Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Atlas hardcore festival

obanon

Semprot Baru
Daftar
16 Jul 2012
Post
47
Like diterima
5
Lokasi
jakarta
Bimabet
Sebelumnya, maaf buat para suhu yang mendiami forum sakral semprot, karena saya, manusia lancang tengah menodai forum ini dengan coretan sampah saya.
Niat newbie hanya ingin menghibur para pembaca, mohon kalo ada sesuatu yang kurang berkenan newbie minta maaf.
Ditunggu juga kritik dan sarannya


ATLAS HARDCORE FESTIVAL.



Siang itu terdengar suara berisik di ruang auditorium salah satu unversitas di sebuah kota besar di Jawa Tengah.
Teriakan metal dan scream beradu dengan headbanging para penikmat musik beraliran keras tersebut.
Festival musik yang diadakan oleh salah satu universitas ternama di kota atlas itu telah berhasil menyedot ratusan pengunjung.
Aku sebenarnya cukup suka dengan aliran musik yang identik dengan rambut gondrong, pakaian serba hitam, dan nama band yang terkesan seram.
Tapi bukan berarti aku juga jago memainkan alat musik atau bernyanyi scream, aku bahkan bukan anak band. Hanya penikmat musik beraliran keras seperti ini saja.
Maklum lah umur yang masih muda serta ego yang bergelora ditambah lingkungan pergaulan yang menjadikanku gandrung akan musik hardcore.
Oh iya, aku Bagus, Bagus Pratama.
Cucu adam yang dilahirkan 17 tahun yang lalu ke tanah jawa, di sebuah kota budaya yang terkenal akan ciunya dan makanan sengsu (tongseng asu).
Aku datang kesini karena para sohibku akan meramaikan festival hardcore yang digelar rutin tiap tahun.


Auditorium Kampus. 13.00


Yeeaaah !
Siang yang panas itu bertambah membara ketika band yang di gawangi para kawan kawanku mulai melantunkan sebuah lagu dari band bandung, Burgerkill

Kau halangi aku dalam berjalan jatuhkanku
Bila memang kau mampu
Racun aku dengan petuah kosongmu
Racun aku dengan cara hidupmu..
Keparat!
Aku tak akan pernah beranjak
Aku tak akan berubah
Aku tak akan mau dewasa,
Bila dewasa sepertimu aku tak mau
Aku tak akan pernah beranjak
Aku akan tetap berdiri
Aku akan tatap bertahan
Walau halangan selalu tetap membayang..
Satu langkah besar tetap ke depan
Tetap lurus karena ada harapan
Lelah hanya fisik mental semata
Tetap laju terbuka dan terpola
Coba halangi, coba jatuhkan
Percuma karena aku bertahan
Dewasa aku tak akan berubah
Ini aku, ku atur jalan hidupku

Lagu Atur Aku tersebut sukses membius para pengunjung yang memadati ruang pengap auditorium.
Semua berheadbang ria, no anarkis, no racism. Inilah yang aku suka dari penggemar musik seperti ini, jarang ada keributan walaupun cara menikmati musiknya sendiri sedikit ekstrem.

Setelah mereka mendendangkan satu lagi yang berjudul tiga titik hitam, mereka turun untuk segera menemuiku dan teman teman yang lain.

"piye Gus, penampilan kita tadi?" tanya Anton, yang menjabat sebagai vokalis
"bagus cuk, apalagi tadi sedikit kecipratan ciu bekonang, makin enjoy deh" jawabku sambil menunjukan botol air mineral yang telah berganti isi.
"wooo, asu! pantes mulutmu bau naga. hahaha"tukasnya sambil tertawa.

Begitulah aku, untuk mendengarkan sebuah musik, aku harus sedikit membutuhkan dopping agar bisa menikmati alunan lagu itu.
Ya, hanya sekedar minum saja, untuk yang kelas lebih berat seperti ekstasi atau sabu sabu, aku masih bisa untuk menjaga jarak, setidaknya untuk saat ini.

"eh Ton, nanti balik solo jam berapa?" tanyaku pada Anton.
"wah ga ngerti aku cuk, aku ngikut wae dengan yang lain"
"jangan kemaleman, besok aku ada acara pagi pagi soalnya" saranku.
"coba tanya pada anak anak, aku si bebas wae dab" tunjuk Anton pada teman temanku yang lain.

Kuurungkan niat untuk mendekati teman temanku yang lain, karena band selanjutnya sudah memainkan gitarnya untuk intro.
Pikirku percuma juga untuk mengajak ngobrol mereka, toh suara teriakanku masih kalah dengan suara sound di panggung.
Aku menyingkir mundur ke belakang karena aku sudah capek moshing dari tadi pagi, dan ciu-pun sudah mulai memudar khasiatnya sebagai dopping.
Dari belakang aku melihat ke atas panggung.
Begitu intro selesai, langsung seorang gadis muncul.
Gadis manis berambut panjang, piercing hitam bulat di telinga, dan dengan hotpants jeans dan tanktop hitam bertuliskan 'hardcore madball pride'. Mulai berteriak menyanyikan sebuah lagu.

You think, I'm scared now
When he stand in front of me
Forget everything, I can here without a weapon

I can hear what you say behind myself
Without me to be in front of you asshole

I would not expect to say apologize
Although you give me the power now
Follow me, because you'll be my slave
I'll keep stepping on your head while you're still
standing strong with the troop.

Begitulah kira kira cuplikan lagu dari billfold yang dibawakan gadis tersebut.
'Ummm so seksi' batinku.
Sejenak aku terpana melihatnya, karena sangat sedikit sekali personil ataupun vokalis band keras yang bergender wanita.
Apalagi ini bukan hanya sekedar wanita. Ini angel! Ya malaikat di tengah para kambing dajjal satanis.
Ini bak bunga yang tumbuh dan mekar di tengah kerasnya musik indie hardcore

"woooyy" sebuah teriakan disusul lambaian tangan dari Anton membuyarkan pandanganku

Lalu acungan jempol dan lirikannya ke arah vokalis mulai menuntunku mendekat pada Anton.

"kenapa cuk?" tanyaku pada Anton.
"ngeeri dab, suaranya apik tenan yo?" jawab Anton sambil terkagum.
"siapa si itu Ton?"
"wah, ga tau aku cuk, kenapa emang? naksir ya? hahaha."tanya Anton sambil terkekeh.
"hahaha, siapa yang berani kenalan, terus dapet nomernya, tak kasih 50ribu"tantangku pada Anton.
"siaaap, kamu apa aku dulu yang maju?" jawab Anton menentangku balik.
"kamu dulu wae ton, kan kamu yang lebih terkenal. hahaha" jawabku sambil tertawa.
"yowes, sip. abis ini kalo dia udah turun, tak ajak kenalan nanti" jawab Anton pede.

Setelah menyanyikan dua buah lagu, sang bidadaripun turun panggung.
Dia berjalan melewati kumpulan pengunjung, seolah mempersilahkan bidadari itu lewat, semua pengunjungpun membuka jalan sambil tersenyum sambil memberikan applause, serta acungan jempol kepada dia.
Segera, si gadis bersama bandnya menempatkan diri di baris paling belakang, bersandar pada tembok sambil berbicara pada rekan satu bandnya.

"ayo Ton, cepat sana kenalan" suruhku pada Anton.
"iyo iyo dab, sabar to" jawab Anton rada kesal.
"lho apalagi yang mbok tunggu?" tanyaku.
"sini aku bagi ciu-mu sedikit, biar tambah pede. haha" sambil tangannya meminta botol plastik yang aku genggam.

Setelah meminum beberapa teguk ciu yang aku berikan, selang beberapa saat muka Anton menjadi merah padam.

"wis enak Ton?" tanyaku pada Anton.
"lumayan, udah rada selow." jawab Anton.

Sejenak mengambil nafas, Anton mulai melangkah ke arah si gadis.
Sampai di depan gadis tersebut Anton berkenalan, dan gadis itu pun tersenyum membalasnya, serta mengenalkan personil yang lain kepada Anton. 'Brotherhood !' batinku
Tak lama setelah Anton berbincang, dia pun menoleh kearahku, sambil melambaikan tangannya.
Aku bergegas sambil sedikit sempoyongan berjalan mendekati Anton.

"Gus, kenalin ini Rosa" kata Anton sambil menunjuk si gadis manis tersebut.
"Bagus" sapaku.
Saat aku bersalaman, tarikan tangan Anton mengegetkanku.
"udah jangan kelamaan salamannya, nanti mbaknya takut sama kamu" celetuk Anton.
"cocotmu ton, lagi salaman sebentar kok sudah ditarik" gerutuku kesal.

Setelah itu aku juga dikenalkan kepada teman teman band Rosa yang lain, tapi semuanya tak kuanggap. Hanya nama Rosa yang aku ingat.
Seorang Rosa (mawar) yang supel, manis, ditambah dengan paha mulus di bawah hot pants, serta payudara yang menantang ditopang bh hitam yang tersembunyi di balik tanktopnya.
Walaupun pandanganku sudah rada oleng, tetapi aku tak bisa membohongi 'junior' yang mulai menggeliat geli, karena dihadapkan dengan pemandangan eksotis seperti ini.
Saat itu aku benar benar grogi tak tahu apa yang aku pikirkan , bingung dengan apa yang akan kulakukan. Apalagi dihadapanku sesosok bidadari metal tanpa sayap sedang berdiri bersandar tembok.
Dan disaat seperti itulah Anton mengambil peran, Anton mencoba ngobrol mencairkan suasana.
Setelah berkenalan, aku tau kalo dia asli Semarang, begitu juga dengan personilnya yang lain.

"kok kamu bisa ikut festival band hardcore sih?" tanya Anton pada Rosa.
"aku ikut band gara gara di ajak kakakku, tuh dia" sambil menunujuk pada laki laki kurus berambut hitam lurus dan gondrong.

Mungkin ketara banget kalo kami ingin kenalan sama Rosa, bukan kenalan antar band seperti biasanya.
Ini karena hanya Rosa yang sedari tadi menjadi taget Anton. Tapi masa bodo lah, namanya juga usaha.

"Sa, aku mau ke pahlawan (nama jalan di semarang), mau ngambil stiker dulu sama anak anak, kamu ikut engga?" tanya seseorang yang ternyata kakaknya.
"nanti balik lagi kesini ga mas?" tanya Rosa pada kakaknya.
"iyo, paling jam 3an kesini lagi, mau bagi bagi stiker ni buat anak anak" jawab kakaknya.
"yaudah aku disini wae mas, nanti kabarin aja mas"
"yowes, mas tak tinggal dulu sebentar ya" pamit kakaknya dan personil yang lain pada aku dan Anton.

Setelah kakaknya pergi, Anton dengan leluasa mulai menanyakan hal hal pribadi tentang Rosa.
Lengkap dengan guyonan Anton kita bertiga ngobrol semakin akrab.
Tampak Rosa semakin tertarik dengan speak Anton.
'Dasar Playboy' pikirku.
Memang Anton tidak terlalu ganteng, dan badannya pun kurus.
Tapi dia diberi kelebihan oleh Tuhan, bibir yang manis, ucapan serta rayuan disusul dengan pujian yang bisa membuat wanita mendadak kasmaran dengan Anton.

"eh makan yuk?" ajak Anton kepada aku dan Rosa.
"yaudah, tapi makan dimana? Di kantin kampus juga paling tutup, wong ini hari minggu" jawabku.
"makan di rumahku aja kalo mau" ajak Rosa.
Aku dan Nnton saling bertatapan sejenak.
"ga ngrepotin nanti?" tanya Anton memastikan.
"ah nda apa apa, kan kamu tamu dari luar kota. hahaha" jawab Rosa diiringi senyumnya yang ceria.
"tapi aku ga bawa kendaraan lho." imbuh Rosa.
"tenang, aku bawa kok. hehehe" jawab Anton


Rumah Rosa. 14.30


"kok sepi Sa? pada kemana emang?" tanyaku pada Rosa.
"bapak lagi ke luar kota, ibu sudah ga ada" jawabnya.
"oh maaf ya , aku ga tau." jawabku minta maaf karena merasa ga enak atas ucapanku.
"iya ga apa apa, makanya aku selalu nurut sama kakakku karena dia yang selama ini ada buat aku."
"oh gitu, terus kalo sepi begini yang masak siapa Sa? emang ada makanan?" tanyaku lagi.
"haha, emang pada mau makan apa si? sini tak buatin." jawaban Rosa mengagetkanku.
"emang kamu bisa masak apa aja?" tanyaku.
"nasi goreng aja ya? ga ada apa apa soalnya, males buat belanja. hahaha" usul Rosa.
"bebaaaas bos" jawabku dan Anton berbarengan.

Singkat cerita setelah Rosa selesai masak, kami bertiga pun lahap makan nasi goreng yang disajikan Rosa.
Yaaa, ga buruk lah rasa nasi gorengnya, sebagai remaja cewek jaman sekarang, masak nasi goreng saja udah bagus. Apalagi untuk scream woman.
Usai makan, kami ngobrol dengan santai, aku dan Anton duduk bersebelahan, sedangkan Rosa duduk di kursi lain yang berseberangan.
Tiba tiba Anton nyeletuk,

"Gus, ciu-nya tadi mbok bawa?" tanya Anton.
"ada di mobil dab, kenopo?"
"ambil sana Gus, pusingku wis rada ilang, pengin tak tambahi lagi. haha"
"ga apa apa Sa minum disini?" tanyaku pada Rosa.
"ga apa apa kok, tapi aku ga minum lhooo, jangan di paksa yaaa. hehehe" jawab Rosa.
"ya udah, tak ambil dulu"

Akupun mengambil botol ciu yang masih penuh di dashboard mobil.
'lumayan, masih setengah liter, bisa buat ngefly lah' pikirku.
Lalu kubawa sebotol 'jamu' ke rumah Rosa, dan kuberikan kepada Anton.

"nih Ton, buka wae" suruhku kepada Anton.
"kamu dulu to, kan kamu yang pemabuk, aku minum sedikit wae wis keliyengan kok" jawab Anton.
"yowes tapi yang jadi bandar kamu wae" suruhkku.
"ga, kamu aja, aku ga bisa" tolak Anton.
"yaudah sini sini, aku aja bandarnya, kan aku yang ga minum" Rosa mengambil botolnya dengan cepat.

Tak lama kemudian, putaran pertama pun sudah dimulai, disusul selanjutnya dan selanjutnya.
Tampak Anton sudah mabuk parah.

"wis dab, kamu udah mabuk, jangan di paksa, nanti malah muntah" cegahku ga tega melihat kondisi Anton yang sudah mabuk parah.
"aku ga apa apa cuk, wis di putar lagi Sa" pinta Anton kepada Rosa.
"ni Ton" Rosa menyodorkan gelas berisi ciu pada Anton.
"Sa, kamu manis deh. hehe" celetuk Anton yang sudah mabuk.

Sekali lagi pujian dilayangkan pada Rosa.
Memang terkesan biasa, apalagi saat ini Anton sudah mabuk parah, hal ini terlihat menjijikan bagi gadis lain yang masih sadar.
Tapi pujian ini merupakan akumulasi rayuan Anton yang sedari tadi berkenalan memberikan sanjungan pada Rosa.

"kamu mabuk parah Ton, kamu ngelantur ngomongnya" sambil membenarkan cara Anton duduk yang telah lesehan di bawah dan bergelendotan pada paha mulus Rosa.

Tapi tak dapat dipungkiri, wajah Rosa yang sedari tadi ceria, berubah merah padam mendengar racauan Anton.

"engga Sa, aku suka sama kamu kok, serius" imbuh Anton.

Tiba tiba Anton bergelendot di paha Rosa, ingin menggapai bibir Rosa.
Akupun yang sedari tadi diam ingin segera mencegah Anton untuk tidak bertindak lebih jauh.
Takut Rosa memberontak, dan berteriak minta tolong.
Aku berdiri, untuk mencegah Anton, belum sempat ku pegangi bahunya, Rosa sudah menyambut kecupan Anton.
Aku kaget bukan main, seketika kuurungkan niatanku untuk mencegah Anton.
Kecupan demi kecupan, berubah menjadi ciuman, dan akhirnya menjadi lumatan penuh nafsu.
Mereka saling mengumbar birahi di tengah siang yang panas ini, panas karena udara siang, panas karena ciu, dan panas karena nafsu.

"mmmppphhh...." suara lumatan sepasang cucu Adam beradu di ruang tamu

Rosa memeluk Anton dengan erat.
Antonpun berusaha bangun di tengah ketidak sadarannya.
Tangan Anton sudah merambat di atas tulisan 'hardcore madball pride' di tanktopnya.
Remasan tangan Anton menjadi jadi.
Entah sadar atau tidak live show di depanku membangkitkan "junior"ku.
Kuputuskan untuk tidak mengganggu aktivitas mereka, aku melangkah keluar dengan sedikit merapatkan pintu agar tidak diketahui oleh orang yang lewat.
Aku berjaga di depan pintu sambil duduk tersimpuh, aku sendiri sudah tidak kuat menopang tubuhku sendiri.
Tapi keinginan si 'junior' menginginkanku agar tetap di 'posisi aman' untuk melihat bagaimana kisah birahi sepasang manusia akan berakhir.

"Tooooon...." erang Rosa ketika tangan Anton mulai merayap dibalik tanktopnya.
"mmmhhhh" Anton sendiri bergumam tidak jelas sambil menjilat leher Rosa.

Tapi di tengah ketidaksadarannya, naluri Anton sebagai Don Juan tidak perlu diragukan lagi, dengan cekatan dia sanggup melepaskan tanktop beserta bh Rosa.
Sejurus kemudian Anton melepaskan kaos hitam berlambangkan 'Lamb of God', beserta celana jeansnya. Kini yang tersisa tinggal boxer dan celana dalamnya.
Tapi Anton tidak terburu buru, Anton mengajak Rosa untuk berdiri, melanjutkan permainan yang telah tertunda tadi.
Lumatan Anton turun menghujani leher dan payudara Rosa.

"Antooooooooonn,.... " lenguh Rosa sambil mengacak acak rambut Anton.

Anton berhenti sesaat lalu memandang ke wajah Rosa.
Anton kembeli memagut bibir Rosa yang sudah basah memerah, efek dari gigitan Anton saat frenchkiss pertama tadi.
Tangan kanan Anton bergerilya di seputar pantat dan paha Rosa, sementara tangan kirinya meremasi payudara kenyal yang membusung menantang.
Kedua tangan iblis berusaha serakah meremasi bagiannya masing masing.

"pelaaaaaan Toooon, sakiiit" lenguh Rosa saat tangan Anton dengan kasar menjamah tubuh Rosa.
"iya sayaaaang, maaf yaaaa" lalu Anton meneruskan cumbuannya ke belakan telinga Rosa.

"mmmhhh toooooon, geliiiiiii" protes Rosa manja tanpa menghindar.

Anton mencoba membuka hotpants Rosa, tapi Anton merasa kesusahan dan Rosa menyadarinya.
Rosapun membantu Anton menyelesaikan tugasnya.
Sejurus hotpants dan celana dalam Rosa sudah terlolosi.
Aku yang melihat pemandangan tersebut dari belakang, melihat siluet bayangan eksotis nyata bidadari tanpa sayap.
Anton mulai menjilati payudara Rosa, mengulum putingnya bergantian dengan tangan kirinya yang meremasi payudara Rosa dan memelintir putingnya.
Sementara tangan kanannya mulai meremasi gundukan bukit kenikmatan milik Rosa.

"Antoooooon, heeeeeeemmm, iyaaaaaaaa" cerocos Rosa.
"ah iyaaaaaaaa" tambah Rosa ketika Anton mulai mencolok colokan jarinya ke vagina Rosa.
"aaaasssssssssshhhhhhhh" desis Rosa

Tiba tiba Anton menghentikan total seluruh aktivitasnya.
Sengaja menggoda Rosa sambil tersenyum.
Rosa yang tengah 'tanggung' itu kaget, Rosa langsung merapatkan tubuhnya sambil mencium Anton.
Kali ini tangan Rosa yang aktif, mulai meraba tonjolan dibalik boxer Anton.
Kali ini Anton yang merasa tanggung karena penisnya belum juga di keluarin dari sempaknya.
Anton langung memelorotkan boxernya, di susul celana dalam yang ganti di pelorotkan Rosa.
Rosa tertegun melihat penis Anton yang telah gagah berdiri.

"di sepong sayaaaang, jangan diliatin teruuus" perintah Anton

Rosa pun tersenyum lalu mulai menjilat lubang kencing Anton, mengulum ujung kepalanya sembari meremas lembut biji pelirnya.

"iyaaaaahh, begitu Saaaaa" lenguh Anton
"issssshhhhhhh" Anton mendesis keenakan menerima kuluman dari Rosa
"wis wis, nanti malah keluar" cegah Anton karena dirasa kuluman Rosa hampir meledakkan dirinya.

Anton menempatkan diri duduk di kursi, disuruhnya Rosa mendekat, disuruhnya Rosa untuk naik di kursi, mengangkangi Anton.
Rosa mengerti apa yang harus dilakukannya.
Rosa meludah di tangan, lalu di usapnya ludah tersebut di vaginanya.
Di pegangnya penis Anton, di arahkan ke lubang vaginanya
.
"iisssssshhh...." desahnya saat penis Anton mulai mendesak lubang peretnya.
"hhmmmmm.." didiamkannya sebentar di vaginanya.

Rosa merasa tenang karena semua dibawah kontrolnya.
lalu digoyangkannya pantatnya maju mundur.

"enaaaaaakk sayaaaaaang ?" tanyanya.
"heeeeeem, lebih cepaaaat sayang." Perintah Anton sambil meremas pantat semoknya.
"iyaaa teruuusss, Rosaaaaaaa, enaaaaaak". Tambah Anton

lima menit kemudian Anton minta untuk rubah gaya.

"lepas dulu bentar sayaaaang." pinta Anton
"se.. sebentaaaar, aku mau keluaaaaaar"
"aaaahhhhhhhh, isssssssshhhhhhh" desahnya seiring tubuhnya ambruk di badan Anton

Tanpa menunggu lama Anton menghadapkannya ke tembok, Rosa masih kelelahan tetapi Anton berusaha membuka kakinya.
di tusuknya penis Anton tepat di vaginanya.

"ssshhhhhh, ahhh ahhh ahhh..." di pompanya terus, tanpa perduli pada Rosa yang masih kelelahan.

Setelah berapa lama. Anton mulai mengocoknya tambah cepat, kocokannya semakin tak beraturan
"a.. aku pengen keluar Saaaaaaa....." jerit Anton tertahan.
"aku keluaaaaaaaaaaaarrrrrrr lagiiiii tooooonn...." Rosa berteriak
"aaaahhhhhh, Roooossaaaaaaaa...." beberapa kali Anton mengejang menembakkan spermanya ke dalam rahim Rosa.

Anton dan Rosa telah sama sama meraih kenikmatan birahi.
Anton tersenyum ,menoleh ke arahku yang sedang melihat mereka berdua mencapai kepuasan.


Rumah Rosa 17.00


Setelah kejadian tadi mereka berdua segera bergegas berbenah diri, memakai pakaian masing masing, tak lupa Anton pun meminta nomer hape Rosa.
Saat Rosa memberikan nomer hape, Anton menyenggol lenganku memberi kode sambil tersenyum.
Senyum kemenangan, kemenangan atas hati Rosa dan menang atas taruhan yang kuajukan tadi.




-end-
 
Waktu baca kata Billfold, widih ada Gania... :kangen:

tapi kenapa tokoh utamanya cuma nonton?
 
Waktu baca kata Billfold, widih ada Gania... :kangen:

tapi kenapa tokoh utamanya cuma nonton?

berhubung bikin cerita ini seharian, tadi pas break ane 'ngopi' . trus tiba tiba ada wangsit turun. tadinya tokoh utamanya yang akan exe, tapi ada bisikan kalo begitu udah biasa, nah terus ane membelokan alurnya deh ke si Anton.

:ampun: master
 
Terakhir diubah:
gania billfold

ykf6uhfm.jpg
 
Terakhir diubah:
atur aku asli nya punya Puppen gan, dicover lg sama BK..

dikirain gania yg bakal nongol...hahahaha
 
kok ga ikutan gan... trus nuntasinnya gimana, kan nanggung tuh :beer:

:semangat:
 
atur aku asli nya punya Puppen gan, dicover lg sama BK..

dikirain gania yg bakal nongol...hahahaha

oh gitu ya gan, baru tau aneee. haha. ganianya nongol di mimpi ane aja gan. wkwkwk

kok ga ikutan gan... trus nuntasinnya gimana, kan nanggung tuh :beer:

:semangat:

kita tunggu cerita lainnya gaaaaan :beer:
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd