Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA AW - Black Kapatuli

Status
Please reply by conversation.
Makasih update nya hu, makin penasaran sama kelanjutannya.. semoga lancar terus update nya...
 
Terimakasih atas update ceritanya suhu @black Kapatuli ..
Wah ada yg meremehkan Akhsan,
Hajar semua Hu..
Tp jangan lupa dengan adegan pemanisnya Hu, selain adegan action perkelahian ada action jg di ranjang, hehe..
Ditunggu update cerita berikutnya suhu..
 
CHAPTER 4



Dinda berjalan keluar dari kamarnya. Meskipun rumah kediaman keluarga Raharjo sangat besar, mempunyai banyak fasilitas seperti kolam renang, berbagai alat elektronik lainnya, bersih, rapi dan juga mewah akan tetapi tetap saja tidak dapat membuat Dinda betah berada di rumah ini.

Salah satu yang membuat si gadis cantik bergigi ginsul ini tidak betah adalah para penjaga yang selalu saja stand by di setiap sudut bagian rumah. 4 orang berjaga di dalam rumah, dua di ruang tamu dan dua lagi di ruang tengah. Membuat Dinda risih terhadap mereka. Belum lagi di bagian luar rumah, puluhan penjaga selalu berganti shift kerja. Memastikan keamanan keluarga Raharjo selalu baik-baik saja.

Pak Raharjo dan Linda sang kakak sedang duduk di ruang tengah. Sedang berbincang-bincang di temani dua penjaga yang berdiri di belakang mereka. Melihat kedatangan Dinda yang berpakaian casual layaknya seorang gadis jaman sekarang, Pak Raharjo beserta Linda memasang raut wajah penuh tanya.

“Mau kemana?” tanya Pak Raharjo kepada putri bungsunya.

“Mau jalan pa, malas di rumah.”

“Kamu tau ini sudah jam berapa?”

“Baru jam 9. Ihhh pa, Dinda Cuma pengen nongkrong ma teman-teman.. masa iya di larang juga.” Dinda melangkah gontai duduk di samping Linda. Dinda cemberut saat papa dan kakaknya menatap bersama kepadanya.

“Dinda berapa kali sih kakak bilang ke kamu, kalo keluarga kita itu selalu menjadi target-“

“Ahhh kak Linda saja yang selalu parno.. buktinya sampai sekarang Dinda baik-baik saja.” Dinda menyela sebelum Linda sang kakak menyelesaikan kalimat yang di ucapkannya. “Pa, lagian Dinda bisa jaga diri kok.”

“Jaga diri? Buktinya kejadian di appartemen teman kamu.. siapa namanya? Lita kan, hampir saja kamu celaka.”

Dinda memikirkan sejenak kejadian di malam itu. Kejadian ketika Dinda di selamatkan oleh seseorang yang tak ia kenal. Meski dalam hati Dina kala itu, seperti saja pernah bertemu dengan pria yang menolongnya. Namun ketakutan mendominasi pada dirinya sehingga Dinda lupa akan segalanya. Bahkan mengucapkan kata ‘Terima Kasih’ saja pun Dinda lupa.

“Yayaya ! tapi kan Dinda masih sehat wal’afiat sampai sekarang. Hehehe !”

“Ckckckck ! ini anak, kalo di kasih tau masih saja ngeyel.”

Dinda memanyunkan bibir, selalu saja merasa kesal jika Linda mulai melarang-larang apa yang Dinda lakukan.

“Kak Linda enak, bentar lagi si pangeran datang kesini. Lah Dinda? Teman mau kesini papa larang.”

“Karena kakak kamu selalu bertanggung jawab dengan apa yang ia lakukan.”

“Apa? Hehe, wik- Oops !” Linda segera memberikan tatapan tajam kepada Dinda ketika hampir keceplosan mengatakan sesuatu yang sakral tentang hubungan Linda dengan tunangannya bernama Andrew.

“Kakak kamu sudah dewasa, apa yang dia lakukan pasti mengetahui konsekuensinya di belakang hari.”

“Beda dengan mu Dinda... kamu masih labil.” Linda menambahi memberikan rasa kesal semakin dalam kepada Dinda.

“Pokoknya Dinda pengen jalan malam ini.”

“Kalau memang kamu memaksa tetap keluar, maka kamu harus di temani oleh mereka berdua.” Kata Pak Raharjo sambil menoleh ke dua penjaga di belakang.

“Uhhhh ! malas banget nongkrong ma teman tapi di temani ma bodyguardnya papa.”

“Dinda.. no choice nak, ini demi keamanan kamu juga.” Kata Pak Raharjo.

“Fiuh pokoknya Dinda bakal kabur kalo mereka salah mata. Hehe !”

“Kalian dengar, awas sampai kalian lengah dan putri saya kabur lagi.. Kalian berdua yang akan menanggung akibatnya.” Kata Pak Raharjo dengan tegas kepada dua penjaga di belakang.

“Siap tuan”

“Kami pastikan non Dinda tidak akan lepas dari pengamatan kami.”

“Oke good !”

“Ya udah deh, Dinda capcus dulu ya pa, kakak.”

“Iya”

“Ingat jangan aneh-aneh lagi di luar sana.” Kata Linda mengingatkan ke Dinda.

“Beres bosquee ! hehe” kata Dinda sambil nyengir menampilkan deretan giginya yang tak beraturan. Khususnya gigi bagian depannya yang menambah kecantikannya. “Kalo dalam rumah boleh aneh-aneh kan ya... Hehe”

“Dinda?”

“Opps! Maaf becanda, dah ah.. Dinda pergi dulu.”



-000-



Dua mobil SUV baru saja tiba di tengah hutan. Merdin baru saja turun dari mobil secara tergesa-gesa. Merdin lalu berlari menuju ke beberapa orang yang terlihat terkapar, untung sorotan lampu mobil dapat menerangi tempat itu membuat tim penyelamat dapat dengan mudah menemukannya.

Merdin melangkah menyusuri tim yang masih terkapar. Memeriksa keadaan di bawah sana. Rupanya tidak ada banyak darah yang tercecer, dan beberapa tim yang baru saja tersadar mulai bangkit.

Merdin menghela nafas ketika mendapati semua tim nya tidak ada yang tewas. Merdin berfikir sejenak, apakah ada yang salah dengan kejadian malam ini? Kenapa si Wild Death tidak menghabisi mereka semua.

Aksan Wilardi, apa maksudnya melakukan ini? Benak Merdin masih saja bertanya-tanya sambil berjalan menjauh.

Merdin memperhatikan daerah sekeliling, tanpa sadar sepasang mata sedang melihat dari kejauhan apa yang sedang Merdin dan timnya lakukan di tempat ini.

“Bos lapor, semuanya sudah pada sadar.” Kata salah satu tim yang menghampiri Merdin.

Merdin berjalan ke tempat semula.

“Bagaimana keadaan kalian?”

“Parah bos, target kita terlalu kuat.”

“Sudah saya tebak sejak awal.” Gumam Merdin sesaat. “Masih kuat balik markas?”

“Masih bos.”

“Yang lain gimana?”

“Masih kuat boss !” ucap serentak tim yang lainnya.



-000-



Dalam kamar luas, chic dan wangi. Seorang gadis cantik, tinggi dengan lekuk pinggang bak gitar spanyol sedang di pepet oleh pasangannya bernama Andrew. Sejam yang lalu Andrew tiba di rumah si gadis, berbasa basi sebentar lalu mengajak gadis ini untuk berbincang-bincang di lantai tiga rumah agar lebih private. Namun apa daya, malam semakin menyelimuti. Nafsu birahi tak tertahankan lagi, maka Andrew mengajak si gadis tak lain Linda untuk masuk ke dalam ruangan di lantai ini.

Hal ini bukanlah pertama kalinya mereka lakukan. Bahkan Linda terang-terangan selalu menunjukkan kemesraannya bersama Andrew di depan orang tuanya. Juga karena Linda dan Andrew sebulan lagi akan melangsungkan pernikahan.

Andrew mulai mencium leher Linda dengan buas. Menggelitik dengan lidah beserta air liur, bukan hanya dibagian leher melainkan menjalar hingga ke telinga. Linda menarik nafas berat menahan gairah yang perlahan naik.

Mereka sengaja tak bersuara keras agar tak mengganggu penghuni lainnya yang berada di rumah. Meski Linda paham, jika Pak Raharjo, papa nya masih duduk di ruang kerja.

“Ooohh Ndrew, kenapa sih harus malam ini ngelakuinnya? Kan semalam udah.” Gerutu Linda manja kepada kekasihnya.

“Gue gak bisa nahan kalo ketemu ma lo Linda sayang...” balas Andrew yang sejenak menghentikan aktivitasnya. Ia memandang wajah Linda dengan senyuman.

Andrew lalu mengecup bibir Linda. Menggelitik rongga dalam mulut menggunakan lidah. Bahkan Linda pun yang tak lagi memikirkan kondisi mereka yang sedang berada di rumah, membalas perlakuan Andrew. Lidah mereka saling berlilit, saling mendorong, di sertai sentuhan-sentuhan lainnya dengan jemari masing-masing.

Linda mendorong tubuh Andrew. Pria itu berjalan mundur hingga terhenti di atas sofa. Bugh ! Linda mendorong jatuh tubuh Andrew, dan berjongkok dengan pandangan seperti singa betina yang akan memangsa seorang pejantan.

Kedua tangan Linda bergerak menuju ke selangkangan si pejantan. Mengelus dari celana jeans yang digunakannya, setelah itu tangannya mulai membuka ikat pinggang di sertai resleting celana. Selanjutnya, Linda menarik celana Andrew hingga terlepas. Gundukan keras tertutup celana dalam berwarna putih makin membangkitkan gairah Linda.

“Gue gak pernah bosan ma dedek lo sayang.” Kata Linda manja.

“Oughh !” desah Andrew ketika jari Linda mulai menyentuh gundukan itu. Batang kemaluan yang keras Andrew bergetar hebat ketika Linda mulai membukanya. Tadaaa ! tuingg ! batang keras itu menunjukkan keperkasaan ke wanitanya.

Di sentuhnya kemaluan Andrew.

Andrew hanya bisa memejamkan mata menikmati elusan disertai kocokan lembut dari Linda. Kenikmatan di menu pembuka ini tak dapat terelakkan lagi. Mulut Andrew terbuka membentuk huruf O ketika Linda mulai menenggelamkan ke dalam mulut, dimulai dari ujung hingga ke pangkal.

Slurpp.. Slurpp..

“Ouhhh sayang, enak beudd !”

Tatapan Linda kepada Andrew sangat ganas. Bagai singa betina yang kehausan akan kenikmatan. Bahkan tangan kiri Linda meremas buah dadanya sendiri.

Andrew yang tak ingin tinggal diam, membantu remasan itu dengan kedua tangannya. Kening Linda mulai mengerut merasakan nikmat dari remasan Andrew. Tak dapat terelakkan, jika Andrew mulai membuka paksa baju santai yang di gunakan Linda. Lalu kaitan Bra hanya sekali klik terbuka dan terjatuh ke pangkuan Linda yang masih posisi berjongkok.

Buah dada kencang, puting merah kecoklatan mulai menegang. Andrew menahan Linda, lalu mengangkat tubuhnya untuk berganti posisi. Linda pun telah berbaring di atas sofa, berganti menu kedua. Adalah dua daging mentah yang di hiasi oleh puting indah nan menggairahkan itu, segera di lahap dan di gelitik oleh lidah Andrew.

“Hmmmfmmmmm !” Linda menutup mulut menahan agar suaranya tak terlalu berisik.

Kenikmatan yang di berikan Andrew di buah dada Linda, membuat keadaan di bagian kewanitaannya mulai lembab. Kedua paha Linda mulai saling bergesekan menahan gairah, sensasi dunia yang tak ada tandingannya ini tidak bosan-bosannya ingin selalu Linda rasakan. Kadangkala justru Linda lah yang meminta ke Andrew untuk menuntaskan malam dimana Andrew datang. Atau bahkan jika mereka bertemu di luar. Tiada hari tanpa sex.

Tak ingin berlama-lama lagi. Andrew menghentikan memainkan dua buah dada Linda, berpindah dengan menu utama di bawah sana. Menarik pelan rok Linda, kemudian meloloskan melalui kedua kaki jenjang. Menampakkan celana dalam brenda di hadapannya Andrew sekarang ini.

Andrew hanya menyentuhnya sedikit, lalu membuka celana dalam itu selanjutnya. “Deliciussss... i like it honey !” gumam Andrew ketika melihat vagina nikmat milik Linda dengan bulu-bulu halus menghiasinya.

Andrew mengocok batang kemaluannya sesaat, kemudian memposisikan diri dengan tepat. Ujung kemaluannya mulai menerobos masuk ke dalam lubang kenikmatan sang kekasih. Linda memejamkan mata, menikmati saat-saat menu utama malam ini segera di mulai.

Tak susah untuk masuk penuh di dalamnya. Senyum terkembang di wajah keduanya sebelum memulainya.

Hingga tak perlu lagi menunggu lama. Andrew mulai memaju mundurkan batang miliknya, menggesek-gesek liang kedalaman milik Linda. Terdengar suara gesekan dan hantaman pelan selangkangan mereka. Clok ! Clok ! Clok !

“Ohhh enaknya sayanggg !” desah Linda.

Buah dada Linda terlihat bergoyang dihadapan Andrew. Gak rela melihat tangannya menganggur, maka Andrew meremas dua buah dada itu dengan sedikit kekerasan. Vagina Linda semakin licin. Semakin membuat batang kemaluan Andrew makin bergerak mudah di bawah sana.

Beberapa lama mereka melakukan dengan gaya Andrew menindih Linda, mereka akhirnya berganti posisi. Linda berada di atas Andrew. WOT !

Linda bergerak manja di atas pangkuan Andrew menaik turunkan bokong, membuat batang kemaluan Andrew keluar masuk di liang senggamanya.

Tubuh Linda sedikit melengking ke belakang, dua buah dada terpajang indah di hadapan Andrew. Andrew tak ingin melewatkannya, maka di raihnya dua buah dada itu lalu memasukkan ke dalam mulutnya. Bergantian buah dada itu di kecup dan di gelitik di dalam mulutnya juga menggunakan lidah.

Semakin lama, semakin tak dapat mereka tahan sesuatu yang akan keluar. Hingga lolongan panjang tertahan oleh jemari keduanya menandakan jika mereka berdua telah menuju puncak kenikmatan bersamaan. Andrew memeluk erat tubuh Linda dengan keringat yang bercucur membasahi tubuh bugil si gadis. Di elus nya punggung Linda tanpa berniat untuk menghentikan kedutan-kedutan batangnya di dalam vagina Linda. Sperma Andrew telah bersemayam di dalam liang tersebut, karena Linda pun selalu aman memasang alat KB selama ini.

Beberapa menit mereka terdiam. Hingga keduanya mulai tersadar, dan harus membersihkan diri sebelum keluar lagi di depan.



-000-



Andrew lebih dulu membersihkan diri di kamar mandi dalam ruangan yang mereka gunakan memanjat puncak kenikmatan tadi. Sedangkan Linda masih berbaring di sofa, menunggu Andrew selesai.

10 menit lamanya Andrew akhirnya selesai lalu keluar dari kamar mandi dalam kondisi melilitkan handuk di perut hingga kebawah.

“Sayang.. bersih-bersih gih.” Kata Andrew mengingatkan ke Linda.

“Uhh iya sayang.” Linda bangun, lalu menghela nafas.

Selanjutnya Linda berjalan membiarkan tubuh bugilnya di saksikan oleh Andrew.

Selama Dinda di dalam kamar mandi, Andrew hanya duduk di sofa menatap kamar mandi. Andrew sengaja tak memakai celananya terlebih dahulu, berharap adanya ronde kedua malam ini karena batang kemaluannya sedang berusaha untuk berdiri kembali.

Jemari Andrew mulai menggesek lembut batangnya sendiri.

Membayangkan tubuh seksi si gadis cantik miliknya yang telah 2 tahun ini bersamanya. Juga telah setahun ini menjadi sarang untuk menuntaskan birahinya. Menunggu dengan sabar hingga sang kekasih selesai bersih-bersih di kamar mandi.

Andrew sayang sama Linda, begitu sebaliknya.



10 menit selanjutnya, pintu kamar mandi terbuka.

Linda berbalik badan, membelakangi Andrew dalam kondisi tubuhnya yang masih bugil. Sengaja ia lakukan agar memanas-manasi Andrew. Karena ia paham, pasti Andrew sekarang ini sedang menatap dirinya. Hingga ketika ia membalikkan badannya kembali, mulai melihat ke Andrew. Di perparah oleh kondisi ruangan yang remang-remang, juga tak di sadari oleh Andrew jika ada sesuatu sejak tadi di dalam bersamanya. Linda terkejut membelalak mata, menatap kepada sosok yang berdiri di belakang Andrew saat ini. Tubuhnya bergidik, Andrew yang sadar pun kebingungan akan perubahan raut wajah Linda.

“Ada apa saya-“ BUGH ! Andrew yang ingin berdiri, tiba-tiba kepalanya di pukul dari belakang hingga membuatnya tak sadarkan diri, ambruk di sofa. Bersamaan moncong pistol dengan silencer mengarah ke Linda yang ingin teriak.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd