Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA AW - Black Kapatuli

Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Gila ini mah... Netep dlu ah
silahkan suhu

Kentang om kentang....
Maaf kalau masih kentang suhu hehe

makasih apdetnya beroh @Black_kapatuli :beer:
Sama-sama beroh

Pertanyaan nya, siapa yg jadi penghianat di antara pengawal pak raharjo?
1.merdin
2.barak
3.andrew
Di tunggu kisah selanjutnya
Nubie juga belum tahu suhu. hehe

thanks sudah meluangkan waktunya hu, tapi sayang kentangnya ga nahan
Hahaha maafkan nubie yang sudah lancang menebar kentang

Aduh...bersambung lg seru2nya...
😭😭😭
Yang sabar ya suhu

Aksan tes lagi hahaha, suka pas emosi nya dipancing ajiir ke anak kecil kwkwkw
Haha

Cerita yang bagus hu, ada action, ada roman, ada ss.
Kita yg baca gk hanya fokus pada ss, tpi juga jadi detektif2an, mulai menerka2 siap sih musuh dalam selimut? Apakah pak raharjo sendiri bersandiwara? Atau Dinda yg punya gaya tomboy dan sedikit penakut mempunyai rahasia lain? Atau atau...


Hmmm mari kita liat lanjutannya
Semangat huuuuuuu
Selalu semangat suhu

ahh, paling itu aksan lagi nge test teamnya barak,,
Hehe

Kalo yg ngetes matiin lampu si aksan, muka barak akan terlihat sangat lucu. Hekekek

Thx updatenya suhu
Lucu seperti badut suhu
 
Ninggal jejak dulu,ternyata ad cerita bagus
cerita nubie belum bisa dikatakan bagus suhu
hehe

Rehat dulu marathon nya capek... hehehehe semangat update suhu
Silahkan suhu

master archy is back ? with new iD?
Sumpah demi apapun nubie bukan suhu master archi.

Pak raharjo dgn santai dan tersenyum melihat kalang kabut nya si barak dan pasukan nya.. Hmmm.. Memang ini sih yg di harapkan nya.. Semakin kelihatan nanti siapa musuh dalam selimut..

Ayoo aksan.. Lanjutkan buka kebobrokan pasukan barak..

Nunggu aksi tarung barak dan aksan aah..

Ditunggu lanjutan nya suhu
Baik suhu

Maaf dan marathon tanpa ijin... Kueren ceritanya om.. Thx di tunggu updatenya
Hehe di maafkan suhu

Motongnya gak enak cuk...lagi tegang tegangnya 😂😂😂 i like ur style @Black_kapatuli n btw matur suwun for the update 👍👍👍
Trims kembali untuk suhu

Baik suhu

Test nyeee lumayan nih buat team 1 nye barak😁😁😁
Hehehe

Mantap udh mulai nih konfliknya
baik suhu

Mantap nih...habis maraton dari awal,, sehat sehat terus suhu..
Sama-sama suhu

Serius ????
Sumpah nubie bukan suhu archi, hu

Aksan lg ngetest nih.. Hahaha..
Hahaha

Aksan kah yg beraksi ataw musuh raharjo yg beraksi? Penasaran ditunggu suhu kelanjutannya...
Selamat menunggu suhu
 
kalau dibikin dinda sama linda terjebak dalam persaingan memperebutkan aksan mantap tuh
 
Bimabet
CHAPTER 12



Kata ‘Menarik’ yang sempat terucap dalam hati Aksan beberapa saat yang lalu, adalah sesuatu yang akan terungkap. Sebentar lagi ! Sesuatu yang awalnya telah di agung-agungkan dengan kesombongan seorang Barak, yang tanpa berfikir telah menantang seorang Aksan Wilardi. Maka akan ia terima tantangan tersebut dengan cara Aksan sendiri.

Aksan telah memikirkannya terlebih dahulu, bahkan setelah mengatakan kata ‘Menarik’ tadi otak Aksan sudah bereaksi. Apalagi Aksan sudah mampu menebak jika mereka bukan lawannya yang sebanding.

Karena Aksan telah terlatih selama ini, mempunyai insting yang kuat tentang siapa yang sedang ia temui. Mampu mengetahui mana lawan yang tangguh mana yang tidak. Selama hidup Aksan, dia baru bertemu 3 atau 4 kali yang menurut feelingnya jika orang-orang yang ia temui adalah orang yang mempunyai ketangguhan dalam bela diri. Bahkan bisa di katakan Aksan belum tentu bisa menang melawan mereka. Bersyukur Aksan selama ini tidak pernah punya urusan dengan orang-orang yang di maksud. Mungkin berbeda jalur menurut Aksan. Negara indonesia ini sangatlah luas, terdapat banyak kepulauan. Dan juga beraneka ragam suku, maka setiap orang pasti telah mempunyai segmen tersendiri. Berjalan di garis yang berbeda-beda dengan Aksan.

Penjahat di negara ini sangatlah banyak. Itu di akui oleh Aksan. Bahkan saat ia masih menggunakan seragam kemiliteran, satu organisasi yang hingga sekarang ini tak di ketahui jelas namanya masih selalu menjadi ketertarikan pihak negara untuk mencari tahunya. Bahkan negara berencana untuk menghancurkannya, namun seperti sebuah organisasi hantu yang keberadaan dan orang-orangnya seakan tak ada yang mengetahuinya. Maka lambat laun keputus-asaan pihak negara pun muncul. Masih banyak organisasi yang telah terungkap keberadaannya, yang harus mereka basmi. Dari pada membuang-buang waktu untuk mencari tahu keberadaan organisasi yang di maksud. Mungkin saja memang organisasi itu tidak pernah ada. Maybe ! siapa yang tahu.

Selanjutnya. Setelah Aksan memikirkan rencananya. Maka ia pun mulai beraksi.

Aksan seperti tupai meloncat. Beginilah Aksan, mempunyai kemampuan seperti ilmu meringankan tubuh. Cuma jangan di samakan dengan ilmu yang ada di cersil-cersil. Maksud disini, Aksan sangat lincah melompat di ketinggian dari satu titik ke titik lainnya. Lompatan Aksan pun sangat jauh dan kekuatan kaki maupun tangan sudah sangat terlatih selama ini.

Aksan telah tiba di ujung atap rumah. Bahkan kedua kaki yang menapak di atap barusan tidak menimbulkan bunyi yang dapat mengalihkan perhatian orang lain.

Rumah ini. Setiap inci dari titik dan sudutnya telah di kuasai oleh Aksan. Tak ada yang menyadari, jika setiap kali Aksan berjalan dia selalu mempelajarinya. Hal yang sangat basic menurut Aksan, jika bekerja di suatu tempat maka yang pertama yang harus ia lakukan adalah mengenal dengan baik dan menguasai area kerjanya. Sekecil apapun dia harus mengetahui apapun yang berada di tempat itu. Bahkan Aksan menguasai titik-titik yang tak tersorot kamera CCTV.

Aksan yang telah mengetahui letak panel pusat listrik di rumah ini. Melihat dari atap, seorang pengawal berada di dekat panel tersebut. Aksan pun telah mempersiapkan beberapa peralatan yang sangat sederhana. Obeng, tang dan beberapa peralatan lainnya.

Aksan telah turun dari persembunyiannya. Berjalan mengendap-endap hingga berada di belakang pengawal itu. Satu hantaman di leher, adalah bagian yang cukup fatal untuk seseorang. Jika salah menghantam saraf maka orang itu akan tewas seketika. Namun Aksan telah menguasai teknik tersebut, hingga membuat pengawal yang sejak tadi menjaga di bagian ini pun terjatuh dan pingsan. Aksan sempat menahan tubuh pengawal itu agar tak membuat kegaduhan.

Aksan sempat menarik tubuh si pengawal dan menyembunyikan di samping kotak panel yang besar.

Lalu dari sakunya Aksan mengeluarkan seperti alat berbentuk bulat, adalah timer pengatur waktu. Aksan lalu melakukan sesuatu. Entah apa yang ia lakukan, yang jelas fungsi timer tersebut adalah untuk mengoff-on kan aliran listrik sesuai waktu yang telah di setting olehnya.

10 Menit Aksan mengaturnya.

Lalu di hitungan ketiga. Listrik tiba-tiba padam.



Aksan menyeringai sesaat, sebelum ia melanjutkan aksinya. Di rumah ini, Aksan mengetahui jika CCTV yang ada tidak terconnect dengan panel. Mempunyai pusat kontrol tersendiri, maka Aksan pun pergi ke tempat yang di maksud.

Dalam keadaan gelap, penglihatan Aksan cukup terlatih melihat dan menguasai tiap tempat yang ia lalui.

Pusat control CCTV ada di samping ruang kerja Pak Raharjo. Aksan menyadari seseorang berdiri di belakangnya. Lalu Aksan hanya menoleh dan menyeringai pada Pak Raharjo. Sepertinya pria setengah baya itu, tanpa mendapat penjelasan dari Aksan sudah dapat menebak apa yang sedang Aksan lakukan. Dan dia sendiri tak keberatan akan hal itu.

Pak Raharjo lalu melangkah masuk seperti tak terjadi apa-apa.

Aksan lalu melanjutkan aksinya. Semua CCTV sudah off. Aksan pun berjalan mencari satu persatu pengawal yang berada di rumah ini. Jumlahnya 5 wolf guardian dan 5 orang pengawal lainnya. Total ada 10 orang.

Dengan cepat dan tak menimbulkan suara, Aksan melompat dengan gaya menendang di dada salah satu pengawal. Bugh ! ia terjatuh, Aksan kemudian menghantam di wajah pengawal itu. Satu orang yang berdiri tak jauh, mendengar suara tersebut berlari mendekat. Namun terlambat. Kedua kakinya telah terhantam oleh kaki kanan Aksan. Pengawal kedua terjatuh, dan Aksan memberikan hantaman telak di muka. Ini adalah orang ketiga, berarti tersisa 7 lagi di tambah Barak, berarti total 8 orang lagi target Aksan saat ini.

Dua orang dari arah kanan, tiba-tiba datang lalu menyerang Aksan dengan cara membabi buta. Karena kondisi gelap, maka mereka tak dapat melihat dimana keberadaan Aksan sekarang ini. Padahal Aksan hanya berdiri dua meter dari mereka sambil tersenyum licik.

Aksan lalu melompat dengan tendangan terputar menyepak wajah salah satunya. Bugh ! bukan hanya itu saja, Aksan mendaratkan kombinasi pukulan dua kali di dada dan dagunya. Blam ! orang ke empat dan kelima pun tak lama, akhirnya tumbang terkena hantaman dan tendangan dari Aksan.

5 pengawal remah rempeyek telah tumbang. Maka Aksan mencari keberadaan 5 orang terkuat Barak. Satu orang baru saja turun dari tangga dengan cara berlari, tanpa ia sadari Aksan dari sisi samping kiri tangga melakukan akrobat. Dua tangan memegang sisi pinggir tangga, dengan memutar badan dan memberikan tendangan keras di dada. Bugh ! pengawal itu terdorong, lalu Aksan ingin memberikan serangan berikut, teman pengawal itu tiba.

Untung Aksan dengan cepat melompat dengan gaya akrobat ke belakang. Lalu tak lupa menyepak kepala orang itu.

Terjadi perkelahian yang cukup menarik bagi Aksan.

Mereka memberikan serangan bersamaan pada Aksan. Aksan melawannya dengan sikap yang santai, kadang mengelak kadang pula menyerang. Hingga satu tendangan terlepas dan mengenai dada Aksan.

“Lumayan juga” Pikir Aksan.

Aksan memutuskan untuk kembali serius. Maka dengan lincah dia mengelak pukulan pertama, lalu memiringkan tubuhnya ke kanan sambil menghantam dagu si penyerang. Aksan dengan lincah memutar tubuhnya, dan kakinya membentuk huruf V dengan menyepak orang kedua.

Selanjutnya Aksan menarik kepala orang kedua dan membenturkan dengan lutut kanannya. BLAMM ! siapapun yang mendapat hantaman lutut pada wajahnya, pasti langsung akan pingsan. Apalagi hantaman itu sangat keras.

Gerakan Aksan begitu cepat dan lincah. Tanpa orang pertama sadari, Aksan sudah berada di belakangnya. Lalu Aksan mencekik leher hingga ia mulai kesusahan bernafas. Aksan tak ingin membunuhnya, maka Aksan pun tak ingin mengulur waktu dia membenturkan kepala belakang orang itu dengan kepalanya. BUMM ! Aksan pun menendangnya di akhir hingga ia pingsan.

Dua orang lagi telah tumbang.

Aksan berlari menaiki tangga. Aksan sengaja bersembunyi di lantai dua. Melihat ke bawah dua orang lainnya baru saja masuk ke dalam.

Hitungan kedua Aksan berlompat dari atas, lalu tak lupa memberikan tendangan keras pada punggung salah satunya. Ketika terjatuh, temannya pun menyadari penyerang mulai dekat dengannya. Maka ia pun memberikan serangan pada Aksan. Serangan darinya hanya melewati kepala samping Aksan. Dan Aksan dengan santai memberikan serangan balasan di dada. Dua pukulan bersarang pada dada orang itu. Lalu Aksan menarik kedua tangannya, dan memberikan tendangan menyentak di dada. BUGHH ! ketika dia mulai terdorong kebelakang, Aksan pun memberikan tendangan terputar dan menyepak kepalanya.

Orang yang pertama mulai menyerang Aksan. Orang yang terkena tendangan di punggung sebetulnya ingin membalas tadi, namun rasa sakit yang menderanya membuatnya harus terdiam dan memulihkan rasa sakitnya itu sesaat. Dan sekarang sudah waktunya dia melawan Aksan. Namun segala cara yang ia lakukan selalu terpatahkan oleh Aksan.

Di akhir ia mulai kewalahan ketika Aksan membalas dengan serangan bertubi-tubi. Di akhiri dengan hantaman keras di muka hingga membuatnya pingsan.

Tinggal dua orang lagi menurut Aksan.



Betul dugaan Aksan. Keduanya baru saja keluar dari ruangan CCTV. Salah satunya adalah Barak.

Aksan pun bersembunyi, kemudian saat posisi keduanya mulai mendekat Aksan lalu berlari ke samping. Bukan untuk menghindar melainkan mengambil posisi ancang-ancang agar power yang tercipta bisa besar. Betul ! tendangan terputar dari Aksan dengan cara berlompat dari jarak dua meter, sukses membuat pria di samping Barak pingsan seketika.

“BAJINGAAAANNNN ! SIAPA ANDA ?” Tanya Barak yang masih samar-samar dari kegelapan melihat Aksan.

Hingga ketika Aksan mulai dekat, mata Barak membelalak. “AKSAAAN ?”

“Ya it’s me !”

“BANGSAAAT !”

“Halah kebanyakan ngomong kasar ! tapi lemah “

“HIAAAATTTTT !” Aksan menunduk ketika Barak memberikan tendangan terbang. Kemudian Aksan memutar tubuhnya, hingga berdiri kembali.

Barak menyerang lagi.

Aksan mengelak sambil tersenyum meremehkan.

Dua pukulan, tiga pukulan, bahkan kini sudah lebih dari 10 pukulan yang telah di lakukan Barak. Hanya satu saja yang sempat mengenai dada Aksan. Cuma pengaruh bagi Aksan sangat biasa saja. Berasa juga pukulan Barak sih, Cuma efeknya gak begitu besar.

“Cuma segitu saja kemampuan anda ? Ayolah, katanya mau menantang saya.. tapi kok pada lemah sih.” Aksan mulai melempar olokan pada Barak.

Barak mudah terpancing. Lalu gegabah memberikan serangan tak terkendali pada Aksan.

Aksan melihat ada celah. Kemudian ia pun berhasil menangkap lengan Barak, lalu memberikan hantaman tiga kali dengan siku pada dada Barak.

“Uhuk ! Uhuk!” Barak terbatuk-batuk, namun ia tak menyadari gerak melompat dari Aksan.

Begitu tersadar, apa mau di lakukan. Telapak kaki yang bersepatu Aksan sudah berjarak 1 centi dari wajahnya. BLAMMM ! Satu sepakan keras menghantam pelipis Barak.

Tubuh Barak terjatuh. Lalu Aksan pun menyeringai memandang kepadanya.

“Cihhh !”

“HIAAAAAAT !” Barak yang masih mempunyai sisa tenaga menyerang kesekian kalinya.

Aksan malas mengulur waktu lagi. Maka Aksan memilih untuk mengakhirinya. Dengan tendangan keras di wajah Barak, membuat Barak pun terhempas dan terjatuh menghantam meja berkaca. PRANKKKKK !



Ceklekkkkk ! Listrik tiba-tiba menyala.

Ruangan terang. Plak ! Plak ! Plak ! lalu terdengar suara tepuk tangan dari Pak Raharjo yang baru saja keluar dari ruang kerjanya.

“Tuannn ? Uhuk ! Uhuk !” Barak tak mampu bangun. Cuma harga dirinya tak ingin jatuh di hadapan Pak Raharjo.

“Sudah Barak ! cukup sudah bermain-main dengannya.” Kata Pak Raharjo sambil berjalan mendekat. “Ck... ck... ck ! Aksan kamu berhutang ke saya, telah membuat rumah saya seberantakan ini.” Selanjutnya Pak Raharjo berbicara pada Aksan setelah memperhatikan kondisi rumahnya sekarang ini.

Beberapa perabotan rusak. Meja berkaca pecah. Bahkan beberapa patung miliknya pun telah hancur oleh kelakuan Aksan.

Terlihat Dinda dan Linda terbelalak.

Ternyata ini ulah Aksan. Batin kedua gadis itu. Mereka berdua menatap wajah Aksan. Linda menatapnya seakan tak mempercayai semua ini, Wolf Guardian yang selama ini menjadi pengawal terbaik keluarganya, pun dengan mudah di tumbangkan oleh pria itu. Berbeda dengan pandangan Dinda, ada rasa yang tak dapat di ungkapkan dengan suatu kalimat yang tiba-tiba menderanya. Senyum simpul ketika ia bertemu pandang dengan Aksan.

“Dinda ?” Linda yang tersadar sikap Dinda yang aneh langsung menegurnya.

“Kenapa kak?”

“Kenapa kamu melihat dia seperti itu?”

“Loh, emang harus melihat doi seperti apa?”

“Kamu menyukai orang brengsek kayak dia ?”

“Wow ! hahahaha, jauhkan pikiran kakak deh. Dinda itu bukan orang yang mudah menyukai laki-laki.. masa sih sampai sekarang kak Linda masih belum mengenal adik sendiri. Hihihi !”

“Halahhhh malas ngomong ma kamu.” Sikap Linda kelihatan semakin angkuh. Bahkan kejadian seperti ini di depan matanya, dia masih belum menerimanya. Belum mengakui kemampuan dan juga pesona seorang Aksan.

Pandangannya pada Aksan seperti sedang merencakan sesuatu.

“Lihat saja, gue bakal lakuin sesuatu lagi” batin Linda.



Balik ke Aksan.

Aksan sekilas hanya memandang ke Linda, lalu berganti ke Dinda. Kemudian ia memandang pada Barak yang sudah tak bisa lagi berdiri.

“Untung saja saya tidak menerima taruhan anda, jika saya terima maka tentu saja anda akan malu.”

“Cih !” Barak meludah. Ludahnya merah oleh darah.

“Terbukti.. jika keamanan saya dan juga kedua putri saya mulai di ragukan jika kalian masih saja bersikeras seperti ini. Apalagi kamu Barak ! dengan mudahnya Aksan membantai satu persatu tim yang kamu banggakan selama ini.” Pak Raharjo membuka suara. “Untungnya ini hanya permainan Aksan.. bagaimana jika yang melakukannya adalah musuh kita, mungkin bukan hanya kamu dan tim kamu yang akan tewas. Saya dan kedua putri saya mungkin sekarang ini sudah banjir darah.”

Barak yang mendengar penuturan dari Pak Raharjo tertunduk menyesal.

“Aksan.. bagaimana menurut mu, apa yang mesti saya lakukan ?” Pak Raharjo lalu bertanya pada Aksan.

“Dengan harta anda yang tak terhingga, harusnya bisa menciptakan pengawal yang benar-benar hebat. Bukan pengawal lemah seperti mereka.”

“Bangsat ! uhhhhhk !” Barak ingin berdiri, namun ia merasakan sakit di dada dan beberapa bagian tubuhnya. Bahkan ia berbatuk darah di hadapan mereka.

“Masih juga berkata kasar. Semoga saya tidak khilaf nantinya dan menjahit mulut anda, agar tidak lagi mengeluarkan kata-kata seperti itu.” Kata Aksan pada Barak.

“Cihhh !”

Atas kejadian hari ini. Pak Raharjo semakin yakin akan kemampuan Aksan. Cuma Pak Raharjo ragu, apakah Aksan akan setia padanya nanti ? Sungguh sangat sulit untuk menebak karakter pemuda ini. Batin Pak Raharjo, masih berusaha menebak-nebak apa yang sedang ada dalam pikiran Aksan selama ini.

Tak begitu lama, Merdin datang dengan dua orang pengawal. Melihat kondisi rumah seberantakan ini, ia hanya geleng-geleng kepala. Ia sudah menebak ini pasti kerjaan Aksan yang sudah memporak-porandakan rumah beserta tim terkuat Barak.

“Merdin sepertinya kamu punya tugas tambahan malam ini, membawa mereka semua ke rumah sakit.” Kata Pak Raharjo pada Merdin. “Selanjutnya kamu harus mengembalikan kondisi rumah saya seperti semula.”

“Baik tuan.”

Setelah mendapat perintah. Merdin segera memberseskan semuanya. Barak beserta tim di bawah kerumah sakit untuk memeriksakan kondisi karena di hajar oleh Aksan seorang.

Sedangkan Aksan memilih untuk beristirahat. Setelah berpamitan kepada Pak Raharjo, dan sempat berpandangan dengan Linda maka Aksan berjalan keluar dari pintu depan. Tempat Aksan tak dapat di tebak, kadang di luar kadang pula ia sudah berada di lantai teratas rumah.



-000-



Aksan mendapat fasilitas laptop dari Pak Raharjo. Aksan di lantai tiga sedang membuka laptop. Sudah sejak lama, dia tak membuka sebuah akun media sosialnya.

Dari sekian banyak pesan yang masuk. Hanya satu pesan yang membuat Aksan mengernyit. Adalah pesan dari Ghost Girl. Adalah seseorang yang dikenal Aksan dari social media dunia bawah tanah. Aksan belum pernah bertemu dengan dia. Bahkan Aksan juga tak mengetahui apakah dia pria atau wanita. Cuma dari cara komunikasi melalui chat, Aksan dapat menebak jika dia adalah seorang wanita.

Entah apakah wanita sungguhan atau justru wanita jadi-jadian.

Aksan mulai membaca pesan itu.

Rupanya pesannya cukup panjang.



”Hai Wild Death, gue yakin lo belum mati.

Gue masih yakin seyakin-yakinnya, sekarang lo masih bersembunyi di suatu tempat. Oh ya, kalo lo udah buka applikasi ini dan membaca pesan gue. Ada hot news yang baru saja gue dapatkan.

Rupanya dalam dunia bawah tanah, adalagi dunia yang paling terdalam dan tersembunyi. Gue sedang mencari tahu, ada apa di dalam sana.

Oke yang ini. Nanti gue infoin lagi, kalo gue udah mengetahui kebenarannya.



Btw, gue barusan mendengar jika di organisasi World Stalker sedang ramai memperbincangkan seorang target. Masih ingat kan organisasi itu ? Hehehe yap ! dia adalah organisasi yang pernah nawarin elu untuk bergabung. (Salah satu organisasi para pembunuh bayaran di negara ini, cukup di takuti juga oleh masyarakat apalagi yang berada di tingkat ekonomi atas)

Nih link web site mereka. Ingat ini sangat-sangat rahasia, jadi kalo lo mau buka websitenya, pastikan tempat lo aman dan jauh dari jangkauan mereka.



Wwwacakkaduldotkom...

Oh ya satu lagi. Pihak mereka masih saja menanyakan keberadaan lo tuh, mereka masih belum percaya kalo seorang wild death tewas begitu saja. Hahahaha, yaiyalah dewa dari peperangan masa iya bisa tewas dengan mudahnya. Bukan begitu babang Wild death ?



3 bulan yang lalu, pesan tersebut terkirim.

Aksan yang penasaran segera mengklik website yang tertera di pesan. Sebuah website dengan wallpaper dark. Penuh dengan titik-titik merah yang menandakan adalah darah. Gambarnya memang sudah mengisyaratkan bahwa ini adalah kumpulan orang-orang yang haus akan darah. Iseng Aksan pun mulai mendaftar menggunakan ID baru. ‘AW’

Salah satu trending topic adalah tawaran bit coin kepada dua orang target.

Linda Raharjo dan Dinda Raharjo. Dua orang target yang sedang hot di perbincangkan di website ini. Banyak para pembunuh bayaran yang mengatakan mereka masih berupaya untuk mencari celah agar dapat membunuh keduanya. Ada juga yang mengatakan mereka gagal, karena keduanya selalu saja di kawal ketat oleh pengawal yang tangguh.

Ada yang masih mencari waktu untuk mencobanya.

Aksan yang membaca setiap komentar, mulai menyeringai.

Selanjutnya. Jemari Aksan mulai menyentuh keyboard. Dan mengetikkan kalimat di kolom komentar.



“Lupakan mereka berdua, karena sekarang ini saya lah yang bertugas menjaganya. Jika masih nekat mencoba membunuh mereka berdua, maka kalian akan berhadapan langsung dengan saya. WILD DEATH !”

Aksan menunggu hingga 1 menit. Sebuah pesan masuk, bukan sebuah melainkan satu persatu mulai masuk dan menanyakan kabar. Pesan masuk berjumlah 30-an. Akan tetapi Aksan tak berminat untuk membaca pesan-pesan tersebut.

Tak begitu lama, topic membahas dua korban yang di maksud di hapus oleh Admin. Aksan menyeringai melihatnya, kemudian dia menutup laptop dan memilih untuk beristirahat.



-000-



Dalam sebuah ruangan besar. Di atas sofa duduk seorang pria dalam kondisi celana melorot ke mata kaki. Dua wanita cantik mengapit sisi kiri dan kanannya. Wanita berambut pirang, mempunyai dada besar sedang melakukan keahliannya dalam mengoral batang kemaluan. Sedang wanita satu yang mempunyai paras tak kalah cantiknya, sedang berciuman dengan pria itu.

Kondisi kedua wanita sudah bertelanjang. Dan tanpa malu-malu mempertontonkan payudara besar beserta vagina di hadapan pria itu.

Wanita yang di ketahui bernama Mira mulai memberikan kepuasan pada pria itu, dengan cara menjilat batang dan dua bola yang bergelantung di bawah batang. Setelahnya Batang kemaluan itu lalu di lumat kembali. Mulai keluar masuk di dalam mulut wanita itu.

Slurpp ! Slurrppp !

Si pria hanya memejamkan mata menikmatinya. Si wanita berambut hitam bernama Rida tak tinggal diam. Ia membantu menanggalkan baju si pria, hingga membuat kondisinya sama-sama bertelanjang.

Saat sedang asyik-asyiknya pintu depan di ketuk.

Pria itu, adalah Barsono menyuruh Rida untuk mengambil remote. Klik ! dari satu tombol yang telah di tekan, membuat pintu terbuka secara otomatis.

Barsono hanya tersenyum melihat siapa yang datang. Dan tanpa malu-malu kepada mereka.

“Selamat datang di tempat saya, tuan Morgan.” Kata Barsono menyambut kedatangan seseorang yang berpenampilan lumayan nyentrik. Adalah bernama Morgan, yang baru saja berita dirinya melarikan diri dari penjara tersebar di semua berita stasiun TV.

Morgan di temani Andy menghadap pada Barsono.

“Jangan berhenti... lanjutkan aktivitas kalian.” Barsono berkata kepada dua wanitanya, agar tak menghentikan kegiatannya.

“Ohh jadi lo toh yang bernama Barsono.” Morgan menyeringai menatap pada Barsono. Sebetulnya tatapan Morgan cukup mengerikan, akan tetapi Barsono berusaha tenang. Apalagi ada Andy pengawal setianya di dekat dia. Jika Morgan mencoba mencari masalah, maka Andy tidak akan segan menghabisinya. “Emang gak capek layani mereka berdua, kalo gak keberatan bisa bagi ke gue gak sih satunya ?”

“Hohoho, kalo mau silahkan ambil.. mau dua-duanya juga silahkan.” Kata Barsono, lalu mengangkat wajah kedua wanita dan menunjukkan pada Morgan.

“Hahahah bentar aja, gue lagi pengen dengar sesuatu”

“Kalo begitu, Andy dan Morgan silahkan duduk. Jangan malu-malu, melihat saya seperti ini.”



Morgan dan Andy duduk.

“Gue orang yang paling malas berbasa-basi, jadi sebutkan apa tujuan lo mengajak gue kesini ?” Morgan bertanya ke mereka berdua.

Andy hanya menggidik bahu. Bukan rana dia untuk menjawab pertanyaan tersebut.

“Tujuan saya? Hahahahaha, yah ingin membuat anda menjadi kaya raya dan juga menjadi terhormat.”

“Oh ya, bagaimana caranya ?”

“Hahahaha, sepertinya Morgan masih belum mempercayai saya, Andy !” Barsono lalu menyuruh Mira untuk mengambil ponsel, lalu memberikan pada Morgan. “Ini ponsel, ada mobile banking yang mempunyai dana di dalam rekening, berjumlah 1 milyar. Langkah awal karena telah menerima tawaran saya untuk bergabung”

“Wow... wow... 1 milyar, hanya temani lo duduk doang ? Ciuhhhhh ! gue bukan orang yang kek gitu, gue suka dapat duit hasil dari kerja keras. Gue suka kerja yang berat”



“Shitttt ! wait, saya sodok Mira dulu. Dan kamu Rida, siapkan mereka berdua minuman.”

“Baik tuan.”

Barsono menarik tubuh Mira untuk menungging. Lalu ia menusuk batang kemaluan ke dalam vagina wanita itu.

Di saksikan oleh Andy dan Morgan. Barsono mulai menusuk-nusuk vagina Mira. Dua payudara yang bergelantung, sebetulnya membuat Andy maupun Morgan ikut bernafsu. Namun mereka berdua sepertinya masih sabar menunggu.

“Ohhh.. ihhhh... uhhhh !” desahan Mira makin terdengar. Sangat seksi menurut Morgan.

Barsono lalu menghentikan menyodok vagina Mira. Ia menyabutnya, lalu duduk dan menyuruh Mira untuk berganti posisi. Dalam keadaan Mira yang mulai turun naik di pangkuan Barsono. Barsono mencoba untuk mengalihkan fokusnya. Ia memandang ke Morgan lalu mengatakan sesuatu. “Hmm kerja keras ? Ya kamu suka pekerjaan yang berat. Baiklah, saya ingin mencoba kemampuanmu.” Kata Barsono, lalu menyuruh Andy untuk menunjukkan sebuah foto pada Morgan.

“Dia.. bernama Dinda Raharjo. Saya tidak berminat untuk membunuhnya. Tugas kamu hanya menangkap dia, dan menakut-nakuti dia saja. Kamu mengerti maksud saya?”

Plok ! Plok ! Plok !

“Ahhh ihhhh”

“Uhhhh ouhhhghhh !”

“Hahahahahaha, lo kira gue boneka chucky yang bisa nakut-nakutin bocah ? Hahahaha, gue adalah hewan buas yang suka makan mangsa dengan mentah-mentah” Morgan tertawa setelah beberapa saat menunggu hingga desahan yang awalnya berisik yang di buat oleh Barsono bersama Mira tak lagi terdengar.

“Nah sekarang itulah tugas anda, Morgan. Bagi kamu mungkin menangkap dia, adalah hal yang mudah. Tapi, apakah kamu mudah menahan rasa lapar ingin menyantap dia atau tidak. Cukup berat kan tugas anda ?”

“Hahahaha, jika gue berhasil. Apakah lo bakal nambahin duit di rekening gue ?”

“Hoho tentu saja.”

“Hahahaha, oke gue terima tawaran lo. Kapan bisa di mulai ?”



Pertanyaan Morgan keluar bersamaan teriakan mengerang dari Barsono yang mencapai klimaks. Crooot ! Croot ! “Arghhhhhhhh Miraaaaaaa vaginaaaaaa mu legit sayanggggg, saya keluarrr ahhhhhh !”

“Anjeeenggg !” gerutu Morgan.

“Hahahahaha,” Andy tiba-tiba tertawa melihat ekspresi Morgan.



Setelah itu. Barsono menyuruh Mira duduk di sebelahnya. Ia menatap Morgan dengan senyuman penuh kepuasaan.

“Kapan di mulai ?” Barsono mengingatkan atas pertanyaan Morgan tadi.

Morgan mengangguk.



“Sekarang ! Bisa ?”
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd