Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Bimabet
mulai dr braless depan dia aja, which is itu berarti kalo gue lg nongkrong dikamar/balkon kamarnya ini berlanjut sampai akhirnya gue tidak lagi berseragam. ditengah libur, akhirnya gue diyakinkan sama dia untuk nongkrong juga bareng supir gue dibelakang. kalau kita nongkrong bertiga dibelakang sama supir gue, itu awalnya gue mulai lagi dari kaos dan celana training, karena ya mau gimana? masih malu dan supir kan bukan bagian dari anggota keluarga gue.

karena intensitas nongkrong dibelakang itu jadi sering dibanding di kamarnya, jadi dia mulai perlahan deket sama supir gue. hal ini jadi menguntungkan karena gue/dia ataupun kita jadi bisa keluar lewat tangga supir yang langsung nyambung sama garasi jadi engga mesti lewat tangga utama. lalu mulai lah kalau malam kita bisa keluar beli rokok/anggur merah atau intisari, riklo atau alpra trs makanan dengan menggunakan dandanan yang dia pilihin. semua bertahap, awal nongkrong sama supir dimulai dr kaos dengan bra dan celana panjang, yang lama" jd kyk kaosan celana pendek braless, trs pelan" ke baju yang lebih kebuka lagi tentu tanpa menggunakan bra. gue berkali" nanya ke dia "yakin nih mau sama pak kosim nongkrongnya?"

dan cerita ini nanti akan gue mulai dari gue lulus berseragam. yaitu dr mulainya kita nongkrong bertiga dengan supir gue, lalu kl beli sesuatu keluar tuh ditemenin dia trs lama" dia gaikut jd udh nyuruh gue aja tp tetap menggunakan baju dia yg pilihin. jadi kalau gue jalan sendiri, posisinya dia sm supir gue nunggu. dr pada awalnya supir gue gaenak "biar saya aja" sampe "non titip rokoknya yg ini ya".

memang beda jauh dari gue ditemenin sama orang itu, sama waktu gue jalan sendiri keluar. karena biasanya kan gue bisa ngalihin dgn ngobrol sm orang itu, tp kl pas sendiri mau gamau gue kan sendiri ngadepin mata mata yang jelalatan, mulut yang sembarangan, dan keramaian. memang dari awal jg gue gapernah risih terhadap itu semua, mau waktu ditemenin ataupun sendiri, lebih ke malu aja gt, karena gue ngerasanya diliatin banget, dan seringkali jadi pusat perhatian. dari sana lah gue mulai belajar dan ngerasanya catcall tuh resiko krn ya baju gue kan memang terbuka begitu, yang akhirnya malah membuat gue seneng sm bangga. catcall menurut gue sih kyk pujian. digodain dan jadi pusat perhatian juga merupakan pujian bagi gue. dan dengan seringnya intensitas gue keluar untuk beli ini/itu, orang itu selalu menitipkan uang, tetapi lama" jadi kurang uangnya untuk beli yg dititipkan, kadang juga engga dikasih sama sekali. disini gue jadi belajar untuk "pinter pinternya lo gimana jadi cewe, harus bisa manfaatin asset." kalau kata orang itu. kalau uangnya kurang, masih gampang.. yang agak sulit itu kalau engga dikasih sama sekali, tp karena terbiasa jadi yaa agak membalas genitnya/godaan org" tersebut merupakan salah satu cara untuk dapat berhutang dulu untuk barang" yang sudah dibeli. menjadi lebih berani agar bisa nanti bayarnya, menanggapi omongan" orang orang tersebut walaupun dibawa bercanda, senyum manis dan sedikit gerakan" seperti mengikat rambut sudah biasa.
 
Terakhir diubah:
Pak Kosim, sopir keluarga gue yg udah lama ikut bertahun-tahun awal mulai gue kecil sampai saat ini. Rutinitas setiap hari pak Kosim adalah selalu bangun pagi untuk mencuci dan membersihkan mobil sampai kinclong dan harum, setelah itu pak Kosim bersih-bersih badan dilanjut menuju ke dapur belakang untuk sarapan. Setelah itu cus beraangkat nganter gue dan adek dulu kesekolah dilanjut nganter bapak ke kantor. Setelah itu baru balik kerumah buat stand by jaga-jaga kalo Ibu pengen pergi keluar. Sebelumnya tingkah lakunya pak Kosim tidak ada yang aneh, baik dan sopan ke keluarga gue hingga sampe saat Om gue datang numpang dirumah akhirnya gue tahu sifat aslinya pak Kosim.

pertama kali nongkrong dengan Pak Kosim dibelakang tidak akan pernah kulupakan. dengan iming" bahwa akan diberi banyak ekstasi pun maka akhirnya gue nurut. Ekstasi merupakan narkoba dan hal yang paling gue sukai dari Om gue, selain bikin siwer mata halu, perasaan happy dan euphoric, dan menurut gue ekstasi merupakan narkoba yang peling cocok digunakan untuk eksib karena menjadi sangat ramah. balik lagi ke cerita, betapa deg"annya dengan berpikiran bahwa pak Kosim kan bukan anggota keluarga dan akan melihat gue dengan baju terbuka dan tanpa bh.

pada malam itu seperti biasa dia memanggilku dengan mengetok pintu kamarku, melihat jam masih pukul 9 malam, setelah ketukan pintu, dia membuka pintu kamar dan bilang "ayo Naya temenin Om yuk" akhirnya gue pun mengiyakan. gue beranjak mengikutinya ke kamar nya yg merupakan kamar abang gue. didalam kamar dia memberikan riklona sebutir dan anggur merah untuk membantu menelan, kita pun mulai bersenda gurau, ia memuji kecantikan gue. seperti wanita dewasa katanya. dengan ditemani anggur merah dan intisari serta merokok kita pun banyak mengobrol. sebenernya bukan pertama kali ia memuji gue, sudah banyak omongan tentang badan gue yg menurutnya kelewat bagus untuk anak seumur gue. dan karena omongannya pula malam ini yg gue kenakan adalah tanktop dan celana pendek. dilanjutkan dengan bilang "kalau badan sebagus lo mah enak pasti laki laki semua merhatiin, minta apa aja juga dikasih modal genit sedikit" gue yg ga yakin bertanya "emang segitunya Om laki laki kl sama perempuan? kayaknya tmn tmn Naya engga gitu." "ya jangan yang seumuran lo lah, mau kita buktiin?" "buktiin bagaimana Om?" tanya gue. akhirnya dia memberikan ide untuk nongkrong bareng dengan supir gue, pak Kosim.

pak Kosim sudah lama menjadi supir gue semenjak gue masih di bangku sd. umur 50an akhir, sudah menikah dan mempunyai 2 anak, dengan perawakan agak gemuk menuju gendut dan tinggal di lantai 2 juga, dibelakang. gue yg mengira itu bercanda hanya bilang "ah yakali Om, Naya malu ah lagian kan Om bilangnya waktu itu kl dirumah kan isinya keluarga aja, makanya Naya berani." "lho supir lo juga itungannya udah keluarga enggaksih? lagian ini kan untuk membuktikan, bahwa dengan badan kayak lo, laki laki akan tunduk pasti." gue terdiam dan terus menerus bertanya "ini serius mau nongkrong sama pak Kosim?" dan berkali kali Om gue menjawab gue dan meyakinkan gue, spik spiknya dengan selalu memuji kecantikan dan keseksian gue pun akhirnya membuahkan hasil, gue pun mau. mungkin pengaruh obat dan alkohol, ditambah dengan janjinya untuk memberi ekstasi lagi, dan pujian" darinya yang lama" kena juga di gue.

awalnya gue mau mengganti baju menjadi kaos walaupun tanpa bra, tetapi Om gue bilang "jangan. pake ini aja, tanktop ini udah pas banget, lo sexy banget pake ini, makanya gue bilang buat seumuran lo, badan lo bagus banget sih" awalnya gue malu, tetapi gue pun mengiyakan, jam menunjukan pukul sepuluh lewat sedikit dan kita berdua pelan" beranjak kebelakang, setelah menggeser pintu menuju jemuran, Om gue langsung berjalan ke kamar supir dan mengetuknya "Sim, masih bangun gak lo?" "masih pak" jawab pak Kosim, dan dijawab lagi oleh Om gue "Sim sini nongkrong dulu ngerokok sm ngopi, tv nyala kan?" dan dijawab "boleh pak, baik. iya nyala kok." setelah itu Om gue langsung menyalakan tv dan menunggu pak Kosim keluar. gue disuruhnya menunggu di jemuran dulu, setelah pak Kosim keluar baru Om gue memanggil gue dan gue menghampiri. dari mulai berjalan, mata pak Kosim pun terbelalak, jelalatan melihat bagian toket gue yg tertutup tanktop tanpa bra, dalam pikirannya tidak terbayang apa yang sedang terjadi dan ada apa ini semua sebenarnya. mulutnya otomatis terbuka, tetapi matanya mengikuti setiap gerakan gue. Om gue pun bertanya padanya apakah dia ingin kopi? "i i i iya boleh pak" jawabnya terbata" dan gue lah yang disuruh turun menggunakan tangga supir ke dapur pembantu dibawah untuk membuatkan kopi. samar" terdengar ada pembicaraan diatas tetapi tidak bisa terdengar apa yang sedang mereka bicarakan. setelah membuat kopi gue pun naik tangga dan akhirnya duduk disamping Om gue di sofa, dengan pak Kosim posisinya di sebelah kiri Om gue diarah jam 10 dr gue.

matanya masih jelalatan masih tak percaya nampaknya bahwa majikannya yang selama ini ia antarkan ternyata jika berpakaian dirumah sebegini terbukanya. Om gue yang menyadari matanya supir gue jelalatan pun mengirimkan pesan pada gue untuk mengikat rambut, maka pelan" gue masih malu dan tegang mengangkat tangan gue untuk mengikat rambut gue. mata gue pun melihat mata supir gue yang tak berkedip melihat toket gue yang sedang busung karena mengikat rambut. dengan pentil yang samar" terlihat dan ketek yang terangkat sepenuhnya, hingga selesai mengikat rambut pun matanya hanya fokus melihat badan gue dan bukan muka gue. lalu karena rokok gue habis, gue pun bilang ke Om gue dan supir gue tb tb menawarkan diri untuk membelikan dengan semangat. setelah dia jalan, Om gue bilang "bener kan kata gue, dengan badan kyk gini dan lo berani, laki laki mana bisa tahan." gue pun hanya tersenyum bangga pada saat itu. intensitas nongkrong dengan supir pun meningkat, hanya setiap Om gue ingin berduaan saja maka kita nongkrong di kamarnya. tetapi dari mulai pakaian tanktop, crop top, dan tubetop (kemben) yang setoket pun sudah gue pake depan supir gue. awalnya yang hanya diam pun gue mulai berani ngobrol dengan pak Kosim, berani sedikit genit, ataupun menimpali bercanda joroknya. tersenyum dan bilang terimakasih kalau dipuji olehnya. gue pun makin paham bahwa benar kata Om gue yang mengatakan bahwa "kalo cewe cantik dapet apa aja gampang, harus bisa manfaatin asset, harus berani tampil sexy, harus bisa godain laki, harus berani pake baju kebuka kayak croptop, tanktop, tubetop (kemben)." yang mana dimulai dari didepannya dan dibuktikan dengan didepan supir gue. tetapi supir gue hanya permulaan, karena berikutnya adalah keluar untuk membeli rokok dll. gue menjadi belajar untuk bisa memanfaatkan asset, dan menggoda laki" untuk mendapatkan yang gue butuhkan/mau.

Semua berubah semenjak malam pertama nongkrong dengan pak Kosim itu. Sebelum kedatangan om gue setelah kerjaan sopir selesai pak Kosim langsung menuju kamar untuk beristirahat dan juga pak Kosim nggak minum alkohol. Setelah beberapa hari gue dan Om gue selalu nongkrong dibelakang saja akhirnya pak Kosim akrab sama om gue sampai nongkrong bareng sambil cerita-cerita dibalkon belakang. Ditambah juga sekarang pak Kosim ikut-ikutan minum alcohol baik anggur merah maupun intisari, katanya gak enak sama om gue yg suka nawarin minum dan kalau dia tidak minum dia sendirian karena gue dan Om gue minum. Sejak saat itu persepsi gue ke pak Kosim menjadi berbeda. Pak Kosim selalu jelalatan dalam melihat penampilan gue dan selama kita bertiga ngerokok dan minum, pak Kosim gak focus dan selalu curi-curi pandang ke payudara dan paha gue.Untungnya sesi nongkrong malam menjadi rahasia kita bertiga saja. Dan setelah hari itu pak Kosim matanya selalu jelalatan melihat ke gue dalam malakukan kegiatan sehari-hari, baik dalam waktu nganterin/jemput gue sekolah, ataupun tidak sedang nongkrong malam saja. Matanya menjadi selalu memperhatikan badan gue terutama bagian toket gue yg diakui Om gue memang sangat menggiurkan.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd