kamu benar benar makin nikmat Sih ,,, aaaakkkhh ,,,, ". Pelan pelan kang Arif menarik kontol nya dan kembali membenamkan nya hingga mentok terus berulang ulang .

Tubuh nya menindih tubuh ku dan bibir ku di pagut nya . Aku yang sudah di butakan oleh nafsu membalas pagutan nya dengan agresif dan mendekap tubuh nya . seakan lupa kalau aku justru awal nya menolak dan tak menginginkan ini kembali terjadi namun sekarang justru aku yang liar dan binal ingin di gauli .

Pompaan kang arif yang pelan dan lembut hanya menimbulkan rasa gatal yang semakin menjadi di liang memek ku . Aku menginginkan lebih . Menginginkan Genjotan yang lebih kuat dan lebih cepat seperti biasa nya . Namun entah kenapa kali ini kang arif mengentoti ku begitu pelan dan lembut sekali hingga ranjang besi pun tak begitu berisik .

" Oouuhh ,,, kanghhh ,,, " . Desah ku meminta lebih cepat dengan memutarkan pinggul ku .

" Aahhh ,,,, heunceut kamu hangat bangeett ,,, ". Kang arif memutarkan pinggul nya membuat memek ku terasa di ulek dan di obok obok membuat mata ku mendelik .

" Aaauuhh ,,,, kaanghh ,,,, ouuhh nikmaat kaanghh ,,,, aaahh ,,,, ". Racau ku tak tahu malu . Aku benar benar lupa segala nya . Lupa siapa yang tengah mengentoti ku dan lupa dengan mang ikin suami ku yang tengah berbaring tak sadarkan diri di ruang ICU rumah sakit .

" Nikmat sih ,,, nikmat ya di ewe kanjut akangh ,,,, aaahh ,,, nikmat sih di rojok begini ,,, ".

Kang Arif semakin cepat memutarkan pinggul nya dan sesekali menghentak kuat membuat tubuh ku benar benar merinding di siram nikmat hingga tembok orgasme ku kembali luluh lantah .

" Aaaarrhhhhh ,,,,,,, ". Tubuh ku mengejang dengan mendekap kuat tubuh kang arif yang mulai berkeringat .

" Ouuhhh ,,, kamu bucaat lagi siih ,,, aahhh nikmat pisan siih jepitan heunceut kamu kalau lagi bucaaatthh ,,,,, ".

Kang arif menghentikan genjotan nya seakan meresapi kontraksi otot otot memek ku yang tengah orgasme membuat kontol nya terasa di pijat dan di hisap kuat oleh memek ku .

Kang Arif mencabut kontol nya yang basah licin karena cairan orgasme ku dan menarik ku berdiri .

" Lihat sih ,,,, kanjut akang basah pisan sama lendir heunceut kamu ,,,". Tunjuk Kang Arif pada kontol panjang nya membuat ku merasa malu .

Dalam posisi berdiri kang arif memagut bibir ku dan tangan nya meremasi bongkahan pantat ku yang semakin bohay dan semok . Dengan tenaga yang masih tesisa aku membalas lumatan bibir kang Arif . Meski sudah dua kali aku orgasme namun kobaran birahi masih belum juga padam membakar tubuh ku .

Kang arif mengangkat satu kaki ku ke ranjang hingga memek ku kembali terbuka dan masih dalam posisi berdiri kang arif menyodokan kembali kontol nya ke memek ku yang merekah merah .

" Oouuhhhh ,,,, " . Aku mengerang menerima sodokan kontol kang arif .

Masih dengan pelan dan lembut kang arif menggerakan maju mundur pantat nya mengentoti memek ku yang sudah kembali terasa gatal .

" Aaahh ,,,,, kaang ,,,, yang keras ". Pinta ku .

" Apa nya yang keras sih ,,,, uuuhhh ,,,".

" Rooo ,,, rojok nyaa kang ,,, yang keras kayak biasa ,,, aaaahh ,,,,, ". Pinta ku seperti kehilangan urat malu ku .

" Bayi kamu kasihan kalo di rojok keras ,,,, oouuhhh " .

" Gak apa apa kanghh ,,, aaahh ,,, gataal kang ,,,, ". Racau ku lagi tak ubah nya wanita murahan haus kontol .

" Apa nya yang gataaal assih ,,, sshhh ,,, ".

" Mee ,,, meeemek asih kaanghh ,,, ".

Kang Arif menyeringai penuh kemenangan dan langsung memompa memek ku dengan cepat dan kasar hingga aku megap megap dengan genjotan nya .

" Kayak gini haah ,,, pengen di rojook kayak gini haah ,,,, wanita binal kamu asih ,,, aaahh ,,,, wanita nakal ,,, ". Racau nya semakin cepat menyodok ku membuat ku tak henti merintih rintih .

Dengan cepat ia menarik kontol nya lepas dan membalikan badan ku hingga menungging . Dengan bersandar pada kasur aku menunggingkan pantat ku . Dari belakang masih dalam keadaan posisi berdiri kang arif kembali melesakan kontol nya ke lubang memek ku yang menganga merah masih mendambakan sodokan keras kontol kang arif .

" Plookk ,,, aahh ,,, plookkk ,,,, ahhhh ,,, plook ,,, plookk ,,,, plookk " .

Kang arif mengentoti ku seperti orang kesurupan namun justru ini yang aku inginkan dan akibat nya aku kembali melolong saat orgasme kembali aku raih . Tubuh ku mengejang kelojotan dan tak lama kang arif pun menyusul menyemprotkan benih nya di rahim ku yang sudah terisi janin dari benih nya juga .

" Aarrrhghhhh ,,,,, aarrghhhh ,,,,, " .

" Siih ,,,, Asiih ,,,,, " . Sebuah ketukan di pintu kamar membuat ku terperanjat kaget.

" Teh Uum ,,,, ". Desis ku ketakutan .
 
Threesome nih Asih, Uum dan Arif...mangstafff
 
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd