Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Mustika Dara

jangan jangan suhu ini pacarnya Haura yaaa.... gpp hu bilangin aja sama Hana, pasti Hana kesal karena kakaknya malah main enak enak sama pria khayalannya Hana
 
Chapter 24 Mustika Dara : Hati yang Terkhianati

Randi

Setelah Kak Dara berkarir di sebuah perusahaan dan Kak Hana yang sudah berkuliah di salah satu kampus ternama yang membuat mereka berdua harus tidak tinggal di rumah. Maka, tinggallah aku anak terakhir abi dan umiku di rumah ini bersama abi dan umi baruku yang tak lain adalah Mbak Isna. Tepat 3 bulan lalu ketika umi Isna melahirkan anak pertamanya yang kemudian diberi nama Naura, aku dan abi dibuat sibuk mengurusi umi dan adik bungsuku ini yang membuatku lalai dengan impian masa depanku untuk mengambil kuliah kedokteran, dan itu menyebabkanku tak dapat berkuliah di tahun ini.

Di hari kelahiran adik bungsuku, Kak Dara maupun Kak Hana tidak ada yang menghadiri acara tasyakuran adik bungsuku. Kak Dara sama sekali tak mengucapkan selamat sementara Kak Hana ia sempat menghubungiku untuk memberikan ucapan selamat kepada abi dan umi Isna.

Kini usia adik Naura sudah masuk 9 bulan, abi sering tidak pulang karena beliau tengah mengambil studi untuk menjadi professor akademisi agar beliau fokus pada penelitiannya saja tanpa harus aktif menjadi dokter spesialis di RS. Hal ini membuatku semakin kewalahan untuk mengurus umi Isna dan juga adik Naura, untungnya pacarku yaitu Kak Manda setia menemaniku di rumah ini bahkan ia sesekali menginap untuk bergantian denganku untuk mengurus adik dan umi Isna.

Tak jarang aku dan Kak Manda menyempatkan waktu untuk memadu kasih di kamarku ketika Umi dan Adikku telah tidur di malam hari, hingga suatu malam …

“Ahhh kak… toketmu montok banget ohhh” desahku sembari meremas toket montok Kak Manda dengan saat ini ia berada diatas tubuhku tengah syahdu menggenjot kontolku


“Ohhh iyaaah dek… karena olahan tanganmu ini ohhh sssh” lenguh kak Manda ketika aku menghentakkan kontolku dari bawah dengan sedikit lebih keras

“Tok tok” kami dibuat terkejut dengan suara ketukan pintu kamarku …

“Randi..? Sudah tidur nak?” ternyata Umi Isna

Aku dan Kak Manda seketika panik lalu kusuruh kak manda untuk bersembunyi di dalam lemari bajuku, sembari aku bergegas mengenakan celana boxer longgarku tanpa sempat mengenakan kaos oblongku.

“Aaa… iya umi… belum umi!!” sahutku

“Boleh bantu umi sebentar nak?” tanya Umi Isna sesaat sebelum aku membuka pintu kamar

“Ah iya, bantu apa mi?” tanyaku ketika membuka pintu

“Tolong ke kamar umi sebentar nak, jagain dek Naura” perintah umi

Akupun lalu hanya bisa manggut dan bergegas menuju kamar Umi, tampak umi berjalan menuju kamar mandi yang terletak disebelah kamarku.

Manda

Aku yang tengah menikmati sodokan kejantanan pacarku dibuat terkejut karena pintu kamarnya randi diketuk oleh uminya yang tak lain adalah seniorku di RS yaitu mbak Isna. Aku tak menyangka bahwa mbak Isna belum tidur pada jam segini yang padahal biasanya dia dan anaknya sudah tertidur lelap …

“Apa mungkin karena desahanku yang terlalu keras kali ya?” batinku dengan masih bersembunyi di dalam lemari baju randi tanpa mengenakan busana sama sekali

Dari percakapan mbak isna dan randi, kuketahui bahwa mbak isna meminta tolong randi untuk ke kamarnya, dan berikutnya aku mendengar suara pintu kamar randi tertutup, aku berpikir bahwa randi dan mbak isna sudah tak berada di depan kamar ini lagi, sehingga aku memutuskan untuk keluar dari lemari baju dan aku dibuat terperanjat dengan keberadaan sosok mbak isna dengan kedua tangan dipinggang bersamaan dengan tatapannya yang tak percaya melihatku dengan kondisi sedang tak berbusana dan sangat berkeringat keluar dari lemari baju randi, anak tirinya.

“Manda!” pekik mbak isna dengan suara berbisik

“Ah! Mbak Isna!” pekikku juga yang dengan suara berbisik

“Kamu ngapain di kamarnya randi?! Tanpa busana pula!” tanya Mbak Isna sembari mendekatiku

“Eee…eerrg…ini mbak aku bisa jelasin” ucapku terbata-bata

“Apa yang mau kamu jelasin manda?! Sudah jelas ada yang gak beres antara kamu dan randi anakku!” bentak Mbak Isna yang seketika membuatku ketakutan

Aku yang ketakutan akhirnya memeluk erat mbak isna sembari memohon-mohon maaf, namun tubuhku didorong kuat oleh mbak isna sehingga aku tersungkur

“Mbak, gak percaya dengan apa yang mbak lihat saat ini! Sejak kapan kamu main dengan anaknya Budi?! Ngaku kamu!” tanya Mbak Isna sembari menjambak kuat rambutku

“Akh! Sakit mbak! Su…sudah lama mbak…lepasin rambutku mbak…” ucapku memohon belas kasih mbak Isna

“Astaga Manda! Aku gak percaya semua ini! Kamu renggut keperjakaan anak tiriku manda?! Tega kamu!” ucap Mbak Isna yang seketika terduduk di ranjang randi sembari menahan isak tangis

“Ma…maaf Manda mbaaak…. Waktu itu manda khilaf mbaaa… setelahnya anak tiri mbak yang minta terus dengan mandaaaa” ucapku berbohong padahal aku yang tergila-gila dengan keperkasaan kontolnya randi

“Mbak perlu waktu untuk maafin kamu… sekarang kamu kenakan lagi pakaianmu dan pergi dari sini! Sebelum mbak berubah pikiran” perintah mbak Isna mengusirku

“Ba…baik mbak… tolong titipkan salamku untuk randi” ucapku mulai menangis sembari mengambil lagi pakaianku dan meninggalkan rumah ini

Randi

Aku yang kepalang tanggung alias kentang karena perngentotanku dengan Kak Manda tadi terganggu oleh permintaan umi untuk menjaga dek Naura, hanya bisa menahan nyeri kepala yang teramat sangat sakit ketika menimang dek naura dalam gendonganku hingga ia akhirnya terlelap dalam tidur nyenyaknya.

Ketika aku meletakkan dek naura di ranjang bayinya, aku bergegas keluar dari kamar umi dan hendak melanjutkan ngentotku dengan kak manda, namun umi lebih dulu masuk ke kamar ini.

“Tadi ada manda ya nak?” tanya umi yang seketika membuat jantungku berdegup cepat

“I…iya ada mi, ada di ruang tamu bawah dia” ucapku berbohong

“Ooh iya tadi umi papasan sama dia di bawah ketika umi mau ambil minum” ucap Umi

“Oh iya ya? Jadi sekarang dimana kak Mandanya mi?” tanyaku

“Sudah pulang dia ran, katanya ada panggilan emergency di RS” ucap umi yang seketika membuatku lemah semangat karena tak bisa menyalurkan birahi tertundaku

“Oalah iya ya.. padahal aku baru mau buatin kak manda roti bakar” ucapku berbohong sembari menuju keluar kamar umi

“Uhhh anak umi, perhatian banget sih kamu. Ran, umi boleh ngomong sebentar gak?” ucap Umi sembari menepuk lembut bahuku

“Ah iya boleh, nanya apa umi?” tanyaku yang mulai kembali deg-degan

“Kamu pacaran ya dengan si Manda?” tanya umi yang membuat jantungku seketika berhenti berdetak

“Hmm… iya mi” jawabku singkat yang tak bisa lagi mengelak

“Oh iya, sejak kapan?” tanyaku umi

“Sejak akhir SMP mi” jawabku canggung

“Wah sudah lama ya, langgeng banget kamu… sini duduk dulu, jangan tegang begitu” ucap Umi menarikku untuk duduk di ranjangnya

“Hmm iya alhamdulillah mi” jawabku singkat

“Bukan diriku yang tegang mi! Tapi kontolku haha!!” sekelebat bisikan setan dalam kepalaku yang membuat kontolku sedikit mengeras

Karena posisi kami yang kini setengah berhadapan, membuatku dapat melihat bentuk toket umi yang kencang dan besar begitu menonjol dari balik daster rumahannya.

“Kamu udah ngapain aja dengan Manda?” pertanyaan kejutan berikutnya berhasil membuatku terhipnotis

"Eee...biasalah mi, orang pacaran” jawabku yang berusaha menguasai diri dan mataku dari melihat toket umi yang begitu menggoda

“Biasalah itu ngapain ran? Ciuman? Seks?” tanya umi dengan sangat lugas yang membuatku kembali tak bisa mengelak

“Hmm iya mi, maafin randi ya mi” ucapku yang hanya bisa meminta maaf

“Kapan kejadiannya ran?” tanya umi

“Ketika pertama kali berjumpa mi” ucapku

“Pertama ketemu ketika umi dan abi masih pacaran itu?!” tanya Umi kaget

“I…iya mi… gak sengaja itu, karena kak manda ngegepin aku lagi kocok-kocok” ucapku yang mulai santai dengan situasi ini

“Astaga.. jangan-jangan dari awal, kamu sering dengerin umi dan abi kalau lagi di kamar ya… ngaku kamu?” tanya umi dengan tatapan tajam namun juga tampak ekspresi takut akan jawabanku

“Iya mi… randi kan sudah puber, mendengar umi dan abi ‘main’ saat itu, randi jadi ikutan nafsu” ucapku bagaikan anak lugu nan polos

“Astaghfirullah… maafkan umi ya nak…. Kamu malah kena imbasnya karena perbuatan terlarang umi dan abimu” ucap umi sembari memelukku sehingga kini kedua toket montok umi menyentuh dengan erat ke dada bidangku

Dan hal itu membuat kontolku mengacung keras

“I…iyaa umi…dimaafkan” ucapku singkat yang mulai tak konsentrasi dengan omongan umi

Ketika umi melepaskan pelukannya, ia terkejut dengan …

“Aih! Kok batangmu ngacung gitu randi! Jangan bilang sekarang kamu nafsu dengan umi!” pekik umi sembari menjauh dariku

“Naluriah ini umi, pura-pura tidak paham segala, umi udah tau semuanya kan, randi pamit balik ke kamar dulu ya” ucapku sembari beranjak keluar

Namun aku kembali dikejutkan dengan perlakuan umi yang tiba-tiba memelukku dari belakang sembari berkata …

“Kamu anak baik randi… maaf umi tadi hanya mengujimu… ternyata kamu memang anak yang penuh sopan santun kepada orang tua… sebagai permintaan maaf umi, izinkan umi tuntaskan birahi kamu ya sayang” ucap umi sembari tangannya masuk ke dalam celana boxerku dan seketika menggenggam kontol panjangku

“Uhhh panjang besar banget kontolmu nak… memang ya betul apa kata pepatah bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya” lenguh umi ketika menggengam kontolku

“Hmm mi… mau ngapain umi?” tanyaku sok lugu sembari menurunkan celana boxerku agar umi dapat melihat kontol perkasaku dan mengocoknya dengan lebih leluasa

Aku lalu memutar balikkan tubuhku sehingga kini aku berhadapan dengan umi, dan dengan penuh nafsu umi mencium bibirku dengan sedikit menjinjit karena tubuhku yang lebih tinggi darinya

Aku memeluk tubuh umi dan membawanya kembali ke ranjang cinta umi dan abi

Tampak umi menarik dan melepaskan daster yang ia kenakan dan kini terpampang jelas toket montoknya yang tak ditutupi oleh bra karena harus menyusui Naura dan begitu juga memek umi yang sangat tembem dengan ditumbuhi bulu-bulu halus juga tak ditutupi oleh celana dalam.

Aku dengan cepat naik keatas tubuh umi dan mulai menggesekkan palkonku ke bibir memek umi

“Ssshh ran…. Umi gatahan… cepetan” desah umi sembari menarik-narik pinggulku agar aku segera memasukkan kontolku ke memek umi


“Cepetan apanya umi?” tanyaku usil sembari terus menggesek bibir memek umi

“Cepetan entotin umi mu ini randi! Oghhh ran gede banget palkonmuuu” desah panjang umi ketika kontolku mulai menyeruak masuk membelah bibir memek tembem umi

“Ughh mi…. memek umi rapet banget walaupun udah melahirkaaaan sssh” desahku saat kontolku sudah berada dalam memek umi

“Oggghhh memek umi udah longgar makanya abimu jarang pulang raaaann… ini karena kontolmu kegemukan aja makanya sempit rasanya dikamuuuu sssh” desahan umi menimbulkan pertanyaan pada diriku

Aku lalu mulai menggenjot sodokan kontolku di memek umi

“Oghh ssshh enak banget memek umi…. Apalagi toket umi gede dan montok banget…. Masa sih abi mau mengabaikan tubuh semontok tubuh umi iniiihhh?” desahku memuji-muji kemolekan tubuh umi sembari melemparkan pertanyaan

“Aggghh makasih raaan… umi jadi pedeeehh lagiiiihhh… iyaaah beneraaannn… abimuuu udahhh gak pernaaah sentuh umi lagiiiihh…. Sebenarnya umiiih tauuuhh diaa main diluaaaarrr” desahan umi seraya membuka fakta

“Ahhh ssshhh main diluar gimana miiihh?” desahku bertanya

“Abimuuuu…. Selingkuhiiinn umiiiihhh” ucap umi terengah-engah ketika ia akan segera mencapai klimaksnya

“Ahhh sodok lebih dalam randiiiihhh…. Umi mauuuuhhh keluaaarrr” desah panjang umi diikuti semburan cairan cinta umi dan empotan memek umi yang membuat palkonku ngilu keenakan

“Ohhh ohhh umi… empot bangeettt memekmu umiiiih ohhh” desahku sembari meremas kedua toket umi dengan keras

“Iyaaaah kontolmuuuhh enaaaak bangeeeettt raaaandiiii” desah umi yang masih terengah-engah

“Ganti posisi doggy mihh… randi pengen remasin pantat semok umi” ucapku sembari menghentikkan sodokan

“Gabisa ran…. Umi udah terlalu lemas untuk posisi yang lain…. Entotin umimu di posisi missionary ini aja yaaah sampai kamu crot uhhhmm” ucap umi sembari menarik pinggulku agar kembali menggenjotnya

“Okeeeh komandaaann…. Rasain nih sodokan randi!!” ucapku sembari menyodok memek umi dengan tempo cepat

“Oggghh ran ran…. Aaaauggghhh enak banget… dalam banget ran…. Fuck! Enak banget kontol anakmu wahai budi anjing! Oghhh” racauan umi menjadi sangat kasar dan liar ketika sodokan palkonku mengetuk pintu rahimnya

“Jadi mihhh abi selingkuh udaaah lamaaah?” tanyaku yang juga mulai terengah-engah menggenjot umi dengan tempo tinggi

“Udaaah ran oggghh…. Dari umi dirawat mau lahiraaan…. Abimu sering hampir ketahuan sama temen umiiihh lagi ngentotin anak magang di ruangannyaaah” ucap Umi

“Parah banget abiiii … mestinya ngentotin istri montok dan moleknya ini kan miiih supaya jalur lahir dek naura jadi lancar luncur tanpa umiiih harus kesakitan kontraksiiihh” paparku yang seketika ahli di bidang perbidanan

“Uggghh cerdasnyaaa anak umiiihh…. Memang kamu mesti jadi dokter naaak… tapi jangan jadi dokter mesum seperti abimuuuhh yaaaah…. Auuughhh umi udah gakuat lagi raaann” desah umi yang lagi-lagi diikuti empotan memek umi yang sangat kencang membuatku tak tahan ingin menumpahkan bibit-bibit masa depanku


“Oggghh iyaaah umiiihh… randiii cukup mesumin umiii nyaa randihhh….puasinnn umiihh nya randiiihh… umiiii barengan yaaahh.. randi gakuaaatt jugaaa sama empotaaan memek umiii ooohh” desah panjangku

“Crooott crooottt crooottt” ada sekitar 5 semburan pejuku menyemprot di liang memek umi diikuti 4 semburan cairan cinta umi sampai muncrat membasahi perutku

“Oggghh ran…enaaaak…. Hangat banget pejumu raaan … ssshh” desah umi yang seketika menyadarkanku tentang apa yang telah kuperbuat

“Aahhh maaf umiii… randi gak bermaksud keluar didalam… cuman memek umi empotannya enak banget ngebuat randiii gak kuat untuk gak crot di dalam…. Maaf raaandiii yaa umiiii” ucapku panik

Lalu umi dengan kelemah lembutannya menarik bahuku sehingga kini kami berpelukan dengan kontolku masih tertancap dalam memek umi, kurasakan cairan cinta umi dan peju hangatku mengalir lalu membasahi seprai ranjang ini.

“Sudahh nda apa-apa naaak… makasih yaaah udah mau puasin uminya… kamu memang anak yang berbakti ran….” Ucap umi yang seketika menenangkanku
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd