Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

Radicks

Tukang Semprot
Daftar
24 Mar 2016
Post
1.095
Like diterima
5.071
Lokasi
Diatas Kenikmatan
Bimabet
Halo semuanya,

Akhirnya setelah sekian lama bertapa di gunung kembar, TS memberanikan diri untuk menuangkan Karya Tulisan Cerbung TS lagi ke Forum tercinta kita ini.

Pesan dari TS:
Bagi pembaca yang bertanya pada TS melalui kolom reply ataupun PM untuk meminta ID atau akun dari perempuan-perempuan yang TS jadikan Mulustrasi, dengan berat hati tidak dapat TS share karena TS ingin menjaga mereka dan menjaga keutuhan cerita ini dari hadirnya PK yang tidak bertanggung jawab.

Jika ada pembaca yang sudah memiliki ID atau nama akun perempuan-perempuan yang TS jadikan mulustrasi, mohon saling menjaga dan mohon jangan ada PK diantara kita.




BAIKLAH
PEMBACA YANG BUDIMAN,

MARI KITA MULAI CERITANYA
;)

INDEKS MUSTIKA DARA :
Chapter 1 Mustika Dara : Awal Kisahku
Chapter 2 Mustika Dara : Penasaran dan Kejutan
Chapter 3 Mustika Dara : Hana dan Rahasianya
Chapter 4 Mustika Dara : Pengkhianatan Sang Pemilik Hati
Chapter 5 Mustika Dara : Exhibitionist
Chapter 6 Mustika Dara : Hukuman untuk Sang Pendosa
Chapter 7 Mustika Dara : Sisi Lain Abi
Chapter 8 Mustika Dara : Pelayanan Terbaik
Chapter 9 Mustika Dara : Nyaris saja!

Chapter 10 Mustika Dara : Awal Mula Pertemuan Abi dan Umi
Chapter 11 Mustika Dara : Iri Hati Akibat Perselingkuhan
Chapter 12 Mustika Dara : Sisi Sang Pemuas Birahi
Chapter 13 Mustika Dara : Pembuka Tabir Perselingkuhan Abi
Chapter 14 Mustika Dara : Gerilya Isna
Chapter 15 Mustika Dara : Titik Balik Aliyah
Chapter 16 Mustika Dara : Sebuah Perjalanan Dinas
Chapter 17 Mustika Dara : Patah Hati Anak Sulung
Chapter 18 Mustika Dara : Gairah yang tak Tersalurkan
Chapter 19 Mustika Dara : Sebuah Momen Kakak Adik
Chapter 20 Mustika Dara : Rasa Penasaran Membuka Fakta
Chapter 21 Mustika Dara : Hari Sial Dara
Chapter 22 Mustika Dara : Sebuah Hukuman
Chapter 23 Mustika Dara : Sebuah Pertanyaan
Chapter 24 Mustika Dara : Hati yang Terkhianati
Chapter 25 Mustika Dara : Pelecehan yang Nikmat
Chapter 26 Mustika Dara : Pergaulan Anak Masa Kini
Chapter 27 Mustika Dara : Skandal Turun Temurun
Chapter 28 Mustika Dara : Perlahan Mulai Terbuka
Chapter 29 Mustika Dara : Sebuah Momen tak Terduga
Chapter 30 Mustika Dara : Butterfly Effect
Chapter 31 Mustika Dara : Kesesatan yang Penuh Nikmat
Chapter 32 Mustika Dara : Perselingkuhan Manda
Chapter 33 Mustika Dara : Semua Hal Ada Konsekuensinya
Chapter 34 Mustika Dara : Calon untuk Dara
Chapter 35 Mustika Dara : Ta’aruf dan Pernikahan Dara
Chapter 36 Mustika Dara : Hasrat yang Tak Tersalurkan
 
Terakhir diubah:
Chapter 1 Mustika Dara : Awal Kisahku

Hai, salam kenal namaku Dara Halifah, aku biasa dipanggil dengan nama panggilan Dara oleh Abi Umi ku. Abi ku bekerja sebagai Dokter Kandungan di salah satu Rumah Sakit terkemuka di kota kami dan Umi ku bekerja di sebuah firma hukum. Abi dan umi ku memiliki 3 orang anak, yaitu aku, 1 adik perempuan bernama Hana yang jarak perbedaan usia kami hanya bertaut 1 tahun dan 1 adik laki-laki bernama randi yang usianya 3 tahun di bawahku. Aku sebenarnya memiliki saudara kembar, hanya saja kembaran ku meninggal saat masih berusia 1 tahun karena penyakit komplikasi. Saat ini aku sudah bekerja di salah satu perusahaan di kotaku, sementara adik perempuanku sedang menempuh pendidikan S1 Hukum nya di salah satu kampus pendidikan islam dan adik laki-laki ku sedang menempuh pendidikan SMA.

Keseharianku adalah berkerja, karena aku berposisi sebagai operator biasa di perusahaanku. Masa pandemi membuat keluarga kami menjadi rumit, karena abi harus selalu standby di rumah sakit ketika menjadi garda terdepan dengan semua dokter dari berbagai bidang spesialisnya masing-masing, sementara umi ku di rumahkan dan bekerja secara WFH/Work From Home yang terkadang beliau juga harus tidak ada di rumah, karena harus mengurus client di luar kota dan membutuhkan waktu berhari-hari untuk karantina terlebih dahulu sebelum pulang ke rumah. Jadi aku yang bertanggung jawab untuk menjaga, mengawasi dan mengajarkan adik-adik ku.

Kondisi keluarga kami semakin rumit ketika umi terpapar covid dan harus dirawat di Rumah sakit kemudian beliau juga mengalami kondisi kritis beberapa kali, umi selalu dijagain abi di ruang ICU sementara kami anak-anak hanya bisa memantau dari kaca ruang tunggu. Hingga akhirnya setelah sebulan lebih perawatan, umi menyerah pada covid dan beliau meninggal dunia. Aku, abi, dan kedua adikku sangat terpukul dengan keadaan ini, posisiku saat itu adalah detik-detik menunggu hasil kelulusan SMA. Seketika cita-cita ku untuk melanjutkan studi ke jenjang perkuliahan pupus karena yang paling gencar memberiku semangat melanjutkan studi adalah umi ku. Abi menyarankanku untuk gap year dulu jika masih bimbang ingin kuliah atau bekerja.

1 tahun setelah umi ku meninggal, kami dibuat bingung dengan abi yang sikapnya berubah dengan kami para anak-anak nya. Abi jadi semakin sering jarang pulang walaupun kami tau abi sibuk menangani pasien covid, dan kami percaya abi bisa menyembuhkan mereka semua agar tidak bernasib seperti umi. Hingga akhirnya aku menemukan kejanggalan pada abi itu dengan mata kepala ku sendiri.

Suatu malam, ketika aku tengah belajar untuk mengikuti tes masuk kampus. Aku pergi sejenak ke dapur untuk mengambil cemilan karena ya biasalah di malam hari disamping mengantuk perut juga ikut memanggil-manggil, lalu ketika hendak kembali ke kamar, aku mendengar suara-suara aneh dari lantai 2, tepatnya dari kamar abi. Aku cepatkan langkahku menuju lantai 2 tapi sambil mengendap-endap.

“Ahhh shhhh, udahan yah bi hmm” samar samar suara wanita kudengar dari dalam kamar abi ku. Seketika aku merinding dan marah, aku rasanya ingin mendobrak kamar abi tapi tak kulakukan karena aku masih penasaran dengan suara siapa sebenarnya yang berada di kamar abi ku.

“Hmm ugh enak banget sih kamu makin hari” suara berat laki-laki terdengar jelas dan itu sudah jelas suara abi ku.

“Ahhh bisa aja, enak terus hmmm ooggh lebih dalem” sahut wanita itu.

“tadi bilang udahan, sekarang minta terus hehe” sahut abi

Kudengar derit ranjang kayu abi semakin jelas terdengar

Sepuluh menit berlalu, aku masih terpaku di depan pintu kamar abi.

“ahhh ahhh enaaaak biiii” ucap sang wanita dengan sedikit teriak

“Ahhh aku sampai ohhh” abi juga berteriak.

Seketika suara abi dan wanita itu menghilang, aku mundurkan langkahku tapi ketika aku hendak memutar arah, aku malah bertabrakan dengan adik laki-laki ku si randi.

“Duh kak” keluh randi.

“eh maap, kamu ngapain disini?” ucapku

“Lah kakak yang ngapain di lantai 2 sini depan kamar abi? Kalau aku kan emang kamarku di lantai 2” tanya balik randi dengan suara cukup keras

“Sstt! diem, jangan keras-keras nanti abi kebangun, kakak tadi ambil cemilan mau nawarin ke abi juga mana tau abi laper malem-malem” ucap ku ngeles

“Terus udah dikasih cemilannya?”pungkas randi

“Belum, kayaknya abi udah tidur sih, kakak turun aja deh” ucapku sembari berlalu meninggalkan randi yang masih di depan kamar abi.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd